28 Februari 2011

Ta'lim Uje Tanggal 28 Februari 2011

Event : Ta'lim Uje
Tanggal : 28 Februari 2011
Pembicara : Dr H Andian Parlindungan, MA
Tema : 1 Kebaikan 1 juta kemuliaan


Sabda Rasulullah (saw) : "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima tobat hamba-Nya melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali ontanya yang hilang di tengah hutan." (H.R. Bukhori dan Muslim)

Tahapan prioritas ketaatan :

1. Kepada Allah

2. Kepada Rasulullah

3. Kepada Orangtua

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “Seorang lelaki pernah mendatangi Rasulullah, lalu dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Lelaki itu bertanya (lagi), ‘Kemudian siapa lagi?’ Lelaki itu menjawab, ‘Bapakmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

---

Qs Al Bayyinah : 5

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

---

Agama yang lurus :

1. Mendirikan shalat

2. zakat

---

Ibadah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah

Ibadah itu tidak ada batasan

Jangan terlalu Ge Er dengan menganggap bahwa semua ibadah kita diterima Allah

Tingkatan (maqom) orang tertinggi adalah kecintaannya kepada Allah

---

Keutamaan taubat :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Saya mendengar Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda : "Sesungguhnya seorang hamba melakukan dosa - barangkali beliau bersabda : "Ia berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : "Wahai Tuhanku saya berdosa dengan suatu dosa", dan barangkali ia berkata : "Saya melakukan (dosa), maka ampunilah saya". Tuhannya berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ?" Aku mengampuni hambaKu". Kemudian diam selama yang dikehendaki Allah. Kemudian ia melakukan dosa atau beliau bersabda : "Ia berdosa" Ia berkata : Wahai Tuhanku, saya berdosa atau saya melakukan (dosa) lain, maka ampunilah saya". Tuhan berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ? Aku mengampuni hambaKu". Kemudian diam selama yang dikehendaki Al*lah. Kemudian ia berdosa dengan suatu dosa dan barangkali beliau bersabda : "Ia melakukan dosa, lalu berkata : "Saya berdosa yang lain maka ampunilah saya". Dia berfirman : "Apakah hambaKu mengetahui ? Aku mengampuni hambaKu tiga kali, maka hendaklah ia melakukan apa yang dikehendakinva". (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

---

Sesungguhnya aku (Rasulullah) bertaubat dalam sehari sebanyak 100 kali” (Hadis Riwayat Muslim)

---

Keutamaan sedekah :

Qs Al Baqarah : 261

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah1 adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

---

Qs Al Qadr : 3

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

---

Keutamaan Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi :

Dari Ibnu Az-Zubair radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Shalat di masjidku ini adalah lebih afdhal daripada seribu shalat di masjid lainny, kecuali masjidil haram. Dan shalat di masjidil haram adalah lebih afdhal daripada shalat di masjidku ini dengan seratus kali. - Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnad-nya dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban.

---

Kautamaan Umroh :

"Umrah di bulan Romadhan sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan Muslim)

Antara umroh yang pertama dengan umroh kedua (terdapat) penghapusan dosa-dosa (yang dilakukan antara keduanya) dan haji mabrur tiada pahala kecuali surga. (HR. Bukhari)

---

Keutamaan shalat di masjid :

Jika sebelumnya kita telah berwudhu maka setiap langkah kita menuju ke masjid derajat kita akan dinaikkan 1 derajat serta diampuni 1 dosa (HR Muslim)

---

Keutamaan Qs Al A'la : 1-5

Sucikanlah nama Rabbmu Yang Paling Tinggi,

yang menciptakan,dan menyempurnakan (penciptaan-Nya).

dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.

dan yang menumbuhkan rumput-rumputan.

lalu dijadikan-Nya rumput-rumputan itu kering kehitam-hitaman.

---

Diriwayatkan dari Ibnu Jarir bahwa Abdullah bin Mas'ud Ra membacakan nama kepada para sahabatnya :

1. Sucikanlah nama Rabbmu Yang Paling Tinggi,
Al-A'laa: 2
2. yang menciptakan,dan menyempurnakan (penciptaan-Nya).
Al-A'laa: 3
3. dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.
Al-A'laa: 4
4. dan yang menumbuhkan rumput-rumputan.
Al-A'laa: 5
5. lalu dijadikan-Nya rumput-rumputan itu kering kehitam-hitaman.
Al-A'laa: 6
6. Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa,
Al-A'laa: 7
7. kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi,
Al-A'laa: 8
8. Dan Kami akan memberimu taufik kepada jalan yang mudah,
Al-A'laa: 9
9. oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat,
Al-A'laa: 10
10. orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
Al-A'laa: 11
11. orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
Al-A'laa: 12
12. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
Al-A'laa: 13
13. Kemudian dia tidak mati dialamnya dan tidak (pula) hidup.
Al-A'laa: 14
14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
Al-A'laa: 15
15. dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia shalat.
Al-A'laa: 16
16. Tetapi kamu (orang-orang) kafir memilih kehidupan dunia.

Dia berhenti sejenak dan menghadap ke arah sahabatnya seraya berkata : " Kita telah memprioritaskan diri kita kepada dunia ketimbang akhirat. Para sahabat terdiam, kemudian Abdullah melanjutkan kata katanya : Kita telah memprioritaskan diri kita kepada dunia, kita curahkan perhatian kita kepada dunia, kita curahkan perhatian kita kepada keindahannya, wanita wanitanya, makanan dan minuman yang ada didalamnya. Namun kita (lupa) dan kita kesampingkan kehidupan akhirat lalu kita pilih kehidupan dunia yang fana ini kemudian kita tinggalkan kehidupan akhirat (yang kekal dan abadi) (HR Al Baihaqi)

---

Manusia adalah makhluk bumi dan langit, jasadnya untuk kehidupan bumi, bagian dari dalam diri kita untuk kehidupan langit.

---

Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau Allah Ta'ala itu mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril untuk memberitahukan bahwa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu -hai Jibril- si Fulan itu. Jibril lalu mencintainya, kemudian ia mengundang kepada seluruh penghuni langit memberitahukan bahwa Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu semua -hai penghuni-penghuni langit- si Fulan itu. Para penghuni langitpun lalu mencintainya. Setelah itu diletakkanlah penerimaan baginya -yang dimaksudkan ialah kecintaan padanya- di kalangan penghuni bumi." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala apabila mencintai seorang hamba, lalu memanggil Jibril kemudian berfirman: "Sesungguhnya Saya mencintai si Fulan, maka cintailah ia." Jibril lalu mencintainya. Seterusnya Jibril memanggil pada seluruh penghuni langit lalu berkata: "Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah olehmu semua si Fulan itu." Orang itupun lalu dicintai oleh para penghuni langit. Selanjutnya diletakkanlah penerimaan -kecintaan- itu baginya dalam hati para penghuni bumi. Dan jikalau Allah membenci seorang hamba, maka dipanggillah Jibril lalu berfirman: "Sesungguhnya Saya membenci si Fulan itu, maka bencilah engkau padanya." Jibril lalu membencinya, kemudian ia memanggil semua penghuni langit sambil berkata: "Sesungguhnya Allah membenci si Fulan, maka bencilah engkau semua padanya." Selanjutnya diletakkanlah rasa kebencian itu dalam hati para penghuni bumi."

---

Man Jadda wa jadda : siapa punya obsesi, dia menemukan solusi

---

Qs Al Jumu'ah : 2-5

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang bersar.

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

---

Ciri ciri taqwa :

Qs Ali Imran 102-105

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nimat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nimat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,

---

Qs Ali Imran : 133-135

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.
---

Keuntungan bertaqwa :

Qs At Thalaq : 2-5

... Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

...Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.

---

Qs Al Hadid : 20-21

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

---

Puncak kebahagiaan adalah bisa menatap wajah Allah

Qs Al Kahfi :110

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya

---

Semoga kita bisa meniru sikap Nabi Muhammad Shiddiq [jujur], Amanah [terpercaya], Fathonah [cerdas], dan Tabligh [mencerdaskan]

---

Jadikan kekayaan kita untuk makin mendekatkan diri kepada Allah

---

Semangat meramaikan taman taman surga :

Dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “jika kalian melewati taman-taman surga maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah dzikir.” (HR. at-Tirmidzi).

Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar Tanggal 27 Februari 2011

Event : Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 27 Februari 2011
Pembicara : Dr Ir H Nana Rukmana DW, MA
Tema : Kajian Akhlaq Rasulullah

Mengapa harus membahas akhlaq ?

1. Filosofi seluruh ajaran islam : akhlaq mulia

2. Solusi bagi seluruh persoalan kehidupan manusia :

a. Kepemimpinan

b. kekerasan

c. pelecehan seksual

d. Pronografi

e. Korupsi

Inti ajaran islam : Akidah

1. Syariah

a. Mu'amalah :

* Hukum Perdata

* Hukum niaga

* Hukum nikah

* Hukum Publik

* Hukum negara

b. Ibadah

2. Akhlaq

a. terhadap sang Khaliq : Habluminallah

b. terhadap makhluk

* Manusia : Habluminannas

- Individu

- Keluarga

- Masyarakat

* Flora Fauna

Terwujudlah life excelent

Qs Al A'raf : 56

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

---

Hadist :

Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus utk menyempurnakan akhlak yg mulia. {HR. Al Bazzaar}

Qs Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

---

Dari Abu Sa’id AlKhudri Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu berkata: Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam: Keimanan yang paling sempurna, yang ada pada seorang mukmin adalah mereka yang paling bagus akhlaqnya, yang membuat nyaman orang-orang yang berada di sekelilingnya, yaitu orang-orang yang mampu melunakkan (mengendalikan) dan bisa dilunakkan orang lain. Dan tidaklah ada kebaikan bagi orang-orang yang tidak mampu melunakkan dan dilunakkan orang lain (Dikeluarkan oleh Thabraani)

---

"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku (Muhammad) adalah yang terbaik terhadap keluargaku..." (HR. At Tirmidzi)

---

Tujuan mempelajari akhlaq Rasulullah :

1. Membentuk pribadi yang tekun beribadah (Habluminallah)

2. Berakhlaq mulia terhadap sesama manusia (Habluminannas)

3. Berakhlaq mulia terhadap flora dan fauna

Qs Al Anbiya : 107

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

---

Qs Al Qolam : 4

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

---

Dari Hadist yang diriwayatkan Aisyah binti Abu Bakar bahwa akhlak Nabi adalah al-Quran dan Nabi adalah al-Quran yang berjalan. Artinya, sosok Nabi Muhammad saw beserta tingkah laku, petuah, perintah, dan larangannya merupakan realisasi dari wahyu. Karena itu, Nabi Muhammad saw dan al-Quran adalah satu-kesatuan dari nubuwwah yang mestinya diterima secara lapang dada.

---

Akhlaq Rasulullah :

Keluhuran hati dan jiwa, jujur, tidak suka segala bentuk penindasan dan kekerasan, pemaaf, penuh kasih sayang dan dapat dipercaya.

Rasulullah memperoleh gelar Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya".

---

Ciri orang yang tawadhu :

1. Mau bersilahturahim dengan siapapun tanpa membedakan usia, agama, kedudukan, harta

2. Mau menerima kebenaran dari siapapun termasuk dari orang yang lebih rendah kedudukannya

3. Menghargai prestasi orang lain sekecil apapun itu

---

Qs Al Ahzab : 40

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

---

Qs Al Fath : 29

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mumin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

Rasulullah teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran : Punya kepribadian yang kuat untuk tetap mempertahankan kebenaran yang telah diyakininya, apapun rintangan dan tantangan yang menghadangnya bahkan kematian sekalipun. Beliau tidak pernah melanggar peraturan ataupun perjanjian yang telah menjadi kesepakatan. Beliau tidak pernah menyalahi apa yang telah dikatakannya.

Taqwa :

1. Meyakini kebenaran islam : akidah

Qs Al Kafirun : 1-6

Katakanlah: Hai orang-orang kafir!

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

Dan kamu bukan penyembah Ilah yang aku sembah

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Ilah yang aku sembah

Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku

---

2. Mengilmui

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

3. Mengamalkan

4. Mendakwahkan

5. Sabar

Qs Al Ashr : 3

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

Rasulullah sangat mencintai orang lain :

Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh meraa mengaduh dengan terus jaga tidak bias tidur dan merasa panas. (HR. Muslim).

---

Lelaki adalah pemimpin dari wanita

Qs An Nisa : 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

---

Syarat menjadi Imam :

1. Muslim.

2. Akil. Orang gila dan tidak waras tidak syah bila menjadi imam.

3. Baligh. Jumhur ulama termasuk di antaranya Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah sepakat bahwa anak kecil yang belum baligh tidaksyah bila menjadi imam shalat fardhu di depan jamaah yang sudah baligh. Hal itu berdasarkan hadits Nabi SAW. "Janganlah kalian jadikan anak kecil sebagai imam shalat." Namun bila shalat itu hanyalah shalat sunnah seperti tarawih, bolehlah anak kecil yang baru mumayyiz tapi belum baligh untuk menjadi imam shalat tersebut. Kecuali pendapat terpilih dari kalangan Al-Hanafiyah yang bersikeras tentang tidak syahnya anak kecil yang belum baligh untuk menjadi imam dalam shalat apapun.

4. Laki-laki. Seorang wanita tidak syah bila menjadi imam shalat buat laki-laki menurut jumhurul ulama. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Dan tempatkan mereka di belakang sebagaimana Allah SWT menempatkan mereka." Dan juga berdasarkan hadits dari Jabir yang hukumnya marfu', "Janganlah seorang wanita menjadi imam buat laki-laki."

5. Mampu membaca Al-Quran dengan fasih. Syarat ini berlaku manakala ada di antara makmum yang fasih membaca Al-Quran. Maka seharusnya yang menjadi imam adalah orang yang paling baik bacaannya. Sebab imam itu harus menanggung bacaan dari para makmum, sehingga bila bacaan imam rusak atau cacat, maka cacatlah seluruhnya.

6. Selamat dari Uzur. Seperti luka yang darahnya masih mengalir, atau penyakit mudah keluar kencing (salasil baul), mudah buang angin (kentut). Sebab orang yang menderita hal-hal seperti di atas pada hakikatnya tidak memenuhi syarat suci dari hadats kecuali karena ada sifat kedaruratan saja. Ini adalah pendapat dari kalangan Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah serta sebagian dari riwayat As-syafi'iyah. Adapun mazhab Al-Malikiyah dan sebagian riwayat dari As-syafi'iyah tidak menjadikan masalah ini sebagai syarat bagi seorang imam shalat.

7. Mampu melaksanakan rukun-rukun shalat dengan sempurna. Seseorang yang tidak mampu shalat dengan berdiri, dia boleh shalat sambil duduk, namun tidak syah bila menjadi imam untuk makmum yang shalat sambil berdiri karena mampu. Ini adalah pendapat jumhur ulama kecuali As-syafi'iyah.

8. Selamat dari kehilangan satu syarat dari syarat-syarat shalat. Misalnya kesucian dari hadats dan khabats. Maka tidak syah shalat seorang makmum yang melihat bahwa imamnya batal atau terkena najis saat menjadi imam. Apa yang kami sebutkan di atas adalah syarat minimal yang harus ada untuk seorang imam shalat jamaah

---

Aurat Wanita :

Qs Al Ahzab : 59

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Qs An Nur : 31

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

---

Akikah Nourel Ummami Tanggal 26 Februari 2011

Event : Akikah Nourel Ummami
Tanggal : 26 Februari 2011
Pembicara : syekh mustafa mansyur
Tema : Hikmah Akikah Dan Maulid Nabi Muhammad

Mari berbuat yang terbaik sehingga bermanfaat bagi orang orang sekitar kita.

Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

---

Sejarah Qurban masa Nabi Adam As

Pertama pada zaman Nabi Adam As. Qurban dilaksanakan oleh putra-putranya yaitu bernama Qabil dan Habil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok peternak. Saat itu sudah mulai ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebagian hartanya dikeluarkan untuk qurban.

Sebagai petani si Qabil mengeluarkan kurbannya dari hasil pertaniannya dan sebagai peternak si Habil mengeluarkan hewan-hewan peliharaanya untuk kurban, untuk siapa semua itu diqurbankan, padahal waktu itu manusia belum banyak. Diterangkan dalam sejarah, harta yang diqurbankan itu disimpan di suatu tempat yaitu di Padang Arafah yang sekarang menjadi napak tilas bagi para jemaah haji.

Baik buah-buahan yang diqurbankan si Qabil maupun hewan ternak yang diqurbankan si Habil, dari kedua orang tersebut mempunyai sifat berbeda. Si Habil mengeluarkan hewan diqurbankan dengan tulus ikhlas. Dipilih hewan yang gemuk dan sehat, dan dia taat terhadap petunjuk ayahnya Nabi Adam.Berbeda dengan si Qabil, Dia memilih buah-buahan yang jelek-jelek dan sudah setengah busuk.

Ketika keduanya melaksanakan qurban, ternyata yang habis adalah qurban yang dikeluarkan oleh si Habil sementara buah-buahan yang dikeluarkan si Qabil tetap utuh, tidak berkurang. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 27 :

“Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari meraka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil), Ia berkata : “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil ” Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa”.

Kurban si Habil di terima Allah SWT karena dia mengeluarkan sebagian hartanya yang bagus-bagus dan dikeluarkan dengan tulus dan ikhlas. Sementara si Qabil mengeluarkan sebagian harta yang jelek-jelek dan terpaksa. Oleh karena kurban tidak diterima Allah. Akhirnya si Qabil menaruh dendam kepada si Habil.

---

Mari menghadirkan Allah dan Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan kita

---

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Barang siapa yang tidak belas kasihan kepada yang lebih kecil dan tidak menghargai kehormatan yang lebih tua maka ia bukan dari golongan kami.” (HR. Bukhari dari Ibnu Umar ra).
Jadi jelas kesombongan, angkuh, tidak sayang kepada yang kecil (lemah) dan tidak menghargai kehormatan yang lebih tua (besar), bukan watak orang-orang beriman.

---

sifat-sifat dari orang yang memiliki hati yang selamat (qolbun salim):

1. Orang yang selamat dari syirik dan mengedepankan Tauhid. Salah satu tandanya adalah ketika kita meminta semua kebutuhan maka kita hanya meminta kepada Alloh

2. Selamat dari kesombongan dengan mewujudkan sifaat tawadhu. Salah satu tandanya ialah kita tidak merasa lebih baik dari orang lain

3. Selamat dari sifat hasad, iri, dengki dengan cara mewujudkan kelapangan dada. Salah satu tandanya ialah kita menginginkan kebaikan itu dimiliki oleh orang lain

---

Membaca shalawat untuk mencintai dan memuliakan Nabi saw.

Siti Aisyah ra. berkata : "Barangsiapa cinta kepada Allah Ta'ala, maka dia banyak menyebutnya dan buahnya ialah Allah akan mengingat dia, juga memberi rahmat dan ampunan kepadanya, serta memasukannya ke surga bersama para Nabi dan para wali. Dan Allah memberi kehormatan pula kepadanya dengan melihat keindahan-Nya. Dan barang siapa cinta kepada Nabi saw., maka hendaklah ia banyak membaca shalawat untuk Nabi saw., dan buahnya ialah ia akan mendapat syafaat dan akan bersama beliau di surga."

Selanjutnya Nabi saw., bersabda : Barang siapa membaca shalawat untuk ku karena memuliakanku, maka Allah Ta'ala menciptakan dari kalimat (shalawat) itu satu malaikat yang mempunyai dua sayap, yang satu di timur dan satunya lagi di barat. Sedangkan kedua kakinya di bawah bumi sedangkan lehernya memanjang sampai ke Arary. Allah Ta'ala berfirman kepadanya :"Bacalah shalawat untuk hamba-Ku, sebagaimana dia telah membaca shalawat untuk Nabi-Ku. Maka Malaikat pun membaca shalawat untuknya sampai Hari Kiamat."

Qs Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 25 Februari 201

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 25 Februari 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Lulung Umrulain
Tema : Bidadari Vs Wanita Dunia, Kajian Fiqih

Di dalam Mu’jam ath- Thabrani disebutkan bahwa Ummu Salamah ra bertanya kepada Rasulullah Saw, seraya berkata: “Ya Rasulullah, beritahulah aku tentang firman Allah Azza Wajalla: “Bidadari bermata jelita”, Sabdanya:”Bidadari seperti telur, jelita matanya. Rambut bidadari itu serupa dengan bulu sayap burung “nasr”Kukatakan lagi: “Beritahulah aku tentang firman Allah Azza: “ Mereka seperti mutiara yang tersimpan baik”. Sabdanya:”Kebersihan mereka seperti seperti bersihnya mutiara yang ada di dalam kerangnya yang tak pernah disentuh tangan sama sekali”.

QS Waqiah : 22-24

Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.   Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.

---

Qs Ar Rahman : 70

Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.

---

Sabdanya lagi:”Kebaikan akhlak dan kecantikan wajah”. Kukatakan lagi:” Beritahulah aku tentang firman Allah AzzaWajalla:”Mereka laksana telur yang tersimpan baik”.

---

Qs Ar Rahman : 70

penuh cinta lagi sebaya umurnya, Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang terdahulu, (dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.


Sabdanya:”kehalusan mereka laksana kehalusan kulit dalam telur yang masih melekat pada kulit luarnya”. Kukatakan lagi:”Berkasih mesra lagi sebaya usianya”. Sabdanya:”Ialah wanita-wanita tua keriput mukanya, banyak tahi matanya di dunia, lalu (di akhirat) mereka diciptakan dan dijadikan gadis-gadis perawan oleh Allah, berkasih mesra penuh cinta dan sebaya umurnya”. Lalu Ummu Salamah ra bertanya lagi:” Ya Rasulullah, apakah yang lebih utama wanita dunia ataukah bidadari “bermata jelita” ? Jawab Rasul :”Bidadari-bidadari bermata jelita itu tidak lebih utama dari pada wanita-wanita dunia, tapi wanita-wanita dunialah yang lebih utama dari pada mereka, seperti utamanya lahir dari ada batin”. Kutayakan lagi:”Ya Rasulullah, itu bisa diperoleh dengan apa?, Jawab Rasul:”Dengan shalat mereka, dengan puasa dan ibadahnya kepada Allah Ta’ala”

---

Target Sholat :

1. Istirahat jiwa
2. media komunikasi dengan Allah Swt

Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR. An-Nasaa’i dan Tirmidzi)

Abdullah ibnu Mas’ud Ra berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdol?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

3. Mencegah dari perbuatan buruk dan munkar

QS Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Mani

Mani adalah cairan berwarna putih yang keluar memancar dari kemaluan, biasanya keluarnya cairan ini diiringi dengan rasa nikmat dan dibarengi dengan syahwat. Mani dapat keluar dalam keadaan sadar (seperti karena berhubungan suami-istri) ataupun dalam keadaan tidur (biasa dikenal dengan sebutan “mimpi basah”). Keluarnya mani menyebabkan seseorang harus mandi besar / mandi junub. Hukum air mani adalah suci dan tidak najis ( berdasarkan pendapat yang terkuat). Apabila pakaian seseorang terkena air mani, maka disunnahkan untuk mencuci pakaian tersebut jika air maninya masih dalam keadaan basah. Adapun apabila air mani telah mengering, maka cukup dengan mengeriknya saja. Hal ini berdasarkan perkataan Aisyah, beliau berkata “Saya pernah mengerik mani yang sudah kering yang menempel pada pakaian Rasulullah dengan kuku saya.” (HR. Muslim)

Wadi

Wadi adalah air putih kental yang keluar dari kemaluan seseorang setelah kencing. Keluarnya air wadi dapat membatalkan wudhu. Wadi termasuk hal yang najis. Cara membersihkan wadi adalah dengan mencuci kemaluan, kemudian berwudhu jika hendak sholat. Apabila wadi terkena badan, maka cara membersihkannya adalah dengan dicuci.

Madzi

Madzi adalah air yang keluar dari kemaluan, air ini bening dan lengket. Keluarnya air ini disebabkan syahwat yang muncul ketika seseorang memikirkan atau membayangkan jima’ (hubungan seksual) atau ketika pasangan suami istri bercumbu rayu (biasa diistilahkan dengan foreplay/pemanasan). Air madzi keluar dengan tidak memancar. Keluarnya air ini tidak menyebabkan seseorang menjadi lemas (tidak seperti keluarnya air mani, yang pada umumnya menyebabkan tubuh lemas) dan terkadang air ini keluar tanpa disadari (tidak terasa). Air madzi dapat terjadi pada laki-laki dan wanita, meskipun pada umumnya lebih banyak terjadi pada wanita. Sebagaimana air wadi, hukum air madzi adalah najis. Apabila air madzi terkena pada tubuh, maka wajib mencuci tubuh yang terkena air madzi, adapun apabila air ini terkena pakaian, maka cukup dengan memercikkan air ke bagian pakaian yang terkena air madzi tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah terhadap seseorang yang pakaiannya terkena madzi, “cukup bagimu dengan mengambil segenggam air, kemudian engkau percikkan bagian pakaian yang terkena air madzi tersebut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad hasan). Keluarnya air madzi  membatalkan wudhu. Apabila air madzi keluar dari kemaluan seseorang, maka ia wajib mencuci kemaluannya dan berwudhu apabila hendak sholat. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Cucilah kemaluannya, kemudian berwudhulah.” (HR. Bukhari Muslim)

---

Anas bin Malik berasal dari Bani an-Najjar dan merupakan anak dari Ummi Sulaim. Sejak kecil Beliau melayani keperluan Nabi Muhammad SAW, sehingga selalu bersama Rasulullah. Dengan selalu bersama Rasulullah, Beliau menghafal banyak hadist.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Anas bin Malik pergi dan menetap di Damaskus dan kemudian ke Basrah. Ia mengikuti sejumlah pertempuran dalam membela Islam. Ia dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW yang berumur paling panjang.

Hal tersebut karena pada saat milad, Anas bin malik meminta doa kepada Nabi Muhammad, inilah doanya :

allaahumma aktsir maalahu wawaladahu wa'thul hayaatahu waghfirlahu wabaariklahu fiima a'thoitahu amin.

Artinya :

ya ALLAH ampunilah dia dan sayangilah dia dan panjangkanlah hidupnya dan berkahilah dia dalam semua yg Engkau berikan kepadanya

---

Diantarara dalil-dalil tentang waktu-waktu yang dilarang shalat adalah :

Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abi Sa’id bahwa Nabi saw bersabda,”Tidak ada shalat setelah shalat ashar hingga terbenam matahari dan tidak ada shalat setelah shalat fajar hingga terbit matahari.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Ahmad dari ‘Amr bin Abasah yang berkata : “Saya bertanya,’Wahai Nabi Allah ceritakanlah kepadaku tentang shalat.’ Lalu Nabi saw bersabda,’Lakukanlah shalat shubuh kemudian tahanlah untuk melakukan shalat hingga terbit matahari dan terangkat naik karena ia terbit diantanra dua tanduk setan dan pada saat itu orang-orang kafir bersujud kepadanya. Kemudian kerjakanlah shalat karena shalat itu disaksikan dan dihadiri oleh para malaikat sampai engkau melakukan shalat ashar hingga terbenam matahari karena ia terbenam diantara dua tanduk setan dan pada saat itu orang-orang kafir sujud kepadanya.”

Imam Nawawi didalam syarhnya memberikan penjelasan tentang dua tanduk setan dengan menyebutkan beberapa pendapat, diantaranya ada yang mengatakan bahwa ia adalah kelompok dan pengikutnya, ada yang mengatakan bahwa ia adalah kekuatan, kemenangan dan tersebar luasnya kerusakan dan ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah dua tanduk yang ada diujung kepala (lahiriyahnya) dan pendapat inilah yang kuat. Mereka mengatakan bahwa setan mendekatkan kepalanya ke matahari pada waktu-waktu ini agar tampak bahwa orang-orang kafir yang sujud kepada matahari seolah-olah sujud kepadanya (setan).
Pada waktu seperti ini setan dan para pengikutnya tampak menguasai dan mendominasi untuk bisa mengacaukan shalat orang-orang yang melakukannya, Maka dimakruhkan melaksanakan shalat pada saat-saat seperti itu demi menjaga shalatnya sebagaimana dimakruhkannya melaksanakan shalat di tempat-tempat yang mejadi tempatnya setan.

Riwayat lainnya oleh Jama’ah kecuali Bukhori dari Uqbah bin Amir berkata,”Ada tiga waktu yang Nabi saw melarang kami untuk melakukan shalat dan menguburkan mayat pada saat itu. Pertama, ketika matahari terbit hingga terangkat naik. Kedua, ketika tepat berada di tengah langit. Ketiga, ketika ia condong hendak terbenam.”

Dari ketiga hadits diatas didapat bahwa ada lima waktu yang dilarang melakukan shalat didalamnya, yaitu : setelah shalat shubuh hingga terbit matahari, ketika matahari terbit sampai terangkat naik kira-kira sepenggelah, ketika matahari tepat berada di tengah-tengah langit, setelah shalat shubuh hingga terbenam matahari dan saat terbenam matahari.

Kemudian jumhur ulama berpendapat bahwa shalat-shalat yang dilarang pada waktu-waktu tersebut adalah shalat-shalat sunnah, sementara Imam Syafi’i mengatakan bahwa ia adalah shalat-shalat sunnah yang tidak memiliki sebab, bebeda dengan para ulama Hanafi yang melarang melakukan semua macam shalat bahkan shalat fardhu sekali pun kecuali shalat ashar hari itu dan shalat jenazah.

---

Alasan mengapa air liur anjing najis

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Sucinya wadah seseorang saat dijilat anjing adalah dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah.”

Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anjing menjilat wadah seseorang, maka keriklah bekasnya lalu basuhlah wadah itu tujuh kali.”
(HR.Muslim)

Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memegang anjing, maka pahala amal (ibadahnya) setiap hari akan berkurang satu qirath (1 inchi/2,5cm), kecuali anjing penjaga atau anjing peliharaan.” (HR.Bukhari dan Muslim)  

Hadis yang disabdakan oleh Rasulullah SAW diatas menunjuk pada dua hal:

1. Keharusan mengerik wadah yang dijilat dengan anjing

2. Menyucikan wadah bekas jilatan anjing dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan menggunakan tanah.

---

Qs Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

---

Orang yang Menyembunyikan Ilmu

Allah ta’ala berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Baqarah : 159-160].

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
“Barangsiapa yang ditanya tentang satu ilmu lalu menyembunyikannya, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak” - Diriwayatkan oleh Abu Dawud

---

Sujud sahwi adalah dua kali sujud yang dilakukan orang shalat untuk menambal kekurang sempurnaan shalatnya lantaran kena lupa. Sebab kelupaan ada tiga ;
kelebihan, kekurangan dan keraguan.

Kelebihan (tambah) : Jika yang shalat sengaja menambahkan berdiri, duduk, ruku’ atau sujud, batallah shalatnya.

Jika ia lupa akan kelebihannya dan baru sadar ketika sudah selesai, maka ia wajib sujud sahwi. Jika sadarnya itu terjadi di tengah-tengah shalat, hendaklah ia kembali ke shalatnya lalu sujud sahwi. Contohnya, jika ia lupa shalat Zuhur lima raka’at dan baru ingat sedang tasyahud, hendaklah ia sujud
sahwi dan salam. Jika ingatnya itu di tengah-tengah raka’at kelima, hendaklah langsung duduk tasyahud dan salam. setelah itu sujud sahwi dan
salam.

Cara di atas bersumber kepada hadits dari Abdullah bin Mas’ud yang menerangkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah shalat Zhuhur lima rakaat. Lalu ditanyakan apakah ia menambahkan raka’at shalat ? Maka setelah para sahabat menjelaskan bahwa beliau shalat lima raka’at, beliau langsung bersujud dua kali setelah salam (shalat). Riwayat lain menjelaskan bahwa ketika itu beliau berdiri membelahkan kedua kakinya sambil menghadap kiblat lalu sujud dua kali dan salam.

Sujud sahwi terkadang dilakukan sebelum salam dalam dua tempat :

1. Jika seseorang kekurangan dalam shalatnya, berdasarkan hadits Abdullah bin Buhainah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sujud
sahwi sebelum salam ketika lupa tasyahud awal.

2. Ketika yang shalat ragu-ragu atas dua hal dan tak mampu mengambil yang lebih diyakininya, seperti yang dijelaskan oleh hadits Abi Sa’id al-Khudri
Radhiyallahu ‘anhu tentang orang yang ragu-ragu dalam shalatnya, apakah tiga atau empat raka’at. Ketika itu, orang tersebut disuruh Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam agar sujud dua kali sebelum salam. Hadits-hadits yang barusan telah dikemukakan lafaznya dalam bahasan sebelumnya.

Sedangkan sujud sahwi sesudah salam, dilakukan dalam dua hal :

1. Ketika kelebihan sesuatu dalam shalat sebagaimana yang terdapat dalam hadits Abdullah bin Mas’ud tentang shalat Zuhur lima raka’at yang dialami Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau sujud sahwi dua kali ketika sudah diberitahu oleh para sahabat. Ketika itu beliau tidak menjelaskan bahwa
sujud sahwinya dilakukan setelah salam (selesai) karena beliau tidak tahu kelebihan. Maka hal ini menunjukkan bahwa sujud sahwi karena kelebihan dalam
shalat dilaksanakan setelah salam shalat, baik kelebihannya itu diketahui sebelum atau sesudah salam.

Contoh lain, jika orang lupa membaca salam padahal shalatnya belum sempurna, lalu ia sadar dan menyempurnakannya, berarti ia telah menambahkan salam di
tengah-tengah shalatnya. Karena itu, ia wajib sujud sahwi setelah salam berdasarkan hadits Abu Hurairah yang menerangkan bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah shalat Zuhur atau Ashar sebanyak dua raka’at. Maka setelah diberitahukan, beliau menyempurnakan shalatnya dan salam. Dan
setelah itu sujud sahwi dan salam.

2. Jika ragu-ragu atas dua hal namun salah satunya diyakini. Hal ini telah dicontohkan dalam hadits Ibnu Mas’ud sebelumnya. Jika terjadi dua kelupaan, yang satu terjadi sebelum salam dan yang kedua sesudah salam, maka menurut ulama yang terjadi sebelum salamlah yang diperhatikan lalu sujud sahwi sebelum salam.

Contohnya, umpamanya seseorang shalat Zuhur lalu berdiri menuju raka’at ketiga tanpa tasyahud awal. Kemudian pada raka’at ketiga itu ia duduk tasyahud karena dikiranya raka’at kedua dan ketika itu ia baru ingat bahwa ia berada pada raka’at ketiga, maka hendaklah ia bediri menambah satu rakaat
lagi, lalu sujud sahwi serta salam. Yakni dari contoh di atas diketahui bahwa lelaki tersebut telah tertinggal tasyahud awal dan sujud sebelum salam. Ia-pun kelebihan duduk pada raka’at ketiga dan hendaknya sujud (sahwi) sesudah salam.

---

Ada makanan nyelip, kita telan maka sholat batal

---

Ada empat orang yang sholat dzuhurberjamaah. Sebut saja A yang jadi imam, sementara B, C, dan D jadi ma'mum. Si B yang kebetulan habis makan banyak, ga kuat menahan angin dari perutnya. Akhirnya angin itu keluar dan bersiul dengan merdunya.

C: “Kamu batal B. Sholat kok kentut?”

D: “Kamu juga batal C. Kalo lagi sholat gak boleh ngomong. Ups. Aku juga ngomong!”


Si A yang jadi imam, malah bersyukur, “Untung aku gak ngomong!”

---

QS Al Isra : 15

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

---

Menuntut ilmu adalah salah satu bentuk jihad

QS At Taubah : 41

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

---

Larangan menikahi janda Nabi Muhammad

Qs Al Ahzab : 53

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) menikahi isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.

---

23 Februari 2011

Liqo Tanggal 23 Februari 2011

Event : Liqo
Tanggal : 23 Februari 2011
Pembicara : Kultum Ibu Wulansari
Tema : Menjauhi Zina

Dalil Menjauhi zina :

* Qs Al Isra : 32

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

---

Sabda Nabi: Tidak berzina si penzina ketika hendak berzina sedang dia dalam keadaan beriman, dan tidak mencuri si pencuri ketika hendak mencuri sedang dia dalam keadaan beriman, akan tetapi taubat sentiasa terbuka pintunya dihadapan mereka - Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

---

Zina adalah salah satu bentuk perbuatan yang sesat

* Qs Al Maidah : 105

Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

---

Tafsir dari sunnah nabawiyah yang dimaksud oleh Imam Al Qurthubi adalah riwayat yang shahih dari Abu Bakar As Shiddiq radhiallahu 'anhu bahwa beliau berdiri di mimbar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, kemudian memuji Allah lalu berkata : “Wahai sekalian manusia, kalian telah membaca ayat ini (Al Maidah : 105) dan kalian menempatkannya tidak pada tempatnya. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Sesungguhnya manusia bila melihat orang berbuat dhalim dan tidak mencegahnya maka Allah akan meratakan mereka dengan adzab. (HR. Abu Dawud 4338. At Tirmidzi 2168 dan 3057. Ibnu Majah 4005)

Dari Abu Umayyah as-Sya'bani berkata, "Aku bertanya kepada Abu Tsa'labah al-Khasyani berkata, 'Hai Abu Tsa'labah, bagaimanakah engkau memahami ayat ini,' ... jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya... (al-Ma'idah, 105)?, Abu Tsa'labah menjawab, 'Demi Allah engkau telah menanyakan hal ini kepada orang yang pernah diberitahu mengenai perkara ini. Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw, kemudian beliau Rasulullah menjawab, 'Lakukan amar ma'ruf, dan cegahlah kemungkaran, sehingga apabila engkau melihat kekikiran yang dipatuhi, hawa nafsu yang dituruti. dan dunia yang diutamakan, dan setiap orang membanggakan pemikirannya, maka hendaklah engkau menjaga dirimu sendiri, dan tinggalkan orang awam, karena sesungguhnya di belakangmu masih ada hari-hari yang panjang. Kesabaran untuk menghadapi hal itu seperti orang-orang yang menggenggam bara api. Bagi orang yang melakukan amal kebaikan pada masa seperti ini akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang mengerjakan perbuatan seperti itu.'" (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, dan Tirmidzi) dia berkata, "Hadits ini hasan gharib." Abu Dawud dan Tirmidzi menambahkan, "Dikatakan kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, pahala lima puluh orang daripada kami atau mereka?' Rasulullah menjawab, 'Pahala lima puluh orang dari kalian.

---

* Pendidikan akhlaq tidak hanya untuk diri kita sendiri melainkan keluarga kita

Qs At Tahrim : 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

---

"Tiada suatu pemberian pun yang lebih utama dari orangtua kepada anaknya, selain pendidikan yang baik (HR. Tirmidzi & Baihaqi)

---

* Mari menjadi orang yang beruntung di dunia dan di akhirat, ciri cirinya :

Qs Al Mukminun : 1-11

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

(yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya,

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

dan orang-orang yang menunaikan zakat,

dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,

dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,

(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

---

hadits riwayat Imam Ahmad dari Umar bin Khattab radhiyallahu anhu yang berkata, “ Apabila wahyu turun kepada Nabi SAW, maka terdengarlah disampingnya suara seperti dengang lebah. Kami diam sejenak. Kemudian beliau menghadap kiblat, mengangkat kedua tangannya, lalu berkata, ‘Ya Alloh, berilah tambahan kepada kami dan janganlah Engkau menguranginya, muliakanlah kami dan janganlah Engkau hinakan, berilah kami rezki dan jangan lah Engkau tolak, utamakanlah kami dan janganlah Engkau menyisihkan kami, ridhoilah kami dan jadikan kami ridho.’ Kemudian beliau bersabda, ‘ Sesungguhnya Alloh telah menurunkan kepadaku 10 ayat. Barangsiapa yang mengamalkannya, maka dia masuk surga.’ Kemudian beliau membaca ayat, ‘Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman ….’ Beliau membacanya hingga selesai 10 ayat.

---

Dalam Shahih Al-Bukhari dari shahabat 'Aisyah Radhiyallah 'anha : "Saya bertanya kepada Rasulullah Shallahu 'alaihi wa Sallam dari menoleh/berpaling dalam shalat? Maka beliau menjawab : "Itu adalah curian, yang dicuri oleh syaithan dari shalat kalian."

---

Dari Abu Hurairah radhiyallâhu’anhu, dia berkata: “Rasûlullâh Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya”.” (Hadits hasan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan selainnya seperti itu).

---

* Setiap lelaki dan perempuan yang menikah, biasanya saling memiliki kemiripan akhlaq

Qs An Nur : 3

Laki-laki yang berzina tidak menikahi melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dinikahi melainkan oleh laki-laki yang berzina, atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mumin.

---

Hadis riwayat Abdullah ra., ia berkata:
Aku bertanya kepada Rasulullah saw: Dosa apakah yang paling besar menurut Allah? Rasulullah saw. bersabda: Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu. Aku berkata: Sungguh, dosa demikian memang besar. Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Engkau membunuh anakmu karena takut miskin. Aku tanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah saw. menjawab: Engkau berzina dengan istri tetanggamu (HR Muslim)

22 Februari 2011

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 22 Februari 2011

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 22 Februari 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Lulung Umrulain
Tema : Kajian Fiqih

QS Al Maun : 4-5

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.

---

Seburuk-buruk pencuri adalah orang yang mencuri akan shalatnya. Mendengar perkataan ini, orang banyak bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana orang mencuri shalatnya itu? Berkata Rasulullah: Yaitu tidak ia sempurnakan ruku’nya dan sujudnya.” (HR Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Qatadah)

Maksud dari hadist tersebut adalah orang disebut lalai dalam shalatnya apabila :

1. Tidak memperhatikan waktu shalatnya (mengulur waktu/menunda nunda shalat)

2. Tidak mengerti arti bacaan yang diucapkannya

3. Tidak Tuma'ninah

---

Dalil bersuci sebelum shalat :

Qs Al Maidah : 6

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nimat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

---

Malaikat selalu mengiringi kita kecuali diwaktu kita sedang :

1. junub

2. mandi

3. buang air besar

---

Dalam beribadah, gunakan Al Quran dan Hadist sebagai acuan :

Qs Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

---

Allah tidak menerima shalat/doa yang tanpa bersuci

Diriwayatkan dari Mush’ab din Sa’ad, ia berkata: Abdullah bin Umar r.a. pernah masuk ke tempat Ibnu Amar untuk menjenguknya ketika sakit. Lalu ia bertanya,”Hai Ibnu Umar, ketika di Basrah mengapa kamu tidak berdoa kepada Allah SWT. untuk saya?” Abdullah ibnu Umar menjawab,”Allah tidak menerima sha;at (doa) tanpa bersuci dan tidak menerima sedekah dari hasil penipuan (hasil yang tidak halal)”. (HR. Muslim)

Menurut Ibnu Abbas, Rasulullah pernah berwudhu 1 kali, 1 kali

Menurut Abdullah bin Zaid, Rasulullah pernah berwudhu 2 kali, 2 kali

Menurut Usman bin Affan, Rasulullah pernah berwudhu 3 kali, 3 kali

Abu Abdillah berkata, "Nabi Muhammad menjelaskan bahwa kewajiban wudhu itu sekali-sekali.Beliau juga berwudhu dua kali-dua kali. Tiga kali-tiga kali,dan tidak lebih dari tiga kali. Para ahli ilmu tidak menyukai berlebihan dalam berwudhu, dan melebihi apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad

---

Doa Sesudah Wudu :

"Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh, Allahummaj'alnii minat tawwaa biinaa waj'alnii minal mutathahhiriin.", artinya: "Aku bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat, dan masukkanlah ke dalam golongan orang-orang yang suci."

dari Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

'Barangsiapa yang berwudhu lalu mengucapkan, 'Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan RasulNya', dibukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan, dan dia dapat masuk dari pintu manapun yang diinginkannya'. Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya.

Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dengan tambahan,

"Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang menyucikan diri."

“Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memuji kepada-Mu. Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq selain Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu”. ( HR. An-Nasai)

---

Membasuh tangan ketika bangun tidur sebelum dimasukkan ke dalam bejana

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah pernah bersabda : Apabila salah seorang kamu bangun dari tidur, maka janganlah dia memasukkan tangannya dalam bejana, sampai dia mencucinya sebanyak tiga kali. Karena, dia tidak mengetahui dimana tangannya berada semalam. Atau dimana tangannya berjalan (berputar di badannya)

---

Bersiwak ketika wudhu

Siwak diambil dari kata saka, yang artinya adalah menggosok. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan bersiwak adalah menggunakan kayu siwak atau sejenisnya pada gigi untuk menghilangkan warna kuning atau yang lainnya.

Bersiwak ini sangat dianjurkan tatkala hendak berwudhu berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seandainya aku tidak khawatir memberatkan umatku, niscaya telah kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.” (HR. Ahmad, dalam Shohihul jami’)

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwasannya dirinya pernah bermalam di tempat Nabi SAW, pada suatu malam Nabi SAW bangun dipenghujung malam kemudian keluar dan memandang ke langit kemudian membaca ayat ini di surah Al-Imran (yang artinya) : “Sesungguhnya di dalam penciptaan langit-langit dan bumi serta pergantian malam dan siang…….hingga beliau meneruskan sampai ayat yang artinya :”Maka jagalah diri kami dari azab neraka. Kemudian beliau kembali lagi ke rumah dan bersiwak dan berwudhu lalu berdiri melakukan shalat, kemudian berbaring dengan miring lalu bangun dan keluar memandang ke langit seraya membaca lagi ayat ini, kemudian masuk lagi ke rumah lalu bersiwak, berwudhu, kemudian berdiri melakukan shalat.

Aisyah menyebutkan, “Rasulullah tak tidur pada malam atau siang hari lalu beliau bangun kecuali bersiwak terlebih dahulu sebelum wudhu.” (Riwayat Abu Daud)

---

Menghembus dengan hidung

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra berkata : Nabi saw, telah bersabda : Apabila seseorang dari kamu bangun dari tidur, maka hendaklah dia memasukkan air ke dalam hidung dan menghembus-nya keluar sebanyak tiga kali karena sesungguhnya setan bermalam di dalam lubang hidungnya di saat manusia tidur.

---

Mengusap bagian depan kepala dan sorban

Hal ini di dasarkan pada hadist dari Mughirah bin Syu’bah, dimana ia menceritakan : “Bahwa Nabi berwudhu’ kemudian mengusap bagian depan kepala dan bagian atas sorbannya serta kedua kaki” (HR.Muslim)

Jika rambut seorang wanita muslimah dikepang, maka tidaklah cukup hanya dengan mengusap kepangan rambutnya saja. Karena yang menjadi hukum pokok dalam hal ini adalah mengusap kepala. Pada sisi lain diperbolehkan membasuh bagian depan kepala, sesuai dengan hadist dari Anas bin Malik Ra., dimana ia menceritakan :“Aku pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu’ sedang beliau memakai sorban dari Qatar. Maka beliau menyelipkan tangannya dari bawah sorban untuk menyapu kepala bagian depan, tanpa melepas sorban itu. (HR. Abu Dawud)

---

Dari Abu Malik al-Asy'ari, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallambersabda, "Bersuci adalah sebagian dari iman."

---

Membaca niat di lafalkan atau cukup di dalam hati ?

niat dalam shalat cukup di dalam hati tidak perlu dan tidak dianjurkan untuk dilafazhkan dengan lisan, tidak perlu ada lafzah, ushalli fardha al-maghribi dan sepertinya. Dalam matan al-Muhadzdzab (fikih madzhab asy-Syafi’i) dikatakan, “Tempat niat adalah hati, jika dia berniat dengan hatinya tanpa lisannya maka itu sudah cukup, dan di antara kawan-kawan kami ada yang berkata, ‘berniat dengan hati dan berlafazh dengan lisan’. Dan ini bukan apa-apa, karena niat adalah maksud dengan hati.”

---

Tentang Haid :

Qs Al Baqarah : 222

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:”Haidh itu adl suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci maka campurilah mereka itu di tempat yg diperintakan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yg taubat dan menyukai orang-orang yg mensucikan diri.

---

Larangan selama haid :

1. junub

2. shalat

3. thawaf

Apakah boleh membaca Al Quran ketika haid ?

1. Boleh

Para ulama berbeda pendapat tentang apakah wanita yang haid boleh membaca Al-Quran atau tidak? Dan yang kuat –wallahu a’lam- diperbolehkan bagi wanita yang sedang haid untuk membaca Al-Quran karena tidak adanya dalil yang shahih yang melarang.

Bahkan dalil menunjukkan bahwa wanita yang haid boleh membaca Al-Quran, diantaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha yang akan melakukan umrah akan tetapi datang haid:

“Kemudian berhajilah, dan lakukan apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji kecuali thawaf dan shalat.” (HR.Al-Bukhary dan Muslim, dari Jabir bin Abdillah)

2. Tidak Boleh

Qs At Taubah : 28

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mengdekati Masjidil Haram sesudah tahun ini,maka Allah nanti akan memberi kekayaan kepadamu karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---

menurut Ibnu Taimiyah, apabila terjadi perbedaan pendapat, hal tersebut karena ada 3 penyebab :

1. si A tahu dalil dan si B tidak tahu dalil maka si B mengikuti si A

2. Si A tahu dalil dan si B tahu dalil, teliti mana dalil yang lebih kuat

3. Si A tahu dalil dan si B tahu dalil tapi mereka terjadi perbedaan penafsiran.

---

Bersentuhan di dalam al Quran di maknai sebagai junub

Qs Ali Imran : 47

Maryam berkata: Ya Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun. Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: Jadilah, lalu jadilah dia.

---

Bagaimana menyikapi menerima makanan dari orang non muslim ?

Tidak ada masalah selama kita tahu bahwa makanan tersebut bukan makanan yang diharamkan

Qs Al Maidah : 5

Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberikan Al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan menikahi) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikan gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam). Maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi.

---

Shalat Witir

Salat sunnah witir adalah sunnah muakkad. Dasarnya adalah hadits Abu Ayyub Al-Anshaari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Witir adalah hak atas setiap muslim. Barangsiapa yang suka berwitir tiga raka’at hendaknya ia melakukannya. Dan barangsiapa yang berwitir satu raka’at, hendaknya ia melakukannya”

Qs Al Muzammil :20

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“

---

Jadi, mau shalat witir di awal waktu, di tengah waktu ataupun di akhir waktu, tidak ada masalah (boleh boleh saja)

---

Adab Menguap

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “menguap adalah dari setan. Karena itu, apabila salah seorang dari kalian menguap, tutuplah serapat mungkin karena ketika salah seorang dari kalian berkata ‘huah’ (pada saat menguap), setan akan menertawakannya”.

---

Menyikapi pernikahan berbeda agama :

1. Diperbolehkan

Qs Al Maidah : 5

Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberikan Al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan menikahi) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikan gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam). Maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi.

---

2. Tidak diperbolehkan

Qs Al Baqarah : 221

"Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran"

---

Tentang Jamak

Sungguh telah banyak hadits mutawatir yang mengatakan bahwa Rasul Saw melakukan qashar dalam perjalanannya baik sedang haji, umroh, maupun berperang. Diantaranya: Berkata Ibnu Umar: ”Saya menemani Rasulullah Saw maka beliau tidak pernah melakukan shalat dalam perjalanan lebih dari dua raka’at. Demikian pula Abu Bakar, Umar dan Utsman”.

Dalil Ijma’:

Para ahli bersepakat (ijma’) bahwa orang yang melakukan perjalanan (safar) hendaknya melakukan qashar dalam shalat, baik perjalanan wajib, sunnah, mubah, dipaksa (makrah) maupun makruh. Perjalanan wajib seperti haji ke Masjid al-haram, berjihad, hijrah maupun umroh. perjalanan sunnah seperti safar mengunjungi saudara, menjenguk orang sakit, berkunjung masjid Nabawi atau al-Aqsha, mengunjungi orang tua atau perjalanan mubah seperti travelling, berdagang atau perjalanan mukrah (yang dipaksa) seperti safarnya pezina ghairu muhshan yang diberi sanksi setahun atau perjalanan yang dibenci (makruh) seperti bepergian dengan sendirian.

---

Tentang Qashar

Qashar adalah menyingkatkan shalat (asalnya) empat rakaa’t menjadi dua raka’at.

Yang bisa dilakukan qashar dalam shalat secara ijma’ adalah shalat yang terdiri dari empat raka’at seperti zhuhur, ashar dan isya selain shubuh dan maghrib. Sebagaimana hadits berikut ini:

“Dari Aisyah r.a : “Diwajibkan (mula-mula) shalat dua raka’at kecuali maghrib karena ia merupakan witirnya siang, kemudian ditambah pada waktu menetap dan ditetapkan pada waktu safar sebgaimana sebelumnya”.

Sebagaimana dikutip oleh as-Sayyid Sabiq bahwa Ibnu al-Qayyim mengatakan: “Jikalau Rasul Saw bepergian selalu mengqashar shalat yang empat raka’at dan mengerjakannya dua raka’at sampai beliau kembali ke Madinah. Tidak ditemukan keterangan yang kuat bahwa Rasul Saw tetap melakukannya empat raka’at”.

Syuting Iqro Trans Tv Di Masjid Raya Bani Umar Tanggal 21 Februari 2011

Event : Syuting Iqro Trans Tv Di Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 21 Februari 2011
Pembicara : Ustadz Othman Shihab
Tema : Kajian Qs Ali Imran : 133-136

Qs Ali Imran : 133 - 136

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

---

Ciri ciri orang yang bertaqwa antara lain :

1. Orang yang menafkahkan hartanya di waktu lapang maupun sempit

“Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. [HR. Bukhari dan Muslim]

2. Orang yang menahan amarahnya

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda : Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, disebutkan hadits dari Ibnu Mas'ud Radliyallahu anhu Rasulullah bersabda : Siapa yang dikatakan paling kuat diantara kalian ? Shahabat menjawab : yaitu diantara kami yang paling kuat gulatnya. Beliau bersabda : Bukan begitu, tetapi dia adalah yang paling kuat mengendalikan nafsunya ketika marah. (HR. Muslim)

Bagaimana menguasai marah atau me-manage emosi? Nabi SAW pernah memberikan petunjuk. "Jika kamu marah dalam keadaan berdiri, duduklah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan duduk, berbaringlah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan berbaring, segera bangkit dan ambil air wudu untuk bersuci dan lakukan shalat sunah dua rakaat."

3. Orang yang memaafkan kesalahan orang lain

Qs Al A'raf : 199

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang maruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh

---

4. orang yang berbuat baik

Qs Al Ashr : 2-3

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

5. orang yang mengingat Allah

Qs Ar Ra'du : 28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

---

6. Orang yang bertaubat

Qs Al Maidah : 98

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Qs Az Zumar : 53

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Cara-cara melakukan taubat nashuha :

1. Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya.
2. Menyesali perbuatannya.
3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya.
4. Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang memilikinya.

---

Tiada suatu musibah menimpa kita kecuali ulah dari dosa dosa kita, tapi Dia lebih banyak memaafkan kita.

Ta'lim Uje Tanggal 20 Februari 2011

Event : Ta'lim Uje
Tanggal : 20 Februari 2011
Pembicara : Uje
Tema: Hadist Arbain No. 19 Mintalah pertolongan kepada Allah

Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih).

Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan :

Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits :

1. Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam mengarahkan umatnya serta menyiapkan generasi mu’min idaman.

2. Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul keinginannya terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih terkesan dalam dirinya.

3. Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan menjaganya di dunia dan akhirat. (Menjaga Allah)

Qs Al Baqarah : 20

... Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

---

Hindari perbuatan/harta/tindakan yang syubhat. Syubhat artinya samar, kabur, atau tidak jelas.

---

Konsep Baiti jannati : Nasehat Rasulullah agar Fatimah bisa mengambil pelajaran dari Siti Muthi'ah

"FATIMAH anakku, maukah engkau menjadi seorang perempuan yang baik budi dan istri yang dicintai suami?" tanya sang ayah yang tak lain adalah Nabi SAW. "Tentu saja, wahai ayahku"

"Tidak jauh dari rumah ini berdiam seorang perempuan yang sangat baik budi pekertinya. Namanya Siti Muthi'ah. Temuilah dia, teladani budi pekertinya yang baik itu".

Gerangan amal apakah yang dilakukan Siti Muthi'ah sehingga Rasulpun memujinya sebagai perempuan teladan? Maka bergegaslah Fatimah menuju rumah Muthi'ah dengan mengajak serta Hasan, putra Fatimah yang masih kecil itu.

Begitu gembira Muthi'ah mengetahui tamunya adalah putri Nabi besar itu. "Sungguh, bahagia sekali aku menyambut kedatanganmu ini, Fatimah. Namun maafkanlah aku sahabatku, suamiku telah beramanat, aku tidak boleh menerima tamu lelaki dirumah ini."

"Ini Hasan putraku sendiri, ia kan masih anak-anak." kata Fatimah sambil tersenyum.

"Namun sekali lagi maafkanlah aku, aku tak ingin mengecewakan suamiku, Fatimah."

Fatimah mulai merasakan keutamaan Siti Muthi'ah. Ia semakin kagum dan berhasrat menyelami lebih dalam akhlak wanita ini. Lalu diantarlah Hasan pulang dan bergegaslah Fatimah kembali ke Muthi'ah.


Khasiat Tiga Benda 'Keramat'


"Aku jadi berdebar-debar," sambut Siti Muthi'ah, gerangan apakah yang membuatmu begitu ingin kerumahku, wahai puteri Nabi?"

"Memang benarlah, Muthi'ah. Ada berita gembira buatmu dan ayahku sendirilah yang menyuruhku kesini. Ayahku mengatakan bahwa engkau adalah wanita berbudi sangat baik, karena itulah aku kesini untuk meneladanimu, Wahai Muthi'ah."

Muthi'ah gembira mendengar ucapan Fatimah, namun Muthi'ah masih ragu. "Engkau bercanda sahabatku? aku ini wanita biasa yang tidak punya keistimewaan apapun seperti yang engkau lihat sendiri."

"Aku tidak berbohong wahai Muthi'ah, karenanya ceritakan kepadaku agar aku bisa meneladaninya." Siti Muthi'ah terdiam, hening. Lalu tanpa sengaja Fatimah melihat sehelai kain kecil, kipas dan sebilah rotan di ruangan kecil itu.

"Buat apa ketiga benda ini Muthi'ah" Siti Muthi'ah tersenyam malu. Namun setelah didesak iapun bercerita. "Engkau tahu Fatimah, suamiku seorang pekerja keras memeras keringat dari hari ke hari. Aku sangat sayang dan hormat kepadanya. Begitu kulihat ia pulang kerja, cepat-cepat kusambut kedatangannya. Kubuka bajunya, kulap tubuhnya dengan kain kecil ini hingga kering keringatnya. Iapun berbaring ditempat tidur melepas lelah, lalu aku kipasi beliau hingga lelahnya hilang atau tertidur pulas"

"Sungguh luar biasa pekertimu, Muthi'ah. Lalu untuk apa rotan ini?"

Kemudian aku berpakaian semenarik mungkin untuknya. Setelah ia bangun dan mandi, kusiapkan pula makan dan minum untuknya. Setelah semua selesai, aku berkata kepadanya: "Oh, kakanda. Bilamana pelayananku sebagai istri dan masakanku tidak berkenan dihatimu, aku ikhlas menerima hukuman. Pukullah badanku dengan rotan ini dan sebutlah kesalahanku agar tidak kuulangi"

"Seringkah engkau dipukul olehnya, wahai Muthi'ah?" tanya Fatimah berdebar-debar.

"Tidak pernah, Fatimah. Bukan rotan yang diambilnya, justru akulah yang ditarik dan didekapnya penuh kemesraan. Itulah kebahagiaan kami sehari-hari".

"Jika demikian, sungguh luar biasa, wahai Muthi'ah. Sungguh luar biasa! Benarlah kata ayahku, engkau perempuan berbudi baik." kata Fatimah terkagum-kagum.

---

Konsep Keesaan Allah :

Qs Al Ikhlas : 1-4

Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.

Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan,

dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.

---

4. Beramal shalih serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak bencana dan mengeluarkan seseorang dari kesulitan.

5. Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan makhluk) selain kepada Allah semata.

6. Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan Allah ta’ala .

Percaya dengan rukun iman yang keenam : Iman kepada Qada dan Qadar Allah

Qs Al Hadid : 22

Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Luhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

---

Qs Tagabun : 11

Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu

---

7. Menghormati waktu dan menggunakannya kepada sesuatu yang bermanfaat sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memanfaatkan waktunya saat beliau berkendaraan.

---

Muhasabah :

1. Tidak boleh merasa lebih mulia dibandingkan orang lain

2. Kita semua sama, sama sama ingin mencari ridho Allah

Qs Al Baqarah : 207

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah;dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya

---

3. Kalau mau senang di akhirat, harus mau bersusah susah di dunia, kalau mau senang di dunia, maka susah di akhirat

4. Manusia seringkali menjadi budak sesama manusia, namun mengapa manusia tidak mau menjadi hamba Allah yang seutuhnya ?

5. Kerangkeng / penjarakan pikiran buruk terhadap orang lain.

6. Hindari sifat sifat orang yang celaka, yaitu :

a. Orang yang senantiasa mengungkit kebaikannya padahal belum tentu kebaikan yang dia lakukan itu diterima Allah

b. Orang yang tahu dia berbuat dosa namun justru dia membanggakannya di hadapan orang lain

c. Orang yang senantiasa melihat keatas dalam urusan keduniaan

d. orang yang senantiasa melihat kebawah dalam urusan akhirat

Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar Tanggal 20 Februari 2011

Event : Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 20 Februari 2011
Pembicara : Prof.DR.Ali Mustafa Yakub
Tema: Nabi Palsu dan Ahmadiyah

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan para dajjal (pendusta) yang berjumlah sekitar tiga puluh orang. Semuanya mengklaim bahwa dirinya adalah Rasul (utusan) Allah”. (HR: Al-Bukhari dan Muslim).

NABI PALSU SEBELUM ZAMAN ISLAM:

1. Zoroaster (Persia, 660-583 SM), kitab suci: Avesta. Mati terbunuh dalam perang melawan Bactria (Balkh).

2. Marcion (Roma, ± 144 M), pembentuk gereja Marcionite dan pemahaman Marcionisme .

3. Mani (Persia, ± 242 M), pendiri agama Manichaeisme (al-Maniwiyah). Mati dibunuh, dikuliti, dan kulitnya diisi jerami dan digantung oleh Bahram.

4. Daishan, pendiri aliran Daishaniyah yaitu suatu aliran ber-tuhan dua di Persia dari agama Majusi.

5. Mazdak (Persia, 487-523 M), pendiri aliran Mazdakiyah (Serba Boleh dan Semua Halal), kitab suci: Zanda. Mati dibunuh.

NABI PALSU DI ZAMAN JAHILIYAH:

1. Amru bin Luhayyi, (dari Kabilah Khuza’ah), orang yang pertama kali merubah agama Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi kemusyrikan dan penyembahan berhala.

NABI PALSU DI MASA RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WASALLAM:

1. Al-Aswad al-Ansi (11 H/632 M) atau Abhalah bin Ka’ab bin Auf al-Ansi al-Madzhiji , seorang dukun dari Yaman. Mati dibunuh oleh Fairuz, kerabat istri al-Aswad.

2. Musailamah al-Kadzdzab (usia 150 tahun, mati tahun 12 H/633 M). Memiliki pasukan 40.000 orang. Mati dibunuh oleh Wahsyi dengan tombaknya pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.

NABI PALSU SETELAH MASA RASULULLAH SHALA-LAHU ALAIHI WASALLAM:

1. Sajah binti Al-Harits bin Suwaid bin Aqfan at-Tamimiyah dari Bani Yarbu (mati tahun 55 H/675 M). Seorang dukun wanita yang mengaku Nabi di zaman Abu Bakar ash-Shiddiq dan kemudian dinikahi oleh Musailamah al-Kadzdzab. Setelah Musailamah terbunuh, Sajah melarikan diri ke Irak kemudian masuk Islam dan mati dalam keadaan Islam.

2. Thulaihah al-Asadi (mati tahun 21 H/642 M). Masuk Islam tahun 9 H, kemudian murtad dan mengaku Nabi di Nejd pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq. Setelah Abu Bakar ash-Shiddiq wafat, Thulaihah bertaubat (masuk Islam) kemu-dian mati syahid dalam penaklukkan Persia.

3. Abdullah bin Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib. Sempalan Syiah yang meyakini reinkarnasi (kembali-nya ruh orang yang sudah mati) dari satu orang ke orang lain. Dia mengaku Tuhan dan Nabi sekaligus.

4. Al-Mukhtar bin Abi Ubaid (Thaif, 622-687 M/67 H), pe-nganut Syiah yang mengaku Nabi dan mendapat wahyu. Dia adalah saudara iparnya Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu. Mati dibunuh oleh Mush’ab bin Az-Zubair di Harura.

5. Mirza Ali Mohammad (abad 19). Pendiri agama Babisme dan penganut Syiah, dihukum mati oleh pemerin-tah Iran tahun 1843.

6. Mirza Husein Ali. Pendiri agama Bahaisme (pengganti Babisme) dan penganut Syiah. Mengaku Nabi tahun 1862 dan mati tahun 1892, kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Abbas Efendy yang berpusat di Chicago.

7. Mirza Ghulam Ahmad (India 1835-1908). Pendiri agama Ahmadiyah. Kitab suci: Tadzkirah. Mati terkena wabah penyakit kolera.

8. Rashad Khalifa (Mesir, 1935-1990), penganut Tasawuf dan perintis Ingkarus Sunnah. Mati dibunuh oleh pengikutnya dengan disembelih dan ditusuk-tusuk dengan pisau dapur.

9. Asy-Syaikhah Manal Wahid Manna, wanita tersebut mulai melontarkan kesesatan sejak tahun 1995. Dan dipenjara oleh pemerintahan Mesir.

10. Tsurayya Manqus, seorang wanita peneliti, cendekiawan dalam bidang sejarah dari Yaman.

11. Muhammad Bakri, asal Yaman dan dibunuh oleh pengikut-nya, kemudian disalib di atas papan kayu.

12. Muhammad Abdur Razak Abul ‘Ala, asal Sudan. Bekerja sebagai tukang jahit di Kairo.

13. Dan masih ada beberapa Dajjal yang mengaku Nabi dari berbagai negara lainnya seperti di Sudan, Saudi Arabia, Mesir, Libanon dan lainnya.

NABI-NABI PALSU DI INDONESIA:

1. Ahmad Musaddeq atau H. Abdul Salam (Lahir Jakarta, 1942), mengaku menjadi Nabi tanggal 23 Juli 2006. Pemim-pin Al-Qiyadah Al-Islamiyah di rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kitab suci: Al-Qur’an dengan pemahaman sendiri. Mengaku bertaubat tanggal 9 November 2007.

2. Lia Aminuddin, pendiri agama Salamullah. Mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril dan mengklaim dirinya Nabi dan Rasul serta Imam Mahdi. Divonis hukuman 3 tahun penjara oleh Mahkamah Agung.

3. Ahmad Mukti, putra dari Lia Aminuddin yang dianggap sebagai Nabi Isa.

(Diambil dari buku “Nabi-nabi Palsu dan Para Penyesat Umat” oleh Hartono Ahmad Jaiz. Printed by Maktabah Salman 2008)

Hadist Nabi SAW :

”Akan muncul dari tengah umatku 30 pendusta semuanya mengaku menjadi Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi (baru) sesudahku. Dan akan senantiasa ada sekelompok dalam umatku yang berada diatas kebenaran.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Fungsi Hadist :

1. Menerangkan apa yang ada di dalam Al Quran

2. Memperkuat keterangan yang ada di dalam Al Quran

Qs Al Ahzab : 40

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu

---

Nabi Muhammad tidak memiliki putra, melainkan putri

Nabi Muhammad mengangkat putra bernama Zaid bin Haritsah

---

Patuh kepada Allah, Rasulullah dan pemerintah yang adil :

Qs An Nisa : 59

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

---

Sifat Nabi Muhammad :

Qs Al Fath : 29

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mumin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

Ahmadiyyah atau sering pula disebut Ahmadiyah, adalah Jamaah Muslim yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) pada tahun 1889 di satu desa kecil yang bernama Qadian, Punjab, India. Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Mujaddid, al Masih dan al Mahdi.

Terdapat dua kelompok Ahmadiyah. Kelompok pertama ialah Ahmadiyya Muslim Jama'at (Ahmadiyah Qadian). Pengikut kelompok ini di Indonesia membentuk organisasi bernama Jemaat Ahmadiyah Indonesia, yang telah berbadan hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sejak 1953 (SK Menteri Kehakiman RI No. JA 5/23/13 Tgl. 13-3-1953). Kelompok kedua ialah Ahmadiyya Anjuman Isha'at-e-Islam Lahore (Ahmadiyah Lahore). Di Indonesia, pengikut kelompok ini membentuk organisasi bernama Gerakan Ahmadiyah Indonesia, yang mendapat Badan Hukum Nomor I x tanggal 30 April 1930. Anggaran Dasar organisasi diumumkan Berita Negara tanggal 28 November 1986 Nomor 95 Lampiran Nomor 35.

Atas nama Pemerintah Indonesia, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung pada tanggal 9 Juni 2008 telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, yang memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatannya yang bertentangan dengan Islam.

Mengapa ahmadiyah harus dilarang ?

1. Mereka mengaku muslim

2. Mereka menodai agama islam baik Al Quran maupun Hadist

---

Islam Liberal : menyatakan bahwa semua agama benar, semua atas nama Hak asasi manusia dan yang berhak menilai hanya Allah

Qs Al Mumtahanah : 10

Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu menikahi mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berperang pada tali (pernikahan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---

Jadi manusia berhak menilai sesuatu, menjauhkan seseorang dari sesuatu yang membuat seseorang tersebut menjadi sesat/kafir.

18 Februari 2011

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 18 Februari 2011

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 18 Februari 2011
Pembicara : Uje
Tema: Hadist Arbain No. 7 Agama adalah Nasehat

Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya. Riwayat Bukhori dan Muslim)

Nasehat adalah suatu perkara / ucapan / perbuatan yang memberikan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain.

Semakin kita menuntut ilmu, semakin terasa bahwa banyak sekali ilmu yang belum kita kuasai, dan hal ini seharusnya memacu kita untuk semakin rajin menuntut ilmu.

1. Nasihat untuk Allah : Mentauhidkan/ Mengesakan Allah

maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya, menjauhkan diri dari syirik dan sikap ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, memberikan kepada Allah sifat-sifat sempurna dan segala keagungan, mensucikan-Nya dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mencintai dan membenci sesuatu semata karena-Nya, berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan bersyukur atas segala nikmat-Nya, berlaku ikhlas dalam segala urusan, mengajak melakukan segala kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut kepada sesama manusia.

Qs Al Ikhlas : 1-4

Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.

Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan,

dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.

---

Qs Al Qasas : 88

Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, ilah-ilah apapun yang lain. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan

---

Qs Al Kafirun : 1-6

Katakanlah: Hai orang-orang kafir!

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

Dan kamu bukan penyembah Ilah yang aku sembah

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Ilah yang aku sembah

Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku

---

Muhasabah :

a. Kita seringkali tak pernah merasa menyakiti Allah, sering melakukan hal hal yang tak disukai / dilarang Allah

b. Kalau kita taat, insyaAllah ibadah, kalau ibadah, belum tentu taat.

---

2. Nasihat untuk kitab-Nya :

maksudnya beriman kepada firman-firman Allah dan diturunkan-Nya firman-firman itu kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu semua tidak sama dengan perkataan manusia dan tidak pula dapat dibandingkan dengan perkataan siapapun, kemudian menghormati firman Allah, membacanya dengan sungguh-sungguh, melafazhkan dengan baik dengan sikap rendah hati dalam membacanya, menjaganya dari takwilan orang-orang yang menyimpang dan tidak memakai ilmu, membenarkan segala isinya, mengikuti hokum-hukumnya, memahami berbagai macam ilmunya dan kalimat-kalimat perumpamaannya, mengambilnya sebagai pelajaran, merenungkan segala keajaibannya, mengamalkan dan menerima apa adanya tentang ayat-ayat mutasyabih, mengkaji ayat-ayat yang bersifat umum, dan mengajak manusia pada hal-hal sebagaimana tersebut diatas dan mengimani Kitabullah.

Isi Al Quran antara lain yang memberi kabar gembira (bashiro) dan peringatan (nadhiro)

Muhasabah :

a. Tak pernah memilih milih hukum yang sesuai dengan nafsu diri

b. Orang yang taat pasti paham, orang yang paham belum tentu taat.

c. Ketaatan itu tanpa syarat, tak banyak pertanyaan

d. Salah satu ciri ciri orang yang celaka adalah suka mengungkit kebaikan yang telah dilakukannya padahal belum tentu kebaikan tersebut diterima oleh Allah

---

Qs Al Baqarah : 2

Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,

---

Contoh ketaatan Nabi Ibrahim :

Qs As Shaffat : 102-110

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.

Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).

Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim,

sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar.

Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,

(yaitu)Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim,

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

---

Umar bin Khattab ra

Segala kebenaran datangnya dari Allah, bila ada yang salah itu adalah dari diri saya sendiri.

---

Contoh amal sholeh :

a. memaafkan

b. memberi nasehat

c. tidak mendendam dll

---

3. Nasihat untuk Rasul-Nya :

maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya, mengimani semua yang dibawanya, menaati perintah dan larangannya, membelanya semasa hidup maupun setelah wafat, melawan para musuhnya, membela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya, menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, menyebarluaskan tuntunannya, tidak menuduhnya melakukan hal yang tidak baik, menyebarluaskan ilmunya dan memahami segala arti dari ilmu-ilmunya dan mengajak manusia pada ajarannya, berlaku santun dalam mengajarkannya, mengagungkannya dan berlaku baik ketika membaca sunnah-sunnahnya, tidak membicarakan sesuatu yang tidak diketahui sunnahnya, memuliakan para pengikut sunnahnya, meniru akhlak dan kesopanannya, mencintai keluarganya, para sahabatnya, meninggalkan orang yang melakukan perkara bid’ah dan orang yang tidak mengakui salah satu sahabatnya dan lain sebagainya.

---

Hindari perdebatan :

Ibnu Rajab mengatakan: Di antara sesuatu yg diingkari para Imam salafus shalih adl perdebatan berbantah-bantahan dlm masalah halal dan haram. Itu bukan jalan para Imam agama ini.

---

Salah satu sifat Rasulullah :

Qs Al Hujurat : 29

Muhammad itu adalah utusan Alloh dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ...

---

sifat-sifat dasar Rasulullah saw :

a. Shiddiq

Shiddiq berarti benar. Maksudnya, Nabi Muhammad saw adalah pembawa kebenaran. Apa yang diucapkan Nabi saw adalah kebenaran yang bersumber dari Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).(Q.S.An-Najm[53]:4).

---

Sebagai pembawa kebenaran, Nabi Muhammad saw tentunya memiliki kepribadian yang sangat jujur. Bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul, beliau memiliki kepribadian yang sangat jujur sehingga mendapat gelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya) dalam lingkungan sosialnya.

b. Amanah

Amanah berarti bahwa Rasulullah Muhammad saw adalah pribadi yang sangat bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan atau apa saja yang diembankan kepadanya. Sehingga beliau adalah pribadi yang selalu melaksanakan segala urusan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, menepati janji, dan tidak pernah berkhianat.

Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesunguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-Nisa [4]:58)

---

c. Tabligh

Tabligh berarti menyampaikan. Maksudnya, Rasulullah saw selalu menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya.

Allah SWT berfirman:

“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan dari Tuhanmu..”(Q.S. Al-Maidah [5]:67).

---

Karena memiliki sifat tabligh, tentunya Rasulullah Saw merupakan pribadi yang sangat komunikatif.

d. Fathonah

Rasulullah Muhammad saw memiliki sifat fathonah yang berarti cerdas. Kecerdasan Rasulullah saw dapat dilihat dari bagaimana beliau menyusun dakwah, strategi berpolitik, berperang dan lain-lain. Selain memiliki sifat yang cerdas, beliau juga mencerdaskan karena ajaran Islam yang disampaikannya merupakan solusi terbaik bagi kehidupan manusia.

Allah SWT berfirman:

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”. (Q.S.Ali-Imran: [3]: 110).

---

Muhasabah :

a. berusaha mencontoh beliau (Nabi Muhammad) sejuat tenaga.

b. Mari bershalawat kepada Nabi

Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Orang yg bakhil adl orang yang apabila aku disebut dia tidak membaca shalawat kepadaku.”

c. Menjadi muslim yang Kaffah

Qs Al Baqarah : 208

... masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan

---

4. Nasihat untuk para pemimpin umat islam :

maksudnya menolong mereka dalam kebenaran, menaati perintah mereka dan memperingatkan kesalahan mereka dengan lemah lembut, memberitahu mereka jika mereka lupa, memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim, tidak melawan mereka dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada mereka (tidak untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat dibelakang mereka, berjihad bersama mereka dan mendo’akan mereka agar mereka mendapatkan kebaikan.

QS An Nisa : 59

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

---

5. Nasihat untuk seluruh kaum muslim :

maksudnya memberikan bimbingan kepada mereka apa yang dapat memberikan kebaikan bagi merela dalam urusan dunia dan akhirat, memberikan bantuan kepada mereka, menutup aib dan cacat mereka, menghindarkan diri dari hal-hal yang membahayakan dan mengusahakan kebaikan bagi mereka, menyuruh mereka berbuat ma’ruf dan mencegah mereka berbuat kemungkaran dengan sikap santun, ikhlas dan kasih sayang kepada mereka, memuliakan yang tua dan menyayangi yang muda, memberikan nasihat yang baik kepada mereka, menjauhi kebencian dan kedengkian, mencintai sesuatu yang menjadi hak mereka seperti mencintai sesuatu yang menjadi hak miliknya sendiri, tidak menyukai sesuatu yang tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri tidak menyukainya, melindungi harta dan kehormatan mereka dan sebagainya baik dengan ucapan maupun perbuatan serta menganjurkan kepada mereka menerapkan perilaku-perilaku tersebut diatas.

---

Muhasabah :

a. Jangan ingat kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain, ingatlah kebaikan orang lain kepada kita

Qs Al Mudatsir : 6

dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.

---

b. berharap kepada makhluk, kita akan kecewa, berharap hanya kepada Allah

c. solusi sifat sifat yang suka mengungkit ungkit kebaikan yang dilakukan adalah Istighfar

Qs Hud : 3

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenimatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

---

Qs Az Zumar : 53

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Qs Hud : 90

Dan mohonlah ampun kepada Rabbmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesengguhnya Rabbku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut