30 April 2011

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 29 April 2011

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 29 April 2011
Pembicara : Ustadz Taufiqurrahman, Uje, Ustadz Iwan Jawawi
Tema : Keistimewaan Rasulullah, Penyakit Hati


5 Keistimewaan Nabi Muhammad :

1. Dari segi penyebutan nama di dalam Al Quran, Nabi Muhammad berbeda dengan Nabi yang lainnya

Perbandingannya :

a. Nabi Adam

Qs Al Baqarah : 34

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

---

b. Nabi Musa

Qs Al Baqarah : 53

Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.

---

c. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

QS Al Baqarah : 127

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah beserta Ismail (seraya berdoa): Ya Rabb kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

---

d. Nabi Muhammad

Qs Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

---

QS Al Fath : 29

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mumin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

Salah satu adab dalam berdoa adalah menyebutkan shalawat Nabi, doa Nabi adam dan hawa selama 350 tahun belum diijabah, baru kemudian setelah mengucapkan shalawat nabi sebelum doanya, Allah mengijabah doa tersebut.

Qs Al A'raf : 23

Keduanya berkata: "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".

---

Orang Indonesia yg mengaku dirinya sebagai nabi:

* 1. Ali Taetang, berasal dari Banggai pada tahun 1956 ali taetang mendirikan aliran alian Imamullah. Aliran ini didirikan Haji Ali Taetang Likabu di Dusun Sampekonan, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Tak ada data pasti jumlah pengikutnya tetapi diduga ribuan orang menjadi anggotanya dan tersebar di seluruh Indonesia. Sebelumnya di daerah ini masyarakat menganut animisme, dinamisme, dan mistik. Secara umum ajaran Alian Imamullah sama dengan Islam tetapi paham ini mempunyai dua penyimpangan pokok yakni kepercayaan terbukanya pintu kenabian setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW sehingga Ali Taetang menyebut diri nabi. Kedua, dia mengubah syahadat rasul.

* 2. Zikrullah Aulia Allah, berasal dari Sulawesi Tengah. Zikrullah Anak kedua dari istri kedua Taetang ini mengaku mendapat wahyu tentang kenabian melalui mimpi. Aliran Zikrullah Aulia Allah baru berdiri pada 29 Agustus 2004 lalu. Aliran ini merupakan versi terbaru dari aliran Alian Imamullah yang didirikan ayahnya, Ali Taetang Likabu pada 1970-an. Pada saat pendirian aliran itu, Zikrullah mengumumkan kenabiannya di atas mimbar Masjid Barokah, Dusun Sampekonan, Desa Labibi, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan. Saat itu, Zikrullah mengaku telah diangkat Allah menjadi nabi meneruskan almarhum ayahnya Ali Taetang Likabu yang juga mengaku sebagai nabi.

* 3. Dedi Mulyana alias Eyang Ended, berasal dari Banten. Nabi palsu ini sebenarnya malah dukun cabul. ajaran eyang model ajaran agama yang memastikan tentang kiamat dan membolehkan seks bebas. Dan para nabi pun

* 4. Lia Eden,dengan sekte kerajaan Tuhan berasal dari Jakarta. Lia yang jago buat puisi mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril.

* 5. Ahmad Moshaddeq berasal dari jakarta mengaku dirinya mendapat perintah dari Allah untuk menyatakan kerasulannya dan memurnikan ajaran Musa, Isa dan Muhammad atau Din Al-Islam melalui mimpi setelah bertapa selama 40 hari 40 malam di salah satu villanya di Gunung Bunder, Bogor pada 23 Juli 2006

---

2. Dari segi profil jasmani dan rohani, Bila Nabi Muhammad mengajak akan sesuatu perintah, Nabi mencontohkan langsung baru kemudian mengajak.

a. Perintah Sahalat Tahajud

Qs Al Isra : 79

Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

---

Sahabat Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasul setelah ia melihat kaki beliau memar, bengkak, lecet-lecet parah. "Mengapa Anda shalat malam sampai kaki Anda lecet, bengkak, dan memar? Padahal, Anda adalah Rasulullah. Anda tak pernah berbuat dosa dan Anda pun pasti masuk surga." Beliau menjawab, "Apakah tidak pantas kalau saya mensyukuri segala anugerah Allah?" Pada awal pembangunan masyarakat Madinah, Nabi Muhammad menyampaikan empat pesan moral kepada umat Islam. Beliau mengatakan, tebarkanlah salam, bangun keakraban, wujudkan kepedulian sosial, dan bangun shalat malam pada saat orang-orang sedang tidur.

---

3. Dari segi kedermawanannya

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi SAW, bersabda : "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, dimana yang satu berdoa : ‘Wahai Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya`, dan malaikat yang lain berdoa ‘Wahai Allah, binasakanlah harta orang yang kikir`" Hadits tersebut menunjukkan cara malaikat mencintai orang-orang yang taat, yang diwujudkan para malaikat dengan cara mendoakan mereka yang menunaikan ketaatan itu.

---

4. Dari segi kesalahannya

Maksudnya, Rasulullah mau menerima koreksi / kritik.

Qs Abasa : 1-2

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,

karena telah datang seorang buta kepadanya.

---

5. Dari segi keridhoannya

---

Tausiyah Uje

Dosa yang bisa mengantarkan kita kepada Allah adalah dosa yang jika kita melaksanakannya kemudian kita sadar dan bertaubat.

Manusia yang baik bukan orang yang tidak berdosa, melainkan manusia yang jika berdosa dia melakukan taubat. Rasulullah Saw telah bersabda: “Setiap anak Adam (manusia) mempunyai salah (dosa), dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang bertaubat.” [HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Di dalam tubuh manusia, ada akal dan nafsu

---

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari sahabat Ubadah bin Shamit radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihahul kitab (Al Fatihah)

---

Di antara ciri istri shalehah adalah, pertama, melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ''Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.'' (HR Ibnu Majah).

Kedua, amanah. Rasulullah bersabda, ''Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ...'' (HR Hakim).

Ketiga, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ''Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.''(QS Ar Rum : 21).

---

Keutamaan shalawat kepada Nabi

Rasul saw bersabda: “Orang yang bakhil adalah orang yang apabila aku disebut, dia tidak membaca shalawat kepadaku.”(HR. At-Tirmidzi)

Qs Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

---

Istighfar bagi lubang lubang di dalam tubuh

Cara olah nafas dilakukan dengan cara, ambil posisi duduk seperti duduk di antara dua sujud dalam salat. Tarik nafas lewat hidung dan pada saat menarik nafas, langsung masukan udara ke dalam perut yang dikembungkan, seperti payung dikembangkan lalu dikunci. Tahan nafas di hidung dalam keadaan perut dikembungkan lalu ucapkan Istighfar -Ashtagfirullah al-Aziem-- sebanyak 9 kali di dalam hati dengan mata terpejam. Setelah itu kempiskan perut perlahan dengan nafas teratur dan keluarkan udara melalui mulut sambil dalam hati ucapkan "Allahu" sebanyak 9 kali. Sembilan kali Istighfar ditujukan pada 9 lubang tubuh, yaitu 7 lubang di bagian tubuh atas/kepala dan dua lubang di bagian tubuh bawah. Sembilan kali ucapan "Allahu" ditujukan pada lubang-lubang itu agar semua lubang diliputi cahaya Allah.

---

Tausiyah Ustadz Iwan Jawawi

Macam penyakit : Jasmani dan rohani

Penyakit jasmani menular melalui perantara angin / sentuhan / cairan dll

Penyakit rohani menular melalui perantara setan

Setan berasal dari kata syathana yang artinya jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah.

---

Doa agar dijauhkan dari api neraka :

1. Allahuma ini asaluka ridho ka wal jannah, wa na'udzubika min syahwatika wannar

2. Allahumma ajirni minnaar

---

Pintu neraka ada 7 antara lain :


"Neraka mempunyai tujuh pintu, untuk masing-masing pintu di huni (sekelompok pendosa yang ditentukan)" (Qs al Hijr :44)

---

Diriwayatkan dalam Anwar Nu'maniyah dan Biharul Anwar bahwa ketika Jibril turun membawa ayat di atas tadi, Nabi saww memintanya untuk menjelaskan kondisi neraka. Jibril menjawab: "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka ada tujuh pintu, jarak antara masing-masing pintu sejauh tujuh puluh tahun, dan setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain, nama-nama pintu tersebut adalah:

1. Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), pintu ini untuk kaum munafik dan kafir.

2. Jahim, pintu ini untuk kaum musyrik yang menyekutukan Allah.

3. Pintu ketiga untuk kaum sabian (penyembah api).

4. Lazza, pintu ini untuk setan dan para pengikutnya serta para penyembah api.

5. Huthamah (menghancurkan hingga berkeping-keping), pintu ini untuk kaum Yahudi.

6. Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), pintu ini untuk kaum kafir.

Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Jibril terdiam. Nabi saww maminta Ia untuk menjelaskan pintu yang ketujuh, Jibril pun menjawab: "Pintu ini untuk umatmu yang angkuh"; yang mati tanpa menyesali dosa-dosa mereka .

Lalu, Nabi saww mengangkat kepalanya dan begitu sedih, sampai beliau pingsan. Ketika siuman beliau berkata: "Wahai jibril, sesunggguhnya engkau telah menyebabkan kesusahanku dua kali lipat. Akankah umatku masuk Neraka?"

Kemudian Nabi saww mulai menangis. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Karena tangisannya ini, semua sahabat ikut menangis, kemudian mereka bertanya: "Mengapa beliau begitu berduka?" Namun beliau tidak menjawab.

---

Penjaga pintu neraka Saqar ada 19

Qs Mudatsir : 27-31

Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?

Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.

(Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia.

Di atasnya ada sembilanbelas (malaikat penjaga).

Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mumin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan? Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.

---

Penyakit hati akan melahirkan penyakit fisik

Ghadab, yakni marah yang dicela oleh syara', Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, artinya; "Marah itu membinasakan iman seperti butrawali (rempah yang sangat pahit) merusak madu.

"Sesungguhnya marah itu dari syetan, dan sesungguhnya syetan dijadikan dari api. Sedang api hanya dapat dipadamkan dengan air. Maka apabila seseorang di antaramu marah hendaklah ia mengambil air wudhu." (Munafaq 'alaihi).

kaAdapun hasud adalah dengki, iri hati (dlm hal kejelekan), yang merupakan sebesar-besar kejahatan manusia yang dicela oleh syara' serta haram hukumnya.

Imam Al-Ghazali, berkata; "Ketahuilah bahwa dengki itu haram, sebab engkau suka atas hilangnya kenikmatan orang lain dan engkau suka dia mendapat musibah."

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, artinya; "Berhati-hatilah terhadap hasud, sesungguhnya hasud dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar."(mutafaq'alaihi).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, artinya; "Janganlah kalian berprasangka sebab prasangka itu adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kalian saling mengintai kesalahan, saling bersaing, saling iri, saling benci, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara," (HR Bukhari [6064] dan Muslim [2563]).

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. bersabda,

"Janganlah kalian saling membenci, saling dengki, dan saling bermusuhan. Jadilah kalian hamba Allah yang besaudara. Dan tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari," (HR Bukhari [6065] dan Muslim [2559]).

"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Adakah seorang diantara kamu makan daging saudaranya yang mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya." (QS. Al-Hujarat : 12).

Setiap muslim atas muslim yang lain adalah haram darahnya, hartanya dan harga dirinya.

Takutlah pergunjingan, karena di dalamnya terdapat 3 macam bencana, yaitu; 1. Tidak dikabulkan do'a bagi orang yang selalu mempergunjingkan orang. 2. Tidak diterima kebaikan amal ibadahnya. 3. Bertumpuklah kejahatan-kejahatannya. (Mutafaq 'alaihi).

"Tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya muslim lebih dari tiga hari. Mereka berdua jauh dari kebenaran selama mereka memutuskan hubungan. Kemarahan siapa yang reda terlebih dahulu maka hal itu sebagai kafarat untuknya dan apabila mereka berdua meninggal disaat memutuskan hubungan tersebut maka mereka tidak akan masuk surga selamanya. Jika salah seorang mereka mengucapkan salamnya dan tidak dijawan oleh yang lain maka malaikatlah yang menjawab salamnya tersebut. Sementara yang lain akan mendapat jawaban dari syaitan," (shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [402]).



1. Kaum muslimin dilarang untuk saling membenci karena hawa nafsu bukan karena Allah. Sebab Allah telah menjadikan mereka teman dan saudara yang saling menyayangi bukan saling membenci. Allah telah mengharamkan atas orang-orang mukmin perkara yang dapat menimbulkan saling bermusuhan dan membenci diantara mereka, sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilahkamu dari mengerjakan pekerjaan itu," (Al-Maidah: 91).

2. Kaum muslimin dilarang berbuat dengki dan jahat. Oleh karena itu janganlah kalian saling iri dengki. Sifat iri merupakan sifat yang sudah ada dalam tabiat manusia. Yakni seorang manusia benci jika beberapa keutamaannya dikalahkan oleh seorang yang satu level dengannya. Setelah itu manusia terbagi pada tiga golongan:

a. Diantara mereka ada yang berusaha untuk menghilangkan nikmat orang yang didengki dengan berbuat jahat kepadanya, baik melalui perkataan maupuan perbuatan.

b. Ada yang berusaha memindahkan nikmat tersebut kepada dirinya.

c. Dan ada juga yang berusaha untuk menghilangkan nikmat orang tersebu tanpa memindahkan nikmat tersebut kepada dirinya dan ini merupakan sifat dengki yang lebih buruk daripada dua sifat yang lalu. Sifat dengki seperti ini merupakan sifat tercela yang dilarang dan ini merupakan dosa yang telah dilakukan iblis yang dilaknat Allah. Allah telah menceritakan karakter Ahli Kitab dengan sifat ini, Allah berfirman, "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran," (Al-Baqarah: 109).

3. Dilarang saling bermusuhan, memutuskan hubungan dan memboikot lebih dari tiga hari karena urusan dunia. Sebab hal ini merupakan penghalang naiknya amalan dan masuknya seseorang ke surga.

4. Kebalikan dari yang lalu, perintah untuk saling bersaudara karena Allah dan bersatu dalam manhaj Allah. Oleh karena itu ALlah memberikan nikmat ini kepada hamba-hamba-Nya dengan cara mempersaudarakan mereka, sebab itu merupakan tali keimanan yang terkuat, terbaik, dan yang paling kokoh.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib, berkata:"Amal perbuatan yang paling berat ada 4 hal;

1. Memberi maaf disaat kita sedang marah.

2. Memberi disaat kita dalam keadaan membutuhkan.

3. Menjaga diri disaat kita sendirian.

4. Berkata benar terhadap orang yang kita takuti dan kita harapkan jasanya."

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )

Bagaimana menguasai marah atau me-manage emosi? Nabi SAW pernah memberikan petunjuk. "Jika kamu marah dalam keadaan berdiri, duduklah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan duduk, berbaringlah. Jika kamu masih marah, padahal sudah dalam keadaan berbaring, segera bangkit dan ambil air wudu untuk bersuci dan lakukan shalat sunah dua rakaat."

---

Doa

Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika

hadis Muadz bin Jabal bahwa Rasulullah saw berkata kepadanya “Aku berwasiat kepadamu wahai Muadz janganlah Engkau benar-benar meninggalkan tiap kali selesai salat membaca ‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika’ .”

---

Doa agar menjauhkan diri dari penghasud / dihasud

Qs An Nas

Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia.

Raja manusia.

Sembahan manusia,

dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

dari jin dan manusia

---

Berdoa dianjurkan kapan saja. Tetapi ada saat-saat istimewa. Kapan?

1. Waktu sepertiga malam terakhir saat orang lain terlelap dalam tidurnya

2. Waktu antara adzan dan iqamah, saat menunggu shalat berjama’ah.

3. Pada waktu sujud. Yaitu sujud dalam shalat atau sujud-sujud lain yang diajarkan Islam. Seperti sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi.

4. Setelah shalat fardlu. Yaitu setelah melaksanakan shalat-shalat wajib yang lima waktu, termasuk sehabis shalat Jum’at

5. Pada waktu-waktu khusus, tetapi tidak diketahui dengan pasti batasan-batasannya. yaitu sesaat di setiap malam dan sesaat setiap hari Jum’at.

---

Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar).

---

Cinta Dunia

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) mengatakan: "Wahai manusia, jauhilah olehmu cinta dunia karena sesungguhnya cinta dunia adalah pangkal setiap kesalahan, pintu bagi segala macam kejahatan, teman fitnah, dan penyebab malapetaka."

Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud No. 3745)

29 April 2011

Pengajian Mahagoni Park Tanggal 28 April 2011

Event : Pengajian Mahagoni Park
Tanggal : 28 April 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Lulung Umrulain
Tema : Fiqih Haid, Nifas, Wiladah, Istihadhoh, Jimak, Mandi Wajib

Keutamaan bersuci

Qs. al-Baqarah :222

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:”Haidh itu adl suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci maka campurilah mereka itu di tempat yg diperintakan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yg taubat dan menyukai orang-orang yg mensucikan diri.

---

Asbabun Nuzul ayat ini menurut Anas Bin Malik dalam buku Nailul Authar adl sebagai jawaban Nabi kepada para sahabatnya atas pertanyaan mereka tentang haidh dan kisah orang-orang Yahudi yg tidak mau makan bersama-sama istri mereka dan tidak mau tinggal bersama mereka dalam satu rumah selama masa haidhnya.

Bahwa wanita yg sedang datang bulan disebut sebagai dalam keadaan kotor sehingga hendaknya tidak dicampuri oleh suaminya tidak mengindikasikan bahwa wanita tersebut tidak boleh juga melakukan sholat. Ayat ini sekali lagi hanya bercerita mengenai hubungan sesama manusia dan bukan hubungan antara seorang hamba dgn Tuhannya.

---

Asal kejadian manusia

Qs Al Hajj : 5

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah

---

Pentingnya pengetahuan

Qs Al Baqarah : 103

Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertaqwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.

---

Banyaklah berbuat baik untuk mengikis dosa dosa kecil

Qs Hud : 114

Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

---

Shalat Lima Waktu Menghapus Dosa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,”seandainya ada sebuah sungai di depan rumah salah seorang dari kamu dan ia mandi disana lima kali sehari, apakah menurutmu masih akan ada kotoran yang tersisa di tubuhnya?” mereka berkata,”tidak akan ada sedikitpun kotoran yang tersisa di tubuhnya”, Nabi Muhammad Saw menambahkan,”ini adalah ibarat (mengerjakan) shalat lima waktu menghapus perbuatan yang jahat (dosa)”

---

Nasehat untuk wanita

Sabda Nabi SAW: "Dan aku melihat neraka, aku belum pernah melihat pemandangan seperti pemandangan hari ini sebelumnya. dan aku melihat kebanyakan penduduknya adalah wanita. para sahabat bertanya : kenapa wahai Rosulullah? beliau menjawab : karena kekufuran mereka. para sahabat berkata : karena kufur terhadap Allah? beliau bersabda : karena kekufuran mereka terhadap suami, dan kekufuran mereka terhadap kebaikan (suami). jika engkau berbuat baik kepada mereka sepanjang satu tahun, kemudian mereka melihat ada sedikit keburukan dalam dirimu, maka mereka akan berkata : saya tidak pernah melihat kamu berbuat baik sedikitpun." (HR Bukhori dan Muslim)

---

Definisi Haid

Secara etimologi (bahasa), haid berarti aliran atau sesuatu yang mengalir. Adapun pengertian haid dalam lingkup syariat (ajaran Islam) adalah darah yang mengalir dari dasar rahim seorang wanita usia akil balig, yang bukan darah persalinan atau sakit, dan terjadi pada harihari tertentu, dan dapat berulang pada periode (waktu) tertentu.

Waktu Haid

Mayoritas ulama berpendapat bahwa jumlah hari terbanyak dari haid seorang wanita adalah lima belas hari. Untuk itu jika masih ada darah yang keluar setelah 15 hari maka darah tersebut dianggap sebagai darah Istihadhah (aliran darah yang keluar terus menerus karena penyakit). Selama darah istihadhah masih keluar maka seorang wanita tidak boleh berhenti untuk melaksanakan shalat dan puasa. Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan masa atau lamanya haid. Ada sekitar enam atau tujuh pendapat dalam hal ini. Ibnu Al-Mundzir mengatakan : "Ada kelompok yang berpendapat bahwa masa haid tidak mempunyai batasan berapa hari minimal atau maksimalnya". Pendapat ini seperti pendapat Ad-Darimi di atas, dan menjadi pilihan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Dan itulah yang benar berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah dan logika. Firman Allah Ta'ala. "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : "Haid itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekatkan mereka, sebelum mereka suci..." . Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian.

Warna Darah Haid :

Darah yang keluar dari kemaluan dinyatakan sebagai darah haid jika warna darah tersebut adalah sebagai berikut :

1. hitam, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Abu Daud dan Nasa’I dari Aisyah r.ah bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy mengalami haid, maka Rasulullah saw pun berkata: “sesungguhnya darah haid itu telah diketahui berwarna hitam; jikalau. Jika memang demikian, berhentilah dari shalat.”

2. Merah, sebagai warna asli darah haid.

3. Kuning atau kekuning kuningan

4. Keruh, antara warna hitam dam putih atau kehitam hitaman

Aisyah berkata : Kalian jangan tergesa-gesa sebelum kalian melihat cairan putih

---

Tidak ada mengqodho shalat, yang ada hanya mengqodho puasa

Diharamkan bagi wanita yang sedang haid mengerjakan shalat, baik fardlu maupun sunnat. Dan tidak diwajibkan bagi mereka untuk mengqadha atau mengganti shalat tersebut. Hal ini senada dengan hadits riwayat jama’ah (seluruh periwayat hadits), dari Mu’adzah berkata: “Saya bertanya pada Aisyah. Kenapa orang yang haid mengqadha puasanya sedangkan shalat tidak? Aisyah menjawab: “Begitulah apa yang kami alami bersama Rasulullah saw. Kami diperintahkan hanya mengqadha puasa saja dan tidah diperintakan mengqadha shalat.”

---

Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan masa atau lamanya haid. Ada sekitar enam atau tujuh pendapat dalam hal ini. Ibnu Al-Mundzir mengatakan : “Ada kelompok yang berpendapat bahwa masa haid tidak mempunyai batasan berapa hari minimal atau maksimalnya”. Pendapat ini seperti pendapat Ad-Darimi di atas, dan menjadi pilihan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Dan itulah yang benar berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah dan logika.

1. Firman Allah Ta’ala.

“Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : “Haid itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekatkan mereka, sebelum mereka suci …”.

Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian, bukan berlalunya sehari semalam, ataupun tiga hari, ataupun lima belas hari. Hal ini menunjukkan bahwa illat hukumnya adalah haid, yakni ada tidaknya. Jadi, jika ada haid berlakulah hukum itu dan jika telah suci tidak berlaku lagi hukum-hukum haid tersebut.

2. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim Juz 4, hal.30 bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aisyah yang mendapatkan haid ketika dalam keadaan ihram untuk umrah. “Artinya : Lakukanlah apa yang dilakukan jemaah haji, hanya saja jangan melakukan tawaf di Ka’bah sebelum kamu suci”. Kata Aisyah : “Setelah masuk hari raya kurban, barulah aku suci”. Dalam Shahih Al-Bukhari, diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aisyah. “Artinya : Tunggulah. Jika kamu suci, maka keluarlah ke Tan’im”. Dalam hadits ini, yang dijadikan Nabi sebagai batas akhir larangan adalah kesucian, bukan suatu masa tertentu. Ini menunjukkan bahwa hukum tersebut berkaitan dengan haid, yakni ada dan tidaknya.

3. Bahwa pembatasan dan rincian yang disebutkan para fuqaha dalam masalah ini tidak terdapat dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal ini perlu, bahkan amat mendesak untuk dijelaskan. Seandainya batasan dan rincian tersebut termasuk yang wajib dipahami oleh manusia dan diamalkan dalam beribadah kepada Allah, niscaya telah dijelaskan secara gamblang oleh Allah dan Rasul-Nya kepada setiap orang, mengingat pentingnya hukum-hukum yang diakibatkannya yang berkenaan dengan shalat, puasa, nikah, talak, warisan dan hukum lainnya. Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan tentang shalat: jumlah bilangan dan rakaatnya, waktu-waktunya, ruku’ dan sujudnya; tentang zakat: jenis hartanya, nisabnya, presentasenya dan siapa yang berhak menerimanya; tentang puasa: waktu dan masanya; tentang haji dan masalah-masalah lainnya, bahkan tentang etiket makan, minum, tidur, jima’ , duduk, masuk dan keluar rumah, buang hajat, sampai jumlah bilangan batu untuk bersuci dari buang hajat, dan perkara-perkara lainnya baik yang kecil maupun yang besar, yang merupakan kelengkapan agama dan kesempurnaan nikmat yang dikaruniakan Allah kepada kaum Mu’minin. Firman Allah Ta’ala. “Artinya : ….. Dan kami turunkan kepadamu Kitab untuk menjelaskan segala sesuatu ….”. “Artinya : ….. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi mebenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu ….”. Oleh karena pembatasan dan rincian tersebut tidak terdapat dalam Kitab Allah dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka nyatalah bahwa hal itu tidak dapat dijadikan patokan. Namun, yang sebenarnya dijadikan patokan adalah keberadaan haid, yang telah dikaitkan dengan hukum-hukum syara’ menurut ada atau tidaknya. Dalil ini -yakni suatu hukum tidak dapat diterima jika tidak terdapat dalam Kitab dan Sunnah- berguna bagi Anda dalam masalah ini dan masalah-masalah ilmu agama lainnya, karena hukum-hukum syar’i tidak dapat ditetapkan kecuali berdasarkan dalil syar’i dari Kitab Allah, atau Sunnah Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau ijma’ yang diketahui, atau qiyas yang shahih. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam salah satu kaidah yang dibahasnya, mengatakan : “Di antara sebutan yang dikaitkan oleh Allah dengan berbagai hukum dalam Kitab dan Sunnah, yaitu sebuah haid. Allah tidak menentukan batas minimal dan maksimalnya, ataupun masa suci diantara dua haid. Padahal umat membutuhkannya dan banyak cobaan yang menimpa mereka karenanya. Bahasa pun tidak membedakan antara satu batasan dengan batasan lainnya. Maka barangsiapa menentukan suatu batasan dalam masalah ini, berarti ia telah menyalahi Kitab dan Sunnah”.

4. Logika atau qiyas yang benar dan umum sifatnya. Yakni, bahwa Allah menerangkan ‘illat haid sebagai kotoran. Maka manakala haid itu ada, berarti kotoran pun ada. Tidak ada perbedaan antara hari kedua dengan hari pertama, antara hari keempat dengan hari ketiga. Juga tidak ada perbedaan antara hari keenam belas dengan hari kelima belas, atau antara hari kedelapan belas dengan hari ketujuh belas. Haid adalah haid dan kotoran adalah kotoran. Dalam kedua hari tersebut terdapat ‘illat yang sama. Jika demikian, bagaimana mungkin dibedakan dalam hukum diantara kedua hari itu, padahal keduanya sama dalam ‘illat ? Bukankah hal ini bertentangan dengan qiyas yang benar ? Bukankah menurut qiyas yang benar bahwa kedua hari tersebut sama dalam hukum karena kesamaan keduanya dalam ‘illat ?

5. Adanya perbedaan dan silang pendapat di kalangan ulama yang memberikan batasan, menunjukkan bahwa dalam masalah ini tidak ada dalil yang harus dijadikan patokan. Namun, semua itu merupakan hukum-hukum ijtihad yang bisa salah dan bisa juga benar, tidak ada satu pendapat yang lebih patut diikuti daripada lainnya. Dan yang menjadi acuan bila terjadi perselisihan pendapat adalah Al-Qur’an dan Sunnah.

Jika ternyata pendapat yang menyatakan tidak ada batas minimal atau maksimal haid adalah pendapat yang kuat dan yang rajih, maka perlu diketahui bahwa setiap kali wanita melihat darah alami, bukan disebabkan luka atau lainnya, berarti darah itu darah haid, tanpa mempertimbangkan masa atau usia. Kecuali apabila keluarnya darah itu terus menerus tanpa henti atau berhenti sebentar saja seperti sehari atau dua hari dalam sebulan, maka darah tersebut adalah darah istihadhah. Dan akan dijelaskan, Inysa Allah, tentang istihadhah dan hukum-hukumnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : “Pada prinsipnya, setiap darah yang keluar dari rahim adalah haid. Kecuali jika ada bukti yang menunjukkan bahwa darah itu istihadhah”. Kata beliau pula : “Maka darah yang keluar adalah haid, bila tidak diketahui sebagai darah penyakit atau karena luka”.

Pendapat ini sebagaimana merupakan pendapat yang kuat berdasarkan dalil, juga merupakan pendapat yang paling dapat dipahami dan dimengerti serta lebih mudah diamalkan dan diterapkan daripada pendapat mereka yang memberikan batasan. Dengan demikian, pendapat inilah yang lebih patut diterima karena sesuai dengan semangat dan kaidah agama Islam, yaitu : mudah dan gampang.

---

Amalan Yang Dilarang Bagi Wanita Haid

a. Shalat
b. Puasa
c. Membaca Al Quran (terjadi perbedaan pendapat mengenai poin ini)
d. Menyentuh Al Quran

Qs Al Waqiah : 78-79

pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),

tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

---
e. Berdiam diri dalam masjid
f. Thawaf
g. Berhubungan badan

Qs Al Baqarah : 222

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah:”Haidh itu adl suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci maka campurilah mereka itu di tempat yg diperintakan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yg taubat dan menyukai orang-orang yg mensucikan diri.

---

h. Thalaq
i. ‘Iddah dengan perhitungan bulan

Qs Al Baqarah : 228

---

hukum nifas sama seperti haid, baik itu yang menyangakut hal – hal yang wajib, haram maupun yang digugurkan.

j. Apabila haid berhenti, diperbolehkan untuk shalat dan puasa. Akan tetapi tidak diperbolehkan terhadap selain dari keduanya kecuali setelah mandi. Maka tidak berlaku baginya empat hukum yang berkenaan dengan haid :

1. terhapusnya kewajiban shalat

2. adanya halangan yang disebabkan oleh tidak sahnya thaharah karena haid

3. larangan mengerjakan puasa

4. diperbolehkan thalaq

k. Boleh bercumbu tapi tidak boleh bersetubuh

l. Kafarat bagi istri yang haid yang disetubuhi suaminya, kafaratnya setengah dinar emas murni dalam bentuk apapun. Kafarat haid dan nifas sama.

m. Wanita hamil tidak mengalami masa haid

n. Istri yang istihadhah yang disetubuhi suaminya, boleh disetubuhi, akan tetapi, ia juga diperbolehkan untuk meninggalkan shalat dan tidak bersetubuh.

o. Apabila sorang wanita lupa atas hari haidnya, maka ia boleh mandi setelah enam atau tujuh hari dan selanjutnya boleh puasa dan shalat.

p. Wanita yang baru menjalani haid, ia harus memperhatikan lama keluarnya haid, agar bisa menentukan berapa lama Ia haid dan waktu berikutnya adalah darah istihadhah.

q. Menjamak antara dua shalat, diperbolehkan bagi wanita yang istihadhah.

r. Usia minimal keluarnya haid, usia terendahnya adalah sembilan tahun

s. Usia maksimal keluarnya haid, Usia maksimalnya adalah 50 tahun, jika darah keluar pada usia tersebut dalam hal ini ada dua penjelasan :

1. Hal itu dianggap sebagai proses sirkulasi darah yang mengalami kerusakan.

2. Apabila mengalir berulang – ulang, maka ia termasuk haid.

---

istihadhah adalah darah yang keluar dari seorang wanita di luar kebiasaan dan kewajaran, karena sakit atau semisalnya.
Bila seorang wanita terus menerus keluar darah dari kemaluannya, tanpa berhenti, maka untuk mengetahui apakah darah tersebut darah haid ataukah darah istihadhah bisa dengan tiga cara berikut ini secara berurutan.

1. Apabila sebelum mengalami hal tersebut ia memiliki kebiasaan (‘adah) haid maka ia kembali pada kebiasaannya (‘adah-nya). Ia teranggap haid di waktu-waktu ‘adah tersebut, adapun selebihnya berarti istihadhah. Selesai masa ‘adah-nya ia mandi dan boleh melakukan ibadah puasa dan shalat (walau darahnya terus keluar karena wanita istihadhah pada umumnya sama hukumnya dengan wanita yang suci, pent.).

2. Bila ternyata si wanita tidak memiliki ‘adah dan darahnya bisa dibedakan, di sebagian waktu darahnya pekat/kental dan di waktu lain tipis/encer, atau di sebagian waktu darahnya berwarna hitam, di waktu lain merah, atau di sebagian waktu darahnya berbau busuk/tidak sedap dan di waktu lain tidak busuk, maka darah yang pekat/kental, berwarna hitam, dan berbau busuk itu adalah darah haid. Yang selainnya adalah darah istihadhah.

3. Apabila si wanita tidak memiliki ‘adah dan tidak dapat membedakan darah yang keluar dari kemaluannya, maka di setiap bulannya (di masa-masa keluarnya darah) ia berhaid selama enam atau tujuh hari karena adanya hadits-hadits yang tsabit dalam hal ini. Kemudian ia mandi setelah selesai enam atau tujuh hari tersebut walaupun darahnya masih terus keluar. Sedapat mungkin ia menyumpal tempat keluarnya darah (bila darah terus mengalir) dan berwudhu setiap kali ingin menunaikan shalat.”

---

NIFAS

1. Definisi Nifas : nifas adalah darah yang keluar disebabkan oleh kelahiran anak. Hukum yang berlaku pada nifas adalah sama seperti hukum haid, baik mengenai hal-hal yang diperbolehkan, diharamkan, diwajibkan, maupun dihapuskan. Masa nifas adalah 40 hari.

2. Keguguran : Apabila janin sudah berbentuk manusia, maka darah yang keluar sesudahnya adalah darah nifas. Adapun jika janin belum berbentuk, maka tidak dikategorikan sebagai darah nifas dan baginya shalat dan puasa.

3. Melahirkan Dua Anak : Masa nifasnya dimulai dari kelahiran anak pertama. Batas minimalnya tidak ditentukan dan batas maksimalnya adalah 40 hari.

4. Amalan Yang Diharamkan : Bagi wanita yang haid maka itu yang diharamkan oleh wanita yang nifas.

5. Amalan Yang Mubah Bagi Wanita Haid dan Nifas :

a. Bercumbu pada bagian – bagian selain kemaluan

b. Berdzikir kepada Allah Ta’ala

c. Ihram, wuquf di Arafah, semua amalan haji dan umrah selain thawaf

d. Makan dan minum bersama

6. Amalan Yang Boleh Dilakukan Wanita Haid dan Nifas

a. Mencukur rambut dan memotong kuku

b. Pergi ke pasar

c. Menuntut ilmu

d. Berdzikir

e. Membaca hadits, dll.

7. Apabila Keluar Darah Setelah Bersuci Lima Belas Hari

Apabila darah keluar selama satu hari satu malam, setelah bersuci pada hari ke lima belas ( setelah masa nifasnya selesai ), maka itu dianggap darah haid. Akan tetapi, bila kurang dari satu hari satu malam, maka darah itu dianggap darah kotor dan boleh mengerjakan shalat dan puasa.

8. Thalaq dan ‘Iddahnya wanita Nifas

‘Iddah berlaku terhitung sejak dijatuhkannya thalaq, tanpa dipengaruhi oleh masa nifas, ini jika thalaq terjadi sebelum proses melahirkan, maka seorang istri harus menungu sampai datangnya masa haid berikutnya.

---

Kafarat

Berasal dari kata dasar kafara (menutupi sesuatu). Artinya adalah denda yang wajib ditunaikan yang disebabkan oleh suatu perbuatan dosa, yang bertujuan menutup dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa yang diperbuat tersebut, baik di dunia maupun di akhirat. Kafarat merupakan salah satu hukuman yang dipaparkan secara terperinsi dalam syariat Islam.

Ada bermacam-macam kafarat dalam Islam yang bentuknya berbeda sesuai dengan perbedaan pelanggaran (dosa) yang dilakukan. Perbuatan-perbuatan dosa yang dikenakan kaafarat tersebut antarta lain :

1. melanggar sumpah

2. melakukan jimak (hubungan suami istri) di siang hari pada bulan Ramadhan

3. men-zihar istri (seorang suami menyatakan bahwa punggung istrinya sama dengan punggung ibunya)

4. mempergauli istri ketika sedang melaksanakan ihram di Makkah.


Kafarat sumpah, para ulama membedakan sumpah tersebut dalam sumpah lagw (sia-sia) seperti ucapan seseorang yang dilontarkan tanpa tujuan untuk bersumpah. Sumpah seperti ini tidak dianggap sebagai sumpah yang harus dikenai denda kafarat. Ada pula sumpah qumus yakni sumpah dusta dan mengandung unsur pengkhianatan. Sumpah seperti ini tidak dikenakan kafarat menurut jumhur ulama karena hukumannya lebih besar dan berat dari kafarat. Sumpah mun'aqidah yaitu sumpah yang dilakukan seseorang bahwa ia akan melakukan sesuatu di masa yang akan datang atau tidak melakukan sesuatu, namun sumpah itu dilanggarnya. Bentuk sumpah ini dikenai kafarat sumpah sebagaimana difirmankan dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 89 yakni memberi makan 10 orang miskin, memberi pakaian mereka aatau memerdekakan budak. Jika si pelanggar sumpah tidak sanggup melaksanakan kafarat tersebut, ia harus berpuasa selama tiga hari.

Kafarat zihar, yaitu ucapan menyamakan punggung ibu dengan punggung istri. Hukumannya menurut QS Al-Mujahadah ayat 3 dan 4 adalah memerdekakan budak; jika tidak sanggup, berpuasa dua bulan berturut-turut dan jika tidak mampu juga, memberi makan 60 orang miskin. Jumhur ulama sepakat bahwa kafarat zihar ini dengan urutan seperti yang ada dalam ayat itu, tanpa ada kebolehan memilih atau mengganti-ganti urutan tersebut. Berbeda dengan jumhur ulama, ulama Mazhab Maliki berpendapat bentuk-bentuk hukuman tersebut merupakan tiga alternatif yang boleh dipilih tanpa terikat dengan tertib yang ada dalam ayat. Boleh saja yang dua didahulukan kalau kemaslahatan menghendaki demikian.

Kafarat bagi suami yang melakukan jimak (persetubuhan) pada saat ihram atau pada siang hari puasa Ramadhan. Kafaratnya adalah dengan memerdekakan budak, puasa berturut-turut selama dua bulan atau memberi makan kepada 60 orang miskin. Dasar hukum dari kafarat jimak ini adalah hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Jemaah dari Abu Hurairah.Dari berbagai ayat dan hadis tentang kafarat tersebut terlihat bahwa tujuan kafarat adalah taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT, di samping juga memerdekakan budak, dalam arti bukan untuk menanggung resiko fisik sebagaimana yang terdapat dalam hukuman-hukuman hudud atau kisas.

27 April 2011

Liqo Tanggal 27 April 2011

Event : Liqo
Tanggal : 27 April 2011
Pembicara : Ustadzah Nok Waliyah
Tema : Robbaniyatunnas (Manusia yang Robbani)

Bagaimana membedakan rukyah yang syar'i atau tidak ?

1. apa yang dibaca selama rukyah tersebut ? apakah ayat ayat al Quran atau tidak

2. Sarana apa yang digunakan selama rukyah tersebut ? apakah hanya air putih atau ada yang lainnya ?

---

Allah sebagai ghoyyah (tujuan), tidak hanya dalam ucapak saja melainkan tercermin di dalam akhlaq

---

Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlaq ummatnya

Qs Al Qalam : 4

Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.

---

Qs Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

---

Bentuk Ghoyyah kita :

1. Allah

2. Rasulullah

3. Manusia

4. Makhluk ciptaan Allah yang lainnya

---

Robbaniyatul akhlaq (Akhlaq yang robbani)

Dilihat dari 2 sudut pandang :

1. Al Harokah ( gerakan / mobilitas)

Qs Al Anfal : 45-47


Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.

Dan taatlah kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung-kampung dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.

---

Ciri cirinya :

a. Sabat (teguh)

b. Senantiasa banyak mengingat Allah

Qs Ar Ra'du : 28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

---

Qs Al Ahzab : 35

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mumin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

c. Taat kepada Allah dan Rasul

Qs Al Ahzab : 31

Dan barangsiapa di antara kamu sekalian (isteri-isteri Nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia.

---

Qs An Nisa : 80

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

---

d. Memperbanyak kesabaran

Qs Al Baqarah : 153

Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

---

e. Tidak ada pamrih

Qs Al An'am : 162

Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam,

---

Jauhkan diri dari penyakit hati

---

2. Al Azaziyah (prinsip dasar)

Ancaman bagi orang yang murtad

Qs Al Maidah : 54-56

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mumin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).

Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.

---

Ciri cirinya Al Azaziyah (prinsip dasar) :

a. Cinta kepada Allah

Ada golongan orang yang mencintai selain Allah sebagai kecintaan yang utama

QS At Taubah : 24

Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

---

Hadist :

Rasulullah : “Ayyul khalqi ajabu ilaikum imanan ? Mahluk manakah yang keimanannya mencengangkan kalian ?”
Sahabat : “Malaikat, Ya Rasul Allah”
Rasulullah : “Bagaimana malaikat tak beriman, bukankah mereka berada di samping Tuhannya ?”
Sahabat : “Para nabi, Ya Rasul Allah”
Rasulullah : “Bagaimana nabi tak beriman, bukankah kepada mereka turun wahyu Tuhan ?”
Sahabat : “Kami, para sahabatmu, Ya Rasul Allah”
Rasulullah : “Bagaimana kalian tidak beriman, bukankah aku ditengah-tengah kalian ?“
Sahabat : “Kalau begitu, siapakah mereka Ya Rasul Allah ? Siapa gerangan mereka yang imannya paling mempesona ?”
Rasulullah : “Yang paling menakjubkan imannya adalah mereka yang datang sesudahku beriman padaku, padahal tidak pernah melihatku dan berjumpa denganku. Yang paling mempesona imannya adalah mereka yang tiba setelah aku tiada tapi membenarkanku tanpa pernah melihatku.”
Sahabat : “Bukankah kami ini saudaramu juga, Ya Rasul Allah ?”
Rasulullah : “Kalian adalah sahabat-sahabatku. Saudaraku adalah mereka yang tidak pernah berjumpa denganku. Mereka beriman pada yang ghaib, mendirikan salat, menginfakkan sebagian rezeki. Alangkah bahagianya aku memenuhi mereka.”

---

b. Bersikap lembut terhadap orang mukmin

c. bersikap keras terhadap orang kafir

Qs An Nisa : 101

Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqasar shalat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu.

---

d. Jihad tanpa rasa takut

Qs At Taubah : 41

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

---

Jihadlah dengan harta dan jiwa di jalan Allah

Qs Al Hujurat : 15

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.

---

e. loyalitas yang mutlak kepada Allah

---

Kalau sudah memiliki robbaniyatul akhlaq maka bisa menjadi annasiru dakwah (pengubah ummat)

Ciri cirinya :

1. Mentalnya kokoh : segala sesuatu dilihat dari kebeningan hati yang ikhlas

2. Qowwiyul Jism / jasad : jasad yang kuat

3. Qowwiyul Ilmu : Ilmu yang kuat

Orang yang berilmu itu ditinggikan derajadnya

Qs Taha : 114

Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Quran sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan

---

Qs Az Zumar : 9

Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya? Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

---

4. Qowwiyul Muhasabah

Istiqomah adalah sebuah komitmen dalam menjalankan satu program untuk menuju satu tujuan

5. At Tawakkal

Secara bahasa tawakal berasal dari bentukan kata ”al-wakalah” yang artinya menyerahkan, menyandarkan, atau mempercayakan. Jika dikatakan “wakala amruhu ila fulaanin” artinya menyerahkan urusan kepada fulan dan percaya penuh kepadanya. Jadi, tawakal merupakan ungkapan lain dari penyandaran hati kepada yang diserahi, karena hati telah percaya sepenuhnya.

Secara syariat tawakal artinya sikap berserah diri sepenuhnya kepada ketentuan dan takdir Allah swt setelah melakukan ikhtiar atau usaha yang maksimal.

6. Orientasinya adalah akhirat

26 April 2011

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 26 April 2011

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 26 April 2011
Pembicara : Prof. Dr. Hamdani Anwar, MA
Tema : Taqorrub Ilallah

"Barangsiapa yang mengenal dirinya, berarti dia mengenal Robbnya."

Dengan demikian untuk mengenal Tuhan secara baik, mesti dimulai lebih dulu dengan mengenali diri sendiri baik pula.

Siapa diri kita ?

* Ketika diungkapkan pertanyaan untuk mengenal siapa jati diri kita sebenarnya dengan kalimat " Siapa saya?"

* Jawaban yang dikemukakan adalah saya "..."

* Ini tidak tepat karena "..." hanya mewakili nama dan belum menjelaskan jati diri sebenarnya.

* Jawaban "saya pengusaha, atau dosen, atau jaksa dll" juga kurang pas karena itu hanya menggambarkan profesi.

Manusia makhluk dua dimensi

* Mengenal diri dimulai dengan pemahaman tentang manusia sebagai makhluk Tuhan

* Manusia dicipta sebagai makhluk dua dimensi yaitu yang terdiri dari jiwa dan raga, rohani dan jasmani

* Jiwa berbeda dengan nyawa

* Jiwa mencakup beragam daya, yaitu daya untuk hidup dan berkembangan (nyawa) , daya untuk berpikir (akal) dan daya untuk merasakan (hati)

* Manusia berbeda dari hewan yang hanya terdiri dari nyawa dan raga. walau hidup, hewan tidak dapat berpikir atau merasakan sesuatu seperti yang dilakukan manusia.

---

Pahami makna shalat khusyuk. Khusyuk artinya tertuju, tidak terpecah-pecah. Kalau khusyuk dalam shalat artinya tujuan hidup kita setelah shalat itu hanyalah untuk Allah.

---

Keutamaan Qs Al Waqiah

Hadist :

* Ubay bin ka’b berkata bahwa Rasullulah saw bersabda:” barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”

* Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasullulah saw bersabda”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah,ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya”

* Imam Ja’far Ash- Shadiq berkata :”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam jum’at ,ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia,tidak melihat kesengsaraan, kefakiran,kebutuhan,dan penyakit dunia,surat ini adalah bagian dari sahabatAmirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”

* Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)berkata: “barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalahsurat Al-Waqi’ah; dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka,maka bacalah surat As-Sajadah.”

* Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur,ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”

---

Doa setelah sholat Dhuha

Pada dasarnya doa setelah salat dhuha dapat menggunakan do'a apapun. Doa yang biasa dilakukan oleh Rasulullah selepas salat dhuha adalah:

Dalam tulisan latin:

Allohumma innad dhuha’a dhuha uka, wal baha’a baha uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudhrota qudhrotuka, wal ismata ismatuka. Allohumma in kana rizqi fii sama’i fa’anzilhu, wain’kana fil ardhi fa akhrijhu, wa’inkana mu’ syaron fa yasyirhu, wa’in kana haroman fathohirhu, wa’inkana ba’idan faqorib’hu, bihaqi dhuha’ika, wabaha’ika, wa’jamalika, wa quwwatika, wa qudhrotika, aatini ma’ataiyta ibadakas sholihin.

Artinya:

Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktuMU, dan keagungan itu adalah keagunganMU, dan keindahan itu adalah keindahanMU, dan kekuatan itu adalah kekuatanMU, dan perlindungan itu adalah perlindunganMU. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMU, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh.

---

Cara Meletakkan Kedua Tangan Setelah Takbir (Bersedekap)

1) Tangan Kanan Di Atas Tangan Kiri.

* Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kami, para nabi diperintahkan untuk segera berbuka dan mengakhirkan sahur serta meletakkan tangan kanan pada tangan kiri (bersedekap) ketika melakukan shalat.” (HR. Ibnu Hibban dan Adh-Dhiya’ dengan sanad shahih).

* “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

* Dalam sebuah riwayat pernah beliau melewati seorang yang sedang shalat, tetapi orang ini meletakkan tangan kirinya pada tangan kanannya, lalu beliau melepaskannya, kemudian orang itu meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad yang shahih).

2) Meletakkan Atau Menggenggam.

* Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan lengan kanan pada punggung telapak kirinya, pergelangan dan lengan kirinya, berdasar hadits dari Wail bin Hujur:
“Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir kemudian meletakkan tangan kanannya di atas telapak tangan kiri, pergelangan tangan kiri atau lengan kirinya.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, dengan sanad yang shahih dan dishahihkan pula oleh Ibnu Hibban).

* Beliau terkadang juga menggenggam pergelangan tangan kirinya dengan tangan kanannya,
“Tetapi beliau terkadang menggenggamkan jari-jari tangan kanannya pada lengan kirinya.” (HR. An-Nasa’i dan Daruqutni dengan sanad shahih).

3) Posisi Meletakkan Tangan.

Ini merupakan persoalan yang menjadi perselisihan di kalangan ulama. Sebabnya ialah ditemukannya banyak hadits yang tidak menjelaskan secara detail mengenai posisi tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan di dalam kitab-kitab hadits Bukhari dan Muslim. Hanya ada satu hadits yang menjelaskan secara meyakinkan perihal posisi tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah. Namun hadits tersebut ternyata tidak banyak dikutip oleh Imam-imam besar seperti Syafi’i, Maliki, Hanafi dan Hambali.

Maka berkembanglah tata cara meletakkan kedua tangan dalam beberapa cara.

* Meletakkan Kedua Tangan Di Bawah Pusar

Cara ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

* Dari Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhu, ia berkata:
Di antara sunnah dalam shalat adalah meletakkan telapak tangan di bawah pusar.” (HR. Abu Dawud, Ad-Daruquthi dan Al-Baihaqi).

Cara ini dianut oleh Imam Abu Hanifah dan Sufyan Ats-Tsauri.

Menurut imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu Jilid III hadits ini merupakan hadits yang lemah (dhaif), karena hadits ini diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Ishak Al-Wasithi, sedangkan ia adalah perawi dhaif menurut kesepakatan dari para ulama hadits (muhadditsin) dalam bidang jarh wa ta’dil.

Menurut Al-Baihaqi, “Sanadnya tidak kuat, karena Abdurrahman bin Ishak Al-Wasithi adalah perawi yang matruk.”

Menurut Aini Al-Hanafi dalam kitab ‘Umdatul Qari’ jilid IV; ini adalah perkataan Ali bin Abi Thalib dari periwatannya kepada Rasulullah tidak benar.

Mereka juga berpedoman pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah “Meletakkan telapak tangan di bawah pusar termasuk sunnah dalam shalat” (Hadits dhaif diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hazm dari Abdurrahman bin Ishak Al-Wasithi)

Dan dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata, “Di antara sikap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya di bawah pusar.” Ini juga hadits yang dhaif (tidak ada sanadnya), kedhaifan hadits ini diterangkan oleh Ibnu Hazm dalam kitab Al-Muhalla jilid IV.

ii) Meletakkan Kedua Tangan Di Atas Dada

# Dari Wail bin Hajar, ia berkata,
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat. Beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dan diletakkan di dadanya.” (HR. Ibnu Khuzaimah, shahih)

Oleh Syaikh Al-Albani dalam kitabnya Sifat Shalat Nabi menyebutkan bahwa makna dada adalah dada kita ini, jadi bukan di atas pusar tapi tetap di atas dada.

Dan mengomentari kedudukan hadits ini, penulis kitab Nailul Authar Imam Asy-Syaukani mengatakan bahwa,

* “Hadits ini adalah hadits paling kuat dalam babnya yang menerangkan tentang posisi tangan saat shalat.”

Imam Mawarzi dalam Kitab Masa’il, berkata:

* “Imam Ishaq bin Rahawaih meriwayatkan hadits secara mutawatir kepada kami…. Beliau mengangkat kedua tangannya ketika berdo’a qunut dan melakukan qunut sebelum ruku’. Beliau menyedekapkan tangannya berdekatan dengan teteknya.“

Pendapat yang semacam ini juga dikemukakan oleh Qadhi ‘Iyadh al- Maliki dalam bab Mustahabatu ash-Shalat pada Kitab Al I’lam, beliau berkata:

* “Dia (Imam Ishaq bin Rahawaih) meletakkan tangan kanan pada punggung tangan kiri di dada.“

iii) Meletakkan Kedua Tangan Di Antara Pusar Dan Dada

* Dari Ibnu Jabir Adh-Dhabbi dari Bapaknya, ia berkata:
“Bahwa Ali radhiyallahu anhu (ketika bersedekap) memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya pada daerah antara lengan tangan dengan sikunya di atas pusarnya.” (HR. Abu Dawud)

Cara ini dilakukan oleh Imam Syafi’i (meletakkan kedua tangan sedikit di bawah dada dan di atas pusar sedikit miring ke arah kiri) dan jumhur ulama.

Sungguhpun ada hadits dari Wail yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang secara tegas mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas dadanya, namun ulama besar lebih banyak memilih cara ini. Hal ini disebabkan karena hanya dalam shahih Ibnu Khuzaimah-lah, terdapat riwayat Wail menyatakan secara tegas posisi tangan di atas dada. Padahal hadits yang sama dalam kitab-kitab yang sudah diakui keshahihannya, yaitu dalam kitab Bukhari dan Muslim, riwayat Wail tidak menceritakan secara detail posisi tangan diletakkan setelah takbiratul ihram.

Para ulama pendukung cara ini berpendapat, bahwa meletakkan kedua tangan di daerah antara bawah dada dan pusar mempunyai hikmah yang sangat besar. Pengarang kitab Faedul Qodir, Abdul Rauf al-Manawi, mengatakan bahwa hikmah meletakkan kedua tangan di bawah dada di atas pusar adalah, bahwa tempat tersebut adalah hati, anggota badan yang paling mulia, dan di dalam hatilah tempatnya niat. Niat sangat berhubungan dengan kekhusyu’an shalat, maka dapat dirasakan lebih khusu’ ketika kita shalat dengan tangan di antara pusar dan dada, daripada ketika tangan berada di atas dada.

---

Potensi jiwa

Jiwa dianugerahi dua potensi yaitu potensi yang mendorong pada keburukan dan potensi yang mengajak kebaikan. Allah menginsyaratkan :

Qs Asy Syams : 7-8

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan,

---

Asal Manusia

Qs Al Alaq : 2

Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah.

---

Qs An Nahl : 4

Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata

---

Qs Al Mukminun : 12-14

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

---

Qs Al Insan : 2

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.

---

Manusia memiliki potensi untuk berbuat baik dan berbuat buruk

Kedua potensi ini ingin mendominasi jiwa

Manusia juga dibekali hati nurani yang berfungsi untuk membisikkan kebenaran, akal yang berfungsi untuk mempertimbangkan dan akal kebebasan memilih

Dengan semua kelengkapan ini, manusia diharapkan dapat menetapkan apa yang akan dilakukan

Berdasar ini pula manusia akan diminta pertanggung jawaban atas semua tindakan

---

Surga atau neraka sebagai ganjaran amal kita

Qs Al Qoriah : 8-11

dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,

maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

(yaitu) api yang sangat panas.

---

Tuhan Maha Baik maka yang diinginkan adalah agar manusia juga selalu dalam kondisi yang baik dan yang terbaik

Tuhan menciptakan manusia dalam kondisi terbaik sebagaimana firmannya

Qs At Tin : 4

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

---

Allah juga menganjurkan manusia meniru TUhan yaitu dengan melakukan segala sesuatu dengan cara terbaik. Seperti firmanNya :

Qs Al Qasas : 77

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan jangan (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

---

Implementasi kemauan Tuhan

Manusia tahu bahwa kebaikan akan membawa manfaat dan keburukan akan menyebabkan kesulitan

Berbuat baik perlu tenaga, pikiran, waktu, dan dana. sedang hasil yang didapat adalah kepuasan, kebahagiaan, pujian dan kehormatan

Berbuat buruk perlu tenaga, pikiran, waktu dan dana. hasil yang didapat adalah kepuasan batin sesaat, celaan, kesedihan dan kehinaan

Manusia dapat memilih diantara keduanya. Namun bila dia dapat berbuat baik, mengapa mesti melakukan yang buruk. Bila dia dapat bicara santun dan menyenangkan orang, mengapa memilih bicara kasar dan menyakitkan

Tuhan adalah Maha Baik, yang diinginkanNya pastilah kebaikan saja. dengan pengetahuan ini dan pemahaman pada jati dirinya, mestinya, mestinya manusia akan hanya melakukan kebaikan kebaikan

---

Manusia dan agama

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang sebelumnya tidak ada

QS Al Insan : 1

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut

---

Kemudian manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang terbaik

Qs At Tin : 4

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

---

Sebutan manusia dalam Al Quran

Manusia disebut di dalam al Quran dengan beberapa istilah antara lain :

1. Insan : Untuk menunjuk sisi positif dan negatifnya. sebagaimana dalam firman Allah

Qs At Tin : 4-5

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

---

2. Insa : untuk menunjukkan sisi kebaikannya. sebagaimana firman Allah :

Qs Adz Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

---

3. Basyar : Untuk menunjukkan sisi asmaninya

Qs Al Kahfi : 110

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya.

---

4, Bani Adam : Untuk menunjuk asal usulnya

Qs Yasin : 60

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu,

---

Tujuan penciptaan manusia

Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan tertentu dan bukan merupakan hal yang sia sia

Qs Ali Imran : 191

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka

---

TUjuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah

Qs Adz Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

---

Doa

Qs Al Baqarah : 286

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

---

Cara menghindari jin

1. Membaca

Qs Al Baqarah : 255

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

---

2. Membaca Qs Al Falaq

3. Membaca Qs An Nas

---

Ibadah dan Agama

Ibadah merupakan salah satu tuntunan dalam agama

Untuk mengetahui makna dan tujuan ibadah, terlebih dahulu harus dipahami apa yang dimaksud dengan agama

terdapat beberapa pengertian tentang agama yang dikemukakan oleh masyarakat.

Kata agama berasal dari bahasa sansekerta yaitu :

1. A artinya tidak, gama artinya kacau, jadi agama artinya tidak kacau
Agama memang merupakan kumpulan ajaran dan hukum yang mengatur kehidupan manusia. Mereka yang mengikuti ajarannya, pasti hidupnya teratur dan tidak kacau

2. a artinya tidak, gama artinya pergi, agama artinya tidak pergi
orang yang bergama selalu menjaganya dengan melaksanakan ajarannya sehingga agama tidak pergi / hilang karena agama selalu diwariskan pada keturunan agar tetap terpelihara

3. agama artinya kitab suci
agama memang memiliki ajaran ajaran yang ditulis dalam kitab suci. kemudian kitab suci dijadikan sebagai pedoman dari perilaku dan bagi pemeluknya karenanya semua agama mempunyai kitab suci

---

25 April 2011

Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar Tanggal 24 April 2011

Event : Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 24 April 2011
Pembicara : Ustad Syamsul Arifin Nababan, Lc
Tema : Menjaga keutuhan islam dan ummat

Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir, tidak ada nabi setelah beliau

Qs Al Ahzab : 40

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu

---

Ghazwul Fikri secara bahasa berarti perang pemikiran, secara lebih khusus bisa diartikan sebagai serbuan pemikiran, sebab ghazwul fikri lebih merupakan serangan sepihak. Dengan ghazwul fikri seorang muslim tidak perlu keluar dari agamanya, tapi mengikuti pandangan dan prinsip hidup yang jauh dari nilai-nilai Islam. Pada akhirnya tujuan akhir ghazwul fikri adalah melenyapkan Islam sampai ke akar-akarnya

---

Apa saja yang bisa kita lakukan secara mendesak demi menjaga keutuhan islam dan ummat islam ?

1. Sadar untuk berislam secara kaffah

Qs Al Baqarah : 208

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu.”

---

Seandainya kita mencoba mentadabburi ayat tersebut secara sepintas, maka kandungan yang bisa kita ambil dari ayat tersebut adalah:

1. Orang yang diseru pada ayat tersebut adalah orang-orang yang beriman.

2. Ayat tersebut berupa anjuran kepada orang yang beriman untuk memasuki Islam secara keseluruhannya dan tidak parsial.

3. Ayat tersebut berupa anjuran kepada orang yang beriman untuk tidak (baca: larangan) mengikuti langkah-langkah syaithan.

4. Perintah menjadikan syaithan sebagai musuh bagi orang-orang yang beriman.

---

Perintah untuk taat kepada Allah dan RasulNya

Qs Al Fath : 17

Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang-orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazabnya dengan azab yang pedih.

---

QS Muhammad : 33

Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu

---

Qs An Nisa : 80

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

---

2. Berpegang teguh kepada kepada kebenaran islam tanpa ada keraguan sedikitpun

Qs Al Hujurat : 15

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.

---

Aku tinggalkan bagi kamu sekalian. Jika kamu berpegang teguh dengan apa yang aku tinggalkan itu, maka kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah kitab Allah (Al Quran) dan sunnah nabi-Nya (Al Hadis). (HR. Bukhari Muslim)

---

Tinggalkan segala hal yang meragukanmu menuju segala hal yang tidak meragukanmu. (H.R. Al-Tirmidzi)

---

3. Cinta Allah dan Rasulullah melebihi segalanya

Qs At Taubah : 24

Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

---

QS Al Baqarah : 165

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal).

---

Keutamaan shalat bagi wanita adalah di dalam rumahnya :

sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam : " Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat-shalat fardhu.

---

Hukuman Allah kepada orang orang yang mengabaikan ayat ayatNya

Qs Thaha : 124-126

Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.

Berkatalah ia: Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya seorang yang melihat?

Allah berfirman: Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari inipun kamu dilupakan.

---

Kebahagiaan itu ada di dalam hati, salah sati cirinya adalah hati yang merasa tentram dengan mengingat Allah

Qs Ar Ra'du : 28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

---

4. Mengerahkan segala potensi yang kita miliki di jalan Allah

Qs Al Anfal : 60

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

---

5. Jangan meninggalkan generasi yang lemah

Qs An Nisa : 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

---

Perintah nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran itu sampai akhir hayat kita

Qs Al Ashr : 2-3

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

22 April 2011

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 22 April 2011

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 22 April 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Lulung Umrulain
Tema : Fiqih Shalat

Mari mencontoh Rasulullah

QS Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

---

Apabila kita memiliki beberapa pendapat tentang suatu permasalahan, pilih solusi yang menurut kita paling baik

QS Az Zumar : 18

yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang- orang yang mempunyai akal.

---

Najis

Di dalam mazhab Asy-Syafi'i sebagaimana yang tertuang dalam kitab Kasyifatus-Saja, disebutkan bahwa memang ada dua jenis najis.

1. najis yang kelihatan kenajisannya. Najis ini disebut najis 'ainiyah. Asal katanya dari kata 'ain yang berarti mata, karena najis itu kelihatan dengan mata telanjang. Yang menjadi ukuran adalah warna, rasa dan aroma. Najis jenis ini dihilangkan dengan menghilangkan ketiganya.

2. najis hukmiyah, yaitu najis yang tidak nampak oleh mata. Lantaran sudah tidak ada lagi rasa, warna atau aroma. Najis jenis ini dihilangkan hanya dengan mengalirkan air di atasnya sekali saja.

Maka cara membersihkan lantai yang diketahui pasti pernah ada najisnya tapi sudah tidak kelihatan lagi adalah dengan cara menuangkan air di atasnya lalu dilap dan dikeringkan. Tentu saja bukan dengan membanjiri seluruh lantai, cukup pada bagian yang diyakini pernah ada najisnya saja. Jadi cukup dengan sedikit air saja lalu diseka dan sucilah lantai itu.

---

Keutamaaan membaca Al Ma'surat

Hukum Membaca Al Ma’tsurat

Al ma’tsurat merupakan kumpulan dzikir dan doa yang dikumpulkan oleh Imam Hasan Al Banna yang diambil dari hadits-hadits Nabi saw untuk dibaca oleh setiap anggota jama’ah Ikhwanul Muslimin khususnya atau seluruh kaum muslimin pada umumnya agar senantiasa mengingat Allah swt dan berada dalam ketaatan kepada-Nya.

Imam Al Banna juga meminta agar al ma’tsurat senantiasa dibaca pada saat pagi, mulai dari waktu fajar hingga zhuhur dan pada saat petang mulai dari waktu ashar hingga setelah isya, baik secara berjama’ah maupun sendirian. Beliau mengatakan,”Siapa yang tidak sempat membaca seluruhnya hendaklah dia membaca sebagiannya sehingga kelak ia tidak terbiasa melalaikan dan meninggalkannya.”

“Barangsiapa membaca ta'awudz di pagi hari dan 3 ayat di akhir surah Al-Hasyr maka ALLAAH SWT menugaskan 70.000 malaikat yang mendoakannya sampai sore, jika ia membacanya sore hari akan diberikan hal yang sama sampai pagi hari”

---

Tidak ada dosa warisan, setiap orang menanggung dosanya sendiri sendiri

Qs Al Isra : 15

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

---

Tinggalkan hal yang meragukan

Dari Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan kesayangan Beliau Radhiallahu 'anhuma telah berkata : “Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa yang tidak meragukan kamu “.
(HR. Tirmidzi dan berkata Tirmidzi : Ini adalah Hadits Hasan Shahih)

---

Asmaul A’dzom merupakan Nama2 Alloh yang Paling Agung Yg apabila anda meminta kepada Alloh dengan Asma’ ini Alloh laksanakan permintaan anda dengan cepat, Asmaul A’dzom, Di bawah ini saya uraikan Khasiat masing- Masing Isim serta Kayfiyah (tata caranya ) dari Asmaul A’dzom yang saya ambil dari kitab Jawahir Al-Khomsi hal 198 bab ” Ke Khususan Tiap-tiap Isim ( Nama Alloh ) dari Asmaul A’dzom” ( Asmaul A’dzom ada 41 isim ) Inilah Khasiat tiap2 Isim :

1. Isim Pertama Berkhasiat :

1. Agar dilaksanakan oleh Alloh semua Hajat2 anda baik Duniawi maupun Akhirat
2. Untuk menaikkan derajat, Pangkat,Karir
3. Menerangi Hati
4. Senantiasa Tentram dalam Rumah tangga
5. Menundukkan Para penguasa Negri

2. Isim ke dua berkhasiat :

1. Menundukkan setiap Makhluqnya Alloh
2. Mencegah dari Kesempitan Hidup
3. Indara Ke enam
4. Di laksanakan hajat
5. Selalu berhasil di dalam Usaha

3. Isim ketiga berkhasiat :

1. Di Laksanakanya Semua Hajat2
2. Menundukkan semua Mahluq
3. Mencegah Nuhasnya ( Naas ) Bulan & Bintang2
4. Di Cintai oleh semua Makhluq

4. Isim Ke Empat berkhasiat :

1. Di Laksanakan Hajat2
2. Di cintai oleh orang yg anda cintai
3. Menggerakkan Cinta
4. Di rindukan dirinya oleh semua manusia

5. Isim ke 5 Berkhasiat :

1. Di laksanakan Semua Hajat2
2. Menghidupkan Hati yang sudah Mati
3. Di sehatkan dari semua penyakit Dzohir dan Batin

6. Isim ke 6 Berkhasiat :

1. Di tetapkannya Hati Iman pada Alloh S.W.T
2. Di Bukakan Kefahaman & Hafalan pada Ilmu2 Alloh
3. Mengembalikan Barang Yg Hilang atau Yg di curi

7. Isim Ke 7 Berkhasiat :

1. Mencegah Fikiran2 Batil/Jahat.Jelek
2.Menghilangkan rasa nyeri pada semua anggota badan
3. Menghilangkan rasa takut
4. menghilangkan Was-Was
5. Menundukkan Makhluq

8. Isim ke 8 Berkhasiat :

1. Mengetahui Tiap2 Hikmah Yg Dzohir & Batin
2. Di Hormati para pembesar
3. Di Ijabah Do’anya
4. Di Bantu Oleh Alloh kebutuhan2 nya yg mendesak

9. Isim ke 9 Berkhasiat :

1. Di laksanakan semua Hajat2
2. Mencegah dari Do’a2 yg jelek, Sihir,Ilmu hitam dan sejenisnya
3. Dapat merukunkan suami istri

Inilah Isim pertama :

SUBHANAKA LA ILAHA ILLA ANTA YA ROBBA KULLA SAY IN WA WARISAHU WA ROZIQOHU WA ROHIMAHU.

Dalam Bahasa suryani & Ibroninya Adalah :

YA HAMROYIILA WA YA HAMROKIILA BI HAQQI SYATKHIISAA

Isim Pertama ini merupakan kepunyaan Nabi Adam A.S Yang Alloh berikan Isim ini kepada Nabi Adam tatkala nabi adam melihat se ekor burung merak ketika di turunkan kebumi, Dengan wasilah Isim ini membuat nabi Adam A.S mengetahui manfa’at, mudhorot, serta nama2 dari masing2 semua ciptaan Alloh yg ada di alam semesta ini.

Khasiat & Tata cara Isim ke 1

Untuk dilaksanakan Hajat2 anda Isim di atas di baca 3041 X setiap hari selama 7 hari di sertai berpuasa biasa lebih utama mulai puasa hari Minggu dan mulai membaca Isim di atas lebih utama pada jam 6 atau ketika terbit matahari, Setelah 7 hari dengan izin Alloh hajat2 yang anda amksud dilaksanakan oleh Alloh dengan tanpa Keraguan.

Untuk menaikkan Derajat, Pangkat, Karir Isim di atas di baca 17 x Ba’da Fardu dan 3041 x Ba’da Sholat Tahajjud tepat tengah malam selama 7 hari berturut turut, di sertai puasa biasa pada siang harinya, Setiap selesai membaca Isim tersebut tiupkan ke dua telapak tangan dan usapkan kedua tangan tsb ke seluruh anggota badan dari atas ke bawah, Maka dengan Izin Alloh derajat anda , Karir, Pangkat di tinggikan oleh Alloh s.w.t.

Untuk menerangi hati agar anda bisa melihat & mendengar dengan Ainul Basyiroh anda ( Mata Hati ) semua perkara2 yang samar dan tersembunyi Isim di atas di baca 34100 x setiap hari selama 7 hari di sertai berpuasa biasa pada siang harinya yang di mulai pada hari Minggu.

Untuk menarik cintanya orang yang anda maksud atau merukunkan antara suami & Istri sehingga terjadi pada keluarga tsb Sakinah, Mawaddah, Rohmat Mandilah pada hari Rabu, Kemudian berwudhu dan memakai pakaian yang suci serta memakai wewangian kemudian anda Sholat Sunnat Hajat 4 Roka’at dengan sekali Salam pada tiap roka’at setelah membaca Fatihah anda membaca Surat Al-Ikhlas 10 x, Roka’at ke 2 Al-ikhlas 20 x, Roka’at ke 3 Al-Ikhlas 30 x, Roka’at ke 4 Al-Ikhlas 40 x , Kemudian duduk menghadap Qiblat Membaca Isim di atas 240 x di bacakan Isim tersebut kepada Makanan atau Minuman yang kemudian makanan/Minuman tsb di berikan pada orang yg anda maksud dengan Izin Alloh orang tsb akan senantiasa mencintai anda dengan kecintaan yang sangat dan orang tsb akan Taat pada apa2 yang anda ucapkan

---

Qs Al Hadid : 1-6

Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Kepunyaan-Nya-lah kerejaan langit dan bumi, Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.

Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

---

Nabi Adam as. merupakan manusia pertama yang diciptakan Allah. Nabi adam salah satu prototipe model manusia yang telah sempurna wujudnya. Sebelum manusia diciptakan, Allah menciptakan alam semesta beserta isinya. Allah juga menciptakan malaikat dari nur atau cahaya. Jin diciptakan dari api.

Suatu saat Alah memanggil para malaikat jin dan iblis. Allah memberitahukan bahwa akan ada makhluk baru dan Allah menciptakan makhluk baru itu dari tanah. Makhluk itu adalah manusia dan diberi nama Adam. Adam diciptakan pada hari Jum'at setelah waktu ashar.

---

Allah sesuai prasangka hambaNya

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." [HR.Turmudzi]

---

Makanan Telah Terhidang ketika adzan, apa yang kita lakukan?

Dari Ibnu Abi ‘Atiq, dia berkata: “Aku sedang berbincang dengan Al Qasim bin Muhammad di dekat ‘Aisyah, dan Al Qasim adalah laki-laki yang salah pembicaraannya, ‘Aisyah berkata kepadanya: ‘Kenapa kamu ini, janganlah bicara seperti anak saudaraku ini, sesungguhnya saya mengetahui dari mana engkau dapatkan perilaku ini. Dia dibentuk oleh perilaku ibunya, engkau pun dibentuk oleh perilaku ibumu.” Dia berkata: “Al Qasim marah dan jengkel kepada ‘Aisyah, lalu ketika dia memandang ke meja hidangan, yang telah disediakan oleh ‘Aisyah, dia berdiri, dan ‘Aisyah bertanya; “Mau kemana?, Dia (Al Qasim) menjawab: ‘Mau shalat” Kata ‘Aisyah: “Duduklah!” Dia berkata lagi: “Saya mau shalat.” Kata ‘Aisyah: “Duduklah!” Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Tidak ada shalat ketika makanan sudah terhidangkan, dan menahan dua hal yang paling busuk (menahan buang air besar dan kencing).” (HR. Muslim)

---

Waktu diijabah doa

Waktu yang baik dalam melakukan doa

1. Bulan Ramadhan.

2. Bulan Rajab pada malam mi’raj Nabi Muhammad Saw.

3. Bulan Nisfu Sya’ban.

4. Pada hari Arafah.

5. Pada Hari Jum’at.

6. Waktu tengah hari.

7. Waktu jauh malam sunyi.

8. Selepas Khatam Qur'an

9. Setelah melakukan amal shaleh

10.Sesudah shalat.

11.Selepas sedekah ke fakir miskin

Mengutamakan doa pada waktu ijabah.

1.Seperitiga malam terakhir (kira-kira mulai jam 3 sampai waktu subuh)

2.Waktu antara adzan dan iqamah.

3.Sesudah adzan.

4.Malam jum’at.

5.Pada hari Jum’at.

6.Hari Arafah tgl 9-10 dzulhijah

7.Bulan Ramadhan.

8.Pada waktu berbuka puasa.

9.Pada waktu malam lailatul Qadar

10.Setiap selesai shalat fardlu.

11.Ketika hendak berbuka puasa.

12.Malam hari raya Idul Fitri.

13.Malam hari raya Idul Adha


Tempat-tempat yang dimakbulkan do’a

1.Ketika melihat Ka’bah.

2.Dibelakang Makam Ibrahim.

3.Di atas bukit Shafa.

4.Di atas bukit Marwah

5.Ditempat Sa’i

6.Diempat melakukan tawaf.

7.Disisi Multazam.

8.Di Arafah terutama selepas ashar menjelang matahari hendak masuk.

9.Di Mudzalifah.

10.Di Mina.

11.Disisi Multazam.

12.Dibawah pancuran emas.

13.Disisi Jumratul Ula.

14.Disi Jumratul Wustha

15.Disisi Jumratul ‘Aqabah

16.Di dalam Raudah Masjid Nabawi(Madinah)

---

saudara kita sesama Muslim, atau Muslimah, jangan lihat siapa yang menyampaikan tapi lihatlah isi yang disampaikan pada kita tersebut

---

Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dan Muslim, dari Abu Hurairah t, bahwa Rasulullah r bersabda :

“Janganlah ada seseorang di antara kalian yang berdo’a dengan ucapan : “Ya Allah, Ampunilah aku jika Engkau menghendaki”, atau berdo’a : “Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau menghendaki”, tetapi hendaklah meminta dengan mantap, karena sesungguhnya Allah I tidak ada sesuatupun yang memaksaNya untuk berbuat sesuatu”.

---

Qs Al Mu'min : 60

Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku,niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.

---

Qs Al Maidah : 35

Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

---

Qs As Shaff : 10-13

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya,

niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.

Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

---

Qs An Nahl : 53

Dan apa saja nimat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.

---

Qs Yasin : 82

Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah! maka terjadilah ia.

---

* Wajib membasuh air kencing dan najis-najis lain yang ada di mesjid dan bahwa tanah dapat disucikan dengan air tanpa harus menggalinya.

Hadis riwayat Anas ra : Bahwa seorang badui kencing di mesjid, lalu sebagian sahabat menghampirinya. Rasulullah saw. bersabda: Biarkan, jangan engkau hentikan. Anas berkata: Ketika orang itu telah selesai, Nabi saw. meminta seember air, lalu menyiramkannya pada tempat kencing itu. (Shahih Muslim No.427)

* Hukum air kencing bayi yang masih menyusu dan cara membasuhnya

Hadis riwayat Aisyah istri Nabi ra.:

Bahwa Nabi saw. pernah didatangi orang-orang yang membawa beberapa bayi, kemudian beliau mendoakan dan menyuapi mereka. Lalu seorang anak kencing dan mengenai beliau. Lantas beliau meminta air dan menuangkannya pada air kencing tadi dan tidak mencucinya. (Shahih Muslim No.430)

Hadis riwayat Ummu Qais binti Mihshan ra.:

Bahwa ia datang kepada Rasulullah saw. dengan membawa putranya yang belum pernah makan makanan, kemudian meletakkannya di pangkuan beliau, lalu bayi tersebut kencing. Beliau hanya menyiramnya dengan air. (Shahih Muslim No.432)

* Hukum mani (sperma)

Hadis riwayat Aisyah ra.:

Dari Alqamah bahwa seseorang datang kepada Aisyah, kemudian Aisyah berkata: Seandainya engkau melihat mani, maka engkau cukup mencuci tempatnya saja, kalau engkau tidak melihatnya, engkau siram air di sekitarnya. Aku pernah mengerik mani pada pakaian Rasulullah saw. dengan sekali kerik, kemudian beliau memakainya untuk salat. (Shahih Muslim No.434)

* Najisnya darah dan cara membasuhnya

Hadis riwayat Asma ra., ia berkata:

Seorang wanita datang kepada Nabi saw., ia berkata: Salah seorang di antara kami, pakaiannya terkena darah haid. Apa yang harus dilakukannya? Beliau bersabda: Mengerik darah itu, lalu menggosoknya dengan air, kemudian dibasuh. Setelah itu ia boleh salat dengan pakaian tersebut. (Shahih Muslim No.438)

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Dahulu, orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi. Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar berseru untuk salat? Rasulullah saw. bersabda: Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat. (Shahih Muslim No.568)

* Perintah menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat

Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Bilal diperintahkan agar menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat. (Shahih Muslim No.569)

* Sunat menunjuk dua orang muazin untuk satu mesjid

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. mempunyai dua muazin, Bilal dan Ibnu Ummu Maktum yang buta. (Shahih Muslim No.573)

* Sunat membaca seperti yang dikumandangkan muazin bagi yang mendengar azan kemudian membaca selawat untuk Nabi saw. dan memohon wasilah untuknya

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila engkau mendengar azan, maka bacalah seperti yang dikumandangkan muazin. (Shahih Muslim No.576)

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut