28 Januari 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 28 Jan 2014 Ustadzah Lamkhatun (Materi sebagian oleh ustadzah Ningrum Maurice)

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 28 Jan 2014
Pembicara : Ustadzah Lamhatun, (Materi sebagian oleh ustadzah Ningrum Maurice)
Tema : Sabarnya Rasulullah Saw

Keutamaan menuntut ilmu

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan sorga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap pencari ilmu. Dan sesungguhnya seorang ‘alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak (HR. Abu Dawud)

---

Keutamaan beriman kepada Rasulullah

Beruntunglah barangsiapa yang beriman denganku dan pernah melihatku, dan sunguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung barangsiapa beriman denganku walaupun tidak pernah melihatku.” (Riwayat Ahmad)

---

Nabi Musa mendapat gelar Kalimullah yaitu Nabi yang langsung menerima firman Allah

---

Jalan menuju surga itu tidak mudah, penuh dengan ujian

QS Al Baqarah : 214

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat

---

Doa Nabi Adam : Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin

Artinya : Ya Allah, kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

---

Sabar mengandung arti menahan

---

Sabar kerana taat : Allah memberi 300 darjat di Syurga. (tiap darjat berjarak antara langit dan bumi)
Sabar kerana meninggalkan larangan-Nya : Allah memberi 600 darjat. (tiap darjat berjarak antara langit dan bumi ke tujuh)
Sabar kerana bencana : Allah memberi 700 darjat di Syurga. (tiap darjat berjarak diantara Arasy dan Tsura)

http://anakhaiha.blogspot.com/2011/11/barangsiapaingin-selamat-daripada-azab.html

---

Perjalanan hidup seseorang dalam mencari hidayah petunjuk Allah Swt untuk membuktikan kebenaran ajaran dan kitab suci yang dianutnya, memerlukan cara dan metode yang berliku. Untuk itulah salah satu dari pendeta Yahudi ini ingin membuktikan kebenaran itu dengan cara menguji langsung kepada orang yang telah disebutkan dalam kitab sucinya maka iapun berusaha membuktikanya sendiri akhirnya iapun menemukan petunjuk dan hidayahnya.

Diriwayatkan oleh At-Thabrani dari Abdullah bin Salaam r.a bahwa pada suatu hari Rasulullah s.a.w keluar bersama sahabat-sahabat beliau, di antara salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib r.a.

Tiba-tiba datang menemui Rasulullah Saw seorang Badui dengan mengendarai seekor kuda, lalu ia menghampiri dan mendekat seraya berkata, "Ya Rasulullah di kampung itu ada sekumpulan manusia yang sudah memeluk Agama Islam dengan mengatakan bahwa jika memeluk Islam, mereka akan mendapat rahmat dan rezeki dari Allah. Tetapi sesudah mereka semua memeluk Islam, maka terjadilah musim kemarau yang berkepanjangan sehingga mereka ditimpa kelaparan dan kehausan.

Saya khawatir ya Rasulullah jika mereka kembali kufur meninggalkan Islam, karena soal perut, karena mereka memeluk Islam juga karena soal perut. Saya menginginkan engkau mengirimkan bantuan kepada mereka untuk mengatasi bahaya kelaparan yang menimpa mereka itu."

Mendengar keterangan itu. Rasulullah s.a.w lalu memandang Ali bin Abu Thalib. Ali mengerti maksud pandangan itu kemudian Ali ra berkata, "Ya Rasulullah, tidak ada lagi bahan makanan pada kita untuk membantu mereka."

Zaid bin Sanah, seorang pendeta Yahudi yang turut mendengarkan laporan orang Badui dan jawaban Ali bin Abu Thalib lalu mendekatlah ia kepada Rasulullah s.a.w dan berkata, "Wahai Rasulullah, kalau engkau suka, akan saya belikan kurma yang baik lalu kurma itu dapat engkau beli dariku dengan hutang dan dengan perjanjian."

Berkata Rasulullah s.a.w, "Jangan dibeli kurma itu sekiranya kau berharap aku berhutang kepadamu, tetapi belilah kurma itu dan berilah kami pinjaman dari engkau."

"Baiklah," jawab Zaid bin Sanah sang pendeta Yahudi itu.

Zaid bin Sanah kemudian membeli buah kurma yang kualitas terbaik lalu menyerahkan kepada Rasulullah s.a.w dengan perjanjian-perjanjian tertentu dan akan dibayar kembali dalam jangka waktu yang tertentu pula,kemudian Rasulullah s.a.w menerima kurma itu, lalu diserahkan kepada orang Badui untuk dibagikan kepada penduduk kampung yang ditimpa bencana itu.

Beberapa hari berselang sebelum jatuh tempo perjanjian pembayaran hutang Rasulullah Saw yang waktu itu sedang menziarahi orang mati bersama Abu Bakar, Umar, Usman dan beberapa orang sahabat yang lain.Setelah selesai mensholatkan jenazah tersebut, Rasulullah s.a.w pergi ke suatu sudut untuk duduk lalu Zaid bin sanah menghampirinya dengan memegang erat-erat bajunya dan berkata kepadanya dengan sekasar-kasarnya. "Hai Muhammad, bayar hutangmu kepadaku, aku tahu bahwa seluruh keluarga Abdul Muthalib itu selalu mengulur ulurkan waktu untuk membayar hutang!"

Mendengar kata-kata yang kasar itu, sekita itu juga wajah Umar bin Khattab yang berada disisi Rasulullah menjadi merah padam,kemarahannya pun memuncak ,lalu berkata kepada pendeta yahudi "Hai musuh Allah!, engkau berkata begitu kasar terhadap Rasulullah dan berbuat tidak sopan. Demi Allah kalau tidak karena rasa hormatku terhadap Rasulullah s.a.w yang berada di sini, sungguh tentu akan ku potong lehermu dengan pedangku ini."

Rasulullah memandang kepada pendeta Yahudi itu dalam keadaan tenang dan biasa saja, lalu berkata kepada Umar, "Hai Umar, antara saya dengan dia ada urusan hutang piutang yang belum selesai. Sebaik-baiknya engkau menyuruh aku membayar hutang itu dan menganjurkan kepadanya untuk berlaku baik menuntut hutangnya. Hai Umar, pergilah bersama dia ke tempat penyimpanan kurma, bayarlah hutang itu kepadanya dan tambahlah duapuluh gantang sebagai hadiah untuk menghilangkan rasa marahnya."

Setelah Umar membayar hutang itu dengan tambahan tersebut, lalu sang pendeta yahudi Zaid bin Sanah pun bertanya kepada Umar, "Kenapa ditambah hai Umar?" Berkata Umar, "Aku diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w untuk ini sebagai hadiah kemarahan engkau."

Kemudian Zaid bin Sanah berkata,"Hai Umar, kenalkah engkau siapa aku?" tanya Zaid bin Sanah. "Tidak," jawab Umar. "Akulah pendeta Yahudi Zaid bin Sanah."

"Engkau ini pendeta Zaid bin Sanah?," tanya Umar agak terkejut. "Ya," jawab Zaid bin Sanah ringkas.

"Kenapa engkau berbuat demikian rupa terhadap Rasulullah s.a.w? Engkau berlaku begitu kasar dan begitu menghina?," Tanya Umar lagi.

Zaid bin Sanah menjawab, "Hai Umar, segala tanda kenabian yang aku dapati dalam kitab Taurat sudah aku temui pada diri Rasulullah itu. Selain dua perkara yang aku sembunyikan dan tidak aku sampaikan kepada Rasulullah yaitu perasaan sayang santunnya selalu mengalahkan perasaan marahnya. Makin marah orang kepadanya, makin bertambah rasa kasih sayangnya terhadap orang yang marah itu.

Dengan kejadian itu hai Umar yang sengaja aku lakukan untuk membuktikan apakah beliau seorang yang diceritakan dalam taurat dan sudah mengetahui dan melihat sendiri kedua sifat itu terdapat pada diri Muhammad itu. Aku bersumpah di depanmu hai Umar, bahwa aku sungguh-sungguh suka dan ridha dengan Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai nabi dan panutanku."

Umar dan Zaid bin Sanah pun kembali menemui Rasulullah s.a.w. Setelah berhadapan dengan Rasulullah s.a.w, lalu berkata Zaid bin Sanah,langsung berikrar mengucapkan dua kalimat syahadat "Aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya."

Setelah keislamanya Zaid bin Sanah turut berjuang dan bertempur bersama Rasulullah s.a.w dan kaum Muslimin hampir di setiap medan perang dan akhirnya mati syahid di medan Perang Tabuk.

Demikianlah caranya bagaimana seorang pendeta Yahudi yang dihormati dan disegani kaumnya yaitu Zaid bin Sanah,mendapatkan petunjuk keislaman dan beriman kepada Allah dan Rasulullah s.a.w dan bersumpah akan membela Islam sehingga akhir hayatnya

http://www.suara-islam.com/read/index/6734/-Zaid-bin-Sanah---Pendeta-Yahudi-yang-Masuk-Islam-Setelah-Melihat-Tanda-Kebesaran-Rasulullah-

---

Rosululloh SAW bersabda : Neraka ditutupi dengan kenikmatan kenikmatan, sedangkan surga  ditutupi dengan kesusahan-kesusahan. (HR. Bukhari & Muslim)

Sabar Merupakan : sikap berhati-hati dalam bertindak, tetapi terus berupaya dengan kemantapan hati yang teguh untuk mencapai cita-cita atau hasil yang diharapkan.

Dalam Sabar terkandung pengertian tidak putus asa serta upaya yang terus menerus dengan meniadakan segala hal yang merintanginya, disertai do'a / permohonan kepada Allah SWT. antara lain dengan melaksanakan Shalat.

QS. Al Baqarah : 153

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah Sabar & Shalat sebagai penolong kalian. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bersabar

---

Sabar bukan berarti menyerah tanpa syarat dan tanpa upaya. Sebab, keadaan demikian disebut dengan kelemahan. Orang yang Sabar apabila ditimpa musibah sakit, keadaan sempit dsb nya, Ia akan terus mencari solusi karena haqqul yaqin Allah akan memberikan hikmahNya.

QS Al Baqarah : 155-157

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk

---

Ganjaran Sabar

1. QS Al Baqarah : 177

Bukanlah perkara kebajikan itu hanya kamu menghadapkan muka pihak timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah berimannya seseorang kepada Allah, dan hari akhirat, dan segala malaikat, dan segala Kitab, dan sekalian nabi dan mendermanya seseorang akan hartanya - sedang ia menyayanginya, kepada kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang yang terlantar dalam perjalanan, dan kepada orang-orang meminta, dan untuk memerdekakan hamba-hamba abdi dan mengerjanya seseorang akan sembahyang serta mengeluarkan zakat dan perbuatan orang-orang yang menyempurnakan janjinya apabila mereka membuat perjanjian dan ketabahan orang-orang yang sabar dalam masa kesempitan, dan dalam masa kesakitan, dan juga dalam masa bertempur dalam perjuangan perang Sabil. (Orang-orang yang demikian sifatnya), maka itulah orang-orang yang benar (beriman dan mengerjakan kebajikan) dan mereka itulah juga orang-orang yang bertaqwa.

2. QS Al Baqarah : 249

Kemudian apabila Talut keluar bersama-sama tenteranya, berkatalah ia: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebatang sungai, oleh itu sesiapa di antara kamu yang meminum airnya maka bukanlah ia dari pengikutku, dan sesiapa yang tidak merasai airnya maka sesungguhnya ia dari pengikut, kecuali orang yang menceduk satu cedukan dengan tangannya". (Sesudah diingatkan demikian) mereka meminum juga dari sungai itu (dengan sepuas-puasnya), kecuali sebahagian kecil dari mereka. Setelah Talut bersama-sama orang-orang yang beriman menyeberangi sungai itu, berkatalah orang-orang yang meminum (sepuas-puasnya): "Kami pada hari ini tidak terdaya menentang Jalut dan tenteranya". Berkata pula orang-orang yang yaqin bahawa mereka akan menemui Allah: "Berapa banyak (yang pernah terjadi), golongan yang sedikit berjaya menewaskan golongan yang banyak dengan izin Allah dan Allah (sentiasa) bersama-sama orang yang sabar".

---

Qs Ali Imran : 142

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

---

Qs Ali Imran : 200

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

---

Qs Al Anfal : 46

Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

---

Qs Al Anfal : 66

Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia Mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. maka jikadiantara kamu ada 100 orang yang sabar, niscaya mereka dapat dapat mengalahkan 200 (orang musuh), dan jika diantara kamu ada 1000 orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan 2000 orang dengan seizin ALLAH. Allah beserta orang - orang yang sabar

---

Qs Al Hud : 11

Kecuali orang-orang yang sabar dan mengerjakan amal salih, maka mereka itu akan beroleh keampunan dan pahala yang besar

---

QS Al Hud : 115

Dan sabarlah (wahai Muhammad, engkau dan umatmu, dalam mengerjakan suruhan Allah), kerana sesungguhnya Allah tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.

---

Qs Al Maidah : 22-24

Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi ni'mat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman, Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja

Qs An Nahl : 96

(Sebenarnya) apa yang ada pada kamu akan habis dan hilang lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah tetap kekal dan sesungguhnya Kami akan membalas orang-orang yang sabar dengan memberikan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan

---

QS An Nahl : 110

Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (memberikan pertolongan) kepada orang-orang yang telah berhijrah sesudah mereka difitnahkan (oleh kaum musyrik), kemudian mereka berjihad serta bersabar sesungguhnya Tuhanmu - sesudah mereka menderita dan bersabar dalam perjuangan - adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

---

Qs An Nahl : 126-128

Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu*. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan

---

Qs Al Hajj : 35

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka

---

QS Al Mukminun : 111

Sesungguhnya Aku membalas mereka pada hari ini (dengan sebaik-baik balasan) disebabkan kesabaran mereka sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang berjaya

---

Qs Al Furqon : 75

Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya

---

Qs Al Qasas : 54

Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan

---

QS Al Qasas : 80

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar

---

Qs Al Ankabut : 57-59

Tiap-tiap diri (sudah tetap) akan merasai mati, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Kami (untuk menerima balasan).

Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, Kami akan tempatkan mereka dalam mahligai-mahligai di Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan yang sebaik-baiknya bagi orang-orang yang beramal soleh

(Iaitu) mereka yang sabar, dan mereka pula berserah diri bulat-bulat kepada Tuhannya.

---

Kesabaran Rasullullah Saw

1. Saat thawaf di Hijr Ismail
Rosululloh Diumpat, Dimaki dengan kata-kata kotor (selama 3 putaran, Rosululloh menantang mereka). Keesokan harinya Rosululloh Dikepung, Diterkam, Dicekik dg lilitan kain ke leher Rosululloh SAW, Tiba-tiba Abu Bakar Shiddiq muncul " Celakalah kalian! Apakah kalian akan membunuh orang yang mengatakan bahwa Tuhannya adalah Allah padahal ia datang kepada kalian dengan keterangan dan penjelasan dari Tuhannya !"

2. Ketika Shalat diletakkan kotoran hewan
Rosul tidak gentar tetap sholat di Baitullah. Abu Jahal, pemuka quraisy sangat keras menentang dakwah islam Rosululloh SAW walaupun Allah sudah mengancam melalui Firman-Nya :

QS Al 'Alaq : 15-16

"Ketahuilah, sungguh jika ia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya akan kami tarik ubun-ubunnya. Yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.“

---

Sehari sebelum peristiwa tersebut, ada orang menyembelih hewan. Melihat Rosululloh tetap melaksanakan shalat tanpa perasaan gentar kepada mereka.
Abu Jahal berkata : "Siapa di antara kalian yang mau pergi mengambil kotoran unta yang kemarin disembelih di Bani Fulan, maka ambillah. Lalu, letakkan kotoran itu di atas kedua pundak Muhammad ketika sedang bersujud". Berangkatlah orang yang keji di antara mereka untuk mengambil kotoran itu dan kembali ke tempat Rosul sholat. Ketika Rosul sedang sujud, orang itu menaruh kotoran di atas pundak beliau. Melihat itu teman-temannya bersorak sorai gembira. Sementara itu Rosululloh terus saja bersujud tanpa mengangkat kepala. Rupanya ada seseorang yang pergi untuk memberi tahu Fatimah Az-Zahra, putri Rasululloh SAW yang kala itu masih belia. Sang Putri pun segera datang ke tempat itu dan kemudian membuang kororan tersebut dari pundak Sang Ayah. Setelah Rasululloh SAW usai melaksanakan sholat, beliau lantas mengeraskan suara, kemudian mendo'akan 'celaka‘ bagi Abu Jahal dan teman-temannya. Beliau berdoa 3 x, "Ya Alloh, tumpaslah orang-orang musyrik Quraisy“. Mendengar doa beliau yang demikian, mereka pun berhenti bersorak sorai dan ketakutan. Beliau kemudian berdoa lagi, “Ya Alloh tumpaslah Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Al Walid bin Uqbah, Ummayah bin Khalaf, dan Uqbah bin Mu'aith". Ke semua orang yang disebut dalam do'a Rosululloh SAW tersebut akhirnya tewas dalam Perang Badar, termasuk Abu Jahal. Menurut Catatan Ibn Ishaq, seorang sejarahwan Muslim : Mu'adz bin Amr Al - Jamuh adalah orang yang pertama melukai Abu Jahal, dengan pedangnya menebas betisnya hingga putus. Tetapi 'Ikrimah' putra Abu Jahal (yang kelak memeluk agama Islam), membela ayahnya dengan menebas bahu Mu'adz hingga tangannya terputus tapi masih tetap bertahan. Selanjutnya, muncul Mu'awwadz yang menghajar Abu Jahal sehingga ia tak mampu bergerak, namun masih hidup. Lantas, Abdullah bin Mas'ud memanahnya sehingga mengenai kedua hidung Abu Jahal dan menusuknya serta menebas lehernya. Karena Abdullah bin Mas'ud tidak mampu membawanya, ia pun menyeret kepala tokoh anti islam itu dengan tali dan membawanya kepada Rosululloh SAW.

3. Tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
Alkisah Penjual Yahudi vs Pembeli Muslim Anshor. Penjual yahudi 'tidak berkenan' dg penawaran harga pembeli (Muslim Anshor), beliau mengomel, “Demi Tuhan yang telah memilih Musa melebihi semua manusia, barang ini tak kan kulepas kalau ditawar sekian!” Seorang Anshor, begitu mendengar omelan orang Yahudi tersebut menampar muka orang Yahudi itu seraya mencercanya, "Keparat Kau! Mengapa Kau katakan : 'Demi Tuhan yang telah memilih Musa melebihi semua manusia’, sementara Rasululloh SAW berada di dekat kami?” Merasa tidak terima perlakuan orang Anshor tsb, orang Yahudi itu menemui Rosululloh SAW bersama orang yang menamparnya. Dia mengadu telah ditampar, meminta haknya dilindungi hukum. ‘Dia telah menampar mukaku, ”Mengapa Engkau menamparnya?” Tanya Rasululloh SAW, “Wahai Rosul! Saya menamparnya  karena dia mengatakan, 'Demi Tuhan yang telah memilih Musa melebihi semua manusia,  sementara Rasululloh SAW berada di dekat kami“. Mendengar jawaban orang Anshar tersebut, wajah Rasululloh memerah menahan amarah. Lalu beliau berkata kepada para sahabat yang hadir di situ, “Janganlah kalian melebihkan Seorang Nabi terhadap nabi-nabi yang lain. Sungguh, ketika sangkakala ditiup, maka saat itu pula makhluk di langit  dan di bumi mati semua, kecuali makhluk yang dikehendaki tidak mati oleh ALLOH saat itu. Kemudian, ketika sangkakala ditiup lagi, aku adalah orang yang pertama kali dibangkitkan. 

4. Kesabaran yang tiada tara
Bukit Uhud, Sabtu 15 Syawal 3 H. Pagi hari itu dengan semangat membara, dua pihak yang berseteru saling berhadapan. Pihak pertama, 3000 pasukan kaum musyrik di bawah  pimpinan Abu Sufyan bin Harb. Mereka lengkap dengan perbekalan dan senjata lengkap yang dibantu berbagai kabilah. Pihak kedua, 700 pasukan muslim di bawah Pimpinan Rasululloh SAW, Setelah dimulai dengan pertempuran sengit, awalnya dengan pertolongan ALLOH SWT pertempuran hampir dimenangkan oleh kaum muslimin walau pasukan Muslimin 1/4 pasukan  musuh. Namun pasukan pemanah mengabaikan intruksi tegas Rosululloh dengan meninggalkan kedudukan mereka, terjun ke kancah pertempuran karena 'khawatir tidak diperhitungkan‘ dalam 'pembagian rampasan perang'. Sehingga pasukan musuh menyerang sayap pertahanan sehingga kaum muslim porak poranda banyak tokoh Muhajirin dan Anshor yang terluka dan terbunuh. Melihat hal demikian, pasukan lawan segera bergerak mendekati Rosululloh SAW yang dilindungi oleh sejumlah kaum Muhajirin dan Anshor. Seorang tokoh musyrik, 'Utbah bin Abu Waqqash, melempar beliau dengan batu hingga mengenai 'lambung, gigi seri dan melukai bibir bawah beliau. Beberapa saat kemudian, seorang musyrik lain, Abdullah bin Syihab Al- Zuhri, mendekati dan memukul beliau hingga  kening beliau luka. Datang pula seorang penunggang kuda yang beringas, Abdullah bin Qami'ah, dia memukul dengan sangat keras bahu beliau, hingga beliau merasa kesakitan lebih dari sebulan, walaupun tidak sampai menembus baju besi beliau. Lalu dia memukul kembali beliau pada bagian tulang pipi sekeras pukulan yang pertama, hingga ada dua keping lingkaran rantai topi besi beliau yang lepas dan mengenai kening beliau. Walau mendapat serangan sangat brutal, Rasululloh yang penuh kasih itu tidak marah dan tidak dengki kepada  mereka. Malah, seraya mengusap darah di kening, beliau berkata, “Bagaimana mereka bisa 'selamat' bila melumuri muka Rasulnya dengan darah dan memecahkan gigi serinya ketika dia 'mengajak' mereka 'taat' pada perintah Allah .” Setelah diam sejenak, beliau kemudian mendoakan mereka, "Ya Allah, Ampunilah kaumku! Sungguh mereka tidak mengetahui”

27 Januari 2014

Business Talk Tanggal 25 Jan 2014 Peluang Bisnis Bersama Wardah cosmetics

Event : Business Talk
Tanggal : 25 Jan 2014
Pembicara : Bapak Salman Owner Wardah Cosmetics
Tema : Peluang Bisnis Bersama Wardah cosmetics

FENOMENA WARDAH

Dalam 7 tahun terakhir, Wardah berkembang sangat pesat
dengan angka pertumbuhan di atas 50% setiap tahunnya.

Saat ini Wardah memiliki lebih dari 3,000 Beauty Advisor
terlatih dan lebih dari 10,000 outlet yang tersebar di 26
cabang di seluruh Indonesia.

RAHASIA SUKSES WARDAH
1. Success Rebranding,unique
Campaign, Lovely Ambassador
2. Great product, Great Price
3. Service Excellence
4. Large Distribution Channel
5. Power of TV shows
6. Loyal & Loveable Customer
7. Halal Pioneer

Pencapaian Wardah 2013
1. Economic Chalenge Award 2013 from
Metro TV
2. Indonesian Customer Satisfaction Award
( ICSA)
3. Halal Award 2013
4. Penjualan tertinggi untuk Kosmetik Lokal
di Matahari Dept Store

Why ?
1. Selling Wardah mudah
2. Kualitas Produk yang OK
3. Range Produk banyak
4. Pionir kosmetik halal
5. Kebutuhan Kosmetik yang tinggi

How to sell ?
1. Online
Memanfaatkan Media Sosial (Social Commerce)
2. Store
One stop Shopping
Contoh : punya butik + jual Wardah kosmetik
3. Wardah Beauty agent (WBA)
Media promosi melalui lingkungan kerja, rumah
atau kampus
Bentuk kerjasama
1. Discount 20% dengan TOP 30 hari
dan pengambilan minimal
Rp 1.000.000
2. Discount 20% + 3% dengan TOP 7 hari dengan pengambilan
minimal
Rp 1.000.000

Support :
1. Training Produk

2. Brosur
3. Free gift
4. Support promo
5. Free makeup class for WBA/ Staff

Cp
: Mr Novi hendradi ( 0817.0825.365)
Email : novi_h@pti-cosmetics.com

21 Januari 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 21 Jan 2014 Ustadzah DR Romlah Askar, MA

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 21 Jan 2014
Pembicara : Ustadzah DR Romlah Askar, MA
Tema : Maulid Nabi

Rasulullah mengajarkan ummat bagaimana memuliakan wanita, Dahulu sebelum Islam hadir, Wanita dianggap sebagai warga kelas 2. Berikut adalah Hadist yang berkaitan dengan memuliakan wanita (Ibu)

Dari Mu’wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi saw lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya

See more at: http://www.majalahislami.com/2009/05/surga-itu-di-bawah-telapak-kaki-ibu/#sthash.dlinD1TD.dpuf

---

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliaa berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari)

---

Keutamaan untuk Taat kepada Allah dan RasulNya

QS An Nur : 54

Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang

---

Qs An Nisa : 13

Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga

---

Qs Al Anfal : 20

Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)

---

QS An Nisa : 59

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu

---

Jika kita enggan taat kepada Allah dan Rasulullah, maka kita tergolong orang yang enggan masuk surga

Seluruh umatku akan masuk jannah, kecuali yang enggan.” Maka dikatakan: “Wahai Rasulullah, siapa yang enggan?” Beliau menjawab: “Barangsiapa yang menaatiku maka dia pasti masuk jannah, sedangkan barangsiapa yang mendurhakaiku maka sungguh dia telah enggan (masuk jannah) (HR Bukhori)

---

Sumber hukum dalam Islam

1. Al Quran

2. Hadist

3. Ijtihad

4. Qiyas

---

Kisah di dalam peristiwa Isra' Mi'raj

Di setiap langit, Rasulullah bertemu nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad hingga sampai Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Musa a.s.

Nabi Muhammad, dalam kisah tersebut, di setiap perjalanan dilihatkan pemandangan-pemandangan hingga dilihatkannya Surga dan Neraka.

Ketika itu Rasullah bertanya kepada Malaikat Jibril. Jibril pun menjelaskan semua pertanyaan Rasulullah hingga sampailah Nabi Muhammad menuju ke khadirat Allah S.W.T yang kemudian disebut Sidratul Muntaha.

Rasulullah ketika menghadap kehadirat Allah tanpa ditemani Malaikat Jibril. Disana Muhammad diperintahkan segera membawa Amanah Allah untuk Nabi Muhammad dan umatnya, yaitu shalat 50 waktu dalam sehari semalam.

Lantas, kembalilah Nabi Muhammad SAW dan sesampainya di langit ketujuh beliau bertemu Nabi Musa a.s..

"Wahai Muhammad. Apa yang Engkau bawa dari Tuhanmu ?." kata Nabi Musa.

"Menjalankan Shalat 50 waktu dalam sehari semalam." jawab Nabi Muhammad.

"Kembalilah Engkau pada Tuhanmu dan Mintalah keringanan," kata Nabi Musa.

Nabi Muhammad kembali kehadirat Allah meminta keringanan. Allah pun meringankan lima waktu jadi tinggal 45 waktu shalat yang harus dijalankan. Pulanglah Nabi dan bertemu lagi dengan Nabi Musa.

"Apakah yang dikatakan Tuhanmu,?" tanya Nabi Musa.

"Allah telah memberikan keringanan untukku dan umatku yaitu Shalat 45 waktu," jawab Muhammad.

Dalam kisah ini pula digambarkan Nabi Muhammad SAW mondar-mandir menghadap Allah untuk meminta keringanan shalat dalam sehari, yang akhirnya shalat menjadi lima waktu.

"Bagaimana? Apakah Tuhanmu memberi keringanan,?" tanya Nabi Musa.

"Iya," jawab Muhammad.

"Berapa?"

"Tinggal lima waktu".

"Kembalilah Engkau pada Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi. Sungguh umat kamu tidak akan kuat," perintah Nabi Musa kepada Muhammad.

Tapi, apa jawaban Nabi. "Wahai Tuan Nabi Musa. Saya malu pada Tuhan, Saya rela dan biarkanlah Saya ikhlas dan Rido tentang apa yang diberikan Allah kepada Saya".

Jadi, akhirnya Nabi pun pulang dan membawa perintah untuk melaksanakan lima waktu Shalat dalam sehari semalam yaitu, yang sekarang dikenal sebagai salat Zuhur, Asar, Maghrib, Isya, dan Subuh.

http://www.suarapembaruan.com/home/isra-miraj-misi-dan-keteladanan-para-nabi/36644

---

Keutamaan bershalawat kepada Rasul Muhammad

Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud)

---

Dalil yang dijadikan landasan, bahwa Al Quran tidak boleh disentuk oleh orang yang sedang haid

Qs Al Waqiah : 77-80

Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan, diturunkan dari Rabbil ‘alamiin

---

Dalil yang dijadikan landasan bahwa menyentuh wanita itu bisa membatalkan wudhu

Qs Al Maidah : 6

Atau salah seorang di antara kalian datang dari buang air atau kalian menyentuh wanita lalu dia tidak menemukan air, maka bertayammumlah kalian dengan tanah yang baik

---

Keutamaan membaca Qs Al Mulk

Ibnu Abbas berkata:” Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan dan ia tidak tahu bahwa tempat itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari dalam kuburan itu: inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasullulah SAW,lalu beliau bersabda : surat Al-Mulk dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.

---

Putri Nabi menghitung dzikir nya dengan benang semacam tasbih : Fathimah binti Al-Husain Ra mempunyai benang yang banyak bundelannya untuk menghitung dzikir, Jadi dzikir menggunakan tasbih itu diperbolehkan

---

Mari bermuhasabah, apakah kita tergolong saudara Rasulullah ?

Suatu ketika berkumpullah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersama sahabat-sahabatnya yang mulia. Di sana hadir pula sahabat paling setia, Abu Bakar ash-Shiddiq. Kemudian terucap dari mulut baginda yang sangat mulia: “Wahai Abu Bakar, aku begitu rindu hendak bertemu dengan ikhwanku (saudara-saudaraku).”

Suasana di majelis itu hening sejenak. Semua yang hadir diam seolah sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi sayidina Abu Bakar, itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihinya melontarkan pengakuan demikian.

“Apakah maksudmu berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?”Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mulai memenuhi pikiran.

“Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku.” Suara Rasulullah bernada rendah.

“Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah,” kata seorang sahabat yang lain pula.
Rasulullah menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum. Kemudian Baginda bersabda,

“Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku dan mereka mencintai aku melebihi anak dan orang tua mereka. Mereka itu adalah saudara-saudaraku dan mereka bersama denganku. Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku dan beruntung juga mereka yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku.”

http://blog.al-habib.info/id/2012/03/apakah-kita-termasuk-saudara-yang-dirindu-rasulullah/

---

Orang yang sudah sangat dekat dengn Allah, segala keinginannya diijabah

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman -dalam hadits qudsi : "Barangsiapa memusuhi kekasihKu, maka Aku memberitahukan padanya bahwa ia akan Kuperangi -Kumusuhi. Dan tidaklah seorang hambaKu itu mendekat padaKu dengan sesuatu yang amat Kucintai lebih daripada apabila ia melakukan apa-apa yang telah Kuwajibkan padanya. Dan tidaklah seorang hambaKu itu mendekatkan padaKu dan melakukan hal-hal yang sunnah sehingga akhirnya Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah yang sebagai telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, Akulah matanya yang ia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang ia gunakan untuk mengambil dan Akulah kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Andaikata ia meminta sesuatu padaKu, pastilah Kuberi dan andaikata memohonkan perlindungan padaKu, pastilah Kulindungi." (HR BUkhori)

---

Kisah tentang Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga itu aslinya bernama Raden Said. Putera Adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilakita.
Tumenggung Wilakita seringkali disebut Raden Sahur, walau dia termasuk keturunan Ranggawale yang beragama Hindu tapi Raden Sahur sendiri sudah masuk agama Islam.

Sejak kecil Raden Said sudah diperkenalkan kepada agama Islam oleh guru agama Kadipaten Tuban. Tetapi karena melihat keadaan sekitar atau lingkungan yang kontradiksi dengan kehidupan rakyat jelata maka jiwa Raden Said berontak.

Gelora jiwa muda Raden Said seakan meledak-ledak manakala melihat praktek oknum pejabat kadipaten Tuban disaat menarik pajak pada penduduk atau rakyat jelata.

Rakyat yang pada waktu itu sudah sangat menderita dikarenakan adanya musim kemarau panjang, semakin sengsara, mereka harus membayar pajak yang kadangkala tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Bahkan jauh dari kemampuan mereka. Seringkali jatah mereka untuk persediaan menghadapi musim panen berikutnya sudah disita para penarik pajak.

Walau Raden Said putera seorang bangsawan dia lebih menyukai kehidupan bebas, yang tidak terikat adat istiadat kebangsawanan. Dia gemar bergaul dengan rakyat jelata atau dengan segala lapisan masyarakat, dari yang paling bawah hingga yang paling atas. Justru karena pergaulannya yang supel itulah dia banyak mengetahui seluk beluk kehidupan rakyat Tuban.

Niat untuk mengurangi penderitaan rakyat sudah disampaikan kepada ayahnya. Tapi agaknya ayahnya tak bisa berbuat banyak. Dia cukup memahaminya pula posisi ayahnya sebagai adipati bawahan Majapahit. Tapi niatnya itu tidak pernah padam. Jika malam-malam sebelumnya dia sering berada di dalam kamarnya sembari mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur’an maka sekarang dia keluar rumah.

Di saat penjaga gudang Kadipaten tertidur lelap, Raden Said mengambil sebagian hasil bumi yang ditarik dari rakyat untuk disetorkan ke Majapahit. Bahan makanan itu dibagi-bagikan kepada rakyat yang sangat membutuhkannya. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.

Tentu saja rakyat yang tak tahu apa-apa itu menjadi kaget bercampur girang menerima rezeki yang tak diduga-duga. Walau mereka tak pernah tahu siapa gerangan yang memberikan rezeki itu karena Raden Said melakukannya dimalam hari secara sembunyi-sembunyi.

Bukan hanya rakyat yang terkejut atas rezeki yang seakan turun dari langit itu. Penjaga gudang kadipaten juga merasa kaget, hatinya kebat-kebit karena makin hari barang-barang yang hendak disetorkan ke pusat kerajaan Majapahit itu semakin berkurang.

Ia ingin mengetahui siapakah pencuri barang hasil bumi di dalam gudang itu. Suatu malam ia sengaja mengintip dari kejauhan, dari balik sebuah rumah tak jauh dari gudang kadipaten.

Dugaannya benar, ada seseorang yang membuka pintu gudang, hampir tak berkedip penjaga gudang itu memperhatikan pencuri itu. Dia hampir tak percaya pencuri itu adalah Raden Said putera junjungannya sendiri.

Untuk melaporkannya sendiri kepada adipati Wilatikta ia tak berani. Kuatir dianggap membuat fitnah. Maka penjaga gudang itu hanya minta dua orang saksi dari sang adipati untuk memergoki pencuri yang mengambil hasil bumi rakyat yang tersimpan di gudang.

Raden Said tak pernah menyangka bahwa malam itu perbuatannya bakal ketahuan. Ketika ia hendak keluar adari gudang sambil membawa bahan-bahan makanan tiga orang prajurit kadipaten menangkapnya, beserta barang bukti yang dibawanya. Raden Said dibawa ke hadapan ayahnya.

Adipati Wilatikta marah melihat perbuatan anaknya itu. Raden Said tidak menjawab untuk apakah dia mencuri barang-barang hasil bumi yang hendak disetorkan ke Majapahit.

Tapi untuk itu Raden Said harus mendapat hukuman, karena kejahatan mencuri itu baru pertama kali dilakukannya maka ia hanya mendapat hukuman cambuk dua ratus kali pada tangannya. Kemudian disekap selama beberapa hari, tak boleh keluar rumah. Jerakah Raden Said atas hukuman yang sudah diterimanya?

Sesudah keluar dari hukuman dia benar-beanr keluar dari lingkungan istana. Tak pernah pulang sehingga membuat cemas ibu dan adiknya. Apa yang dilakukan Raden Said selanjutnya?

Dia mengenakan topeng khusus, berpakaian serba hitam dan kemudian merampok harta orang-orang kaya di kabupaten tuban. Terutama orang kaya yang pelit dan para pejabat yang curang.

Harta hasil rampokan itu diberikannya kepada fakir miskin dan orang-orang yang menderita lainnya. Tapi ketika perbuatannya itu mencapai titik jenuh ada saja orang yang bermaksud mencelakakannya.

Ada seorang pemimpin perampok sejati yang mengetahui aksi Raden Said menjarah harta pejabat kaya, kemudian pemimpin perampok itu mengenakan pakaian serupa dengan pakaian Raden Said, bahkan juga mengenakan topeng seperti Raden Said juga.

Pada suatu malam Raden Said baru saja menyelesaikan sholat isya mendengar jerit tangis para penduduk desa kampunya sedang djarah perampok.

Dia segera mendatangi tempat kejadian itu. Begitu mengetahui kedatangan Raden Said kawanan perampok itu segera berhamburan melarikan diri. Tinggal pemimpin mereka yang sedang asik memperkosa seorang gadis cantik.

Raden Said mendobrak pintu rumah sigadis yang sedang diperkosa. Didalam sebuah kamar dia melihat seorang berpakaian seperti dirinya, juga mengenakan topeng serupa sedang berusaha mengenakan pakaiannya kembaili. Rupanya dia sudah selesai memperkosa gadis tersebut.

Raden Said berusaha menangkap perampok itu namun pemimpin perampok itu berhasil melarikan diri. Mendadak terdenganr suara kentongan dipukul bertalu-talu, penduduk dari kampung lain berdatangan ke tempat itu. Pada saat itulah si gadis yang baru diperkosa perampok tadi menangkap erat-erat tangan Raden Said. Raden Said jadi panik dan kebingungan. Para pemuda dari kampung lain menerobos masuk dengan senjata terhunus. Raden Said ditangkap dan dibawa ke rumah kepala desa.

Kepala desa yang merasa penasaran mencoba membuka topeng di wajah Raden Said. Begitu mengetahui siapa orang dibalik topeng itu sang kepada desa menjadi terbungkam. Sama sekali tak disangkanya bahwa perampok itu adalah putera junjungannya sendiri yaitu Raden Said. Gegerlah masyarakat pada saat itu, Raden Said dianggap perampok dan pemerkosa. Si gadis yang diperkosa adalah bukti dan saksi hidup atas kejadian itu.

Sang kepala desa masih berusaha menutup aib junjungannya. Diam-diam ia membawa Raden Said ke istana kadipaten tuban tanpa sepengetahuan orang.

Tentu saja sang adipati jadi murka. Raden Said di usir dari wilayah kadipaten tuban.

Pergi dari kadipaten tuban ini! Kau telah mencoreng nama baik keluargamu sendiri, pergi! Jangan kembali sebelum kau dapat menggetarkan dinding-dinding istana kadipaten tuban ini dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang sering kau baca di malam hari.

Sang adipati Wilatikta juga sangat terpukul atas kejadian itu. Raden Said yang diharapkan dapat menggantikan kedudukannya ternyata telah menutup kemungkinan ke arah itu, sirna sudah segala harapan sang adipati.

Hanya ada satu orang yang dapat mempercayai perbuatan Raden Said, yaitu Dewi Rasawulan, adik Raden Said itu berjiwa luhur dan sangat tidak mungkin melakukan perbuatan keji. Dewi Rasawulan yang sangat menyayangi kakaknya itu merasa kasihan tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya dia meninggalkan istana kadipaten tuban untuk mencari Raden Said untuk diajak pulang.

Mencari Guru Sejati

Kemanakah Raden Said sesudah diusir dari kadipaten tuban, ternyata ia mengembara tanpa tujuan pasti. Pada akhirnya dia menetap dihutan Jatiwangi. Selama bertahun-tahun ia menjadi perampok budiman. Mengapa disebut perampok budiman? Karena hasil rampokkannya itu tak pernah dimakannya. Seperti dahulu, selalu diberikan kepada fakir miskin.

Yang dirampoknya hanya para hartawan atau orang kaya kikir, tidak menyantuni rakyat jelata. Dan tidak mau membayar zakat.

Di hutan Jatiwangi dia membuang nama aslinya. Orang menyebutnya dengan Brandal Lokajaya.

Pada suatu hari, ada seorang berjubah putih lewat hutan Jatiwangi. Dari jauh Brandal lokajaya sudah mengincarnya. Orang itu membawa tongkat yang gagangnya berkilauan.

Terus diawasinya orang tua berjubang putih itu. Setelah dekat dia hadang langkahnya. Tanpa banyak bicara lagi direbutnya tongkat itu dari tangan lelaki berjubah putih. Karena tongkat itu dicabut dengan paksa maka orang berjubah putih itu jatuh tersungkur.

Dengan susah payah orang itu bangun, sepasang matanya mengeluarkan air walau tak ada suara tangis dari mulutnya. Raden Said pada saat itu sedang mengamati gagang tongkat yang dipegangnya. Ternyata tongkat itu bukan terbuat dari emas, hanya gagangnya saja terbuat dari kuningan sehingga berkilauan tertimpa cahaya matahari, seperti emas. Raden Said heran melihat orang tua itu menangis. Segera diulurkannya kembali tongkat itu. Jangan menangis, ini tongkatmu kukembalikan.

Bukan tongkat ini yang kutangisi ujar lelaki itu sembari memperlihatkan beberapa batang rumput ditangannya. Lihatlah ! aku telah berbuat dosa, berbuat kesia-siaan. Rumput ini tercabut ketika aku jatuh tersungkur tadi.

Hanyam beberapa lembar rumput. Kau merasa berdosa? Tanya Raden Said heran.

Ya, memang berdosa! Karena kau mencabutnya tanpa sesuatu keperluan. Andaikata kucabut guna makanan ternak itu tidak mengapa. Tapi untuk sesuatu kesia-siaan benar-benar suatu dosa jawab lelaki itu.

Hari Raden Said bergetar atas jawaban yang mengandung nilai iman itu.

Anak muda sesungguhnya apa yang kau cari dihutan ini?

Saya menginginkan harta?

Untuk apa?

Saya berikan kepada fakir miskin dan penduduk yang menderita, hem, sungguh mulia hatimu, sayang, caramu mendapatkannya yang keliru.

Orang tua, apa maksudmu?

Boleh aku bertanya anak muda? Desah orang tua itu. Jika kau mencuci pakaianmu yang kotor dengan air kencing, apakah tindakanmu itu benar?

Sungguh perbuatan bodoh sahut Raden Said. Hanya menambah kotor dan bau pakaian saja.

Lelaki itu tersenyum, demikianlah amal yang kau lakukan. Kau bersedekah dengan barang yang didapat secara haram atau mencuri itu sama halnya dengan mencuci pakaian dengan air kencing.

Raden Said tercekat. Lelaki itu melanjutkan ucapannya. Allah itu adalah zat yang baik, hanya menerima amal dari barang yang baik atau halal.

Raden Said makin tercengang mendengar keterangan itu. Rasa malu mulai menghujam lubuk hatinya. Betapa keliru perbuatannya selama ini. Dipandangnya sekali lagi wajah lelaki tua itu. Agung dan berwibawa namun mencerminkan pribadi yang welas asih. Dia mulai suka dan tertarik dengan lelaki tua berjubah putih tersebut.

Banyak hal yang terkait dengan usaha mengentaskan kemiskinan dan penderitaan rakyat pada saat ini. Kau tidak bisa merubahnya hanya dengan memberi bantuan makan dan uang kepada para penduduk miskin. Kau harus memperingatkan pada penguasa yang zalim agar mau mengubah caranya memerintah yang sewenang-wenang, kau juga harus dapat membimbing rakyat agar dapat meningkatkan taraf kehidupannya.

Raden Said semakin terpana, ucapan seperti itulah yang didambakannya selama ini. Kalau kau tak mau kerja keras dan hanya ingin beramal dengan cara yang mudah maka ambillah itu. Itu barang halal. Ambillah sesukamu!

Berkata demikian lelaki itu menunjuk pada sebatang pohon aren. Seketika itu pohon berubah menjadi emas. Sepasang mata Raden Said terbelalak. Dia adalah seorang pemuda sakti dan banyak ragam pengalaman yang telah dikecapnya. Berbagai ilmu yang aneh-aneh telah dipelajarinya. Dia mengira orang itu mempergunakan ilmu sihir. Kalau benar orang itu mengeluarkan ilmu sihir ia pasti dapat mengatasinya.

Tapi setelah mengerahkan ilmunya, pohon aren itu tetap berubah menjadi emas. Berarti orang tua itu tidak menggunakan sihir. Ia benar-benar merasa heran dan penasaran, ilmu apakah yang telah dipergunakan orang tua itu sehingga mampu merubah pohon menjadi emas.

Raden Said terdiam beberapa saat ditempatnya berdiri. Dia mencoba memanjat pohon aren itu. Benar-benar berubah jadi emas seluruhnya. Ia ingin mengambil buah aren yang telah berubah menjadi emas berkilauan itu. Mendadak buah aren itu rontok, berjatuhan mengenai kepala Raden Said. Pemuda itu jatuh terjerembab ke tanah roboh dan pingsan.

Ketika sadar, buah aren yang rontok itu telah berubah menjadi hijau seperti aren-aren yang lainnya. Raden Said bangkit berdiri, mencari orang tua berjubah putih tadi. Tapi yang dicari nya sudah tidak ada ditempat.

Ucapan orang tua tadi masih terngiang ditelinganya. Tentang beramal dengan barang haram yang disamakan dengan mencuci pakaian dengan air kencing. Tentang berbagai hal yang terkait dengan upaya memberantas kemiskinan.

Raden Said mengejar oarang itu. Segenap kemampuan dikerahkannya untuk berlari cepat akhirnya dia dapat melihat bayangan orang tua itu dari kejauhan.

Sepertinya santai saja orang itu melangkahkan kakinya tapi Raden Said tak pernah bisa menyusulnya. Jatuh bangun terseok-seok dan berlari lagi, demikianlah setelah tenaganya habis terkuras dia baru bisa sampai dibelakang lelaki berjubah putih itu.

Lelaki berjubah putih itu berhenti, bukan karena kehadiran Raden Said melainkan didepannya terbentang sungai cukup lebar. Tak ada jembatan dan sungai itu tampaknya sangat dalam dengan apa dia harus menyeberang.

Tunggu, ucap Raden Said ketika melihat orang tua itu hendak melangkahkan kakinya lagi.

Sudilah kiranya tuan menerima saya sebagai murid,pintanya.

Menjadi muridku? Tanya orang tua itu sembari menoleh. Mau belajar apa?

Apa saja, asal tuan manerima saya sebagai murid

Berat, berat sekali anak muda, bersediakah engkau menerima syarat-syaratnya?

Saya bersedia

Lelaki itu kemudian menancapkan tongkatnya ditepi sungai. Raden Said diperintah menunggui tongkat itu. Tak boleh beranjak dari tempat itu sebelum orang tua itu kembali menemuinya.

Raden Said bersedia menerima syarat ujian itu.

Selanjutnya lelaki itu menyeberangi sungai. Sepasang mata Raden Said terbelalak heran, lelaki itu berjalan diatas air bagaikan berjalan di daratan saja. Kakinya tidak basah terkena air, ia semakin yakin calon gurunya itu adalah seorang lelaki berilmu tinggi, waskita dan mungkin saja golongan para wali.

Setelah lelaki tuan itu hilang dari pandangan Raden Said, pemuda ini duduk bersila dia teringat suatu kisah ajaib yang dibacanya didalam Al-Qur’an yaitu kisah Ashabul Kahfi, maka ia segera berdoa kepada Tuhan supaya ditidurkan seperti para pemuda di goa kahfi ratusan tahun yang silam.

Doanya dikabulkan. Raden Said tertidur dalam semedinya selama tiga tahun. Akar dan rerumputan telah merambati tubuhnya dan hampir menutupi sebagian besar anggota tubuhnya.

Setelah tiga tahun lelaki berjubah putih itu datang menemui Raden Said. Tapi Raden Said tak bisa dibangunkan. Barulah setelah mengumandangkan adzan pemuda itu membuka sepasang matanya.

Tubuh Raden Said dibersihkan, diberi pakaian baru yang bersih. Kemudian dibawa ke tuban mengapa dibawa ke tuban? Karena lelaki berjubah putih itu adalah sunan Bonang. Raden Said kemudian diberi pelajaran agama sesuai dengan tingkatannya yaitu tingkat para waliyullah. Dikemudian hari Raden Said terkenal dengan sebutan Sunan Kalijaga.

Kalijaga artinya orang yang menjaga sungai, karena dia pernah bertapa ditepi sungai. Ada yang mengartikan Sunan Kalijaga adalah penjaga aliran kepercayaan yang hidup pada masa itu. Dijaga maksudnya supaya tidak membahayakan umat, melainkan diarahkan kepada ajaran Islam yang benar.

Ada juga yang mengartikan legenda pertemuan Raden Said dengan Sunan Bonang hanya sekedar simbol saja. Kemanapun Sunan Bonang pergi selalu membawa tongkat atau pegangan hidup., itu artinya Sunan Bonang selalu membawa agama, membawa iman sebagai petunjuk jalan kehidupan.

Raden Said kemudian disuruh menunggui tongkat atau agama di tepi sungai. Itu artinya Raden Said diperintah untuk terjun kedalam kancah masyarakat jawa yang banyak mempunyai aliran kepercayaan dan masih berpegang pada agama lama yaitu Hindu dan Budha.

Sunan Bonang mampu berjalan diatas air sungai tanpa amblas ke dalam sungai. Bahkan tidak terkena percikan air sungai. Itu artinya Sunan Bonang dapat bergaul dengan masyarakat yang berbeda agama tanpa kehilangan identitas agama yang dianut oleh Sunan Bonang sendiri yaitu Islam.

http://kisah-kisahwalisongo.blogspot.com/2012/01/sunan-kalijaga.html

---

Kisah Nabi Muhammad SAW Dengan Seorang Yahudi

Utbah bin Abi Mu`id (kafir Quraisy ) membawa sekantung kotoran unta yang telah tersimpan selama tiga hari tiga malam lalu mengangkatnya tepat di atas kepala Nabi SAW dan merobeknya sehingga mengotori kepala dan wajah Nabi SAW.


Suatu ketika orang-orang kafir Quraisy menyewa seorang Yahudi untuk menyakiti Nabi. Di lorong yang biasa di lewati Nabi SAW untuk menuju Ka`bah, orang Yahudi itu berdiri untuk menunggu Nabi SAW. Di saat Nabi lewat, dia memanggil Nabi.

Beliau pun menengok, karena beliau tidak pernah mengecewakan siapa pun yang memanggilnya. Di saat itulah Yahudi tadi meludahi wajah Rasulullah SAW.
Nabi tidak sedikit pun marah atau menghardik Yahudi itu.
Keesokan harinya, Nabi kembali berjalan di tempat yang sama. Tidak sedikit pun beliau merasa dendam atau berusaha untuk menjauhi jalan tersebut. Sesampainya di tempat yang sama, Nabi pun kembali dipanggil dan diludahi seperti sebelumnya.

Demikianlah kejadian itu terus berulang selama beberapa hari hingga pada suatu hari Nabi tidak mendapati lagi orang yang meludahinya selama itu. Nabi pun bertanya dalam hatinya, “Ke mana gerangan orang yang selalu meludahiku?”
Setelah menanyakannya, tahulah Nabi bahwa orang tersebut jatuh sakit.
Nabi pun pulang ke rumah untuk mengambil makanan yang ada dan tak lupa pula mampir ke pasar, membeli buah-buahan, untuk menjenguk Yahudi yang tengah sakit itu.
Sesampainya di rumah si Yahudi, Nabi mengetuk pintu.
Dari dalam rumah, terdengar suara lirih Yahudi yang tengah sakit mendekati pintu sembari bertanya, “Siapa yang datang?”
“Saya, Muhammad,” jawab Nabi SAW.
“Muhammad siapa?” terdengar suara Yahudi itu kembali bertanya.
“Muhammad Rasulullah,” jawab Nabi lagi.
Setelah pintu dibuka, alangkah terkejutnya si Yahudi, menyaksikan sosok yang datang adalah orang yang selama itu disakitinya dan diludahi wajahnya.
“Untuk apa engkau datang kemari?” tanya Yahudi itu lagi.
“Aku datang untuk menjengukmu, wahai saudaraku, karena aku mendengar engkau jatuh sakit,” jawab Nabi SAW dengan suara yang lembut.

“Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa sejak aku jatuh sakit, belum ada seorang pun datang menjengukku, bahkan Abu Jahal sekalipun, yang telah menyewaku untuk menyakitimu, padahal aku telah beberapa kali mengutus orang kepadanya agar ia segera datang memberikan sesuatu kepadaku. Namun engkau, yang telah aku sakiti selama ini dan aku ludahi berkali-kali, justru engkau yang pertama kali datang menjengukku,” kata Yahudi itu dengan nada terharu.

Keagungan akhlaq Nabi SAW telah meluluhkan hatinya. Ia pun memeluk Nabi dan menyatakan dirinya masuk Islam.

http://www.menjelma.com/2012/12/kisah-nabi-muhammad-saw-dengan-seorang.html

See more at: http://omrendy.blogspot.com/2012/12/kisah-nabi-muhammad-saw-dengan-seorang.html#sthash.eCFWxULv.dpuf

---

Akhlaq Rasulullah terhadap non muslim

Ketika itu Rasul sedang berkumpul dengan sahabatnya, Umar bin Khattab. Tiba-tiba, datanglah seorang Yahudi. “Muhammad, mana pelunasan utangmu?” ujarnya dengan kasar. Umar terbakar emosinya dengan ketidaksopanan cara penagihan utang si Yahudi ini. Umar tarik kerah si Yahudi. Rasul memerintahkan Umar untuk bersabar. Beliau dengan sabar menanggapi si Yahudi ini. Beliau pun ingin meminjam Umar untuk membayar utang itu dan meminta Umar melebihkannya karena telah berlaku kasar kepada si Yahudi. Namun, ketika akan dibayar, si Yahudi tersebut teringat bahwa utangnya tidak jatuh tempo pada hari ini, melainkan beberapa minggu ke depan.
Melihat respon Rasul yang tenang, si Yahudi pun terkesima dan kemudian bersyahadat.

http://salmande.net/?p=68

---

Akhlaq muslim terhadap hewan peliharaan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: “Seorang wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga bumi, sehingga mati kelaparan.” (Muttafaq 'Alaih)

Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan.

Ini menunjukkan keras dan kejamnya tabiat wanita itu, betapa buruk akhlaknya, dan tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti. Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu. Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia merasakan haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang. Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezhaliman manusia yang hatinya keras dan membatu.

Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Beliau melihat itu manakala Surga dan Neraka diperlihatkan kepadanya pada saat shalat gerhana.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka.

Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya. Allah memasukkan wanita tersebut ke dalam neraka karena telah mendzalimi makhluk Allah & tidak melaksanakan perintah Allah berupa berbuat baik kepada makhluk-makhluk-Nya.

See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2010/03/08/3707/masuk-neraka-karena-seekor-kucing#sthash.LHXK61X2.dpuf

---

Wanita pezina memberi minum Anjing dan diampuni dosanya.

Dari Abi Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW berabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum. (HR Bukhari)

http://www.akhwatmuslimah.com/2012/01/787/hadits-wanita-pezina-memberi-minum-anjing-dan-diampuni-dosanya/

---

Keutamaan akhlaq Rasulullah patut dijadikan teladan

Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (Hadist)

---

Kisah mengenai siksa neraka

Penduduk neraka paling ringan siksanya adalah Abu Thalib; dia memakai dua sandal (dari neraka), seketika mendidih otaknya." (HR. Muslim)

See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2012/12/26/22516/siksa-neraka-paling-ringan/#sthash.2zrAnB9N.dpuf

---

Pentingnya berbaik sangka kepada Allah

Allah berfirman: “Aku ini menurut prasangka hambaKu, dan Aku menyertainya, dimana saja ia berdzikir pada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan ingat pula padanya dalam hati-Ku, jika ia mengingat-Ku didepan umum, maka Aku akan mengingatnya pula didepan khalayak yang lebih baik. Dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sehasta, jika ia mendekat pada- u alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. Dalam hadits qudsi, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Allah berfirman: “Aku ini menurut prasangka hambaKu, dan Aku menyertainya, dimana saja ia berdzikir pada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan ingat pula padanya dalam hati-Ku, jika ia mengingat-Ku didepan umum, maka Aku akan mengingatnya pula didepan khalayak yang lebih baik. Dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sehasta, jika ia mendekat pada-Ku sehasta, Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari”. (HR. Bukhori Muslim, Turmudzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi). Foto tadi malam di lapangan Merdeka Kota Pasangkayu Mamuju Utara Sulawesi Barat. Allahumma ya Allah berkahi selalu persahabatan kami walau via FB ini, mohon ya Allah kalau memang kami belum bisa bertemu langsung di dunia ini, kelak di akhirat atas ridho, rahmat dan ampunanMu pertemukan dan kumpulkan kami dalam Syurga FirdausMu...aamiin...aamiin... aamiin. — bersama Balqieshafi' Gh sehasta, Aku akan mendekatkan diri-Ku padanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari”. (HR. Bukhori)

---

Adab berdoa dalam Islam yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah sebagai berikut :

1. Ikhlas karena Allah semata.

2. Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dengan bacaan shalawat kepada atas Rasulullah dan diakhiri dengannya.

---

15 Januari 2014

Pengajian Square Atelier Tanggal 15 Jan 2014 Ustadz Yuke Sumeru

Event : Pengajian Square Atelier
Tanggal : 15 Jan 2014
Pembicara : Ustadz Yuke Sumeru
Tema : Maulid Nabi

Pembacaan ayat suci Al Quran, Mengikuti Rasulullah agar kita mendapat petunjuk

Qs Al A'raf : 158

Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk

---

Perintah Allah itu jika kita sudah dengar, maka kewajiban kita untuk taat

QS Al Baqarah : 285

Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat- malaikatNya, dan Kitab-KitabNya, dan Rasul-RasulNya. (Mereka berkata): "Kami tidak membezakan antara seorang dengan yang lain dari Rasul-RasulNya". Mereka berkata lagi: "Kami dengar dan kami taat. (Kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan Kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali

---

Ciri istri yang sholehah adalah melakukan hal yang dapat menyenangkan hati suami diantaranya: penampilan diri agar enak dipandang dan berbicara dengan menggunakan tutur yang menyenangkan ( tidak memotong pembicaraan suami, tidak bicara dengan intonasi yang lebih keras daripada intonasi suami), bersyukur dengan rezeki berapapun yang diberikan suami serta dalam hal pengaturan rumah mampu menciptakan suasana bersih dan nyaman, Berhias untuk suami

---

Banyak sekali hal hal yang dicontohkan Nabi supaya kita bisa menjalankannya, namun kita cenderung untuk memilih milih mana yang mau kita laksanakan berdasar hawa nafsu

QS Al Qamar : 3

Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya

---

Supaya beruntung dalam kehidupan, syaratnya : Iman, taqwa, mendekatkan diri padaNya dan berjihad

QS Al Maidah : 35

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan

---

Rasul itu rahmat tidak hanya bagi manusia saja, melainkan alam semesta, ini menunjukkan bahwa beliau adalah teladan yang utama

Qs Al Anbiya : 107

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

---

Jika kita membalas suatu kebaikan dengan kebaikan, itu memang selayaknya dilaksanakan, namun membalas kejahatan dengan kebaikan, ini adalah keutamaan

QS Ar Rahman : 60

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)

---

QS An Nisa : 86

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu

---

Asal muasal Rasulullah mendapat gelar Al Amin

Ketika Nabi Muhammad Saw, Berumur 35 th telah terjadi perombakan banguan ka’bah oleh pemuka-pemuka qurisy, namun dalam hal meletakan hajar aswad ketempatnya semula, terjadilah persoalan siapa yang lebih berhak meletakan hajar aswad ketempatnya semula, terjadilah pertikaian dan pertengkaran dalam persoalan ini, maka datanglah rasulullah Saw. Memberikan ide cemerlangnya, kata Nabi, bagaimana kalau begini saja siapa yang lebih dahulu besok pagi memasuki masjid ini maka dialah yang berhak meletakan hajar aswad itu ketempatnya semula, kemudian pemuka Quraisy itupun menyepakati usulan Nabi, ternyata pada pagi harinya Nabi telah berada dalam masjid lebih dahulu daripada pemuka2 Quraisy itu dan merekapun mematuhi apa yang telah disepakatinya, maka diberikanlah kesempatan kepada Nabi Untuk meletakan Hajar aswad itu ketempatnya semula. Kemudian Nabi membentangkan serbannya yang 4 persegi, kemudian diletakannya hajar aswad itu diatas serbannya, dan disuruh oleh Nabi agar 4 orang pemuka Quraisy itu masing nya memegang sudut serbannya dan mengangkatnya bersama-sama ketempatnya semula dan setelah hajar aswad itu berada dekat tempatnya, barulah Nabi mengangkat dan meletakan hajar asawad itu ditempatnya semula.

---

Sampaikan hal yang benar adalah benar, karena itu adalah tanda dari ketaqwaan

Qs Al Ahzab : 70-71

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar

---

Jika kita melaksanakan kebaikan, insyaAllah balasan kebaikannya dilipat gandakan

Qs Al An'am : 160

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)

---

Bohong Yang Diperbolehkan Dalam Islam Berdasarkan Hadist Rasulullah

1. Berbohong dalam Rangka mendamaikan Saudaranya

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dikatakan pendusta orang yang mendamaikan manusia (yang berseteru), melainkan apa yang dikata kan adalah kebaikan”. (Muttafaq ‘Alaih)

2. Berbohong Dalam Keadaan Perang/Mara Bahaya

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membonceng Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu di atas kendaraan beliau, maka jika ada seseorang yang bertanya kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di tengah perjalanan, beliau mengatakan, “Ini adalah seorang penunjuk jalanku”. Maka orang yang bertanya tersebut mengira bahwa jalan yang dimaksud adalah makna haqiqi, padahal yang dimaksud oleh Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu adalah jalan kebaikan (sabîlul khair)”. Semata-mata demi kemaslahatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari ancaman musuh-musuh beliau.” (HR. al-Bukhari)

3. Berbohong Dalam Rangka Menyenangkan Istri

Berkata Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha, “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan keringanan (rukhshah pada apa yang diucapkan oleh manusia (berdusta) kecuali dalam tiga perkara, yakni: perang, mendamaikan perseteruan/perselisihan di antara manusia, dan ucapan suami kepada istrinya, atau sebaliknya”.

---

Kebiasaan Rasulullah ketika bangun tidur

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bangun tidur kemudian duduk sambil mengusap bekas tidur dari wajahnya dengan tangannya.” (HR. Muslim)

---

Ajarannya, baca Quran dulu, baru kemudian shalat

QS Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Harga proses orang lain dalam menjembut hidayah, dont judge !

QS Al An'am : 132

Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

---

Allah menciptakan manusia dengan segala keunikannya, hal ini memiliki konsekuensi perbedaan sifat, pola pikir, pendapat dll antara 1 manusia dengan manusia yang lainnya, tidak dipungkiri terkadang menimbulkan pertentangan, namun selayaknya kita menghargai perbedaan itu sebagai rahmat Allah

QS Hud : 118-119

Dan kalaulah Tuhanmu (wahai Muhammad) menghendaki, tentulah Ia menjadikan umat manusia semuanya menurut ugama yang satu. (Tetapi Ia tidak berbuat demikian) dan kerana itulah mereka terus-menerus berselisihan.

Tetapi orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Tuhanmu, (mereka bersatu di dalam ugama Allah) dan untuk (perselisihan dan rahmat) itulah Allah menjadikan manusia. Dan dengan yang demikian sempurnalah janji Tuhanmu: "Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan sekalian jin dan manusia (yang berdosa)

---

QS Ar Rum : 30-32

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

---

Perbedaan antara Iqra (Bacalah) dan Uthlu (Bacalah)

Iqra : hanya sebatas melihat

Uthlu : melihat, kemudian merasakan, kemudian melaksanakan

Tabligh akbar Maulid Nabi Masjid Raya Bani Umar Tanggal 14 Jan 2014 Ustadz M Nata

Event : Tabligh akbar Maulid Nabi Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 14 Jan 2014
Pembicara : Ustadz M Nata
Tema : Rasulullah sebagai pemimpin keluarga yang harmonis

Pembacaan ayat suci Al Quran

QS Al Ahzab : 21-22

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan

---

Ali bin Abi Thalib berkata, Barang siapa mencintai sesuatu, maka dia akan menyebut-nyebutnya.

---

Bahkan Allah dan malaikatNya bershalawat kepada Nabi Muhammad

QS Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengucapkan Shalawat untuk Nabi (Shallallahu ‘Alahi wasallam). Wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

---

Shalawat :

yaa Habiib salam alaika sholawattullah alaika Asyroqol badru alainaa fakhtafat minhul buduuru mitsla husnik maa ro-ainaa qoththu yaa wajhas suruuri

---

Bukti cinta kepada Rasulullah salah satunya ditunjukkan dengan berShalawat

Keutamaan bershalawat : Barangsiapa yang mengucapkan Shalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membalasnya dengan (pahala) sepuluh kali Shalawat

---

Kisah tentang kecintaan Rasulullah terhadap ummatnya

Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidakmengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu.

Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan."Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

https://id-id.facebook.com/note.php?note_id=145605228801795

---

Agar rumah tangga harmonis, pupuk sifat berbaik sangka dengan pasangan

---

Allah menghendaki hambaNya untuk berbaik sangka kepadaNya

Hadist qudsi : " Demi kemuliaan dan kebesaran KU dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan KU di atas Arsy. AKU akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain AKU dengan kekecewaan. Akan AKU pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia. AKU singkirkan ia dari dekat KU, lalu Ku putuskan hubungan KU dengannya. Mengapa ia berharap kepada selain AKU, ketika dirinya sedang dalam kesulitan, padahal sesungguhnya kesulitan itu berada ditangan KU. Dan hanya AKU yang dapat menyingkirkan nya ! Mengapa ia berharap kepada selain AKU dengan mengetuk pintu-pintu lain, padahal pintu-pintu itu tertutup ! Padahal, hanya pintu KU yang terbuka bagi siapapun yang berdo’a memohon pertolongan dari KU. Siapakah yang pernah mengharapkan AKU untuk menghalau kesulitannya lalu AKU kecewakan ? Siapakah yang pernah mengharapkan AKU karena dosa-dosanya yang besar, lalu AKU putuskan harapannya ? Siapakah pula yang pernah mengetuk pintu KU lalu tidak AKU bukakan ? AKU telah mengadakan hubungan yang langsung antara AKU dengan angan-angan dan harapan seluruh makhluk KU. Akan tetapi, mengapa mereka malah bersandar kepada selain AKU ? AKU telah menyediakan semua harapan hamba-hamba KU, tetapi mengapa mereka putus asa & tidak puas dengan perlindungan KU ? Dan AKU pun telah memenuhi langit KU dengan para malaikat yang tiada pernah jemu bertasbih pada KU, lalu AKU perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara AKU dan hamba-hamba KU. Akan tetapi, mengapa mereka tidak percaya kepada firman-firman KU. Tidakkah mereka mengetahui bahwa siapa pun yang ditimpa oleh bencana yang AKU turunkan tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali AKU ! Akan tetapi , mengapa AKU melihat ia dengan segala angan-angan dan harapan itu, selalu berpaling dari KU ? Mengapakah ia sampai tertipu oleh yang lain ? AKU telah memberikan kepadanya dengan segala kemurahan KU apa-apa yang tidak sampai harus ia minta. Ketika semua itu AKU cabut kembali darinya, lalu mengapa ia tidak lagi memintanya kepada KU untuk segera mengembalikannya, akan tetapi malah meminta pertolongan kepada selain AKU. Apakah AKU yang memberi sebelum diminta, lalu ketika diminta tidak AKU berikan ? Apakah AKU ini bakhil, sehingga dianggap bakhil oleh hamba KU ? Tidakkah dunia dan akhirat itu semuanya milik KU ? Tidakkah semua rahmat dan karunia itu berada di tangan KU ? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat KU ? Tidakkah hanya AKU tempat bermuara semua harapan ? Dengan demikian, siapakah yang dapat memutuskannya daripada KU ? Apa pula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, andaikan AKU berkata kepada semua penduduk langit dan bumi, ” Mintalah kepada KU !” AKU pun lalu memberikan kepada masing-masing orang, pikirkan apa yang terpikir pada semuanya ? Dan semua KU berikan itu tidak akan mengurangi kekayaan KU meskipun sebesar debu. Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang, sedangkan AKU mengawasinya ? Sungguh, alangkah celakanya orang yang terputus dari rahmat KU. Alangkah kecewanya orang yang berlaku maksiat kepada KU dan tidak memperhatikan AKU. Dan tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang haram seraya tiada malu kepada KU. ” Sesungguhnya AKU sesuai dengan prasangka hamba terhadap KU"

---

Jika kita mengalami permasalahan hidup, jangan putus asa, jadikan sabar dan shalat sebagai solusi

Qs Al Baqarah : 45

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk

---

Keutamaan menjadi wanita sholehah

Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan (HR Ahmad)

---

Syair Abunawas :

Ya Tuhanku, tidak pantas bagiku menjadi penghuni surga-Mu

Namun, aku tidak kuat dengan panasnya api neraka

Terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku

Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar

Dosaku seperti jumlah pasir

Maka terimalah pengakuan taubatku Wahai Pemilik Keagungan

Dan umurku berkurang setiap hari

Dan dosaku bertambah, bagaimana aku menanggungnya

Ya Tuhanku, hamba-Mu yang berdosa ini datang kepada-Mu

Mengakui dosa-dosaku dan telah memohon pada-Mu

Seandainya Engkau mengampuni

Memang Engkaulah Pemilik Ampunan

Dan seandainya Engkau menolak taubatku

Kepada siapa lagi aku memohon ampunan selain hanya kepada-MU

---

Mari bermuhasabah, Dimana posisi kita ? Apakah perilaku calon penghuni surga atau penghuni neraka ?

1. Apakah kita lalai dalam shalat ?

Qs Al Maun : 4-5

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya

---

Para ulama menerangkan bahwa yang dimaksud “lalai” dalam ayat di atas mencakup tiga bentuk perbuatan, yaitu:

1. Menunda-nunda shalat hingga baru dikerjakan ketika waktu shalat hampir berakhir.
2. Mengerjakan shalat tanpa memperhatikan syarat dan rukunnya sebagaimana yang diperintahkan.
3. Mengerjakan shalat tanpa disertai kekhusyukan dan tanpa merenungi makna bacaan shalat.

---

2. Apakah kita pengikut jalan setan ?

QS Ad Dhukhan : 43-46

Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang Amat panas

---

QS Ash Shaffat : 64-66

Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala, mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu

---

3. Apakah kita tergolong orang yang dzolim kepada Allah, rasulullah, ayah bunda, tetangga, pasangan ?

Jauhi perbuatan dzolim, perbanyak doa : Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khasirin. Artinya : Ya Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan apabila Engkau tidak mengampuni serta menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi

---

Yuk berdoa : Allahumma antas salam wa minkas salam tabarokta ya dzal jalali wal ikrom

09 Januari 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 7 Jan 2014 DR Ir H Nana Rukmana DW, MA

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 7 Jan 2014
Pembicara : DR Ir H Nana Rukmana DW, MA
Tema : 10 Pilar menggapai bahagia dalam perspektif Al Quran

Menemukan makna kebahagiaan sejati

Kriteria dalam memilih pasangan hidup di dalam Islam

Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda : wanita dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Dan dahulukanlah agamanya, jika tidak maka kamu akan menyesal.

---

Keutamaan berilmu

QS Al Mujadillah : 11

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

---

Buku : The Five Secrets You Must Discover Before You Die, menjelaskan bahwa Sumber kebahagiaan antara lain :

1. Pasangan hidup yang baik

Keutamaan istri sholehah :

Kriterianya antara lain :

a. Taat kepada Allah
b. Memelihara kehormatan dirinya ketika suaminya tidak ada

QS An Nisa : 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

---

Dunia adalah kesenangan sementara, dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita (istri) yang sholehah. (HR Muslim)

---

Doa membolak balikkan hati

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu (HR Imam Ahmad, Imam Tirmidzi)

---

2. anak yang baik

3. sahabat yang baik

---

Tahapan menuju kebahagiaan

1. Memahami makna hidup untuk apa

Qs Adz Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku

---

Bagaimana caranya ? Kita harus melaksanakan :

a. Syukur

b. Sabar

menahan diri dari keluh kesah, kemarahan yang berlebihan, keteguhan memotivasi agama menghadapi dorongan nafsu amarah,

Jenis sabar :

1. hendaknya manusia bersabar terhadap ketaatan kepada Allah, karena sesungguhnya ketaatan itu adalah sesuatu yang berat bagi jiwa dan sulit bagi manusia.

2. bersabar dari hal-hal yang Allah haramkan sehingga seseorang menahan jiwanya dari apa-apa yang Allah haramkan kepadanya, karena sesungguhnya jiwa yang cenderung kepada kejelekan itu akan menyeru kepada kejelekan, maka manusia perlu untuk mengekang dan mengendalikan dirinya, seperti berdusta, menipu dalam bermuamalah, memakan harta dengan cara yang bathil, dengan riba dan yang lainnya, berbuat zina, minum khamr, mencuri dan lain-lainnya dari kemaksiatan-kemaksiatan yang sangat banyak.
Maka kita harus menahan diri kita dari hal-hal tadi jangan sampai mengerjakannya dan ini tentunya perlu kesabaran dan butuh pengendalian jiwa dan hawa nafsu.

3. sabar terhadap taqdir Allah yang menyakitkan (menurut pandangan manusia).
Karena sesungguhnya taqdir Allah ‘Azza wa Jalla terhadap manusia itu ada yang bersifat menyenangkan dan ada yang bersifat menyakitkan.
Taqdir yang bersifat menyenangkan; maka butuh rasa syukur, sedangkan syukur itu sendiri termasuk dari ketaatan, sehingga sabar baginya termasuk dari jenis yang pertama (yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah)

---

Kecerdasan Interpersonal : Bentuk kecerdasan ini wajib bagi tugas2 ditempat kerja seperti negosiasi dan menyediakan umpan balik atau evaluasi. Berkaitan dengan pelajaran PPKn, sosiologi.

Manajer, konselor, terapis, politikus, mediator menunjukkan bentuk kecerdasan ini. Mereka biasanya pintar membaca suasana hati, temperamen, motivasi dan maksud orang lain. Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi memanfaatkan kecerdasan ini untuk mengubah dunia.

---

Kecerdasan Intrapersonal : Bentuk kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Kita sering menamai kecerdasan ini dengan kebijaksanaan.

Berkaitan dengan jurusan psikologi atau filsafat. Tokoh2 sukses yang dapat dikenalkan untuk memperkaya kecerdasan ini adalah para pemimpin keagamaan dan para psikolog.

---

Keutamaan tolong menolong dalam berbuat kebajikan dan taqwa

Qs Al Maidah : 2

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keredhaan dari Rabbnya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorong kamu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

---

Kebahagiaan adalah mensyukuri apa yang sudah kita miliki

Dalilnya :

QS Ibrahim : 7

Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu memalumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nimat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nimat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

---

QS Ar Rahman : 13

Maka nimat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?

---

Keutamaan bersyukur

Jika manusia mau sedikit merenung dan berpikir lebih dalam, maka manusia akan menemukan sebuah kenyataan bahwa Allah SWT lebih banyak memberi mereka nikmat dibandingkan cobaan, penderitaan, kesulitan, dan sejenisnya yang manusia anggap sebagai sesuatu yang tidak enak atau tidak nyaman. Allah SWT berfirman :

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allâh, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allâh)”. (QS Ibrahim : 34)

Maka, jikalau manusia mengingat dan mencoba menghitung nikmat Allah SWT, niscaya manusia tidak pernah mampu berhenti untuk mensyukuri nikmat Allah yang telah Allah berikan. Seluruh tumbuhan dan air lautan dijadikan sebagai pena dan tinta tidak akan cukup untuk menulis nikmat Allah. Sepanjang umur manusia seharusnya dipenuhi dengan rasa syukur, bahkan mungkin seluruh umur manusia tidak akan cukup untuk mensyukuri nikmat Allah yang sangat banyak

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/06/18397/antara-syukur-dan-kufur/#ixzz2ptXUfnVQ

---

3 macam syukur

Imam Gazali menyebutkan 3 macam syukur sebagai berikut :

1. Syukur dengan lisan, yaitu syukurnya orang berilmu yang direalisasikan dengan bentuk ucapan. Dengan ucapannya itu adalah merupakan pengakuan dari sikap untuk selalu merendahkan diri dihadapan Allah SWT.

2. Syukur dengan badan, adalah syukurnya ahli ibadah, ini direalisasikan melalui perbuatan baik, yakni dengan banyak beribadah. Dirinya akan selalu sepakat dan melayani untuk terus mengabdi kepada Allah, begitu juga dengan hartanya untuk salalu di nafkahkan di jalanNya.

3. Syukur dengan Hati, adalah syukurnya seorang ahli makrifat yakni perwujudan hati yang selalu mengasingkan diri di hadapan Allah SWT, dengan menjaga keagunganNya yang diwujudkan melalui segala bentuk perbuatan dan amalnya termasuk gerak hatinya secara konsisten di hadapan Allah SWT.

http://perkarahati.wordpress.com/2013/12/10/3-macam-syukur/

---

Prioritas sedekah / berbuat kebaikan

QS Al Baqarah : 177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.

---

Prioritas sedekah

QS Al Baqarah : 83

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling

---

Prioritas zakat

Qs At Taubah : 60

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para Muallaf yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekaan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana

---

Keutamaan menuntut ilmu

Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam (HR Ibnu Majah)

---

Kisah

Sebuah pelajaran berharga bagi mahluk yang bernama "SUAMI". Sekilas apabila kita lihat dari usianya boleh jadi beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun, dalam kesehariannya diisi dengan kesetiaannya merawat istrinya yang menderita sakit. Mereka menikah sudah lebih dari 32 tahun. Dalam perkawinannya semula berjalan normal dan mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi. Istrinya hanya bisa menggunakan bahasa isyarat. Setiap hari sebelum berangkat kerja ke tempat usahanya, Pak Suyatno dengan setia memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur dan mengajaknya bercengkerama. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walaupun secara ekonomi Pak Suyatno mampu untuk membayar suster atau pengasuh khusus untuk istrinya, namun itu tidak ia lakukan. Ia hanya mau merawat istri yang sangat ia cintai itu dengan tangannya sendiri. Pembantu di rumah tersebut hanya untuk keperluan rumah tangga, seperti memasak dan mencuci. Disamping merawat istrinya, Pak Suyatno otomatis juga merangkap berperan sebagai “ibu” bagi ke 4 anak- anaknya. Sejak mereka kecil, setelah istrinya lumpuh, Pak Suyatno merawat anak-anaknya seperti halnya yang dilakukan istrinya di kala sehat, antara lain menyiapkan sarapan dan baju seragamnya, juga menemani mereka bermain dekat dengan ibunya. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa- apa saja yang dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno dengan setia mengajak istrinya duduk di belakang dia saat Pak Suyatno shalat, seperti sedang berjamaah. Ia-pun sering mengajak istrinya mengaji atau mendengarkan Pak Suyatno mengaji dan juga mengajak sang istri berzikir, meski hanya dalam hati. Semuanya itu dijalani Pak Suyatno dengan ikhlas dan ia sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap hari, agar istrinya tersenyum. Rutinitas ini dilakukan pak Suyatno selama 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa dan sudah menjadi Sarjana, tinggal si bungsu yang masih duduk di bangku kuliah. Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil. Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yang sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”. Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya “sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti in? Terus terangi kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian kalau bapak menikah lagi”. Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anak mereka. “Anak-anakku, terima kasih atas saran kalian. Hanya saja bapak punya prinsip yang tidak dapat ditawar lagi. Bagi bapak, jikalau perkawinan dan kehidupan di dunia ini hanya untuk memenuhi nafsu kita, terutama nafsu ‘birahi’ mungkin bapak akan menikah lagi sudah sedari dulu tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disamping bapak, bagi bapak itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian, sejenak kerongkongannya tersekat, Anakku, kalian yang selalu bapak dan ibu rindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menggantinyai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah batin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang? kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah swt kesehatan dirawat oleh orang lain? bagaimana dengan ibumu yang masih sakit. Jujur saja nak, bapak tidak sampai hati, meninggalkan ibumu, kali ini ada tetesan air mata di sudut mata Pak Suyatno.

Seketika meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno, kemudian merekapun melihat juga butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno, yang dengan pilu ditatapnya mata sang suami yang sangat setia dan sangat dicintainya itu. Akibat kesetiannya selama puluhan tahun tersebut, sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno, Kenapa beliau mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa selama puluhan tahun? Pada saat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru, lalu disitulah Pak Suyatno bercerita.

“Bagi saya, jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau berkorban dengan memberi ( memberi waktu, memberi tenaga, pikiran dan perhatian ) adalah hanya kesia-siaan belaka. Sejak dulu saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dengan tekad kita akan bersama dalam suka maupun duka, hingga Allah swt memanggil kita. Saya tidak akan dapat melupakan jasa-jasa besar istri saya sewaktu dia sehat, diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya. Ia juga telah memberi saya 4 orang anak yang lucu-lucu, saleh dan pinter. Di mata saya, ia sehat dan masih cantik seperti 30 tahun yang lalu. Saya tidak pernah menganggapnya lumpuh. Saat saya menyuapinya, saya rasakan sama seperti saat saya menyuapinya kala kita berbulan madu. Saat saya menggendongnya untuk naik dan turun dari tempat tidur, saya merasakan seperti saat kita masih berbulan madu. Setiap kali saya melihat wajahnya, sama seperti kala saya melihatnya di kala kami pacaran atau seperti saat saya memandangnya waktu kami berbulan madu. Pak Suyatno kemudian melanjutkan,”Sekarang dia dalam kondisi sakit setelah melahirkan anak kami. Ia telah berkorban untuk cinta kami bersama. Bagi saya kondisi itu merupakan ‘ujian’ dari Allah bagi saya. Apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Dalam kondisi ia sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sedang dalam keadaan sakit. Tidak, tidak, bahkan berpikir untuk itupun saya tidak mau. Biarlah saya ikhlas menjalani takdir Allah ini, saya yakin “Gusti Allah ora sare”, Tuhan tidak pernah tidur. Sekecil apapun yang saya berikan kepada istri saya dan anak-anak, saya niatkan hanya untuk ‘ibadah saya kepada Allah swt. Dan saya yakin Allah pasti akan memperhitungkan apapun yang kita perbuat, sekecil apapun. Saya berusaha mengikuti Rasulullah, tauladan saya yang mencintai dan melayani istrinya, bukan hanya dilayani. Sekarang ini harapan saya hanya satu, ijinkan saya merawat istri saya yang sangat saya cintai hingga Allah memanggil salah satu diantara kita. Kalapun ia dipanggil lebih dulu, saya bertekad untuk tetap mencintainya dan tidak akan menikah lagi. Istri saya adalah cinta dunia dan akhirat saya. Kalau Allah mengizinkan kami masuk surga, Insya Allah, saya menginginkan ia jadi Bidadari saya di Surga” Kali ini Pak Suyatno sama sekali tidak menangis, justru penontonlah yang menangis. Saya-pun tak terasa ikutan menangis. Pak Suyatno, sungguh luar biasa kesetiannmu, pelajaran berharga bagiku dan para suami yang lain. Semoga Allah swt memberikan kebaikan yang banyak buatmu. Amiin

http://henzmitahendra69.wordpress.com/kesetiaan-suami-pada-istri-yanglumpuh/

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut