29 September 2011

Liqo Tanggal 28 September 2011

Event : Liqo
Tanggal : 28 September 2011
Pembicara : Ustadzah Nok Waliyah
Tema: Syarat Kemenangan Dakwah

Dakwah itu tidak dilakukan oleh 1 atau 2 gelintir orang saja melainkan seluruh muslimin dan muslimat yang Tawhiedul harakah (Kesatuan gerak)

Tumpuan penting sebelum kita bergerak:

A. Istiqror nafsi (kestabilan jiwa)

Menjauhkan diri dari sifat yang tercela/penyakit hati yang membuat dada kita terasa sempit

QS Al Hijr : 97

Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan

---

Macam sifat tercela :

1. sedih terhadap rintangan

Qs Al Hijr : 88

Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenimatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman

---

QS At Taubah : 40

... Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita. ...

---

2. Suka mengeluh

QS Al Ma'arij : 19-21

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

---

Solusi agar dada tidak terasa sempit adalah

1. bertasbih

QS Al Hijr : 98

dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

---

2. Taqorrub Ilallah (mendekatkan diri kepada Allah)

---

B. Istiqror ‘ainiyah (kestabilan rumah tangga)

Keluarga adalah obyek dakwah yang harus mendapat perhatian serius dari setiap muslimah

---

Prinsip prinsip perjuangan :

(1) Wihdatul ghayah (satu tujuan)

(2) Wihdatul aqidah (satu akidah)

salah satu aplikasinya adalah dalam cara mendidik anak antara lain Mengajarkan Kalimat Tauhid pada Anak

Anak kecil yang belum belajar berbicara itu ketika mendengar kalimat-kalimat azan, ia akan menirunya. Bahkan ia akan selalu memperhatikannya saat orang-orang dalam kelalaian. Maka ia tanpa sadar telah berusaha mengucapkan kalimat tauhid. Karena itu, seorang guru hendaknya membiasakan anak yang masih belum bisa bicara tersebut agar mengucapkan kalimat tauhid.

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Ajarkanlah kepada anak-anak kelian pada permulaan bicaranya ucapan ‘laailaha illallah’ dan ajarilah ia agar di akhir hayatnya mengucapkan ‘laailaha illallah’

(3) Wihdatul fikrah (satu pemikiran)

(4) Wihdatu minhaj (satu konsep)

(5) Wihdatul jama’ah (satu jama’ah)

(6) Wihdatul qiyadah (satu kepemimpinan)

(7) Wihdatul harakah (satu gerakan)

(8) wihdatu as-syu’ur (satu perasaan).

---

C. Istiqror istima’I (kestabilan social)

Salah satu aplikasinya adalah berbuat baik kepada banyak orang

Qs An Nisa : 36

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri

---

D. Istiqror tandzimi (kestabilan struktur)

E. Mutha’aliqo billaah (keintiman hubungan dg Allaah)

Salah satu aplikasinya adalah dengan bertaubat

QS Al Baqarah : 222

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Ktakanlah,”Haid itu adalah kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita pada waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci, maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri

---

27 September 2011

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 27 September 2011

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 27 September 2011
Pembicara : Ustadzah Lulung Umrulain
Tema: Rukun Islam (Bahasan tentang Syahadat, Shalat)

Syahadat

ibaratnya adalah pohon yang baik

Qs Ibrahim : 24-27

Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.

---

1. Syirik dalam beribadah kepada Allah

Qs.4 An Nisaa': 116

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

---

Qs.5 Al Maidah: 72

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun

---

2. Menjadikan sesuatu sebagai perantara dengan Allah dimana seseorang berdo'a dan meminta syafaat serta bertawakal kepada sesuatu tersebut, orang yang berbuat hal seperti ini telah kafir secara ijma'.

3. Siapa yang tidak mengafirkan orang-orang musrik atau meragukan kekafiran mereka atau membenarkan ajaran mereka. Maka orang yang berkeyakinan seperti ini juga telah kafir

4. Siapa yang meyakini bahwa petunjuk selain Rasulullah saw lebih sempurna dari petunjuk beliau, atau meyakini bahwa hukum selain hukum beliau lebih baik , seperti orang-orang yang lebih mengutamakan /demokrasi/komunis/hukum lainnya dibandingkan hukum Allah, maka orang yang berkeyakinan seperti ini juga telah kafir.

Qs Al Maidah : 45-48

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At-Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.

Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

---

Qs An Nisa : 116-119

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,

yang dilanati Allah dan syaitan itu mengatakan: Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya),

dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.

---

5. Siapa yang membenci sebagian dari ajaran Rasulullah, meskipun ia tetap mengamalkannya, maka ia telah kafir.

6. Siapa yang memperolok-olok salah satu ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Atau memperolok-olok pahala dan siksaan yang diperoleh maka ia juga kafir.

7. Perbuatan sihir dengan segala bentuknya. Maka barang siapa yang melakukan perbuatan ini dan meridhainya, maka ia telah kafir.

QS Al Baqarah : 102

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaiu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan ijin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfa'at. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

---

Menurut Imam Syafi’i: “Barangsiapa yang mengaku dirinya bisa melihat jin (dalam bentuk aslinya), maka kami tolak kesaksiannya, kecuali dia seorang nabi” (Fathul Bari).

---

Qs Al A'raf : 27

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman

---

8. Mendukung dan membantu orang-orang musrik untuk mencelakakan kaum muslimin

9. Orang yang meyakini bahwa ada golongan manusia tertentu yang dibolehkan keluar dari syari'ah Muhammad. Maka orang yang meyakini hal ini telah kafir

10. . Berpaling dari agama Allah dengan wujud tidak mempelajarinya dan tidak mengamalkannya.

---

Shalat

Perintah untuk melaksanakan shalat

Qs Taha : 132

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.

---

Keutamaan membaca al fatihah di dalam shalat :

Tidak ada shalat kecuali dengan membaca Al-Fatihah” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

---

QS Al Hijr : 87

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Quran yang agung

---

Keutamaan membaca surat pendek setelah al fatihah di dalam shalat

“Apakah seseorang di antara kalian suka apabila kembali kepada keluarganya, maka ia akan menjumpai pada keluarganya tiga ekor unta bunting yang besar lagi gemuk?”. Kami menjawab “Ya”. Rasulullah SAW bersabda “Maka tiga ayat yang dibaca oleh seseorang di antara kalian dalam shalatnya adalah lebih baik baginya dari pada tiga ekor unta bunting yang besar lagi gemuk.” (H.R Muslim)

---

QS Al Muzammil : 20

Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Tentang doa qunut

Dari Muhammad bin Sirin, bahwa ia berkata, “aku berkata kepada anas bin malik r.a, “apakah rasulullah saw. qunut pada sholat shubuh? ‘ia menjawab, ‘ya, sesaat setelah rukuk.” Shahih Muslim

---

Tentang menggerakkan jati telunjuk ketika tasyahud

Adapun masalah menggerak-gerakkan jari telunjuk ketika tasyahud atau tidak mengerak-gerakkannya, rincian masalahnya adalah sebagai berikut :

Hadits-hadits yang menjelaskan tentang keadaan jari telunjuk ketika tasyahud ada tiga jenis :

1.Ada yang menjelaskan bahwa jari telunjuk tidak digerakkan sama sekali.

2.Ada yang menjelaskan bahwa jari telunjuk digerak-gerakkan.

3.Ada yang menjelaskan bahwa jari telunjuk hanya sekedar diisyaratkan (menunjuk) dan tidak dijelaskan apakah digerak-gerakkan atau tidak.

---

“Sesungguhnya Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam beliau berisyarat dengan telunjuknya bila beliau berdoa dan beliau tidak mengerak-gerakkannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud

---

“Dari Ibnu ‘Umar -radhiyallahu ‘anhu- adalah beliau meletakkan tangan kanannya di atas lutut kanannya dan (meletakkan) tangan kirinya di atas lutut kirinya dan beliau berisyarat dengan jarinya dan tidak menggerakkannya dan beliau berkata : “Sesungguhnya itu adalah penjaga dari Syaithon”. Dan beliau berkata : “Adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam mengerjakannya”.

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban

---


Tentang sujud sahwi

Sebab-sebab sujud sahwi ada empat :

1. Meningalkan sunnah ‘Ab’ad atau bagian sunnah Ab’ad.

2. Melakukan sesuatu, yang jika disengaja membatalkan shalat, tetapi tidak disengaja maka tidak batal

3. Melakukan rukun Qauliy (bacaan) bukan pada tempatnya

4. Menambah rukun Fa’liy (perbuatan) yang disertai adanya keraguan.

---

Sunnah Ab’ad sholat garis besarnya ada 7, adapun secara rinci ada 20, yaitu ;

Dalam Qunut ada 14 yaitu ; Qunut, berdiri saat qunut, Sholawat pada Nabi SAW di qunut, berdiri saat sholawat, Salam pada Nabi SAW di qunut, berdiri saat salam, sholawat pada keluarga, berdiri saat sholawat pada keluarga, salam pada keluarga, berdiri saat salam pada keluarga, sholawat pada sahabat, berdiri saat sholawat pada keluarga, salam pada sahabat dan berdiri saat salam pada sahabat.
Dalam Tasyahud ada 6 yaitu ; Tasyahud awal, duduk tayashud awal, Sholawat pada Nabi SAW di Tasyahud Awal, Duduk saat sholawat pada Nabi, Sholawat pada Keluarga Tasyahud Akhir, Duduk saat Sholawat pada Keluarga Tasyahud Akhir.

Sujud sahwi hukumnya sunnah, cara sujud sahwi dilakukan dua sujud dan diselingi duduk antara keduanya sama seperti duduk diantara dua sujud dalam shalat. Meskipun banyak melakukan penyebab sujud sahwi, sujud sahwi tetap dilakukan satu kali, waktunya sebelum salam, dan dalam sujud ideualnya tasbih berikut, sebanyak tiga kali ;

Subhana man la yanamu wa la yashu artinya “Maha suci Dzat yang tidak pernah tidur dan lupa”

---

Tentang membaca Al Quran dalam keadaan haid

1. Tidak membolehkan

Hadits Ibnu Umar :

“(Tidak boleh) bagi seorang yang junub dan wanita haid, membaca Al-Qur’an sedikitpun”

2. Membolehkan

Hadits Ali yang diriwayatkan oleh semua pemilik kitab sunan, yaitu :

Artinya : “Sungguh tidak ada sesuatu apapun yang menghalangi Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam untuk membaca Al-Qur’an selain junub”

---

Hadits Ali :

Artinya : “Aku melihat Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam berwudhu kemudian membaca Al-Qur’an, lalu berkata : beginilah bagi orang yang tidak junub. Adapun kalau junub maka tidak boleh membaca Al-Qur’an walaupun satu ayatpun “ HR Ahmad dan Abu Ya’la.

---

Hadits Ali :

Artinya : “Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam membaca Al-Qur’an dalam setiap keadaan kecuali junub. “ HR Tirmidzi

---

Hadits Aisyah :

Artinya : “ Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam berdzikir kepada Alloh tiap saat” (HR. Muslim)

---

Hadits Aisyah :

Artinya : “Kami keluar bersama Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam untuk menunaikan ibadah haji, maka ketika kami sampai di desa Sarof, aku (Aisyah) mengalami haid lalu beliau shollallohu alaihi wa sallam bersabda : Kerjakanlah sebagaimana yang dikerjakan oleh orang haji kecuali thowaf di Ka’bah sampai engkau suci.” HR.Bukhori

---


Keutamaan orang yang mencapai usia 40 tahun, maka berdoalah

QS Al Ahqaf : 15

... Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

---

Orang yang berusia 0 - 40 tahun dekat dari agama maka Allah akan mendekatkan umurnya dari berkah

Orang yang berusia 40 - 50 tahun dekat dari agama maka Allah akan memudahkan hisabnya

Orang yang berusia 50 - 60 tahun dekat dari agama maka Allah dan makhluk langit akan mencintainya

Orang yang berusia 60 - 70 tahun dekat dari agama maka Allah hanya akan mencatat kebaikannya

Orang yang berusia 70 - 80 tahun dekat dari agama maka dia hanya akan mencintai Allah

Orang yang berusia 80 - 90 tahun dekat dari agama maka yang mendapatkan pahala adalah orang yang merawatnya jika orang tersebut merawat dengan penuh kesabaran

---

Mari saling tolong menolong di dalam ketaqwaan

QS Al Maidah : 2

... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya

---

Doa minta jodoh/anak

QS Al Furqon : 74

... Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

---

Qs Al Anbiyaa :89

... Ya Rabbku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.

---

26 September 2011

Pengajian @ Musholla Al Ikhlas Puri Bintaro Tanggal 26 September 2011

Event : Pengajian @ Musholla Al Ikhlas Puri Bintaro
Tanggal : 26 September 2011
Pembicara : Ustadz Aswan Faisal
Tema: Syawal

Pembacaan ayat suci Al Quran :

Qs Ali Imran : 102-104

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nimat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nimat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.

---

Apabila seseorang mengucapkan salam kepada kita, berarti orang tersebut telah mendoakan kita, hargailah dengan menjawab salamnya

Pentingnya "salam"

Assalamu alaikum merupakan salam dalam Bahasa Arab, dan digunakan oleh kultur Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dapat merekatkan Ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Untuk yang mengucapkan salam, hukumnya adalah Sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya.

Makna :

1. Mendoakan keselamatan baik jiwa maupun raga

---

QS Asy Syuara : 88-89

Adalah hari yang mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.

---

Qs Al Fajr : 27-30

Hai jiwa yang tenang

Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya

Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku

dan masuklah ke dalam surga-Ku

---

2. Mendoakan rahmat dari Allah

Jangan berputus asa dengan rahmat Allah

QS AZ Zumar : 53

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

QS Ali Imran : 132

Dan ta'atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat

---

Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa

Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi. Namun ia ditunjuki pada seorang rahib. Lantas ia pun mendatanginya dan berkata, ”Jika seseorang telah membunuh 99 jiwa, apakah taubatnya diterima?” Rahib pun menjawabnya, ”Orang seperti itu tidak diterima taubatnya.” Lalu orang tersebut membunuh rahib itu dan genaplah 100 jiwa yang telah ia renggut nyawanya.

Kemudian ia kembali lagi bertanya tentang keberadaan orang yang paling alim di muka bumi. Ia pun ditunjuki kepada seorang ‘alim. Lantas ia bertanya pada ‘alim tersebut, ”Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa, apakah taubatnya masih diterima?” Orang alim itu pun menjawab, ”Ya masih diterima. Dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Beranjaklah dari tempat ini dan ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu(yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek.”
Laki-laki ini pun pergi (menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut). Ketika sampai di tengah perjalanan, maut pun menjemputnya. Akhirnya, terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat adzab. Malaikat rahmat berkata, ”Orang ini datang dalam keadaan bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah”. Namun malaikat adzab berkata, ”Orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun”. Lalu datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai pemutus perselisihan mereka. Malaikat ini berkata, ”Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju -pen). Jika jaraknya dekat, maka ia yang berhak atas orang ini.” Lalu mereka pun mengukur jarak kedua tempat tersebut dan mereka dapatkan bahwa orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia tuju. Akhirnya,ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.”

---

Beberapa Faedah Hadits tersebut :

1. Luasnya ampunan Allah

2. Allah akan mengampuni setiap dosa meskipun dosa besar selama mau bertaubat

3. Janganlah membuat seseorang putus asa dari rahmat Allah

4. Seseorang yang melakukan dosa beberapa kali dan ia bertaubat, Allah pun akan mengampuninya

5. Diterimanya taubat seorang pembunuh

6. Orang yang bertaubat hendaknya berhijrah dari lingkungan yang jelek

7. Memperkuat taubat yaitu berteman dengan orang yang sholih

8. Keutamaan ilmu dan orang yang berilmu

9. Orang yang berfatwa tanpa ilmu hanya membawa kerusakan

---

Setiap perbuatan yang kita lakukan itu ada balasannya

Qs Al Zalzalah : 6-8

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

---

3. Mendoakan keberkahan

---

Biasakan diri untuk berdoa ketika merias diri

Doa bercermin : Allaahumma kamaa hassanta khalqii fahassin khuluqii

Artinya : Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pulalah akhlakku. (HR. Ahmad)

---

Beri keberkahan untuk rumah kita dengan membacakan ayat Al Quran didalamnya

Janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan, karena sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat al-Baqarah - HR muslim

---

Keutamaan menuntut ilmu

Rasulullah bersabda: Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)

---

Dari Ummul mukminin, Ummu ‘Abdillah, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak”

---

Ilmu tanpa amal membahayakan (bagi yang punya ilmu), dan amal tanpa ilmu menyesatkan (dirinya sendiri dan orang lain)

---

Ibnul Mandzur berkata, "Syawal adalah salah satu nama bulan yang sudah ma'ruf, yakni nama bulan setelah bulan Ramadhan, dan merupakan awal dari bulan-bulan haji." Ada juga yang berpendapat, jika dikatakan Tasywiil Labnil Ibil (syawwalnya susu onta), berarti susu onta yang tinggal sedikit atau berkurang. Begitu juga onta yang berada dalam keadaan panas dan kehausan. Dari sini bangsa Arab berkeyakinan, bakal sial apabila melangsungkan akad pernikahan pada bulan ini. Mereka berkata, “Wanita yang hendak dikawini itu akan menolak lelaki yang ingin mengawininya seperti onta betina yang menolak onta jantan jika sudah dibuahi/bunting dan mengangkat ekornya.”

Maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membatalkan anggapan sial mereka tersebut dengan menikahi istri tercintanya, 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha pada bulan ini. Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata, “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara isteri-isteri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR. Muslim no. 2551, Al-Tirmidzi no. 1013, Al-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137 –dinukil dari Maktabah Syamilah-)

Maka yang menyebabkan orang Arab pada zaman jahiliyah dulu menganggap sial menikah pada bulan syawwal adalah keyakinan mereka bahwa wanita akan menolak suaminya seperti penolakan onta betina yang mengangkat ekornya setelah dibuahi/bunting. Yang pada intinya, mereka menganggap ada kesialan pada bulan ini untuk digunakan menikah dan melarangnya. Padahal sesungguhnya, keyakinan atau anggapan ini adalah anggapan yang tak berdasar dan tidak dibenarkan oleh syariat maupun akal akal sehat.

---

QS Al Hajj : 27

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,dan mengendarai unta yang kurus 985 yang datang dari segenap penjuru yang jauh

---

Bulan Kembali ke Fitrah

Syawal adalah bulan kembalinya umat Islam kepada fitrahnya, diampuni semua dosanya, setelah melakukan ibadah Ramadhan sebulan penuh. Paling tidak, tanggal 1 Syawal umat Islam “kembali makan pagi” dan diharamkan berpuasa pada hari itu.

Ketibaan Syawal membawa kemenangan bagi mereka yang berjaya menjalani ibadah puasa sepanjang Ramadan. Ia merupakan lambang kemenangan umat Islam hasil dari "peperangan" menentang musuh dalam jiwa yang terbesar, yaitu hawa nafsu.

Bulan Takbir

Tanggal 1 Syawal, Idul Fitri, seluruh umat Islam di berbagai belahan mengumandangkan takbir. Maka, bulan Syawal pun merupakan bulan dikumandangkannya takbir oleh seluruh umat Islam secara serentak, paling tidak satu malam, yakni begitu malam memasuki tanggal 1 Syawal alias Malam Takbiran, menjelang Shalat Idul Fitri.

Kumandang takbir merupakan ungkapan rasa syukur atas keberhasilan ibadah Ramadhan selama sebulan penuh. Kemenangan yang diraih itu tidak akan tercapai, kecuali dengan pertolongan-Nya. Maka umat Islam pun memperbanyakkan dzikir, takbir, tahmid, dan tasbih. “"Dan agar kamu membesarkan Allah atas apa-apa yang telah Ia memberi petunjuk kepada kamu, dan agar kamu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan" (QS. Al-Baqarah: 185).

Bulan Silaturahmi

Dibandingkan bulan-bulan lainnya, pada bulan inilah umat Islam sangat banyak melakukan amaliah silaturahmi, mulai mudik ke kampung halaman, saling bermaafan dengan teman atau tetangga, hala bihalal, kirim SMS dan telepon, dan sebagainya. Betapa Syawal pun menjadi bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan Allah karena umat Islam menguatkan tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.

Bulan Ceria

Syawal adalah bulan penuh ceria. Di Indonesia bahkan identik dengan hal yang serba baru –baju baru, sepatu baru, perabot rumah tangga baru, dan lain-lain. Orang-orang bersuka cita, bersalaman, berpelukan, bertangis bahagia, mengucap syukur yang agung, meminta maaf, memaafkan yang bersalah.

Begitu banyak doa terlempar di udara. Begitu banyak cinta kasih saling diberikan antar seluruh umat manusia. Aura maaf tersebar di seluruh penjuru bumi, nuansa peleburan dosa, nuansa pencarian makna baru dalam hidup.

Puasa Satu Tahun

Amaliah yang ditentukan Rasulullah Saw pada bulan Syawal adalah puasa sunah selama enam hari, sebagai kelanjutan puasa Ramadhan.

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh” (H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)

“Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih At-Targhib).

Bulan Nikah

Syawal adalah bulan yang baik untuk menikah. Hal ini sekaligus mendobrak khurafat, yakni pemikiran dan tradisi jahiliyah yang tidak mau melakukan pernikahan pada bulan Syawal karena takut terjadi malapetaka.

Budaya jahiliyah itu muncul disebabkan pada suatu tahun, tepatnya bulan Syawal, Allah Swt menurunkan wabah penyakit, sehingga banyak orang mati termasuk beberapa pasangan pengantin. Maka sejak itu, a kaum jahiliah tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal.

Khurafat itu didobrak oleh Islam. Rasulullah Saw menunjukkan sendiri bahwa bulan Syawal baik untuk menikah. Siti Aisyah menegaskan: “Rasulullah SAW menikahi saya pada bulan Syawal, berkumpul (membina rumah tangga) dengan saya pada bulan Syawal, maka siapakah dari isteri beliau yang lebih beruntung daripada saya?”. Selain dengan Siti Aisyah, Rasul juga menikahi Ummu Salamah juga pada bulan Syawal.

Menurut Imam An-Nawawi, hadits tersebut berisi anjuran menikah pada bulan Syawal. ‘Aisyah bermaksud, dengan ucapannya ini, untuk menolak tradisi jahiliah dan anggapan mereka bahwa menikah pada bulan Syawal tidak baik.

Bulan Peningkatan

Inilah keistimewaan bulan Syawal yang paling utama. Syawal adalah bulan “peningkatan” kualitas dan kuantitas ibadah. Syawal sendiri, secara harfiyah, artinya “peningkatan”, yakni peningkatan ibadah sebagai hasil training selama bulan Ramadhan. Umat Islam diharapkan mampu meningkatkan amal kebaikannya pada bulan ini, bukannya malah menurun atau kembali ke “watak” semula yang jauh dari Islam. Na’udzubillah.

Bulan Pembuktian Takwa

Inilah makna terpenting bulan Syawal. Setelah Ramadhan berlalu, pada bulan Syawal-lah “pembuktian” berhasil-tidaknya ibadah Ramadhan, utamanya puasa, yang bertujuan meraih derajat takwa.

http://azuraakhfiya.blogspot.com/2008/10/memasuki-ramadhan-biasanya-kita.html

---

Ciri ciri orang yang bertaqwa

QS Ali Imran : 133-135

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri 229, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui

---

Kisah Abdullah bin Abbas

adalah seorang Sahabat Nabi, dan merupakan anak dari Abbas bin Abdul-Muththalib, paman dari Rasulullah Muhammad SAW. Dikenal juga dengan nama lain yaitu Ibnu Abbas

Ibnu Abbas merupakan salah satu sahabat yang berpengetahuan luas, dan banyak hadits sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas, serta beliau juga menurunkan seluruh Khalifah dari Bani Abbasiyah.

Ibnu Abbas pernah didekap Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah SAW berkata, Ya Allah, ajarkanlah kepadanya hikmah. Yang dimaksud hikmah adalah pemahaman terhadap Al-Qur'an

---

Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan : Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).

http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-19-mintalah-pertolongan-kepada-allah/

---

Keutamaan bertaqwa :

QS At THalaq : 2-5

... Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.

Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya ...

Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya

Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya

---

Keutamaan berbuat baik adalah mendapatkan pahala

QS An Nahl : 97

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

---

Kisah

Qs Al Kahfi : 60-82

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada (muridnya): Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelim sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.

Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.

Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Musa kepada muridnya: Bawalah ke mari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.

Muridnya menjawab: Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.

Musa berkata: Itulah (tempat) yang kita cari. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

Musa berkata kepada Khidhr: Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu

Dia menjawab: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku.

Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu

Musa berkata: Insya Allah kamu akan mendapatkanku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun.

Dia berkata: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tetang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu.

Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidihr melobanginya. Musa berkata: Mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar.

Dia (Khidihr) berkata: Bukankah aku telah berkata: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku

Musa berkata: Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku.

Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidihr membunuhnya. Musa berkata: Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar.

Khidhr berkata: Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku

Musa berkata: Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku.

Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu.

Khidihr berkata: Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
Adapun bahtera itu kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena dihadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.

Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mumin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.

Dan kami menghendaki, supaya Rabb mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anak itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Rabbmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanan itu, sebagai rahmat dari Rabbmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.

---

Intinya, agar kita mendapatkan anak yang sholeh, kita sebagai orang tuanya menjadi sholeh/sholehah terlebih dahulu

---

Doa orang tua kepada anaknya

Qs Al Furfon : 74

Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

---

Doa anak kepada orang tuanya

QS Al Isra : 24

Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.

---

Doa agar diberikan keteguhan di jalanNya

QS Al Fatihah : 6-7

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nimat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan) mereka yang sesat.

---

Doa : Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan akhir yang baik, dan jangan Kau akhiri hidup kami dengan akhir yang buruk

---

Allah sangat mencintai hamba hambaNya

Rasulullah saw melihat seorang ibu yang kehilangan anaknya, kemudian ia menemukannya. Ia peluk anaknya erat-erat. Rasulullaha saw bertanya, "Mungkinkah wanita ini melempar anaknya ke api?" Sahabat menjawab, "Tidak." Lalu Rasulullah saw bersabda, "Allah lebih sayang kepada para hamba-Nya daripada sayangnya wanita ini kepada anaknya

---

25 September 2011

Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar Tanggal 25 September 2011

Event : Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 25 September 2011
Pembicara : DR Shobahussurur Syamsi, MA
Tema: Silahturahim di dalam Al Quran

Asal Kata silahturahim dan silahturahmi :

Silah itu berarti menyambungkan. Sementara rahmi mempunyai arti rasa nyeri yg timbul (dan diderita sang ibu) pada saat melahirkan. Adapun rahim adalah kasih sayang. silaturahim = hubungan kasih sayang, sedangkan silaturahmi = penghubung uterus (tali pusar yg menghubungkan ibu dan anak).

---

Dalilnya :

Qs Al Hujurat : 13

Hai manusia, sesunggunya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesunggunya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

---

Pepatah : Satu batang lidi mudah patah, seikat lidi tak mudah patah

---

QS Al Baqarah : 27

(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi

---

Menurut ayat tersebut, orang yang rugi adalah orang yang :

1. meremehkan janji Allah

2. Memutuskan silahturahim

3. Merusak bumi

---

Qs Ar Ra'du : 19-25

Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran

(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian

dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)

(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu

(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum 772". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu

Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (jahannam)

---

Menurut ayat tersebut, orang yang memutuskan silahturahim maka dia akan mendapatkan tempat kembali yang seburuk buruknya (Neraka jahanam)

Menurut ayat tersebut, orang yang menyambung silahturahim maka dia akan mendapatkan tempat kembali yang baik (Surga Aden), siapa saja mereka ?

1. orang yang memenuhi janji dan orang yang tidak berselisih janji

2. orang yang menyambung silahturahim

3. oang yang takut Tuhan

4. orang yang takut kepada hari kiamat

5. orang yang sabar dalam meraih ridho Allah

6. orang yang melaksanakan shalat

7. orang yang berinfak baik dengan cara diam diam maupun terang terangan

8. orang yang menolak kejahatan dengan kebaikan'

9. orang yang seimbang antara hubungannya dengan Allah dan manusia

10. orang yang mengajak serta nenek moyangnya, pasangannya, anak anaknya untuk masuk surga

---

Keutamaan berbakti keoada orang tua :

Qs Al Isra : 23-24

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil"

---

Qs Luqman : 13-14

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

---

Mari berbakti kepada orang tua ketika mereka masih hidup maupun ketika mereka sudah meninggal

---

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya

---

QS At Tahrim : 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

---

Itulah kenapa kita harus membimbing keluarga kita agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang menyebabkan kita dan atau keluarga kita masuk neraka

---

Barangsiapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi. (HR. Bukhari)

24 September 2011

Pengajian Mahagoni Park Tanggal 24 September 2011

Event : Pengajian Mahagoni Park
Tanggal : 24 September 2011
Pembicara : Ustadzah Nok Waliyah
Tema: Fase Pendidikan Anak Usia 0-7 dan 8-14 Tahun

Metode mendidik anak sebaik apapun akan percuma jika tidak membekali diri dengan kesholehan orang tuanya

Orang yang sukses adalah yang nafi'un lil ghoirihi (bermanfaat bagi orang lain)

Apabila kita memiliki keluarga yang beriman maka kita akan bertemu bersama sama di surga

QS At Thur : 21

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya

---

Tempat orang yang dzalim adalah neraka jahanam

QS AT Taubah : 109

Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim

---

Dakwah yang utama adalah ke dalam anggota keluarga kita sendiri

---

Doa untuk keluarga kita : Ya Allah ilhamkan mereka untuk berbuat taat kepadaMu

---

Fase dalam mendidik anak di dalam islam :

1. usia 0-7 tahun

2. usia 8-14 tahun

3. usia 15-21 tahun

---

Biarlah anak kalian bermain pada 7 tahun pertama, kemudian didik mereka di dalam 7 tahun kedua kemudian senantiasa bersama kalian dalam musyawarah di 7 tahun ketiga

---

Ali bin Abu Thalib RA mengajarkan tahapan mendidik anak, yaitu :

1. Usia 0-7 tahun : jadikan ia raja (kita melayani kebutuhannya)

2. Usia 7-14 tahun : jadikan ia tentara (ajarkan kemandirian)

3. Usia 14 tahun ke atas : jadikan ia kawan. Teman yang sejajar, bukan melulu orangtua yang superior terhadap anak remaja. Remaja butuh kawan (yaitu orangtua) yang asyik, yang bisa mendengarkan mereka.

---

Fase pendidikan anak usia 0-7 tahun :

1. segala bentuk pendidikan disampaikan dengan pola yang fun

2. memberikan kebebasan (tidak mengekang)

3. perkembangan otak kanan sedang pesat

4. memberikan contoh/praktek

5. Hargai anak anak

6. Ajari akhlaq/sikap/behaviour

7. Perhatikan prinsip kebertahapan

a. Tauhid : Ajarkan kalimat syahadat paling lambat sebelum mencapai usia 4 tahun

b. Adab

---

Pendidikan anak menurut Hj Elly Risman :

1. Penanaman akidah, ibadah yang kokoh

2. Memiliki pendirian yang teguh

3. Jadikan anak yang nafi'un lil ghoirihi (bermanfaat bagi orang lain)

---

Fase pendidikan anak usia 8-14 tahun :

1. mendisiplinkan anak dengan segala aturan di sekolah, rumah, masyarakat (seperti adab bertamu, adab bertetangga)

2. anak sudah tahu adanya sebab akibat

3. Mengajarkan pemdidikan ilmu pengetahuan umum, ilmu pengetahuan islam dan pendidikan fisik

---

“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang & memanah”(Riwayat Sahih Bukhari/Muslim)

“Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (Riwayat Muslim)

Dalam kehidupan zaman moderen saat ini, sabda rasulullah tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

1. Berburu

Yaitu mengajari anak kita untuk mencari makan atau mencari uang. Hal yang dapat kita ajarkan antara lain mengajari anak kita berdagang, memasak, memancing, keterampilan dan pendidikan untuk bekal hidupnya kelak.

2. Berkuda

Yaitu berkendara. Dahulu orang bepergian dengan cepat dengan mengendarai kuda. Saat ini tentunya dengan sepeda, sepeda motor, dan mobil. Sesuaikan dengan usia anak kita, bila masih kecil ajarkan bersepeda dulu.

3. Berenang

Manusia ditakdirkan untuk hidup di darat. Tapi manusia juga harus mampu bertahan di air. Kemampuan dasar untuk bertahan di air adalah dengan berenang. Ada baiknya anak diajari berenang sejak dini untuk menghindari bahaya tenggelam. Sebab anak-anak suka sekali bermain di air tanpa mengetahui bahayanya.

---

19 September 2011

Pengajian Al Mizan Bintaro Tanggal 19 September 2011

Event : Pengajian Al Mizan Bintaro
Tanggal : 19 September 2011
Pembicara : Ustadz Afdholi
Tema: Hikmah di dalam Halal Bi Halal

Nabi Adam tatkala diciptakan Allah sendirian, beliau belum bahagia sempurna, namun ketika Allah menciptakan Hawa untuk mendampingi Adam, maka kebahagiaan tersebut jadi sempurna

Intinya, manusia itu tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain

Disinilah perlunya ada silahturahim

Ada beberapa ayat di dalam Al Quran (Perintah Allah) yang memerintahkan manusia agar :

1. Taqwa

QS Al Hujurat : 1

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

---

2. Jangan bersuara keras

QS Al Hujurat : 2

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata padanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.

---

3. Puasa

QS Al Baqarah : 183

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa

---

4. Beragama Islam

Qs Ali Imran : 102

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam

---

5. Saling meminta menerima (silahturahim)

Qs An Nisa : 1

Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silatur-rahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu

---

6. Sabar

Qs Ali Imran : 200

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

---

7. Saling kenal mengenal

QS Al Hujurat : 13

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

---

8. Pemaaf

QS Al A'raf : 199

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang maruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh

---

Pemaaf disini yang dimaksudkan adalah meskipun orang yang melakukan kesalahan belum meminta maaf namun kita sudah memberikan maaf

---

9. Meminta maaf

Qs Ali Imran : 133-134

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

---

10. Berikhtiar/berusaha

Qs Ar Ra'du : 11

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

---

11. Makan makanan yang baik

Qs An Nisa : 29

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu

---

12. Berbuat baik kepada orang yang jahat kepada kita

Sesuai kisah Rasulullah berikut sebagai suri tauladan :

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abu bakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu.

Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

---

Orang yang hatinya bersih akan selamat

QS Asy Syu'ara : 87-89

dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,

kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

---

Doa yang berhubungan dengan Halal Bi Halal :

Allahumma Ja'alna Minal Aidin Wal Faizin

---

Biasanya dalam kesempatan tersebut umat Muslim mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin. Tahukah Anda arti dari ungkapan tersebut? Yang jelas artinya bukanlah Mohon Maaf Lahir dan Batin. Minal Aidin artinya "dari golongan orang-orang yang kembali." Maksudnya orang-orang yang kembali fitrah setelah sebulan melaksanakan ibadah Ramadhan. Wal Faizin artinya "dan golongan orang-orang yang menang." Maksudnya orang-orang yang telah memenangkan pertempuran melawan hawa nafsu selama Ramadhan.

Jadi ucapan yang dianjurkan saat Idul Fitri ini adalah Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya Kariem

---

Hikmah yang ada di dalam Halal Bi Halal antara lain :

1. Ta'aruf

2. Silahturahim

3. Memaafkan/Meminta maaf

---

Keutamaan menjalin hubungan baik dengan tetangga :

1. Rasulullah Saw bersabda: Dua macam orang kelak dihari kiamat Allah tidak mau memperhatikannya yaitu, orang-orang yang memutuskan silaturahmi dan tetangga yang jahat [HR. Ad Dailami]

2. Rasulullah Saw bersabda: Hak tetangga itu ialah apabila ia sakit engkau harus menjenguknya, apabila meninggal engkau mengantarkan jenazahnya, apabila meminjam kepadamu engkau memberinya pinjaman, apabila auratnya kelihatan engkau menutupkannya, apabila memperoleh kebaikan (rezeki) engkau berikan selamat kepadanya, apabila tertimpa musibah engkau berbelasungkawa terhadapnya, janganlah engkau meninggikan rumahmu lebih tinggi dari pada bangunan rumahnya sehingga udara tidak dapat memasuki rumahnya, serta janganlah engkau menyakitinya dengan bau sedap masakan pancimu kecuali engkau mengirim sebagian darinya untuk dia [HR. Ibnu Asakir]

3. Rasulullah Saw bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia berkata hanya perkara yang baik atau diam dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia memuliakan rumah tetangganya. Begitu juga siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia memuliakan para tamunya [HR. Bukhari, Muslim]

---

Berbuat baiklah kepada sesama, dan baktikan kebaikan kepada semua orang agar anda mendapat kebahagiaan, jenguklah orang yang sakit, berilah kepada orang yang fakir dan kasihilah anak-anak yatim.

Hiasilah wajah dengan senyum, niscaya anda mendapatkan cinta kasih sesama. Haluskan tutur kata niscaya anda mendapat cinta kasih sesama. Rendahkan diri kepada sesama niscaya anda akan dihormati oleh sesama.

Maafkanlah orang yang pernah melakukan kezaliman kepada anda, sambunglah tali silaturhmi orang yang memutuskan tali silaturahmi dengan anda. Berilah orang yang pernah tidak memberi kepada anda, dan bersabarlah terhadap orang yang berbuat jahat kepada anda, niscaya anda akan memperoleh rasa bahagia dan aman dalam diri anda.

---

4. Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Aththahawi)

---

Filosofi Jari

1. Ibu Jari

Kalau diliat, jempol (ibu jari) itu paling besar. Tapi secara filosofi, jempol ini diumpamakan sebagai perlambangan penguasa. Layaknya sang penguasa, jempol tersebut mengontrol ke-empat jari yang lain. Sebagai contoh :

Ambil sebuah palu dan sebuah paku. Lalu cobalah memukul paku tersebut menggunakan palu, namun saat memegang palu, jempol tidak ikut menggenggam palu tersebut. Apakah yang terjadi? Yups, Palu tersebut memukul tanpa ada arah yang jelas. Nah, sekarang cobalah memukul palu dengan bantuan jempol, maka dengan mudahnya kita memukul paku tersebut.

Begitulah pentingnya posisi jempol (ibu jari) di tangan kita. Sama halnya pentingnya para penguasa bagi kita.

2. Telunjuk

Secara fisik, telunjuk itu bentuknya proporsional. Tapi secara fungsi, telunjuk adalah sesuatu hal yang luar biasa. Buktinya, dengan menunjuk sesuatu kepada penjual toko, dan memberika beberapa lembar uang, sesuatu yang kita tunjuk tersebut bisa menjadi milik kita. Jika tidak mengerti sesuatu di papan ketika dalam proses belajar mengajar, maka guru akan menjelaskan apa yang kita tunjuk. Sama halnya ketika menjadi bos, tinggal menunjuk dan anak buah kita akan mengerjakan apa yang kita tunjuk.

3. Jari Tengah

Jari yang paling tinggi diantara semua jari. Dan menariknya, sang jari tengah akan menarik dirinya dan menjajarkan dirinya sama dengan jari yang lain ketika kita mengambil sesuatu. Misal : ada handphone kita di meja, dan kita ingin mengambilnya, perhatikanlah pergerakan jari tersebut. Disitu bakal terlihat jelas. Jari tengah ini biasa diumpakan sebagai orang yang bijaksana. Yang mana dia selalu tau kapan dan dimana dia harus menempatkan dirinya.

4. Jari Manis

Sebelum meninjau lebih jauh, kenapa yah bisa namanya jari manis? semua hal manis ditempatkan disini. Misal : Cincin pernikahan. Disisi lain, jari manis jika saling bertemu, maka akan susah dipisahkan. Contoh paling mudah :

Buatlah tangan kanan dan kiri lo saling menggenggam. Kemudian, bukalah jarinya sepasang demi sepasang tapi jari lain tidak boleh ikutan melepaskan genggaman. Dan lihat lah, jari manis sangat susah dilepaskan genggamannya.

5. Jari Kelingking

Jarinya yang paling kecil dan paling lemah, itulah jari kelingking. Dan juga, jari ini merupakan lambang daripada wanita. Sekalipun lemah, tetap saja mempunyai peranan yang penting.

18 September 2011

Kuliah Ahad Dhuha masjid raya bani umar Tanggal 18 September 2011

Event : Kuliah Ahad Dhuha masjid raya bani umar
Tanggal : 18 September 2011
Pembicara : Dr. H. Asep Usman Ismail, MA
Tema: Maqamat dan Ahwal dalam tasawuf

Maqamat secara bahasa (Harfiah)

1. Tempat Berdiri

Maqamat secara maknawiyah

2. Kedudukan / posisi

3. tempat berhenti

4. tangga

---

Maqamat di dalam Al Quran :

1. Tempat berdiri

qs Al Baqarah : 127

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah beserta Ismail (seraya berdoa): Ya Rabb kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

---

qs Ali Imran : 97

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam

---

2. Tempat berdiri di hadapan TuhanNya

Qs An Naziyat : 40-41

Dan adapun orang-orang yangtakut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya

maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).

---

Maqamat menurut ulama Al Qusyairi :

1. Tahapan

Misalnya pada saat kita shalat, memulai tahapan dengan membersihkan diri (wudhu)

2. Adab

Misalnya pada saat kita shalat, antara orang yang 1 dan yang lain berbeda beda, ada yang mengadabkan dirinya selalu berjamaah dan di masjid namun ada yang tidak

3. Wushul Ilallah

---

Maqamat di dalam tasawuf

1. Tangga

2. Shelter

---

Maqamat menurut al Sarraj

1. Kedudukan hamba

Qs An Nisa : 69

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nimat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiqqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

---

Tingkatan maqamat :

a. Nabi

b. Orang yang mencintai kebenaran

c. orang yang mati syahid

d. orang yang sholeh

---

2. Tingkatan hamba di hadapan Allah

Qs Fatir : 32

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu itu adalah karunia yang amat besar

---

Tingkatan maqamat :

a. orang yang menganiaya diri sendiri

b. orang yang ada di pertengahan

c. orang yang berbuat kebaikan

---

Alur maqamat menurut al sarraj :

1. Al Ibadah

2. Al Mujahadah

3. riyadhoh ruhiyah

4. al Intiqo ilallah

5.

---

5 faktor yang harus ada di dalam shalat :

1. tawajju

2. munajat

3. ikhlas

4. berserah

5. khusyuk

Poin yang ke 5 akan tercapai apabila sudah melaksanakan poin 1-4

---

Tangga maqamat :

1. Taubat

2. Al Wara

3. Zuhud :

a. dari yang haram

b. dari yang subhat

c. dari yang makruh

4. Fakir

5. As shobru

6. At Tawaqul

7. Ar Ridho

---

Qs Al Hujurat : 15

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.

---

Taqwa itu laksana air hujan yang diturunkan Allah, sedangkan manusia laksana bumi

jadi ketika air hujan itu turun, ada bagian bumi yang langsung menerima air hujan tersebut kemudian airnya langsung meresap kemudian hilang, ada bagian bumi yang langsung menerima air hujan tersebut kemudian menyimpannya.

---

Qs Al Hujurat : 13

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

---

Qs An Najm : 32

maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah Yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.

---

17 September 2011

Pengajian masjid raya bani umar Tanggal 13 September 2011

Event : Pengajian masjid raya bani umar
Tanggal : 13 September 2011
Pembicara : Hj Astrie Ivo
Tema: Syawal

Macam macam ayat Allah :

1. Qauliyah

2. Kauniyah (Berupa alam semesta)

---

Syawal artinya naik, Maksudnya, setelah kaum muslimin digembleng di dalam bulan Ramadhan, maka setelah itu mereka harus naik kualitas keimannya di dalam bulan Syawal.

---

Salah satu ciri orang yang sukses adalah dia mau menunda kenikmatan sesaat (di dunia) untuk menerima kenikmatan yang lebih besar (di akhirat)

---

semoga dengan datangnya syawal, kesehatan kita juga makin membaik karena puasa membuat kita sehat :

hadits riwayat Abu Mian dari Abu Hurairah mengakui hal ini dengan bersabda : “Berpuasalah, kamu akan sehat”.

---

Dalil tentang tayamum :

QS An Nisa : 43

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun

---

Tugas hamba :

1. Tilawah

2. Tadabbur

3. Tarbiyah

4. Tazkiyah

---

Jangan menjadikan ibadah hanya sebagai ritual semata

---

Keutamaan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawwal

Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.

---

Keutamaan menaati peraturan pemerintah

Qs An Nisa : 59

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

---

Mari beribadah untuk mengharap ridho Allah, bukan hanya semata mengharapkan pahala

---

Keutamaan bertaubat

Dari Ali -radhiallahu anhu- dari Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda, “Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa lalu di bangun dan bersuci, kemudian mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya.” (HR. At-Tirmizi)

---

Istighfar Nabi SAW dalam sehari semalam lebih dari 70 kali

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dia berkata; Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR.Bukhari)

---

Mengapa harus beramar ma'ruf nahi munkar di dalam keluarga kita

QS At Tahrim : 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

---

Belajarlah menerima kelabihan orang lain dan berdamai dengan kekurangan orang lain

---

Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain, kita ibarat satu tubuh. Rasul bersabdayang artinya: Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam." (HR Muslim).

---

Dengan memaafkan maka kita dimaafkan

---

Dalil Halal bi Halal

Qs Ali Imran : 133-135

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.

---

Keutamaan ta'awudz

Qs An Nahl : 98

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

---

Keutamaan shalat rawatib

Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.”

---

Keutamaan bersalaman

Dalam riwayat Hudzaifah bin al-Yaman juga disebutkan, bahwa Rasulullah SAW‎bersabda: “seorang muslim yang saling bertemu dan mengucapkan salam, kemudian ‎berjabat tangan, maka dosa-dosanya akan berguguran, sebagaimana gugurnya daun-‎daun pepohonan yang kering”. (HR. Imam Al-Baihaqi)‎

---

Tujuan Allah menciptakan manusia

QS Adz Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

---

Dalil perintah untuk mengajarkan keluarga kita untuk shalat

Qs Thaha : 132

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa

---

Keutamaan bersabar dalam menghadapi cobaan

QS Al Baqarah : 155-157

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiuun.

Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

---

Para jin pun ikut mendengarkan ketika Nabi membaca Al Quran

QS Jin : 1

Katakanlah (hai Muhammad): Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan,

---

Ucapkan perkataan yang :

1. qaulan sadida dalam arti pembicaraan yang benar, jujur, lurus, tidak sombong, tidak berbelit-belit

2. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka

3. Qaulan Ma’rufa artinya perkataan yang baik

4. Qaulan Karima yaitu perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama

5. Qaulan Layina yaitu kata-kata yang lemah-lembut

6. Qaulan Maysura yaitu ucapan yang mudah

---

Disetiap manusia itu ada unsur buruk dan baik

QS Asy Syams : 8

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan

---

shalawat

Hasbi rabbi jallallah

Ma fi qalbi ghayrullah

---

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA. Bahwa Nabi SAW bersabda, “Apabila hamba itu berbuat dosa, niscaya akan dituliskan atas diri hamba itu”.

Kemudian seorang arab desa bertanya, “dan jikalau ia bertobat ?”

Nabi SAW mnejawab, “niscaya dihapuslah dosa itu”.

Arab desa bertanya lagi, “Jikalau diulanginya”.

Nabi SAW menjawab, “dituliskan lagi dosa atas orang itu”.

Arab desa bertanya lagi,”Jikalau ia bertobat”.

Nabi SAW menjawab, “Akan dihapuskan dari halaman amalnya”.

Arab desa bertanya, “hingga kapan?”

Nabi SAW menjawab, “Sampai ia memohon ampun kepada Allah SWT dan bertobat keadanya. Sesunguhnya Allah tidak akan bosan memberi ampunan sampai hamba itu merasa bosan memohon ampun kepadaNya. Apabila hamba itu bercita-cita akan kebaikan, niscaya ditulis oleh malaikat yang di sebelah kanan sebagai kebaikan sebelum dikerjakannya. Maka bila niat tersebut dikerjakannya, maka akan ditulis sebagai sepuluh kebaikan. Kemudian dilipatkangandakan oleh Allah sampai tujuh ratus kali lipat. Kemudian apabila seorang hamba bercita-cita melakukan kejahatan, niscaya tidak dituliskannya.dan apabila kejahatan itu dikerjakan, niscaya dituliskan sebagai satu kejahatan. Dan apabila ditinggalkan, maka akan ditulis sebagai satu kebaikan. Dan dibelakangnya terdapat kebaikan dan kema’afan Allah Azza Wa Jalla”.

http://manakib.wordpress.com/category/ihya-al-ghazali/page/2/

---

Setan itu menggoda manusia dari segala arah

QS Al A'raf : 16-17

Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

---

Halal Bi Halal Pengajian Mahagoni Park ( Tasyakuran Rumah Nuke ) Tanggal 10 September 2011

Event : Halal Bi Halal Pengajian Mahagoni Park ( Tasyakuran Rumah Nuke )
Tanggal : 10 September 2011
Pembicara : Hj Lulung Umrulain
Tema: Halal Bi Halal, Syawal, Berbuat Baik

Sedekahnya tubuh adalah shalat dhuha, sedekahnya rumah adalah menjamu tamu

Setiap salah seorang di antara kamu memasuki pagi harinya, pada setiap ruas tulangnya ada peluang sedekah; setiap ucapan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap hamdalah (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan la ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, semua itu cukup tergantikan dengan dua raka’at dhuha.” (HR Muslim)

---

Rumah yang luas indikasinya adalah fisik dan hati yang lapang

---

Menyikapi Halal bi halal dengan :

1. apa yang kemarin selama bulan Ramadhan tidak boleh dilakukan, sekarang setelah syawal boleh dilakukan (makan di waktu siang)

2. bertemu, bersalaman, saling memaafkan

---

Silaturahim artinya Menghubungkan tali kekerabatan, menghubungkan kasih sayang. biasanya untuk hubungan yang diakibatkan karena adanya perkawinan atau nasab

---

Tingkatan ketaan seorang istri :

1. Allah

2. Rasulullah

3. Suami

4. orang tua

---

Betapa mulianya dan begitu penting perannya dalam kehidupan anak-anaknya, seorang ibu lebih berhak mendapat penghormatan dari anak-anaknya. Abu Hurairah menceritakan :

Seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya : “Siapakah orang yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu”. Dia bertanya lagi : ” Kemudian siapa ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu” . Dia bertanya lagi : “Kemudian siapa ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu”. Dia bertanya lagi : ” Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab : “Ayahmu”.

Hadis ini sama sekali tidak merendahkan peran seorang ayah, tapi hanya menunjukkan kemulian seorang ibu yang dengan sabar dan susah payah mengandung anaknya dan merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

---

Tiga Bayi yg Bicara dlm Buaian – Kemuliaan di Sisi Manusia Bisa Jadi Kehinaan di Sisi Allah

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"Tidak ada bayi yang bisa berbicara saat masih dalam buaian kecuali tiga orang. (Yang pertama) Nabi ‘Isa ‘alaihis salam. (Yang kedua), dahulu ada seorang laki-laki Bani Isra’il, yang dipanggil dengan nama Juraij, ketika dia sedang melaksanakan shalat ibunya datang memanggilnya, namun laki-laki itu enggan menjawabnya. Dia berkata dalam hati: "Apakah aku penuhi panggilannya atau aku teruskan shalat?". Akhirnya ibunya berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia kecuali Engkau perlihatkan kepadanya wanita pezina". Suatu hari Juraij sedang berada di biaranya lalu datang seorang wanita menawarkan dirinya dan mengajaknya berbicara namun Juraij menolaknya. Kemudian wanita itu mendatangi seorang pengembala lalu wanita ini dapat merayu pengembala itu hingga melahirkan seorang anak. Si wanita lantas berkata; "Ini anaknya Juraij". Maka orang-orang mendatangi Juraij dan menghancurkan biaranya dan memaksanya keluar lalu memaki-makinya. Kemudian Juraij berwudlu’ lalu shalat. Setelah itu dia mendatangi bayi itu lalu bertanya: "Siapakah bapakmu wahai anak?". Bayi itu menjawab: "Seorang penggembala". Orang-orang berkata: "Kami akan bangun biaramu terbuat dari emas". Juraij berkata: "Tidak, dari tanah saja". Dan (yang ketiga), ada seorang wanita dari kalangan Bani Isra’il yang ketika sedang menyusui bayinya ada seorang laki-laki penunggang kuda yg memakai lencana lewat di hadapan wanita itu. Wanita itu berkata; "Ya Allah, jadikanlah anakku ini seperti pemuda itu". Maka spontan saja bayinya melepaskan puting susu ibunya dan memandang laki-laki tampan itu lalu berkata; "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti dia". Lalu dia kembali mengisap puting susu ibunya". Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; "Seakan aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengisap jari beliau"."Lalu lewat seorang budak wanita, maka ibunya berkata; "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti dia". Maka sang bayi kembali melepaskan putting susu ibunya lalu berkata; Ya Allah, jadikanlah aku seperti dia (budak wanita itu). Ibunya bertanya: "Mengapa kamu berkata begitu?". Bayi itu menjawab: "Sesungguhnya pemuda penunggang itu sebenarnya salah seorang dari orang-orang kejam (diktator) sedangkan budak wanita ini, orang-orang menuduhnya dengan mengatakan; kamu mencuri, kamu berzina", padahal dia tidak pernah melakukannya". [HR. Bukhory & Muslim]

---

Menjalin hubungan dengan tetangga itu maknanya dengan menjalin ukhuwah islamiyah

---

Apabila kita sedang melaksanakan ibadah shalat sunah kemudian disaat yang bersamaan suami/orang tua memanggil kita, maka tinggalkan ibadah tersebut, kemudian jawab panggilan suami/orang tua

---

Keutamaan Sedekah Kepada Keluarga dan Kerabat

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri ra : suatu ketika pada hari raya Rasulullah Saw pergi ke Mushalla (ruang atau lapangan yang difungsikan sebagai tempat shalat). Kemudian Nabi Muhammad Saw pulang, ketika Nabi Muhammad Saw sampai di rumahnya , Zainab, istri Ibn Mas’ud meminta izin untuk masuk. Ia berkata, “ya Rasulullah, inilah Zainab”. Nabi Muhammad Saw bertanya,”Zainab yang mana?” ia menjawab bahwa ia istri Ibn Mas’ud. Nabi Muhammad Saw bersabda,”baiklah, silakan masuk”. Ia pun masuk dan berkata, “ya Rasulullah, hari ini anda memerintahkan kami untuk mengeluarkan sedekah dan aku memiliki sebuah perhiasan yang kuniatkan akan kuberikan sebagai sedekah tetapi Ibn Mas’ud berkata bahwa ia dan anak-anaknya lebih berhak mendapatkannya ketimbang orang lain.” Nabi Muhammad Saw bersabda, “apa yang dikatakan Ibn Mas’ud benar. Suami dan anak-anak mu lebih berhak memperolehnya daripada orang lain”.

---

Prioritas penerima zakat

QS At Taubah : 60

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para Muallaf yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekaan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---

Ibnu Abbas Ra meriwayatkan; Rasulullah SAW bersabda "sambunglah hubungan kekeluargaanmu, walau hanya dengan salam". lebih rinci lagi cara silaturahmi yang diajarkan Rasulullah SAW adalah sbb: Dari Abu hurairah Ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :"Janganlah kalian saling dengki, jangan saling meninggikan harta, jangan saling
membelakangi, Jadilah kalian hamba- hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu saudara muslim yang lainnya, tidak boleh berbuat dzalim kepadanya, tidak
boleh merendahkannya, tidak boleh menipunya, dan tidak boleh menghinanya. Takwa itu ada disini."Beliau menunjuk dadanya tiga kali". cukup jahad seseorang
yang menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain haram darahnya, hartanya dan kehormatannya" (HR Muslim).

---

Jadi ada beberapa cara untuk bersilahturahim :

1. memohonkan ampun atas orang lain

2. berdoa atas orang lain

3. bersedekah atas orang lain

4. bersilahturahim dengan keluarga

---

bisa juga :

1. mengucapkan salam

2. berbuat baik (memberi sesuatu)

3. menjaga kejelekan keluarga

4. bekerjasama

---

Munafik itu ada istilah :

1. munafik I`tiqodi

2. Munafik Amaliy.

---

Adapun munafik Amali ialah seperti yang disebutkan dalam hadist nabi: tanda-tanda orang munafik ada tiga. (1) ketika berbicara ia bohong, (2)ketika berjanji ia mengingkari, (3) ketika dipercaya ia berkhianat.

Kemudian yang dimaksud munafik I’tiqodi ialah keluar dari lingkupan Islam atau keluar dari kelompok Islam. Dan inilah yang dimaksud munafik diatas, dan pelakunya akan abadi dineraka.

---

Adalah amalan yang sangat mulia ketika seseorang mampu bersabar terhadap gangguan yang ditimpakan orang kepadanya serta memaafkan kesalahan orang padahal ia mampu untuk membalasnya. Gangguan itu bermacam-macam bentuknya. Adakalanya berupa cercaan, pukulan, perampasan hak, dan semisalnya.

Keutamaan menahan marah dan mengendalikan diri ketika emosi

Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” Hadits shahih riwayat al-Bukhari

---

Silaturahmi Meluaskan Rezeki dan Memperpanjang Umur

Manfaat lain dari membina hubungan antar sesama—atau dalam bahasa Islamnya adalah silaturrahim—adalah bahwa ia bisa membuat rezeki seseorang menjadi bertambah luas dan memperpanjang usia. Hal ini disitir dari hadits Nabi Saw yang berbunyi, ”Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi.” (HR. Bukhari)

Apakah maksud dari sabda Nabi Saw ini?! Mungkin banyak orang di antara kita yang menyanggah bukankah rezeki dan umur sudah Allah SWT tetapkan bahkan sebelum kita dilahirkan?!

Maka dalam menyikapi hadits shahih dari Rasulullah Saw kita harus memiliki pandangan yang bijak, sebab boleh jadi apa yang disampaikan Rasulullah Saw ini adalah makna tersirat bukan yang tersurat.

Beberapa makna yang dapat saya pahami dari hadits ini antara lain adalah:

1. Allah SWT akan memanjangkan umur sebab silaturrahmi. Karena kita rajin menjalin dan membina hubungan baik dengan sesama, maka kita akan dicintai dan disenangi orang. Meski kita sudah wafat berkalang tanah sekalipun, namun nama kita masih disebut dan dikenang orang. Coba Anda perhatikan tokoh-tokoh besar yang jasanya masih disebut orang hingga sekarang. Karena kebaikan hubungan yang pernah mereka bangun, dan jasa mereka terhadap orang lain, meski sudah wafat pun ia tetap dikenang orang dan itu menjadi doa kebaikan untuknya.

2. Silaturrahmi dapat memanjangkan umur juga bisa dipahami bahwa Allah SWT memberi keberkahan pada seseorang. Katakanlah untuk menjadi seorang dokter spesialis seseorang harus menimba ilmu bertahun-tahun. Saat ia praktik pun ia boleh memasang tarif sekehendak hatinya. Namun bila ada seseorang yang rajin menjalin hubungan baik dan suka bersilaturrahmi kepada dokter spesialis ini, tentu sang dokter akan enggan menerima bayaran dari orang baik tersebut. Ini boleh jadi yang disebut sebagai menambah rezeki. Dan disamping itu, orang baik yang suka bersilaturrahmi kepada dokter ini boleh bertanya apa saja kepada dokter tentang ilmu yang dokter kuasai tanpa harus kuliah kedokteran yang memakan waktu bertahun-tahun. Pria itu bisa dapat informasi tentang ilmu medis dalam waktu singkat tanpa harus buang-buang umur. Bukankah ini yang namanya panjang umur?! Apalagi, sang dokter pastilah akan dengan senang hati menjawab semua pertanyaan orang baik ini yang senantiasa menjaga hubungan silaturrahmi.

http://www.facebook.com/topic.php?uid=79591155737&topic=8229

Khotbah Jumat Masjid Al Ghofur Tanggal 9 September 2011

Event : Khotbah Jumat Masjid Al Ghofur
Tanggal : 9 September 2011
Pembicara : -
Tema: Istiqomah

Mari membiasakan diri dengan amalan yang biasa kita gembleng selama bulan Ramadhan

Setan itu menggoda manusia, dari berbagai tingkat sosial, tingkat ekonomi.

Sikap istiqomah dalam beribadah mampu menjaga diri kita dari godaan setan

QS Fussilat : 6

Katakanlah: Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,

---

Istiqomah adalah teguh dan terus menerus di atas agama, yaitu senantiasa taat pada Allah dan menjauhi segala yang mendatangkan murka Allah

---

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat istiqomah antara lain:

1. Konsisten dalam memgang teguh aqidah tauhid

Perintah Allah jangan dicampur adukkan dengan hawa nafsu

2. Konsisten dalam menjalankan syariat agama, baik berupa perintah maupun larangan

Melakukan keburukan segera bertaubat

3. Konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas karena Allah swt.

Melakukan kebaikan bukan karena Riya, tetapi karena Allah

4. Konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan

Nikmat dunia tidak membuat kita melanggar hukum Allah

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut