31 Maret 2012

Pengajian Hijabersmom Community Tema : Pernikahan : Impian dan kenyataan Tanggal : 31 Maret 2012

Event : Pengajian Hijabersmom Community
Tema : Pernikahan : Impian dan kenyataan
Tanggal : 31 Maret 2012
Pembicara : Ustadzah Ningrum Maurice

Suami dan istri adalah pakaian dari masing masing pasangannya

QS Al Baqarah : 187

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.

---

Qs Arrum : 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

---

Barang siapa telah mempunyai kemampuan menikah kemudian ia tidak menikah maka ia bukan termasuk umatku. (H.R.Thabrani dan Baihaqi

---

Kata “Sakinah” berasal dari kata “sakana” artinya tenang, diam, tidak bergerak, yang sebelumnya bergerak atau bergejolak. Maka Sakinah biasanya diartikan dengan tenang atau tenteram. Ada kata yang terdiri dari tiga huruf (Mim, Sin, Kaf) misalnya : Maskan, artinya rumah, tempat tinggal, satu kata dengan kata “Sakinah” (Sin, Kaf, Nun), maka makna Maskan hampir sama dengan Sakinah yaitu tenteram, karena bisanya orang yang sudah masuk ke dalam rumahnya, tempat tinggalnya, ia akan merasa tenang dan tenteram, yang sebelumnya ketika di luar rumah ia mengalami gerakan-gerakan atau bahkan kegoncangan. Orang yang sebelumnya bergerak, beraktivitas, begitu pulang masuk rumahnya, ia merasakan ketenangan. Maka rumah disebut juga dalam bahasa Arab : Maskan, yang memiliki akar kata yang sama dengan “Sakinah”.

---

Macam syukur :

1. Lisan

2. Perbuatan

3. Pikiran

---

Macam macam hati :

1. Qolbun Salim (hati yang sehat)

2. Qolbun Maridh (hati yang sakit)

3. Qolbun Mayyit (hati yang mati)

---

Mawaddah berasal dari kata wadda yang berarti menyukai. Mawaddah sudah dimasukkan ke dalam wazan fa'ala (pakai tasjid) yang berarti aktif saling. Jadi mawaddah bukan berarti mencintai melainkan saling mencintai. Kalau saling berarti mampu menyikapi jawaban. Jadi betul betul aktif tanpa lelah

---

Rahmah merupakan kalimat akar/dasar/masdar yang artinya keibaan atau pengampunan.

QS At Taubah : 61

Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua apa yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mu'min, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih

---

Qs Yunus : 57

Katakanlah:” Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan “

---

Allah menjelaskan bahwa rahmat dekat dengan orang yang selalu berbuat baik. Jadi hati keibaan dan tenggang rasa kita akan terpupuk bila kita mempunyai etos berbuat baik pada yang lain

---

Rasulullah SAW bersabda: “Dua raka’at yang dilakukan oleh orang yang telah menikah itu lebih baik dari 70 raka’at yang dilakukan oleh orang bujang”.

---

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila seorang hamba menikah maka sungguh orang itu telah menyempurnakan setengah agama maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya.”

---

Pernikahan adalah derajat, salah satu tangga menuju Allah, baik sebagai suami/istri, ayah/ibu

---

Perjanjian kuat antara ayah dan suami di dalam akad nikah adalah perjanjian yang kuat (Mitsaqan Ghaliza)Qs Annisa : 21Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat

---

Ada 10 Nasihat Rasulullah kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW. Sepuluh nasihat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan keshalehan. Nasihat atau wasiat tersebut adalah :

1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya kelak Allah tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.Mari bershalawat kepada Nabi

Qs Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

---

5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Di saat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan dari kandungan ibunya. Di saat seorang wanita meninggal ketika melahirkan, maka tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala sribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya pada hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

8. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, maka Allah akan memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allahpun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allahpun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqim dengan selamat.---Jadilah Ketika istri wafat, suami akan mengucapkan, Duhai Allah, hatur terima kasih karena Engkau telah memberikan seorang istri kepadaku yang sangat berarti bagi kehidupan duniaku. Terimalah ia dengan segenap cintaMu, sebagaimana ia sepenuh mencintaiku dalam keadaan apapun diriku.

---

21 Maret 2012

Pengajian Masjid Daarut Tauhid Bintaro Tema : Kajian Fiqih : Mandi Tanggal : 21 Maret 2012

Event : Pengajian Masjid Daarut Tauhid Bintaro
Tema : Kajian Fiqih : Mandi
Tanggal : 21 Maret 2012
Pembicara : Ustadzah Dra. Badriyah Fayumi, Lc, MA

Ada 6 perkara yang mewajibkan mandi, 3 diantaranya diwajibkan bagi laki-laki dan perempuan, yaitu :

1. Bertemunya dua alat kelamin

Bertemunya dua alat kelamin laki-laki dan perempuan meskipun adanya pembatas seperti kain, alat kontrasepsi, dll, karena sebuah hadist " Ketika dua alat kelamin bertemu, maka wajib mandi meskipun tidak sampai keluar air mani " (HR. Muslim ). Adapun hadist yang menununjukkan atas kewajiban
mandi ketika mengeluarkan air mani seperti hadist :" Sesungguhnya kewajiban mandi itu berasal dari keluarnya air mani " sedangkan menyebutkan kata Al-Khitanaini ( dua alat kelamin ) karena umumnya ketika dua alat kelamin bertemu, maka air mani dapat keluar. Maka apabila seseorang memasukkan
Hasyafahnya (alat kelamin laki-laki) kedalam farji (alat kelamin perempuan ) hewan ternak, atau melalui duburnya, maka hukumnya sama dengan berhubungan dengan manusia sebab sama-sama jima' (bersetubuh) lewat farji.

---

2. Keluar Air Mani

Keluarnya air mani dapat menyebabkan diwajibkannya mandi. Tidak ada bedanya baik laki-laki maupun perempuan, wajib mandi apabila telah mengeluarkan air mani. Adapun definisi dari air mani sendiri telah dijelaskan dalam bab wudlu terdahulu. Dasar diwajibkannya mandi sebab keluarnya air mani adalah hadist yang menerangkan bahwa " Sesungguhnya kewajiban mandi berasal dari keluarnya air mani. Oleh karena itu, maka apabila seseorang mengeluarkan air mani, baik dari tempat keluarnya mani yang biasa atau yang dibuatkan oleh seorang dokter, yang mana terbilang sebagai tempat keluarnya mani, maka wajib baginya untuk mandi besar, meskipun dengan jalan haram seperti masturbasi, onani dll. Apabila ada keraguan dalam diri seseorang tentang apakah air yang ada di pakaian ini mani atau madzi? Maka menurut pendapat yang mu'tamad ( yang dapat dipakai sebagai pijakan hukum ) adalah dia boleh memilih antara keduanya dengan konsekwensi hukum menurut yang yang telah dipilih. Apabila dia cenderung memilih mani, maka dia wajib mandi dan apabila dia lebih memilih madzi, maka dia tidak wajib mandi namun pakaiannya menjadi najis.

---

3. Meninggal

Meninggal merupakan sebab diwajibkannya mandi meskipun tergolong fardlu kifayah selain orang yang mati syahid yang haram dimandikan. Untuk keterangan tentang cara memandikan mayit dan hukum-hukumnya akan dibahas dalam bab jenazah pada bab tersendiri.

---

Dan yang 3 perkara lagi khusus bagi perempuan, yaitu :

4. Haid

5. Nifas

6. Wiladah (melahirkan)

---

Jika terjadi sentuhan langsung antara laki-laki dan perempuan apakah membatalkan wudhu ataukah tidak ada tiga pendapat ulama.

1. Wudhu itu batal baik sentuhan tersebut diiringi dengan syahwat ataukah tidak.

Ibnu Katsir mengatakan, “Pendapat yang mengatakan wajibnya berwudhu karena sekedar menyentuh perempuan adalah pendapat Syafii dan para ulama mazhab Syafii, Malik dan pendapat yang terkenal dari Ahmad bin Hanbal”

Pendapat ini juga didukung oleh Ibnu Hazm. Ibnu Mas’ud dan Ibnu Umar juga berpendapat dengan pendapat ini.

---

2. Bersentuhan dengan perempuan tidaklah membatalkan wudhu sama sekali. Inilah pendapat Abu Hanifah, Muhammad bin Hasan asy Syaibani dan sebelumnya merupakan pendapat Ibnu Abbas, Thawus, al Hasan al Bashri dan Atha’. Pendapat inilah yang dipilih oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah.

---

3. Mengatakan bahwa menyentuh perempuan itu membatalkan wudhu jika diiringi syahwat dan tidak membatalkan wudhu jika tanpa syahwat.

Pendapat yang paling kuat adalah pendapat kedua mengingat dalil-dalil sebagai berikut.

Dari Abu Hurairah, dari Aisyah, aku kehilangan Rasulullah pada suatu malam dari tempat tidurku lalu kucari-cari. Akhirnya tanganku memegang bagian dalam telapak kaki Nabi. Ketika itu Nabi di masjid dan kedua telapak kakinya dalam posisi tegak. Saat itu Nabi sedang mengucapkan doa, ‘Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari murkaMu dan dengan maafMu dari hukumanMu. Aku berlindung dengan diriMu dari siksaMu. Aku tidak mampu memujimu sebagaimana pujianMu untuk diriMu sendiri’ (HR Muslim)

Dari Aisyah, Aku tidur melintang di hadapan Rasulullah yang sedang shalat. Kedua kakiku terletak di arah kiblat. Jika beliau hendak bersujud beliau sentuh kakiku sehingga kutarik kedua kakiku. Jika beliau bangkit berdiri kembali kuluruskan kakiku. Aisyah bercerita bahwa pada waktu itu tidak ada lampu di rumah (HR Bukhari) dan (HR Muslim).

Kedua hadits di atas menunjukan bahwa sentuhan antara laki-laki dan perempuan tidaklah membatalkan wudhu. Seandainya wudhu batal tentu shalat yang Nabi lakukan juga batal.

Dari Aisyah, sesungguhnya Nabi itu sering mencium salah seorang istri kemudian beliau langsung shalat tanpa mengulang wudhu (HR Nasai)

Hadits ini menunjukkan bahwa sentuhan bersyahwat itu tidak membatalkan wudhu. Sebagaimana kita ketahui bahwa mencium istri itu identik dengan syahwat

---

Macam fiqih :

1. Fiqih ibadah : bersuci dll

2. Fiqih Munakahat : Pernikahan (Nikah, talaq, rujuk, nafkah, maghonah dll)

3. Fiqih muamalah : transaksi perniagaan (jual beli, sewa menyewe, patungan, hutang piutang, perbankan, asuransi dll)

4. Fiqih mawaris : warisan

5. Fiqih jinayah : hukuman mencuri, minuman keras, zina dll

---

Fiqih : Upaya memahami hukum islam yang praktis berdasarkan dalil (Al Quran, Hadist, Ijmak, Qiyas) yang terperinci dengan jalan ijtihad

---

Macam-macam Mandi Wajib yaitu:

1. Junub

2. Haid

3. Nifas

4. Orang Islam yang meninggal dunia. Keempat hal ini telah disepakati semua ulama mazhab.

Hambali: Menambah satu hal lagi, yaitu: Ketika orang kafir memeluk agama Islam.

Syafi’i dan Imamiyah: Kalau orang kafir itu masuk Islam dalam keadaan junub, maka ia wajib mandi karena. junubnya, bukan Islamnya. Dari itu, kalau pada waktu masuk Islam ia tidak dalam keadaan junub, ia tidak diwajibkan mandi.

Hanafi: la tidak diwajibkan mandi, baik junub maupun tidak (Ibnu Qudamah, Al-Mughni, Jilid I, hal. 207). Imamiyah: Menambah dua mandi lagi dari empat macam di atas, yaitu: Mandi istihadhah, dan mandi ketika menyentuh mayat. Mereka (Imamiyah) mewajibkan mandi bagi yang menyentuh mayat yang telah dingin, dan mayat tersebut belum dimandikan. Keterangan lebih rinci akan dijelaskan nanti. Dari keterangan di atas jelaslah bahwa jumlah mandi wajib itu sebanyak empat, menurut Hanafi dan Syafi’i; dan menurut Hambali dan Maliki ada lima; sedangkan menurut Imamiyah ada enam. Mandi Junub Junub mewajibkan mandi itu ada dua, yaitu:

Keluar mani, baik dalam keadaan tidur maupun bangun. Imamiyah dan Syafi’i: Kalau mani itu keluar maka ia wajib mandi, tak ada bedanya, baik keluar karena syahwat maupun tidak. Hanafi, Maliki dan Hambali: Tidak diwajibkan mandi kecuali kalau pada waktu keluarnya itu merasakan nikmat. Kalau mani itu keluar karena dipukul, dingin, atau karena sakit bukan karena syahwat, maka ia tidak diwajibkan mandi. Tapi kalau mani sudah terpisah dari suibi lelaki atau dari tulang dada wanita dan mani belum sampai pindah keluar (pada yang lain), maka ia tidak diwajibkan mandi, kecuali menurut Hambali. (Masalah) kalau orang yang tidur telah sadar (bangun), lalu ia melihat basah, tetapi ia tidak mengetahui apakah yang basah itu mani atau madzi. Hanafi: Wajib mandi. Syafi’i dan Imamiyah: Tidak wajib, karena suci meyakinkan, sedangkan hadas diragukan. Hambali: Kalau sebelum tidur ia telah memikirkan hal-hal yang nikmat (berpikir tentang yang porno-pent), maka ia tidak diwajibkan mandi, tapi kalau sebelum tidur tidak ada sebab (gejala) yang menimbulkan kenikmatan, maka ia diwajibkan mandi, karena basah yang tidak jelas itu.

Bertemunya dua kemaluan (bersetubuh), yaitu memasukkan ke­pala zakar atau sebagian dari hasyafah (kepala zakar) ke dalam faraj (kemaluan) atau anus, maka semua ulama mazhab sepakat dengan mewajibkan mandi, sekalipun belum keluar mani. Hanya mereka berbeda pendapat tentang beberapa syarat; apakah kalau tidak dimasukkan, yakni sekedar saling sentuhan antara dua ke­maluan itu, diwajibkan mandi atau tidak?

Hanafi: Wajibnya mandi itu dengan beberapa syarat; yaitu: Pertama, baliqh. Kalau yang baligh itu hanya yang disetubuhi, sedangkan yang menyetubuhi tidak, atau sebaliknya, maka yang mandi itu hanya yang baligh saja, dan kalau keduanya sama-sama kecil, maka keduanya tidak wajibkan mandi. Kedua, harus tidak ada batas (aling-aling) yang dapat mencegah timbulnya kehangatan. Ketiga, orang yang disetubuhi adalah orang yang masih hidup. Maka kalau memasukkan zakarnya kepada binatang atau kepada orang yang telah meninggal, maka ia tidak diwajibkan mandi.

Imamiyah dan Syafi’i: Sekalipun kepala zakar itu tidak masuk atau sebagiannya saja juga belum masuk, maka ia sudah cukup diwajibkannya mandi, tak ada bedanya baik baligh maupun tidak, yang menyetubuhi maupun yang disetubuhi ada balas (aling-aling) maupun tidak, baik terpaksa maupun karena suka, baik yang disetubuhi itu masih hidup maupun sudah meninggal, baik pada binatang maupun pada manusia.

Hambali dan Maliki: Bagi yang menyetubuhi maupun yang disetubuhi itu wajib mandi, kalau tidak ada batas (aling-aling) yang dapat mencegah kenikmatan, tak ada bedanya baik pada binatang maupun pada manusia, baik yang disetubuhi itu masih hidup maupun yang sudah meniggal. Kalau yang telah baligh, Maliki: Bagi yang menyetubuhi itu wajib mandi kalau ia telah mukallaf dan juga orang yang disetubu­hi. Bagi orang yang disetubuhi wajib mandi, kalau yang menyetu­buhi. Bagi orang yang disetubuhi wajib mandi, kalau yang menyetubuhinya sudah baligh, tapi kalau belum baligh atau masih kecil, maka ia tidak diwajibkan mandi kalau belum sampai keluar mani.

Hambali: Mensyaratkan bahwa lelaki yang menyetu­buhi itu umurnya tidak kurang dari sepuluh tahun, bagi wanita yang disetubuhi itu tidak kurang dari sembilan tahun.

Sesuatu Yang Mewajibkan Mandi Junub Semua perbuatan yang mewajibkan wudhu pada dasarnya mewajibkan mandi junub, seperti shalat, thawaf, dan menyentuh Al-Qur’an, lebih dari itu yaitu berdiam di masjid. Semua ulama mazhab sepakat bahwa bagi orang junub tidak boleh berdiam di masjid, hanya berbeda pendapat tentang boleh tidaknya kalau ia lewat di dalamnya, sebagaimana kalau ia masuk dari satu pintu ke pintu lainnya. Maliki dan Hanafi: tidak boleh kecuali karena sangat darurat (penting).

Syafi’i dan Hanafi: Boleh kalau hanya lewat saja, asal jangan berdiam. Imamiyah: Tidak boleh berdiam dan melewati kalau di Masjidil Haram dan Masjid Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa ‘Alihi wa Sallam (Masjid Nabawi di Madinah), tetapi kalau selain dua masjid tersebut boleh melewatinya, tapi kalau berdiam, tetap tidak boleh di masjid mana saja, berdasarkan keterangan ayat 43 surat An-Nisa’: “(jangan pula) hampiri masjid sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja”. Maksud ayat tersebut di atas, dilarang mendekati masjid-masjid yang dijadikan tempat shalat, kecuali kalau ia hanya melewatinya saja. Ayat tersebut mengecualikan dua masjid, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, karena ada dalil khusus yang menunjukkannya berbeda (pengecualian).

Sedangkan membaca Al-Qur’an, Maliki: Bagi orang yang junub diharamkan membaca sesuatu yang dari Al-Qur’an, kecuali sebentar dengan maksud untuk memelihara (menjaga) dan menjadikannya sebagai dalil (bukti). Pendapat ini hampir sama dengan pendapat Hambali. Hanafi: Bagi orang yang junub tidak boleh membacanya, kecuali kalau ia jadi guru mengaji Al-Qur’an yang menyampaikannya (men-talqin; mengajarnya) kata perkata. Syafi’i: Bahkan satu huruf pun bagi orang yang junub tetap di­haramkan, kecuali hanya untuk dzikir (mengingat), seperti menyebutnya pada waktu makan. Imamiyah: Bagi orang yang junub itu tidak diharamkan kecuali membaca Surat Al-Azaim yang empat walau hanya sebagiannya, yaitu: Iqra, Al Najm, Hamim Al Sajadah, dan Alif lam Mim Tanzil. Kalau selain empat di atas boleh membacanya, hanya tetap dimakruhkan kalau sampai lebih dari tujuh ayat, dan bila sampai lebih dari tujuh puluh ayat, maka sudah termasuk makruh mu’akkad.

Imamiyah menambahkan bahwa pada waktu berpuasa pada bulan Ramadhan dan pada waktu menggantinya (mengqadha ‘nya), tidak sah puasa orang yang berpuasa itu kalau masuk waktu pagi dalam keadaan junub, baik sengaja maupun tidak. Sedangkan kalau ia tidur siang atau malarn, lalu masuk waktu pagi dalam keadaan “mimpi” (junub), maka tidak menjadikan puasanya batal. Dalam masalah ini, Imamiyah berbeda dengan mazhab-mazhab yang lain. Hal-hal Yang Wajib Dalam Mandi Junub Dalam mandi junub diwajibkan apa yang diwajibkan dalam wudhu, baik dari segi ke muthlak-an air sucinya serta badan harus suci terlebih dahulu, juga tidak ada sesuatu yang dapat mencegah sampainya ke kulit, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab wudhu. Diwajibkan juga berniat, Kecuali Hanafi yang menolak niat ini. Alasannya: Hanafi tidak menganggap niat itu sebagai syarat sahnya mandi. Empat mazhab tidak mewajibkan dalam mandi junub itu dengan cara-cara khusus, hanya mereka mewajibkan untuk meratakan air ke seluruh badan. Mereka tidak menjelaskan apakah harus dari atas atau sebaliknya.

Hanafi: Menambahkan ia harus berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidup lalu dihembuskan. Mereka (Hanafi): Sunnah bila pertama memulai dengan menyiram air dari kepala, tubuh sebelah kanan, kemudian tubuh sebelah kiri. Syafi’i dan Maliki: Disunnah kan untuk memulai dari bagian atas badan sebelum pada bagian bawah, selain faraj (kemaluan). la (faraj) disunnahkan lebih dahulu dari semua anggota badan yang lain.

Hambali: Disunnahkan mendahulukan yang kanan dari yang kiri.

Imamiyah: Membagi mandi junub ke dalam dua bagian, yaitu: Tertib dan Irtimas Tertib ialah orang yang mandi harus menyiramkan air pada tubuhnya dengan satu siraman. Maka dalam hal ini, ia wajib memulai dari atas, kemudian pada bagian tubuh yang kanan, lalu pada yang kiri. Bila hal itu tidak terlaksana, atau mendahulukan yang terakhir atau mengakhirkan yang seharusnya didahulukan, maka mandinya batal. Irtimas ialah menceburkan semua tubuhnya ke dalam air satu kali (menyelam). Maka kalau ada sebagian tubuh yang tidak tenggelam, itu tidak cukup (tidak sah) Imamiyah mengatakan bahwa semua jenis mandi tidak memadai sebagai pengganti dari wudhu, kecuali mandi junub. Karena mandi junub sudah termasuk wudhu di dalamnya. Empat mazhab: Tidak membedakan antara mandi junub dengan mandi-mandi lainnya, karena tidak cukupnya syarat-syarat yang ada dalam wudhu

---

Beda hadast dan najis

Hadats adalah sebuah hukum yang ditujukan pada tubuh seseorang dimana karena hukum tersebut dia tidak boleh mengerjakan shalat. Dia terbagi menjadi dua: Hadats akbar yaitu hadats yang hanya bisa diangkat dengan mandi junub, dan hadats ashghar yaitu yang cukup diangkat dengan berwudhu atau yang biasa dikenal dengan nama ‘pembatal wudhu’.

Adapun najis maka dia adalah semua perkara yang kotor dari kacamata syariat, karenanya tidak semua hal yang kotor di mata manusia langsung dikatakan najis, karena najis hanyalah yang dianggap kotor oleh syariat. Misalnya tanah atau lumpur itu kotor di mata manusia, akan tetapi dia bukan najis karena tidak dianggap kotor oleh syariat, bahkan tanah merupakan salah satu alat bersuci.

---

Hukum mencukur rambut (ada juga yg menyebut bulu) kemaluan adalah Sunnah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi berikut: “Lima hal yang termasuk sunnah fitrah: Mencukur bulu kemaluan, berkhitan, memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.” (HR Jama’ah)

“Agar kesemuanya itu tidak melebihi 40 malam.” (HR Ahmad, Abu Daud, dll)

---

Rukun-rukun mandi wajib ada dua, yaitu :

1. Niat
Yaitu dengan hati pada saat pertama kali membasuh anggota badan.

Macam-macam niat mandi antara lain :

a. saya niat mandi untuk menghilangkan janabat

b. saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar

c. saya niat mandi wajib

d. saya niat bersuci untuk shalat

2. Meratakan air ke seluruh anggota badan (kulit dan bulu yang tumbuh padanya).

Dengan memperhatikan tempat-tempat yang sulit dilalui air, seperti ketiak, lipatan perut, telinga dan lain-lain.
Hal-hal yang disunnahkan ketika mandi wajib :

Segala yang disunnahkan ketika wudlu’, disunnahkan pula ketika mandi seperti membaca basmalah, bersiwak, menghadap kiblat, membasuh kedua telapak tangan, berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung), menggosok badan, mendahulukan yang kanan, muwalah (berkesinambungan) dan lain lain.
Selain itu disunnahkan pula kencing sebelum mandi, berdiri, menghilangkan kotoran tubuh, berwudlu’, menyela-nyelai rambut, tiga kali dalam basuhan, mandi dengan menutup aurat (jika mandi sendirian, namun jika dihadapan orang lain hukumnya wajib) dan lain-lain.

Hal-hal yang dimakruhkan ketika mandi wajib :

1. Isrof dalam menggunakan air (lebih dari kebutuhan).

2. Mandi di air yang menggenang.

3. Basuhan lebih dari tiga kali.

4. Meninggalkan kesunahan seperti berkumur, istinsyaq (memasukkan air ke lubang hidung), dll.

Tata cara mandi dengan sempurna :

1. Menghilangkan kotoran terlebih dahulu, seperti mani, kencing dan lain-lain.

2. Kemudian menghadap qiblat, membaca basmalah , bersiwak, membasuh kedua telapak tangan, berkumur dan istinsyaq, masing masing tiga kali dengan niat mengerjakan sunnah-sunnah mandi.

3. Membasuh dua kemaluan dengan niat menghilangkan janabat pada keduanya.

4. Berwudlu’ sebagaimana biasanya.

5. Mengguyur kepala sambil niat seperti niat-niat di atas.

6. Menyiramkan air pada bagian depan dan belakang tubuh sebelah kanan, kemudian bagian depan dan belakang tubuh sebelah kiri, sambil memperhatikan anggota badan yang sulit dilalui air.

Masalah wudhu’ bagi orang yang mandi janabah ada dua pendapat.

Pertama : dicukupkan dengan mengangkat hadats besar (mandi) karena dengan sendirinya hadats kecil terangkat pula dengan syarat di waktu melaksanakan mandi tidak melakukan perkara yang membatalkan wudhu’ seperti menyentuh kemaluan dengan telapak tangan. Dan ini adalah pendapat yang mu’tamad.

Kedua : tidak cukup dengan mandi (diharuskan wudhu’) karena hadats kecil terangkat dengan wudhu’ dan hadats besar terangkat dengan mandi, permasalahan berbeda dan hukumnya tentunya berbeda.

---

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa seorang wanita bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang mandi dari haid. Maka beliau memerintahkannya tata cara bersuci, beliau bersabda: “Hendaklah dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah dengannya. Wanita itu berkata: “Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah bersucilah!” Maka ‘Aisyah menarik wanita itu kemudian berkata: “Ikutilah (usaplah) olehmu bekas darah itu dengannya(potongan kain/kapas).” (HR. Muslim)

Maka wajib bagi wanita apabila telah bersih dari haidh untuk mandi dengan membersihkan seluruh anggota badan; minimal dengan menyiramkan air ke seluruh badannya sampai ke pangkal rambutnya; dan yang lebih utama adalah dengan tata cara mandi yang terdapat dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ringkasnya sebagai berikut: Wanita tersebut mengambil air dan sabunnya, kemudian berwudhu’ dan membaguskan wudhu’nya.
Menyiramkan air ke atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air dapat sampai pada tempat tumbuhnya rambut. Dalam hal ini tidak wajib baginya untuk menguraikan jalinan rambut kecuali apabila dengan menguraikan jalinan akan dapat membantu sampainya air ke tempat tumbuhnya rambut (kulit kepala).

---

Tata cara mandi junub perempuan

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, beliau berkata: “Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (HR Bukhori)

Seorang wanita tidak wajib menguraikan (melepaskan) jalinan rambutnya ketika mandi karena junub, berdasarkan hadits berikut: Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata: Aku (Ummu Salamah) berkata: “Wahai Rasulullah, aku adalah seorang wanita, aku menguatkan jalinan rambutku, maka apakah aku harus menguraikannya untuk mandi karena junub?” Beliau bersabda: “Tidak, cukup bagimu menuangkan air ke atas kepalamu tiga kali kemudian engkau mengguyurkan air ke badanmu, kemudian engkau bersuci.” (HR Muslim)

---

Ringkasan tentang mandi junub bagi wanita adalah:

1. Seorang wanita mengambil airnya, kemudian berwudhu dan membaguskan wudhu’nya (dimulai dengan bagian yang kanan).

2. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.

3. Menggosok-gosok kepalanya sehingga air sampai pada pangkal rambutnya.

4. Mengguyurkan air ke badan dimulai dengan bagian yang kanan kemudian bagian yang kiri.

5. Tidak wajib membuka jalinan rambut ketika mandi.

Tata cara mandi yang disebutkan itu tidaklah wajib, akan tetapi disukai karena diambil dari sejumlah hadits-hadits Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Apabila dia mengurangi tata cara mandi sebagaimana yang disebutkan, dengan syarat air mengenai (menyirami) seluruh badannya, maka hal itu telah mencukupinya.

---

Tata cara mandi junub bagi laki laki

Adapun tata caranya adalah berdasarkan hadits dari jalan Aisyah ra., ia berkata, “Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari – jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Pada riwayat lain dikatakan, “… dan dimasukannya jari – jari ke dalam urat rambut hingga bila dirasanya air telah membasahi kulit [kepala], disauknya dua telapak tangan lagi dan disapukannya ke kepalanya sebanyak 3 kali, kemudian dituangkan ke seluruh tubuh” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dari hadits yang mulia di atas maka urutan tata cara mandi wajib adalah :

1. Membasuh kedua tangan

2. Membasuh kemaluan

3. Berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat (Boleh menangguhkan menangguhkan membasuh kedua kaki sampai selesai mandi)

4. Mencuci rambut dengan cara memasukan jari – jemari ke pangkal rambut

5. Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3x atau mengambil air dengan kedua tangan Kemudian menyapukannya ke kepalanya.

6. Menguyur seluruh badan

7. Membasuh kaki

Sedangkan rukun dari mandi wajib ini menurut pandangan fiqih ada 2 yaitu :

1. Berniat. Karena inilah yang memisahkan antara ibadah dengan kebiasaan dan adat.

2. Membasuh seluruh anggota tubuh. Karena Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika kamu junub hendaklah bersuci”, maksudnya adalah mandi.

---

Siapa saja yang tidak boleh dinikahi

QS An Nisa : 23

Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isteri kamu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu menikahinya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Makruh

Bagian paling rendah dalam rangkaian perkara-perkara yang dilarang adalah perkara makruh yaitu makruh tanzihi. Sebagaimana diketahui, makruh ini ada dua macam; makruh tahrimi dan makruh tanzihi. Makruh tahrimi ialah perkara makruh yang lebih dekat kepada haram; sedangkan makruh tanzihi ialah yang lebih dekat kepada halal. Dan itulah yang dimaksudkan dengan istilah makruh pada umumnya.

Banyak sekali contoh yang kita kenal dalam perkara ini. Barangsiapa yang pernah membaca buku Riyadh as-Shalihin, yang ditulis oleh Imam Nawawi, maka dia akan dapat menemukan berbagai contoh tentang perkara yang makruh ini. Seperti makruhnya orang yang makan sambil bersandar, minum dari bawah bejana air, meniup minuman, beristinja' dengan tangan kanan, memegang farji dengan tangan kanan tanpa adanya uzur, berjalan dengan satu sandal, bertengkar di masjid dan mengangkat suara di dalamnya, berbisik di masjid pada hari Jumat ketika imam sedang berkhotbah, membesar-besarkan suara ketika berbicara, mengucapkan doa, "Ya Allah ampunilah dosaku kalau engkau mau." "Kalau Allah dan Fulan menghendaki", berbincang-bincang
setelah makan malam yang paling akhir, shalat ketika makanan sudah dihidangkan, mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa, atau untuk melakukan Qiyamul Lail.

Perkara yang makruh sebagaimana didefinisikan oleh para ulama ialah perkara yang apabila ditinggalkan kita mendapatkan pahala, dan apabila dikerjakan tidak mendapatkan dosa.

Oleh karena itu, tidak ada siksa bagi orang yang melakukan perkara yang dianggap makruh tanzihi. Hanya saja, ia akan dikecam apabila melakukan sesuatu yang pantas mendapatkan kecaman apalagi jika ia melakukannya berulang-ulang.

Akan tetapi, kita tidak perlu menganggap mungkar tindakan semacam ini (makruh tanzihi); agar mereka tidak terjebak dalam kesibukan memerangi hal-hal yang makruh padahal di saat yang sama mereka sedang melakukan hal-hal yang jelas diharamkan oleh agama.

Pengajian Assyifa di Musholla Al Ukhuwah Mahagoni park (Sesi 2) Tema : Mendampingi Perkem

Event : Pengajian Assyifa di Musholla Al Ukhuwah Mahagoni park (Sesi 2)
Tema : Mendampingi Perkembangan Seksualitas Anak Kita
Tanggal : 12 Maret 2012
Pembicara : Dra. Hj. Wulansari, Psi dari Yayasan Kita dan Buah hati

Tujuan :

1. Menyadari tantangan yang dihadapi anak

2. Menyadari bahwa tanggung jawab orang- tua tidak bisa dialihkan kepada orang lain

3. Mampu melangkahi dan memutuskan tabu atau saru

4. Orang tua menjadi pendidik seksualitas anak sendiri

5. Menghantar anak memiliki kehidupan seksualitas yang benar dan sehat

---

Berkaca dari Lingkungan :

1. Anak-anak SD & SMP menonton VCD porno, baca komik dan buka situs porno

2. Campur tangan pemerintah tidak menyeluruh dan terintegrasi

3. Yang disuguhkan media cetak & elektronik, video klip, iklan, sinetron, film & musik yang merangsang

---

Akibatnya :

1. Sexpectation : seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba

2. Sexually Active

---

Kenyataan Orang Tua

1. Seks tabu & saru

2. Tidak tahu bagaimana memulainya

3. Apa yang disampaikan pada anak

4. Bagaimana menyampaikannya

5. Sampai sejauh mana

---

Pilihan Orang Tua :

1. Membeo

2. Mengulangi sejarah

3. Merubah pikiran

---

Prinsip Dasar :

1. Sadari tanggung jawab dunia & akhirat

2. Kita pendidik seksualitas; konsekuen & respek

3. Landasan : agama

4. Putuskan masa lalu; keluar dari tabu & saru

5. Tingkatkan pengetahuan & keterampilan

---

Bedakan antara seksualitas dan seks

Seks :

1. Hubungan kelamin

2. Menjadi laki-laki atau perempuan

---

Seksualitas

1. Totalitas pribadi

2. Apa yang kau percayai, rasakan, pikirkan & bagaimana bereaksi

3. Bagaimana Anda berbudaya, bersosialiasai & berseksual

4. Tampil ketika Anda berdiri, tersenyum, berpakaian, tertawa & menangis

---

Kiat menghadapi pertanyaan :

1. Tenang, kendalikan diri, tarik napas & hembuskan perlahan

2. Anda risih, segan; katakanlah apa yang Anda rasakan

3. Belum tahu/belum siap: tunda dengan jujur

4. Gunakan prinsip “KISS” (Keep Information Short & Simple)

5. Sandarkan pada nilai-nilai agama

6. Manfaatkan “The Golden Opportunity”

7. Miliki “Keberanian untuk tidak sempurna”

---

The Golden Oppurtinity :

Hal-hal biasa maupun yang luar biasa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara spontan, kemudian diubah menjadi pengalaman belajar tentang seksualitas.

Hal-hal biasa :

1. Ibu menyusui anak

2. Luar biasa : Cicak bersetubuh

---

Ada apa dengan seksualitas ?

1. Tengok masa lalu

2. Proses seumur hidup

3. Sikap & tindakan terhadap seksualitas

---

Rasa ingin tahu anak tentang seks :

1. Wajar, konsekuensi dari perkembangannya

2. Berulang-ulang

3. Issue sama, tetapi dengan usia bertambah-lebih rinci

4. Selalu bermula dengan yang dekat dirinya

5. Jawaban yang dibutuhkan adalah sesuai dengan usia & kemampuan berpikir dan emosi anak

---

Manfaat pendidikan seksualitas pada anak

1. Anak mengerti dan puas dengan peran jenis kelaminnya

2. Menerima setiap perubahan fisik yang dialami dengan wajar dan apa adanya

3. Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat

4. Memperkuat rasa percaya diri dan bertanggungjawab pada dirinya

5. Mengerti dan memahami betapa besarnya kuasa Sang Pencipta

---

Yang diajarkan dalam pendidikan seksualitas anak

1. Totalitas ekspresi anak sebagai laki-laki atau perempuan

2. Mengajarkan anak untuk menerima kehidupan seksualnya dengan penuh kesadaran dan tangggungjawab

3. Bagaimana bereaksi terhadap lingkungan

4. Bagaimana menampilkan diri

5. Bagaimana berbudaya, bersosial, beretika, beradab dalam pergaulan dengan tuntunan agama

6. Anak mengerti hal-hal yang berkenaan dengan dirinya, tubuhnya, fungsi bagian tubuhnya dan bagaimana menjaga diri dari hal-hal yang tidak diperkenankan

---

Kapan pendidikan seksualitas dimulai ?

Sedini mungkin, sejak masa kanak-kanak. Dimulai saat anak umur 2-4 tahun, saat anak banyak bicara dan bertanya

---

Tips anak menjaga dirinya :

A. Terhadap orang tak dikenal

1. Hindari bepergian sendirian ke tempat – tempat yang sepi

2. Hindari berbicara atau berjalan dengan orang tak dikenal

3. Bersikap waspada, terlebih ketika anak sedang sendirian di rumah

4. Tidak menerima makanan atau hal –hal (uang, snack, mainan) lainnya

5. Memberitahu orang tua ketika ada orang yang mengajaknya pergi ke suatu tempat

---

B. Terhadap orang yang dikenal :

mengajarkan anak macam – macam sentuhan dan cara bereaksi terhadapnya.

Macam –macam sentuhan :

1. Sentuhan yang boleh

2. Sentuhan yang membingungkan

3. Sentuhan yang jelek

---

Tips anak menjaga dirinya :

Secara Umum

1. Berpakaian sopan, menutupi aurat, tidak ketat, tidak transparan, anak perempuan memakai celana panjang meskipun menggunakan rok atau baju

2. Anak lelaki memakai celana dalam, celana minimal sebatas lutut

3. Sudah di rumah ketika hari mulai gelap

4. Ajarkan anak untuk mengatakan Tidak, Enggak mau atau Jangan begitu pada anak yang lebih besar atau orang dewasa yang berbuat tidak pantas padanya

5. Segera pergi, tidak berduaan

6. Senantiasa berdoa kepada Allah memohon keselamatan diri

20 Maret 2012

Pengajian Masjid Raya Bani umar Tema : Jahiliyah Modern Tanggal : 20 Maret 2012

Event : Pengajian Masjid Raya Bani umar
Tema : Jahiliyah Modern
Tanggal : 20 Maret 2012
Pembicara : Ustadzah Luwih lestari

Jaahil bukan berarti suka jahil atau usil, tetapi Jaahil artinya orang bodoh yang pintar. Pintar karena sudah tahu mana benar mana salah, namun tetap saja dia melakukan kebiasaan salahnya bahkan dia akan marah bila ada orang menasihatinya.

---

QS Al A'raf : 179

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.

---

Yang disebut jahiliyah pada hakekatnya adalah sikap keengganan untuk mengabdi kepada Allah semata, atau sikap penolakan untuk tunduk secara mutlak kepada-Nya. Jahiliyah tersebut, apapun bentuknya, memiliki beberapa ciri :

1. Pengabdian kepada selain Allah (syirik); ciri ini timbul sebagai akibat yang pasti dari keengganan untuk mengabdi kepada Allah semata. Tidak adanya iman yang sesungguhnya kepada Allah ta'ala. Yaitu, sikap yang membuktikan kesatuan antara akidah dan syariat tanpa pemisahan.

Jadikan Al Quran dan sunah sebagai petunjuk hidup

QS Al Baqarah : 1-2

Alif laam miim

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa

---

QS Al Baqarah : 257

"Allah ta'aala Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."

---

Ciri suatu masyarakat jahiliyah adalah tidak adanya iman yang sesungguhnya kepada Allah ta'aala. Sebagian masyarakat bisa jadi mengaku beriman, mengaku muslim. Namun dalam hal mengimani Allah ta'aala, mereka mengimani Allah ta'aala menurut selera, bukan sebagaimana Allah ta'aala memperkenalkan dirinya di dalam Kitab-Nya. Mereka tidak tunduk kepada Allah ta'aala, malah mereka yang mendefinisikan Allah ta'aala sesuai hawa nafsu.

QS Al Anam : 91

"Dan mereka tidak menghormati Allah ta'aala dengan penghormatan yang semestinya."

---

Dalam suatu masyarakat jahiliyah mereka senang mengakui Allah ta'aala sebagai Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Tapi mereka tidak suka mendengar Allah ta'aala sebagai Yang Maha Keras siksaNya, atau Maha Memaksa, Maha Perkasa serta Maha Sombong. Padahal semua ini merupakan atribut dari Allah ta'aala yang jelas tercantum di dalam Kitab-Nya.

Qs Al Anfal : 25

"Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah ta'aala amat keras siksaan-Nya."

---

QS Al Hasyr : 22-23

"Dia-lah Allah ta'aala Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah ta'aala Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah ta'aala dari apa yang mereka persekutukan."

---

2. Adanya thaghut, yaitu sesuatu yang diabdi selain Allah. Hadirnya berbagai thaghut di muka bumi yang membujuk manusia supaya tidak beribadah dan tidak taat kepada Allah ta'aala serta menolak syariat-Nya. Lalu, mengalihkan peribadatannya kepada thaghut dan hukum-hukum yang dibuat menurut nafsunya.

Rasulullah selalu melaksanakan syariat islam

Keadilan Rasulullah SAW sebagai pemimpin terserlah dalam banyak perkara. Ini berdasarkan beberapa riwayat sahih antaranya hadis daripada Sayyidatina Aisyah ra bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Demi diriku yang berada di bawah kekuasaan-Nya, kalaulah Fatimah binti Muhammad mencuri nescaya akan aku potong tangannya”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

---

3. Kepengikutan kepada hawa hafsu; ciri ini timbul karena hawa nafsulah yang bermain, tatkala manusia terlepas dari sikap tunduk dan mengabdi kepada Allah semata. Tidak adanya pelaksanaan hukum menurut apa yang telah diturunkan Allah ta'aala, yang berarti menuruti "hawa nafsu" manusia.

Qs Al Maidah : 49-50

"...dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"

---

QS Al Kahfi : 28

Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas

---

Salah satu aplikasi di dalam kehidupan adalah pelaksanaan hukum waris

QS Annisa : 176

Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan),jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu

---

4. Tenggelamnya manusia jahiliyah ke dalam lumpur syahwat hewani. Hadirnya sikap menjauh dari agama Allah ta'aala, sehingga penyelewengan menjurus kepada nafsu syahwat. Masyarakat itu tidak melarang dan tidak merasa berkepentingan untuk melawan perbuatan asusila.

Mengapa sebuah masyarakat jahiliyah bersikap pilih-kasih terhadap berbagai atribut Allah ta'aala? Karena mereka banyak tenggelam dalam perbuatan dosa dan maksiat, sehingga mereka sangat perlu dengan tuhan yang menyayangi dan mengampuni. Mereka suka dengan tuhan yang menjanjikan surga yang penuh kenikmatan. Namun mereka berusaha untuk tutup mata akan tuhan yang maha kuasa, maha perkasa dan maha keras siksaannya. Mereka menutup mata akan hadirnya neraka dengan segenap siksaannya yang mengerikan.

Sebab mereka ingin tetap bermaksiat namun tidak ingin menerima konsekuensi atau hukuman akibat maksiat tersebut. Maka mereka mengimani sebagian saja dari ketuhanan Allah ta'aala. Artinya, mereka tidak mau mengembangkan iman yang sesungguhnya kepada Allah ta'aala sebab mereka tidak siap menanggung resikonya. Mereka beriman dengan cara berangan-angan. Mereka beriman dalam mimpi belaka. Mereka sangat lemah dalam beriman.

Itulah beberapa ciri menonjol setiap kejahiliyahan yang ada di muka bumi sepanjang sejarah. Semuanya muncul dari cirinya yang paling pokok, yaitu penyelewengan dari kewajiban berbakti dan menyembah Allah ta'aala sebagaimana mestinya.

---

Jauhi perbuatan taqlid, Secara bahasa taqlid mengandung arti mengalungi, menghiasi, meniru, menyerahkan, dan mengikuti. Sedangkan menurut istilah taqlid adalah mengikuti perkataan (pendapat) yang tidak ada hujjahnya atau tidak mengetahui darimana sumber atau dasar perkataan(pendapat) itu. ketika seseorang mengikuti orang lain tanpa dalil yang jelas, baik dalam hal ibadah, maupun dalam hal adat istiadat. Baik yang diikuti itu masih hidup, atau pun sudah mati. Baik kepada orang tua maupun nenek moyang, hal seperti itulah yang disebut dengan taqlid buta. Sifat inilah yang disandang oleh orang-orang kafir dan dungu, dari dahulu kala hingga pada zaman kita sekarang ini, dimana mereka menjalankan ibadah mereka sehari-hari berdasarkan taqlid buta dan mengikuti perbuatan nenek-nenek moyang mereka yang tidak mempunyai dalil dan argumen sama sekali

---

Dari Ummul mukminin, Ummu ‘Abdillah, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak”. (HR Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim : “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak”)

---

Jauhi perbuatan syirik. Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tak diterima shalatnya selama 40 hari”. (HR Muslim)

---

Pentingnya menuntut ilmu : "Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam" (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)

---

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.”

---

Imam Ghazali membuat lima syarat sebagai syarat layak tidaknya ia diangkat sebagai teman:

1. Uji akalnya. Mengapa? Akal adalah modal utama dalam meraih keberuntungan. Sebaliknya, kebodohan adalah sebuah kerugian. Seorang yang berusaha mengemudikan kendaraan tanpa memiliki kecakapan, ia akan terperosok, melukai orang lain.

Seorang pembantu yang tidak pintar, akan memberikan pisau pada seorang Balita yang merengek-rengek meminta pisau. Tanpa ada akal yang membimbingnya, si pembantu tersebut betul-betul memberikannya. Akibatnya, berdarah-darah.

Oleh karena itu, Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan : “Jangan kamu berteman dengan orang yang bodoh. Berhati-hatilah, Banyak orang yang pandai, jatuh karena orang yang bodoh.”

---

2. Uji Budi pekertinya. Betapa banyak, mereka yang cerdas secara intelektual tapi tidak berakhlak. Pandai namun korupsi, menipu, rusak moralitasnya. Mungkin ia cerdas, mempunyai gelar akademis yang berjejer di belakang namanya, tapi ia tidak bisa mengelola emosi dan syahwatnya. Nilai manusia terletak pada akhlak bukan pada ketampanan dan wajah yang rupawan. Allah memuji Nabi SAW. bukan dari segi ketampanannya meski beliau manusia paling tampan; bukan pada bau harumnya meski beliau membawa bau harum di mana beliau berada.

Allah berfirman :

QS Al Qalam : 4

“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

---

Seperti itulah nilai keagungan Nabi, yaitu akhlak. Sebotol minyak wangi harganya bisa melonjak tinggi sebab ia membawa wewangian. Semakin harum, semakin mahal nilainya. Akhlak merupakan nilai standar seorang manusia.

---

3. Perbuatannya. Artinya, jangan mencari kawan, pembantu, atau pegawai yang fasik, melanggar ajaran Allah. Carilah sosok yang taat pada Allah dan hindari orang-orang yang gemar bermaksiat. Allah berfirman:

Qs An Najm : 29

“Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi.”

---

QS Thaha : 16

“Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa”.

---

Ketika kita berteman dengan orang fasik, lunturlah nilai sebuah kesalehan. Ketika kita berani menjalin hubungan persahabatan dengan pecandu Narkoba, kitalah akan menjadi korban berikutnya. Ketika orang yang sehat berkumpul dengan orang yang sakit, orang yang sehatlah yang akan tertular.

---

4. Akidahnya. Jangan berkumpul dengan ahli bid`ah. Di saat ramainya lalu-lintas aliran sesat, tentu mengangkat seseorang sebagai pemimpin, teman, atau pembantu, mesti melihat dan meneliti akidah yang diyakininya. Jika tidak, tidak menutup kemungkinan, ia akan menyebarkan virus kesesatannya pada keluarga dan masyarakat sekitar. Contohnya : Menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan.

---

5. Cintanya pada dunia. Jangan cari teman yang cinta dunia, tamak, dan rakus terhadap dunia. Dua ciri khas orang tamak: ia enggan membantu orang lain yang berada dalam kesusahan dan kedua, ia selalu berusaha menambah kenikmatan duniawinya meski untuk itu harus menginjak hak dan martabat orang lain. Orang tamak tak mau merugi, namun senantiasa mengail kebutuhannya di balik keluh-kesahnya kala ia didera derita. Ia memutus harapan. Demi kepentingannya, ia akan mengorbankan pihak lain dengan berbagai cara. Licik adalah nafas hidupnya. Habib Abdurrahman As-Saggaf mengajarkan sebuah prinsip: “Jika kamu menilai manusia seperti serigala, maka jangan kamu menjadi domba untuk dimakan olehnya. Jika kamu melihat orang yang lugu, maka jangan kamu memakannya.” Jangan jadi penjahat dan jangan mau dijahati, jadilah orang yang pandai memberikan manfaat, tapi jangan dimanfaatkan oleh orang untuk kepentingan yang tidak baik.

---

Tanda-tanda kecil sangat banyak dan sudah terjadi sejak zaman dahulu dan akan terus terjadi di antaranya adalah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, munculnya banyak fitnah, munculnya fitnah dari arah timur (Iraq), timbulnya firqah Khawarij, munculnya orang yang mengaku sebagai Nabi, hilangnya amanah, diangkatnya ilmu dan merajalelanya kebodohan, banyaknya perzinaan, banyaknya orang yang bermain musik , banyak orang yang minum khamr (minuman keras) dan merebaknya perjudian, masjid-masjid dihias, banyak bangunan yang tinggi, budak melahirkan tuannya, banyaknya pembunuhan, banyaknya kesyirikan, banyaknya orang yang memutuskan silaturrahim, banyaknya orang yang bakhil, wafatnya para ulama dan orang-orang shalih, banyaknya orang yang belajar kepada Ahlul Bid’ah, banyaknya wanita yang berpakaian tetapi telanjang ,dan lain-lainnya.

---

Shalat seharusnya mempu menjauhkan kita dari perbuatan keji dan munkar

Qs Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan

---

Allah selalu memberikan rezeki kepada makhluknya asal dia mau berupaya/bergerak/tidak hanya diam saja. Jangan putus asa dengan rezeki Allah

QS Hud : 6

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat

---

13 Maret 2012

Pengajian Assyifa di Musholla Al Ukhuwah Mahagoni park Tema : Bagaimana menyikapi perkembangan seksualitas anak Tanggal : 12 Maret 2012

Event : Pengajian Assyifa di Musholla Al Ukhuwah Mahagoni park
Tema : Bagaimana menyikapi perkembangan seksualitas anak
Tanggal : 12 Maret 2012
Pembicara : Ustadzah Nok Waliyah, S.Kom dan Dra. Hj. Wulansari, Psi dari Yayasan Kita dan Buah hati

Tausiyah ustadzah Nok Waliyah

Ali bin Abu Thalib RA mengajarkan tahapan mendidik anak, yaitu :

1. Usia 0-7 tahun : jadikan ia raja (kita melayani kebutuhannya)

Pada tahap ini, diharapkan kita memahami kemauan anak, antara lain ketika dia :

a. belum bisa membahasakan apa yang dirasakan anak

b. memiliki perkembangan otak yang sangat pesat

c. belum mengerti imbal balik kalimat

d. membangun kemandirian sendiri

---

2. Usia 7-14 tahun : jadikan ia tentara (ajarkan kemandirian)

---

3. Usia 14 tahun ke atas : jadikan ia kawan. Teman yang sejajar, bukan melulu orangtua yang superior terhadap anak remaja. Remaja butuh kawan (yaitu orangtua) yang asyik, yang bisa mendengarkan mereka.

---

Hal hal yang harus diperhatikan :

1. tentang anak anak masuk ke kamar orang tuanya

Qs An Nur : 58

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sesudah shalat Isya. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---

2. Membiasakan diri menundukkan pandangan dan menjaga aurat

Qs An Nur : 30-31

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

---

Qs Al Ahzab : 59

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

3. Membiasakan wirid

Allah melihatku, Allah mendengarku, Allah bersamaku

4. Menjauhkan dari yang berbeda jenis kelamin : boleh bermain, namun tidak terlalu dekat

5. Mengajarkan mandi wajid dan sunah bagi anak yang mendekati baligh : anak laki laki dicontohkan oleh ayahnya, anak perempuan dicontohkan oleh ibunya

Ajarkan anak laki laki untuk mengkaji Qs Al Maidah

Ajarkan anak perempuan untuk mengkaji Qs An Nur

---

6. Jangan dekati zina

QS Al Isra : 32

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk

---

7. Ajarkan bagaimana mulianya pernikahan

---

Bagaimana cara mendidik cara tidur anak ?

1. Pisahkan berdasarkan jenis kelamin

hadits, “Perintahkan anakmu shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah ia jika berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur mereka.” (Ahmad, Abu Daud, dan Hakim, yang mengatakan hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan Imam Muslim)

2. Ajarkan posisi tidur Rasulullah

Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan

Makruh tidur tengkurap

Abu dzar menuturkan :”Nabi pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka nabi membangunkan aku dengan kakinya sambil bersabda:” Wahai Abu Dzar, sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka”.(H.R. Ibnu Majah).

---

Anak belajar mengenai seks sama pentingnya dengan mereka belajar hal lain. Anak perlu merasa bahwa organ seksual mereka sama pentingnya dengan bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki. Mereka harus bangga menjadi seorang laki-laki atau seorang perempuan. Dan jika orang tua mengajak anak membicarakan anggota-anggota tubuh mereka, tentang prilaku serta perasaan anak mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan seks, seharusnya anak merasa “nyaman” dan “aman” dapat berkomunikasi tentang hal ini dengan orang tuanya. Hal ini penting sekali bagi terciptanya kondisi dimana anak merasa bahwa orang tuanya lah tempat bertanya, mengadu, dan “curhat” untuk hal yang paling ditabukan sekalipun.


Pengaruh pada perilaku seksual anak

Orangtua

Apa yang orangtua pikirkan mengenai seksualitas anak memberi pengaruh yang kuat bagaimana anda merespon prilaku seksual anak. Apa yang orang tua atau leluhur anda katakan, lakukan, keyakinan agama yang dianut, latar belakang kebudayaan dan perasaan anda, semuanya akan memberi warna tentang bagaimana anda menyikapi perkembangan seksual putra putri anda. Anda dapat menolong anak anda untuk merasa nyaman, sehat dan normal, atau sebaliknya, yaitu merasa malu, bersalah dan buruk, semuanya tergantung bagaimana cara anda merespons putra-putri anda.

Televisi, radio dan majalah

Anak dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat, dengar dan baca. Mereka mungkin melihat atau mengetahui seks melalui berbagai cara termasuk melalui media televisi, video, koran, papan iklan dan majalah. Mereka belajar dari apa yang mereka baca dan lihat itu mengenai apa artinya menjadi seorang laki-laki atau seorang perempuan, dan bagaimana seorang laki-laki atau seorang perempuan berprilaku. Kadang mereka melihat gambar kekerasan sesual atau gambar aktivitas seksual yang mana mereka belum cukup dewasa untuk mengerti artinya dan hal ini membuat mereka cemas.

Bagaimana orang tua memperlakukan orang lain

Anak belajar dari orang tuanya – guru pertama mereka ! Mereka melihat bagaimana orang tua memperlakukan orang lain, bagaimana anda memberi perhatian, menghargai orang lain atau sebaliknya. Beberapa anak mempunyai pengalaman melihat orang tuanya mentertawakan atau mempermalukan orang lain karena perbedaan jenis kelaminnya. Hal ini memberi pengaruh buruk bagi anak karena dia mungkin merasa tidak nyaman dengan status seksualnya sebagai laki atau perempuan, dan mengajarkan mereka untuk takut atau tidak menghargai orang yang berjenis kelamin berbeda dengannya.



Sekolah

Sebaiknya sekolah dan tempat-tempat terapi anak tidak hanya mengajarkan mereka anggota tubuh, nama dan kegunaannya tapi juga mengajarkan anak bagaimana menyikapi prilaku orang lain terhadap anggota tubuh mereka (termasuk organ seksual) yang tidak aman dan tidak senonoh bagi mereka, serta cara mengatasinya.


Perkembangan seksual anak

Anak memiliki perasaan seksual sejak lahir. Bayi laki-laki mengalami ereksi dan baik bayi laki maupun perempuan sama-sama memiliki perasaan senang jika ada sentuhan pada organ genitalia mereka.

Usia Prasekolah

Bayi biasanya belum meng”eksplor” organ genitalianya sampai usianya 1 tahunan karena organ ini memang lebih sulit terlihat dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya seperti tangan dan kaki. Bayi sering menyentuh organ genitalnya karena mereka menimbulkan rasa “enak” atau menimbulkan rasa nyaman jika mereka sedang cemas dan marah.

Bayi satu tahun sudah mulai memainkan genitalnya saat diganti celananya dan kadang mereka juga memainkan ee nya saat dibersihkan. Hal ini wajar saja sebagai bagian dari rasa keingintahuan mereka.

Anak dibawah usia 3 tahun belum mengerti bahwa seluruh bagian tubuhnya merupakan satu kesatuan dari badannya dan merupakan sesuatu yang permanen. Oleh karena itu anak laki kadang jadi “cemas” penis nya hilang atau tidak ada saat mereka melihat anak perempuan tidak memiliki genitalia yang sama, atau sebaliknya.

Anak usia prasekolah sering belum “aware” terhadap tubuhnya dan masih belum terlalu mengerti “malu” dalam keadaan telanjang.

Anak usia prasekolah tertarik untuk melihat tubuhnya sendiri dan tubuh teman-temannya. Mereka sering bermain peran dokter – perawat sehingga mereka bisa saling melihat dan menyentuh satu sama lain.

Mereka sering tertarik pada bagian-bagian tubuh orang tuanya dan ingin menyentuhnya jika mereka kebetulan melihatnya di kamar atau di kamar mandi.

Mereka mulai tertarik konsep dari mana bayi berasal dan bagaimana bayi keluar dari perut ibunya.

Sebelum usia 3 tahun, anak dapat menyampaikan jenis kelaminnya. Dan pada usia 6 tahun atau 7 tahun mereka mengerti bahwa organ genital bukanlah sesuatu yang bisa berubah lagi (laki berubah jadi perempuan, dan sebaliknya). Saat usia 4 tahun mereka sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan kamar mandi dan toilet.

Di tahun-tahun pertama sekolah dasar

Anak biasanya mengetahui bahwa memperhatikan tubuh orang lain dan masturbasi merupakan kegiatan yang dilakukan orang dewasa secara pribadi. Di umur ini anak masih bermain peran yang melibatkan perbedaan jenis kelamin karena rasa keingintahuannya. Anak mulai mendengar dan memperhatikan kata-kata yang “berbau” seks, kadang mereka menggunakan istilah-istilah tertentu yang mereka dapatkan dari teman-temannya. Mereka masih merasa tertarik pada proses kehamilan dan persalinan. Anak mulai memlih teman sejenis sebagai teman dekatnya. Anak sudah malu jika tidak berpakaian dengan baik di depan orang lain dan juga di depan orang tuanya. Mereka mulai mengangkat topik seks dalam obrolan atau gurauan dengan teman-temannya. Permainan “seksual” yang sering diperankan adalah permainan bermain saling memperolok atau berpura-pura mengenai perkawinan atau bermain peran “dokter-pasien/perawat”.


Masturbasi

Dalam masa kanak-kanak dini, menyentuh organ genital dapat berarti:
- mencari dan menemukan anggota tubuhnya
- anak merasa nyaman
- anak ingin pergi ke toilet
- memberikan rasa aman saat anak sedang dalam keadaan cemas

Di tahun pertama sekolahnya anak belajar bahwa masturbasi adalah sesuatu yang dilakukan sangat privabadi (jadi jika anak melakukannya di depan umum biasanya menunjukkan adanya gangguan pada anak). Saat anak mencapai usia pra sekolah, anda mungkin ingin membicarakan masalah masturbasi. Katakan pada anak anda bahwa masturbasi menimbulkan rasa nyaman, namun hal tersebut hanya boleh dilakukan oleh diri sendiri bahkan tanpa kehadiran orang lain.

Jika anak sering masturbasi, mungkin ada suatu masalah yang dipikirkannya dan hal ini sangat penting untuk dikenali oleh orang tuanya dan dicari solusinya. Anak-anak yang masih kecil mungkin belum bisa menceritakan apa yang mengganggu pikirannya tapi orang tua harus terus mencari kemungkinan penyebabnya misalnya adanya adik bayi yang baru dilahirkan, atau karena orang tua kembali bekerja, dsb.

Mengatakan pada anak yang melakukan masturbasi dalam rangka mencari kenyamanan, biasanya malah menambah ketegangan pada anak. Sebaiknya coba katakan:”Ibu tau kamu lagi gak enak ya…., sini ibu peluk”


Sentuhan

Menyentuh anak, memeluknya, mengelus, mengusap, menggendong anak oleh kedua orang tua merupakan hal penting bagi anak untuk merasa dicintai dan belajar bagaimana menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang. Beberapa ayah dan ayah tiri ragu untuk memeluk anaknya karena takut dituduh melakukan pelecekan seksual. Seyogyanya orang tua mengerti perbedaan antara menyentuh, memeluk dan mengusap karena ekspresi kasih sayang atau sesuatu yang dilakukan karena untuk memenuhi hasrat seksusal orang tuanya. Hal yang terakhir tersebut merupakan tanggung jawab orang tua untuk tidak melakukannya.


Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua

Dari sejak usia dini anak sudah besar rasa ingin tahunya dari mana mereka datang atau dilahirkan. Anda dapat jelaskan secara sederhana dan seringkali hal tersebut sudah dapat memuaskan rasa ingin tahunya. Jelaskan bahwa mereka terbentuk dari pertemuan sel telur ibu dan sel sperma ayah dan bentuk pertemuan ini makin hari tumbuh makin besar di tempat yang istimewa dalam perut ibunya sampai tiba saatnya nanti dilahirkan menjadi bentuk yang sempurna seperti dia.

Dengan bertambahnya usia mereka, anak dapat diberi penjelasan yang lebih rinci, misalnya dari mana asalnya sel sperma dan sel telur. Misalnya, karena ayah dan ibu demikian saling menyayangi, mereka sering saling bersama, sehingga sperma yang terpilih dari ayah bisa masuk menemui sel telur terpilih juga dari ibu, sehingga menghasilkan anak yang istimewa seperti dia. Sebagian anak ingin mendengarkan penjelasan ini berulang-ulang. Buku dengan banyak gambar yang ilustratif dapat menolong mereka mengerti apa yang disampaikan oleh orang tua. Jawablah pertanyaan mereka dengan jujur dan sewajarnya sehingga mereka merasa bahwa mereka dapat berdiskusi dengan orang tuanya jika mereka ingin tahu lebih banyak tentang sesuatu hal. Bahkan jika orang tua memberi istilah tertentu pada genitalianya misalnya “titot” untuk genitalia laki-laki, anak harus tahu terminology yang sesungguhnya sebelum anak usia sekolah. Perlihatkan buku-buku bergambar tentang anggota tubuh dan cara kerjanya masing-masing.

Jika orang tua kesulitan memperkenalkan terminology original untuk organ-organ seksual, maka perkenalkan istilah tersebut sejak anak usia sangat dini sehingga orang tua tidak jadi “malu” menyebutkannya. Jangan lupa ajarkan anak untuk menghargai individu dari kedua jenis kelamin..

Kebanyakan orang tua menginginkan anaknya memiliki prilaku yang sehat mengenai seks. Cara orang tua bersikap atau beraksi terhadap pembicaraan mengenai seks akan mempengaruhi bagaimana anak berpikir, bersikap tentang masalah tersebut dan tentang diri mereka sendiri.


“Sexual Games”

Masa kanak-kanak merupakan masa belajar dan eksplorasi. Anak mengeksplorasi tubuhnya selama masa ini, termasuk mengeksplor organ genitalianya. Mereka belajar dengan cara melihat, memegang organ-organ tersebut saat bermain dengan temannya misalnya bermain peran “dokter-perawat”. Namun orang tua tidak perlu terlalu khawatir mengenai hal ini karena ketertarikan anak pada seks dan permainan peran yang melibatkan pemahaman seks ini hanya merupakan sebagian hal yang ingin mereka pelajari dan eksplor. Permainan seperti ini tidak sama dengan yang terjadi pada orang dewasa. Anak hanya merasa “penasaran” , ingin tahu mengenai organ organ tubuhnya dan tentang perbedaan jenis kelamin.

Orang tua tidak perlu terlalu khawatir selama anak memainkan peran ini dengan anak yang sebaya dan selama mereka tidak dipaksa untuk melakukan hal-hal yang mereka tidak ingin lakukan, dan selama mereka tidak melakukan hal-hal yang biasanya tidak diketahui oleh anak seusianya. Sangat dianjurkan agar orang tua senantiasa berada di sekitar anak jika mereka bermain peran seperti ini sehingga anda dapat yakin bahwa anak-anak melakukan permainan yang “aman”.

Jika anda melihat anak anda melakukan “sex games”

Anak biasanya menikmati permainan ini seperti halnya menikmati permainan lainnya. Jika anak kedapatan sedang bermain “sex games” oleh orang tuanya, biasanya mereka jadi malu. Apalagi kalau orang tuanya juga tidak berkenan dan juga malu. Banyak hal yang dirasa membingungkan dan menakutkan bagi anak adalah disebabkan sikap atau reaksi orang tua terhadap mereka.

Jika anak bermain “sex game” dan anda tidak yakin bagaimana harus bersikap, tarik napas dalam dan berpikirlah sejenak. Hal ini dapat mencegah anda untuk melakukan hal-hal yang menambah takut mereka. Pikirkan baik-baik hal apa yang hendak anda sampaikan dan efeknya bagi anak. Isi pesan dan bagaimana pesan disampaikan, tentu tergantung pada umur kematangan anak. Jelaskan pada mereka bahwa ingin tahu sesuatu tentang orang lain bisa jadi sesuatu yang baik tapi yang pasti organ-organ genitalia adalah termasuk sesuatu yang mutlak sangat pribadi bagi siapapun.


Jika anda membutuhkan pertolongan mengenai perkembangan seksual anak anda
Ada beberapa hal ganjil yang mungkin akan dilakukan anak jika terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan pada mereka atau dikenal sebagai child abuse. Kalau hal itu sampai terjadi, orang tua sangat dibutuhkan untuk melindungi mereka dan menempatkan mereka dalam situasi dan kondisi yang aman.

Jika terjadi sesuatu hal seperti dibawah ini, segera bawa anak anda ke dokter untuk konsultasi lebih jauh:

Anak mengetahui dan menguasai masalah seksual lebih jauh dibandingkan yang seharusnya seusia dia misalnya anak usia pra sekolah mengerti rinci tentang hubungan intim / hubungan seksual suami istri

Terdapat kemerahan atau luka lecet di sekitar organ genitalia (vagina, anus, bottom, penis atau mulut) tanpa penyebab yang jelas

Memaksa temannya untuk bermain “sex games”

Bermain “sex games” dengan anak yang jauh lebih muda usianya

Melakukan masturbasi sangat sering sampai mengganggu kegiatan bermain, atau depan umum saat anak usia sekolah dasar

Selalu menggambar bagian genitalia saja

Ketakutan atau marah jika orang membicarakan tubuhnya atau jenis kelaminnya

Sangat “anxious” jika berdekatan dengan orang tertentu tanpa alasan yang jelas

Tanda-tanda stress, seperti kembali mengompol, bab di celana dalam, atau mencederai dirinya sendiri , mungkin merupakan tanda-tanda “sexual abuse” atau tanda-tanda stress akibat hal-hal lain. Usahakan untuk tidak terlalu menginterogasi anak karena mungkin dia tambah ketakutan dan tidak kooperatif dalam pemeriksaan.


Jika Anak Anda Mengalami “Sexual Abused”

Petugas hukum Negara akan mewawancarai orang tua perihal laporan kecurigaan suatu “sexual abused”, sehingga hal ini merupakan masa masa sulit bagi anda yang masih sangat emosional menghadapi musibah yang menimpa anak anda dan keluarga.
Untuk mengatasi rasa kecewa, sedih dan marah yang berkecamuk di hati, anda butuh seseorang yang dapat mendengarkan dan mengerti perasaan anda sehingga anda dapat mengendalikan keadaan dan dapat menghadapi anak anda dengan lebih bijaksana.
Jika anak anda tahu dan menyadari bahwa anda sendiri tidak dapat mengendalikan perasaan, biasanya mereka merasa lebih tidak enak lagi. Karena itu jangan terbawa emosi saat di depan anak anda, fokuskan pada pemenuhan kebutuhan anak anda yang sedang sangat terpukul itu.
Anak yang baru mengalami “sexual abused” bisa menjadi bingung membedakan antara sentuhan tulus penuh kasih sayang dari orang tua, atau sentuhan sarat hasrat seksual. Hal ini membuat mereka cemas dan ketakutan akan berulangnya hal yang sama. Sangat penting bagi anak untuk melihat orang tuanya terus memberikan sentuhan kasih sayang dalam bentuk yang “aman” untuknya.
Yang paling penting, yakinkan pada anak bahwa “sexual abuse” tidak boleh pernah terjadi pada siapapun termasuk dia, dan apapun yang terjadi padanya maka “sexual abuse” yang telah terjadi bukanlah kesalahan dia.

Ingatlah

Membicarakan masalah seksual dengan anak tidak membuat anak menjadi lebih tertarik pada masalah tersebut, namun membuat mereka lebih mudah untuk datang kepada orang tua setiap saat mereka menghadapi masalah apapun.
Memperkenalkan organ-organ tubuh termasuk organ genitalia lebih mudah jika dibiasakan untuk diperkenalkan sejak usia dini
Anak harus mengerti bahwa organ seksual merupakan bagian tubuh mereka yang sama baiknya dengan organ atau anggota tubuh yang lain.
Anak harus tahu nama original dari organ atau alat tubuh mereka.
Anak harus bangga atas keberadaannya sebagai anak lelaki atau sebagai anak perempuan.
Berikan anak sebanyak-banyaknya sentuhan, usapan dan pelukan tanda cinta dan kasih sayang yang tulus dari orang tua.
Apa yang orang tua yakini, rasakan dan apa yang anak anda lihat pada diri orang tuanya saat orang tuanya bicara dan bersikap, akan sangat mempengaruhi kehidupan seksual anak anda kelak.
Yang paling dibutuhkan anak adalah perasaan dicintai dan mencintai oleh orang tua dan keluarga.

11 Maret 2012

Event : Pengajian Mahagoni Park dan Althia Park Tema : Tanda Orang Beriman Tanggal : 11 Maret 2012

Event : Pengajian Mahagoni Park dan Althia Park
Tema : Tanda Orang Beriman
Tanggal : 11 Maret 2012
Pembicara : Ustadzah Hani

Masuk islam itu harus secara keseluruhan

Qs Al Baqarah : 208

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu

---

Kalau punya kabar baik, sampaikanlah

QS Ad Dhuha : 11

Dan terhadap ni'mat Rabbmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)

---

Macam syukur :

1. Lisan

2. Perbuatan

3. Pikiran

---

Kisah Nabi Yusuf : Ahsanul Qasas, kisah yang baik

---

Nikmat yang diberikan Allah :

1. Nikmat Iman

2. Nikmat Islam

3. Nikmat Sehat

4. Nikmat luang waktu

Hadist : “ Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengan keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. ” (HR Bukhori)

---

Fungsi Al Quran adalah sebagai obat hati

QS Al Isra : 82

Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian

---

Jangan bermegah megahan

QS At Takatsur : 1-2

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu

sampai kamu masuk ke dalam kubur

---

Allah mengetahui segala sesuatu

QS Al An'am : 59

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

---

QS Al Baqarah : 1-5

Alif laam miim

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,

Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat

Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya,dan merekalah orang-orang yang beruntung

---

Orang yang beriman dan bertaqwa bisa bertemu Allah di surga

QS Al Baqarah : 45-46

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

---

Ciri orang yang bertaqwa :

A. Percaya kepada hal yang gaib

Hal Gaib antara lain :

1. Allah

2. Malaikat

Hanya Allah yang mengetahui hal gaib

QS Al An'am : 59

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)

---

Nabi Ibrahim pernah kurang mantap keyakinannya tentang kegaiban Allah

QS Al Baqarah : 260

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang mati," Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)". Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah 165 semuanya olehmu. (Allah berfirman)"Lalu letakkanlah tiap-tiap seekor daripadanya atas tiap-tiap bukit. Sesudah itu panggillah mereka, niscaya mereka akan datang kepada kamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

---

B. Shalat khusyuk

Keutamaan shalat

QS Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan

---

Perbedaan antara penghuni neraka dan surga

QS Al A'raf : 39-46

Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk kemudian diantara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Rabb kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda akan tetapi kamu tidak mengetahui".

Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan".

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim.

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal didalamnya.

Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan".

Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Rabb menjanjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Rabb kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mmengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim".

(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat".

Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf 543 itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum 544". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).

---

Hati hati dengan kelalaian di dalam shalat

Qs Al Ma'un : 4-5

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.

---

Panduan wajib anggota wudhu

Qs Al Maidah : 6

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh 404 perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur

---

C. Berinfak

Macam infaq :

1. Zakat

2. Sedekah

3. Hibah

---

D. Beriman kepada Al Quran dan sunnah

Hadist : Dari Aisyah ra. ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : " Orang yg membaca Al-Quran dengan mahir bersama para Malaikat yg mulia dan baik, dan orang yg membaca Al-Quran dgn terbata-bata lagi sulit akan mendapat dua pahala " ( Muttafaq Alaih )

Hadist : sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam: “Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an, ‘Bacalah, naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membaca di dunia karena kedudukanmu terletak pada akhir ayat yang kamu baca.” (HR. At-Tirmidzi)

E. Menghormati Ayat ayat Allah

---

Jadikanlah Allah di tempat yang utama maka Allah akan menempatkan kita ke tempat yang utama

---

08 Maret 2012

Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M Tema : Menyikapi ujian hidup Tanggal : 7 Maret 2012

Event : Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M
Tema : Menyikapi ujian hidup
Tanggal : 7 Maret 2012
Pembicara : Ustadzah Nurjannah Hulwani, Lc, S Ag

1. Pengertian

Ada 3 kata dalam Al Quran yang memiliki arti berdekatan :

1. Ibtila yang artinya menguji atau mencobai


QS Al Hajj : 35

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka

---

Qs Al Baqarah : 124

Dan (Ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".

---

QS Al Baqarah : 249

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku". Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyebrangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya". Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar"

---

2. Al Mihan yang artinya :

Qs Al Hujurat : 3

Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertaqwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar

---

QS Al Mumtahanah : 10

Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu menikahi mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berperang pada tali (pernikahan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

---

3. Fitnah yang berarti menguji atau mengetas emas dan perak dengan nyala api. Tukang emas disebut al Fattan

QS Al Ankabut : 2-3

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

---

Qs Adz Dzariyat : 13

(Hari pembalasan itu ialah) pada hari ketika mereka diazab di atas api neraka

---

Ujian adalah sunatullah

Didalam al Quran dan Al Hadist banyak sekali keterangan yang menyebutkan bahwa Allah menjadikan kehidupan ini sebagai ajang ujian bagi manusia

Qs Al Kahfi : 29

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek

---

Qs Al Insan : 2

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.

---

Dunia adalah tempat ujian, bukan tempat pembalasan

Qs Ali Imran : 185

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan

---

Qs Al Qasas : 77

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

---

Paket ujian masing masing orang adalah berbeda

---

QS Al Anfal : 28

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar

---

Macam macam ujian :

Ujian dari sisi pasangan hidup :

Qs At Tagabun : 14

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

1. Diuji dengan suami yang bermasalah seperti Asiah dengan Fir'aun

Qs At Tahrim : 11

Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim".

2. Diuji dengan istri yang bermasalah

Qs At Tahrim : 10

Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)"

---

3. Diuji dengan penyakit seperti sakitnya Nabi Ayyub

QS Al Anbiya : 83

dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya: "(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".

---

4. Diuji dengan Harta seperti Qorun

Qs Al Ankabut : 39-40

dan (juga) Karun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tidalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

---

QS Ali Imran : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

---

QS Al Munafiqun : 9

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi

---

Tangan di atas lebih baik dari tangan dibawah

Muzakkie lebih baik daripada mutahiq

---

Fungsi sedekah :

1. Menyembuhkan penyakit

2. Menambah rezeki

---

5. Diuji dengan kekurangan ekonomi

QS Al Baqarah : 155

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar

---

6. Diuji dengan orang tua yang bermasalah seperti Nabi Ibrahim

Qs Maryam : 42-45

Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak medengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?

Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang keadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.

Wahai bapakku, janganlah kamu meyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Yang Maha Pemurah.

Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab oleh Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan".

---

Ujian akan menimpa orang yang beriman

Qs Al Ankabut : 2-3

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saj

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta

---

Qs Al Baqarah : 155-157

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun

Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

---

Qs Ali Imran : 186

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.

---

Ujian bagi orang beriman bisa berarti :

1. Teguran dari Allah atas kelalaian dan kealfaannya dalam taat kepada Allah

2. Cara Allah menunjukkan kasih sayangNya

3. Untuk meningkatkan kualitasnya

---

Ujian bagi orang kafir dan maksiat bisa berarti

1. Bentuk dari murka Allah

2. Bentuk dari cara Allah memberi pelajaran agar dia bersabar

3. sebagai istijroj/lajuran

---

Cara mukmin menyikapi ujian hidup

1. Bersabar

Qs Ali Imran : 146

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar

---

2. Ridha

Qs Al Bayyinah : 8

Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya

---

3. Introspeksi dan mengambil pelajaran

4. Meningkatkan raja' dan khauf kepada Allah

5. meningkatkan ibadah dan ketundukan kepada Allah

---

“Sungguh menakjubkan (luar biasa) urusan seorang mukmin. Sesungguhnya setiap urusannya akan mendatangkan kebaikan, apabila dia mendapatkan nikmat, dia bersyukur, dan syukur itu adalah kebaikan untuknya. Bila ia mendapatkan musibah, dia bersabar dan sabar itu adalah kebaikan untuknya. Hal yang demikian itu tidaklah diberikan kecuali untuk orang yang beriman.” (HR. Muslim)

---

Anas Ra berkata : Rasulullah menyampaikan hadist kepadaku : Sesungguhnya Allah berfirman " Wahai Jibril, apakah balasan bagi orang yang diambil kedua matanya (buta) ? JIbril menjawab " Maha suci Engkau, kami tidak mengetahui kecuali yang Engkau ajarkan, Allah berfirman : Balasannya adalah keabadian di rumahKu dan menatap wajahKu (Hadist Qudsi - Bukhori)

---

Allah berfirman : Apabila Aku menguji hambaku dengan bencana lalu ia bersabar dan tidak mengadukaKu kepada para pembesuknya maka Aku akan menggantinya dengan daging yang lebih baik dari dagingnya, dengan darah yang lebih baik dari darahnya. Apabila aku menyembuhkannya maka aku menyembuhkannya dalam keadaan tanpa dosa dan jika aku mewafatkannya maka ia akan kembali kedalam rahmatKu (Hadist Qudsi - Malik - Baihaqi)

---

Tidak menimpa seorang muslim kepenatan, penyakit, kesengsaraan, kesedihan atau malapetaka bahkan duri yang menusuknya melainkan dengannya Allah menghapuskan dosa dosanya (HR Tirmidzi)

---

7. DiUji dengan anak :

A. Anak yang bermasalah

---

B. Tidak punya anak

Qs Asy syura : 49-50

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki,

atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia dikehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa

---

Setiap ucapan yang keluar itu akan tersimpan di dalam hati diri kita maupun untuk orang lain

---

Buat anak jatuh cinta kepada orang tuanya

---

Keutamaan birrul walidain

QS Al Isra : 23-24

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

---

Syarat curhat :

1. Amanah

2. Sholeh

3. Sejenis

---

Hadist : “Siapa yg melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan yg sangat dari kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan dari satu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yg memudahkan orang yg sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkan di dunia dan nanti di akhirat. Siapa yg menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aib di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya.”

---

Allah menguji manusia untuk mengetahui amalan kita

QS Al Mulk : 2

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

---

Menjaga pandangan mata

Qs An Nur : 30-31

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

---

Makan makanan yang halal

Qs Al Maidah : 3-5

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. Maka barangsiapa terpaksa 398 karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?". Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang-binatang buas yang telah kamu ajarkan dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya".

Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberikan Al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan menikahi) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikan gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam). Maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi.

---

Menumpahkan kasih sayang sebanyak banyaknya kepada anak yang bermasalah

---

Doa : ketaatan di dalam agama

Allahumma musharrifal qulub(i), sharrif qulubana `ala tha`atik(a).

Ya Allah, Zat yang membolak-balik hati. Kembalikan hati kami dalam ketaatan-Mu. (HR. Muslim)

---

Fungsi dzikir pagi dan sore :

Hadist tentang keutamaan dzikir pagi dan sore :

Rasulullah SAW, senantiasa berdzikir pada waktu pagi dan petang. Dzikir-dzikir yang Rasul SAW pada waktu pagi dan petang adalah sebagai berikut, termasuk keutamaan-keutamaannya:

1. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.

Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud)

2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah: 255)
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin).” (HR. Al-Hakim)

---

Bilal bin rabah : shalat sunah syukrul wudhu

Suatu hari, pada waktu Subuh, Rasulullah SAW berbincang-bincang dengan Bilal bin Rabah. Rasul berkata, "Wahai, Bilal, ceritakanlah kepadaku mengenai amalan yang menurutmu paling besar pahalanya, yang pernah kamu kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya, aku pernah mendengar suara telapak langkah (jalan)-mu di hadapanku di surga."

Bilal menjawab, "Wahai, Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya."

Jadi, setiap selesai melaksanakan wudhu, Bilal senantiasa melakukan shalat dua rakaat, yakni shalat sunat wudhu. Perbuatan itu senantiasa dilakukannya dalam setiap kesempatan. Selain itu, ia juga termasuk orang yang senantiasa memelihara (dawam) wudhu, yakni setiap batal, dia akan langsung berwudhu.

---

Tolak kejahatan dengan cara yang baik

QS Fussilat : 34

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia

---

QS Ar Ra'du : 22

Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)

---

Menasehati itu dengan hikmah, Bersabar dengan keburukan yang dilakukan orang lain

Qs An Nahl : 125

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik."

---

Kita memperhatikan salon fisik, namun melupakan salon rohani

---

Mari berlomba lomba di dalam kebaikan

QS Al Maidah : 48

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu

---

Sudah maksimalkah usaha kita ?

---

Perbuatan baik menghapus dosa

QS Hud : 114

Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut