31 Juli 2012

Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar Tanggal : 31 Juli 2012

Event : Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tema :
Tanggal : 31 Juli 2012
Pembicara : DR. Bambang Irawan, MA

Setiap manusia akan menghadapi 2 ketiadaan yaitu :

1. Saat manusia belum diciptakan Allah

2. Saat manusia hidup kemudian mengalami kematian

---

Penyakit hati ada di dalam tubuh orang kafir karena mereka mendustakan agama

QS Al Baqarah : 10

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

---

Masuk surga bukan karena amal, melainkan karena rahmat Allah

HR Bukhori

“Amal tidak akan bisa menyelamatkan seseorang di antara kalian.” Mereka bertanya: “Tidak pula anda wahai Rasulullah saw?” Beliau menjawab: “Ya, saya pun tidak, kecuali Allah menganugerahkan rahmat kepadaku. Tepatlah kalian, mendekatlah, beribadahlah di waktu pagi, sore, dan sedikit dari malam, beramallah yang pertengahan, yang pertengahan, kalian pasti akan sampai.”

---

Amal tidak akan memasukkan seseorang di antara kalian ke surga dan tidak pula menyelamatkannya dari neraka. Demikian juga saya, kecuali dengan rahmat Allah swt.

---

Keutamaan Harapan kepada Allah dibandingkan dengan Amal

“Sebagian dari tanda-tandanya seseorang itu bersandar kepada amal adalah berkurang harapannya kepada Allah pada saat terjadinya kesalahan & dosa” (Kitab Al-Hikam : 1).

---

Ujian hidup sebagai penghapus dosa

Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Al Bukhari)

Saad bin Abi Waqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya? Nabi saw. menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai dengan itu (keras). Seseorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Al Bukhari)

---

Jangan berputus asa dari ampunan Allah

Dari Abi Hurairah r.a. dari Nabi Saw bersabda: "Demi Dzat Yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah SWT akan membinasakan kalian dan mendatangkan suatu makhluk lain yang berbuat dosa, sehingga mereka kemudian meminta ampun kepada Allah SWT dan Allah SWT mengampuni mereka". (Karena di antara nama Allah SWT adalah "Al Ghaffaar" Maha Pemberi ampunan. Maka siapa yang akan memberikan ampunan jika seluruh hamba-Nya adalah orang-orang yang tidak pernah melakukan dosa? Maka orang yang telah melakukan dosa hendaknya tidak menjadi putus asa, selama dosa yang ia lakukan itu adalah bukan dosa besar. Karena ampunan Allah SWT lebih besar dari dosanya itu.

---

Allah mencintai orang yang bertaubat

Qs Al Baqarah : 222

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

---

PIlihlah prioritas kehidupan akhirat

QS Al A'la : 17

Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.

---

Mari menjadi hamba yang diridhoi Allah agar bisa masuk ke surgaNya

Qs Al Fajr : 28-30

Hai jiwa yang tenang.

Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.

Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,

dan masuklah ke dalam surga-Ku.

---

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : The Mainset of Basmalah

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : The Mainset of Basmalah
Tanggal : 31 Juli 2012
Pembicara : Ustadz Mansur Al Fakir

Qs Al Mukmin : 64-65

Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi rezki dengan sebagian yang baik-baik. Yang demikian adalah Allah Rabbmu, Maha Agung Allah, Rabb semesta alam.

Dialah Yang hidup kekal, tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.

---

Bismillah atau Basmalah merupakan permulaan Kitab Suci dan Wahyu. Bismillah tidak hanya terdapat pada permulaan Al-Qur’an saja, bahkan tertera pula dalam seluruh kitab samawi : Zabur, Taurat dan Injil. Bismillah merupakan peresmian tugas seluruh nabi . 

Bismillah merupakan sumber keberkahan segala pekerjaan, termasuk di dalamnya berpuasa di bulan Ramadhan sebulan penuh. Meninggalkannya (tidak menyebut nama Bismillah, atau tidak mengetahui pemahaman/ma’rifat kepada Bismillah) akan menyebabkan kegagalan semua urusan (termasuk juga berpuasa). Gagal disini adalah, tidak mendapatkan pahala apa-apa. Kecuali hanya lapar dan haus saja.

Rasulullah saw bersabda, “Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulai dengan “Bismillah” (menyebut nama Allah) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari keberkahan Allah)”

---

Artinya, kita dianjurkan untuk mengucapkan Bismillah (bukan sekedar ucapan, tapi diiringi dengan pengenalan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya pengenalan) dalam memulai semua pekerjaan, seperti : makan, minum, tidur, naik kendaraan, menikah, ber-puasa, dan sebagainya. Bahkan, apabila seekor hewan disembelih tanpa membaca Bismillah, maka dagingnya menjadi haram. Rahasianya, makanan manusia juga harus memiliki tujuan kearah Ilahi. Lantas, mengapa kita harus memulai pekerjaan (termasuk pekerjaan berpuasa) dengan Bismillah?

Makan diawali dengan basmalah

Dari seseorang yang mengabdi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika makanan mendekatinya, beliau mengucapkan “bismillah”. (Disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Kalimuth Thoyyib)

---

Dari Wahsyi bin Harb dari ayahnya dari kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda: "Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (HR. Abu Daud)

---

Jawabannya begini. Setiap produk perusahaan pasti mempunyai tanda dan merek khusus. Begitu juga, setiap Negara memiliki Bendera tertentu agar dikenal, yang dikibarkan di tempat-tempat tertentu pula. 

Nama dan mengingat Allah merupakan tanda setiap muslim. Dan kalimat Bismillah merupakan tanda bagi setiap muslim. Kalimat penuh berkah ini senantiasa di ucapkan lisan seorang muslim dalam melakukan perbuatan besar maupun kecil di setiap tempat : baik di masjid atau di pabrik, baik siang ataupun malam, baik pada Bulan Ramadhan ataupun di luar Bulan Ramadhan. Oleh karena itu, dalam sebuah hadits disebutkan, “Janganlah engkau (kita sekalian) melupakan Bismillah, bahkan di saat engkau menulis satu bait syair.”
Ada banyak riwayat lain, yang menyebutkan pahala melimpah bagi orang yang mengajarkan kalimat Bismillah kepada anak kecil.

Pesan Ruhani dari Bismillah

Pesan Ruhani dari Bismillah ada banyak. Tapi, saya tidak memaparkan semuanya. Cukup, point-point yang penting saja.

Pertama, Bismillah merupakan tanda dan warna Ilahi, serta yang menjelaskan tauhid kita. Maksudnya adalah, jika kita ber-puasa di Bulan Ramadhan ini dengan pengenalan kepada Allah secara mendalam, maka terjadi kekuatan Tauhid kita kepada-Nya. Artinya, dalam mengarungi hidup ini kita tidak takut kepada selain-Nya. Termasuk soal jabatan, harta, pasangan hidup, anak dan sebagainya. Hidup kita sepenuhnya bergantung, bergantung dan bergantung kepada-Nya.

Kedua, Bismillah merupakan simbol kecintaan pada Allah dan tawakkal pada-Nya. Maksudnya adalah, di bulan Ramadhan ini kita di latih untuk belajar, belajar dan belajar mencintai Allah. Misalnya, ketika sebagian orang tidak berpuasa dan enak-enak-an makan-minum di siang hari. Eh, kita yang mengaku beriman, malah di suruh puasa. Begitu juga, ketika sebagian orang yang tidak berpuasa tidur di pagi hari. Eh, kita yang mengaku beriman, malah di suruh bangun, dan ber-sahur. Contoh-contoh demikian tidaklah mudah, dan mungkin sulit dilakukan oleh orang yang tidak mencintai Allah. Begitu juga soal tawakkal. Kita dilatih sebulan penuh untuk belajar ber-lapar dan ber-haus ria. Jika suatu saat, hidup kita jatuh miskin secara tiba-tiba. Pada saat itu kita sulit untuk makan dan hidup yang enak-enak. Maka, buat mereka (pelaku puasa dengan mindset Bismillah yang benar) tidak akan panik, stress ataupun bimbang. Kalaupun tidak ada yang di makan dan di minum saat itu. Solusinya cukup dengan ber-puasa. Seperti Rasulullah ber-puasa ketika tidak mendapatkan makan dan minum. Kasus ini, pernah Rasul alami ketika ia dan keluarganya di embargo ekonomi oleh pemuka-pemuka kafir.

Ketiga. Bismillah merupakan simbol yang memberikan kesucian pada semua pekerjaan. Maksudnya, ketika kita sudah paham kepada-Nya dalam melakukan puasa atau perbuatan lainnya. Maka kita sudah mempunyai mindset baru, yaitu setiap kita melakukan pekerjaan (apapun pekerjaannya) yang melibatkan Allah di dalam-nya. Otomatis, kita tidak berani mencederai pekerjaan yang kita lakukan. 

Keempat. Bismillah merupakan simbol untuk senantiasa mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya dalam berbagai keadaan. Maksudnya, apapun pekerjaan yang kita lakukan dengan melibatkan Allah : apakah berhasil ataupun tidak, maka kita tidak melupakan-Nya. Artinya, ketika kita berhasil, maka kita akan bersyukur kepada-Nya. Begitu pula, ketika kita tidak berhasil, kita pun tetap bersyukur kepada-Nya. Hal yang sama juga ketika kita berada dalam keadaan kaya ataupun susah. Kita pun tetap tidak melupakan-Nya.
Pengucapan, dan pemahaman Bismillah tidak akan sempurna kalau muaranya tidak Ar-Rohmaanir-Rohiim. Mengapa demikian? Karena, penyebutan dua sifat Ar-Rohmaan (Maha Kasih) dan Ar-Rohiim (Maha Penyayang) setelah nama Allah (Bismillah), menjelaskan suatu rahasia, bahwa hendaknya para pelaku puasa Ramadhan harus mengharap kelembutan dan kasih sayang Ilahi. Karena, para pelaku puasa Ramadhan meyakini bahwa Allah adalah sumber harapan dan kasih sayang.

Memulai pekerjaan puasa Ramadhan dengan menyebut kata-kata rahmat, rahasianya adalah, bahwa dasar dan fondasi Ilahi berdiri di atas kelembutan dan kasih sayang. Memang, selayaknya setiap pelaku puasa Ramadhan meminta pertolongan dari sumber rahmat Ilahi ini. 

Pada akhirnya, ketika kita mengakhiri Ramadhan, kita diperintahkan oleh Allah menjadi manusia yang penuh Rahman dan Rahiim di setiap kiprah kehidupan kita di dunia ini. Sehingga hobbi kita selepas Ramadhan adalah menjadi hamba Allah yang gemar mengkampanyekan Sifat Rahman dan Rahiim di dalam diri kita, keluarga kita, tetangga kita dan terhadap sesama. Semoga kita menjadi “Manusia Ramadhan” nan Fitri di setiap saat dan keadaan. 

Ya AllahSampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya
Ilhamkan kepada kami mengenai karunia-Nya
Mengagungkan kesucian-Nya
Menjaga apa yang dilarang-Nya
Bantulah kami untuk menjalankan puasa-Nya
Dengan menahan anggota badan dari maksiat kepada-Nya
Dan menggunakannya untuk apa yang diridhoi-Nya
Sehingga telinga-telinga kami tidak kami arahkan pada kesia-siaan dan mata-mata kami tidak kami pusatkan pada kealpaan.

Kultum Tarawih Masjid Raya Bani Umar Tema : Taubat dalam pandangan Al Quran

Event : Kultum Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tema : Taubat dalam pandangan Al Quran
Tanggal : 30 Juli 2012
Pembicara : DR Taufiqurrahman, MA

Taubat (Tobat)

Terdahulu telah dikemukakan bahwa Al-Quran mengisyaratkan adanya dua pelaku tobat, yakni Allah dan manusia. Di sini dapat ditambahkan bahwa ada dua macam tobat (kembalinya) Allah.

Tobat Allah (kembalinya Allah) terhadap yang berkeinginan dekat kepada-Nya, lebih jelas terlihat pada ayat berikut:

Qs Al Baqarah : 37

Maka Adam menerima dan Tuhan-Nya (petunjuk) berupa kalimat-kalimat, dan Dia bertobat (mengampuninya)

---

Pemberian kalimat itu memberi isyarat bahwa Allah membuka pintu tobat-Nya dan memberi taufik kepada mereka yang berdosa, yang terketuk hatinya untuk kembali. "Penerimaan kalimat-kalimat dari Tuhan itulah yang mengantarkan Adam mengajukan permohonan ampun kepada Allah.

Penutup surat Al Maidah juga berbicara tentang tobat A1lah, tetapi kali ini dia benar-benar telah "tobat" (kembali) ke posisi semula. Namun harus disadari bahwa hal ini baru terjadi jika sang hamba yang berdosa bertobat dan memperbaiki diri. Allah mendekatkan diri dan kembali ke posisi semula,
disebabkan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Ciri-ciri tobat nasuha :

1. Menyesal
Adanya penyesalan setelah melumuri diri dengan dosa dan kenistaan; adanya penyesalan setelah berbicara kotor; penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan; penyesalan ketika menyakiti orang, adalah sikap-sikap yang menunjukkan adanya kecenderungan tobat nasuha. Orang yang tidak menyesal, tidak termasuk tobat. Orang yang bangga pada dosa-dosa yang pernah dilakukannya, menunjukkan bahwa dia belum sungguh-sungguh bertobat.

2. Memohon ampun kepada Allah.
Memohon ampun kepada Allah bisa dilakukan dengan cara mengucapkan istigfar sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Adam as dan Nabi Yunus as di dalam Alquran. Di samping itu, memohon ampun harus dilakukan secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam. Inilah salah satu tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam tobatnya. Begitu pula dengan ungkapan sedih, derai air mata, dan menggigilnya perasaan adalah ekspresi dari penyesalan yang mendalam.

3. Gigih untuk tidak mengulangi
Bukan sekadar tidak berbuat dosa, berpikir ke arah sana saja tidak boleh. Memang, kita dikaruniai kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang negatif. Akan tetapi, bukan berarti harus dituruti. Namun, untuk dihindari, karena itulah yang akan membuat kita mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.

---

Allah mengampuni dosa besar, kecuali syirik

Qs Al Maidah : 116

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersektukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya .”

---

Tingkatan Taubat menurut Imam Ghazali adalah sbb:

1. bertaubatnya seseorang dan istiqomahnya ia di jalan Allah hingga akhir hayatnya.Sehingga ia disebut As-Sabiq Bil Khairat yang artinya mampu merubah perilaku buruk dengan kebaikan. inilah taubat yang sebenarnya/Taubat Nashuha yang insyaAllah akan mendapat ridho Allah dalam kehidupannya baik di dunia maupun di akherat.

2. Orang yang bertaubat dari dosa besar,tetapi dalam perjalanan taubatnya selalu mendapat ujian hingga tidak sengaja ia terjatuh dalam dosa,tetapi hatinya senantiasa sedih dan menyesal sehingga ia berusaha memperbarui tindakannya dengan memperbaiki niatnya.

3. orang yang bertaubat untuk beberapa lama tapi kemudian hawa nafsu mengalahkannya sehingga ia berbuat dosa lagi.Namun demikian ia masih mau melakukan amal shaleh,ia masih meminta pertolongan Allah agar mampu mengendalikan hawa nafsunya.

4. Orang yang bertaubat hanya sebentar saja,tapi kemudian berbuat dosa lagi tanpa dibarengi penyesalan sedikitpun,bagaikan orang lalai bahwa ia telah bertaubat.Pada tingkatan ini ditakutkan orang bisa meninggal dalam keadaan su’ul khatimah.Yaitu ajal menjemputnya saat ia melakukan dosa, bukan saat ia bertaubat.

---

Amalan istighfar Rasulullah yang kita jadikan contoh

Aku memohon ampunan Allah Swt dan bertobat kepadaNya lebih dari 70 kali sehari.”(HR Bukhari).

---

Ciri orang beriman

Qs Al Anfal : 2

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal

---

Fungsi Taubat dan istighfar

QS Nuh : 10-12

maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun

niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,

dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

---

Allah membagi manusia itu menjadi 8 golongan, yakni 4 golongan masuk surga dan 4 golongan masuk neraka (dari kitab Durrotun Nasihin Jilid 1).

4 Golongan masuk surga yakni:

1. Orang yang wajahnya selalu ceria, suka tersenyum
2. Orang yang dermawan (suka berbagi dan menolong)
3. Orangn yang lisannya menyenangkan hati
4. Orang yang hatinya taqwa

4 Golongan masuk neraka yakni:
1. Orang yang wajahnya cemberut
2. Orang yang bakhil
3. Orang yang omongannya jelek dan menyakitkan hati saudaranya
4. Orang yang berhati keras

29 Juli 2012

Talkshow Majalah Noor, SmartFM, Hotel Grand Sahid Jaya Tema : Cantik dengan hijab

Event : Talkshow Majalah Noor, SmartFM, Hotel Grand Sahid Jaya
Tema : Cantik dengan hijab
Tanggal : 27 Juli 2012
Pembicara : Ustadz Ahmad El Quroy

Kutipan ayat yang dibacakan

Qs Al Baqarah : 183

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

---

Amalan mardud artinya yang ditolak, yang tidak diterima

Amalan mabrur artinya yang diterima Allah

---

Allah SWT mengakui keutamaan ibadah puasa, dan erat hubungannya dengan kesucian jiwa dan keikhlasan hati. Hal ini dijelaskan di dalam hadits kudsi.
Allah SWT telah berfirman: Segala amal ibadah anak Adam adalah baginya, kecuali puasa adalah bagiku, dan Aku lah akan membalasnya.

Hadits Qudsi tersebut menjelaskan bahwa, segala amal ibadah manusia dapat dilihat dan dinilai, oleh manusia itu sendiri, kecuali puasa tidak dapat dilihat, dan tidak dapat diketahui orang lain, kecuali Allah SWT. Menurut Syekh Muhammad Ibrahim Al Khatib, bahwa puasa itu merupakan rahasia antara hamba dengan Tuhannya, tidak ada yang melihatnya kecuali Dia karena orang yang berpuasa, tidak seperti melakukan shalat, zakat dan haji, dapat dilakukan karena riya. Tetapi orang yang melakukan puasa meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumannya karena Allah semata, tidak diketahui oleh seseorang, dan itulah ”Rahasia Puasa” sehingga khusus milik Allah SWT

---

Allah selalu bersama kita, dimana saja kita berada

Qs Al Hadid : 4

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

---

Keutamaan Puasa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda "Puasa adalah perisai diri (dari api neraka)". Maka seseorang yang sedang berpuasa janganlah menggauli istrinya, berkata kotor dan berbuat jahil, jika dia diajak bertengkar atau dicaci hendaklah dia mengatakan, "Saya sedang berpuasa". Rasulullah Saw mengulanginya dua kali. "Demi Allah yang diriku dalam genggaman-Nya! sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah SWT lebih harum daripada bau misik/kesturi. Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Hambaku meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena aku. Puasa itu bagi-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya, dan setiap kebaikan akan dibalas 10 kali. (HR Bukhori)

---

Keutamaan dalam beramal

Suatu ketika Rasulullah hadir dalam pemakaman salah seorang sahabatnya. Di tengah kunjungannya, beliau bertanya kepada istri dari sahabat yang meninggal tersebut. “Adakah wasiat yang ditinggalkan suamimu?”. Sang istri ini menjawab, “Ya Rasul, sebelum meninggal, suamiku mengucapkan kata-kata aneh, yang aku sendiri tidak tahu apa maknanya. Suamiku berkata ‘andai lebih jauh’, ‘andai lebih baru’, ‘andai lebih banyak’ “.

Mendengar penuturan wanita itu, Rasul tersenyum. Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya, menjelang ajalnya, suamimu ditampakkan pahala kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukannya. Suatu ketika, saat hendak ke masjid, dia melihat ada orang buta yang juga sedang berjalan menuju masjid. Lantas, suamimu menuntunnya hingga sampai di masjid. Di penghujung hidupnya, suamimu melihat pahala yang diberikan Allah atas amalnya itu. Kemudian, suamimu berkata ‘andai lebih jauh’, tentu pahala itu akan jauh lebih banyak”.

Rasul melanjutkan, “Pada musim dingin, suamimu melihat ada seseorang yang kedinginan di jalan. Kemudian, suamimu datang menghampiri, dan memakaikan mantelnya yang sudah lusuh. Ketika Allah memperlihatkan pahala atas amalnya itu, suamimu berkata ‘andai lebih baru’, yaitu jika suamimu memberikan mantel yang lebih baru, lebih bagus, daripada apa yang diberikannya dahulu, tentu balasan pahalanya akan jauh lebih banyak dari apa yang dilihatnya itu”.

“Suatu waktu, ada orang kelaparan yang mendatangi suamimu. Saat itu, yang dimiliki suamimu hanya sepiring makanan yang sedang dihabiskannya. Maka dibagi dualah isi piring itu, sebagian diberikannya untuk orang itu. Ketika suamimu melihat balasan atas perbuatannya itu, dia berkata ‘andai lebih banyak’, yaitu jika dia memberikan semua isi piringnya dulu kepada orang kelaparan, tentunya Allah akan memberikan pahala yang lebih banyak dari apa yang diperolehnya”

---

25 Juli 2012

Lovely Moment For Lovely Kids Tema : Mendukung Impian Anak

Event : Lovely Moment For Lovely Kids
Tema : Mendukung Impian Anak
Tanggal : 22 Juli 2012
Pembicara : Ine Indriani, M.Psi

Beberapa Pernyataan :
“Anak saya senang menggambar dan membuat miniatur, dia sepertinya punya bakat menjadi arsitek”
“Saya ingin anak saya menjadi bintang film, dulu saya ingin sekali memasuki dunia perfilman, namun sampai sekarang belum kesampaian”
“Anak saya harus menjadi dokter yang hebat seperti ayahnya”
“Bagaimana mungkin anak saya bisa menjadi orang sukses kalau nilai akademis di sekolah buruk.”
“Anak saya berusia 8 tahun, saya khawatir dengan masa depan anak saya.”
“Saya membiarkan anak saya bereksplorasi dan dia nanti akan menentukan masa depannya sendiri”

---

Apakah anda pernah berhadapan pada salah satu dari kalimat tadi?
Apakah anda tahu apa yang menjadi impian anak ?
Apakah anda sudah benar-benar sudah mendukung impian anak?

---

Beberapa Mitos

Sukses akademis, berarti sukses di masa depan
Anak yang memiliki kelemahan di area atau bidang tertentu harus dibantu untuk mengurangi kelemahannya tersebut
Orangtua selalu tahu apa yang diimpikan anak
Apakah hal tersebut selalu benar?

---

Mengapa Kita perlu Mendukung Impian Anak?
Setiap manusia diciptakan ke dunia, memiliki fungsinya masing-masing.
Allah SWT pasti memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam menciptakan manusia dengan bentuk, penampilan, kemampuan, kepribadian yang berbeda-beda. Meskipun ada milyaran manusia di dunia, tidak ada manusia yang sama, termasuk anak kembar sekalipun.
Masing-masing orang adalah Very Limited Edition.
Setiap anak dapat tumbuh menjadi individu yang optimal dan bisa beraktualisasi di masa dewasa, bila melakukan segala sesuatu sesuai dengan potensi dan minatnya.
Namun, masih banyak orangtua atau pengajar yang lebih fokus pada kelemahan anak dan cara penanganannya, dibandingkan dengan mencari dan mengembangkan apa yang menjadi kekuatan anak.
Mengapa Kita perlu Mendukung Impian Anak? (Lanj.)
Pada dasarnya setiap orang memiliki kelemahan. Namun yang perlu diingat adalah setiap manusia memiliki kekuatan dan keunikan yang berbeda satu sama lain. Apabila dikembangkan dan diasah sedemikian rupa, anak dapat menjadi individu yang optimal dan mampu beraktualisasi.
Hal tersebut dapat diketahui dengan cara membantu anak mencari apa yang menjadi potensi dan minatnya.
Apa itu Potensi Diri
Potensi diri = bakat
Kemampuan unik atau kecakapan yang dimiliki seseorang.
Mencakup pola pikir, perasaan, dan perilaku. Bila dilakukan secara berulang atau bila dilatih akan menghasilkan produktivitas yang optimal.
Merupakan bawaan.

---

Apa itu Minat?
Minat terkait dengan Motivasi
Ketertarikan, kesenangan, dorongan kuat untuk melakukan segala sesuatu guna mencapai keinginannya.
Dapat kita ciptakan berdasarkan pengalaman

---

Potensi (bakat) dan Minat berkaitan satu sama lain.
Minat berfungsi sebagai pendukung untuk mengoptimalkan potensi.
Semua orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi orang yang memiliki minat dan bakat yang berkesinambungkan menghasilkan kualitas yang lebih optimal.
Oleh karena itu, mengasah minat dan bakat anak menjadi hal yang penting.

---

Potensi dan minat tidak selalu berkaitan dengan kegiatan yang berkaitan dengan akademis.
Keberhasilan anak di masa depan tidak hanya didukung oleh IQ, tetapi juga kematangan emosi, spiritual, sikap dan perilaku.
Gardner membagi kecerdasan menjadi 8 --> kecerdasan majemuk (multiple intelligence)
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan Bahasa (Kemampuan mengkomunikasikan/mengekspresikan segala sesuatu melalui bahasa, baik lisan maupun tulisan).
Kecerdasan Logika-Matematika(Kemampuan memahami penggunakan angka, matematika dan dan logika).
Kecerdasan Visiospasial (Kemampuan menangkap/merekam secara akurat keadaan visual-keruangan suatu tempat dan kemudian mampu mengubahnya ke dalam bentuk persepsi yang lain (misalnya ke dalam bentuk gambar, dll)
Kecerdasan Kinestetik (Kemampuan melakukan gerakan fisik (motorik kasar dan halus) dengan baik).
Kecerdasan Musik (Kemampuan atau sensitivitas terhadap melode, nada suara, ekspresi dalam bentuk lagu, musik).
Kecerdasan Intrapersonal (Kemampuan untuk mengenal diri sendiri)
Kecerdasan Interpersonal (Kemampuan untuk mengenal dan memahami orang lain).
Kecerdasan Naturalis (Kemampuan mengenal dan memahami alam, termasuk tumbuhan dan tanaman).

---

Hal yang Utama

Orangtua adalah pengasuh, motivator,
dan pembimbing utama bagi anak

---

Apa yang dapat Kita Lakukan terhadap Anak Kita?
Memberikan berbagai stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Menstimulasi dengan mempertimbangkan aspek multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Memberi kesempatan pada anak untuk eksplorasi dan bertanya

---

Mendukung hal-hal yang menjadi potensi dan minatnya.
Memberikan penguatan dan motivasi positif pada anak di setiap kesempatan
Hindari membanding-bandingkan anak.
Memberikan penghargaan terhadap usaha anak, walaupun usahanya belum tentu maksimal.
Hal yang Perlu Diwaspadai
Keinginan orangtua / anak?
Waspadai bila orangtua mempunyai ambisi agar anaknya memiliki cita-cita seperti yang diinginkan orangtua

---

Refleksi

Apakah kita sudah memberikan stimulasi yang tepat pada anak kita?
Apakah kita sudah memberikan kesempatan pada anak untuk bereskplorasi?
Apakah kita sudah mendukung impian anak?
Apakah kita sudah mendukung anak untuk menjadi dirinya sendiri?

24 Juli 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Perekam Maha Canggih di Lauh Mahfudz

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Perekam Maha Canggih di Lauh Mahfudz
Tanggal : 24 Juli 2012
Pembicara : Ustadz Arman Rahman

Pembacaan ayat suci Al Quran

Qs Saba : 3-5

Dan orang-orang yang kafir berkata: Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami. Katakanlah: Pasti datang, demi Rabb-ku yang mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrahpun yang ada dilangit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh),

supaya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia.

Dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka itu memperoleh azab, yaitu (jenis) azab yang pedih.

---

Penyadap di dalam tubuh

Qs Yassin : 65

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan

---

Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (HR Ahmad Hanbal).

---

Segala ilmu pengetahuan berasal dari Allah

Qs Al Alaq : 1-5

Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah.

Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

---

Kitab besar manusia

Qs Yassin : 12

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).

---

Qs Al Infithar : 10-12

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),

yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),

mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Subhanallah, wajah manusia tidak ada yang sama, suara manusia tidak ada yang sama, bau manusia tidak ada yang sama

---

Suara adalah salah satu bentuk energi

Hukum Kekekalan Energi mengatakan “Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. Hukum ini diciptakan oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika Inggris yang namanya diabadikan menjadi satuan energi.

---

Teknologi Aura

Pada tahun 1980 seorang engineer dan penemu dari Amerika, bernama Guy Coggins, mengembangkan sebuah kamera yang dapat mendeteksi dan menampilkan aura manusia secara visual. Dikenal dengan nama Aura Imaging Photography, teknologi ini mampu memproduksi representasi warna-warna aura dalam spektrum yang lengkap. Pada tahun 1992, Guy Coggins memperkenalkan penemuan muktahirnya ini dengan nama Aura Camera 6000. Aura Camera 6000 inilah yang kami bawa dan kembangkan di Indonesia.

Cara kerja kamera aura ini diawali dengan menangkap gelombang-gelombang elektromagnetik yang memancar dari setiap cakra yang ada dalam diri manusia. Gelombang-gelombang itu kemudian dideteksi melalui titik akupuntur di telapak tangan yang mewakili keseluruhan tubuh. Melalui prosesor di dalam kamera, gelombang-gelombang itu dikonversikan dalam warna-warna tertentu yang selanjutnya dicetak oleh Polaroid menjadi hasil foto aura. Selanjutnya warna-warna aura yang tampil dalam hasil foto aura inilah yang merepresentasikan gambaran jati diri seseorang.

---

Manfaat Foto Aura

Melalui foto aura Anda dapat mengenali dan memahami jati diri yang sesungguhnya. Tentunya secara lebih obyektif, karena foto aura ini menggunakan peran teknologi yang dapat meminimalisir unsur subyektifitas.

Dengan memahami dan mengenal jati diri Anda ini, banyak keuntungan yang bisa didapat. Di antaranya, Anda jati lebih paham mengenai modal potensi yang Anda miliki sehingga bisa Anda dayagunakan secara tepat. Sebaliknya area-area yang menjadi titik kelemahan yang selama ini menjadi faktor penghambat keberhasilan, bisa Anda ubah dan kembangkan menjadi hal yang positif. Kesuksesan pun akan mudah diraih saat Anda sudah benar-benar memahami dan menguasai diri Anda.

---

Rekaman yang digunakan Allah adalah Audio dan Visual

Tempat penyampanan data rekaman manusia :

1. Kutub utara Suara

2. Kutub selatan Video

---

Rekaman yang dimiliki Allah :

1. Rekaman di tubuh kita

2. Rekaman di dunia

3. Rekaman di Lauh Mahfudz

---

Hidup ini pilihan, apakah mau beriman atau kafir

Qs Al Kahfi : 29

Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

---

Andai Ku Tahu by Ungu

Andai ku tahu
Kapan tiba ajalku
Ku akan memohon tuhan tolong panjangkan umurku

Andai ku tahu
Kapan tiba masaku
Ku akan memohon tuhan jangan kau ambil nyawaku
Aku takut akan semua dosa dosaku
Aku takut dosa yg terus membayangiku

Andai ku tahu
Malaikatmu kan menjemputku
Izinkan aku mengucap kata taubat padamu
Aku takut akan semua dosa dosaku
Aku takut dosa yg terus membayangiku

Ampuni aku dari segala dosa dosaku
Ampuni aku menangis ku bertaubat padamu
Aku manusia yang takut neraka
Namun aku juga tak pantas disurga

Andai ku tahu
Kapan tiba ajalku
Izinkan aku mengucap kata taubat padamu
Aku takut akan semua dosa dosaku
Aku takut dosa yg terus membayangiku
Ampuni aku dari segala dosa dosaku
Ampuni aku menangis ku bertaubat padamu

---

Setiap perbuatan itu ada balasannya

Qs Al Zalzalah : 7-8

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

---

Allah memberikan ampunan kepada orang yang baik

Qs Al Isra : 25

Rabbmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.

---

Segala sesuatu berawal dari niatnya

Hadist Arbain 1 :

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

---

Allah mengetahui apa yang ada di dalam Qolbu kita

Qs Ibrahim : 38

Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.

---

Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik kepada kita

---

Allah SWT banyak menggunakan perumpamaan dalam Al Qur’an yang mengumpamakan manusia bagai hewan yakni anjing, jika ia berkecendrungan mengikuti hawa nafsunya

Qs Al A’raaf : 176

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

---

Manusia ditamsilkan sebagai binatang ternak, jika ia tidak dapat menggunakan hati, penglihatan dan pendengarannya dengan baik.

QS Al A'raf : 179

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang lalai.

---

Manusia bagai seekor keledai yang membawa buku tebal jika (kaum Yahudi) manusia tidak mau mengamalkan atau melaksanakan kitab suci yang
diterimanya (Taurat)

QS. Al Jummu’ah : 5

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.

---

Manusia ditamsilkan sebagai laba-laba jika manusia mengambil perlindungan selain Allah SWT

QS. Al Ankabut : 41

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.

---

Manusia ditamsilkan sebagai kera Jika manusia melanggar larangan Allah SWT

QS. Al Baqarah : 65

Dan sesungguhnya telah Kami ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: Jadilah kamu kera yang hina.

---

Manusia semisal sebagai kera dan babi

QS. Al Maaidah : 60

Katakanlah: Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi (dan orang yang) menyembah Taghut?. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

---

Manusia sebagai nyamuk, sebagi buih dan perhiasan

Perumpamaan manusia ibarat nyamuk jika dia kafir

Al Baqarah : 26

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Rabb mereka,tetapi mereka yang kafir mengatakan: Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan oleh Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberinya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

---

Qs Arra’du : 17

Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya,maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasaan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.

---

Allah SWT membuat perumpamaan (tamsil) dalam Al Qur’an untuk manusia tentunya memilki maksud yang melatar belakanginya dan berbagai hikmah perumpamaan yang terkandung didalamnya. Semua perumpamaan itu dibuat untuk manusia agar manusia dapat memahami makna yang terkandung.

23 Juli 2012

Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar Tema : Hikmah Ramadhan

Event : Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tema : Hikmah Ramadhan
Tanggal : 21 Juli 2012
Pembicara : Prof. DR. Hamdani Anwar, MA

QS Al Baqarah : 183

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

---

Ya aiyuha

- Ya aiyuna adalah kata yang digunakan untuk panggilan. Dalam bahasa Arab disebut harfun nida’ (kata panggilan). Ia sama dengan kata “Ya”. Atau dalam bahasa Indonesia, “Hai” atau “Wahai”.

---

Alladzina amanu

- Artinya: “Orang-orang yang beriman.” Sebenarnya lebih tepat disebut: “Orang-orang yang telah mengimani.” Kata ‘amanu’ adalah fi’il madhi, kata kerja yang telah lalu; jadi lebih tepat disebut “telah mengimani”. Kalau subyeknya tunggal, menjadi ‘amana’. Dalam Al Qur’an sangat sering dipakai perkataan, “Ya aiyuhal ladzina amanu”. Orang-orang beriman selalu disebut secara jama’ (kolektif). Tidak pernah sekali pun Al Qur’an mengatakan, “Ya aiyuhal mukmin” (wahai seorang Mukmin). Atau tidak pernah dikatakan, “Ya aiyuhal ladzi amana” (wahai satu orang yang mengimani). Selalu dikatakan, “Ya aiyuhal ladzina amanuu” (wahai orang-orang yang beriman). Hal ini mengandung hikmah, bahwa din Islam adalah agama kolektif, agama kebersamaan, bukan agama individu, bukan agama egoisme, bukan agama ta’ashub golongan.

---

Iman artinya percaya atau yakin.

Rukun iman ada 6, yaitu :

1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rosul Allah
5. Iman kepada Hari Kiamat
6. Iman kepada Qodho’ dan Qodar Allah

Bagi muslim wajib iman/ percaya kepada rukun iman tanpa terkecuali

---

Ciri ciri orang mukmin

QS Al Mukminun : 1-11

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

(yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya,

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

dan orang-orang yang menunaikan zakat,

dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,

dan orang-orang yang memelihara shalatnya.

Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,

(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

---

1. Khusus dalam shalat

2. Menjauhkan diri dari yang tiada berguna

Rasulullah SAW bersabda: Artinya: Dari Abu Hurairoh r.a., dia berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Diantara tanda baiknya keislaman seseorang adalah dia (mampu) meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat unutknya”. Hadits Hasan, HR Tirmizdi

---

3. Menunaikan zakat

4. Menjaga kemaluan

5. Menjaga amanat

6. Memelihara shalat

---

Kutiba ‘alaikum

Artinya: “Telah diwajibkan atas kalian.” Arti asal dari kata ‘kutiba’ sebenarnya: Telah dituliskan! Dari kata ka-ta-ba yang berarti menulis. Kutiba adalah bentuk pasif dari kata ka-ta-ba, sehingga maknanya ‘dituliskan’. para ahli tafsir sepakat kata ‘kutiba’ artinya adalah diwajibkan atau difardhukan. Sebagai ibadah wajib, sebagaimana rumus umumnya, jika dikerjakan mendapat pahala besar, jika ditinggalkan berdosa. Shiyam Ramadhan adalah fardhu ‘ain bagi setiap Muslim yang mampu mengerjakannya.

---

As shiyamu

As shiyamu adalah bentuk jama’ (plural) dari kata as shaumu. Dalam ayat di atas digunakan kata as shiyamu, bukan shaumu. Memang di bulan Ramadhan terdapat banyak puasa, Ummat Islam berpuasa sebulan penuh, bukan hanya sehari puasa; dan yang berpuasa itu seluruh kaum Muslimin di muka bumi, bukan hanya satu dua orang, atau sekelompok orang saja.

---

Kama kutiba ‘alal ladzina min qablikum

Artinya, “Seperti yang telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian.”. Kewajiban puasa bukan hanya ditetapkan atas kaum Muslimin, tetapi juga atas kaum-kaum terdahulu. Hal ini mengandung makna, bahwa kewajiban puasa bersifat universal terhadap orang-orang beriman di setiap jaman.

---

Seperti yang telah diwasiatkan kepada Nabi Nuh, Musa, Ibrahim, Isa.

Qs Asy Syu'ara : 13

Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

---

La’allakum tattaqun

Artinya, “Agar kalian bertakwa.” Kalimat yang digunakan “La’allakum tattaqun” (agar kalian senantiasa berbuat takwa) bukan “La’alla an takunal muttaqun” (agar kalian menjadi orang yang bertakwa). Mungkin maknanya, ketakwaan itu merupakan perbuatan yang ditunaikan secara terus-menerus, tanpa mengenal istilah akhir. Bukan setelah seseorang meraih gelar Muttaqun (orang bertakwa), lalu dia meninggalkan perbuatan takwa.

---

Puasa Ulat dan Kupu-kupu.

Ulat adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Salah satu fase dalam metamorfosis ulat adalah menjadi kepompong (pupa atau chrysalis). Selama menjadi kepompong inilah sang ulat berpuasa agar tubuh ulat dapat dihancurkan dan menyisakan beberapa sel saja yang kemudian tumbuh menjadi kupu-kupu. Proses ini juga terjadi pada beberapa serangga lain. Dengan ritual puasa sang ulat yang menjijikkan dan perusak tanaman berubah menjadi kupu-kupu yang anggun dan bermanfaat bagi penyerbukan bunga.

---

Filosofi : Dengan puasa, merubah yang buruk menjadi yang baik demi terwujudnya Tazkiyatunnafs. Makna tazkiyatun-nafs secara istilah adalah penyucian jiwa dari segala penyakit dan cacat, merealisasikan berbagai maqam kepadanya, dan menjadikan asma' dan shifat sebagai akhlaqnya. Jiwa dapat menjadi suci apabila kita melakukan berbagai ibadah (misalnya shalat, infaq, puasa, haji, dzikir, dan tilawah al-Qur'an) dengan sesempurna mungkin dan memadai.

17 Juli 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Persiapan Lahir Batin Menjelang Ramadhan

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Persiapan Lahir Batin Menjelang Ramadhan
Tanggal : 17 Juli 2012
Pembicara : Ustadzah Nani Handayani

Pembacaan ayat suci al Quran

Qs Al Ahzab : 35

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mumin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

Bulan Haji itu ditentukan namun nama bulan Dzulhijjah tidak disebutkan secara langsung

QS Al Baqarah : 197

Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

---

Ada 4 bulan istimewa di dalam bulan Qomariyah tidak disebutkan secara langsung

Qs At Taubah : 36

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu,dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.

---

Nama bulan Ramadhan disebut langsung secara jelas

QS Al Baqarah : 185

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

---

Ramadhan menurut bahasa artinya panas membakar. Ia disebut demikian karena bulan ini dosa-dosa dan kesalahan orang yang berpuasa di masa sebelum Ramadhan dibakar habis. Rasulullah mengatakan, Siapa yang berpuasa Ramadhan semata-mata karena keimanan serta mengharap rahmat dan pahala dari Allah, maka dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya akan diampuni oleh Allah. (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

---

Keutamaan niat

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

---

Amalan tergantung penutupnya

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, padahal dia sebenarnya adalah penghuni neraka. Sebaliknya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, padahal dia sebenarnya adalah penghuni surga. Sungguh setiap amalan itu dihitung dengan penutupannya.” (HR. Al-Bukhari)

---

lebih baik memberi, daripada menerima (Konsep untuk sedekah)

---

Imam Tirmidzi meriwayatkan : Rasulullah pernah ditanya: “Sedekah apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan.”

---

Pahala puasa di surga

Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang dinamakan pintu 'ar-Rayyan' yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Ditanyakan (oleh pintu tersebut): 'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun masuk dari pintu tersebut. Setelah semua orang yang berpuasa memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak ada lagi yang masuk melaluinya." (HR Muslim)

---

Persiapan batin menjelang Ramadhan

1. Menyambut Ramadhan dengan niat yang baik karena Allah

HRamadhan, sungguh mempesona dan istimewa, tidak ada bandingannya. Ramadhan adalah hadiah dari Allah, hadiah yang istimewa. Keutamaan Ramadhan yang tiada bandingnya, jika dibandingkan bulan-bulan yang lainnya. Dalam satu tahun hanya ada satu bulan yang sangat istimewa, yaitu bulan Ramadhan. Bulan yang penuh rahmat, berkah dan maghfiroh.

---

2. Kesempatan kita untuk merubah takdir di bulan Ramadhan (Atas izin Allah)

Qs Al Qadr

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan.

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

---

Perbanyak membaca Al Quran kemudian bacaDoa setelah membaca al Quran

Allahummarhamna bil Qur’an waj’alhu lana imamaw wa nuraw wa hudaw warahmah Allahumma dzakkirna minhu ma nasina wa ‘allimna minhu ma jahilna warzuqna tilawatahu ana allaili wa athrafan nahar waj’alhu lana hujjatan ya Rabbal Alamin

Artinya :

Ya Alloh, sayangilah kami sebab Al-Qur’an, jadikanlah Al-Qur’an sebagai pembimbing, cahaya, petunjuk dan limpahan kasih sayang bagi kami .. Ya Alloh, ingatkanlah apa yang kami lupakan dan berikanlah pengetahuan kepada kami dengan sebab Al-Qur’an dan anugerahkan kepada kami kecintaan untuk membacanya, baik detengah malam maupun dipenghujung siang, dan jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kami, wahai Tuhan penguasa alam

----

Dahulu kala. Seorang lelaki gelisah Sangat. sebab keledainya sakit. Keledai di masa itu adalah kendaraan yang sangat berharga. Ibarat orang sekarang, keledai itu nilainya seperti mobil. Maka ketika keledai itu sakit, tentu saja tidak bisa dikendarai. Lelaki itupun bingung. Segala cara ia lakukan agar keledainya sembuh. Saking inginnya agar keledainya sembuh, lelaki itu sampai bernadzar. Bila keledainya sembuh, maka ia berjanji akan berpuasa tujuh hari.

Begitulah. Kemudian Allah memeberi kesembuhan untuk keledai itu. Lelaki itupun senang bukan kepalang. Ia pun berpuasa seperti janjinya. Tapi, ternyata setelah selesai hari ketujuh lelaki itu berpuasa, keledai itu mati.

Maka ia pun marah. Sambil menumpahkan segala kesalnya ia berkata, “Ya Allah, engkau perlakukan aku seperti ini? Demi Allah, puasaku yang tujuh hari ini akan aku jadikan pengurang pada puasa Ramadhan nanti.”

Ini adalah kisah orang yang tidak disapa Ramadhan. Karena ia memang tidak mau disapa Ramadhan. Karna memang pada dasarnya lelaki itu tidak berpuasa untuk Allah. Ia berjanji akan memyambut Ramadhan dengan perhitungan pedagang. Mengurangkan puasa nadzarnya atas puasa Ramadhan. Puasa baginya adalah soal tawar menawar. Bukan ketundukan, keikhlasan, apalagi penghambaan. Pada dasarnya ia tidak berpuasa secara ikhlas untuk Allah. Ia berpuasa untuk keledainya.

Lelaki itu memasuki Ramadhan dengan semangat balas dendam. Mengkompensasikan apa yang merasa jadi persembahannya di waktu lalu untuk Ramadhan. Begitulah kebanyakan orang. Ramadhan adalah kompensasi dan pelarian. Sebagian orang menjadikan Ramadhan kompensasi bagi jadwal makan hariannya. Bila siang tak makan, maka malam hari adalah saatnya balas dendam. Melahap semua yang ada.

Yang lain menjadikan puasa sebagai ajang balas dendam untuk tidurnya. Badannya yang lemah dijadikan alasan untuk mengisi hari-harinya dengan tidur dan tidur sepanjang hari. Tak ada ibadah sunnah, tak ada kebajikan. Tidur telah memenuhi seluruh hari-harinya.

Sebagian lagi menjadikan Ramadhan kompensasi atas hari-hari lainnya. Bukan dengan niat memperbanyak ibadah atau mengejar ampunan, tapi lebih sebagai kompensasi atas hari-hari lain yang penuh dengan ketimpangan. Tak apalah Ramadhan bersedekah ala kadarnya, toh pada bulan-bulan lainnya dia tak pernah bersedekah. Begitu pikirnya. Tak apalah shalat,toh pada bulan-bulan sebelumnya tidak pernah shalat. Tak apalah membaca beberapa potong ayat Al Qur’an, karna di bulan-bulan lainnya ia tak pernah membaca Al Qur’an. Begitu seterusnya. Ramadhan bukan menjadi bulan berlomba-lomba untuk amal kebaikan dan menambah ibadah. Tapi sekadar bulan kepatutan. Sekadar mengganjal seperlunya, dari bulan-bulan lain yang sangat miskin kebaikan dan ibadah.

Ada orang-orang yang tidak disapa Ramadhan, lantaran sepanjang Ramdahan ia tetap juga melakukan dosa-dosa besar. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah menjelaskan bahwa dari Ramadhan yang satu menuju Ramadhan yang berikutnya akan menjadi penghapus dosa-dosa diantara Ramadhan itu, kecuali dosa besar. Seperti shalat jum’at yang satu sampai shalat jum’at berikutnya.

Ada orang yang tidak disapa Ramadhan, lantaran ia tidak mendapat ampunan Allah. Ampunan itu sendiri akan diberikan kepada orang-orang yang benar-benar menjalankan puasa Ramadhan dengan sepenuh keikhlasan dan pengharapan. Seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Barang siapa berpuasa bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.

Ada yang tidak disapa Ramadhan, lantaran puasanya hanya mendapat haus dan lapar. Lantaran tidak meninggalkan perkataan keji dan perbuatan mungkar. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan keji, maka Allah tidak merasa perlu dengan apa yang ia lakukan dengan meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)

---

Keutamaan sedekah

QS Al Baqarah : 261

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

---

Sedekah itu disaat lapang maupun sempit, itulah ciri orang yang bertaqwa

QS Ali Imran : 134

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

---

3. Ramadhan itu justru digunakan untuk memperbanyak amalan, bukan untuk bermalas malasan

---

“Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” Hadits riwayat Bukhari.

Dari artikel Apakah Anda Termasuk Sebaik-baik Manusia? — Muslim.Or.Id by null

---

Mari mengibaratkan puasa dan tujuan hidup, kita bisa melihat contoh dari seekor ulat yang masuk ke dalam kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu dalam waktu sekitar seminggu. Seekor ulat saja berani untuk berpuasa, tidak makan, tidak minum, tidak ke mana-mana, tidak ghibah, tidak melihat yang tidak benar, tidak mendengar yang negatif selama satu minggu. Ulat berani bermetamorfosis dari seekor ulat yang jelek di dalam kepompong demi mencapai tujuan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.

---

Doa : rabbanaa arnal haqqa-haqqa warzuqna tibbaa’ah wa arinal baathila warzuqna tinabah.

---

Persiapan lahir :

1. Makanan yang sehat

2. Ilmu tentang Ramadhan

Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan yang tidak berilmu

Qs Mujadillah : 11

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Tips bagaimana menjaga keimanan :

1. Berdoa kepada Allah :

QS Ali Imran : 8

Ya Allah Rabb kami, janganlah kau jadikan hati kami condong kepada kesesatan, sesudah Engkau memberi pertunjuk kepada kami, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisi Engkau , Karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia

---

2. Berteman dan membaca kisah orang sholeh

---

Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari)

---

Perintah untuk berlomba lomba di dalam kebaikan

Qs Al Baqarah : 148

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Seungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

---

Perintah untuk memohon ampunan dari Allah dengan segera

Qs Ali Imran : 133

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa

---

Keutamaan silahturahim

Nabi SAW bersabda: ”Bukanlah bersilaturahim orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahim adalah yang menyambung apa yang putus

---

Amalan Rasulullah di bulan Ramadhan :

1. Mengutamakan sahur

Dari Anas bin Malik ra. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Makan sahurlah kamu sekalian, sebab dalam makan sahur itu ada berkahnya.” (Mutaffaq’alaih)

---

2. Sedekah

Dari ibn Abbas Ra Ia berkata Nabi Saw Adalah manusia yangn paling dermawan, dan sedermawan-dermawan beliau adalah pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemui belaiu. Jibril menemui beliau pada setiap malam dari bulan Ramadhan sehingga habisnya bulan Ramadhan itu. Kepentingannya menemui nabi saw. Ialah untuk menyampaikan al-Quran. Apabila Jibril bertemu dengan beliau maka keadannya lebihi bermurah dengan kebaikan daripada angin yang diutus

---

3. Memperbanyak tilawah

Dari Urwah dari Aisyah katanya : “Boleh dikata, hampir tidak pernah Rasulullah saw. melaknat. Biasanya bila dekat masa bertemunya dengan Jibril untuk bertadarus al-Qur’an, maka Rasulullah saw. banyak bermurah tangan lebih dari kencangnya angin yang berhembus.”

---

4. Menyegerakan berbuka puasa

Bahwasanya Nabi Saw. bersabda manusia senantiasa ada dalam keadaan baik selama cepat-cepat makan untuk berbuka

---

5. Beri'tikaf

Dari Aisyah “Bahwasanya Nabi Saw. biasa beri’tikaf pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan sampai Allah mengambil nyawanya”

---

Keutamaan tidak membalas cacian

Hadist : Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman, “Semua amal anak Adam baginya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang kalian sedang menjalani puasa janganlah dia berkata-kata kotor dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci atau memeranginya hendaklah dia katakan, ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.’ Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa jauh lebih harum daripada bau minyak kasturi. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan. Ketika dia berhariraya dan ketika dia berjumpa dengan Rabbnya maka dia akan bergembira dengan puasanya.” (HR. Bukhari)

13 Juli 2012

Pengajian Kerudung Square Bintaro Tema : Ramadhan Refleksi diri

Event : Pengajian Kerudung Square Bintaro
Tema : Ramadhan Refleksi diri
Tanggal : 13 Juli 2012
Pembicara : Prof KH Alwi Shihab

Pembacaan ayat suci al Quran

QS Al Baqarah : 183-185

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.


---

Memperingati 1 tahun pengajian square : ajang untuk memuhasabah, pencapaian apa yang telah kita capai selama 1 tahun ini

Fungsi muhasabah diri :

1. Mengidentifikasi aib-aib yang terdapat dalam diri.

2. Bersiap-siap untuk menyongsong hari yang kekal.

3. Melahirkan sifat malu terhadap Allah.

4. Akan selalu berusaha untuk menambal amal kebajikan

5. Melahirkan rasa takut terhadfap Allah.

---

Perbedaan antara shiyam dan shaum

Terdapat perbedaan anatara Shiyam dan Shaum. Shiyam adalah kewajiban sebagaimana firman-Nya: "Kutibat alaikum al-shiyam", sementara Shaum adalah hadiah sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi: "Semua ibadah manusia adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum adalah bagi-Ku dan Aku akan menghadiahkannya kepada siapapun dari hamba-hambaKu". Shaum di sini adalah dzikir qolbu dan setiap ibadah yang disertai kehusyu'an hati dan roh, dan tentunya hal itu adalah karunia Tuhan yang tidak didapatkan oleh sembarang hamba. Shaum juga dapat diartikan dengan puasa sunnat sebagaimana firman-Nya: "Inni nadzartu lirrahmani shauma". Tentunya ibadah yang boleh dinazarkan adalah ibadah sunnat dan bukan ibadah wajib. Shaum (puasa sunnat) adalah yang dapat menjaga hawa nafsu pemuda yang tidak dapat menikah "Fa alaihi bil-shaum fa'innahu lahu wija'".

---

Orang-orang yang maksiat itu shaum dan shiyamnya tidak hakiki, dan orang yang tidak maksiat maka shiyam dan shaumnya adalah hakiki.

---

* ... sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu ...

Sejarawan Muslim, Ibnu Katsir, meyakini bahwa ajaran puasa sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa. Menurut dia, Adam berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Ada pula yang mengatakan bahwa Adam berpuasa pada 10 Muharam sebagai rasa syukur karena bertemu dengan istrinya, Hawa, di Arafah. Sementara yang lain berpendapat, Nabi Adam berpuasa sehari semalam pada waktu dia diturunkan dari taman surga oleh Allah.

Ada juga yang mengatakan Adam berpuasa 40 hari 40 malam setiap tahun. Pendapat lainnya mengatakan Adam berpuasa dalam rangka mendoakan putra-putrinya. Selain itu, ada yang menjelaskan, Adam berpuasa pada hari Jumat untuk mengenang peristiwa penting, yakni dijadikannya dia oleh Allah, hari diturunkannya ke bumi, dan diterimanya tobat Adam oleh Allah.

"Sesungguhnya Allah menjadikan Adam pada hari Jumat, diturunkan di bumi pada hari Jumat, dia bertobat kepada Allah atas dosanya memakan buah khuldi pada hari Jumat dan wafat pun pada hari Jumat."(HR Bukhari).

Walaupun dalam Alquran maupun hadis tidak dijelaskan bagaimana bentuk puasa Adam dan generasi sesudahnya, tetapi ada petunjuk-petunjuk bahwa agama-agama yang dibawa oleh para rasul terdahulu itu adalah agama monotheisme yang mengajarkan kepercayaan pada keesaan Tuhan (Allah). Contohnya adalah Nabi Nuh yang berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun, seperti puasanya Nabi Adam.

Nabi Nuh juga memerintahkan kaumnya untuk menyembah Allah dan berpuasa ketika mereka berbulan-bulan hidup terkatung-katung di dalam perahu besar di tengah samudera luas akibat bencana banjir besar, seraya bertobat kepada Allah. Nabi Ibrahim AS juga terkenal dengan kegemarannya berpuasa, terutama pada saat hendak menerima wahyu dari Allah, yang kemudian dijadikan suhuf Ibrahim itu.

Puasa menurut agama Ibrahim dilaksanakan oleh Ismail, putra Ibrahim yang terkenal taat beribadah itu; dan puasa Ibrahim diikuti pula oleh Ishaq (putra Ibrahim dari Sarah). Nabi Ya'qub terkenal sebagai orang tua dan rasul yang gemar berpuasa, terutama untuk keselamatan putra-putranya.

Sementara Nabi Yusuf berpuasa ketika berada dalam penjara bersama para terhukum lainnya. Kebiasaan berpuasa ini juga beliau terapkan ketika menjadi pembesar Mesir dan menjabat sebagai menteri perekonomian negeri tersebut. "Karena aku khawatir apabila aku kenyang, nanti aku akan melupakan perut fakir miskin."

Sedangkan Nabi Yunus berpuasa dari makan dan minum saat berada dalam perut ikan besar selama beberapa hari, kemudian berbuka puasa setelah dimuntahkan kembali dari dalam perut ikan itu. Untuk berbuka, dikisahkan beliau memakan buah semacam labu yang tumbuh di tepi pantai. Nabi Ayub berpuasa pada waktu dia hidup dalam serba kekurangan dan menderita penyakit selama bertahun-tahun, sampai akhirnya lepas dari cobaan itu.

Nabi Syuaib terkenal kesalehannya dan sebagai orang tua yang banyak melakukan puasa dalam rangka bertakwa kepada Allah

---

* ... agar kamu bertaqwa ...

Puasa adalah salah satu bukti ketaqwaan kepada Allah

Tujuan penciptaan manusia dan jin :

QS Adz Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

---

Manusia itu akhirnya akan kembali kepada Allah

Qs Al Baqarah : 155-157

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiuun.

Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

---

Imam ghazali : cinta dunia adalah pangkal dari segala dosa. Dunia tidaklah sama dengan harta dan tahta. Harta dan tahta hanyalah bagian terkecil dari kehidupan dunia yang amat luas itu. Kehidupan dunia adalah kondisi obyektif sebelum meninggalkan dunia. Sedangkan akhirat adalah kondisi obyektif setelah meninggal. Apa pun isi kehidupan yang dihadapi sebelum meninggal, maka itu adalah kehidupan dunia, kecuali ilmu pengetahuan, ma'rifat dan kebebasan. Kehidupan duniawi itu amat variatif. Apa yang ada setelah kematian, juga merupakan wahana kenikmatan, bagi yang memiliki matahati. Tetapi wahana setelah meninggal itu bukanlah dunia, walaupun muncul di dunia.

Kesibukan manusia untuk memakmurkan dan mengelola dunia melalui industri dan profesi, yang membuat manusia sibuk sehingga lupa diri, lupa prinsip dan kehilangan makna hidup. Menurut Imam Ghazali kesibukan itu muncul akibat dua kaitan: pertama, ketergantungan hati karena cinta dunianya, dan kedua, ketergantungan fisik dengan sibuk mengolahnya.

Itulah hakikat dunia, mencintainya merupakan pangkal dari segala dosa. Padahal dunia diciptakan semata sebagai bekal menuju akhirat. Hanya saja gemerlap dunia itu seringkali membuat orang tersesat sehingga lupa pada tujuan hidupnya sebagai musafir menuju alam akhir. Ibarat pemula yang menunaikan ibadat haji, dia pasti disibukkan dengan segala persiapan dan perbekalan maupun perlengkapan kendaraannya, sehingga akhirnya dia pun tertinggal oleh rombongannya dan gagal menunaikan ibadat haji, malah dimangsa oleh binatang buas di padang pasir.

Itulah dunia yang tercela dan yang menghancurkan. Padahal substansinya adalah ladang akhirat. Kehidupan dunia merupakan salah satu fase perjalanan menuju Allah Swt. la ibarat perumahan yang dibangun di tengah jalan. Di situ segala bekal perjalanan dipersiapkan dan disimpan. Siapa pun yang mempersiapkan dan mengambil bekal perjalanannya di situ sekadar kebutuhan, seperti bekal makanan, pakaian, menikah dan kebutuhan lain, maka la benar-benar menanam tanaman dan akan dipetiknya kelak di akhirat. Tetapi, barangsiapa melebihi batas dalam mengambil bekal dan terlena olehnya, maka dia bakal binasa.

---

Kecenderungan manusia itu mencintai dunia

QS Ali Imran : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

---

* ... (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain ...

---

Orang yang meninggalkan puasa adakalanya yang harus membayar fidyah dan mengqadha' puasa, adakalanya yang diharuskan membayar fidyah saja. Yang masuk kategori pertama (membayar fidyah dan qadha'):

1. Perempuan yang hamil dan menyusui apabila menghawatirkan kesehatan anaknya. (Jika ia menghawatirkan kesehatan dirinya bukan anaknya, sebaliknya, ia harus mengqadha' saja tanpa harus membayar fidyah)

2. Orang yang terlambat mengqadha' puasa sampai datang bulan Ramadhan berikutnya dengan tanpa udzur (haid, nifas, sakit, gila, bepergian yang berkepanjangan, dll)

Dan yang masuk dalam kategori kedua (membayar fidyah saja, tanpa qadha') :

1. Seseorang yang kondisi fisiknya memang tidak memungkinkan lagi berpuasa, seperti kakek-nenek yang sudah tua renta.

2. Orang sakit yang tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya.

Adapun mengenai kadar atau takaran fidyah itu adalah satu mud (makanan pokok setempat) untuk satu hari. Jadi jika seseorang meninggalkan 5 hari, ia mempunyai tanggungan 5 mud. Satu mud sama dengan 675 gram, atau yang mencukupi dua kali makan satu orang (sahur dan buka). Boleh juga dibayarkan berupa uang, dihargai sesuai harga pasar setempat. Karena wajarnya makan itu lengkap dengan lauk-pauk, ya harus sekalian dengan lauk-pauk. Sewajarnya saja.

---

* ... Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu ...

Prinsip islam adalah memudahkan

Dari Anas bin Malik Ra, dari Nabi Saw bersabda : Rasulullah bersabda, "Yassiruu, wa la tu'assiruu. Basysyiruu, wa la tunadzdziruu". Artinya, permudah urusan orang, jangan dipersulit. Gembirakan (hati) orang, jangan (pula) ditakut-takuti).(HR Muttafaq Alaih)

---

Dari Abu Hurairah dari Nabi saw Allah Azza wa Jalla berfirman “Semua amalan manusia adl utk dirinya kecuali puasa maka itu adl untuk-Ku dan Aku yg akan memberinya ganjaran Puasa itu merupakan benteng maka ketika datang saat berpuasa janganlah seorang berkata keji atau berteriak-teriak atau mencai-maki. Seandainya dia dicaci oleh seseorang atau diajak berkelahi hendaknya dia menjawab ’saya ini berpuasa’ dua kali. Demi Allah yg jiwa raga Muhammad berada pada ‘tangan’-Nya bau mulut orang yg berpuasa itu lbh harum daripada bau minyak kesturi. Dan orang yg berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan yg menyenangkan hati yaitu di saat berbuka ia akan bergembira dgn berbuka itu dan di saat ia menemui Tuhannya nanti ia akan bergembira dgn puasanya.”

---

Allah berfirman dalam Hadits Qudsi yang artinya : " Nabi Musa a.s telah bertanya kepada Allah : " Ya Rabbi ! siapakah diantara hamba-MU yang lebih mulia menurut pandangan-Mu ?" Allah berfirman :" Ialah orang yang apabila berkuasa (menguasai musuhnya), dapat segera memaafkan." (Kharaithi dari Abu Hurairah r.a)

---

Qs Al Baqarah : 186-187

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.

---

* ... Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran...

---

Pada bulan Ramadhan perbanyak berdoa

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ”Tiga orang yang doanya pasti terkabullkan; doa orang yang teraniaya, doa seorang musafir dan doa orangtua terhadap anaknya.” HR Abu Daud

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, dia Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tiga doa yang tidak ditolak; doa orangtua terhadap anaknya, doa orang yang sedang puasa, dan doa seorang musafir.” HR Baihaqi

---

Keutamaan berdoa ketika berpuasa

Rasulullah SAW bersabda: “Rabb (Tuhan) kita turun di setiap malam ke langit yang terendah, yaitu saat sepertiga malam terakhir, maka Dia berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu maka Aku ampunkan untuknya” (HR. Al-Bukhari)

---

Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir

Artinya : Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung

---

Qs Al An'am : 162

Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam,

---

Keutamaan pahala berpuasa

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: ”Puasa itu merupakan perisai/pelindung. Oleh karena itu (siapa yang berpuasa) janganlah berbuat rafats (berkata kotor) dan bertindak bodoh. Jika seseorang hendak membunuhnya atau mengolok-olok, maka katakanlah “ Saya sedang menjalankan puasa”, sebanyak dua kali. Demi Tuhan yang Menguasai jiwaku, sesungguhnya aroma mulut orang yang berpuasa itu lebih harum menurut Allah dibanding aroma minyak misik. Ia telah meninggalkan makanan , minuman dan nafsu syahwatnya demi Aku(Allah). Puasa itu untukKu dan Aku sendiri yang akan akan memberikan balasannya. Sedangkan kebaikan (selain puasa)akan dibalas sepuluh kali lipat”.

---

Prioritas sedekah

1. Kerabat yang membutuhkan

2. Anak yatim

3. Orang Fakir

4. Musafir

5. Orang Miskin

Qs Al Baqarah : 177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.

11 Juli 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Perangi Kendala Kendala Ibadah

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Perangi Kendala Kendala Ibadah
Tanggal : 10 Juli 2012
Pembicara : Ustadzah Nurbaiti Hidayatullah, Lc

Keutamaan bersungguh sungguh

Qs Al Ankabut : 69

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

---

Jihad ini berasal dari bahasa Arab. Kalau diterjemahkan ke bahasa Melayu secara 'word by word' atau 'lafzan bil lafzi'. kata jihad ini bermaksud sungguh-sungguh, bukannya berjuang. Kata jihad ini berasal dari perkataan jahada, yajhudu, juhdan atau jihadan. Jahada artinya dia bersungguh-sungguh. Ajhadu artinya dia sedang atau akan bersungguh-sungguh. Jihadan artinya kesungguhan. Juhdan - kesungguhan. Jihad artinya bersungguh-sungguh.

Jadi pengertian jihad mengikuti dengan istilah ialah bersungguh-sungguh mengeluarkan tenaga yang ada dalam diri seseorang itu baik tenaga lahirnya mahupun batinnya, tenaga akal, tenaga jiwa, tenaga fiziknya, digunakan untuk menegakkan sesuatu yang akan diperjuangkan dan bergantung dengan niat masing-masing.

Jihad artinya bersungguh-sungguh iaitu bersungguh-sungguh memerah tenaga yang ada pada diri kita ini baik tenaga lahir mahupun batin untuk menegakkan apa yang kita cita-citakan. Kalau kita sebagai orang Islam yang ada cita-cita Islam tentulah hendak menegakkan Islam. Orang lain tentulah ada niat-niatnya tersendiri pula.

---

Jika malas menyerang, renungkan 2 ayat berikut :

Qs At Taubah : 40-41

Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

---

Agar kita meraih kesuksesan yang sempurna saat ibadah di bulan Ramadhan, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1. Mujahadah dalam beribadah

A. Saat puasa haus menahan emosi, amarah, jangan berkata yang tidak aik

Abu Hurairah ra. Berkata: Bersabda Nabi Saw. "siapa yang tidak suka meninggalkan kata-kata dusta, dan perbuatan yang palsu, maka Allah tidak membutuhkan dari padanya, puasa meninggalkan makan dan minumnya" ( HR Bukhari )

---

B. Selama Ramadhan harus mujahadah (sungguh sungguh) agar bisa berbagi

Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Nabi saw. adalah orang paling dermawan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. (Muttafaq Alaih)

---

C. Mujahadah (sungguh sungguh) untuk meninggalkan maksiat dan kemunkaran

Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai dan neraka dikelilingi oleh syahwat. (HR. Bukhari)

---

D. Mujahadah (sungguh sungguh) untuk bisa mengkhatamkan Al Quran

Dari Abu Umamah al-Bahili RA, ia berkata, 'Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membacanya, mempelajari dan mengamalkannya)." (HR. Muslim)

---

2. Penyebab seseorang tidak semangat dalam ibadah :

A. Bersikap keras yang bukan pada tempatnya, prinsip islam adalah memudahkan

Dari Anas bin Malik Ra, dari Nabi Saw bersabda : Rasulullah bersabda, "Yassiruu, wa la tu'assiruu. Basysyiruu, wa la tunadzdziruu". Artinya, permudah urusan orang, jangan dipersulit. Gembirakan (hati) orang, jangan (pula) ditakut-takuti).(HR Muttafaq Alaih)

---

B. Berlebihan dalam masalah yang mubah

Qs Al A'raf : 31

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

---

C. Meninggalkan hidup berjamaah (suka menyendiri)

QS Ali Imran : 103

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nimat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nimat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

---

D. Kurang mengingat kematian dan lupa akan akhirat

Buraidah Ibnul Hushaib z berkata: Rasulullah bersabda: “Aku pernah melarang kalian dari ziarah kubur maka (sekarang) ziarahilah kuburan.” (HR. Muslim)

---

E. Berteman dengan orang yang malas ibadah

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud)

---

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari)

---

F. Suka makan barang yang haram

Qs Al Baqarah : 168

Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.

---

Keutamaan memuliakan tamu

Adalagi cerita yang membuat siapapun pasti haru karena luar biasanya akhlak, kemuliaan dan pengorbanan para sahabat demi ukhuwah islamiyyah yang indah dan sejati:

“Seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, lalu dia berkata, “Sungguh aku ini miskin dan sangat lapar.” Lalu Rasulullah n menyampaikan hal tersebut kepada sebagian istri beliau. Maka mereka berkata, “Demi Dzat yang telah Mengutusmu dengan hak, saya tidak memiliki apa-apa kecuali air. Kemudian Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan hal itu kepada istri-istri beliau yang lain. Sampai semuanya mengatakan jawaban yang sama, “Demi Dzat yang telah Mengutusmu dengan hak, saya tidak memiliki apa-apa kecuali air. Maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun bertanya kepada para sahabat, “Siapakah kiranya yang sudi menjamu tamuku malam ini? Maka berkatalah seorang dari kalangan Anshar, “Saya wahai Rasulullah.” Kemudian sahabat tersebut membawa tamunya ke rumahnya. Lalu berkata kepada istrinya, “Muliakanlah tamu Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.”

Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa shahabat tersebut bertanya kepada istrinya, “Apakah kamu memiliki sesuatu (untuk menjamu tamu Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam). Istrinya pun menjawab, “Tidak ada, hanya makanan yang cukup untuk anak-anak kita. Lalu sahabat tersebut berkata, “Sibukkanlah anak-anak kita dengan sesuatu (ajak main), kalau mereka ingin makan malam, ajak mereka tidur. Dan apabila tamu kita masuk (ke ruang makan), maka padamkanlah lampu. Dan tunjukkan kepadanya bahwa kita sedang makan bersamanya. Mereka duduk bersama, tamu tersebut makan, sedangkan mereka tidur dalam keadaan menahan lapar. Tatkala pagi, pergilah mereka berdua (sahabat dan istrinya) menuju Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam memberitakan (pujian Allah subhanahu wata’ala terhadap mereka berdua), “Sungguh Allah merasa heran/kagum dengan perbuatan kalian berdua terhadap tamu kalian).”(Muttafaqun ‘alaih)

Sesungguhnya puji hanya bagi Allah, semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa istiqomah di jalan ini dan menafkahkan harta kita, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.

---

Allah tahu kemampuan kita

QS Al Baqarah : 233

Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kemampuannya

---

Keutamaan puasa Daud

Puasa yang paling disukai Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah ialah shalat Nabi Daud. Ia tidur sperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperempatnya. Dan adalah ia berpuasa sehari lalu berbuka satu hari.” (HR Bukhari-Muslim dengan sanan Shahih)

---

Keutamaan istiqomah dalam beramal

Dari Aisyah –radhiyallahu anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Amalan yang paling dicintai oleh Allah Taala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit."

---

Keutamaan menghindari Uzlah

“Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda, “Tangan Allah bersama jama’ah.” (HR. Tirmidzi)

---

Hadist : orang yang bisa duduk dengan orang sholeh, seperti orang yang bau wangi

---

Keutamaan menghindari hal yang bersifat syubhat

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari ‘Amir berkata; aku mendengar An Nu’man bin Basyir berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati”.

---

G. Kurang tahu ilmu

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.

---

H. Berdoa :

“Allahumma inna na’udzubika minal hammi wal hazan wana’udzubika minal ajzi wal kasal, wanau’dzubika minal jubni wal buhl, wanau’dzubika min ghalabatidaeni waqohri rijal.”

Artinya : “Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sempit dalam dada dan rasa gelisah. Aku pun berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut dan kikir. Aku berlindung kepada-Mu dari belenggu utang dan tekanan manusia

---

I : Berdoa kepada Allah agar istiqomah di dalam ibadah

Qs Ibrahim : 40

Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankan doaku.

---

J. Ibadah harus bersikap sunnah

---

Keutamaan mempersiapkan bekal untuk akhirat

Qs Al Hasyr : 18

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Keutamaan menahan amarah

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )

---

Menahan amarah adalah ciri orang bertaqwa

Qs Ali Imran : 133-136

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

---

Keutamaan memahami sikap pemarah dari pasangan hidup

Alkisah seorang sahabat Ra. Datang kepada Umar bin Khattab Ra yang ketika itu menjadi khalifah. Ia ingin mengadukan perihal istrinya yang suka ngomelin dirinya yang menurutnya tidak pernah tau waktu. Tidak pagi, tidak siang, tidak malem. Padahal masalahnya kadang Cuma hal yang sepele belaka. Rasanya habis sudah dirinya diamuk massa yang ‘Cuma’ seorang itu.

Ia berharap Umar dapat memberikan solusi terhadap masalah yang ia hadapi itu. Bahkan kalau perlu mendapatkan suatu ‘fatwa’ untuk diberikan pada si istri “ini lho kamu tuh berdosa marahin suami mulu.” Ia yakin bahwa Umar akan memihak dirinya sebagai sesama laki-laki...bukankah lelaki itu qowammuna ala annisa (pemimpin bagi wanita?)

Tapi begitu ia sampai di depan pintu rumah Umar bin Khattab, langkahnya berhenti ketika telinganya mendengar suara seorang wanita sedang marah-marah. Hei, bukannya itu suara istrinya Umar? Kenapa ia bisa memarahi Umar yang seorang Khalifah. Celaka, apabila seorang wanita telah memarahi Khalifah bagaimana dengan keadaannya? Sama saja dunk?

Maka ia pun segera meninggalkan rumah sang Khalifah dengan bersungut-sunggut dan penuh ketidakpuasan, kemana lagi ia akan mengadu?

Ternyata Umar bin Khattab mendengar langkah-langkah kaki meninggalkan rumahnya. Iapun segera keluar rumah, setelah sang istri selesai menyelesaikan ‘ceramahnya’.

“Hai sahabatku, kenapa kau pergi sebelum menyampaikan niat dan keluhanmu?” tanya Umar. Maka sang sahabat pun menghentikan langkahnya dan berbalik menemui Umar.

“Wahai Khalifah, tadinya aku berniat menemuimu untuk mengadukan perihal istriku yang suka memarahiku, namun aku dengar tadi engkau juga dimarahi istrimu. Jadi kita sama saja...buat apa lagi pengaduanku?”
Mendengar hal itu, Umar pun tersenyum.

“Wahai Sahabat, hendaknya kau bersabar atas istrimu, seperti aku bersabar atas perangai istriku...bukankah ia yang telah kita berikan sumpah janji untuk tidak melukainya dan mencintainya dengan setulus hati. Bukankah ia yang telah menemani kita selama ini dalam suka maupun duka. Bukankah ia pula yang telah melayani kita dengan segenap jiwa raga. Dan bukankah ia yang telah mengasuh anak-anak kita dengan penuh kasih sayang? Maka bersabarlah wahai sahabatku, sebagaimana istrimu bersabar atas dirimu...”

Sang sahabat mendengarkan petuah Umar dengan penuh perhatian. Iapun telah menemukan jawaban yang selama ini dicarinya.

---

03 Juli 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Konsekuensi Kecintaan

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Konsekuensi Kecintaan
Tanggal : 3 Juli 2012
Pembicara : Ustadz Nanang Mubarok

Kecintaan kepada Allah itu untuk merai keberkahan hidup. Berkah berasal dari kata barakah yang berarti ziyadatul khair atau bertambahnya kebaikan/bertambahnya nilai plus. Jika dipenuhi berkah/diberkahi, bahasa arabnya adalah mubarak atau mabruk. Apapun yang diberkahi berarti diberi nilai tambah kebaikan.

Ciri ciri keberkahan :

1. Allah mudahkan kita untuk melakukan kebaikan

2. Semakin usia bertambah, kebaikan kita bertambah pula

3. Allah mencintai hambaNya

ciri ciri orang yang dicintai Allah :

a. orang tersebut mendapat kesempatan untuk bertaubat

b. orang tersebut dapat merasakan manisnya beriman

c. orang tersebut Khusyu' dalam beribadah

d. Orang tersebut Semangat beramal sholeh

e. orang tersebut Bahagianya dalam taat

f. Allah hiasi dirinya dengan keikhlasan dan kerendahan hati

g. orang tersebut Diberkahi rizkinya

h. orang tersebut Dimudahkan urusannya

i. orang tersebut diijabah doanya

j. orang tersebut Diwafatkan dalam husnul khotimah

---

Muhasabah :

Apakah diri kita mudah melakukan kebaikan/tidak, kalau sulit, mari beristighfar kepada Allah, bisa jadi yang kita lakukan tersebut tidak diberkahi Allah

---

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala beliau ditanya, “Siapakah orang yang paling baik itu?” Beliau menjawab “Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad)

---

Jangan risau, jangan galau, semua orang akan mengalami kematian

Jadi mengapa harus takut dengan kematian ?

Sepanjang panjangnya malam, akan berakhir dengan siang

Sepanjang panjangnya umur dunia, akan berakhir dengan kiamat

Sepanjang panjangnya usia manusia, akan berakhir dengan kematian

---

Sudah banyak kah amal kebaikan kita ?

Sesungguhnya dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu (HR Ibnu Khuzaimah).

---

Sudahkah cinta kita kepada Allah melebihi cinta kepada hal hal lainya ?

Qs At Taubah : 24

Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

---

Menghidupkan sunnah Rasulullah itu adalah dengan beberapa cara :

1. At-Tamassaku ( berpegang teguh sekaligus mengamalkan)

2. Memperjuangkan atau mendakwakan

Qs An Nahl : 125

Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

---

Konsekuensi kecintaan kepada Allah ditunjukkan dengan istighfar

---

Konsekuensi kecintaan kepada Allah :

Qs Ibrahim : 32-34

Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.

dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nimat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nimat Allah).

---

Muhasabah : Kita tahu bahwa Allah Maha Segalanya, namun mengapa kita tidak bertaqwa kepadaNya ?

Qs Yunus : 31

Katakanlah: Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka menjawab: Allah. Maka katakanlah: Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?

---

Allah tidak akan menimpakan menghukum selama kita masih meminta ampunan

Qs Al Anfal : 33

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengajak mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengajak mereka, sedang mereka meminta ampun

---

Konsekuensi kecintaan kepada Allah ditunjukkan dengan rajin menuntut ilmu

Hadist Riwayat Muslim : “Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”.

---

Hadist : "Apabila kalian melalui taman-taman surga, maka mampirlah. Kami (para sahabat) bertanya: apakah taman-taman surga itu wahai Rasulullah?. beliau pun bersabda: taman-taman surga adalah majelis ilmu.

---

Jamaah yang duduk sambil berdzikir akan diberikan sakinah, dicucuri rahmat, dikelilingi oleh malaikat dan mereka disebut-sebut oleh Allah swt dihadapan majlis para malaikat.

---

Konsekuensi kecintaan kepada Allah ditunjukkan dengan berdzikir

Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim)

---

Konsekuensi kecintaan kepada Allah ditunjukkan dengan menjadi pribadi yang seperti ini :

3T : Tampan, Tajir, Taqwa

3C : Cantik, Cerdas, Cholehah (Sholehah)

---

Jika kita menjadi sosok wanita yang baik, insyaAllah mendapatkan sosok pria yang baik pula

Qs An nur : 26

Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang di tuduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (yaitu surga)

---

Konsekuensi kecintaan : Mengabulkan permintaan karena dasar cinta

---

Konsekuensi kecintaan kita kepada Allah ditunjukkan dengan mampu menahan amarah

Hadist Arbain : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )

---

Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring.” (HR.Ahmad)

---

Doa ketika marah : “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

---

Konsekuensi kecintaan kepada Allah ditunjukkan dengan menjadi pribadi orang yang bertaqwa

QS Ali Imran : 133-136

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

---

Konsekuensi kecintaan kepada Allah ditunjukkan dengan cara menjadi orang yang ingin mendapatkan perlindungan dari Allah ketika kiamat datang

Tujuh Orang Yang Dilindungi Allah SWT

Berkata Abu Hurairah ra., bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya. Mereka adalah Pemimpin yang adil; Anak muda yang senantiasa beribadat kepada Allah SWT; Seorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah; Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawabnya, “Sungguh aku takut kepada Allah”; Seorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya; Dan seorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan airmatanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

---

Konsekuensi kecintaan kepada orang tua ditunjukkan dengan cara :

1. Berbakti kepada mereka

2. Menyenangkan mereka

QS Al Isra : 23-24

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.

---

QS Luqman : 14-15

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

---

3. Menjalin silahturahim dengan keluarga mereka

4. Mendoakannya

---

Konsekuensi kecintaan kepada negeri ditunjukkan dengan cara :

1. Membeli produk dalam negeri

2. Menjaga agar tidak terjadi kerusakan

3. Mendoakan pemimpin yang sholeh/sholehah

---

Konsekuensi kecintaan kepada suami ditunjukkan dengan cara

1. Taat kepada suami selama tidak menyimpang dari ajaran Al Quran dan sunah

2. Menjaga kehormatannya baik ada suami maupun tidak ada suami disampingnya

Qs An Nisa : 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

---

Andai aku boleh memerintahkan seseorang seseorang untuk sujud kepada orang lain, sungguh aku pasti perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya dan seorang istri tidak usah dulu melaksanakan seluruh haq Allah ‘Azza wajalla atas dirinya hingga dia tuntas melaksanakan seluruh haq suaminya atas dirinya bahkan andai suaminya minta dia untuk segera melayani suaminya padahal dia tengah ada di puncak bukit maka dia wajib segera mentaatinya (HR Ahmad)

---

Dari Abu Hurairah ra berkata, telah berkata Rasulullah saw: jika seorang suami meminta istrinya datang ke tempat tidurnya lalu si istri menolak lalu si suami tertidur dalam keadaan marah kepada si istri, sungguh malaikat melaknat dia hingga subuh tiba (HR Bukhari)

---

Nasihat bagi seorang suami manakala ia berada diluar rumah, " jika seseorang diantara kalian melihat perempuan dan kemudian tertarik dengan perempuan itu, maka pulanglah dan temuilah istrimu (gaulilah), karena sesungguhnya apa yang ada pada perempuan itu ada pada istrimu.

---

Konsekuensi kecintaan kepada anak ditunjukkan dengan cara : Ajarkan anak pendidikan islam

---

Ada 4 istilah anak yang disebutkan di dalam al Quran :

1. Anak sebagai qurrota a'yun :

QS Al Furqon : 74

Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

---

2. Anak sebagai Dzurriyatun Thoyyibah :

Qs Ali Imran : 38

Di sanalah Zakariya mendoa kepada Rabbnya seraya berkata: Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.

---

3. Sebagai musuh

Qs At Tagabun : 14

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

4. sebagai fitnah

QS At Tagabun : 15

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

---


Sebagai seorang mu’min kita wajib mengetahui 3 dasar dalam beraqidah dan berIslam dengan benar, yaitu:

a. Mengenal Allah Azza Wa Jalla (Ma’rifatullah) : Yaitu dengan mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

b. Mengenal Islam (Ma’rifatul Islam) : Yaitu dengan mempelajari Islam itu dengan benar beserta dalil-dalilnya.

c. Mengenal Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasallam : Yaitu dengan mengenal sunnah-sunnahnya.

Dengan mengetahui dan mengamalkan 3 landasan pokok diatas kita dapat selamat baik didunia maupun diakhirat.

---

Konsekuensi Kecintaan kepada Islam ditunjukkan dengan cara :

Mempelajarinya secara mendalam, tidak hanya kulit luarnya

---

Konsekuensi kecintaan kepada islam ditunjukkan dengan cara hidup dengan syariat :

Pembagian Pembahasan Fiqih

Ibnu Rusyd dalam kitabnya “Bidayatul Mujtahid” membagi pembahasan fiqih sebagai berikut :

1. Bagian Ibadah.
1.1. Kitab Taharah
1.1.1. Taharah dari hadas
1.1.2. Taharah dari najis
1.2. Kitab Kitab Shalat
1.3. Kitab Janazah
1.4. Kitab Zakat
1.5. Kitab Zakat Fitrah
1.6. Kitab Shiyam (puasa)
1.7. Kitab I’tikaf
1.8. Kitab Haji
1.9. Kitab Jihad
1.10. Kitab Aiman (sumpah)
1.11. Kitab Nadar
1.12. Kitab Qurban
1.13. Kitab Sembelihan
1.14. Kitab Berburu
1.15. Kitab Aqiqah
1.16. Kitab makanan dan minuman yang haram
2. Bagian Munakahat
2.1. Kitab Nikah
2.2. Kitab Talak
2.3. Kitab Ila’ (sumpah talak)
2.4. Kitab Dhihar
2.5. Kitab Li’an (mengatakan punggung istrinya sama dengan punggung ibunya)
2.6. Kitab Hadlanah (yang berhak memelihara anak)
2.7. Kitab Radla’i (penyusuan anak)
2.8. Kitab Nafkah
2.9. Kitab Nasab
2.10. Kitab Ihdad (berkabung)
3. Bagian Muamalat Madaniyah
3.1. Kitab Buyu’ (jual beli)
3.2. Kitab Sharfi (jual beli perhiasan)
3.3. Kitab Salam (jual beli pesanan)
3.4. Kitab Khiyar (pilihan untuk meneruskan atau membatalkan transaksi)
3.5. Bai’il Murabahah (penjualan yang ditentukan jumlah keuntungannya oleh penjual)
3.6. Kitab Bai’il Ariyah (memberikan pohon untuk dimakan buahnya)
3.7. Kitab Irat (sewa-menyewa)
3.8. Kitab Ju’li (upah bagi yang menemukan barang yang hilang)
3.9. Kitab Qiradli (berdua laba)
3.10. Kitab Musaqah (paroh hasil merawat kebun)
3.11. Kitab Syarikah (berdua saham)
3.12. Kitab Syuf’ah
3.13. Kitab Qismah (pembagian)
3.14. Kitab Ruhun (gadai)
3.15. Kitab Al Hajr (orang yang dilarang bertindak sendiri)
3.16. Kitab Taflis (orang pailit)
3.17. Kitab Shulhi (kesepakatan damai dari persengketaan)
3.18. Kitab Jaminan dan Tanggungan
3.19. Kitab Hawalah (pemindahan hutang)
3.20. Kitab Wakalah (memberi kuasa)
3.21. Kitab Luqathah (barang temuan)
3.22. Kitab Wadi’ah (menitipkan barang)
3.23. Kitab ‘Ariyah (peminjaman barang)
3.24. Kitab Ghasbi (penyerobotan hak milik orang lain)
3.25. Kitab Ishtihqaq (memperoleh kembali haknya)
3.26. Kitab hibah
3.27. Kitab Washaya
3.28. Kitab Faraidl (warisan)
3.29. Kitab ‘Itqi (memerdekakan budak)
3.30. Kitab Kitabah (menebus diri dari perbudakan)
3.31. Kitab Tadbir (kemerdekaan budak setelah tuannya meninggal)
3.32. Kitab Umahatil Aulad (budak yang dijadikan ibu anaknya)
4. Bagian Inayat wa Uqubat (pidana)
4.1. Kitab Qisas (pembunuhan dan melukai)
4.2. Kitab Jarahi (qisas, diat, pembebasan tuntutan)
4.3. Kitab Diyat (denda pembunuhan)
4.4. Kitab Qasamah (sumpah penduduk yang ditemukan mayat di kampungnya)
4.5. Kitab Zina
4.6. Kitab Qadzaf (tukas)
4.7. Kitab Khamr
4.8. Kitab Sariqah (pencurian)
4.9. Kitab Hirabah (perampokan, penjarahan, perusuh)
5. Bagian Peradilan
5.1. Kitab Aqdliyah (kehakiman)
5.2. Kitab Syahadah (kesaksian dan sumpah menolak tuduhan)

---

2. Assasiyah al islamiyah : pribadi yang islami

Berikut adalah hal hal yang menjadi penyebab kemerosotan umat :

a. Masih meratanya tingkat kebodohan tentang Islam.

b. Banyaknya syirik, bidah, khurafat, dan takhayul.

c. Dekadensi moral yang mengerikan.

d. Permusuhan antar-umat yang kerap terjadi hanya karena sebuah perbedaan.

e. Integritas pribadi para dai yang bermasalah.

f. Masjid-masjid banyak yang kosong dan difungsikan hanya untuk shalat.

g. Pendidikan agama di sekolah-sekolah mengkhawatirkan.

h. Mayoritas masyarakat muslim enggan menampakkan penampilan Islamnya.

i. Banyak daerah yang tidak terjamah dakwah karena kurangnya dai dan diperparah oleh penyebaran aliran sesat yang sangat luas.

j. Fanatisme tiap-tiap kelompok yang sulit dipertemukan.

k. Taqlid buta, yaitu mengikuti seseorang tanpa mengetahui dari mana sumber perkataannya dan tidak dengan dasar ilmu serta yang tidak layak untuk diikuti .

---

Konsekuensi kecintaan kepada islam ditunjukkan dengan cara menyatukan visi misi hidup :

Qs Al An'am : 162

Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam,

---

Sebuah penelitian sosial bertema ”How Islamic are Islamic Countries” menilai Selandia Baru berada di urutan pertama negara yang paling islami di antara 208 negara, diikuti Luksemburg di urutan kedua. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menempati urutan ke-140.

---

Konsekuensi kecintaan kepada ibadah ditunjukkan dengan cara shalat di awal waktu :

Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah SAW: " Wahai Rasulullah pekerjaan apakah yang paling Allah cintai?", Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Taat pada orang tua". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah."


---

Konsekuensi kecintaan kepada keluarga ditunjukkan dengan membimbing mereka ke surga, bukan ke neraka

Qs At Tahrim : 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

---

Konsekuensi kecintaan kepada keluarga ditunjukkan dengan kesadaran bahwa hidayah adalah hak Allah, tugas kita adalah mengarahkan arah hidayah supaya datang kepada kita dan keluarga kita

Qs Al Qasas : 56

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."

---

Qs Al Baqarah : 272

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya."

---

Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya. (HR. Muslim)

---

Konsekuensi terhadap kematian bagi orang yang beriman :

1. Allah menggariskan bahwa kematian adalah Sunatullah

QS Ali Imran : 185

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

---

2. Kematian adalah awal perjumpaan dengan Allah

Qs Al Kahfi : 110

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya.

---

Ketika Nabi Ibrahim As didatangi oleh Izrail untuk mencabut nyawanya, berkata Ibrahim padanya: “ Wahai Izrail, pernahkah seorang kekasih mencabut nyawa kekasihnya sendiri?” Lalu Izrail beritakan pertanyaan Ibrahim ini kepada Allah Swt, maka Allah Swt perintahkan Izrail menyampaikan jawapanNya kepada Ibrahim : “ Wahai Ibrahim, Apakah kamu pernah melihat seorang kekasih yang tidak gembira untuk bertemu dengan kekasihnya sendiri?” Apabila Ibrahim mendengar jawapan Allah melalui Izrail, berkata Ibrahim “Wahai Izrail! Cabutlah nyawa’ku disaat ini juga!”

---

3. Kematian orang yang beriman adalah anugerah

Bagi orang beriman, kematian menjadi istirahat dan pintu pertama untuk masuk surga. Kematian yang disambut senyuman sang mayat dan diiringi tangisan dari pelayat. Seorang penyair berkata: “Wahai anak adam, kamu dilahirkan ibumu dalam keadaan menangis, sedangkan orang-orang di sekitar kamu tersenyum bahagia (karena kelahiran kamu). Maka dari itu berjuanglah memperbanyak amal sholeh agar kamu tersenyum bahagia ketika orang-orang nanti menangis di hari kematian kamu.

---

4. Sakaratul maut adalah penghapus dosa

Sakaratul Maut Adalah Penghapus Dosa Seorang Mukmin

Dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah menimpa seorang muslim suatu rasa capek, sakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, duka cita, sampaipun sebuah duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghapus dosa-dosanya.” (Muttafaqun ‘alaih)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji seorang hamba yang muslim dengan suatu ujian pada badannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Tulislah baginya amalan shalih yang biasa dia lakukan.’ Apabila Allah menyembuhkannya maka Dia telah mencuci dan membersihkannya (dari dosanya). Namun apabila Allah mencabut ruhnya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan akan merahmatinya.” (HR. Ahmad)

---

Miskin adalah kaya ketika iman kita justru dekat dari Allah
Kaya adalah miskin ketika iman kita justru jauh dari Allah
Hina adalah mulia ketika iman kita justru dekat dengan Allah
Mulia adalah hina ketika iman kita justru jauh dari Allah
Pejabat adalah bawahan ketika iman kita justru jauh dari Allah
bawahan adalah pejabat ketika iman kita justru dekat dari Allah
Adzab adalah nikmat ketika iman kita justru dekat dari Allah
Nikmat adalah adzab ketika iman kita justru jauh dari Allah

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut