28 November 2014

Pengajian Khoirotunnisa Puri Bintaro 27 Nov 2014 Ustadz Afdholi AR Wasiat Nabi Muhammad berkaitan dengan fitnah akhir zaman

Event : Pengajian Khoirotunnisa Puri Bintaro
Tanggal : 27 Nov 2014
Pembicara : Ustadz Afdholi AR
Tema : Wasiat Nabi Muhammad berkaitan dengan fitnah akhir zaman

1. Hadits tentang penyakit wahn, Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud)

---

Antara dunia dan akhirat ada proporsinya, Jangan sampai kecintaan dunia melalaikan kita kepada akhirat. Jadikan amalan dunia untuk mendapatkan akhirat

QS Ali Imran : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

---

2. Fitnah Ad-Dajjal merupakan fitnah paling dahsyat sepanjang zaman. Demikian pesan Nabi Muhammad saw di dalam sebuah hadits riwayat Imam Ath-Thabrany. “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.”Namun dalam hadits lainnya –menurut Nabi Muhammad saw- ternyata ada lagi yang lebih mengkhawatirkan bagi ummat Islam. Dajjal disebut-sebut didekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam lalu beliau bersabda: “Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Dajjal dan tidak ada seseorang dapat selamat dari badai fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Dajjal) setelahnya. Dan tidak ada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk (menjemput) fitnah Ad-Dajjal.” Berdasarkan hadits di atas berarti kondisi menjelang datangnya puncak fitnah Ad-Dajjal merupakan kondisi yang lebih mengkhawatirkan menurut Nabi saw. Sebab menjelang kedatangan Ad-Dajjal akan hadir fitnah-fitnah yang sedemikian banyaknya sehingga barangsiapa bisa selamat menghadapinya, maka Nabi saw menjamin bahwa ia bakal selamat menghadapi puncak fitnah Ad-Dajjal yang kemunculannya tidak lama sesudah badai fitnah itu. Dan itu berarti sebaliknya-pun demikian. Barangsiapa yang sudah terperosok ke dalam salah satu atau lebih fitnah di masa itu, niscaya ia bakal terperangkap ke dalam fitnah Ad-Dajjal yang kemunculannya tidak lama sesudah itu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi masih mukmin dan diwaktu sore telahmenjadi kafir, dan di waktu sore masih beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya demi kesenangan dunia.” (HR Ahmad)

Doa tambahan di tahiyat akhir : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta dari jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal” (HR Muslim)

Siapakah Dajjal ?

Hadits-hadits yang menguraikan ciri-ciri Dajjal. Marilah kita mulai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari :

1. Bahwa mengenai bentuknya, Dajjal digambarkan berbadan kekar.

2. Bahwa roman-mukanya putih dan mengkilat.

3. Bahwa rambut kepalanya pendek dan ikal.

Adapun dua ciri lainnya, yakni, bahwa mata kanan Dajjal buta, dan pada dahinya tertulis kaf, fa'dan ra' atau kaflr, ini menggambarkan keadaan rohani Dajjal yang sebenarnya. Sebagaimana telah kami terangkan, Dajjal menggambarkan suatu bangsa. Sebagai bangsa, tak mungkin semuanya buta mata jasmaninya.

Selain itu, Dajjal yang digambarkan buta mata kanannya, mata-kiri Dajjal digambarkan bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Dengan perkataan lain, mata-kanan Dajjal digambarkan hilang cahayanya, tetapi mata-kirinya bersinar terang. Penjelasan yang diberikan oleh Imam Raghib tentang mata Dajjal yang buta sebelah kanannya, sungguh ilmiyah sekali. Pada waktu menjelaskan arti kata al-Masih, beliau menerangkan bahwa kata masaha berarti menghapus sesuatu, lalu beliau menambahkan keterangan sbb:

"Diriwayatkan bahwa mata-kanan Dajjal hilang penglihatannya, sedangkan nabi 'Isa mata-kiri beliaulah yang hilang penglihatannya; dan ini berarti bahwa Dajjal tak mempuyai sifat-sifat akhlak tinggi, seperti misalnya kearifan, kebijaksanaan dan rendah hati; sedangkan nabi 'Isa tak mempunyai kejahilan, keserakahan, kerakusan dan sebagainya yang termasuk jenis akhlak yang rendah".

Jadi, gambaran Dajjal buta mata-kanannya janganlah ditafsirkan secara harfiyah, melainkan secara kalam ibarat, yakni harus diartikan bahwa Dajjal tak mempunyai akhlak yang baik.

Bahwa dua mata manusia itu, yang satu digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian dan agama, dan yang satu lagi digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan. Oleh karena hal-hal yang berhubungan dengan agama dan kerohanian itu lebih tinggi kedudukannya daripada hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan, maka buta mata kanan Dajjal berarti bahwa Dajjal sedikit sekali perhatiannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama atau kerohanian, dan ini cocok sekali dengan apa yang dialami oleh bangsa-bargsa Eropa sekarang ini.

Seluruh parhatian mereka ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dangan kebendaan dan keduniaan dan kemajuan mereka dalam bidang ini tak ada bandingannya. Inilah yang dimaksud dengan apa yang diuraikan dalam Hadits, bahwa mata-kiri Dajjal bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Artinya, Dajjal mampu melihat segala macam barang-barang duniawi, yang bangsa-bangsa lain tak mempunyai pengertian tentang itu. Tetapi mata rohani Dajjal tak mempunyai penglihatan yang tajam, karena semua kekuatan Dajjal dihabiskan guna kepentingan urusan duniawi. Sukses Dajjal yang tak ada taranya dalam urusan duniawi mengakibatkan buta sebelah

http://halaqah.net/v10/index.php?topic=7305.70;wap2

---

Salah satu ciri akan datangnya kiamat adalah Turun Nabi Isa kemudian meluruskan ajaran bahwa Nabi Isa bukanlah anak Tuhan, melainkan utusan Allah

---

Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amal ibadahnya kecuali tiga perkara, yaitu amal kebaikan, ilmu yang bermanfaat, serta anak yang shalih.” Maka dari hadits tersebut, bisa disimpulkan, bahwa tiga hal yang disebutkan dalam hadits tersebut terdiri dari banyak amalan-amalan yang jika dilakukan, pahalanya akan terus mengalir meski pelakunya telah meninggal.

http://www.dakwatuna.com/2013/10/03/40124/amalan-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir-meskipun-pelakunya-telah-meninggal/

---

Nabi Adam ke surga, pintu Surga ada tulisan Allah dan Muhammad

---

Allah bershalawat kepada Nabi Muhammad

QS Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

---

Berdasar kepada hadits-hadits Nabi dan penjelasan para Ulama dapat kita simpulkan bahwa manfaat bershalawat adalah sebagai berikut:

1. Pembaca shalawat memperoleh limpahan rahmat dan kebaikan dari Allah SWT.
2. Pembaca shalawat diangkat ( ditinggikan ) derajatnya dan dihapuskan dosa-dosa kejahatan dan kesalahannya.
3. Pembaca shalawat memperoleh pengakuan kesempurnaan iman, jika membacanya 100 ( seratus ) kali.
4. Membaca shalawat dapat menjauhkan kerugian, penyesalan, dan dimasukan ke dalam golongan orang-orang yang shaleh.
5. Membaca shalawt berarti mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.( Taqarrub ilallah).
6. Membaca shalawat akan memperoleh pahala seperti pahala memerdekakan budak ( hamba sahaya ).
7. Dengan banyak-banyak membaca shalawat dapat memperoleh Syafa’at di hari kiamat.
8. Banyak membaca shalawat akan memperoleh penyertaan dari Malaikat Rahman.
9. Banyak membaca shalat berarti menjalin komunikasi yang akrab dengan Nabi, sebab jika seseorang bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi, maka shalawat dan salamnya itu akan disampaikan oleh Malaikat kepada Nabi.
10. Dengan banyak membaca Shalawat bisa membuka kesempatan untuk bertemu dengan Nabi, berdasar keterangan para Ulama.
11. Membaca Shalawt dapat menghilangkan kesusahan, kegundahan dan kebingungan, serta melapangkan rizqi.
12. Pembaca Shalawat akan dilapangkan dada ketika menghadapi berbagai masalah. Hal ini jika seseorang membaca shalawat 100 ( seratus ) kali secara mudawamah.
13. Dengan banyak membaca shalawat akan dapat menghapuskan dosa. Hal ini jika seseorang membiasakannya membaca tiga kali setiap hari pada setiap ba’da shalat wajib, karena dengan membaca shalawat akan mendapatkan 10 pahala kebaikan, dan inilah yang akan menghapuskan dosa-dosa kita.
14. Membaca shalawat dapat menggantikan shadaqah bagi orang yang tidak sanggup bershadaqah.
15. Membaca shalawat sebanyak-banyaknya dapat melipatgandakan pahala yang diperoleh. Umat Islam biasanya memperbanyak membaca shalawat di hari Jum’at. Di kampung-kampung mereka mengadakan pembacaan maulid Barzanji sebagai trik mudah agar bisa bershalawat sebanyak-banyaknya di malam Jum’at.
16. Dengan banyak membaca Shalawt bisa mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah di hari qiamat.
17. Shalawat menjadikan sebab do’a diterima oleh Allah.
18. banyak-banyak membaca shalawat ketika di dunia dapat membebaskan diri dari kebingungan di hari kiamat. Sebaliknya apabila seseorang pelit membaca shalawat kepada Nabi, maka ia akan menghadapi kebingungan dan ketakutan dalam mahkamah di padang Mahsyar.
19. Membaca shalawat berarti memenuhi satu hak Nabi, atau menunaikan satu tugas ibadah yang diperintahkan atas ummatnya. Apabila seseorang tidak mau bershalawat, ia berarti enggan memenuhi hak Nabi yang telah diperintahkan oleh Allah Swt.
20. Banyak membaca shalawat adalah indikator seseorang mencintai Nabi Muhammad.
21. Membaca shalawat bisa menjadi sebab dikabulkan segala kebutuhannya.

http://www.islam-institute.com/21-manfaat-shalawat-bagi-para-pembacanya-berdasarkan-hadits-hadits-nabi.html

---

Nabi Ibrahim ayahnya para Nabi, oleh karena itu, didalam doa tahiyat akhir disebut nama Nabi Ibrahim untuk menunjukkan pernghormatan kita

---

Tanda Tanda Kiamat

Tanda-tanda besar:
1. keluar sejenis binatang dari perut bumi yang digelar Dabbatul Ardhi.
2. Lahirnya Dajjal.
3. Keluar asap tebal.
4. Turunnya Nabi Isa a.s.
5. Kemunculan Imam Mahdi.
6. Matahari terbit dari ufuk barat.
7. Keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj.
8. Diangkat al-Quran dan perkara-perkara yang baik
9. Runtuhnya Ka'abah
10. Terdengar tiupan sangkakala pertama.
11. Ada azan tak di jawab
12. Terjadi 3 kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat, dan yang ketiga di Semenanjung Arab.

Tanda-tanda kecil

Didapati kini bahawa seluruh tanda-tanda kecil telah muncul dan terbukti seperti yang dinyatakan dalam hadis. Kebanyakan hadis-hadis ini dapat ditemukan di dalam Sahih Muslim, Sahih Bukhari dan Riwayat Tarmizi.

1. Penaklukan Baitulmuqaddis : “ Dari Auf b. Malik r.a., katanya, "Rasulullah s. a. w. telah bersabda:"Aku menghitung enam perkara menjelang hari kiamat." Baginda menyebutkan salah satu di antaranya, iaitu penaklukan Baitulmuqaddis." - Sahih Bukhari
2. Zina bermaharajalela : "Dan tinggallah manusia-manusia yang buruk, yang seenaknya melakukan persetubuhan seperti himar (keldai). Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang." - Sahih Muslim
3. Pemimpin yang terdiri dari orang yang jahil dan fasik
4. Bermaharajalela alat muzik : Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, rusuhan dan perubahan muka."Ada yang bertanya kepada Rasulullah; "Wahai Rasulullah bila hal ini terjadi?" Baginda menjawab; "Apabila telah bermaharajalela bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi-penyanyi wanita" - Ibnu Majah
5. Menghias masjid dan membanggakannya : Di antara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegah-megahan dalam mendirikan masjid" - Riwayat Nasai.
6. Munculnya kekejian, memutuskan kerabat dan hubungan dengan tetangga tidak baik : Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturahim dan sikap yang buruk dalam tetangga." - Riwayat Ahmad dan Hakim
7. Ramai orang menuntut ilmu kerana pangkat dan kedudukan
8. Ramai orang soleh meninggal dunia : Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama dimuka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran - Riwayat Ahmad
9. orang hina mendapat kedudukan terhormat : Di antara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka' bin Luka'(orang yang bodoh dan hina). Maka orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh dua orang mulia" - Riwayat Thabrani
10. Mengucapkan salam kepada orang yang dikenalnya sahaja : Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mahu mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja." - Riwayat Ahmad
11. Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang : Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a "Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah akan muncul pakaian-pakaian wanita dan apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang."
12. Bulan sabit kelihatan besar : Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya) bulan sabit." - Riwayat Thabrani
13. Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita : Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar oleh bapa-bapa kamu sebelumnya, kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu" - Sahih Muslim
14. Banyak saksi palsu dan menyimpan kesaksian yang benar : Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar" - Riwayat Ahmad
15. Negara Arab menjadi padang rumput dan sungai : Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai." - Sahih Muslim
16. Banyaknya sifat bohong dan ia menjadi perkata biasa
17. Jarak-jarak antara pasar menjadi dekat (menunjukkan banyaknya kegiatan perdagangan) : Banyaknya sifat bohong, pendeknya waktu, dekatnya jarak-jarak antara pasar-pasar." - Riwayat Bukhari
18. Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda: Pada akhir zaman akan muncul suatu kaum yang mencelupi rambut mereka dengan warna hitam seperti 'bulu merpati' yang mereka itu tidak akan mencium bau syurga." - Sahih Abu Daud & Nasai
19. Kekayaan umum dikuasai segelintir orang tanpa kebenaran dan tanpa rasa takut, termasuk rasuah dan mengambil harta secara tersembunyi.

3. Hadist : Sesungguhnya diantara tanda-tanda datangnya kehancuran suatu bangsa ialah diangkatnya pengetahuan agama dan didukungnya sifat jahil (bodoh) tentang agama, diminumnya minuman keras secara terang-terangan dan dilakukan perzinaan secara meluas dan terang-terangan. (HR. Bukhari)

---

4. Hadist : akan datang pada manusia di kala itu islam tidak tinggal melainkan namanya dan Al-qur’an tidak tinggal melainkan tulisannya, masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk, ulama’nya termasuk manusia paling jelek yang berada dibawah langit,karena dari mereka timbul beberapa fitnah dan akan kembali kepadanya (HR Baihaqi)

http://ihsan26theblues.wordpress.com/2010/11/06/keadaan-ummat-islam-akhir-zaman/

Pengajian Masjid Raya Bintaro Jaya 26 Nov 2014 Ustadz Feliz Siauw Ustadzah Badriyah fayumi Muslimah Indonesia menjadi inspirasi dunia

Event : Pengajian Masjid Raya Bintaro Jaya
Tanggal : 26 Nov 2014
Pembicara : Ustadz Feliz Siauw
Tema : Muslimah Indonesia menjadi inspirasi dunia

Ketika mendapat masalah wanita cenderung melampiaskan perasaannya dan emosinya kepada orang lain dengan cara curhat. Sedangkan pria lebih cenderung memendamnnya dan mencari cara untuk melupakannya. Hal terebut dikarenakan pria cenderung berpikir menggunakan otak sebelah kiri (logika) sedangkan perempuan menggunakan otak sebelah kanan (perasaan).

Penjelasan Psikologis

Para ahli psikologi membedakan pria dan wanita dari otaknya. Otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu sisi yang kanan dengan sisi yang kiri. Setiap sisi bertanggung jawab untuk fungsi yang berbeda. Dalam otak wanita, lebih banyak serat penghubung dan serat ini lebih besar dibanding yang terdapat pada otak pria. Hal ini membuat wanita memiliki kecenderungan lebih besar untuk menggunakan kedua sisi otak secara bersamaan. Sehingga wanita lebih pandai berbicara, open minded juga lebih pandai menjalin hubungan atau berinteraksi dengan individu lain. Tetapi, wanita cenderung menggunakan emosi ketika memproses informasi dan saat berkomunikasi.
Tidak mengherankan bukan, kalau wanita bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus seperti berbelanja di tukang sayur sambil bergosip ria atau memasak sambil menelepon.

Sebaliknya, pria memiliki kecenderungan lebih banyak menggunakan sisi kiri otaknya. Dengan demikian, mereka lebih banyak menggunakan logika dan pemikiran rasional. Pria juga cenderung mempunyai koordinasi mata-tangan yang lebih baik, hal ini sangat membantu di saat berolahraga dan melakukan kegiatan mekanis ataupun membaca peta. Jika pria sedang melakukan satu aktifitas, maka pria tidak akan bisa konsentrasi terhadap hal lainnya. Berbeda dengan wanita, mereka bisa mencampur semua pemikirannya dalam satu waktu, sehingga emosi, logika, percintaan, dan komunikasi bercampur menjadi satu.”

http://treatiseheart.blogspot.com/p/blog-page.html

---

Wanita adalah tiang agama, jika wanita rusak maka rusak pulalah negara

---

Dalil memuliakan ibu

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw dan bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak aku pergauli?” Beliau menjawab, “Ibumu! Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Rasul menjawab lagi, “Ibumu!” Ia balik bertanya, “Siapa lagi?” Rasul kembali menjawab, “Ibumu!” Ia kembali bertanya, “Lalu siapa lagi?” Beliau menjawab, “Bapakmu!”

---

Peran penting sosok wanita : Dibalik kesuksesan seorang pria, ada sosok wanita kuat di belakangnya

---

Nabi Muhammad amat sangat sangat mencintai Khadijah, karena Khadijah memperlakukan Nabi dengan sangat hormat, sangat mengasihi Nabi, memperlakukan Nabi seperti suami dan anak, karena usia Khadijah lebih tua dari Nabi. Itulah yang membuat Nabi sangat mencintainya karena Ibunda Nabi Muhammad meninggal ketika Nabi masih kecil sehingga beliau menemukan figur tersebut pada diri Khadijah. Akhirnya Khadijah meninggal dunia dan Nabi sangat kehilangan.

Rasa kehilangan tersebut amat dalam walaupun ketika akhirnya Nabi menikah kembali dengan Siti Aisyah. Siti Aisyah pun yang memiliki kepribadian pencemburu amat sangat cemburu dengan almarhumah Siti Khadijah karena menurut Siti Aisyah, Nabi Muhammad selalu terbayang-bayang dengan Almarhumah. Siti Aisyah pernah berkata satu-satunya wanita yang saya cemburui adalah Almarhumah Siti Khadijah.

Kemudian setelah Siti Aisyah, Nabi menikahi wanita-wanita yang suaminya adalah korban perang yang mati syahid. Hanya Siti Aisyah yang dinikahi Nabi yang masih gadis.

Kemudian buku ini menceritakan bagaimana kecemburuan Siti Aisyah kepada istri-istri lain terutama yang dianggap Aisyah sangat cantik. Hatinya selalu tidak rela bila Nabi menikahi janda-janda korban perang tersebut. Bagaimana skenario Aisyah untuk membentuk kubu istri yang dapat memihak Aisyah untuk membantunya melampiaskan kecemburuan Aisyah kepada istri yang dianggap saingan beratnya. Aisyah adalah istri Nabi Muhammad yang palng muda ketika dinikahi, paling disayang oleh Nabi Muhammad dari istri yang lain. Dan para istri tersebut dapat memaklumi hal itu.

Dari pernikahannya dengan istri-istri beliau, beliau tidak mendapatkan keturunan kecuali dengan Khadijah. Sempat memiliki keturunan anak laki-laki yang diberi nama Ibrahim dari istri asal Mesir yaitu Mariam Al Qibtiyah. Kehamilan Mariam sangat membuat cemburu istri-istri Nabi sehingga mereka saling bertengkar dan Nabi sangat marah dengan kelakuan mereka. Untuk menghukum mereka akhirnya Nabi meninggalkan mereka untuk berdiam diri di suatu gua selama 29 hari yang membuat para istri sangat merasa bersalah.

Tetapi sayangnya anak tersebut meninggal karena sakit keras ketika masih bayi. Nabi sangat kehilangan, beliau sendiri yang menguburkan dan turun ke liang lahat.

http://umum.kompasiana.com/2009/09/22/indahnya-keluarga-nabi/events/ib/?avatar

---

Bertahun-tahun setelah Siti Khadijah Ra. wafat, Rasulullah saw masih kerap menyambangi makamnya. Beliau juga sering menyebut-nyebut berbagai kebaikan almarhumah istrinya. Pujian-pujian itu tak jarang diucapkan Rasul di hadapan istri-istrinya yang lain. Rasulullah pun sangat memuliakan teman Khadijah semasa hidup. Tak jarang beliau memotong kambing lalu mencari teman-teman Khadijah untuk dihadiahkannya daging kambing tersebut. Hal itu membuat Siti Aisyah Ra cemburu. “Bukankah dia itu hanya seorang wanita tua sementara Allah telah menggantikannya untukmu wanita yang lebih darinya ?”. Rasulullah tersenyum sambil menjawab tegas, “Demi Allah, Allah swt tidak pernah menggantikan untukku yang lebih baik dari dirinya. Khadijah beriman kepadaku pada saat orang-orang mendustakanku, dia menyumbangkan hartanya padaku di saat orang-orang lain tidak ada yang mau memberikan bantuannya.”

http://iimoet.wordpress.com/2010/09/23/perempuan-impian/

---

Ulul Azmi artinya seorang Rasul Allah yang memiliki ketabahan hati yang luar biasa. Dari 25 Rasul Allah yang meraih derajat Rasul Ulul Azmi ada lima.

Rasul-rasul yang meraih derajat Ulul Azmi tersebut yaitu:

1. Nabi Nuh AS
2. Nabi Ibrahim AS
3. Nabi Musa AS
4. Nabi Isa AS
5. Nabi Muhammad AS

Mu’jizat Nabi-nabi Ulul Azmi : Yang dimaksud dengan Rasul Ulul Azmi adalah para Rasul yang mempunyai keistimewaan atau kelebihan, serta tabah dalam menghadapi cobaan. Mu’jizat adalah semacam kejadian atau kepandaian yang luar biasa pada diri seorang Nabi atau Rasul, yang datangnya dari Allah SWT.

Mu’jizat Nabi Nuh AS : Kemampuan membuat perahu, Ketika perahu Nabi Nuh dibakar oleh umatnya tidak bisa terbakar, Dengan perahu itu pula, Nabi Nuh dan pengikutnya diselamatkan oleh Allah dari bencana banjir

Mu’jizat Nabi Ibrahim AS : Ketika masih bayi ibu jarinya bisa mengeluarkan madu, Peristiwa penyembelihan Ismail, yang kemudian digantikan gibas (domba), Ketika dibakar oleh Raja Namrud, tidak terbakar.

Mu’jizat Nabi Musa AS : Tongkat yang dimilikinya bisa berubah menjadi ular yang besar, sehingga bisa mengalahkan ular ciptaan tukang sihir Raja Fir’aun, Dengan tongkat itu pula Nabi Musa bisa membelah lautan, ketika Nabi Musa dan pengikutnya di kejar-kejar oleh Fir’aun dan tentaranya. Ketika pengikut Nabi Musa kehausan, tongkat beliau dipukulkan ke batu, kemudian memancar- kan air untuk di minum.

Mu’jizat Nabi Isa AS : Bisa berbicara ketika masih bayi, Menjadikan burung dari tanah, Dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan, seperti lepra, buta dan lain-lain, Dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal atas ijin Allah.

Mu’jizat Nabi Muhammad SAW : Dengan menunjukkan telunjukknya, beliau bisa membelah bulan dan merapatkannya kembali, Ketika umatnya kekurangan air, dari sela-sela jari beliau dapat mengeluarkan air yang cukup untuk di minum dan untuk berwudlu oleh banyak orang, Peristiwa Isra’ Mi’raj, jakni diperjalankannya Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian naik ke Sidratul Muntaha, Al-Qur’an merupakan mu’jizat yang paling besar bagi Nabi Muhammad SAW. Karena Al-Quran sangat universal di sepanjang zaman, yang memuat berbagai hal yang menyangkut kehidupan seluruh makhluq, baik di dunia maupun di akhirat, juga berbagai macam ilmu pengetahuan.

---

Wanita hebat didalam islam :

“Yang sempurna dari kaum lelaki sangatlah banyak, tetapi yang sempurna dari kaum wanita hanyalah Maryam binti Imran, Asiyah binti muzahim, Khadijah binti khuwailid dan Fatimah binti Muhammad. Sedangkan keutamaan Aisyah atas seluruh wanita adalah seperti keutamaan tsarid (roti yang diremukkan dan direndam dalam kuah) atas segala makanan yang ada.” (HR Bukhari)

“Cukuplah wanita-wanita ini sebagai panutan kalian. Yaitu Maryam binti Imran, Khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad dan Asiyah binti muzahim, istri fir’aun.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

“Sebaik-baik wanita penduduk surga adalah Khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad dan Asiyah istri fir’aun.” (HR Ahmad)
Tetapi, nama-nama tersebut hanya akan menjadi nama saja, jika kita tidak mengetahui kisah hidup, bara api semangat perjuangan serta pancaran cahaya keimanan yang bersemburat indah dari mereka.

http://www.dakwatuna.com/2012/04/15/19504/teladan-wanita-sepanjang-masa/

---

Di bawah terik matahari di tengah padang pasir yang kering kerontang, Nabi Ibrahim, menunggang unta bersama Siti Hajar. Perjalanan agak sukar, namun hal itu tidak memberi kesan kepada mereka. Yang lebih diharapkan Ibrahim ialah ketabahan hati untuk meninggalkan Siti Hajar dan bayinya di bumi gersang itu. Sepanjang perjalanan, dikuatkan hatinya untuk terus bertawakal. Dia yakin Allah tidak akan menganiaya hambaNya. Pasti ada hikmah di balik peristiwa itu. Selepas kira-kira enam bulan perjalanan, tibalah mereka di Makkah.

Nabi Ibrahim memilih sebuah lembah di tengah-tengah padang pasir. Nabi Ibrahim turun dari untanya dan mengikat tali unta di sebatang pokok tamar. Yang dipikirkannya, bagaimana caranya memberitahu isterinya mengenai perintah Allah itu. Sepnajnag perjalanan lidahnya seolah-olah kelu untuk berkata-kata. Selepas Siti Hajar diturunkan, tanpa berlengah lagi Nabi Ibrahim bersiap sedia untuk pergi. Ketika Siti Hajar melihat perilaku suaminya yang bergegas mau pergi, ditariknya jubah suaminya sambil berkata,

“Wahai suamiku, apakah aku akan ditinggalkan bersama anakmu disini?”. Tanpa memandang wajah istrinya, Nabi Ibrahim hanya mampu mengenggukkan kepala.

“Oh…kiranya karena dosaku menyebabkan engaku bertindak begini, ampunkanlah aku. Aku tidak sanggup ditinggalkan di tengah-tengah padang pasir yang kering kerontang ini.” Kata Siti Hajar.

Nabi Ibrahim menjawab : “Tidak wahai isteriku, bukan karena dosamu…”

Siti hajar bertanya lagi : “Kalau bukan karena dosaku, bagaimana dengan anak ini…anak ini tidak tahu apa-apa. Tegakah engkau meninggalkannya?”

Kepiluan dan kesedihan Nabi Ibrahim, hanya Allah yang tahu. Katanya : “Tidak, bukan itu maksudku. Tapi apa dayaku…ketahuilah, ini semua adalah perintah Allah.”

Selesai berdoa, tanpa menoleh ke arah isteri dan anaknya, Nabi Ibrahim meninggalkan tempat itu dengan menyerahkan mereka kepada Allah. Tinggallah Siti Hajar bersama anaknya yang masih merah dalam pelukannya. Diiringi kepergian suaminya dengan linangan air mata dan syukur. Ditabahkan hati untuk menerima segala kemungkinan yang terjadi. Tidak lama selepas kepergian Nabi Ibrahim, bekal makanan dan minuman pun habis. Air susunya juga kering sama sekali. Anaknya Ismail menangis kehausan. Siti Hajar kebingungan.

Dimana hendak diusahakannya air di tengah padang pasir yang kering kerontang itu?. Saat dia mencari-cari sumber air, dilihatnya dari jauh seperti ada air memancar. Dia berlari ke arah sumber air itu. Tetapi apa yang dilihatnya hanyalah fatamorgana. Namun Siti Hajar tidak berputus asa. Dari tempat lain, nampak seolah-olah di tempat di mana anaknya diletakkan memancar sumber mata air. Diapun segera berlari ke arah anaknya. Tetapi sungguh malang, yang dilihatnya adalah fatamorgana. Tanpa disadari dia berulang-ulang sebanyak tujuh kali antara dua bukit, Safa dan Marwa untuk mencari sumber air. Tubuhnya keletihan berlari ke sana ke mari mencari sumber air, namun tiada tanda-tanda dia akan mendapat air. Sedangkan anak yang kehausan itu terus menangis sambil menghentak-hentakkan kakinya ke bumi.

Tiba-tiba dengan rahmat Allah, sedang Siti Hajar mencari-cari air, memancarlah air dari dalam bumi di ujung kaki Ismail. Pada waktu itu gembiranya hati Siti Hajar bukan kepalang. Dia pun mengambil air itu dan berkata, “Zami, zami, zami…” yang artinya berkumpullah, berkumpullah…seolah-olah dia berkata kepada air itu, “Berkumpullah untuk anakku.”

Pada suatu hari, tak lama setelah itu, datanglah suatu rombongan Arab dan suku Jurhum yang kebetulan sedang kehausan dan mencari air. Sampai di kota Makkah, tiba-tiba mereka melihat burung-burung sedang berterbangan di atas suatu bukit. Mereka menduga, pastillah ada air di tempat burung-burung itu, dan dugaan mereka tidak salah. Di tempat itu mereka dapati Siti Hajar dan puteranya Ismail berada di tepi mata air yang jernih dan makmur. Maka orang-orang Arab itu menemui Siti Hajar dan memohon izin untuk mengambil air di tempat itu. Sit Hajar mempersilahkan dan semua anggota kafilah tersebut minum dengan puas.

Sementara itu, Nabi Ibrahim beberapa lama kemudian datang ke Makkah untuk menjenguk istri dan anaknya. Sesampainya disana beliau sangat terkejut melihat air yang sangat berlimpah. Disekitarnya terdapat desa yang subur dan makmur. Beliau juga heran dan lega karena istri dan anaknya ternyata masih hidup dan sehat. Siti Hajar menceritakan semua kejadian yang dialaminya kepada suaminya. Mendengar itu, Nabi Ibrahim kemudian memuji kebesaran Allah SWT yang telah mengabulkan doanya terdahulu.

Begitulah kehendak Allah SWT. Ia mendatangkan sebab musabab untuk menjadikan Islam gemilang dan Makkah menjadi tumpuan manusia. Mata air itu tidak pernah kering justru mengalir hingga hari ini. Itulah air Zam-Zam yang terletak di sisi Ka’bah di Makkah al-Mukarramah. Begitulah cantik dan indahnya Allah mengatur semua perkara. Allah mendatangkan rahmat, bantuan dan pertolongan di saat terakhir karena hendak menguji keimanan Siti Hajar.

http://iamproudtobemuslim.com/2014/01/28/siti-hajar-dan-air-zam-zam/

---

Keutamaan air zamzam :

Dari penjelasan Rasulullah dan para ulama dapat diketahui, bahwa air Zam-Zam memiliki barakah dan keutamaan. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan air Zam-Zam dapat disebutkan sebagai berikut :

"Dari Jabir dan Ibnu 'Abbas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Air Zam-Zam, tergantung niat orang yang meminumnya.

Ibnu Taimiyyah berkata,”Seseorang disunnahkan untuk meminum air Zam-Zam sampai benar-benar kenyang, dan berdoa ketika meminumnya dengan doa-doa yang dikehendakinya. Tidak disunnahkan mandi dengannya (menggunakan air Zam-Zam)."

"Dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anh, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Air Zam-Zam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila engkau meminumnya untuk obat, semoga Allah menyembuhkanmu. Bila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga, semoga Allah menghilangkannya. Air Zam-Zam adalah galian Jibril, dan curahan minum dari Allah kepada Ismail."

"Dari Ibnu 'Abbas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit."

Ibnul Qayyim berkata,"Aku dan selain diriku telah megalami perkara yang ajaib tatkala berobat dengan air Zam-Zam. Dengan izin Allah, aku telah sembuh dari beberapa penyakit yang menimpaku. Aku juga menyaksikan seseorang yang telah menjadikan air Zam-Zam sebagai makanan selama beberapa hari, sekitar setengah bulan atau lebih. Ia tidak mendapatkan rasa lapar, ia melaksanakan thawaf sebagaimana manusia yang lain. Ia telah memberitahukan kepadaku bahwa, ia terkadang seperti itu selama empat puluh hari. Ia juga mempunyai kekuatan untuk berjima', berpuasa dan melaksanakan thawaf ".

Beliau rahimahullah berkata,"Ketika berada di Mekkah, aku mengalami sakit dan tidak ada tabib dan obat (yang dapat menyembuhkannya). Akupun mengobatinya dengan meminum air Zam-Zam dan membacakan atasnya berulangkali (dengan al Fatihah), kemudian aku meminumnya. Aku mendapatkan kesembuhan yang sempurna. Akupun menjadikannya untuk bersandar ketika mengalami rasa sakit, aku benar-benar banyak mengambil manfaat darinya."

http://almanhaj.or.id/content/2581/slash/0/keistimewaan-air-zam-zam/

---

Qs Al Baqarah : 223

"Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemuiNya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman."

Pada ayat tersebut juga menyatakan bahwa istri adalah ‘ladang’ bagi suaminya. Maksudnya, tempat baginya untuk menanam benih yang diharapkan darinya lahir keturunannya. Disamakannya (diqiaskannya) dengan ‘ladang’, karena ada kesamaan dibolehkan bagi pemiliknya mendatangi kapan saja, dari arah mana saja dan dengan cara bagaimana pun juga dengan syarat hanya ditempatnya dan bukan pada waktu yang dilarang (seperti ketika haid dan nifas). Seorang pemilik ladang sangat mengharapkan ketika menanam tanamannya mendapatkan hasil yang banyak, demikian juga hendaknya seorang suami ketika menanamkan benihnya ia berharap agar mendapatkan keturunan yang banyak, karena itulah maksud dari sebuah pernikahan dan apa yang harapkan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan ummat yang banyak.

http://www.alsofwah.or.id/cetakquran.php?id=118

---

Jadilah wanita yang punya malu karena Malu Adalah Akhlak Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.”

http://almanhaj.or.id/content/3441/slash/0/malu-adalah-akhlak-islam/

---

Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan bahwa Abu Hazim berkata, Sembunyikanlah amalan kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan amalan kejelekanmu.

Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan, Sebaik-baik ilmu dan amal adalah sesuatu yang tidak ditampakkan di hadapan manusia. (Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas).

Imam Al Ghozali mengatakan, Yang tercela adalah apabila seseorang mencari pujian. Namun jika ia dipuji karena karunia Allah tanpa ia cari-cari, maka itu tidaklah tercela.

http://harapansatria.blogspot.com/2012/04/nikmat-sembunyikan-amalan.html

---

Pembicara : Ustadzah Badriyah fayumi

Asma’ juga pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tata cara mandi haidh, sebagaimana telah diriwayatkan dari ‘Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah seorang di antara kamu menyiapkan air dan air perasan bidara. Kemudian bersucilah dengannya dan membaguskan bersucinya. Kemudian menuangkan air ke atas kepalanya dan hendaklah ia menggosoknya dengan gosokan yang kuat hingga membasahi akar-akar rambutnya, lalu menuangkan air ke atasnya. Kemudian hendaklah ia mengambil sepotong kapas yang telah dibubuhi minyak wangi, lalu bersihkanlah dengannya.” Lalu Asma’ bertanya lagi, “Bagaimana membersihkannya dengan kapas?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Subhanallah, bersihkanlah dengannya.” ‘Aisyah berkata, seolah-olah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembunyikan hal ini (karena malu), “Yaitu engkau membersihkan darah padanya.” (HR. Bukhari Muslim)

Begitulah saudariku, para shahabiyah sangat bersemangat untuk mencari ilmu agama. Rasa malu tidak menghalangi mereka untuk bertanya. Karena mereka tahu, hanya dengan ilmu, amalan mereka akan bernilai (mendapat pahala) di sisi Allah. Benarlah perkataan ‘Aisyah bahwa sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, mereka tidaklah terhalang oleh rasa malu untuk mendalami urusan agama. (HR. Muslim)

Tentunya, kita ingin menjadi wanita terbaik bukan? Maka, contohlah para shahabiah. Belajarlah ilmu agama karena dengannya derajat kita akan ditinggikan dan jalan menuju surga akan dimudahkan. Semoga Allah senantiasa memudahkan bagi kita jalan menuju Ilmu.

http://muslimah.or.id/kisah/sang-juru-bicara-kaum-wanita.html

---

Kisah tentang HR Rasuna said

Hajjah Rangkayo Rasuna Said (lahir di Maninjau, Agam, Sumatera Barat, 14 September 1910 – meninggal di Jakarta, 2 November 1965 pada umur 55 tahun) adalah salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan juga merupakan pahlawan nasional Indonesia. Seperti Kartini, ia juga memperjuangkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

H.R. Rasuna Said dilahirkan pada 15 September 1910, di Desa Panyinggahan, Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ia merupakan keturunan bangsawan Minang. Ayahnya bernama Muhamad Said, seorang saudagar Minangkabau dan bekas aktivis pergerakan.

Setelah menamatkan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Rasuna Said remaja dikirimkan sang ayah untuk melanjutkan pendidikan di pesantren Ar-Rasyidiyah. Saat itu, ia merupakan satu-satunya santri perempuan. Ia dikenal sebagai sosok yang pandai, cerdas, dan pemberani. Rasuna Said kemudian melanjutkan pendidikan di Diniyah Putri Padang Panjang, dan bertemu dengan Rahmah El Yunusiyyah, seorang tokoh gerakan Thawalib. Gerakan Thawalib adalah gerakan yang dibangun kaum reformis islam di Sumatera Barat. Banyak pemimpin gerakan ini dipengaruhi oleh pemikiran nasionalis-Islam Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Rasuna Said sangatlah memperhatikan kemajuan dan pendidikan kaum wanita, ia sempat mengajar di Diniyah Putri sebagai guru. Namun pada tahun 1930, Rasuna Said berhenti mengajar karena memiliki pandangan bahwa kemajuan kaum wanita tidak hanya bisa didapat dengan mendirikan sekolah, tapi harus disertai perjuangan politik. Rasuna Said ingin memasukkan pendidikan politik dalam kurikulum sekolah Diniyah School Putri, tapi ditolak. Rasuna Said kemudian mendalami agama pada Haji Rasul atau Dr H Abdul Karim Amrullah yang mengajarkan pentingnya pembaharuan pemikiran Islam dan kebebasan berfikir yang nantinya banyak mempengaruhi pandangan Rasuna Said.

Kontroversi poligami pernah ramai dan menjadi polemik di ranah Minang tahun 1930-an. Ini berakibat pada meningkatnya angka kawin cerai. Rasuna Said menganggap, kelakuan ini bagian dari pelecehan terhadap kaum wanita.

http://id.wikipedia.org/wiki/Rasuna_Said

---

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 25 Nov 2014 Ustadz Salman Al Farisi Pengantar Sirah Nabawi

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 25 Nov 2014
Pembicara : Ustadz Salman Al Farisi
Tema : Pengantar Sirah Nabawi

Yuk semangat mengaji

Hadist : "Apabila kalian melalui taman-taman surga, maka mampirlah. Kami (para sahabat) bertanya: apakah taman-taman surga itu wahai Rasulullah?. beliau pun bersabda: taman-taman surga adalah majelis ilmu.

---

Keutamaan Menuntut ilmu

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar dimintakan ampun oleh penghuni langit dan bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang berada di dalam air.” (Hadits Abu Dawud)

---

Yuk bershalawat

Rasulullah SAW juga pernah bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya

---

Nabi Muhammad lebih utama bagi orang mukmin

sebagai QS Al Ahzab : 6

Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mumin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mumin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu mau berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah).

---

Jadikan Allah Nabi Muhammad sebagai cinta tertinggi

QS At Taubah : 24

Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

---

Musaddad mengabari bahwa Yahyaa sebagaimana diberitakan oleh Syu'bah, dari Qatadah dari Anas dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri" (Hadits riwayat Bukhari)

---

Kalau cinta Allah, Ikuti Nabi Muhammad

Qs Ali Imran : 31

Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Contoh teladan dari Rasulullah

1. Baca Doa masuk kamar mandi

“Alloohumma innii a’uudzu bika minal khubutsi wal khobaaitsi.” Artinya : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan dan kotoran”.

Kenapa ada contoh untuk membaca doa sebelum memasuki kamat mandi (Tempat buang air besar dan kecil) ? karena disitulah tempat setan dan jin :

Dalam hadits Zaid bin Arqam Ra dan selainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah SAW, bersabda : “Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan, pen), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”
Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat buang hajat.

http://www.islampos.com/tempat-mangkal-jin-dan-syetan-1-74855/

2. Baca doa keluar kamar mandi

“alhamdu lillahil ladzii adzhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii.” Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoranku dan membuatku sehat”.

3. Memakai sandal

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik). (HR. Al-Bukhori)

---

4. Adab makan Nabi

a. membaca basmallah

Di antara sunnah Nabi adalah mengucapkan bismillah sebelum makan dan minum dan mengakhirinya dengan memuji Allah. Imam Ahmad mengatakan, “Jika dalam satu makanan terkumpul 4 (empat) hal, maka makanan tersebut adalah makanan yang sempurna. Empat hal tersebut adalah menyebut nama Allah saat mulai makan, memuji Allah di akhir makan, banyaknya orang yang turut makan dan berasal dari sumber yang halal.

Menyebut nama Allah sebelum makan berfungsi mencegah setan dari ikut berpartisipasi menikmati makanan tersebut. Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Apabila kami makan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami tidak memulainya sehingga Nabi memulai makan. Suatu hari kami makan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil seakan-akan anak tersebut terdorong untuk meletakkan tangannya dalam makanan yang sudah disediakan. Dengan segera Nabi memegang tangan anak tersebut. Tidak lama sesudah itu datanglah seorang Arab Badui. Dia datang seakan-akan di dorong oleh sesuatu. Nabi lantas memegang tangannya. Sesudah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya syaitan turut menikmati makanan yang tidak disebut nama Allah padanya. Syaitan datang bersama anak gadis tersebut dengan maksud supaya bisa turut menikmati makanan yang ada karena gadis tersebut belum menyebut nama Allah sebelum makan. Oleh karena itu aku memegang tangan anak tersebut. Syaitan pun lantas datang bersama anak Badui tersebut supaya bisa turut menikmati makanan. Oleh karena itu, ku pegang tangan Arab Badui itu. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya sesungguhnya tangan syaitan itu berada di tanganku bersama tangan anak gadis tersebut.” (HR Muslim no. 2017)

Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim. Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir) Dalam silsilah hadits shahihah, 1/611 Syaikh al-Albani mengatakan, “Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Ibnu Hajar al-Astqalani mengatakan, “Aku tidak mengetahui satu dalil khusus yang mendukung klaim Imam Nawawi bahwa ucapan bismillahirramanirrahim ketika hendak makan itu lebih afdhal.” (Fathul Baari, 9/431)

Apabila kita baru teringat kalau belum mengucapkan bismillah sesudah kita memulai makan, maka hendaknya kita mengucapkan bacaan yang Nabi ajarkan sebagaimana dalam hadits berikut ini, dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah satu kalian hendak makan, maka hendaklah menyebut nama Allah. Jika dia lupa untuk menyebut nama Allah di awal makan, maka hendaklah mengucapkan bismillahi awalahu wa akhirahu.” (HR Abu Dawud no. 3767 dan dishahihkan oleh al-Albani)

Apabila kita selesai makan dan minum lalu kita memuji nama Allah maka ternyata amal yang nampaknya sepele ini menjadi sebab kita mendapatkan ridha Allah. Dari Anas bin Malik, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ridha terhadap seorang hamba yang menikmati makanan lalu memuji Allah sesudahnya atau meneguk minuman lalu memuji Allah sesudahnya.” (HR Muslim)

b. makan dan minum menggunakan tangan kanan dan tidak menggunakan tangan kiri

Dari Jabir bin Aabdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim)

c. Tidak duduk sambil bersandar

Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau, “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.” (HR Bukhari)

Yang dimaksud duduk sambil bersandar dalam hadits tersebut adalah segala bentuk duduk yang bisa disebut duduk sambil bersandar, dan tidak terbatas dengan duduk tertentu. Makan sambil bersandar dimakruhkan dikarenakan hal tersebut merupakan duduknya orang yang hendak makan dengan lahap.

Ibnu Hajar mengatakan, “Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.” (Fathul Baari, 9/452)

http://cassia-ks.blogspot.com/2013/03/adab-makan-nabi-muhammad-cara-makan.html

---

5. Bersiwak

Waktu-waktu yang Disunnahkan untuk Bersiwak

a. Setiap akan shalat dan wudhu

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengabarkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandai aku tdk memberatkan umatku niscaya aku perintahkan mereka utk bersiwak tiap kali berwudhu.”

b. Ketika masuk rumah

Syuraih bin Hani` pernah berta kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:“Apa yg mulai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan apabila beliau masuk rumah?” Aisyah menjawab: ‘Beliau mulai dgn bersiwak’.”

c. Saat bangun tidur di waktu malam

Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bangun di waktu malam beliau menggosok mulut dgn siwak.”

d. Ketika hendak membaca Al-Qur`an

Dengan dalil sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Siwak itu membersihkan mulut diridhai oleh Ar-Rabb.”

e. Saat bau mulut berubah

Perubahan bau mulut bisa terjadi krn beberapa hal. Di antaranya: krn tdk makan dan minum krn memakan makanan yg memiliki aroma menusuk/tak sedap diam yg lama/tak membuka mulut utk berbicara banyak berbicara dan bisa juga krn lapar yg sangat demikian pula bangun dari tidur.

Cara menggunakan Siwak / Miswak

Adapun cara untuk menggunakan siwak/miswak itu sendiri adalah sebagai berikut;

a. Batang atau cabang siwak dipotong berukuran pensil dengan panjang 15-20 cm. Stick kayu siwak ini dapat dipersiapkan dari akar, tangkai, ranting, atau batang tanamannya. Stick dengan ukuran diameter 1 cm dapat digigit dengan mudah dan memberikan tekanan yang tidak merusak gusi apabila digunakan.

b. Kulit dari stick siwak ini dihilangkan atau dibuang hanya pada bagian ujung stick yang akan dipakai saja.

c. Siwak yang kering dapat merusak gusi, sebaiknya direndam dalam air segar selama 1 hari sebelum digunakan. Selain itu, air tersebut juga dapat digunakan untuk kumur-kumur.

d. Bagian ujung stick siwak yang sudah dihilangkan kulit luarnya digigit-gigit atau dikunyah-kunyah sampai berjumbai seperti berus.

e. Bagian siwak yang sudah seperti berus digosokkan pada gigi, dan bisa juga digunakan untuk membersihkan lidah.

Cara Bersiwak

Adapun cara bersiwak tidak ada ikhtilaf antara ulama, bahwa didalam kitab Syama’il Imam Tirmidzi, dalam hadist Rasul saw, bahwa Rasul saw. bersiwak dengan kayu arak, dan memulainya dari pertengahan, lalu ke arah kanan lalu ke kiri, demikian diulangi sebanyak 3 X.

Imam Ghazali rahimahullah melengkapi caranya, yaitu:

· Meletakkan siwak di jajaran gigi tengah bagian atas,

· lalu mendorongnya ke arah kanan sampai ke ujungnya,

· lalu turunkan ke jajaran bawah kanan ujung,

· lalu mendorongnya kembali ke tengah jajaran bawah,

· lalu kembali naik ke tengah jajaran atas,

· lalu mendorongnya ke arah kiri sampai ujungnya,

· lalu turunkan ke jajaran bawah kiri ujung,

· dan mendorongnya lagi ke tengah di jajaran bawah.

http://ummuhanik.wordpress.com/about/pengobatan-nabi/manfaat-kayu-siwak-untuk-kesehatan-gigi/

---

6. Tidur cara Nabi

Hadits dari Barra bin ‘Azib ra : Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini mengajarkan kepada umat Islam agar berbaring dilambung kanan. Pada saat itu tak ada yang mengetahui apa alasan dibalik sunah tersebut, tetapi kini melalui penelitian yang panjang para ilmuwan berhasil mengungkapkan rahasia di balik anjuran tersebut.

Tidur Dengan Menyamping Ke Kanan

Inilah posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Pada saat kita tidur dalam posisi ini jantung hanya akan terbebani oleh paru-paru kiri yang berukuran kecil. Selain itu tidur dengan cara ini akan menenpatkan hati pada posisi yang stabil. Selain itu posisi ini juga sangat baik bagi pencernaan, penelitian menunjukkan saat kita tidur dengan menyamping ke kanan, makanan akan mampu dicerna oleh usus dalam 2,5 sampai 4,5 jam. Sedangkan dalam posisi tidur yang lain makanan baru akan selesai dicerna setelah 5 sampai 8 jam.

http://www.eramuslim.com/peradaban/tafsir-hadits/kenapa-menurut-rasulullah-tidur-harus-berbaring-di-lambung-kanan.htm#.VHf5m3WSziw

21 November 2014

Kajian Parenting Sekolah Harapan Ibu 21 Nov 2014 Ibu Wening dari Sekolah Islam Daar Al Hakim Bullying Where are we?

Event : Kajian Parenting Sekolah Harapan Ibu
Tanggal : 21 Nov 2014
Pembicara : Ibu Wening dari Sekolah Islam Daar Al Hakim
Tema : Bullying Where are we?

Apa itu Bullying?
Ancaman?
Definisi : Perilaku tidak menyenangkan secara sengaja dan berulang ulang oleh satu/kelompok individu terhadap satu/kelompok individu lain, yang kekuatannya tidak seimbang sehingga mengakibatkan tekanan serius bagi yang lemah

Dampak :
Depresi
Demotivasi

-> Perbedaan Konflik dengan Bully :
1. Sifatnya wajar >< tidak wajar 2. Penyebabnya jelas tapi kadang tidak disengaja >< Penyebabnya tidak jelas dan disengaja 3. Bisa dikompromikan >< Tidak ada kompromi 4. Tidak harus diintervensi >< harus ada intervensi 5. Bisa terjadi saling mengakui kesalahan >< menyalahkan pihak lain Jenis Dan Tujuan ->

Jenis Bullying :
1. Verbal : Meledek, menjuluki
2. Fisik : Memukul, melukai
3. Mental : Gosip, bossy, mengacuhkan
4. Cyber : Menyerang lewat sosmed
5. Judging : Mengucilkan, SARA
6. Pelecehan seksual

-> Umumnya tujuan bully ?

Siapa sasaran bully ? Kenapa ?
1. Tidak ada alasan yang jelas (berdasarkan keinginan saja)
2. Mendapatkan perhatian/pengakuan
3. Kerusakan fungsi otak
4. Membalas keadaan yang menimpa dirinya
-> Sasarannya yang berbeda, rentan/tidak melawan


Korban dan Pelaku

Karakteristik korban :
1. Pemalu
2. Sulit berteman
3. Keluarga protektif
4. Cemas
5. Takut
6. Rendah diri
7. Sombong

Karakteristik pelaku :
1. Berani
2. Agresif
3. Rendah diri
4. Cemas
5. Aktualisasi diri rendah

Tanda tanda korban :
1. Enggan sekolah
2. Psikosomatik
3. Nilai akademik menurun
4. Barang miliknya hilang atau rusak
5. Mengigau atau mimpi buruk
6. Sensitif atau mudah marah
7. Suit berteman dengan orang baru
8. Memar atau cedera fisik lainnya

Tanda pelaku :
1. Agresif terhadap yang lebih muda atau lemah
2. Menunjukkan rasa tidak senang pada yang lebih kuat atau tua

Cara menjauhkan diri menjadi korban bullying
1. Biasakan untuk berani menyampaikan penolakan
2. Berusaha untuk melawan dengan ucapan
3. Berusaha melawan dengan fisik
4. Kerjasama dengan pihak terkait

Pikiran > Sikap > Perilaku > Kebiasaan > Karakter/Watak

Kajian Parenting Amirah Rumah cantik & Spa muslimah 21 Nov 2014 Bapak Irwan Rinaldi Kiat mendidik anak laki laki (Raising - Praising)

Event : Kajian Parenting Amirah Rumah cantik & Spa muslimah
Tanggal : 21 Nov 2014
Pembicara : Bapak Irwan Rinaldi
Tema : Kiat mendidik anak laki laki (Raising - Praising)

Inti tugas pengasuhan
"Tidaklah seorang bayi yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah. Maka kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi yahudi, nashrani atau majusi (HR Bukhari)

Pengasuhan punya pengaruh terhadap penyimpangan ftrah anak
Pengasuhan > menjaga fitrah

Prinsip pengasuhan : Asuhlah anak anakmu sesuai dengan fitrahnya

Mendidik lelaki tidak sama dengan perempuan ?
Hanya ada 2 jenis manusia : laki dan perempuan -> tidak ada waria

Qs Al Hujurat : 13
"Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan:

Masing masing punya keunikan maka mendidiknyapun beda
Qs Ali Imran : 26
" Dan anak laki laki tidaklah seperti anak perempuan"
Beda jenis : unik : pendekatan

Sifat dasar laki laki
"Qowwam" mutlak dimiliki seorang lelaki
Qs An Nisa : 34
"Lelaki adalah qowwam bagi kaum perempuan"
Qiwam dengan kasroh : makanan yang membuat manusia tegak berdiri
Qowam dengan fathah : adil dan seimbang
Al Qoyyim : tuan/pemimpin
Fungsi menegakkan, menjadikan, membentuk, meningkatkan
Kuat, tangguh dan survive
Sifat dasar : fitrah : qowwam

Belajar dari keluarga terbaik : Adam, Nuh, Ibrahim, Imran
Qs Ali Imran : 33
"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat"

Meski beda hasil sempurna
Keluarga Ibrahim
- Nabi
- Full parent
- Pengasuhan anak laki laki
Keluarga Imran
- Bukan nabi
- Single parent
- Pengasuhan anak perempuan

Fokus pengasuhan anak lelaki
- Menjadi ahli ilmu dan ulama
- "Ulama pewaris nabi" Al Hadist
- Menjadi penegak agama
- Ahli dalam bidang apapun tapi punya jiwa iqomatuddin
- Qs Asy Syu'ara : 13
"Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya"

Belajar dari pengasuhan Rasulullah
- Nabi Muhammad keturunan Ibrahim
- Beliau Nabi yang lengkap sejarahnya
- Keterlibatan sosok ayah pengganti
- Sedari kecil telah dibina untuk siap menjadi nabi
- Stimulan lengkap sesuai dengan tahap perkembangan
- Produktif dan sibuk di setiap tahapan usia

Belajar dari pengasuhan Rasulullah
Tahap perkembangan:
- Masa kecil : Penguatan bahasa ibu
- Masa prabaligh : Menggembala kambing
- Masa Baligh : Berdagang dan magang perang
- Masa dewasa awal : Aktif di organisasi kebaikan
- Masa dewasa akhir : Memilih pasangan yang tepat

Yang harus kita lakukan Raising - Praising
Belajar dari Pengasuhan Rasulullah
Rasulullah :
* Tahapan Raising
- Masa tufulah : Pendengaran, Penglihatan, Fu'ad (emosi)
- Masa Hadhonah : LIsan, tangan, Kaki
* Tahapan Praising
- Masa tamyiz : 5-22 tahun
a. Anak bisa membedakan kanan dan kiri
b. Baik dan buruk
c. Saatnya anak diajarkan adab
d. Saatnya anak diajak berfikir dan berdiskusi
- Masa baligh : 12-27 tahun
a. Ditandai mimpi basah
b. Emosi dan hamasah tinggi
c. Tidak boleh berdiam diri/ bengong/menganggur
d. Waktunya anak sudah punya rundown
- Masa arrusydi
Rasul aktif di organisasi Hifful fudhul (amar ma'ruf nahi munkar), magang perang
- Anak sudah membuat roadmap
- Anak sudah harus punya tanggung jawab

Yang harus kita lakukan ketika semuanya sudah terlanjur?
1. Sangka baik kepada Allah dan pasangan
2. Segera bayar hutang

Ya Allah Ya Rabb mudahkan kami dalam mengasuh anak

20 November 2014

Pengajian Khoirotunnisa Puri Bintaro 20 Nov 2014 Ustadz Anom wiratnoyo Suplemen/obat hati untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat

Event : Pengajian Khoirotunnisa Puri Bintaro
Tanggal : 20 Nov 2014
Pembicara : Ustadz Anom wiratnoyo
Tema : Suplemen/obat hati untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat

Kemuliaan hidup ada di dalam ibadah membuat kita sampai kepada kebahagiaan dunia dan akhirat

Yuk positif thinking dalam menjalani kehidupan

QS Al Baqarah : 185

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu

---

Kita semua menghendaki kebaikan di dunia dan akhirat

QS Al Baqarah : 200-201

Ya Tuhan kami berilah kami (kebaikan) di dunia, tetapi tiadalah bagian di akhirat. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka

---

Indikator hidup bahagia di dunia :
1. Istri/suami sholehah/sholeh
2. Rumah yang nyaman
3. Teman yang baik
4. Tempat bekerja yang baik

---

Sebagian ulama menyatakan bahwa kebaikan di akhirat sudah mulai dirasakan setelah ruh meninggalkan kerongkongan, karena sudah terlihat kebaikan/keburukan yang akan dinikmatinya di akhirat nanti

Rasa sakit sakaratul maut :

Hadist : Sakaratul maut itu sakitnya sama dgn tusukan 300 pedang” (HR Tirmidzi)

---

Siksa neraka yang paling ringan : "Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang diletakkan dua buah bara api di bawah telapak kakinya, seketika otaknya mendidih." (Muttafaq 'Alaih)

http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2012/12/26/22516/siksa-neraka-paling-ringan/;#sthash.zPKVbe2v.dpuf

Tentu saja kita tidak ingin merasakannya meskipun hanya 1 detik

---

Dimensi kehidupan manusia :
1. Dzohir-> Proses
2. Pikiran -> Mediator
3. Hati -> Hasil

---

Dalam Shahihain, dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “tiga hal yang terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan merasakan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, tidaklah ia mencintai seseorang kecuali karena Allah, dan ia benci kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.”

Dalam riwayat Imam Ahmad, dari Abu Razin al ‘Uqaili rahimahullah, “apabila kamu seperti itu maka benar-benar iman sudah masuk ke dalam hatimu sebagaimana masuknya kecintaan kepada air bagi orang yang kehausan di tengah hari yang terik.”

Makna manisnya iman adalah nikmatnya melaksanakan ketaatan dan menanggung beban berat dalam melaksanakan sesuatu yang diridlai Allah an Rasul-Nya serta mengutamakan hal tersebut atas tawaran dunia. Makna manisnya iman adalah nikmatnya melaksanakan ketaatan dan menanggung beban berat dalam melaksanakan sesuatu yang diridlai Allah 'Azza wa Jala dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam serta mengutamakan hal tersebut atas tawaran dunia.
Ibnul Qayim bercerita tentang gurunya, Ibnu Taimiyah: “sungguh aku pernah mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “sesungguhnya di dalam dunia ada sebuah surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan bisa memasuki surga akhirat.”

sesungguhnya di dalam dunia ada sebuah surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan bisa memasuki surga akhirat.” Ibnu Taimiyah

http://www.voa-islam.com/read/ibadah/2010/01/18/2685/sudahkan-anda-merasakan-nikmatnya-ibadah/#sthash.HQhXou0D.dpuf

---

Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullaahu- telah membagi hati menjadi tiga jenis:

1. Qolbun Mayyit (Hati yang Mati), Hati yang mati adalah hati yang kosong dari semua jenis kebaikan.

2. Qolbun Maridh (Hati yang Sakit), Qolbun maridh adalah hati yang telah disinari dengan cahaya keimanan, telah beriman kepada Allah -Ta’ala- dan menyembah hanya kepada-Nya. Dia telah menyalakan pelita-pelita keimanan di dalam hatinya. Tapi cahaya pelitanya kurang terang sehingga masih ada sisi hatinya yang masih gelap, dipenuhi oleh kegelapan syahwat dan badai-badai hawa nafsu. Maka setan mempunyai tempat keluar

3. Qolbun Salim (Hati yang Sehat), Qolbun Salim adalah hati yang dipenuhi oleh keimanan, hatinya telah bersinar dengan cahaya keimanan, telah hilang darinya badai-badai syahwat, telah dilepaskan darinya kegelapan-kegelapan maksiat. Cahaya itu sangat terang di dalam hatinya. Seandainya bisikan dan godaan mendekat kepadanya, maka godaan tersebut akan terbakar.

---

1. Penyakit yang melekat pada diri kita
Rintangan ada 4
a. Dunia
Menghalangi pandangan ke akherat, hadapi dengan Zuhud, yaitu memandang dunia sebagai sawah-ladang untuk meraih kebahagiaan akherat. Proses bersawah-ladangnya pun harus bahagia

Qs Ali Imran : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

---

QS Al Hadid : 20

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

---

b. Manusia
Menghalangi jalan ibadah, hadapi dengan Uzlah. Orang yang berada di komunitas buruk akan cenderung buruk, yang berada di komunitas baik akan cenderung baik. Uzlah berfungsi mengendalikan pengaruh lingkungan manusia, agar menjadi pendorong perilaku ibadah dan kebaikan

Qs Al Kahfi : 28

Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas

---

c. Syetan
Menghalangi jalan kembali kepada Allah, hadapi dengan Muharobah. Ada dua cara melawan syetan:
1) berlindung kepada Allah
2) melaksanakan amal-ibadah dengan penuh disiplin dan sungguh-sungguh

Qs Yassin : 60

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu

---

d. Nafsu
Menghalangi perbuatan baik, hadapi dengan Jihad. Nafsu jika dibiarkan akan mengajak manusia berbuat jelek, jika dihilangkan berarti mati. Nafsu hanya bisa dikendalikan, agar jinak dan menolong manusia berbuat baik

Qs Yusuf : 53

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Para ulama sering membagi nafsu menjadi tujuh macam :

3 nafsu buruk (Amarah, Lawwamah, Mulhamah)

Nafsu Amarah

Sesungguhnya nafsu amarah itu senantiasa membawa sesuatu yang buruk dan menggelincirkan. Nafsu amarah cenderung mendapatkan kesenangan jasmaniah, sekedar untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah. Sebagai contoh nafsu amarah adalah marah.

QS Yusuf : 53

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Diriwayatkan dari Imam Al-Baqir as bahwa Rasulullah SAWW bersabda, Allah SWT berfirman: "Demi kemuliaan-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Ku dan ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yang mengutamakan keinginannya (nafsunya) di atas keinginan-Ku, melainkan Aku kacaukan urusannya, Aku kaburkan dunianya dan Aku sibukkan hatinya dengan dunia serta tidak Aku berikan dunia kecuali yang telah kutakar untuknya. Demi kemulian-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Ku dan ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yang mengutamakan keinginan-Ku di atas keinginan (nafsu) dirinya melainkan Aku suruh malaikat untuk menjaganya, langit dan bumi menjamin rezekinya dan menguntungkan setiap perdagangan yang dilakukannya serta dunia akan datang dan selalu berpihak kepadanya

---

http://dedetaufik.blogspot.com/2009/11/hadis-qudsi.html

---

Macam Perniagaan :

1. Sesama Manusia

2. Dengan Allah

QS Muzzamil : 20

Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Qs Fatir : 29

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi

---

Orang yang memperturutkan hawa nafsunya

Qs Al Furqon : 43

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?

---

Orang yang hina, memperturutkan hawa nafsu diibaratkan sama seperti hewan (anjing)

Qs Al A'raf : 176

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

---

Nafsu lawwamah

ialah nafsu yang selalu mengkritik diri sendiri bila berlaku suatu kejahatan dosa atas dirinya. Dalam nafsu lawamah ini sudah timbul penyesalan, walaupun penyesalan itu datangnya belakangan. Ketika mengerjakan sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT maka akan mulai timbul penyesalan atas pelaksanaan tersebut. Pekerjaan yang dilarang masih sering dikerjakan namun terkadang suatu ketika menyadari bahwa kegiatan itu dilarangNya

Qs Al Qiyamah : 2

dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)

---

Nafsu mulhamah

Nafsu ini merupakan nafsu yang kosong dari sifat-sifat tercela. Sifat-sifat jelek sudah mulai dapat dihilangkan, dan mulai mengerjakan solat sunah, berdzikir, wirid. Orang-orang pada tingkatan nafsu ini jiwanya sudah diilhami dari ilmu-ilmu yang langsung dari Allah. Sifat-sifatnya antara lain kalaah, sarofah dan sifat sabar yang melebihi orang lain dan mudah bersyukur. Sabar dan syukur merupakan hal yang sulit disatukan, karena sabar biasanya bagi orang-orang yang sedang dilanda musibah. Jika dia bias bersabar dan masih bias bersyukur maka itu merupakan hal yang sangat luar biasa

Qs Asy Syams : 7-8

dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan,

---

4 nafsu baik (Al-Mutmainnah, Radliyah, Al-Mardliyyah, Kamilah).

---

nafsu mutmainah

Ialah dorongan batin untuk mempertahankan diri dari segala kejahatan karena selalu ingat kepada Allah. Nafsu ini merupakan nafsu yang kosong dari sifat-sifat tercela. Sifat-sifat jelek sudah mulai dapat dihilangkan, dan mulai mengerjakan solat sunah, berdzikir, wirid. Orang yang dikuasai nafsu mutmainah sudah belajar untuk istiqomah dan beramal soleh dan mulai meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah

---

Nafsu Radhiyah

Ialah unsur jiwa yang menginsafi apa yang diterimanya dan menyatakan rasa syukur dalam menerima ridha Allah. Merupakan nafsu dimana orang yang memilikinya selalu ridho kepada Allah SWT. Segala sesuatu keputusan Allah baik hal yang baik maupun yang buruk selalu diterima dengan ridho

---

Nafsu Mardhiyah

Ialah orang yang memiliki peringkat nafsu ini mempunyai hati dan jiwa yang benar-benar tertuju kepada Allah dan setiap perbuatan mereka pasti Allah telah ridho. Merupakan nafsu yang diridhoi Allah ketika kita kembali kepada Allah SWT. Dan nafsu inilah yang sangat diidamkan oleh setiap muslim untuk dapat dikuasai ketika kembali kepada Allah.

---

Qs Al Fajr : 27-30

Hai jiwa yang tenang.

Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya.

Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,

dan masuklah ke dalam surga-Ku.

---

Nafsu Kamilah

Merupakan sifat kesempurnaan bagi manusia. Jiwa dengan Allah sudah menyatu. Sebagai contoh adalah nafsu kamilah ini sudah dikuasai oleh Ali bin Abi Thalib, ini terbukti ketika Ali sedang solat dan terkena anak panah, Ali tetap khusu’ dalam solatnya walaupun seseorang sudah mencabut anak panah tersebut. Komunikasi dengan Allah yang begitu nikmat sehingga menyebabkan apapun yang terjadi tidak dirasakan lagi. Dan nafsu ini hanya dikaruniakan Allah kepada umatnya yang bertaqwa.

---

http://newredline.blog.friendster.com/2008/09/macam-macam-nafsu-dalam-al-quran/

---

2. Penyakit yang berada di luar diri kita

a. Rizki
Memalingkan manusia dari ibadah, atasi dengan Tawakkal, yaitu cara mencari rizki yang memenuhi tiga syarat :
1) tidak melanggar hak Allah
2) tidak melanggar hak orang lain
3) tidak melanggar hak diri

Qs Ali Imran : 159

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

---

b. Belenggu
Membelenggu langkah-langkah kebaikan, cara menyandarkan diri kepada Allah untuk menghadapi tiga macam belenggu :
1) belenggu masa lalu, spt : pernah gagal, hadapi dengan Istighfar

QS Ali Imran : 133

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa

---

2) belenggu masa kini, spt : merasa bodoh, hadapi dengan Muhasabah

Qs Al Hasyr : 18

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

---

3) belenggu masa depan, spt : merasa tidak akan berhasil, hadapi dengan Tafwidh

Qs Mukmin : 44

Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya

---

c. Musibah
Kejadian-kejadian yang menimbulkan rasa putus asa, atasi dengan Sabar, yaitu cara/respon yang benar menghadapi tiga macam kejadian :
1) larangan Allah

QS An Nisa : 31

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)

---

2) kegagalan atau kecelakaan

Qs Al Baqarah : 156

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiuun.

---

3) proses ketika menuju sukses

QS Hud : 112

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan

---

d. Taqdir
Takdir adalah suatu kepastian dan tidak bisa disalahkan. Kesalahan ada pada cara memandang takdir, yang menimbulkan kebingungan, atasi dengan Ridho, yaitu cara pandang yang benar terhadap takdir

Qs Al Kahfi : 29-30

Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik.

---

Munculkan optimisme dalam diri

---

3. Penyakit yang berada di diri kita namun dipengaruhi dari luar diri kita
Jebakan ada 5

a. Cepat puas
Perasaan seolah-olah sudah benar atau sudah sampai atau ingin cepat sampai, ikat dengan Khouf, yaitu rasa takut menghadapi resiko dan akibat jika salah jalan. Khouf akan meningkatkan perhitungan dan ketelitian dalam setiap langkah menuju sukses

QS Yassin : 11

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan takut kepada Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia

---

b. Malas
Perasaan lemah dan kehilangan tenaga, cambuk dengan Roja’, yaitu harapan bahwa setiap langkah pasti ada buahnya. Allah dan Rasul-Nya mencintai ibadah yang sedikit tapi istiqomah daripada banyak tapi tidak istiqomah. Tentu akan lebih baik jika banyak dan istiqomah

QS Al Kahfi : 110

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya

---

c. Takabur
Ingin dipuji Orang, palingkan dengan Tawadhu’, yaitu mengingat kelemahan diri, dan hanya Allahlah Yang Maha Kuat nan Sempurna

QS Qhashash : 83

Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa

---

d. Ujub
Memuji Diri-sendiri, patahkan dengan Dzikrul Minnah, yaitu mengingat banyaknya rahmat dan pertolongan Allah yang telah melimpah kepada kita

(QS An Nahl : 18

Dan jika kamu menghitung-hitung nimat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

e. Riya
Berpaling dari peranan Allah, luruskan dengan sifat IKHLASH, yaitu mengingat bahwa segala sesuatu urusan datang dan kembalinya hanya kepada Allah SWT

Qs Al Bayyinah : 5

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus

---

Hadist : "Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik paling kecil. Maka beliau ditanya tentang itu. Beliau berkata: Riya" (HR. Ahmad)

---

Macam macam sabar :
a. Sabar dalam ketaatan
b. Sabar menghindarkan kemaksiatan
c. Sabar menghadapi musibah
d. Sabar menghadapi kenikmatan

---

Didalam syari’at, setidaknya ada 5 hukum syara’ yang disepakati oleh Jumhur Ulama yakni :


1. Wajib, kadang disebut Fardlu. Keduanya sinonim. Yakni sebuah tuntutan yang pasti (thalab jazm) untuk mengerjakan perbutan, apabila dikerjakan mendapatkan pahala, sedangkan bila ditinggalkan maka berdosa (mendapatkan siksa). Contohnya, shalat fardlu, bila mengerjakannya maka mendapatkan pahala, bila ditinggalkan akan diadzab di neraka, demikian juga dengan kewajiban-kewajiban yang lainnya.

Wajib terbagi menjadi dua yakni : Pertama, wajib ‘Ainiy : kewajiban bagi setiap individu. Kedua, wajib Kifayah : kewajiban yang apabila sudah ada yang mengerjakannya maka yang lainnya gugur (tidak mendapatkan dosa), contohnya seperti shalat jenazah, tajhiz jenazah (mengurus jenazah), menjawab salam dan sebagainya.

Istilah Wajib juga ada yang mensinonimkan dengan Lazim. Sebagian ulama ada yang membedakan antara Fardlu dan Wajib hanya pada beberapa permasalahan di Bab Haji.

Ada juga yang membedakan antara Fardlu dan Wajib, seperti Hanafiyah. Menurut mereka, Fardlu adalah sesuatu yang telah ditetapkan dengan dalil syar’i (maqthu’ bih) dan tidak ada keraguan didalamnya, seperti shalat 5 waktu, zakat, puasa, haji, iman kepada Allah. Hukum Fardlu adalah lazim (wajib) baik secara keyakinan maupun perbuatan sehingga apabila mengingkari (secara keyakinan) pada salah satu kefardluan itu maka kafir, namun bila meninggalkan saja (tidak mengerjakannya, seperti shalat 5 waktu dan semacamnya) maka fasiq. Sedangkan Wajib adalah kewajiban yang ghairul fardl (selain fardlu), sesuatu yang ditetapkan dengan dalil namun masih ada kemungkinan ketidak pastian (hasil ijtihad), hukumnya lazim secara perbuatan saja, tidak secara keyakinan. Apabila mengingkarinya, tidak sampai kafir namun terjatuh dalam syubhat. Sedangkan bila meninggalkannya maka berdosa dengan dosa yang kadarnya lebih sedikit daripada meninggalkan perbuatan yang sifatnya Fardlu, sebab kalau meninggalkan yang bersifat Fardlu maka disiksa dineraka, sedangkan meninggalkan yang sifatnya Wajib, tidak disiksa di neraka, namun ia terhalang dari syafa’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam.

Jumhur ulama tidak membedakan antara Fardlu dan Wajib, bahkan ada yang menyatakan bahwa pembedaan seperti itu tidak tepat dan tidak berarti apa-apa.

2. Sunnah, disebut juga Mandub, Mustahabb, Tathawwu, Al-Nafl, Hasan dan Muragghab fih. Semuanya bersinonim. Yakni sebuah anjuran mengerjakan yang sifatnya tidak jazm (pasti), apabila dikerjakan mendapat pahala, namun apabila ditinggalkan tidak berdosa.

Sunnah juga terbagi menjadi 2, yaitu : Pertama, sunnah ‘Ain : sesuatu yang disunnahkan pada setiap orang (individu) yang mukallaf, seperti shalat-shalat sunnah ratibah dan lainnya. Kedua, sunnah Kifayah : sesuatu yang disunnahkan, apabila ada sebagian yang telah mengerjakannya, maka yang lain gugur, seperti seseorang memulai salam ketika bersama jama’ah (memulai bukan menjawab, penj), dan lain sebagainya. Sehingga bila sudah ada yang mengerjakannya, maka hilang (gugur) tuntutan terhadap yang lainnya, namun pahalanya bagi yang mengerjakan saja.

Sebagian ulama seperti Malikiyah membedakan antara istilah sunnah dan mandub. Sunnah menurut mereka adalah sebuah tuntutan syara’, bentuk perintahnya sangat ditekankan, namun tidak ada dalil yang mewajibkannya, apabila dikerjakan mendapat pahala, namun apabila ditinggalkan tidak disiksa, seperti shalat witir dan shalat hari raya. Sedangkan mandub adalah sebuah tuntutan syara’ yang tidak jazm (tidak pasti), bentuk perintahnya tidak terlalu ditekankan, apabila dikerjakan mendapat pahala, namun bila tidak dikerjakan tidak disiksa, contohnya didalam Malikiyah adalah shalat sunnah 4 raka’at sebelum dzuhur.

Selain itu, sunnah dari sisi tuntutannya, terbagi menjadi 2 yakni : sunnah Muakkad (sunnah yang sangat ditekankan) dan sunnah ghairu Muakkad (anjuran tidak terlalu ditekankan).

Sedangkan menurut Hanafiyah, ada perbedaan terkait sunnah Muakkad. Menurut mereka, sunnah Muakkad, bentuknya kewajiban yang sempurna, jika meninggalkannya maka tetap berdosa, namun dosanya lebih sedikit daripada meninggalkan Fardlu (dibawah tingkatan Fardlu). Sedangkan sunnah ghairu Muakkad, menurut mereka adalah sejajar dengan Mandub dan Mustahab.

3. Mubah, bila dikerjakan atau ditinggalkan tidak apa-apa, tidak mendapatkan pahala atau pun disiksa (sebuah pilihan antara mengerjakan atau tidak). Misalnya, memilih menu makanan dan sebagainya.

4. Makruh, yakni sebuah tuntutan yang tidak pasti (tidak jazm) untuk meninggalkan perbuatan tertentu (larangan mengerjakan yang sifatnya tidak pasti), apabila dikerjakan tidak apa-apa, namun bila ditinggalkan akan mendapatkan pahala dan dipuji.

Menurut sebagian ulama, istilah Makruh ini ada yang menyatakan dengan Khilaful Aula (menyelisihi yang lebih utama).

5. Haram, yakni tututan yang pasti untuk meninggalkan sesuatu, apabila dikerjakan oleh seorang mukallaf maka mendapatkan dosa, namun bila ditinggalkan mendapatkan pahala. Contohnya seperti minum khamr, berzina dan lain sebagainya. Istilah haram juga kadang menggunakan istilah Mahdzur (terlarang), Maksiat dan al-danb (berdosa).

Menurut Hanafiyah, istilah Haram adalah antonim dari Fardlu (mereka membedakan antara Fardlu dan Wajib). Ada juga istilah makruh Tahrim dan makruh Tanzih. Makruh Tahrim adalah sebuah istilah yang lebih dekat dengan Haram, serta merupakan kebalikan dari Wajib dan Sunnah Mu’akkad. Sedangkan istilah makruh Tanzih, tidak disiksa bila mengerjakannya dan mendapatkan pahala bila meninggalkannya. Istilah makruh Tanzih menurut Hanafiyah adalah kebalikan dari sunnah ghairu Muakkad.

Ulama juga ada yang kadang menyatakan dengan istilah Halal, itu adalah kebalikan dari Haram, namun masih ambigu, yaitu bisa hukum wajib, hukum mandub dan makruh. Bila meninggalkan perbuatan yang hukum wajib, maka berdosa. Adapun yang lainnya (mandub dan makruh) bila ditinggalkan ataupun dikerjakan tidaklah berdosa.

http://madinatuliman.com/3/2/560-hukum-islam-ada-5-yakni-wajib,-sunnah,-mubah,-makruh-dan-haram.html

12 November 2014

Pengajian Square Kerudung Bintaro 12 Nov 2014 Ustadz Yuke sumeru Mengenal muharram lebih dalam

Event : Pengajian Square Kerudung Bintaro
Tanggal : 12 Nov 2014
Pembicara : Ustadz Yuke sumeru
Tema : Mengenal muharram lebih dalam

Jadikan Al Quran sebagai petunjuk kehidupan, Al Quran itu memudahakan kehidupan, bukan membuat susah

Qs Taha : 2

Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah

---

Barangsiapa yang tidak menggunakan tuntunan Al Quran sebagai pedoman, maka dia akan sesat

Qs Az-Zukhruf : 36-37

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Maha Pemurah (Al-Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.

---

Nafsu memiliki kecenderungan untuk melakukan kejahatan

Qs Yusuf : 53

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Jangan memperturutkan hawa nafsu, segala sesuatu ada aturannya, ada ketentuannya

Qs Qamar : 3

Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.

---

Segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan kita atas izin Allah

Qs Tagabun : 11

Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

---

Lebih baik mulai membiasakan diri membaca Al Quran sebelum shalat

Qs Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan

---

Cara mendapatkan ampunan Allah : berkata benar

Qs Al Ahzab : 70-71

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

---

Jika ada orang yang berbuat buruk kepada kita, memfitnah kita, biarkan saja, tetaplah berbuat baik kepada mereka

Qs Al Mukminun : 96

Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.

---

Yuk latihan istiqomah melaksanakan suatu amal ibadah, contoh, mulai membaca Al Quran sebelum shalat, mulai shalat tahajud, mulai shalat dhuha, mulai shalat di awal waktu, start dengan 3 hari secara berturut turut

---

Ciri istri yang sholehah adalah melakukan hal yang dapat menyenangkan hati suami diantaranya: penampilan diri agar enak dipandang dan berbicara dengan menggunakan tutur yang menyenangkan ( tidak memotong pembicaraan suami, tidak bicara dengan intonasi yang lebih keras daripada intonasi suami), bersyukur dengan rezeki berapapun yang diberikan suami serta dalam hal pengaturan rumah mampu menciptakan suasana bersih dan nyaman, Berhias untuk suami

---

Taat kepada suami

a. Memelihara kewajipan terhadap suami

b. Sentiasa menyenangkan suami

c. Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.

d. Tidak cemberut di hadapan suami.

e. Tidak menolak ajakan suami untuk tidur

f. Tidak keluar tanpa izin suami.

g. Tidak meninggikan suara melebihi suara suami

h. Tidak membantah suaminya dalam kebenaran

i. Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.

j. Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga

---

Asal muasal Rasulullah mendapat gelar Al Amin

Ketika Nabi Muhammad Saw, Berumur 35 th telah terjadi perombakan banguan ka’bah oleh pemuka-pemuka qurisy, namun dalam hal meletakan hajar aswad ketempatnya semula, terjadilah persoalan siapa yang lebih berhak meletakan hajar aswad ketempatnya semula, terjadilah pertikaian dan pertengkaran dalam persoalan ini, maka datanglah rasulullah Saw. Memberikan ide cemerlangnya, kata Nabi, bagaimana kalau begini saja siapa yang lebih dahulu besok pagi memasuki masjid ini maka dialah yang berhak meletakan hajar aswad itu ketempatnya semula, kemudian pemuka Quraisy itupun menyepakati usulan Nabi, ternyata pada pagi harinya Nabi telah berada dalam masjid lebih dahulu daripada pemuka2 Quraisy itu dan merekapun mematuhi apa yang telah disepakatinya, maka diberikanlah kesempatan kepada Nabi Untuk meletakan Hajar aswad itu ketempatnya semula. Kemudian Nabi membentangkan serbannya yang 4 persegi, kemudian diletakannya hajar aswad itu diatas serbannya, dan disuruh oleh Nabi agar 4 orang pemuka Quraisy itu masing nya memegang sudut serbannya dan mengangkatnya bersama-sama ketempatnya semula dan setelah hajar aswad itu berada dekat tempatnya, barulah Nabi mengangkat dan meletakan hajar asawad itu ditempatnya semula.

---

Ibadah di waktu utama, bukan di waktu sisa

---

Cara memperdalam al Quran

1. Miliki al Quran sendiri

2. Miliki jadual yang tertentu/khusus

---

Doa agar diberikan keberkahan umur melebihi 40 tahun

Qs Al Ahqaf : 15

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

---

Bohong Yang Diperbolehkan Dalam Islam Berdasarkan Hadist Rasulullah

1. Berbohong dalam Rangka mendamaikan Saudaranya

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dikatakan pendusta orang yang mendamaikan manusia (yang berseteru), melainkan apa yang dikata kan adalah kebaikan”. (Muttafaq ‘Alaih)

2. Berbohong Dalam Keadaan Perang/Mara Bahaya

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membonceng Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu di atas kendaraan beliau, maka jika ada seseorang yang bertanya kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di tengah perjalanan, beliau mengatakan, “Ini adalah seorang penunjuk jalanku”. Maka orang yang bertanya tersebut mengira bahwa jalan yang dimaksud adalah makna haqiqi, padahal yang dimaksud oleh Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu adalah jalan kebaikan (sabîlul khair)”. Semata-mata demi kemaslahatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari ancaman musuh-musuh beliau.” (HR. al-Bukhari)

3. Berbohong Dalam Rangka Menyenangkan Istri

Berkata Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha, “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan keringanan (rukhshah pada apa yang diucapkan oleh manusia (berdusta) kecuali dalam tiga perkara, yakni: perang, mendamaikan perseteruan/perselisihan di antara manusia, dan ucapan suami kepada istrinya, atau sebaliknya”.

---

Hadist Arbain 5

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.

---

Sekarang cenderung banyak kaum muslim yang terkotak kotak, hal ini didasari oleh perbedaan pendapat, Mengapa ini terjadi dan bagaimana kita menyikapinya ?

Qs 11 : 118-119

Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.

Jadi, supaya kita mendapat rahmat Alah :

1. Jauhi perdebatan

Sadarilah bahwa tingkat pengetahuan, keimanan masing masing orang berbeda

Qs Al An'am : 132

Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Rabbmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan

---

Qs Al Hujurat : 10

Sesungguhnya orang-orang mumin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat

---

2. Damai dengan orang yang berbeda pendapat dengan kita

---

Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada penampilan-penampilan dan harta benda kalian. Akan tetapi melihat kepada qolbu dan amal kalian (HR Muslim)

---

Jaga ucapan dan perilaku kita agar tidak menyakiti orang lain

Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu’anhum, ia berkata: Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw: Orang Islam manakah yang paling baik? Rasulullah menjawab: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya (HR Muslim)

http://irmas09.wordpress.com/2009/02/17/seorang-muslim-terhadap-muslim-yang-lain-itu-selamat-atas-lidah-dan-tangannya/

11 November 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 11 Nov 2014 Ustadz Abi Makki Muhasabah diri

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 11 Nov 2014
Pembicara : Ustadz Abi Makki
Tema : Muhasabah diri

Manusia cenderung untuk menunjukkan keindahan apa yang dimilikinya, Kecenderungan untuk "show off"

Ketika yaumul hisab setiap orang sibuk dengan dirinya sendiri, tidak terpikir olehnya untuk memikirkan orang lain, setiap orang sibuk dengan amalannya masing masing

---

Orang kafir menyesal atas apa yang pernah diperbuatnya ketika hidup, dia ingin dikembalikan lagi dalam bentuk tanah (asal manusia)

QS Naba : 40

Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya dan orang kafir berkata: Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah

---

Hal yang dihisab :

1. Hal hal yang berkaitan dengan Allah

a. Mengenai shalat

“Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).

http://shalatsempurna.com/

---

Tidak ada tuntunan untuk mengqodho shalat jika terlewat/terlupa

Dan Aisyah -radhiyallahu’anha-: “Dahulu kami (wanita haid-pen) diperintahkan untuk mengqodho puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqodho sholat.” (Mutafaqun ‘alaihi)

http://www.darussalaf.or.id/fiqih/permasalahan-seputar-haid-dan-puasa-ramadhan/

---

Shalat itu ada tuntunannya, ada waktu waktunya

Qs An Nisa : 103

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

---

Bagaimana jika ada yang berpendapat bahwa boleh mengqodho shalat jika terlewat/terlupa ?

Nabi shalallahu'alaihi wassalam, barangsiapa ketiduran dari shalat atau lupa darinya maka shalatlah ketika bangun atau ketika ingat, tidak ada kafarah baginya kecuali hal itu. Maka apabila ada yang tertidur dan belum melaksanakan dari shalat shubuh maka shalatlah walau saat itu telah masuk waktu dhuha, atau walaupun dia baru bangun saat sudah waktu dhuhur maka tetap shalatlah shubuh. Atau manakala ada yang terlupa dari shalat karena terlalu sibuk hingga terlupa belum shalat dhuhur atau ashar maka ketika ingat laksanakanlah shalat waktu itu, walaupun telah lewat sehari atau dua hari atau bahkan lebih dari itu. Barangsiapa lupa shalat dan kemudian teringat maka wajib melaksanakan shalat yang terlupa, Adapun sengaja maka tidak boleh, tidak boleh secara sengaja meninggalkan shalat hingga ekluar dari waktunya baik itu shalat dhuhur, ashar, maghrib, isya' ataupun fajar.

Wajib melaksanakan shalat pada waktunya kecuali apabila sedang musafir atau sakit maka tidak mengapa menjamak dua shalat seperti maghirb dan isya', atau duhur dengan ashar. Adapun seorang yang tidak bepergian dan sehat maka sepantasnya tidak menjamak dua shalat atau mengakhirkan, tapi wajib baginya untuk shalat pada waktunya

http://nasehat-muslim.blogspot.com/2011/07/apa-yang-harus-dilakukan-saat-ketiduran.html

---

Keutamaan shalat

Mendirikan shalat juga berarti suatu menjalin hubungan atau silah dengan Allah. Orang yang menghadapkan wajahnya kepada Allah di dalam shalat, harus berkonsentrasi penuh kepada-Nya. Dia harus melepas seluruh ruh dan jiwanya dari gayrullah, yakni selain Allah. Dalam shalat menghadap Allah, pikirannya tidak boleh terbagi-bagi kepada hal-hal lain selain Allah, yakni kepada makhluk dan kepada Khaliq. Dia harus menghilangkan segala pikiran tentang makhluk, yakni infisal, dan memusatkan pikirannya kepada Khaliq, yakni ittisal. Inilah shalat yang dilakukan oleh golongan ahlullah.

http://nuralmukminn.blogspot.com/2011/12/shalat-adalah-perjalanan-menuju-allah.html

---

Panduan untuk mendidik anak supaya shalat :

Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya.”(hadits hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan)

Sesungguhnya anak-anak kita adalah amanat yang telah Allah limpahkan kepada kita, dan tentunya kita semua menginginkan mereka menjadi anak yang shalih, dan agar Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan taufiq kepada mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Pukulan yang seperti apa yang dibenarkan ?

- Pukulan adalah sarana untuk mendidik, sebagaimana fungsi penggunaan garam untuk makanan, maka hendaknya sedikit saja supaya tidak menghilangkan fungsinya.

- Pukulan tidak keras dan tidak menyakitkan.

- Jangan memukul dalam kondisi sangat marah karena dikhawatirkan akan mencelakakan anak.

- Menghidari anggota badan yang sensitif seperti kepala, wajah, dada dan perut.

- Tidak memukul lebih dari tiga kali apabila anak belum baligh.

- Hendaklah engkau yang melakukannya (pukulan itu) sendiri, dan jangan diwakilkan ke orang lain.

- Termasuk kesalahan adalah tidak memberikan hukuman setelah memberikan ancaman. Misalnya seorang ayah brkata kepada anaknya:'Apabila engkau melakukan kesalahan ini lagi nanti akan saya pukul'. Ternyata ketika dia melakukan kesalahan itu ayahnya tidak memukulnya.

- Hendaklah melupakan secara langsung apa yang berkaitan dengan dosanya setelah dilakukan hukuman.

- Jangan memaksa anak secara langsung untuk meminta maaf setelah diberikan hukuman karena hal itu adalah penghinaan baginya.

- Sebagaimana wajib untuk tidak meminta anak agar tidak menangis setelah diberikan hukuman karena mungkin saja dia menangis karena merasakan sakit dengan hukuman tersebut.

http://www.alsofwah.or.id/cetakhadits.php?id=247

---

Keutamaan menjawab adzan :

Apabila muadzin mengatakan, “Allahu Akbar Allahu Akbar”, maka salah seorang dari kalian mengatakan, “Allahu Akbar Allahu Akbar.” Kemudian muadzin mengatakan, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah”, maka dikatakan, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah.” Muadzin mengatakan setelah itu, “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”, maka dijawab, “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.” Saat muadzin mengatakan, “Hayya ‘Alash Shalah”, maka dikatakan, “La Haula wala Quwwata illa billah.” Saat muadzin mengatakan, “Hayya ‘Alal Falah”, maka dikatakan, “La Haula wala Quwwata illa billah.” Kemudian muadzin berkata, “Allahu Akbar Allahu Akbar”, maka si pendengar pun mengatakan, “Allahu Akbar Allahu Akbar.” Di akhirnya muadzin berkata, “La Ilaaha illallah”, ia pun mengatakan, “La Ilaaha illallah” Bila yang menjawab adzan ini mengatakannya dengan keyakinan hatinya niscaya ia pasti masuk surga.” (HR. Muslim)

Doa yang dipanjatkan setelah menjawab adzan :

“Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad. Berilah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad. Sebagaimana Engkau bershalawat dan memberikan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

---

b. Mengenai zakat/infaq/sedekah

Uang yang kita keluarkan untuk zakat/infaq/sedekah berkata kepada pemiliknya :

1. Sesungguhnya aku jumlahnya sedikit, namun karena kau keluarkan untuk zakat/infaq/sedekah maka jumlahku menjadi banyak
2. Sesungguhnya awalnya kau yang menjagaku, namun karena kau keluarkan untuk zakat/infaq/sedekah maka akhirnya aku yang menjagamu
3. Sesunggunya awalnya aku tidak abadi, namun karena kau keluarkan untuk zakat/infaq/sedekah maka sekarang aku menjadikan abadi

---

Pahala jika menggunakan uang untuk zakat/infaq/sedekah :

QS Al Baqarah : 261

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah1 adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

---

c. Mengenai puasa

Apakah diantara kita ada yang lupa mengganti kekurangan jumlah bilangan puasa ramadhan ?

---

Apakah diantara kita ada yang lupa berapa kali waktu shalat yang pernah ditinggalkan ?
Kemudian apa yang bisa kita lakukan sekarang ? Solusinya, gunakan pintu taubatan nasuha

---

Qs Al Baqarah : 285

“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan : “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa) : “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”

---

Doa setelah shalat : Allahumma antassalam waminka salam tabarakta ya dzaljalali walikrami

http://thetrueideas.wordpress.com/2012/03/12/kekeliruan-ketika-membaca-doa-allahumma-antassalam-dst/

---

d. Mengenai haji

“Apabila seorang Muslim telah berkecukupan harta tetapi belum melaksanakan haji maka jika meninggal dia akan sama saja seperti seorang Nasrani, Yahudi, dan Majusi.”

---

e. Keutamaan hafal asma'ul husna

“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari)

Keterangan Syekh Abdul Aziz bin Baz megenai makna hadist : Makna dari ‘menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya… mengingat adanya kebaikan yang banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam mengamalkan kandungan makna asmaul husna tersebut. Karena mengamalkannya merupakan sebab kebaikan bagi hati, kesempurnaan takut kepada Allah, dan menunaikan hak-Nya.

http://www.konsultasisyariah.com/99-nama-asmaul-husna/

2. Muhasabah dengan makhluk

a. Berbakti kepada orangtua

dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. (HR Tirmidzi)

http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/03/hadis-tentang-berbakti-kepada-orang-tua.html

---

Dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As-Sa'idiy, ia berkata : Pada suatu waktu kami duduk di samping Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salamah, lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada kesempatan untuk aku berbuat baik kepada kedua orangtuaku setelah mereka meninggal?” Beliau menjawab, “Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan janji keduanya sesudah meninggal, menyambung jalinan silaturrahim mereka dan memuliakan teman mereka.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Lima perkara yang hendaknya dilakukan anak untuk kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia, yaitu:

1. Mendoakan kebaikan untuk keduanya, termasuk di dalamnya melaksanakan shalat jenazah keduany. Intinya memohon kepada Allah agar Allah merahmati keduanya. Dan ini bentuk amal baik kepada orang tua saat mereka masih hidup maupun sudah meninggal. Jika Allah merahmati berarti Allah melimpahkan semua bentuk kebaikan kepada keduanya dan menghindarkan berbagai keburukan dari keduanya.
2. Istighfar untuk keduanya: memohonkan kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa keduanya. Ini merupakan kebaikan paling utama sesudah mereka meninggal.
3. Menunaikan janji keduanya setelah meninggal berarti melaksanakan wasiat keduanya. Maka bagi anak, baik laki-laki atau perempuan untuk melaksanakan wasiat keduanya jika sesuai syariat.
4. Memuliakan teman-teman keduanya; termasuk kawan karibnya, rekan kerjanya, kerabatnya keduanya. Seorang anak-anak menghormati dan memuliakan mereka, di antaranya dengan berkata sopan dan baik kepada mereka, menjenguk saat mereka sakit, membantuk saat kesusahan, member hadiah, dan semisalnya.
5. Menyambung silaturahim (hubungan kekerabatan) keduanya, yaitu berbuat baik kepada paman dan bibi dari jalur ayah maupun ibu, kerabat-kerabat mereka. Berbuat baik kepada mereka dan menyambung kekerabatan mereka termasuk memuliakan orang tua.
Dari bahasan ini dapat kita simpulkan bahwa anak muslim wajib berusaha memberikan kebaikan kepada orang tua dan menghilangkan bahaya dari keduanya, saat mereka masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Karena mereka memiliki banyak jasa terhadap anak-anaknya saat si anak masih kecil, dirawat, disayang, dididik dan dibesarkan. Kewajban anak adalah membalas kebaikan mereka dengan kebaikan, pengorbanan dengan pengorbanan, khususnya terhadap ibu

http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2014/10/10/33327/5-bentuk-berbuat-baik-ke-orang-tua-yang-sudah-meninggal/#sthash.6YlM813O.dpuf

---

Berbakti Kepada Orang Tua / Birrul Walidain :

Suatu hari ada seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. Dia bertanya, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai harta kekayaan dan anak. Sementara ayahku berkeinginan menguasai harta milikku dalam pembelanjaan. Apakah yang demikian ini benar?” Maka jawab Rasulullah, “Dirimu dan harta kekayaanmu adalah milik orang tuamu.” (HR. Ibnu Majah dari Jabir bin Abdillah).

Begitulah, syari’at Islam menetapkan betapa besar hak-hak orang tua atas anaknya. Bukan saja ketika sang anak masih hidup dalam rengkuhan kedua orang tuanya, bahkan ketika ia sudah berkeluarga dan hidup mandiri. Tentu saja hak-hak yang agung tersebut sebanding dengan besarnya jasa dan pengorbanan yang telah mereka berikan. Sehingga tak mengherankan jika perintah berbakti kepada orang tua menempati ranking ke dua setelah perintah beribadah kepada Allah dengan mengesakan-Nya.

http://www.belajarislam.com/berbakti-kepada-orang-tua-2/

---

Tanda tanda kiamat :

Lelaki itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadinya Kiamat.” Nabi menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda – tandanya!” Nabi menjawab, “Jika budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta penggembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.” (HR Muslim)

Tersebarnya sikap durhaka kepada orang tua, Dalam pandangan yang lain, ungkapan bahwa budak telah melahirkan tuannya lebih merupakan sekedar ungkapan. Maksudnya, anak-anak akan menjadi durhaka kepada orangtuanya, terlebih kepada ibunya. Seolah-olah ibunya dijadikan budak, dan anak telah berubah menjadi tuan yang memperbudak ibunya sendiri. Dalam pandangan ini, gambarannya malah terbalik, bukan gambaran yang bersifat optimis melainkan bersifat apatis. Tanda-tanda kiamat dihiasi dengan semakin hilangnya rasa hormat kepada orang tua.

http://kaeshafiz.wordpress.com/2008/12/28/tanda-kiamat-budak-wanita-melahirkan-majikannya-maksudnya/

---

b. Berbuat baik kepada Suami/istri dan anak

"Telah dikabarkan kepada kami bahwa seorang anak akan tergantung di leher ayahnya pada hari kiamat nanti. Lalu dia berkata: 'Wahai Rabbku, ambillah hakku dari orang yang menzhalimiku ini!' Sang ayah berkata: 'Bagaimana aku menzhalimimu, sedangkan aku telah memberimu makan dan pakaian?' Sang anak berkata: 'Benar, engkau telah memberiku makan dan pakaian, tetapi engkau melihatku melakukan maksiat dan engkau tidak melarangku.'" (Dikutip dari Majalah Az-Zahur, Sya'ban 1420 H)

Terlepas dari pembahasan mengenai kualitas riwayat tersebut, shahih ataukah tidak, tetapi yang jelas makna yang terkandung di dalamnya sama sekali tidak bertentangan dengan makna-makna yang terkandung dalam Al-Qur`an dan hadits-hadits shahih. Dalam QS. At-Tahriim (66): 6, Allah swt. berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."

Mengenai tafsir ayat ini, Qatadah berkata: "Perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada-Nya. Bantulah mereka untuk mengerjakan perintah Allah. Apabila kamu melihat mereka melakukan kemaksiatan, maka tegurlah!" Ibnu Jarir juga berkata: "Kita wajib untuk mengajarkan anak-anak kita tentang agama Islam, kebaikan dan adab!" Sedangkan Ibnu Umar berkata: "Didiklah anakmu, karena kelak kamu akan ditanya tentang pendidikan dan pengajaran seperti apa yang telah kamu berikan kepada anakmu. Anakmu juga akan ditanya tentang bagaimana dia berbakti dan berlaku taat kepadamu."

Dari penjelasan para mufassir tersebut, dapat difahami bahwa ayat ke-6 dari QS. At-Tahriim itu merupakan sebuah perintah tegas kepada seorang Muslim untuk menjaga keluarganya dari siksa api neraka, yaitu dengan cara memperhatikan pendidikan agama mereka dan selalu memperhatikan tindak-tanduk mereka. Karena sebuah kewajiban, maka bila perintah tersebut tidak dipatuhi atau tidak dijalankan dengan baik oleh seorang Muslim, maka tentunya ada konsekuensi yang akan dia dapatkan di akhirat nanti.

Hal senada juga dapat difahami dari hadits shahih yang berbunyi: "Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya." (HR Bukhari dan Muslim) Hadits ini juga mengisyaratkan bahwa bila seorang Muslim tidak mendidik anaknya dengan baik, maka kelak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas tugasnya di dunia itu, dan tentunya ada konsekuensi yang akan dia dapatkan.
Selain itu, ada juga hadits yang menegaskan bahwa seorang hamba akan diangkat erajatnya di surga karena permohonan ampunan untuknya yang dilakukan oleh anaknya yang shaleh. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad, dan dianggap shahih oleh Ibn Katsir. Bila seorang hamba mendapatkan hasil yang baik karena dia telah mendidik anaknya dengan baik sehingga menjadi anak yang shaleh yang memohonkan ampunan untuknya, maka dapat difahami secara mafhum mukhalafah (pengertian terbalik), bahwa seorang hamba juga akan mendapatkan hasil yang tidak baik bila dia lalai dalam memperhatikan dan mendidik anaknya sewaktu di dunia.

http://mediasilaturahim.com/konsultasi-agama/konsultasi-keluarga/154-masuk-neraka-karena-anak.html

c. Berbuat baik kepada mukminin/mukminat

Jadilah orang yang mudah meminta maaf dan memaafkan

d. Berbuat baik kepada makhluk hidup lainnya seperti hewan, tumbuhan, sumber daya alam

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut