21 September 2009

Khotbah Idul Fitri 1430 H Masjid Raya Bani Umar 20 September 2009

Event : Khotbah Idul Fitri 1430 H
Tanggal : 20 – 09 -2009
Pembicara : Prof Dr Quraish Shihab
Judul : Makna Idul Fitri


Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamdu

Dengan takbir dan tahmid sambil memanjatkan puji syukur kepada Allah kita melepasdkan Ramadhan yang semoga telah menempa hati, mengasuh jiwa serta mengasah nalar kita sebulan penuh.

Bulan Ramadhan adalah bulan pelatihan guna meraih takwa melalui upaya pengendalian diri, bermula dengan pengendalian diri dalam pemenuhan kebutuhan fa’li , tidak makan tidak minum dan tidak melakukan hubungan suami isteri pada waktu tertentu lalu meningkat kepada pengendalian diri agar tidak melakukan sesuatu yang berdampak negative yakni tidak melakukan tindakan seperti angkuh, iri hati, marah bukan pada tempatnya, lalu meningkat ke tahap selanjutnya yakni pengendalian diri dengan menekan gejolak nafsu guna meraih yang baik bahkan yang terbaik dalam bidang kecerdasan intelektual , kecerdasan emosional bahkan yang terbaik dalam bidang kecerdasan intelektual , kecerdasan emosional , kecerdasan spiritual bahkan kecerdasan memahami diri, orang lain dan lingkungan dan puncaknya adalah kecerdasan memahami wujud dan keesaan Allah lalu menemukan dan menaatiNya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamdu

Hari ini kita beridul fitri. Kita kembali kepada fitrah kita. Al Quran menginformasikan bahwa manusia diciptakan dengan fitrah Allah
“ Fitrah Allah yang telah menciptakan manudia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah ciptaan Allah itu”

Fitrah tersebut adalah naluri keagamaan yang benar. Fitrah keagamaan itulah yang kita kumandangkan hari ini dengan bertakbir dan bertahmid. Ia menurut sementara pakar adalah God Spot yang terdapat pada satu titik di temporal lobes, bagian otank yang berada persis di belakang tulang jidat. Allah menganugerahkan kepada manusia sebagai potensi spiritualitas dan alat bagaikan hardware yang dapat mengantarkan manusia menyadari dan mengakui serta berhubungan dengan Zat Yang Maha Tinggi itu. Ia melekat pada diri setiap insane dank arena itu kehadiran Allah atau fitrah itu merupakan keniscayaan serta kebutuhan tak terelakkan bagi seluruh manusia. Itulah yang kita asah dan asuh selama ini, khususnya dalam bulan ramadhan yang baru saja meninggalkan kita, itulah pangkalan tempat kita bertolak sekaligus pelabuhan tempat kita bersauh.

Setiap orang memiliki fitrah itu, walau sering kali akibat kesibukan atau dosa dosanya, kehadirannya tidak dia sadari. Firaun yang tadinya mengingkari Allah dan keesaanNya baru menyadari dan mengakui wujud dan kehadiran fitrah itu ketika ruhnya telah akan meninggalkan jasad.

“ Hingga saat firaun akan tenggelam , berkatalah dia, “saya percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan saya termasuk orang orang yang berserah diri kepada Allah ” QS Yunus : 90

Saudara, dibalik kalimat takbir itu kita dapat menemukan dan menyadari fitrah dan jati diri kita sebagai manusia, yang meruypkan makhluk dwi dimensi, jasmani dan rohani, juga makhluk social dan makhluk yang bertanggung jawab, mengabaikannya atau melupakan hakikat tersebut menjadikan kita melupakan diri sebagai mansuia yang berperikemanusiaan. Lupa diri bahwa kita selaku individu adalah bagian dari masyarakat luas, bagian dari umat manusia.

“ Dan janganlah kamu menjadi orang orang yang lupa Allah, maka Allah menjadikan mereka lupa pada diri mereka sendiri , Mereka itulah orang orang yang fasik “ QS Al Hasyr : 19

Siapa yang melupakan Allah dan sifat sifatnya yang agung pastilah dia melupakan jati dirinya sebagai manusia yang memiliki banyak potensi yang harus dikembangkannya serta memiliki aneka kebutuhan yang tidak dapat dipenuhinya tanpa bantuan orang lain. Seorang yang melupakan hal ini, akan merasa mampu berdiri sendiri dan ketika itu dia akan berlaku sewenang wenang

19 September 2009

Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar 18 September 2009

Event : Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 18 – 09 -2009
Pembicara : Dr.Ir.H Nana Rukmana DW, MA
Judul : Syahruttarbiyah

Tak terasa kita sampai pada penghujung Ramadhan. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan.

Ingat, tatkala tahun lalu kita masih berkesempatan bersama kedua orang tua kita namun tahun ini ternyata salah satunya telah meninggal dunia, ingat tatkala tahun lalu , kita masih dikaruniai keluarga yang utuh namun sekarang ternyata kakak telah meninggalkan kita. Oleh karena itu, pergunakan Ramadhan untuk kesempatan beribadah secara maksimal. Tidak hanya pada bulan Ramadhan namun bulan bulan setelahnya.

Ramadhan adalah ajang untuk pendidikan kita (syahruttarbiyah)

Dengan berakhirnya bulan Ramadhan, kita sambut bulan syawal dengan hati yang fitrah (suci)

Indikator hati yang suci :

1. Seimbang dalam mengejar Akhirat dan dunia

2. Hatinya akan merasa sakit apabila meninggalkan salah satu amalan ibadah

3. Rindu untuk selalu mengabdi kepada Allah

4. Tujuan ibadah semata mata karena Allah

5. Shalat bisa berdampak pada kehidupan sehari hari

6. Menghargai waktu, tidak menyia nyiakannya

7. Selalu mengutamakan amal sholeh

Pada kesempatan yang baik pula, bulan syawal, kita diharapkan tidak hanya mempau memaafkan namun mampu untuk meminta maaf.

13 September 2009

Pengajian Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar 13 September 2009

Event : Pengajian Ahad Dhuha
Tanggal : 13– 09 -2009
Pembicara : Prof Dr Hamdani Anwar Dan Dr Ir Nana Rukmana Dw MA
Judul : Bedah Buku “Manajemen Masjid”

QS At Taubah : 17-19

“ Tidaklah pantas orang orang musrik memakmurkan masjid Allah, padahal mereka mengakui bahwa mereka sendiri adalah kafir. Mereka itu sia sia amalannya dan mereka kekal didalam neraka. Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apapun) kecuali kepada Allah . Maka mudah mudahan mereka termasuk orang orang yang mendapat petunjuk.”

---

Masjid menurut terminologi artinya tempat sujud.

Masjid menurut pengertian penulis adalah bangunan/ gedung / tempat yang didalamnya orang orang beribadah kepada Allah untuk melakukan amalan yang dicontohkan Rasulullah.

Contoh konsep manajemen masjid yang sudah diterapkan di Masjid Raya Bani Umar :

1. Tempat bersuci ( taharah) di belakang mighrab untuk imam, agar imam yang batal wudhu bisa menyegerakan wudhunya

2. Tempat mimbar yang menyediakan 2 pintu keluar baik sisi kanan dan kiri utk pergantian imam.

3. Masjid diharapkan bisa menjadi landmark bagi lingkungan sekitarnya, tidak terhalang oleh bangunan bangunan sekitarnya.

4. Penyeleksian pengurus masjid dan imam, dilakukan sebelum masjid itu berdiri. Jadi pengurus sudah siap mental ketika masjid sudah “running”

5. Pemeliharaan masjid baik secara fisik maupun mental, mencitrakan masjid yg punya fungsi agama dan social bagi lingkungan sekitarnya.

---

Hadist Riwayat Muslim:

“ Barang siapa yang membangun Masjid karena Allah, maka akan diberikan istana untuknya di dalam syurga”

---

Hadist Ibnu Majjah, Ibnu Hibban:

“Barangsiapa membangun masjid karena mengharap ridho Allah yang didalamnya diingat nama Allah maka Allah akan membangunkan sebuah rumah di surge baginya”

---

Manajemen Masjid : Idarah binail maadiy

Physical manajemen : yang meliputi kepengurusan masjid, pengaturan pembangunan, penjagaan kehormatan, kebersihan, ketertiban, dan keindahan masjid, dll

Idarah binail ruhiy

Pelaksanaan masjid sebagai wadah pembinaan umat, pusat pengembangan umat, dan kebudayaan islam seperti dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Fungsi Masjid pada masa Rasulullah:

1. pusat pendidikan dan pengajaran

2. Tempat mengadakan pertemuan resmi / utusan Negara

3. Tempat I’tikaf

4. Tempat membagi bagikan harta rampasan perang

5. Tempat mengumumkan keputusan kenegaraan

6. Tempat peradilan

7. Tempat mengadakan konsultasi mengatur strategi peperangan

8. Tempat berkonsultasi tentang hal hal penting yang berhubungan dengan politik dan militer

9. Tempat menghimpun jenazah

10. Tempat sahabat dalam membela nabi terhadap musuhnya

---

Masalah fasilitas peribadatan secara umum :

1. Penyebatan masjid yg tidak merata

2. Lokasi masjid tidak sesuai dengan keadaan lingkungan dan kebutuhan masyaraka

3. Masjid belum sepenuhnya berfungsi sebagai pusat ibadah dan kegiatan social

4. Adanya kesulitan memperoleh tanah untuk membangun masjid karena daerah padat perumahan.

---

Faktor yang harus diperhatikan dalam pertimbangan penentuan lokasi masjid:

1. Keadaan lingkungan

2. Factor aksesbilitas

3. Factor hierarki dan daerah pelayanan

4. Factor penyebaran dan kepadatan penduduk muslim

5. factor bangunan dan aktivitas sekitar masjid

---

Komponen wajib penyusun masjid:

1. Bangunan utama

2. Bangunan pelengkap : tempat taharah, tempat penitipan sepatu dan sandal, kantor pengurus masjid

---

Merencanakan ruang untuk kegiatan muamalah:

1. Ruang perpustakaan

2. Ruang belajar

3. Ruang serbaguna

4. Ruang konsultasi agama

5. Ruang pelayanan kesehatan

6. Ruang singgah

7. Ruang kegiatan usaha masjid

8. Gudang

9. Halaman dan tempat parkir

06 September 2009

Tausiyah Buka bersama di rumah saya 5 September 2009

Event : Tausiyah Buka bersama di rumah saya
Tanggal : 05 – 09 -2009
Pembicara : Ummi Lia
Judul : Amalan ibadah Ramadhan menjelang 10 hari terakhir

Kebiasaan manusia sekarang, giat beribadah dikala awal dan akhir Ramadhan saja, sedangkan di hari hari tengah Ramadahn, dia malas (bosan)

Hal tersebut sangat ironis, padahal sabahat Rasulullah, mereka justru makin berlomba lomba untuk menambah kadar keimanan mereka.

Mari menghidupkan sunnah Rasulullah

Nasehat Ali Bin Abu Tholib : Apa yang terlah menjadikan umat dulu jaya pasti akan memebuat jaya umat sekarang, mari giatkan menghidupkan sunnah.

Inti khutbah Rasulullah menjelang Ramadhan :

1. Memohon ampunan Allah

2. Memohon ridho Allah

3. Meminta surge

4. menghindari kita dari api neraka

---

HR Ahmad : Rasulullah senantiasa menyambut gembira setiap datangnya Ramadhan, seraya bersabda: “ sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan , bulan yang penuh berkah. Allah telah menfardhukan atas kamu puasanya. Di dalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surge dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan”

Kandungan doa doa dalam bulan Ramadhan :

Ya Allah, hamba mengharapkan ridhoMu, meminta surgaMu, dan meminta [erlindungan dari api neraka

Ya Allah Ya Tuhan kami, jadikanlah kami pada iman yang sempurna dapat menjalankan yang Engkau fardhukan, menjaga shalat , menunaikan zakat, mencari dengan segala usaha di dalam kebaikan di sisiMu, mengharapkan ampunanMu, serta senantiasa mengikuti petunjuk petunjukMu serta terlepas dari penyelewengan , berbuat amal di dunai dan akhirat, serta rela menerima penentuan, serta bersyukur atas nikmatMu, serta bersabar atas cobaan dan semoga pada hari kiamat termasuk dalam barisan (naungan) panji panji Nabi Muhammad Saw serta pada telaga yang sejuk , masuk ke dalam surge serta duduk di tahta kehormatan bersama bidadari dan mengenakan baju baju dari sutera warna warni , menikmati makanan makanan surge yang lezat, memunum susu dan madu yang bersih lagi suci pada gelas gelas yang tiada habisnya, bersama dengan orang orang yang telah engkau beri nikmat dari golongan para nabi, sadikin (orang yang lurus) dan para syuhada serta orang orang yang shalih.

Dan itulah mereka sebaik baik yang menjadi teman teman kami. Demikianlah kemurahan serta kecukupan dari Allah Swt , Allah yang maha mengetahui, Ya Allah jadikanlah kami pada malam kemuliaan dan berkah ini, orang orang yang berbahagia, karena diterima semua amal ibadah kami, dan janganlah Engkau jadikan kami orang yang bersedih hati karena ditolak ( amal ibadah kami). Semoga dilimpahkan shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad Saw, yang paling mulia diantara makhlukNya serta keluarga serta sahabatnya sekalian. Dan segala puji pujian bagi Allah Swt , Tuhan pemilik sekalian alam”

---

Orang yang banyak tertawa itu mudah mati hatinya

Pada saat ramadhan, ibadah sunnah mendapatkan pahala laksana ibadah wajib

Ibadah yang kita bisa lakukan untuk memaksimalkan puasa 10 hari terakhir:

1. Melaksanakan I’tiqaf

Pengertian : menetap / berdiam diri tinggal diam di suatu tempat. (menetap atau tinggal diam didalam masjid dalam beberapa saat dengan bertujuan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

I’tiqaf dapat dikerjakan pada waktu siang atau malam pada bulan ramadhan, boleh dilakukan muslim siapa saja.

“ Rasulullah Saw biasa beri’tiqaf setiap bulan Ramadhan selama sepuluh hari dan pada tahun dimana beliau wafat, beliau beri’tiqaf selama duapuluh hari (HR Bukhori)
“ Bila memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi Muhammad menghidupkan malam , membangunkan keluarganya (istrinya) dan meninggalkan istrinya(tidak berhubungan suami istri)

Maknai ibadah tidak hanya gugur kewajiban melainkan memahami makna ibadah itu sendiri.

Waktu I’tiqaf : mulai dari setelah magrib ramadhan hari ke 20 sampai shalat magrib ramadhan hari terakhir. Biasanya diadakan di masjid jami (yang menyelenggarakan shalat jumat). I’tiqaf yang utama di masjidil haram , masjid nabawi dan masjidil aqsa.

2. Umroh pada bulan Ramadhan pahalanya sama dengan haji mabrur.

Hal yang membatalkan I’tiqaf : junub, keluar dari masjid tanpa ada alasan yang syar’i.haid, janabat.

Wanita yang haid tidak boleh I’tiqaf.

Amalan yang dilakukan selama I’tiqaf : ibadah mahdhoh (mandiri) sepeerti shalat, dzikir, istighfar, tahmid, takbir, shalawat. dll.

I’tiqaf untuk muslimah tdk harus di masjid, bisa dilakukan dirumah, dengan cara berdiam diri di tempat shalat kita.

3. Mengupayakan untuk mendapatkan lailatul qadar.

Jangan sampai melewatkan lailatul qadar.

Ciri orang yang mendapatkan lailatul qadar adalah orang yang sejak ramadhan tahun lalu, dia mendapatkan takdir yang lebih baik.

03 September 2009

Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar 3 September 2009

Event : Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 03 – 09 -2009
Pembicara : Drs. H Abu Huraira MA
Judul : Semangat dan ikhlas dalam Ramadhan

Allah suka kepada orang yang beriman dan bugar
Dengan kesehatan kita bisa melakukan banyak amalan ibadah dibanding sedang sakit.
Namun kadang sakit menyebabkan kita justru lebih dekat dengan Allah.
Orang yang beriman, baik sehat maupun sakit, dia tetap menjadikan raganya sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah.
Penyakit itu insyaAllah mensucikan dari dosa.

Benarkah hati kita sudah beriman ?
QS Annisa : 136
“ Wahai orang orang yang beriman,tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya, (Muhammad) dan kepada kitab (Al quran) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah , malaikat malaikatNya , kitab kitabNya, Rasul RasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang orang itu telah tersesat sangat jauh”

Kalau mau berinfak, bayangkan nilai pahala yang akan kita dapatkan, jangan pikirkan berapa dana yang masih kita punya setelah berinfak, ingat, harta yang kita punya itu akan dipertanggung jawabkan, darimana asalnya dan untuk apa.

Iklas itu berat, namun disitulah Allah akan menilai bagaimana kadar keimanan kita melalui infak dan sedekah.
Ikhlas itu tetap ridho memebrikan harta kita, hanya Allah semata yang tahu.
Kalau ingin membuka rezeki, perbanyaklah berinfak.

Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar 2 September 2009

Event : Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 02 – 09 -2009
Pembicara : Drs. H Yusron husein
Judul : Ikhlas dalam ibadah

QS Al Baqarah : 183

“ Wahai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

---

Ramadhan adalah saran untuk melakukan wisata hati. (rohani kita) kepada Allah Swt Dan Rasulullah Saw.

Contoh : Doa setelah shalat tarawih

“ Ya Allah Ya Tuhan kami, jadikanlah kami pada iman yang sempurna dapat menjalankan yang Engkau fardhukan, menjaga shalat , menunaikan zakat, mencari dengan segala usaha di dalam kebaikan di sisiMu, mengharapkan ampunanMu, serta senantiasa mengikuti petunjuk petunjukMu serta terlepas dari penyelewengan , berbuat amal di dunai dan akhirat, serta rela menerima penentuan, serta bersyukur atas nikmatMu, serta bersabar atas cobaan dan semoga pada hari kiamat termasuk dalam barisan (naungan) panji panji Nabi Muhammad Saw serta pada telaga yang sejuk , masuk ke dalam surge serta duduk di tahta kehormatan bersama bidadari dan mengenakan baju baju dari sutera warna warni , menikmati makanan makanan surge yang lezat, memunum susu dan madu yang bersih lagi suci pada gelas gelas yang tiada habisnya, bersama dengan orang orang yang telah engkau beri nikmat dari golongan para nabi, sadikin (orang yang lurus) dan para syuhada serta orang orang yang shalih.
Dan itulah mereka sebaik baik yang menjadi teman teman kami. Demikianlah kemurahan serta kecukupan dari Allah Swt , Allah yang maha mengetahui, Ya Allah jadikanlah kami pada malam kemuliaan dan berkah ini, orang orang yang berbahagia, karena diterima semua amal ibadah kami, dan janganlah Engkau jadikan kami orang yang bersedih hati karena ditolak ( amal ibadah kami). Semoga dilimpahkan shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad Saw, yang paling mulia diantara makhlukNya serta keluarga serta sahabatnya sekalian. Dan segala puji pujian bagi Allah Swt , Tuhan pemilik sekalian alam”

---

Banyak sekali nikmat yang kita dapatkan namun jarang sekali kita ikhlas dalam menjalaninya.

Banyak sekali amalan yang sebenarnya mendatangkan manfaat bagi kita, namun kita tidak menyadarinya.

Munculkan rasa ikhlas dalam beribadah. Sudahkah kita melakukannya ?

Surga rindu dan ingin berjumpa dengan kita, ummat yang memahami hakikat ramadhan dan ikhlas karena Allah ta’ala.

Mari lakukan “talak 3” kepada maksiat dan dosa

Apabila manusia tahu manfaat dan hakikat ramadhan yang begitu indah, maka mereka akan beramai ramai mengharapkan datangnya ramadhan sepanjang masa.

Mudah mudahan perjalanan ramadhan kita dipermudah, iklas dalam beribadah serta mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah Swt.

Marilah kita kagumi kebesaran Allah, karena tidak ada 1 karyaNya yang diciptakan sia sia.

Ikhlaslah beribadah, bukan hanya sekedar gugur kewajiban.

Qs Al Mulk : 3

“ Yang menciptakan tujuh langit berlapis lapis, tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi , adakah kamu melihat sesuatu yang cacat ?”

---

01 September 2009

Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani UmarTanggal 1 september 2009

Event : Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 01 – 09 -2009
Pembicara : DR Ir H Nana Rukmana DW , MA
Judul : Memakmurkan Masjid

QS At Taubah : 18

“ Sesungguhnya yang emakmurkan masjid masjid Allah hanyalah orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta (tetap) menunaikan shalat, melaksanakan zakat , dan tidak takut (kepada apapun) kecuali kepada Allah . Maka mudah mudahan mereka termasuk orang orang yang mendapatkan petunjuk”

---

Saat ini, kita telah melewati 10 hari pertama puasa yang disebut sebagai 10 hari penuh rahmat, kemudian saat ini menginjak 10 hari kedua yaitu 10 hari penuh pengampunan.

Jangan sia siakan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang jauh lebih berlipat pada bulan Ramadhan ini dibanding amalan ibadah di hari biasa. (Pendapat saya : pelipat gandaan pahala tidak hanya pada hari di bulan Ramadhan)

Kekayaan, kedudukan tidak akan menemani kita saat di alam kubur, yang menemani adalah amal perbuatan kita

7 Golongan yang akan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt pada hari kiamat (HR Bukhori Dan Muslim) :

1. pemimpin yang adil

2. Pemuda yang taat beribadah

3. Seseorang yang hatinya terikat dengan masjid

4. 2 orang yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah juga

5. Seseorang yang apabila digoda oleh “wanita nakal” dia berani menolaknya dan mengatakan “saya takut kepada Allah”

6. Seseorang yang beribadah secara sembunyi sembunyi, hanya mengharap ridho Allah

7. Seseorang yang melakukan Dzikrullah sampai meneteskan air mata

---

Orang yang memakmurkan masjid itu, pelaksanaannya terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Secara fisik : menyediakan sarana prasarana yang menunjang kenyamanan masjid itu untuk digunakan sebagai sarana ibadah, bersih, sejuk, indah untuk beribadah

2. Secara non fisik : menyemarakkan kegiatan masjid agar maksimal dengan acara ibadah yang bermanfaat bagi ummat.

---

Perintah untuk membangun masjid :

1. HR Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban

“ Barang siapa yang membangun masjid semata mata karena Allah Swt maka Allah akan membangunkan tempat tinggal untuknya di surge”

---

Kita selayaknya memberikan kontribusi untuk memakmurkan masjid.

Orang yang memakmurkan masjid itu akan mendapatkan keistimewaan :

1. Pertolongan dari Allah di hari kiamat

2. Mendapatkan cinta Allah, karena Allah mencintai orang yang mencintai rumahnya (masjid masjid)

---

Mudah mudahan segala amal perbuatan kita yang lakukan secara ikhlas, akan mendapatkan ganjaran yang terbaik dari Allah Swt

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut