31 Maret 2010

Liqo Tanggal 31 Maret 2010

Event : Liqo
Tanggal : 31 Maret 2010
Pembicara : Ustadzah Ummi Liyah
Tema : Adab Berdakwah

Dakwah merupakan amalan yang sangat terpuji, bahkan dakwah sendiri merupakan wadhifah an-nabiy (profesi para nabi), sehingga Alloh swt memberikan pujian kepada orang-orang yang menyibukkan dirinya berkiprah di jalan dakwah yaitu menyeru ummat kepada jalan Alloh yang lurus, namun dalam berdakwah terdapat adab-adab yang harus di perhatikan oleh para da’i, sehingga dakwah yang di sampaikan tidak asal-asalan atau dengan kata lain harus di dasari dengan keilmuan yang benar

“Hendaklah ada dikalangan kalian (wahai kaum muslimin) sejumlah orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran: 104)

Telah diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim dalam Shahihnya dari shahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhubahwa Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallambersabda:

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia rubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim no. 49]

Bagian terpenting dari upaya amar ma’ruf nahi munkar ini adalah dengan berdakwah menyeru manusia kepada agama Allah U. Hal ini juga sebagai ciri khas dari setiap nabi dan rasul yang Allah utus. Allah subhanahu wata’ala menyebutkan tugas utama para rasul sebagaimana dalam firman-Nya:

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Beribadahlah kalian kepada Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu.” (An-Nahl: 36)

Upaya dakwah ini haruslah dibangun di atas bashirah (’ilmu dan hujjah yang nyata). Hal ini sebagamana Allah tegaskan dalam kalam-Nya yang mulia:


“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan bashirah (hujjah yang nyata), Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (Yusuf: 108)

Di antara ahli tafsir ada yang menafsirkan ayat ini, bahwa salah satu ciri pengikut rasul adalah : mereka berdakwah/menyeru kepada agama Allah di atas bashirah.

Fadhilah (keutamaan) berdakwah di jalan Allah Tabaraka wa Ta’ala:

1. Orang-orang yang berdakwah kepada agama Allah (du’at), mereka adalah orang yang paling bagus ucapan, keterangan, dan perbicaraannya jika disertai amal shalih kepada Allah.

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (Fushshilat: 33)

2. Dakwah yang menyebabkan hidayah dan taufik untuk satu orang, lebih baik dari pada dunia dan seisinya.

Hal ini ditegaskan oleh Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallamdalam haditsnya yang diriwayatkan dari shahabat Sahl bin Sa’d As-Sa‘idi radhiallahu ‘anhutentang kisah ‘Ali bin Abi Thalib yang diutus ke Khaibar. Pada akhir hadits tersebut Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallambersabda:

“….demi Allah kalau seandainya Allah memberi hidayah kepada satu orang lewat perantara kamu, maka itu lebih baik bagimu dari pada engkau memiliki unta merah.” (Muttafaqun’alaihi)


Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Oleh Para Da’i Ketika Berdakwah

1. Talaqqi Ilmi (menimba ilmu) sebelum dan ketika berdakwah

Sebagaimana hadits:

“Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap pribadi muslim.” [HR. Ibnu Majah]


2. Ushul Talaqqi (hal-hal yang harus diperhatikan oleh para penuntut ilmu ):

a) Niat yang ikhlas karena mengharap ridha Allah

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan masing-masing orang akan diberi pahala sesuai dengan apa yang dia niatkan.” [Muttafaqun ‘alaih]

Menuntut ilmu dia niatkan untuk menolong agama Allah, menghilangkan kejahilan, dan untuk dia amalkan. Bukan hanya sekedar untuk dikatakan hafizh, da’i, ustadz, atau untuk berbangga-bangga di hadapan orang-orang bodoh, mendebat para ulama, atau untuk mendapatkan sedikit dari urusan dunia ini. Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa yang menuntut ilmu karena hendak mendebat para ‘ulama, atau berbangga-bangga di hadapan orang-orang bodoh, atau ingin perhatian orang tertuju pada dirinya, maka Allah akan masukkan ia ke dalam an-nar (neraka).” [HR. At-Tirmidzi]

b) Taqdimu al-ahammi fal aham (mendahulukan yang terpenting kemudian yang penting berikutnya) dalam menuntut ilmu. Artinya dalam menimba ilmu tidak bisa langsung loncat tangga. Perlu tahapan demi tahapan, karena ilmu agama ini -sebagaimana yang digambarkan oleh para ulama- bagaikan lautan yang tidak bertepi. Sehingga tidak ada seorang pun yang dapat menguasai semua bidang ilmu. Hal ini Allah tegaskan dalam firman-Nya:

“…dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (Al-Isra’: 85)

Tahapan-tahapan dalam menuntut ilmu yaitu:

Hifzhul Qur’an khususnya di usia muda.
Menggali ushulul fan (kaidah masing-masing bidang ilmu). Seperti kata para ulama;

“Barangsiapa yang meninggalkan ushulul ilmi (prinsip-prinsip dasar ilmu), maka dia akan diharamkan untuk sampai pada ilmu tersebut.”

Ushul ilmu ini contohnya; ushul fiqh, ushul hadits, dan sebagainya.

Berenang di lautan ilmu para ulama dengan pondasi ilmu yang sudah mapan.

Sabar dan sungguh-sungguh dalam belajar.
- Kata pepatah

“Barangsiapa yang kokoh ilmunya, maka dia akan menghasilkan ilmu tersebut.”

Jangan sampai ilmu kita tadawwuq yaitu hanya sekedar mencicipi ilmu tersebut tanpa mau serius dan sabar. Misalnya, sering pindah-pindah pondok atau berpindah-pindah pelajaran sebelum dia faham benar. Orang yang seperti tidak akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat selamanya.

Mengambil ilmu dari ahlinya.

- Orang yang kamu ambil ilmunya harus shahibus sunnah (orang yang berpegang pada as-sunnah), bukan dari ahlul hawa (pengikut hawa nafsu). Karena ilmu ini adalah agama sebagaimana kata Ibnu Sirin

“Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa engkau mengambil agamamu.”


- Orang yang berdakwah tetapi tidak disertai ilmu yang mapan, maka dia akan lebih banyak merusak dakwah dari pada memperbaikinya. Oleh karenanya bagi seseorang yang merasa belum mampu untuk berdakwah karena ilmunya belum mapan dan belum pas, maka hendaknya dia mengetahui kadar dirinya. “Semoga Allah merahmati seseorang yang mengetahui kadar dirinya.”


3. Harus menjadi uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi segenap kaum muslimin dan mad’u-nya (orang yang dia dakwahi)

- Jangan sampai ucapan dia menyelisihi amalannya atau sebaliknya amalannya menyelisihi ucapannya. Allah subhanahu wata’ala mengancam orang-orang yang berkata tetapi dia tidak mengamalkan apa yang dia katakan itu, sebagaimana dalam kalam-Nya yang mulia:

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” [Ash-Shaf : 2-3]


- Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallamjuga telah mengabarkan bagaimana kesudahan orang-orang yang mengajak kepada kebaikan tetapi ternyata dia sendiri tidak mau mengerjakan kebaikan tersebut. Sebagaimana dalam hadits yang shahih dari shahabat Abu Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhubahwa Rasulullah menceritakan bahwa nanti di An-Naar ada seseorang yang diadzab oleh Allah dalam keadaan terurai isi perutnya dan dia menarik-nariknya. Kemudian para penduduk An Naar mengerumuninya dan mengatakan; “Wahai fulan, bukankah engkau di dunia dahulu memerintahkan kepada kami perkara kebaikan dan melarang kami dari perkara kejelekan? Jawabnya; “saya dahulu memerintahkan kebaikan tetapi tidak saya kerjakan, dan saya dahulu melarang kalian dari perkara kejelekan, tetapi justru saya yang melaksanakan.”

- Dalam hadits yang mulia di atas terkandung tanbih (peringatan) bagi orang-orang yang melanggar apa yang dia sampaikan sendiri. Oleh karenanya seorang da’i harus menjadi uswatun hasanah bagi kaum muslimin dalam segala aspek.

4. Harus benar-benar mengajari kaum muslimin dakwah yang sesungguhnya yaitu berdakwah kepada Allah, bukan berdakwah kepada kelompoknya atau golongannya.

Sebagaimana dalam firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:

“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku berdakwah ke jalan Allah di atas bashirah (ilmu).” (Yusuf: 108)

Dan juga firman-Nya:

“Berdakwahlah ke jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.”(An-Nahl: 125)

Perhatikan, Allah memerintahkan untuk berdakwah ke jalan-Nya. Menunjukkan bahwa dakwah ini bukanlah untuk kepentingan dunia, dakwah mengajak kepada kelompok atau golongan, dsb. Dakwah, adalah mengajak orang ke jalan Allah.

5. Harus mendidik umat agar menjadi ummatul ittiba’ (umat yang selalu mengikuti jalannya Rasulullah), bukan menjadi ummatut taqlid wa ta’assub (umat yang hanya membebek tanpa hujjah yang jelas)

Hal ini Allah tegaskan dalam firman-Nya:

“Dan berpegangteguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai.”(Ali Imran:103)

Dan juga firman Allah Azza wa Jalla:

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kalian dari jalan-Nya.” (Al An’am: 153)

Sehingga seorang da’i haruslah mengajari umat untuk selalu berpegang kepada dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah jika mendapati suatu masalah. Bukan mengajari mereka untuk taqlid dan ta’assub. Karena kita tidak boleh untuk mengikuti seseorang kecuali Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.

6. Senantiasa menghubungkan dan mengenalkan umat dengan para ulama-nya.

Hal ini sebagai perwujudan dari perintah Allah Tabaraka wa Ta’ala :

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (ulama) jika kalian tidak mengetahui.” (An Nahl: 43)


- Para ulama adalah para pembawa ilmu yang merupakan warisan dari para anbiya’, sehingga jika umat dipisahkan dari para ulama-nya, maka berarti mereka juga dipisahkan dari ilmu agamanya dan tentunya ini adalah salah satu tanda dari tanda-tanda kehancuran umat.

- Kecintaan kepada para ulama adalah salah satu ciri khas dari Ahlus Sunnah, sedangkan kebencian dan permusuhan kepada para ulama adalah ciri dari para pengekor hawa nafsu.

- Tetapi kecintaan Ahlus Sunnah kepada para ulamanya dibangun di atas tarbiyah ittiba’, bukan dibangun di atas tarbiyah taqlid.

7. Ikhlaskan niat dalam berdakwah hanya untuk mencari ridha Allah semata. Bukan untuk mengharapkan pujian dan balasan dari orang lain.

- Allah Tabaraka wa Ta’ala ceritakan tentang dakwah para nabi dan rasul ketika mereka berkata kepada kaumnya:

“Dan (dia berkata): “Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah.” (Hud: 29)

- Dakwah adalah ibadah dan amanah dari Allah, bukan untuk dijadikan alat mencari dunia.

8. Semua syarat-syarat di atas akan semakin indah jika dibungkus dengan sifat lyn wa rifq (lemah lembut) pada diri setiap da’i.

Allah I berfirman :

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [Ali ‘Imran : 159]

Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallambersabda :

Sesungguhnya Ar-Rifq (sikap lembut) tidaklah ia ada pada sesuatu kecuali ia akan membuatnya indah, dan tidaklah dicabut Ar-Rifq dari sesuatu kecuali akan menjadikannya jelek. [HR. Muslim]

Majelis Reboan Tanggal 31 Maret 2010

Event : Majelis Reboan
Tanggal : 31 Maret 2010
Pembicara : Ustadz H Khoir Harry Moekti
Tema : Buktikan Imanmu

Celaka itu terbagi menjadi :

1. celaka fisik : sakit, kecelakaan, dll

2. celaka akhlaq : berbuat dosa, dll

Contoh orang yang bermain main dengan shalatnya, yaitu orang yang shalatnya tidak tercermin dalam tindakannya sehari hari

Qs Al Ma'un : 4 - 5

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
QS. al-Ma'un (107) : 4
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
QS. al-Ma'un (107) : 5

Contoh orang yang tidak mendengarkan khotbah jumat dengan khidmat :

Dalil atau Hadist yang berhubungan :

Contoh orang yang melakukan ibadah sunnah namun mengorbankan ibadah wajib

Dalil atau hadist yang berhubungan :


3. celaka akidah : melakukan syirik, percaya terhadap ramalan dll

Orang yang menerima suatu ajaran Allah, bisa saja dia menerima dengan hati terbuka, bisa saja dia menolaknya.

- orang yang menerima berarti dia menerima rahmat dari Allah

- orang yang menolak berarti dia sesat dari jalan Allah

---

Jadikan hidup lebih bermakna
Refrensi kitab Midzomul Islam

Mengapa Perlu membahas Akidah ?

apa itu akidah ?

Apakah kita islam ikut ikutan ?

apakah kebetulan dilahirkan dari orang tua yang beragama islam ?

Aqidah dan kebangkitan :

1. mari menelusuri aqidah mulai dari individu kita sendiri

2. tingkah laku yang dimilikinya harus tercermin

Qs Ar Rad : 11

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
QS. ar-Ra'd (13) : 11

3. Fikroh yang membentuk mafahim / persepsi yang mempengaruhi perbuatan dan perasaan yang dimilikinya.

Sebelum manusia mengenal rukun iman, aqidah membahas tentang " Uqdatul Qubro", apakah itu ?

1. dari mana (manusia, kehidupan, alam semesta)

2. untuk apa (manusia, kehidupan, alam semesta)

3. setelah berakhir akan kemana (manusia, kehidupan, alam semesta)

Aqidah = fikroh Kulliyah = landasan kebangkitan individu

1. Kehidupan dunia, dikaitkan dengan amal ibadah kita, apakah kita menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya ?

2. kehidupan sesudah di dunia, dikaitkan dengan hisab, apakah kita akan masuk golongan penghuni surga atau neraka ?

Pola pikir manusia itu terbagi menjadi :

1. pola pikir binatang : tak peduli dengan amal ibadah

2. pola pikir mendalam : menyadari bahwa ada pertanggung jawaban terhadap apa yang kita lakukan

3. pola pikir dari mana asal kita : memikirkan siapa pencipta segala alam semesta sehingga memunculkan Uqdotul Qubro

Prinsip kenegaraan :

1. sekulerisme : memisahkan agama dari kehidupan duniawi

2. hedonis : menganggap semua hal wajar dan bisa dilakukan ( menghalalkan segala cara agar tujuannya tercapai)

3. sosialisme - komunisme : semua prinsip berujung pada pencapaian materi semata

Darimana akal manusia :

1. memuaskan akal

2. sesuai dengan fitrah manusia

Bukti adanya pencipta (Al Kholiq)

1. mengamati alam semesta, benda benda dan makhluk di sekitar kita

- keteraturan yang sempurna

- serba lemah , terbatas dan butuh pada yang lain

Ratusan ayat yang mengajak manusia untuk memikirkan lingkungan dan alam semesta :

Qs 3 : 190

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
QS. Ali Imran (3) : 190

Qs 30 : 20 - 25

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
QS. ar-Rum (30) : 20
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
QS. ar-Rum (30) : 21
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
QS. ar-Rum (30) : 22
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
QS. ar-Rum (30) : 23
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
QS. ar-Rum (30) : 24
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu ke luar (dari kubur).
QS. ar-Rum (30) : 25


Fakta tentang seekor unta :

1. mampu meminum 130 liter air dalam 10 menit

2. menyimpan cadangan nutrisi di punuknya

3. memiliki bagian kelopak mata yang transparan

4. memiliki tulang dengkul yang kokoh

5. kulitnya yang tahan terhadap cuaca panas

Qs Al Ghasiyah : 17

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 17

Kesimpulan yang memuaskan akal bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan

Bukankah iman pada Tuhan pencipta alam adalah suatu fitrah pada setiap manusia ?

1. iman pada pencipta adalah suatu yang fitri karena manusia memiliki naluri beragama (Gharizah Taddayyun)

2. Manusia wajib menggunakan akalnya untuk membuktikan adanya al Kholik Al Mudabbir (Sang Maha Pencipta Maha Pengatur segalanya)

3. Akal pula lah yang harus digunakan untuk membimbing perasaan yang muncul dan naluri beragamanya agar beribadah pada Dzat yang layak untuk diibadahi

4. Metode Aqliyah dalam beriman pada Allah Swt

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 30 Maret 2010

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 30 Maret 2010
Pembicara : Ustadz Kholisuddin Yusaq
Tema : Khauf

Ketakutan yang salah satunya besar di dalm kehidupan kita adalah saat tertutupnya kesempatan untuk beramal sholeh karena maut telah menjemput kita.

Macam macam ketakutan :

1. Takut kepada Allah karena takut disiksa (Khauf)

2. Takut kepada Allah karena tidak ingin dijauhi, tidak mau amal yang kita lakukan ditolak oleh Allah ( Khosiyyah )

Dalil tentang takut kepada Allah :

Qs Al A'raf : 55 - 56

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
QS. al-A'raf (7) : 55
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
QS. al-A'raf (7) : 56

Qs 17 : 110

Katakanlah:" Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu ".
QS. al-Isra' (17) : 110

Adab berdoa :

Adab berdoa dalam Islam yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah sebagai berikut :

1. Ikhlas karena Allah semata.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
QS. al-Bayyinah (98) : 5

2. Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dengan bacaan shalawat kepada atas Rasulullah dan diakhiri dengannya.

3.Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan do’a serta yakin akan dikabulkan

4. Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdo’a dan tidak terburu-buru.

5. Menghadirkan hati dalam do’a.

6. Memanjatkan do’a, baik dalam keadaan lapang maupun susah.

7. Tidak boleh berdo’a dan memohon sesuatu kecuali hanya kepada Allah semata.

8. Tidak mendo’akan keburukan kepada keluarga, harta, anak dan diri sendiri.

9. Merendahkan suara ketika berdo’a, yaitu antara samar dan keras.

10. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
QS. al-A'raf (7) : 55

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
QS. al-A'raf (7) : 205

11. Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu mohon ampunan atasnya, serta mengakui nikmat yang telah diterima dan bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut.

12. Tidak membebani diri dalam membuat sajak dalam do’a.

13. Tadharru’ (merendahkan diri), khusyu’, raghbah (berharap untuk dikabulkan) dan rahbah (rasa takut tidak dikabulkan).

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.
QS. al-Anbiya (21) : 90

14. Mengembalikan (hak orang lain) yang dizhalimi disertai dengan taubat.

15. Memanjatkan do’a tiga kali.

16. Menghadap Qiblat.

17. Mengangkat kedua tangan dalam do’a.

18. Jika mungkin berwudhu’ terlebih dahulu sebelum berdo’a.

19. Tidak berlebih-lebihan dalam berdo’a.

20. Tawassul kepada Allah dengan Asmaa’-ul Husna dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi, atau dengan amal shalih yang pernah dikerjakannya sendiri atau dengan do’a seorang shalih yang masih hidup dan berada di hadapannya.

21. Makanan dan minuman yang dikonsumsi serta pakaian yang dikenakan harus berasal dari usaha yang halal.

22. Tidak berdo’a untuk suatu dosa atau memutuskan silaturahmi.

23. Menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

24. Harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran).

25. Hendaklah orang yang berdo’a memulai dengan mendo’akan diri sendiri, jika dia hendak medo’akan orang lain.

Berikut saya sertakan beberapa ayat Al Qur’an yang terkait dengan doa :

Hanya bagi Allahlah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.
QS. ar-Ra'd (13) : 14

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
QS. al-Baqarah (2) : 186


Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).
QS. an-Naml (27) : 62


“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"

dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunian-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras.
QS. as-Syura (42) : 26

Syeikh Muhammad Thantawi memaparkan sejumlah adab berdoa sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Saw., di antaranya:

1. Menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan. (HR. Bukhori)

2. Doa dimulai dengan mengucapkan puji-pujian kepada Allah SWT yang diiringi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. (HR. Abu Dawud)

3. Berdoa dengan khusyuk sambil merendahkan diri sebagaimana Allah SWT mengabulkan permintaan Nabi Zakariya as. ketika berdoa agar dikaruniai anak serta mengulangi doa sebanyak tiga kali (HR. Abu Dawud)

4. Merendahkan suara ketika berdoa karena dalam kondisi khusyu' memohon kepada Allah SWT. 'Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut

5. Alangkah baiknya berdoa sesuai yang tercantum dalam Al Quran dan Hadits, menghindari kata-kata yang tak jelas dan menggunakan ungkapan yang dapat diterima akal menyenangkan hati

6. Meminta kepada Allah SWT sesuatu yang sesuai dengan syariat Islam dan tak meminta sesuatu yang jahat dan berdosa sebagaimana yang dilakukan sebagian orang ketika dalam kondisi sempit lalu menghina dirinya dan menjelekkannya.

Allah SWT berfirman, ''dan manusia mendo'a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo'a untuk kebaikan. ''Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.'' (QS. Al Isra: 11)


Syarat Berdoa :

Agar doa dikabulkan ”menurut Syeikh Muhammad Thantawi” hendaklah seorang hamba dalam keadaan suci lahir dan batin dari segala dosa. Untuk mensucikan diri dari dosa ada beberapa hal yang perlu dilakukan, di antaranya:
Banyak berzikir, ber-istighfar dan bertaubat. Allah SWT berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama Allah), zikir yang sebanyak-banyaknya.
QS. al-Ahzab (33) : 41

Rasulullah Saw. bersabda: ''Sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah setiap harinya melebihi 70 kali.'' (HR. Bukhori)

Bergaul dengan orang-orang saleh karena akhlak mereka dapat mempengaruhi diri dan akal hingga bermanfaat bagi agama dan dunia. Rasulullah Saw. bersabda, ''Perumpamaan orang yang bergaul dengan orang saleh seperti penjual minyak wangi, walau minyak wanginya tidak mengenainya tapi bau harumnya mengenainya. Sedangkan orang yang bergaul dengan orang jahat seperti tukang besi, walau percikannya tidak mengenainya tapi asapnya mengenainya.'' (HR. Abu Dawud)

Makanan, minuman dll yang dihalalkan Allah SWT:
''Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan; karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu.'' (QS. Al Baqarah: 168)

Rasulullah Saw.bersabda, ''Ada seorang lelaki menempuh perjalanan panjang dalam keadaan yang berdebu sambil mengadahkan tangannya ke langit seraya berkata, ''Tuhanku, Tuhanku'' Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram bagaimana doanya dapat diperkenankan Allah ?'' (HR. Muslim dan Tarmidzi)


Faktor Penghalang Dikabulkannya Doa

Pada suatu hari Ibrahim bin Adham ditanya seseorang, ''Wahai Ibrahim, mengapa kami berdoa tapi tak dikabulkan?'' Beliau menjawab: ''Karena hatimu mati disebabkan sepuluh perkara:

1. Kamu mengenal Allah tapi tak menaati-Nya

2. Kamu mengenal Rasulullah Saw. tapi tak mengikuti sunnahnya

3. Kamu mengetahui Al Quran tapi tak mengamalkannya

4. Kamu menikmati karunia Allah SWT tapi tak bersyukur

5. Kamu mengetahui adanya surga tapi tak memintanya

6. Kamu mengetahui adanya neraka tapi tak menghindarinya

7. Kamu mengetahui adanya setan tapi tak memeranginya bahkan mendekatinya

8. Kamu akan mati tapi tak mau bersiap-siap

9. Kamu sering menguburi kaum muslimin tapi tak mengambil ibrah dari kuburan tersebut

10. Kamu sering terjaga dari tidur tapi menyibukkan diri menyebarkan aib manusia sedangkan kamu meninggalkan aib kamu sendiri.

Sementara Adab berdoa secara singkat sebagai berikut:

1. Hendaknya makanan, tempat tinggal, pakaian, serta barang yang dimilikinya adalah halal.

2. Memanfaatkan waktu-waktu yang mulia: seperti hari Arafah, Ramadan, hari Jumat, dan waktu sahur.

3. Memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa seperti saat salat, saat hujan dsb.

4. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan.

5. Setelah selesai berdoa, mengusap wajah dengan kedua tangan.

6. Merendahkan suara: tidak keras dan tidak terlalu pelan.

7. Khusyu dan penuh penghayatan.

8. Berdoa dengan sepenuh hati dengan yakin bahwa doa tersebut akan dikabul.

9. Tidak tergesa-gesa dengan merasa doanya lambat dikabul.

10. Memulai doa dengan zikir kepada Allah dan salawat kepada Rasul saw. setelah didahului oleh pujian kepada-Nya. Demikian pula saat menutup doa.

11. Memerhatikan adab batin. Yaitu bertobat, taqarrub kepada-Nya, dan tidak menzalimi manusia



Ciri ciri orang yang memiliki "khauf" di dalam dirinya :

1. orang tersebut merasa dirinya hina di hadapan Allah, Orang tersebut merasa dirinya kecil dihadapan Allah

2. Orang tersebut merasa kebaikan yang dilakukannya terlalu sedikit sehingga memacu dirinya untuk semakin terpacu menambah amal baiknya

Qs 19 : 76

Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.
QS. Maryam (19) : 76

3. Orang tersebut merasa dosanya sangat besar sehingga selalu memohon ampun kepada Allah

Pengajian Al Mizan Bintaro Tanggal 29 Maret 2010

Event : Pengajian Al Mizan Bintaro
Tanggal : 29 Maret 2010
Pembicara : Ustadz Salim
Tema : Rangkuman dari berbagai kebaikan

Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda :

1. Barangsiapa membebaskan seorang mukmin dari kesusahan di dunia pasti Allah akan membebaskannya dari kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, pasti Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan di akhirat.

2. Barangsiapa menutupi aib seseorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya.

3. Barangsiapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu (yang baik) pasti Allah memberinya kemudahan ke surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Allah (masjid) , membaca dan mempelajari Al Quran, niscaya mereka merasakan ketentraman dan kasih sayang. Para malaikat berkumun di sekeliling mereka dan Allah memuji mereka di hadapan semua makhluk yang berada di sisiNya.

4. Orang yang amal perbuatannya kurang sempurna, tidak bisa disempurnakan oleh kemuliaan nasab - HR Muslim

Pelajaran yang bisa diambil dari hadist tersebut :

1. Pahala yang diberikan Allah kepada hamba Nya sesuai dengan apa yang telah dilakukan seseorang. Memberikan kemudahan di balas dengan kemudahan, memberikan bantuan dibalas dengan memberikan bantuan, menutupi aib dibalas dengan menutupi aib dan begitu seterusnya. Abu Sa'id Al Khudry Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda " Barangsiapa yang memberi makan seseorang yang lapar, Allah akan memberinya makan pada hari kiamat dengan buah dari surga. Barangsiapa yang memberi minum orang yang haus, maka Allah akan memberinya minum pada hari kiamat dari khamar murni yang diberi tanda khusus dari minyak kasturi. Dan barangsiapa yang memberikan baju seseorang yang tidak memiliki baju, maka Allah akan memakaikan baju padanya dengan baju hijau dari surga " - HR Muttafaq Alaih

2. Berbuat baik kepada makhluk merupakan jalan untuk mendapatkan kecintaan Allah karema "semua makhluk adalah tanggungan Allah, maka yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling memberi manfaat kepada tanggunganNya - HR Thabrani. Biasanya seorang tuan suka berbuat baik kepada orang orang yang berada dalam tanggungannya sedangkan yang disebutkan dalam hadist berupa meringankan kesulitan orang lain dan yang lainnya adalah bentuk perbuatan baik kepada makhluk dan memberi manfaat kepada mereka. Maka itu semua adalah jalan untuk memperoleh kecintaan Allah.

3. Kabar gembira bagi seorang mukmin yang suka memudahkan, menolong ataupun membantu menyelesaikan kesulitan mukmin lainnya, ia akan mati dalam keimanan dan akan mendapatkan kemudahan dan pertolongan dari Allah pada hati kiamat kelak.

apa yang disebutkan tentang meringankan kesulitan dan lainnya adalah umum, terhadap orang muslim dan non muslimyang tidak melakukan permusuhan kepada kaum muslimin. Berbuat baik kepada mereka diperintahkan, bahkan hal itu pun berlaku pula bagi semua makhluk yang bernyawa. Rasulullah Saw bersabda " Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan dalam segala sesuatu" beliau juga bersabda " Dalam setiap jantung yang berdenyut terdapat pahala "

4. mewaspadai riya' dalam menuntut ilmu agar segala yang telah diusahakan tidak sia sia

5. senantiasa memohon pertolongan dan kemudahan dari Allah, karena hidayah hanyalah pemberian Allah semata, ketaan hanyalah karena izin dan kemudahan yang telah diberikan Nya. Tanpa itu semua yang kita lakukan tidak akan bermanfaat.

6. senantiasa membaca Al Quran dan berkumpul dalam rangka membaca, mempelajari, memahami, mengamalkan, dan mengajarkannya. juga tidak lupa membacakannya ketika memulai acara acara tertentu dan terhadap orang yang telah meninggal.

7. bersegera untuk bertaubat, istighfar, dan melakukan amal sholih.

Qs Ali Imran : 133 - 134

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
QS. Ali Imran (3) : 133
(Yaitu) orang-orang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
QS. Ali Imran (3) : 134

Qs An Najm : 2 - 3

kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,
QS. an-Najm (53) : 2
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya.
QS. an-Najm (53) : 3

Pembagian hadist Rasulullah :

1. berasal dari perkataan beliau

2. berasal dari sifat beliau

3. berasal dari tingkah laku beliau

4. berasal dari keputusan beliau

Riwayat Abu Hurairah Ra :

Adab Meng qoshor shalat :

Adab menjamak shalat :

Hadist tentang keutamaan shalat :

Hadist tentang keutamaan akhlaq sesama muslim, menjaga lidah :

Qs 36 : 65

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
QS. Yasin (36) : 65

Keutamaan Al Quran :

Qs Al Hasyr : 21

Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
QS. al-Hasyr (59) : 21


Doa untuk kesembuhan dari segala penyakit :

Bismillahirrohmannirrohim. Bismillahi wa billahi wa laa haula walaa quwwata illaa billahil aliyyil azhim. Uskun ayyuhal wajau sakkantuka billadzii yumsikussamaa a an taqo'a alal ardhi illaa bi idznihi innallaaha binnaaasi larouuffur rohiim. Bismillahirrohmanirrohim bismillahi wa billaahi wa la haula wala quwwata iillaa billahil ali yil azhim. Uskun ayyuhal wajau sakkantuka billadzii yumsikus samaawaati wal ardhi an tazuulaa wa lain zaa lataa in amsakahumaa min ahadin min ba'dihi innahuu kaa na haliiman ghofuuro.

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 28 Maret 2010

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 28 Maret 2010
Pembicara : Prof Dr Muslim Nasution
Tema : Tanda Tanda kiamat (tanda tanda besar)

Yang dimaksud dengan tanda-tanda kiamat kubro adalah tanda-tanda yang apabila ia terjadi berarti Kiamat sudah diambang pintu

1. Di antara tanda-tanda Kiamat kubro adalah munculnya asap sebelum Hari Kiamat yang memenuhi bumi, sehingga ia seperti sebuah rumah yang di dalamnya dinyalakan kayu bakar, ia menyerang orang-orang mukmin seperti influensa, dan masuk ke dalam jasad orang-orang kafir dan munafik melalui lubang tubuh mereka, maka mereka menggelembung sehingga ia keluar dari pendengaran mereka.

2. eninggalkan Suatu Perbuatan, Ikhlas Karena Allah Ta ala Maka Allah Keluarkan Dia Dari Masalah.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah berbicara ketika masih dalam buaian (bayi) kecuali tiga orang, Isa bin Maryam.

3. Terbitnya matahari dari timur dan terbenam di barat merupakan sunnatullah terhadap alam semesta, akan tetapi hikmah Allah yang bijak telah berkehendak untuk menjadikan terbitnya matahari dari barat sebagai salah satu tanda yang jelas akan datangnya Kiamat.
Terbitnya matahari dari barat –sama dengan tanda-tanda Kiamat yang lain– adalah perkara yang telah ditetapkan oleh al-Kitab, sunnah dan ijma’.

4. Di antara tanda-tanda Kiamat kubro adalah datangnya al-Mahdi yang memegang kendali umat, memperbarui agama, memimpin dengan landasan Islam, menebarkan keadilan di antara manusia, tidak ada satu sunnah Islam kecuali dia menegakkannya, tidak ada bid’ah kecuali dia memberantasnya. Umat mengecap nikmat di bawah kepemimpinannya yang belum pernah didengar sebelumnya.


Dalil tentang kiamat :

1. Qs 99 : 1- 18

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat),
QS. al-Zalzalah (99) : 1
dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
QS. al-Zalzalah (99) : 2
dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?",
QS. al-Zalzalah (99) : 3
Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
QS. al-Zalzalah (99) : 4
karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.
QS. al-Zalzalah (99) : 5
Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
QS. al-Zalzalah (99) : 6
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
QS. al-Zalzalah (99) : 7
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
QS. al-Zalzalah (99) : 8

2. Qs 89 : 21 - 22

Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut,
QS. al-Fajr (89) : 21
dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.
QS. al-Fajr (89) : 22

3. Qs 84 : 1 - 2

Apabila langit terbelah,
QS. al-Insyiqaq (84) : 1
dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh,
QS. al-Insyiqaq (84) : 2

4. Qs 81 : 1 - 7, 11 - 13

Apabila matahari digulung,
QS. at-Takwir (81) : 1
dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
QS. at-Takwir (81) : 2
dan apabila gunung! Gunung dihancurkan,
QS. at-Takwir (81) : 3
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan),
QS. at-Takwir (81) : 4
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
QS. at-Takwir (81) : 5
dan apabila lautan dijadikan meluap,
QS. at-Takwir (81) : 6
dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),
QS. at-Takwir (81) : 7

dan apabila langit dilenyapkan,
QS. at-Takwir (81) : 11
dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
QS. at-Takwir (81) : 12
dan apabila surga didekatkan,
QS. at-Takwir (81) : 13

5. Qs 79 : 7 - 9

tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
QS. an-Nazi'at (79) : 7
Hati manusia pada waktu itu sangat takut,
QS. an-Nazi'at (79) : 8
pandangannya tunduk.
QS. an-Nazi'at (79) : 9

6. Qs 78 : 18 - 20

yaitu suatu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
QS. an-Naba' (78) : 18
dan dibukakan langit, maka terdapatlah beberapa pintu,
QS. an-Naba' (78) : 19
dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.
QS. an-Naba' (78) : 20

7. Qs 77 : 8 - 10

Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan,
QS. al-Mursalat (77) : 8
dan apabila langit telah terbelah,
QS. al-Mursalat (77) : 9
dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu,
QS. al-Mursalat (77) : 10

8. Qs 74 : 8 - 9

Apabila ditiup sangkakala,
QS. al-Muddatstsir (74) : 8
maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit,
QS. al-Muddatstsir (74) : 9

9. Qs 73 : 14

Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan.
QS. al-Muzzammil (73) : 14

10. Qs 70 : 8 - 9

Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak.
QS. al-Ma'arij (70) : 8
Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan),
QS. al-Ma'arij (70) : 9


11. Qs 69 : 13 - 17

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
QS. al-Haqqah (69) : 13
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
QS. al-Haqqah (69) : 14
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat,
QS. al-Haqqah (69) : 15
dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi amat lemah.
QS. al-Haqqah (69) : 16
Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
QS. al-Haqqah (69) : 17


12. Qs 55 : 37

Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.
QS. ar-Rahman (55) : 37

13. Qs 56 : 4 - 6

apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
QS. al-Waqi'ah (56) : 4
dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya,
QS. al-Waqi'ah (56) : 5
maka jadilah dia debu yang berterbangan,
QS. al-Waqi'ah (56) : 6

14. Qs 54 : 1

Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.
QS. al-Qamar (54) : 1

15. Qs 52 : 9 - 10

pada hari ketika langit benar-benar bergoncang,
QS. ath-Thur (52) : 9
dan gunung benar-benar berjalan.
QS. ath-Thur (52) : 10

16. Qs 50 : 20, 41, 42

Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.
QS. Qaf (50) : 20

Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat.
QS. Qaf (50) : 41
(Yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari keluar (dari kubur).
QS. Qaf (50) : 42

17. Qs 44 : 10

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.
QS. ad-Dukhan (44) : 10

18. Qs 27 : 82

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.
QS. an-Naml (27) : 82

19. Qs 21 : 96, 104

Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi.
QS. al-Anbiya (21) : 96

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.
QS. al-Anbiya (21) : 104

20. Qs 20 : 105 - 107

Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya."
QS. Thaha (20) : 105
"Maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali."
QS. Thaha (20) : 106
"(Sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah dan yang tinggi di sana."
QS. Thaha (20) : 107

21. Qs 18 : 99 - 100

Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.
QS. al-Kahfi (18) : 99
Dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas.
QS. al-Kahfi (18) : 100

Workshop Tadabbur Al Quran Tanggal 27 Maret 2010

Event : Workshop Tadabbur Al Quran
Tanggal : 27 Maret 2010
Pembicara : Ustadz Bachtiar Nasir, Lc
Tema : Mentadabburi Al Quran

Qs Muhammad : 24

Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran ataukah hati mereka terkunci
QS. Muhammad (47) : 24

Dalil Dalil tentang ilmu pengetahuan yang sudah di jelaskan di dalam Al Quran :

1. Muslim diminta untuk berfikir, meneliti ilmu pengetahuan

Qs 88 : 17 - 21

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
QS. al-Ghasyiyah (88) : 17
dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
QS. al-Ghasyiyah (88) : 18
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
QS. al-Ghasyiyah (88) : 19
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
QS. al-Ghasyiyah (88) : 20
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
QS. al-Ghasyiyah (88) : 21

Qs 3 : 191

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):" Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
QS. Ali Imran (3) : 191

2. tentang ilmu astronomi

Qs 67 :3

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
QS. al-Mulk (67) : 3

3. Tentang Ilmu geologi

Qs 50 : 6 - 8

Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun
QS. Qaf (50) : 6
Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata.
QS. Qaf (50) : 7
untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Alloh).
QS. Qaf (50) : 8

4. Tentang Ilmu tumbuhan

Qs 6 : 99

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dan langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
QS. al-An'am (6) : 99

5. Tentang Ilmu hewan

Qs 16 : 66

Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.
QS. an-Nahl (16) : 66

6. Tentang Ilmu antropologi

Qs 30 : 9

Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang di derita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.
QS. ar-Rum (30) : 9

7. Tentang Ilmu anatomi tubuh

Qs 51 : 20 - 21

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,
QS. adz-Dzariyat (51) : 20
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?
QS. adz-Dzariyat (51) : 21


Bidang Bidang yang dimiliki oleh Ar Rahman Quranic Learning Center :

1. Dakwah

2. Pendidikan

3. Sosial

4. Kewirausahaan

Banyak sekali orang kafir yang mengagungkan Al Quran namun mereka tidak mengetahui bahwa ini adalah Ilmu dari Allah, Ilmu yang terhebah dan terlengkap

Kalau ingin mentadabburi Al Quran harus memiliki 3 kata kunci :

1. Alam raya adalah Al Quran bergambar (yang berbentuk visual)

2. Al Quran adalah alam raya yang berbentuk tulisan

3. Nabi Muhammad Saw adalah Al Quran yang bergerak dan berjalan

Kalau ingin mentadabburi Al Quran, mantapkan keinginan di dalam hati

Kalau Allah menghendaki manusia meninggalkan hal hal yang haram, maka Allah akan menggantinya dengan hal hal yang lebih baik.

1. Kebenaran adalah apa yang dikehendaki dan ditetapkan oleh Allah dan ditetapkan oleh Nabi Muhammad sebagai Al Quran bergerak dan berjalan meski tidak sejalan dengan akal manusia

disebut masuk akal apabila sesuai dengan hukun kausalitas (hukum sebab akibat)

Maha Kuasa Allah yang mempertemukan 2 arus air yaitu air laut dan air tawar :

Qs 55 : 19 - 20

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
QS. ar-Rahman (55) : 19
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
QS. ar-Rahman (55) : 20

2. Fakta adalah bukan apa yang saya lihat, bukan apa yang saya dengar, bukan apa yang saya rasakan melainkan apa yang dinyatakan oleh Al Quran dan dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw selaku Al Quran yang bergerak dan berjalan.

Doa Nabi Isa As kepada Ummatnya yang juga dibaca Nabi Muhammad Saw pada saat shalat tahajud :

Qs 5 : 118

Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. al-Mai'dah (5) : 118

Doa agar dijauhkan dari api neraka :

Qs 25 : 65

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".
QS. al-Furqan (25) : 65

Dalil tentang Tadabbur :

Qs Shad : 29

Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.
QS. Shad (38) : 29

Qs An Nisa : 82

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
QS. an-Nisa' (4) : 82

Banyak ummat Allah yang mengabaikan ayat ayat Allah :

Qs 30 : 25

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu ke luar (dari kubur).
QS. ar-Rum (30) : 25

Cara memandang suatu permasalahan yang memberatkan, terkadang membuat orang untuk pesimis

Bani Israil tidak memahami Taurat melainkan hanya menganggapnya sebagai angan angan semata

Qs 2 : 78

Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.
QS. al-Baqarah (2) : 78

Al Quran merupakan berita yang sangat besar :

Qs 78 : 1- 3

Tentang apakah mereka saling bertanya tanya?
QS. an-Naba' (78) : 1
Tentang berita yang besar,
QS. an-Naba' (78) : 2
yang mereka perselisihkan tentang ini.
QS. an-Naba' (78) : 3

Ciri ciri orang yang beriman adalah orang yang membaca Al Quran :

Qs 2 : 121

Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
QS. al-Baqarah (2) : 121

Cara menjadikan diri terbuka terhadap Al Quran :

1. menjadikan kebiasaan untuk mentadabburi Al Quran

2. Haram berkata " sulit " untuk mendatabburi Al Quran

Qs 54 : 17, 22, 32, 40

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
QS. al-Qamar (54) : 17

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
QS. al-Qamar (54) : 22

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
QS. al-Qamar (54) : 32

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adalah orang yang mengambil pelajaran?
QS. al-Qamar (54) : 40

Qs 3 : 190

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
QS. Ali Imran (3) : 190

Cara mentadabburi Al Quran :

1. Baca

2. Pahami

3. Hayati

4. Amalkan

10 Langkah mentadabburi Al Quran :

1. Membaca
- Bacalah ayat Al Quran dengan tadabbur
- sucikan diri, hadirkan Qolbu, perhatikan adab tilawah dan bacalah dengan tartil.

Adab membaca Al Quran :

a. memandang Al Quran sebagai petunjuk

b. bersuci sebelum belajar

c. hadir tepat waktu dan berpakaian sopan, menutup aurat

d. membaca al Quran selama 1 jam

e. menguasai dzikir sebelum dan sesudah membaca Al Quran

f. Menyelesaikan tugas

g. hadir 70% dari total jumlah jam kelas

h. menghadap kiblat

i. duduk tahiyat awal / duduk tahiyat akhir

j. meletakkan Al Quran di tempat yang lebih tinggi

2. hafalkan dengan teknik menghafal yang benar
hafalkan ayat yang akan ditadabburi dan jangan melebihi 10 ayat

3. tuliskan ayat dengan tangan

4. terjemahkan semua kosakata
(perhatikan dan terjemahkan setiap bentuk asal kata)

5. terjemahan keseluruhan ayat

6. pembahasan makna tata bahasa

7. tafsir ringkas

Majelis Jumat Hj Pipik Uje Tanggal 26 Maret 2010

Event : Majelis Jumat Hj Pipik Uje
Tanggal : 26 Maret 2010
Pembicara : Uje, Ali Limau
Tema : Macam Macam Selingkuh

Kebaikan bagi orang yang menuntut ilmu :

Hadist :

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah) - HR Ibnu Majah

Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allahmudahkan jalan menuju jannah. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat - HR Muslim

Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali - HR. Tirmidzi

Barangsiap menempuh jalam untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga - HR Muslim

Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia adalam (masalah) dien (agama) - HR.Bukhari


Macam Macam selingkuh :

1. selingkuh terhadap benda : bisa berupa harta atau benda yang di anggap lebih penting daripada Rabb
2. Selingkuh terhadap makhluk : bisa berupa anak / suami / istri yang dianggap lebih penting daripada Rabb
3. selingkuh terhadap keEsaan Allah : bisa berupa syirik kecil atau syirik besar.

Ciri ciri orang yang beriman antara lain :

Qs 23 : 11

(Yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
QS. al-Mu'minun (23) : 11

Mentafsirkan kata " Bismillahirrahmannirrohim "

Mengenal Allah Swt adalah Tuhan : Membedakan apa itu Rohman dan Apa itu Rohim ?

1. Rohman : suatu sikap mengasihi yang diberikan Allah tanpa memandang keyakinan ummatnya. Allah memberikan kepada siapa saja tanpa melihat amal perbuatan mereka
Allah itu Maha Adil, Dia bisa memberikan segala hal sesuai dengan porsinya. Sifat Adil itu hanya milik Allah semata.

Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
QS. al-Baqarah (2) : 255

Allah itu Maha Menguji makhluk ciptaannya.

Hidayah itu sudah diberikan kepada semua ummat, tinggal ummat tersebut mau menangkap hidayah itu atau tidak.

2. Rohim : suatu perasaan menyayangi yang diberikan kepada ummatnya yang mukmin dan mukminat.

Kalau mau Duit harus melakukan Doit

D = Doa
U = Usaha
I = Istiqomah
T = Tawakkal

Makna doa bangun tidur :

Bangun tidur dengan baik sangka maka akan menjadikan pikiran positif, sehingga jiwanya kuat, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain maupun kepada Allah.

Cintai segala hal namun yang terpenting adalah mendasari cinta tersebut adalah Cinta Kepada Allah

26 Maret 2010

Pengajian Mahagoni Park Tanggal 25 Maret 2010

Event : Pengajian Mahagoni Park
Tanggal : 25 Maret 2010
Pembicara : Ustadzah Ummu Mumtaza
Tema : Adab Bepergian

Macam macam perjalanan :

1. perjalanan badan

2. perjalanan batin

macamnya :

a. Yang memang diharuskan : karena menghindari suatu penyakit / wabah

b. yang memang diminta : karena pekerjaan, karena menuntut ilmu.

Hadist :

Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allahmudahkan jalan menuju jannah. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat - HR Muslim

Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali - HR. Tirmidzi

Barangsiap menempuh jalam untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga - HR Muslim

Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka Allah akan pahamkan dia adalam (masalah) dien (agama) - HR.Bukhari

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya” - HR Muslim


Firman Allah :

an (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun ".
QS. al-Kahfi (18) : 60
Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lupa akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.
QS. al-Kahfi (18) : 61
Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini ".
QS. al-Kahfi (18) : 62
Muridnya menjawab:" Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaithan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali. "
QS. al-Kahfi (18) : 63

Karena kebiasaan orang Quraisy,
QS. Quraisy (106) : 1
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
QS. Quraisy (106) : 2
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kabah).
QS. Quraisy (106) : 3
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
QS. Quraisy (106) : 4


c. ibadah : haji, umroh, ziarah.

Persiapan sebelum bepergian :

1. Shalat Istikharah
Sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang akan bepergian, terutama untuk haji atau umrah, melakukan Istikharah.
Doa yang paling utama dibaca dalam Istikharah adalah:

Astakhirullaha bi rahmatihi khiyaratan fî ‘afiyatin
Aku memohon pilihan kepada Allah dengan rahmat-Nya pilihan dalam keselamatan

dibaca 3 kali, 7 kali, 10 kali, 50 kali, 70, atau 100 kali

2. Memilih Waktu
Waktu yang baik untuk bepergian adalah hari Sabtu, Selasa, atau Kamis
Hari yang tidak baik untuk bepergian: Hari Senin,Rabu, dan hari Jum’at sebelum shalat Jum’at.
Demikian juga tidak baik untuk bepergian pada tanggal: 3, 4, dan 5 bulan Hijriyah.
Jika terpaksa harus melakukan bepergian pada hari-hari atau tanggal yang tidak baik atau na’as itu, maka hendaknya bersedekah dan membaca Surat Fatihah, Surat Falaq dan An-Nas, ayat Kursi, Surat Al-Qadar, dan Surat Ali-Imran dari kalimat: “Inna fi khalqis samawati wal ardhi, hingga akhir Surat.”

3. Memulai dengan niat ikhlas, mengawali dengan kebaikan

4. Washiyat
Dianjurkan untuk setiap orang yang akan bepergian, terutama untuk haji, agar menyampaikan wasiat kepada keluarganya.
Wasiat itu bisa berkenaan dengan urusan yang harus dilakukan, kewajiban, atau utang piutang.
Ia juga dapat menyampaikan amanat yang harus dilakukan oleh anggota keluarganya.

5. Pemberitahuan.

Nabi saw bersabda:

Apabila seorang muslim akan bepergian, ia harus memberitahukan saudara-saudaranya. Begitu pula wajib bagi saudara-saudaranya menemui ketika ia kembali.

6. Meminta doa agar selamat dalam perjalanan kepada keluarga, saudara atau tetangga yang ditinggalkan

bagi musafir untuk berpamitan kepada keluarga, kerabat dan saudara-saudaranya. Berkata Ibnu Abdil Barr –rahimahullah-:

Jika salah seorang dari kalian keluar bersafar maka hendaklah ia berpamitan kepada saudaranya, karena Allah -Subhanahu wa Ta`ala- menjadikan pada doa mereka barakah.

Berkata Asy-Sya`bi –rahimahullah-:

Sunnahnya jika seseorang datang dari safar untuk mengunjungi saudaranya dan menyalaminya, kemudian jika ia hendak bersafar adalah mendatangi mereka dan berpamitan serta mengharapkan doa mereka.

Sabda beliau, ( Aku titipkan kepada Allah agamamu ), maksudnya yaitu: Aku minta engkau minta engkau menjaga dan aku minta kepada Allah agar menjaga agamamu. Adapun (dan amanahmu ), berkata Al-Khaththabi –rahimahullah-: “Amanat di sini berarti keluarganya/istrinya dan orang-orang yang ditinggalkannya, dan hartanya yang ditinggalkan serta meminta kepada orang yang dipercaya olehnya serta wakilnya dan semua yang semakna dengan hal tersebut untuk menjaga harta tersebut. Penyertaan penyebutan agama bersamaan dengan ucapan berpamitan, disebabkan safar adalah tempat seseorang berada dalam kekhawatiran dan bahaya. Terkadang seseorang akan tertimpa hal-hal yang mneyusahkan dan keletihan yang menyebabkan dia akan mengabaikan beberapa eprkara yang berkaitan dengan agama. Olehnya itu, didoakan baginya agar mendapatkan pertolongan dan taufiq dalam dua keadaan tersebut

7. Memohon keselamatan lahir dan batin selama dalam perjalanan kepada Allah

8. Bersedekah.
Hendaknya bersedekah sebelum bepergian untuk memperoleh keselamatan dan bersedekah lagi ketika kembali sebagai ungkapan syukur.
Setelah bersedekah ucapkan doa ini:

Allahumma inni isytaraytu bi hadzi-hish shadaqati salamati wa salamata safari wama ma’i, Allahumma wahfazhni wahfazh ma ma’i wa sallimni wa sallim mâ ma’i wa ballighni wa balligh ma ma’i bi baghikal hasanil jamil.
Ya Allah, aku membeli dengan sedekah ini keselamatanku dan keselamatan per-jalananku dan apa saja yang bersamaku. Selamatkan aku dan selamatkan yang bersamaku. Sampaikan aku dan yang bersamaku dengan cara penyampaianmu yang indah dan baik.

6. Mandi sunnah dan lakukan shalat Safar dua rakaat.
Rakaat pertama, setelah Al-Fatihah baca Surat Al-Ikhlash. Rakaat kedua setelah Al- Fatihah baca Surat Al-Qadar. Setelah shalat, sujudlah lalu baca doa berikut (100 kali)

Astakhirullaha bi-rahmatihi khiyara-tan fî ‘afiyatin.
Aku memohon pilihan kepada Allah dengan rahmat-Nya pilihan dalam keselamatan.

Kemudian membaca Ayat Kursi, tahmid, dan shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Kemudian membaca doa ini:

Allahumma inni astauwdi`uka nafsi wa ahli wa mali wa dzurriyyati wa dun-yaya wa akhirati wa amanati wa khatimata a`mali.
Ya Allah, aku titipkan kepadamu diriku, keluargaku, hartaku, keturunanku, duniaku dan hartaku, amanatku, dan penutup amalku.

Baca juga Surat Al-Fatihah, Al-Falaq, Al-Nas, AL-Qadar, ayat kursi dan akhir surat Ali-Imran dimulai dari Inna fi Khalqis samawati wal ardhi .

7. Ketika keluar rumah bacalah Tasbih Az-Zahra’, Surat Fatihah, ayat Kursi, kemudian baca doa ini:

Allahumma ilayka wajjahtu wajhi, wa ‘alayka khallaftu ahli wa mali wama khawwaltani, wa qad wa-tsiqtu bika fala tukhayyibni ya man la yukhayyibu man aradahu wala yudhayyi’u man hafizhahu. Allahumma shalli `ala Muhammadin wa alihi wahfazhni fima ghibtu`anhu wala takilni ila nafsi ya Arhamar rahimin.
Ya Allah, kepada-Mu kuhadapkan wajahku; kepada-Mu kutinggalkan keluargaku, hartaku, dan apa yang telah Kau anugerahkan kepadaku. Sungguh aku mempercayai-Mu, maka jangan kecewakan aku wahai Yang Tidak Mengecewakan orang yang berkendak kepada-Nya, dan Yang Tidak Menyia-nyiakan orang yang dipelihara-Nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan peliharalah aku selama pepergianku serta jangan serahkan aku kepada diriku wahai Yang Mahakasih dari segala yang mengasihi.

Berdoa saat keluar rumah :

Bismillahirahmaanirrahimi, Bismillahit tawakkaltu alallahi la haula wala quwwata illa billah

8. Ketika mengendarai kendaraan, bacalah doa berikut ini:

Subhanalladzi sakhkhara lana hadza wama kunna lahu muqrinin.
Mahasuci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. ( Qs Az-Zukhruf: 13)

Berdoa saat akan naik kendaraan :

Bismillaahi majraha wa mursahaa innaa rabbi yal ghafururrahiem

Dengan nama-Mu ya Allah, yang menjalankan kendaraan ini melaju dan menuju tujuan, sesungguhnya Engkaulah yang Pengampun dan Penyayang


Kemudian membaca zikir ini:

Subhanallah wal-hamdulillah wa la ilaha illah

9. Sepanjang perjalanan perbanyaklah Zikir

Subhanalladzi sakhara lanaa hadas wamaa kunnaa lahu muqrini wa innaa ilaa robbinaa lamunqalibuuna

Maha Suci Tuhan yang memudahkan kendaraan ini bagi kami, sedangkan kami tidak bisa memudahkan kepada-NYA, dan kepada Allah-lah kami kembali

10. Senantiasa menjaga kesucian selama dalam perjalanan, tidak beristinja (buang air kecil/besar) sembarangan tanpa bersuci kembali sesuai syariah.

11. Menjaga perjalanan agar bernuansa ibadah dan taddabur alam, agar bisa mensyukuri nikmat Tuhan pencipta alam ini

12. Menjaga diri dari ketergesa-gesaan, menjaga sikap santun dan menjaga silaturahmi, dan menebar kebaikan

13. Menjaga kerapian dan kebersihan selama dalam perjalanan

Dalil Dalil :

1. Dari Abu Hurairah -Radhiallahu ‘anhu- dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Safar itu merupakan penggalan dari adzab, (karena safar) niscaya akan membuat salah seorang dari kalian terhalang untuk makan, minum dan tidur. Maka jika seseorang telah selesai urusannya maka hendaklah ia segera kembali kepada keluarganya.”


2. Dari Abu Hurairah -radhiallahu ‘anhu- berkata: “Seseorang hendak safar, maka ia mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasulullah, berilah wasiat kepadaku.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Aku wasiatkan kepadamu untuk selalu bertaqwa kepada Allah ‘azza wajalla, dan bertakbir setiap melewati jalan yang menaik.

Setelah orang tersebut berlalu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Ya Allah, hamparkalah baginya bumi dan mudahkanlah safarnya.


Anjuran dalam bepergian :

1. Dibencinya safar sendirian

Terdapat hadits Abdullah bin ‘Amr -radhiallahu ‘anhuma-, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:

Sekiranya manusia mengetahui apa-apa yang terjadi sewaktu bersafar sendirian sebagaimana yang aku ketahui. Niscaya tidak seorangpun yang akan melakukan safar diwaktu malam sendirian

Didalam hadits ini terdapat beberapa faedah, diantaranya:

a. Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengabarkan kepada ummat beliau segala marabahaya yang akan terjadi sebagai akibat seseorang bersafar sendirian yang telah beliau ketahui indikasi peringatan beliau bagi seseorang yang bersafar sendirian.

b. Bahwa larangan bersifat umum baik di waktu malam maupun di waktu siang. Pengkhususkan malam yang disebutkan dalam hadits di atas karena keburukan-keburukan di waktu malam lebih banyak dan bahayanya lebih besar.

c. Bahwa larangan tersebut juga umum mencakup yang berkendaraan maupun yang berjalan kaki. Seperti pada sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “ Niscaya tidak seorangpun yang berkendara diwaktu malam.” Sebagai penyebutan sesuatu yang dominan terjadi. Disebabkan seorang yang berjalan kaki semakna dengan seseorang berkendaraan. Wallahu A`lam.

d. Larangan safar sendirian juga terdapat dalam hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash -radhiallahu ‘anhuma-, berkata:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Yang bersafar sendirian maka temannya adalah syaithan, dan yang bersafar hanya berdua maka temannya adalah syaithan, dan yang bersafar bertiga maka dia yang dinamakan bersafar.

Berkata Al-Khaththabi –rahimahullah-: maknanya bahwa sendirian dan bepergian seorang diri melintasi perjalanan dimuka bumi adalah termasuk perbuatan syaithan, yaitu suatu perbuatan yang muncul dari dorongan syaithan dan ajakannya. Demikian juga dengan safar hanya berdua. Maka jika telah bertiga inilah perjalanan secara fberkelomok dan saling menemani.

Beliau berkata: “Seorang yang safar sendirian, jika ia meninggal tidak ada yang memandikannya, mengkafaninya dan mempersiapkan segala perngurusan jenazahnya. Dan tidak ada seorangpun yang dapat diwasiatkan kepadanya hartanya dan yang mengantarkan warisannya kepada keluarganya dan menyampaikan kabar keberadaaya kepada mereka. Atau tidak ada seorangpun yang menyertainya didalam safar tersebut yang akan menolong bawaanya. Maka jika telah bertiga dalam safarnya, mereka bisa saling tolong-menolong, saling bergiliran dalam menjaga, saling melindungi dan mereka dapat shalat berjamaah serta mereka akan memperoleh penjagaan padanya.

2. Disunnahkan mengangkat pemimpin jika safarnya tiga orang atau lebih

Syariat mengajak untuk bersatu dan melarang perpecahan karena syariat menganjurkan demikian serta menganjurkan hal yang demikian. Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri -radhiallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Jika tiga orang keluar untuk safar maka angkatlah salah satu di antara kalian sebagai pemimpin.

Apabila pada safar tersebut terdapat perkara-perkara yang adanya kebersamaan sesama yang melakukan safar dan slaign ketergantungan diantara mereka , maka disukai kepada para musafir -yang jumlahnya tiga orang atau lebih tersebut- untuk mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin yang akan membimbing dan mengarahkan mereka bagi kemaslahatan mereka. Kemudian wajib atas mereka untuk mentaatinya dan mengikuti segala yang ia perintahkan selain bukan perintah untuk berbuat maksiat kepada Allah -Subhanahu wa Ta`ala-. Apabila mereka telah melakukan yang demikian maka akan dihasilkan persatuan sesama mereka, serta adanya ketenangan di dalam hati mereka. Dan juga kan tercapai penyelesaian segala bentuk urusan dan keperluan mereka dialam safa mereka tanpa adanya kesusahan dan mencegah kebencian terjadi ditengah-tengah mereka. Anjuran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengangkat satu pemimpin di antara mereka ketika bersafar merupakan peringatan untuk bersatu di bawah satu kekuasaan. Wallahu A`lam.

3. Dilarang membawa anjing dan lonceng dalam safar

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari membawa anjing dan lonceng dalam safar. Abu Hurairah -radhiallahu ‘anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Malaikat tidak akan menemani safar seseorang yang ditemani anjing dan membawa lonceng / alat musik

Sebab dilarangnya lonceng karena itu merupakan terompet syaithan. Dalam hal ini terdapat jelas dalam riwayat Muslim dan selainnya dari hadits Abu Hurairah -radhiallahu ‘anhu-, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Terompet adalah merupakan seruling syaithan.

An-Nawawi –rahimahullah- mengatakan:

Adapun al-jaras (lonceng) dikatakan sebagai sebab berpalingnya atau larinya malaikat dikarenakan menyerupai lonceng gereja atau dikarenakan termasuk gantungan yang terlarang. Diantara ulama ada yang berpendapat sebabnya karena suaranya yang dibenci, yang dikuatkan dengan banyak riwayat dengan lafazh seruling syaithan.

Adapun anjing maka terjadi perbedaan pendapat dalam sebab larangan membawa anjing dalam safar. Diantara ulama ada yang berpendapat bahwa ketika larangan untuk memelihara anjing – selain anjing penjaga dan pemburu – dimana yang menjadikan anjing sebagai peliharaan akan diberi balasan bahwa para malaikat akan menghindari menemaninya yang kemudian dia akan terhalangi dari barakah para malaikat, ampunan dan bantuan mereka dalam rangka ketaatan kepada Allah -Subhanahu wa Ta`ala-. Ada yang berpendapat larangan tersebut disebabkan anjing adalah hewan yang najis.Wallahu a`lam.

4. Dilarang bagi wanita safar tanpa ada mahram

Syariat yang suci melarang seorang wanita safar sendirian tanpa ditemani mahram. Dikarenakan akan menjadi penyebab terjadinya fitnah pada dirinya dan kaum laki-laki yan berada disekitarnya.

Terdapat hadits-hadits yang shahih yang tidak ada kelemahan padanya serta tidak ada celah untuk melemahkannya atau mentakwilkannya.

Asy-Syaikhan dan selain keduanya meriwayatkan bahwa Abu Hurairah -radhiallahu ‘anhu- berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bersafar dalam jarak sehari semalam tanpa didampingi mahram.

Dalam lafazh Muslim:

Tidak halal bagi wanita Muslimah untuk safar dalam jarak semalam kecuali bersamanya seorang laki-laki yang merupakan mahramnya.

Dari Ibnu Abbas -radhiallahu ‘anhuma-, dia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Tidak halal setiap laki-laki berkhalwat – berduaan –denganseorang wanita, dan tidak boleh bagi wanita bersafar kecuali bersama mahramnya

Maka seorang laki-laki berkata:

Wahai Rasulullah, aku telah terdaftar untuk ikut perang ini dan itu sedang istriku akan melakukan haji.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Pergilah, temani istrimu berhaji.

Sebagaimana anda telah lihat bahwa larangan yang melarang seorang wanita safar dalam jarak sehari semalam tanpa mahram demikian jelasnya. Baik itu suaminya, bapaknya, saudaranya ataupun mahram wanita tersebut selain dari mereka. Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang telah terdaftar dalam perang untuk berjihadpun agar mendahulukan mengantar istrinya berangkat haji. Ini merupakan dalil yang cukup jelas menunjukkan haramnya safar wanita tanpa ditemani mahramnya.

An-Nawawi –rahimahullah- mengatakan:

Dalam hadits tersebut terdapat didapati perintah mendahulukan yang lebih penting pada beberapa perkara yang saling kontardiktif. Karena sewaktu laki-laki tersebut bepergian untuk menunaikan jihat bertabrakan dengan kewajiban untuk mennerjakan haji menemani istrnya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengedepankan agar laki-laki tersebut berhaji bersama istrinya. Karena berjihad dapat dikerjakan orang selain dirinya berbeda halnya dengan ibadah haji menemani istrinya

Syubhat:

Seringkali terdengar ddari pembicaraan sebagian kaum muslmin bahwa safarnya wanita sendirian di zaman ini adalah darurat yang tidak dapat terelakkan. Kondisi zamanpun mengharuskan hal itu Mereka berargumen bahwa bersendirinya wanita sewaktu safar telah tertiadakan ketika wantia tersebut bersafar dengan menggunakan pesawat atau kereta api dan yang smeislanya. Salah seorang dari mereka mungkin akan mengatakan: “Apa yang melarang jikalau saya sendiri yang mengantarkan istriku menuju bandara dan memastikannya telah menaiki pesawat kemudian setelah sampai ia dijemput saudaranya di tempat tujuannya?

Jawab:

a. Fitnah wanita merupakan sbesar-besar finah yang telah menimpa umat-umat yang telah lampau. Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang serta memperingatkan kita dalam sabdanya:

Sesungguhnya dunia itu suatu yang indah dan menarik. Dan sesungguhnya Allah telah menjadikan kalian sebagai khalifah diatas dunia ini maka lihatlah bagaimana kalian beramal. Takutlah kalian kepada wanita karena awal fitnah yang telah menimpa Bani Israel adalah karena fitnah wanita.

Maka jika dibiarkan wanita safar sendirian tanpa mahram dan bekerja bersama dengan kaum laki-laki yang berada disisinya, lalu wanita tersebut memegang tampuk kepemimpinan, sesungguhnya hal itu merupakan peringatan suatu musibah akan menimpa kita sebagaimana musibah yang telah menimpa Bani Israil –kita mohon perlindungan kepada Allah -

b. terlebih dahulu perlu untuk mendudukkan persoalan yang sebenarnya tanpa melebarkannya. Yakni bahwa wanita adalah makhluk yang lemah, cepat terpengaruh, mudah terpedaya, dan senantiasa butuh perlindungan laki-laki dan bantuannya dalam segala aspek kehidupannya.[19]

Apabila hal itu juga disertai kelemahan iman dan agama yang ada didalam hati sebagian besar kaum laki-laki, perkara ini akan semakin bertambah berbahaya dan fitnahnya akan semakin besar. Dan siapa saja yangmengatakan khalwat akan tertiadakan dengan menaiki pesawat maupun sejenisnya yang merupakan alat angkut umum. Pendapat tersebut akan terbantahkan bahwa duduknya wanita tersebut berada disampin laki-laki asing, berbicara langsung dengan mereka ketika hendak memenuhi kebuuhannya terdapat hal yang diinginkan. Orang-orang yang hatinya sakit sangatlah banyak, serta mereka yang matanya penuh dengan pengkhianatan sangatlah banyak. Sementara diluar itu semua, wanita tersebut tidak seorangpun yang mengawasinya – berupa mahramnya – dan menjaganya.

Adapun mengantarkannya sendirian mengendarai pesawat misalnya sebagai sebagai sarana bepergian menuju negeri lainnya dan dijemput di negeri tujuan, pemisalan seperti ini dan yang semisalnya dapat dijawab : Apakah anda mengetahui jikalau pesawat yang ditumpanginya dengan terpaksa mesti mendarat kesebuah negeri lain selain tujuan yang dimaksud karena adalah kerusakan pada pesawat tersebut – yang mana hal ini seringkali terjadi -. Lebih buruknya lagi sekiranya para musafir tersebut dengan sangat terpaksa mesti menginap sehari atau dua hari dinegeri ini, maka dimanakah muhrimnya ? Dan siapakah yang akan melayaninya mengurusi penginapan, makan dan minumnya ?!

c. Disunnahkan safar pada pagi hari kamis.

Termasuk petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sekian banyak safar beliau bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai keluar untuk safar pada pagi hari kamis.

Dari Ka`ab bin Malik -radhiallahu ‘anhu-:

Bahwa nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar pada hari kamis pada waktu Perang Tabuk dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai keluar bersafar pada hari kamis

Pada riwayat Ahmad: “ Sangatlah jarang apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak keluar untuk suatu perjalanan kecuali beliau lakukan pada hari kamis “[20]

Dari Shakhr Al-Ghamidi -radhiallahu ‘anhu- dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berkata:

“Ya Allah, berikan barakah pada ummatku di waktu pagi mereka.”

Dan jika beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus pasukan, mereka diutus pada waktu pagi hari. Dan Shakhr sendiri adalah seorang pengusaha dan sering mengutus perdagangannya pada waktu pagi hari. Sehingga dia menjadi kaya raya dan hartanya menjadi sangat banyak

Masalah: Apa hukum safar di hari jumat?

Jawab: Mazhab Hanabilah berpendapat: Tidak diperbolehkan bagi seseorang yang dikenai kewajiban shalat jum’at melakukan safar pada hari jumat setelahmatahari tergelincir. Sekiranya dikatakan: setelah terdengar adzan shalat jumat adalah lebih utama, karena Allah -Subhanahu wa Ta`ala- memerintahkan untuk memenuhi pangilan adzan pada hari jumat setelah terdengan adzan shalat jumat dan meninggalkan jual beli.Berarti hukum safar terseut bergantung dengan adzan.

Allah -Subhanahu wa Ta`ala- berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman, apabila telah diserukan adzan untuk mengerjakan shalat pada hari jum’at, maka bersegeralah untuk berdzikir kepada Allah dan tinggalkanlah jual beli kalian. Hal itu akan lebih baik bagi kalian apabila kalian mengetahuinya ( Qs Al-Jumu’ah : 9 )

Akan tetapi dapat dikatakan:

Bahwa tergelincirnya matahari merupakan sebab wajibnya shalat jumat dan dengan berpedoman pada tergelincirnya matahari maka masuklah waktu shalat jumat.


---

Jangan takut dengan sihir

sihir itu akan kalah dengan keimanan manusia.

Kami berkata:" Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang).
QS. Thaha (20) : 68

Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya (dan) dapat dipercaya".
QS. an-Naml (27) : 39
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
QS. an-Naml (27) : 40

---

Hal yang Mewajibkan Mandi

1. Bertemunya dua khitan (bersetubuh).
2. Keluar mani disebabkan oleh apapun..Ini disebut janabat/junub.
3. Mati, dan matinya bukan mati syahid.
4. Karena selesai nifas (bersalin; setelah selesai berhentinya keluar darah sesudah melahirkan).
5. Karena wiladah (setelah melahirkan).
6. Karena selesai haid.


Fardlu Mandi

1. Niat: pada saat memulai membasuh tubuh. Lafazh niat mandi wajib: "nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari janabati fardlal lillaahi ta'aalaa" (artinya: aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar dan najis fardlu karena Allah).
2. Membasuh seluruh badan dengan air, yakni meratakan air ke semua rambut dan kulit.
3. Keramas,lalu membasuhnya sebanyak 7 kali
4. Lalu berwudhu, namun membasuh semua setiap bagiannya dengan penuh.berbeda dengan berwudhu biasa.
5. Terakhir menyiram seluruh anggota tubuh sebanyak 3 kali,dimulai dari kanan lalu di lanjutkan yang kiri.
6. setelah selesai mengucapkan "Alhammdulillah".

Sunnah Mandi

1. Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.
2. Membaca "Bismillaahirrahmaanirrahiim" pada permulaan mandi.
3. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan yang kanan daripada yang kiri.
4. Membasuh badan sampai tiga kali.
5. Membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudlu.
6. Mendahulukan mengambil air wudlu, yakni sebelum mandi disunnatkan berwudlu lebih dahulu.
7. Adapun tata caranya adalah berdasarkan hadits dari jalan Aisyah ra., ia berkata, Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari - jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Pada riwayat lain dikatakan, “…dan dimasukannya jari - jari ke dalam urat rambut hingga bila dirasanya air telah membasahi kulit [kepala], disauknya dua telapak tangan lagi dan disapukannya ke kepalanya sebanyak 3 kali, kemudian dituangkan ke seluruh tubuh” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dari hadits yang mulia di atas maka urutan tata cara mandi wajib adalah :

1. Membasuh kedua tangan
2. Membasuh kemaluan
3. Berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat [Boleh menangguhkan membasuh kedua kaki sampai selesai mandi (Fikih Sunnah hal. 154)]
4. Mencuci rambut dengan cara memasukan jari - jemari ke pangkal rambut
5. Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3x atau mengambil air dengan kedua tangan kemudian menyapukannya ke kepalanya.
6. Menguyur seluruh badan
7. Membasuh kaki

Larangan

Bagi mereka yang sedang ber-junub, yaitu mereka yang masih berhadats besar, tidak boleh melakukan hal-hal sbb:

1. Melaksanakan shalat.
2. Melakukan thawaf di Baitullah.
3. Memegang Kitab Suci Al-Qur'an.
4. Membawa atau mengangkat Kitab Suci Al-Qur'an.
5. Membaca Kitab Suci Al-Qur'an.
6. Berdiam diri di masjid.
7. Bersenang-senang dengan apa yang antara pusat dan lutut.
8. Berpuasa baik sunnat maupun fardlu.
9. Dijatuhi talaq (cerai).

25 Maret 2010

Maulid Nabi Kecamatan Pondok Aren Kotamadya Tangerang Selatan Tanggal 25 Maret 2010

Event : Maulid Nabi Kecamatan Pondok Aren Kotamadya Tangerang Selatan
Tanggal : 25 Maret 2010
Pembicara : KH Zainuddin MZ
Tema : Bahagia Dunia Akhirat

Syarat untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat :

1. rumah yang lapang
2. kendaraan yang cepat
3. uang yang cukup

Dalil yang berhubungan dengan harta :

Yang dinamakan harta kekayaan bukanlah banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati) - HR Abu Yu'la

Setiap orang lebih berhak atas harta miliknya daripada ayahnya atau anaknya dan segenap manusia - HR Al Baihaqi

Harta kekayaan adalah sebaik-baik penolong bagi pemeliharaan ketaqwaan kepada Allah - HR Adailami

Tiap menjelang pagi dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya Allah, karuniakanlah bagi orang-orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan". Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya) - Hadist Mutafaq 'alaih

Harta yang dizakati tidak akan susut (berkurang) - HR Muslim

Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya - HR Athabrani

Cinta yang sangat terhadap harta dan kedudukan dapat mengikis agama seseorang - HR Aththusi

Apa yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik daripada banyak tetapi melalaikan - HR Abu Dawud

Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari kiamat ialah orang yang memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk neraka - HR Al Bukhari

Sesungguhnya orang-orang yang mengelola harta Allah dengan tidak benar maka bagi mereka api neraka pada hari kiamat - HR Al Bukhari

Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta maka pergunakanlah (makanlah) dan sedekahkanlah sebagiannya - HR Muslim

Barangsiapa mengumpulkan harta dengan tidak sewajarnya (tidak benar) maka Allah akan memusnahkannya dengan air (banjir) dan tanah (longsor) - HR Al Baihaqi

Akan datang suatu zaman seseorang tidak memperdulikan dari mana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal atau pun haram - HR Abu Hurairah

4. anggota keluarga yang sholeh dan sholehah

Dalil yang berhubungan dengan keluarga / suami / istri :

Mukmin yg paling sempurna iman adl yg paling baik akhlak dan sebaik-baik kalian adl yg paling baik terhadap istri-istrinya

Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata:" Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim ",
QS. at-Tahrim (66) : 11

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
QS. al-Lahab (111) : 1
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
QS. al-Lahab (111) : 2
Kelak dia akan masuk dalam api yang bergejolak.
QS. al-Lahab (111) : 3
Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar.
QS. al-Lahab (111) : 4
Yang di lehernya ada tali dari sabut.
QS. al-Lahab (111) : 5

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
QS. at-Tahrim (66) : 6

Bagaimana menjadi wanita yang sholehah ?

... Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatiri nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah diri dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
QS. an-Nisa' (4) : 34

Majelis Reboan Tanggal 24 Maret 2010

Event : Majelis Reboan
Tanggal : 24 Maret 2010
Pembicara : Ustadz Edi Abu Marwa
Tema : Kajian Al Quran (Bagimana meraih keberuntungan : perniagaan yang selalu untung)

Syarat agar mendapatkan perniagaan yang selalu untung :

1. rajin membaca Al Quran
2. mendirikan shalat
3. menafkahkan hartanya di jalan Allah

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
QS. Fathir (35) : 29

Apabila kita melakukan perniagaan dengan Allah, bukan hanya untung saja yang akan kita dapatkan melaikan akan mendapat tambahan untung (karunia Allah)]

agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
QS. Fathir (35) : 30

Hadits:

sedekah itu dapat menolak bencana - HR Bukhori, Muslim, Tirmidzi
Sedekah dapat merubah taqdir yang mubram
Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat merubah taqdir yang mubram

Perintah untuk melaksanakan shalat biasanya diawali dengan perintah untuk membaca Al Quran

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. al-'Ankabut (29) : 45

Hadist tentang keutamaan belajar Al Quran :

Barangsiapa yg membaca 1 Huruf dari Kitab Allah, maka ia mendapatkan 1 Kebaikan, dan 1 Kebaikan itu sama dengan 10 kali lipat ganjarannya. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, tapi alif satu, huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf" - HRTirmidzi)

Keutamaan shalat subuh :

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
QS. al-Isra' (17) : 78

Keutamaan mengurus anak yatim :

Dari Abu Umamah dari Nabi saw berkata: barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim laki-laki atau perempuan karena Allah, adalah baginya setiap rambut yang diusap dengan tangannya itu terdapat banyak kebaikan, dan barang siapa berbuat baik kepada anak yatim perempuan atau laki-laki yang dia asuh, adalah aku bersama dia disurga seperti ini, beliau mensejajarkan dua jari-nya.

Tujuan di turunkannya Al Quran salah satunya adalah untuk menjadikan Al Quran sebagai pedoman (agar kita memahami ayat ayat Allah) :

Alif laam raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Qur'an) yang nyata (dari Allah).
QS. Yusuf (12) : 1
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
QS. Yusuf (12) : 2
Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.
QS. Yusuf (12) : 3

Haa Miim.
QS. az-Zukhruf (43) : 1
Demi Kitab (al-Quran) yang menerangkan.
QS. az-Zukhruf (43) : 2
Sesungguhnya Kami menjadikan al-Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
QS. az-Zukhruf (43) : 3


Segala hal yang kita lakukan di dunia itu ada pertanggung jawabannya di akhirat

Dan sesungguhnya al-Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.
QS. az-Zukhruf (43) : 44

23 Maret 2010

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 23 Maret 2010

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 23 Maret 2010
Pembicara : Ustadz Drs Syamsul Arifin Nababan, MA
Tema : Akidah

Dalil mengenai menuntut ilmu :

1. Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga - HR Muslim

2. Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Alloh sampai dia kembali- HR Tirmidzi

3. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu - HR Ath-Thabrani

4. Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Quran dan yang mengajarkannya - HR bukhari

5. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang - HR Abu Dawud

6. Siapa yang Alloh kehendaki menjadi baik maka Alloh akan memberikannya pemahaman terhadap Agama - HR Ibnu Majah

7. Duduk bersama para ulama adalah ibadah - HR Ad-Dailami

8. Hadis riwayat Abdullah bin Masud Ra, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain - HR Muslim

9. Abdullah bin Mas'ud berkata, Nabi saw bersabda, Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal, yaitu seorang laki-laki yang diberi harta oleh Allah lalu harta itu dikuasakan penggunaannya dalam kebenaran, dan seorang laki-laki diberi hikmah oleh Allah di mana ia memutuskan perkara dan mengajar dengannya - HR Bukhari

10. Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Quran dan ahlinya, serta penguasa yang adiL - HR Abu Dawud dan Aththusi

11. Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan aka dilipat gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan ,Alif, lam, mim satu huruf , tetapi alif satu huruf , lam satu huruf , dan mim satu huruf - HR Bukhori

12. Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka neraka - HR Tirmidzi dan Ibnu Majah

13. Hadis riwayat Abu Musa Ra: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus - HR Muslim

14. Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka - HR Abu Dawud

15. Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat - HR Al-Baihaqi

16. Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan - Hadist Muttafaq alaih

17. Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta - HR Abu Na'im

18. Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri - HR Ath-Thabrani


Perang melawan hawa nafsu :

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
QS. al-Baqarah (2) : 216

Jihad :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. al-Baqarah (2) : 218

Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS. al-Baqarah (2) : 244

Jika kita bersedih hati :

Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhdadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata:" Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini? "Katakanlah:" Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah ". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata:" Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini ". Katakanlah:" Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh ". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
QS. Ali Imran (3) : 154

Sabar yuk sabar :

Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
QS. Ali Imran (3) : 200

taat kepada Allah :

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS. an-Nisa' (4) : 59

Hanya agama islam yang diridhoi Allah :

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
QS. Ali Imran (3) : 19

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
QS. Ali Imran (3) : 85

--
Penyebab rusaknya akidah :

1. Tidak mengerti terhadap aqidah shohihah (yang benar) karena ga’ mau mempelajari dan mengajarkannya atau tidak menaruh perhatian sam sekali. Sehingga muncullah orang-orang yang tidak mengerti akan aqidah yang shohihah dan tidak mengetahui lawannya. Sehingga yang haq(benar) dianggap batil (salah) dan yang batil dianggap benar. Oleh karena itu, kita wajib mempelajari aqidah dan mengetahui hal-hal apa saja yang dianggap buruk oleh agama.

2. Ta’ashshub (fanatik) kepada apa-apa yang diwarisi nenek moyang, walaupun itu batil dan mencampakkan yang menyalahinya walaupun itu yang haq

3. aqlid/fanatik buta kepada pendapat manusia dalam masalah aqidah tanpa mengetahui dengan jelas dalilnya dan seberapa jauh kebenarannya.

4. huluw (berlebihan) dalam mencintai para wali dan orang shalih, sehingga mengangkat derajat mereka jauh di atas derajat yang semestinya.

5. Ghaflah (lalai) terhadap perenungan ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda Allah yang tersebar di jagat raya) dan ayat-ayat Qur’aniyyah (Kitab Al-Qur’an). Terbuai dengan hasil kreasi manusia sehingga menyebabkan manusia itu sombong dan lupa akan karunia Allah yang diberikan kepadanya hingga ia bisa membuat yang demikian

6. Rumah tangga yang kosong melompong ompong dari pengarahan Islam. Para orangtua sekarang kurang memperhatikan pendidikan agama anak-anaknya. Umumnya hanya mengharapkan anaknya menjadi sukses di dunia, tapi lupa mau ke mana anaknya di akhirat nanti.

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
QS. an-Nisa' (4) : 9

7. Media pendidikan dan informasi enggan memberikan pengajaran tentang Islam. Kebanyakan hanya mengarah kepada kehidupan duniawi semata. Memang, tidak dilarang dalam masalah duniawi asalkan itu baik, tapi janganlah dilupakan akan pengetahuan ukhrawi (agama).

---
Pembagian usia manusia secara "akal" berdasarkan kelompok usianya :

1. usia 0 - 15 tahun : anak dan remaja
2. usia 15 - 40 tahun : usia remaja dan dewasa
3. usia 40 tahun ke atas : usia lanjut (matang).

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat; kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
QS. ar-Rum (30) : 54

---
Bahaya serangan kaum kafir :

1. menjauhkan ummat islam dari agamanya / ajarannya : melalui media, pemikiran

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS. an-Nisa' (4) : 59

Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
QS. Ali Imran (3) : 118

2. memisahkan agama dengan negara : melalui pendidikan

Pendapat Imam Ghazali :

Karena itu, dikatakanlah bahwa agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar. Dikatakan pula bahwa agama adalah pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang tidak berpondasi niscaya akan roboh dan segala sesuatu yang yang tidak berpenjaga niscaya akan hilang lenyap.

Pendapat Ibnu Taimiyah : Jika kekuasaan terpisah dari agama, atau jika agama terpisah dari kekuasaan, niscaya keadaan manusia akan rusak

3. Berhukum kepada thaghut dan jahiliyah : melalui HAM

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan mengingkari thaghut itu. Dan syaithan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
QS. an-Nisa' (4) : 60
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.
QS. an-Nisa' (4) : 61

Apa beda kafir dan munafik ?

Kafir itu pasti diluar islam (pasti juga munafik)

munafik itu di dalam islam (ada yang beriman dan ada yang tidak)

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
QS. al-Mai'dah (5) : 50
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (mu); sebahagian mereka adalah wali bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
QS. al-Mai'dah (5) : 51

Orang kristen dan katolik itu seharusnya juga beriman kepada Allah :

Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.
QS. al-Mai'dah (5) : 47

Orang Yahudi itu seharusnya juga beriman kepada Allah :

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
QS. al-Mai'dah (5) : 45

4. Pembaratan : sarananya teknologi, sains

5. Kecintaan : cinta pembaratan

Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
QS. Ali Imran (3) : 118

6. Mengikuti : sarananya budaya modern

a. Meniru/menyerupai mereka dalam berpakaian, ucapan dan lainnya, karena yang demikian ini menunjukkan kecintaan.
b. Bepergian ke negara mereka dengan tujuan wisata dan rekreasi. Bepergian ke negara kafir diharamkan kecuali dalam keadaan darurat, seperti: berobat, berdagang, dan belajar ilmu-ilmu tertentu yang bermanfaat, yang tidak mungkin didapat kecuali di negeri mereka.
c. Membantu dan menolong mereka untuk mengalahkan kaum muslimin, memuji-muji dan membela mereka, hal ini merupakan bagian dari rusaknya aqidah ke-Islaman juga penyebab dari kemurtadan
d. Minta bantuan kepada mereka, percaya dan memberikan jabatan-jabatan yang di dalamnya terdapat rahasia-rahasia kaum muslimin, dan menjadikan mereka sebagai orang kepercayaan serta tempat bertukar pikiran.
e. Memuji dan terpesona atas kemajuan mereka serta kagum atas tingkah laku dan kepandaian mereka dan mengabaikan akidah-akidah mereka yang bathil dan nama mereka yang rusak.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
QS. al-Baqarah (2) : 120

Hadist :

" Rasululah Shallallahu’alaihi wassalam bersabda: ‘Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.’ Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Narsani?’ Sabda beliau: “Siapa lagi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Kiamat tidak akan terjadi sampai umatku mengikuti apa yang terjadi pada kurun-kurun sebelumnya sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, seperti bangsa Parsi dan Romawi?” Sabda beliau: “Manusia siapa lagi kalau bukan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Akan selalu ada sekelompok dari umatku yang tetap membela kebenaran sampai terjadi kiamat.” (HR. Hakim dari ‘Umar bin Khathab. Rawi-rawi hadits ini dipakai juga oleh Muslim. Hal ini dikukuhkan oleh Imam Dzahabi. Hadits yang semakna dengan hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.)

7. Menyerupai : menyamai budaya modern barat

8. Loyalitas : tuntuk pada budaya barat

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (mu); sebahagian mereka adalah wali bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
QS. al-Mai'dah (5) : 51

9. Beriman :

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
QS. al-Mai'dah (5) : 55
Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.
QS. al-Mai'dah (5) : 56
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi walimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
QS. al-Mai'dah (5) : 57


10. Pemurtadan :

Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. al-Baqarah (2) : 109

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
QS. al-Baqarah (2) : 217

Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
QS. al-Mai'dah (5) : 54

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut