28 Maret 2016

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha 26 Maret 2016 Ustadz Luqman Abdul Djalal, MA Ikhlas kunci diterimanya ibadah

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha
Tanggal : 26 Maret 2016
Pemateri : Ustadz Luqman Abdul Djalal, MA
Tema : Ikhlas kunci diterimanya ibadah

Jangan sampai kita lebih mencintai keluarga daripada akhirat :
Imam al-Hasan al-Bashri berkata, “Saudara (seiman) kami lebih kami cintai daripada keluarga kami, saudara seiman kami mengingatkan kami terhadap akhirat sementara keluarga kami mengingatkan kami terhadap dunia.”

Berdakwah itu, prioritaskan ke keluarga dan kerabat
Qs Asy Syu'ara : 214
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat

Semoga jamaah majeli ilmu yang terkumpul, menjadikan majelis ini suatu ikatan iman
Ikatan iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah." (HR. Abu Dawud)

Qs Al Bayyinah : 5
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Ikhlas artinya murni. Dalam bahasa Arab air murni disebut dengan almaa’ul khalish. Bila air itu dicampur teh maka disebut al-syaai. Bila dicampur kopi disebut al-qahwah. Amal yang ikhlas artinya amal yang murni untuk Allah. Bila sedikit ada acampuran kepentingan maka amal itu menjadi tidak murni lagi. Dengan kata lain, keikhlasannya berkurang atau dianggap tidak ikhlas.
Ada beberapa kaidah penting untuk mengukur ikhlas tidaknya sebuah amal: Pertama, bahwa amal dikatakan ikhlas bila memenuhi dua syarat: shihhatun niyyah (niatnya benar karena Allah) dan shihhatul amal (amalnya benar sesuai dengan tuntunan). Bila hilang salah satunya maka amal menjadi tidak ikhlas.
Contoh, seorang shalat Subuh dengan niat ikhlas, namun dia dengan sengaja menambah rakaatnya menjadi empat rakaat. Maka, shalat tersebut ditolak karena tidak sesuai dengan tuntunan. Karenanya, dalam beramal tidak cukup sekadar niat, melainkan juga harus benar sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Kedua, niat baik tidak bisa mengubah perbuatan maksiat menajdi baik. Contoh seorang mencuri dengan niat baik untuk membiayai anaknya sekolah. Maka, perbuatan tersebut tetap dosa. Contoh lain lagi seorang berzina dengan niat ingin membahagiakan pacarnya. Ini tetap dosa besar. Seorang merampok dengan niat membantu fakir miskin, ini juga haram. Seorang membuka aurat di depan umum dengan niat menghibur orang lain, ini dosa.
Ketiga, niat buruk bisa membuat amal baik menjadi buruk. Dalam sebuah hadis diceritakan bahwa kelak di hari kiamat akan ada tiga orang yang dibangkitkan lalu masing-masing ditanya mengenai nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/01/24/mzvl4u-rahasia-ikhlas

Ikhlas itu tanda tidak menyekutukan Allah atau syirik
Qs An Nisa : 48
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya

Pembagian Ibadah
1. Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubung an antara hamba dengan Allah secara langsung
2. 2. Ibadah Ghairu Mahdhah, (tidak murni semata hubungan dengan Allah) yaitu ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya

Jenis-Jenis Ibadah
1. Ibadah Qalbiyah (yang berkaitan dengan hati); meliputi:Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang), dan rahbah (takut).
2. Ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati); meliputi: tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati.
3. Ibadah Badaniyah Qalbiyah (fisik dan hati); meliputi: shalat, zakat, haji, dan jihad Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan. Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia.
http://www.jadipintar.com/2014/08/pengertian-ibadah-ibadah-mahdhah-dan-jenis-jenisnya.html

Hal hal yang bisa mengganggu ibadah adalah penyakit hati, antara lain :
1. Riya ’ adalah memperlihat kan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia
2. Sum'ah adalah yang membicarakan atau memberitahukan amal shalihnya yang sebelumnya tidak diketahui atau tersembunyi kepada manusia lain agar dirinya mendapatkan kedudukan dan/at au penghargaan dari mereka, atau mengharapkan keuntungan materi.
3. Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain.
4. Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu menampakkan keagungannya dan kebesarannya dibandingkan dengan orang lain. Dalam bahasa indonesia banyak sekali istilah lain dari takabur ini antara lain, sombong, congkak, angkuh, tinggi hati atau besar kepala.
https://merajutyangterserak.wordpress.com/2014/08/26/riya-sumah-ujub-dan-takabur/

Qs Adz Dzariyat : 56
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku

Di malam yang pekat dan angin dingin semilir menusuk, Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab sedang menelusuri kota Medinah melalui lorong demi lorong. Di saat seluruh penduduk kota terlelap, sang khalifah tetap terjaga mendatangi satu demi satu rumah untuk mengetahui kondisi rakyatnya.

Ia sadar bahwa kepemimpinannya kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, ia tidak ingin ada seorang pun dari rakyatnya yang terzalimi.

Malam makin larut hingga tibalah fajar menyingsing. Ketika hendak beranjak ke masjid, langkahnya tertahan di depan sebuah gubuk reot. Dari dalam gubuk itu terdengar percakapan lirih antara seorang ibu dan putrinya. Dari percakapan itu ternyata mereka adalah penjual susu kambing yang akan menjual hasil perahannya di pasar pagi itu.

"Nak, campurlah susu itu dengan air," pinta sang ibu kepada putrinya. Sang ibu berharap agar ia memperoleh keuntungan lebih banyak dari hasil penjualan susu oplosannya (campuran).

Putrinya menjawab, "Maaf, Bu, tidak mungkin aku melakukannya. Amirul Mukminin tidak membolehkan untuk mencampur susu dengan air, kemudian menjualnya," tolak putrinya dengan halus.

Sang ibu tetap bersikukuh, "Itu suatu hal yang lumrah, Nak. Semua orang melakukannya. Lagi pula Amirul Mukminin tidak akan mengetahuinya," bujuk sang ibu lagi.

"Bu, boleh jadi Amirul Mukminin tidak mengetahui apa yang kita lakukan sekarang, tetapi Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui!" jawab sang putri salehah.

Haru dan bahagia membuncah di dada Amirul Mukminin. Betapa ia kagum akan kejujuran dan keteguhan hati sang gadis miskin tersebut. Mungkin gadis tersebut miskin harta, tetapi begitu kaya hatinya. Amirul Mukminin teringat akan tujuannya semula dan bergegas menuju masjid untuk shalat Fajar bersama para sahabat.

Usai melaksanakan shalat di masjid, Umar bin Khaththab segera memangil putranya yang bernama 'Ashim. Beliau segera memerintahkan 'Ashim untuk melamar putri penjual susu yang jujur tersebut karena memang sudah saatnya 'Ashim untuk berumah tangga. Tidak lupa Amirul Mukminin menceritakan keluhuran hati gadis penghuni gubuk reot tersebut kepada putranya.

"Aku melihat dia akan membawa berkah untukmu kelak jika kamu mempersuntingnya menjadi istrimu. Pergilah dan temui mereka, lamarlah dia untuk menjadi pendampingmu. Semoga kalian dapat melahirkan keturunan yang akan menjadi pemimpin umat kelak!" ujar Umar bin Khaththab kepada putranya, 'Ashim.

Akhirnya, 'Ashim menikahi gadis berhati suci itu dan lahirlah seorang putri bernama Laila. Ia tumbuh menjadi gadis yang taat beribadah dan cerdas. Saat dewasa, Laila dipersunting oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pernikahan keduanya lahirlah Umar bin Abdul Aziz, seorang pemimpin besar yang disegani. Dia mewarisi keagungan akhlak neneknya dan kepemimpinan buyutnya, Umar bin Khaththab.
http://ceritainspirasimuslim.blogspot.co.id/2010/04/kisah-penjual-susu.html

Zakat dalam bahasa Arab mempunyai makna At-Thohuru, yang artinya membersihkan atau mensucikan
Nisab adalah jumlah harta yang ditentukan secara hukum, di mana harta tidak wajib dizakati jika kurang dari ukuran tersebut. Syarat ini berlaku pada uang, emas, perak, barang dagangan dan hewan ternak.
Dalam sebuah hadis Nabi saw. bersabda, Tidak ada kewajiban zakat atas harta emas yang belum sampai 20 dinar (1 dinar= 4,25 gram, jadi 20 dinar=85 gram). Apabila telah sampai 20 dinar, maka zakatnya adalah setengah dinar. Demikian juga perak tidak diambil zakatnya sebelum sampai 200 dirham (1 dirham=2,975 gram, jadi 200 dirham=595 gram) yang dalam hal ini zakatnya adalah 5 dirham.
Nisab emas adalah 20 mitsqal=85 gram emas murni. Nisab perak adalah 200 dirham=595 gram perak murni. Nisab zakat barang dagangan adalah senilai 85 gram emas murni. Barang-barang zakat lainnya sudah ditetapkan juga nisabnya masing-masing. Termasuk dalam barang zakat adalah barang yang telah lengkap satu nisab berikut kelebihannya.
http://zakat.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=962&BookID=698&TOCID=12

Semoga dengan berbuat ikhlas, kita tergolong orang yang dianugerahi nikmat
Qs An Nisa : 69
Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama- sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-Nabi, shiddik, syuhada, dan orang-orang yang saleh

Jika beramal, utamakan niat untuk ibadah yang ikhlas
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan ) tergantung niatnya ). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya ) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan

24 Maret 2016

Edukasi Bahaya Narkoba 18 Maret 2016 I Wayan Gede Suwahyu, BNNK Denpasar Narkoba Sebagai Ancaman Generasi Muda

Event : Edukasi Bahaya Narkoba
Tanggal : 18 Maret 2016
Pemateri : I Wayan Gede Suwahyu, BNNK Denpasar
Tema : Narkoba Sebagai Ancaman Generasi Muda

Tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang Narkoba dan dampak buruknya.
2. Memahami jenis dan efek yang ditimbulkan akibat pemakaian Narkoba.
3. Memahami faktor penyebab dan upaya untuk Menghindari segala bentuk pengaruh2 penyalahgunaan Narkoba.

Pengertian :
Narkoba adalah singkatan dari : Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya, atau obat-obatan berbahaya.
Narkoba bila disalahgunakan akan mempengaruhi fungsi saraf otak dan kepribadian seseorang.

JENIS Narkoba DAN DAMPAK BURUKNYA :

* GANJA/Canabis Sativa
Biji Ganja
Ganja Kering
Daun Ganja

Dampaknya :
- Motifasi rendah susah dikendalikan
- Depresi dan Paranoid
- Gangguan presepsi dan berpikir
- Gangguan keseimbangan tubuh
- Sulit kosentrasi, gerakan lambat

* Candu/Opium
Bunga Candu
Buah Candu
Getah Kental : Diolah Kimia menjadi Morfin

Dampaknya :
- Menimbulkan euphoria
- kebingungan
- berkeringat
- gelisah
- Mulut Kering warna muka berubah

* KOKA/KOKAIN
Daun Koka
Buah koka
Serbuk Koka

Dampaknya :
- Memicu serangan jantung, stroke dan gagal ginjal
- Perilaku agresif, gemetar berlebihan
- Pandangan kabur halusinasi

* EXSTASI
Dampaknya :
- Kerusakan ginjal, hati dan otak
- Kehilangan ingatan dalam jangkuan yang lama
- Menggigil, berkeringat dan muntah
- Tidak mampu untuk berpikir, melihat dan menyelaraskan

* INHALANTS
Dampaknya :
- Kerusakan permanent pada hati dan ginjal
- Cenderung mengalami pendarahan pada hidung ( mimisan )
- Kehilangan ingatan, sulit belajar dan melihat sesuatu secara jelas
- Kehilangan kendali tubuh
- Kram, nyeri dan batuk parah

* SABU
Dampaknya :
- Gangguan fungsi hati, ginjal dan urat syaraf
- Perilaku abnormal, mudah bingung
- Berkhayal dan Berhalusinasi
- Mudah cemas dan marah

* AMPHETAMINE
Dampaknya :
- Denyut Jantung Meningkat
- ekanan Darah Naik
- Penekan Nafsu Makan
- Gelisah Meningkat
- Peningkatan Kecemasan

3 Hal Penanganan Narkoba :
Supply Reduction
- Memutus mata rantai jaringan peredaran & penyalahgunaan narkoba (penegakkan hukum)
Demand Reduction
- Mencegah penyalahgunaan narkoba
Harm Reduction
- Mengurangi dampak buruk penyalahgunaan narkoba.

NARKOBA dipandang sbg masalah HUKUM :
- Penindakan Hukum : Polisi, BNN, Bea Cukai, Granat, dan Ormas lainnya.
- Pencegahan Penyalahgunaan : LSM, Instansi Pemerintah, KSPAN, Relawan, BNN, dll.
- Pemberdayaan Masyarakat (korban) : LSM, Panti Rehabilitasi, Instansi Pemerintah, Pondok Pesantren, BNN, dan Ormas lainnya.

Fakta Tentang NARKOBA :
- Narkoba sudah diproduksi di Indonesia.
- Di Bali Penyalahgunaan Narkoba sudah merata.
- Berbagai jenis Narkoba sudah beredar di masy.
- Kelompok usia remaja sudah konsumsi Narkoba.
- Tingkat represif cukup tinggi, tetapi Narkoba masih beredar dan disalahgunakan.
- Salah satu kasus HIV/AIDS berawal dari penggunaan Narkoba dengan jarum suntik bersama.

Mengapa Narkoba Penting Mendapatkan Perhatian ?
- Berdampak buruk pada aspek kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, agama, hukum, dll.
- Menimbulkan stigma & diskriminasi
- Berakibat Ketergantungan, Masalah Sosial
- Kecanduan, Overdosis, Kematian sia-sia
- Remaja + Pergaulan = Perilaku Resiko?

Dampak Buruk NARKOBA :
- Masalah dg Hukum
- HIV/AIDS

Mengapa (Penyebab) REMAJA/PEMUDA Menggunakan NARKOBA?
- Pergaulan
- Ingin masuk dalam komunitas/kelompok
- Rasa ingin tahu (coba-coba)
- Karena orang lain melakukannya
- Menghilangkan masalahnya
- Image/gengsi
Dll

Tahapan pemakaian :
- Coba coba
- Penyalahgunaan
- Kecanduan
- Ketergantungan

Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NARKOBA
- Tersedianya Narkoba
- Pengaruh sosial dan budaya
- Media massa
- Masyarakat tidak peduli

Pengertian SHISHA :
SHISHA adalah peralatan untuk membakar tembakau beraroma buah-buahan. Asapnya kemudian disalurkan melalui sebuah wadah air dan dihisap dengan menggunakan selang khusus.
SHISHA adalah tembakau basah, warnanya hitam, dan bagi yang tidak terbiasa menghisapnya, bisa pusing.

Mengapa Shisha Penting Mendapatkan Perhatian?
- Shisha merupakan budaya Timur Tengah (Shisha adalah rokok ala Arabia)
- Cara dan efeknya seperti MEROKOK, dan biasanya dilakukan secara bersamaan / bergantian.
- Shisha sudah mulai dikonsumsi oleh kalangan Anak Muda.
- Cara untuk menikmati asap rokok pun kini semakin beragam misalnya dengan menggunakan shisha atau hookah yang berasal dari negara Timur Tengah. Kata shisha/hookah sendiri berasal bahasa Persia yang memiliki arti gelas piala. Makna hookah maupun shisha sama-sama mengacu pada bentuk, cara menghisap, sekaligus kandungan air sebagai penyaringnya.
- Banyak anggapan bahwa kandungan air yang digunakan dalam hookah/shisha berfungsi sebagai filter penyaring racun yang membahayakan. Tak heran bila kebiasaan menghisap hookah pun menjadi pilihan anak muda masa kini ketimbang menghisap rokok yang dikenal mengandung racun berbahaya.
- Namun pada kenyataannya, baik rokok atau pun shisha ternyata memiliki efek negatif yang tak jauh berbeda. Sebuah riset terbaru menyebutkan, hookah dan rokok tembakau sama-sama mengandung kadar tinggi karbon monoksida yang merugikan kesehatan.
- Seiring perkembangan waktu, shisha dimodifikasi dengan berbagai rasa (strawberry, apple, mint, dll), tetapi tidak mengurangi kandungan/efek yang berbahaya.
(Riset yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association)

Hasil PENELITIAN LABORATORIUM NASIONAL Prancis
Hasil penelitian laboratorium nasional perancis, laboratoire National d’Essais (LNE), yang disampaikan oleh Agen Anti Tembakau Prancis (OFT) menyatakan bahwa rokok arab atau sisha, ternyata lebih berbahaya daripada rokok biasa. Tak heran karena ternyata sisha lebih berbahaya ketimbang rokok biasa. Menghisap 1 sisha setara dengan 15 hingga 52 batang rokok. Itu baru kandungan karbon monoksidanya sedangkan kandungan TAR 1 sisha setara dengan 27 hingga 102 batang rokok. Satu sisha setara dengan sekitar 70 hisapan rokok. Sebut Presiden OFT Bertrand Dautzenberg seperti dilansir AFP.

Mengapa Zat Shisha Berbahaya bagi Kesehatan?
- Perokok biasa mengisap asap tembakau kurang dari 10% bagian paru-paru, sementara perokok berat mengisap lebih dari 30%. Bagi perokok shisha, justru lebih tinggi lagi, yaitu sekitar 40%.
- Terjadinya Batuk : 3,9% pada non perokok, 6,8% pada perokok ringan, 10% pada perokok berat, dan pada 14% pengisap shisha. (hasil penelitian University Medical di Iran)
- Penggunaan kadar tinggi dan karbon monoksida yang terserap oleh tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada otak serta hilangnya kesadaran

Siapa Saja Yang Menggunakan SHISHA ?
SHISHA digunakan oleh berbagai kalangan yang didorong oleh gaya hidup.
Saat ini perokok Shisha sudah merambah pada kalangan Remaja/Pelajar (bagian dari PERGAULAN anak muda)

Efek dan Dampak Buruk Penggunaan Shisha ?
- Sakit kepala :
Setiap perokok shisha akan mengalami sakit kepala setelah menikmati shisha. Karbon monoksida dari hisapan shisha dapat menyebabkan sakit kepala dan mual. Selain itu, kadar karbon monoksida yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak yang memicu rasa sakit di kepala dan hilangnya kesadaran.

Ketergantungan :
Ketika Anda menghirup nikotin selama berjam-jam, Anda cenderung akan mengalami kecanduan.

Jika Anda terserang sakit kepala, kelelahan atau depresi saat tidak merokok shisha, maka itu beberapa gejala Anda kecanduan shisha.

Kanker :
Shisha dihisap melalui pipa logam. Ketika Anda menghisap melalui pipa logam, maka Anda menghirup logam berat, seperti karbon monoksida, tar, besi dan logam beracun lainnya yang memberikan efek buruk bagi tubuh. Salah satunya memicu kanker.
Bahan kimia ini dapat menjadi karsinogenik (penyebab kanker) bagi tubuh. Merokok shisha tidak sehat karena meningkatkan kemungkinan menderita kanker terutama kanker mulut, tenggorokan, paru-paru atau bibir.

TBC
Tradisi menghisap shisha biasanya dilakukan secara berkelompok. Nah, karena sering bergantian merokok melalui satu pipa yang sama, shisha bisa menularkan kuman-kuman berbahaya termasuk TBC yang menular lewat cairan/ dahak.

Bagaimana Mencegahnya (Remaja) ?
- Memahami dan Sadar bahwa merokok serta konsumsi Zat Shisha lebih dominan Dampak Buruknya.
- Mempertimbangkan bahwa kebiasaan menghisap rokok dan zat shisha besar kemungkinan sbg “Pintu Masuk” Penyalahgunaan Narkoba.
- Komitmen antar remaja/siswa bahwa Prestasi Belajar lebih berguna dari pada mengikuti Gaya Hidup.

- Harus berani bilang TIDAK, dan MENOLAK bila ditawari PAKAI NARKOBA!
Tingkatkan PENGETAHUAN ttg narkoba beserta dampak buruknya.
- Pahami FAKTOR FAKTOR PENGARUH penyalahgunaan Narkoba.
- Sebab - Akibat
- Mengembangkan metode / cara pencegahan narkoba (keagamaan, olahraga, musik, kreatifitas, lomba, dll)

KESIMPULAN :
- Narkoba dipahami untuk DIHINDARI
- Narkoba lebih banyak dampak buruknya, dibanding manfaatnya.
- Pencegahan lebih baik dari pada bermasalah dengan HUKUM.
- Pengguna narkoba lebih baik direhabilitasi dari pada DIPENJARA.

“Jangan Mencoba Narkoba Walau Tergoda!”

“Pergaulan seringkali dipandang sebagai akar/awal dari pengaruh penyalahgunaan Narkoba”

UPAYA-UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN DALAM MENEKAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA
- Melaksanakan Dialog Interaktif di stasiun Radio dan Sweping

Pengajian Hijabersmom Community 20 Maret 2016 Ustadz Hasbi Al Anshari Mengenal Ciri Ciri Gangguan Jin

Event : Pengajian Hijabersmom Community
Tanggal : 20 Maret 2016
Pemateri : Ustadz Hasbi Al Anshari
Tema : Mengenal Ciri Ciri Gangguan Jin

Ciri ciri Ruqyah Syirkiyyah (Ruqyah Syirik dan menyalahi syari’at)

Banyak pasien yang datang kepada ustadz Hasbi dengan berbagai keluhan, sedangkan sebelumnya mereka telah ditangani pengobat lain yang mereka sebut tabib, kyai, mama, ajengan atau sebutan lainnya yang menggambarkan kewibawaan, kharismatik dan keshalehan sang pengobat.
Namun keluhan si pasien bukannya berkurang, bahkan bertambah parah. Padahal mereka telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mahar pengobatannya tersebut.

Ustadz Hasbi ingatkan kepada semua saudaraku seiman, janganlah kalian tertipu dengan penampilan dan gelar keagamaan seorang pengobat. Lihat dan perhatikanlah cara dia mengobati, sesuai syari’at atau tidak. Jika kita temukan sebagian tatacara berikut ini, ketahuilah bahwa dia adalah dukun, paranornal atau tukang sihir yang berkolaborasi dengan jin kafir/setan. Dia bukanlah ustadz, bukan kyai, bukan ajengan, bukan pemuka agama yang baik, sekalipun dia selalu berdzikir di dalam mesjid atau memiliki pondok pesantren dengan jumlah santri yang banyak. Dia menyembah Allah tetapi dia juga bergantung kepada setan.

Inilah ciri-cirinya :
1. Pengobat bertanya nama kita, nama ayah atau ibu kita untuk dimantra.
2. Pengobat meminta salah satu benda pasien, seperti foto, kain, sapu tangan, pakaian dan sebagainya.
3. Sebagian mereka meminta jenis hewan tertentu dengan ciri-ciri dan sifat-sifat khusus, atau meminta media lain seperti bunga, minyak wangi, kemenyan, daun sirih, tanah dari rumah pasien, tanah kuburan atau meminta untuk mengadakan selamatan.
4. Pengobat menulis jimat-jimat atu rajah, terkadang dengan tulisan arab atau gambar yang sulit dimengerti.
5. Membaca mantra-mantra/ jampi-jampi yang tidak dipahami, bisa berupa potongan ayat Al-Quran atau yang lainnya.
6. Terkadang sang pengobat menyuruh pasien untuk menyepi seorang diri di sebuah tempat yang jauh dari keluarganya.
7. Terkadang juga menyuruh pasiennya untuk mandi di tengah malam, ada kalanya dengan campuran bunga atau mandi di sejumlah mata air tertentu.
8. Terkadang melarang pasien menyentuh air pada masa-masa tertentu.
9. Memberi benda-benda yang harus ditanam di dalam tanah, ditempel di atas pintu, susuk, keris, batu akik, cincin besi, air sakti, telur, sabuk perlindungan, kalung, benang dan lain sebagainya.
10. Menyuruh pasienya beribadah dan membaca wirid bid’ah.
11. Terkadang sudah tahu dulu permasalahan, nama dan tempat asal, mengaku bisa melihat adanya jin pada diri seseorang atau jin di suatu tempat.
12. Sang pengobat punya kamar khusus di rumahnya yang tidak boleh dimasuki oleh orang lain.
13. Ada pantangan bagi dirinya dan pasienya terhadap hari dan tanggal tertentu.
14. Menulis Al-Quran dengan terbalik, dari kiri ke kanan atau ditulis dengan darah (haidh) atau dengan sesuatu yang najis.
15. Meminta sesajen, membakar kemenyan dan menuruti semua permintaan jin.
16. Terkadang pengobat melarang mahrom atau keluarga pasien untuk menemani dan menyaksikan proses berlangsungnya pengobatan.
17. Terkadang pengobat mematikan lampu pada saat berlangsungnya pengobatan, kemudian menunjukkan adanya benda-benda yang keluar dari tubuh pasien, seperti paku, jarum dll.
18. Pengobat meminta sejumlah uang sebagai mahar atau menetapkan tarif tertentu sebagai syarat dalam pengobatan.

Ruqyah Syar'iyyah
A. Apa Itu Ruqyah?
Ruqyah artinya mantra atau jampi. Jika diperhalus lagi, ruqyah artinya adalah doa, yaitu doa mohon kesembuhan dari suatu penyakit, baik penyakit fisik maupun non fisik. Diruqyah berarti dimantra, dijampi atau didoakan.
Sedangkan definisi ruqyah menurut istilah syar’i yaitu, “Pengobatan yang dilakukan seseorang dengan cara membacakan ayat-ayat Al-Quran yang ditujukan kepada orang yang terkena sihir atau penyakit.”

B. Adakah Ruqyah Di Masa Nabi SAW
Ruqyah sudah ada sejak masa jahiliyah, namun ruqyah pada masa itu masih dicampurkan dengan praktik syirik dan sihir, sehingga Rasulullah saw melarang melakukannya. Maka ketika para sahabat memperlihatkan praktik ruqyah yang bersih dari syirik dan sihir, beliau pun memberikan rukhshah, membolehkannya dan bahkan memerintahkannya.

C. Rukhshah Dalam Ruqyah
“Dari Abdurrahman bin Aswad, dari ayahnya, ia berkata, ‘Aku bertanya kepada Aisyah RA, tentang ruqyah dari setiap (binatang) yang berbisa.’ Maka Aisyah berkata : ‘Rasulullah SAW memberi rukhshah (memperbolehkan) ruqyah dari setiap (binatang) berbisa’.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Al-Hafiz Ibnu Hajar berkata: “Kata Rakhkhasha di dalam hadits ini menunjukan bahwa ruqyah itu dahulu dilarang.

Dalam riwayat lain disebutkan: “Dari Anas RA, ia berkata: ‘Rasulullah memberi rukhshah (memperbolehkan) ruqyah dari (penyakit) ‘Ain, bisa dan bisul.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi berkata: “Makna hadits ini bukanlah membatasi atau mengkhususkan bolehnya ruqyah pada tiga hal tersebut saja. Namun maknanya adalah ketika Nabi ditanya tentang tiga hal tersebut, lalu beliau mengizinkannya. Dan jika beliau ditanya untuk hal yang lainnya, maka beliau akan mengizinkannya juga. Adalah beliau pernah mengizinkan ruqyah untuk selain tiga hal tersebut, dan beliau juga pernah meruqyah untuk selain tiga hal tersebut.”

D. Apa Yang Dimaksud Ruqyah Syar’iyyah?
Ruqyah Syar’iyyah adalah praktik ruqyah yang benar dan sesuai syari’at, yaitu yang di dalamnya benar-benar bersih dari perbuatan syirik dan sihir serta berbagai bentuk penyimpangan. Adapun kebalikannya disebut Ruqyah Syirkiyyah, yaitu praktik ruqyah yang diharamkan karena di dalamnya mengandung kesyirikan, sihir, dan berbagai hal yang menyimpang dari ajaran Islam. Ruqyah jenis ini biasanya dilakukan oleh para dukun, tukang sihir atau kelompok yang menamakan dirinya sebagai pelestari budaya leluhur.

E. Bolehnya Ruqyah Syar’iyyah
Bolehnya ruqyah syar’iyyah adalah berdasarkan pada hadits Muslim, bahwa orang-orang berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, kami dahulu di masa jahiliyah pernah meruqyah.” Lalu Nabi SAW bersabda : “Kemukakanlah kepadaku jampi-jampi (ruqyah) kalian itu, tidaklah mengapa melakukan ruqyah selama tidak berupa kemusyrikan.” (HR. Muslim dalam Kitabus Salam)

F. Ruqyah Itu Perbuatan Yang Membawa Manfaat
Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya: Dari Jabir RA, ia berkata: “Dahulu pamanku pernah meruqyah orang yang terkena sengatan kalajengking, maka Rasulullah melarang ruqyah.” (Jabir) berkata: Kemudian pamanku itu datang kepada beliau dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhya engkau melarang ruqyah ketika saya ingin meruqyah bisa kalajengking?” maka Nabi bersabda: “Barang siapa diantara kalian mampu untuk memberi manfaat pada saudaranya, maka lakukanlah.” (HR. Muslim)

G. Apa Yang Dibaca Dalam Ruqyah?
Di dalam riwayat Imam Bukhari di atas sangat jelas bahwa Rasulullah saw membenarkan ruqyah yang dibaca oleh sahabat beliau yang bernama Abu Said Al-Khudri, yaitu dengan membaca surat Al-Fatihah. Demikian pula beliau membenarkan bacaan Abdullah bin Mas’ud yang ketika meruqyah ia membaca surat Al-Mukminun ayat 115. (Mazma’uz Zawaid, 5/115)

Ummul Mukminin ‘Aisyah RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah masuk kepadanya pada saat ada seorang wanita yang sedang diobati dan dibacakan ruqyah kepadanya. Lalu Nabi SAW bersabda: “Obatilah dengan kitab Allah.”(Dishahihkan oleh Al-Bani dalam kitab As-Silsilah As-Shahihah)
Di dalam hadits ini disebutkan “Kitab Allah”, maksudnya adalah Al-Quran.

Jadi, semua ayat di dalam Al-Quran dapat dibacakan sebagai ruqyah. Tetapi kita tidaklah hafal seluruh ayat-ayat tersebut. Maka bacakanlah ayat-ayat yang terkait dengan tauhid dan kekuasaan Allah, mengenai kehidupan jin dan setan atau ayat-ayat tentang kenikmatan surga dan pedihnya siksa neraka.
Dengan izin Allah, jin pengganggu itu akan merasa terusik, tersiksa dan pergi.

H. Al-Quran Sebagai Penawar
Al-Quran adalan Kalamullah yang dapat menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sebagai penyembuh bagi penyakit fisik dan fsikis.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan Kami turunkan dari Al-Quran, sesuatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang yang beriman.” (Al-Isra:82)
Kata “Min”(dari) di sini untuk menerangkan jenis, karena seluruh Al-Quran adalah penawar dan penyembuh yang sempurna untuk segala penyakit hati maupun penyakit jasmani.

I. Ruqyah Dengan Al-Fatihah
Sedangkan di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa Abu Said Al-Khudri pernah bepergian bersama sejumlah sahabat nabi, kemudian mereka singgah di salah satu lembah, seraya meminta penduduk lembah tersebut agar menerima mereka sabagai tamu. Namun penduduk lembah itu enggan menerima mereka sebagai tamu. Kemudian pemimpin penduduk itu disengat sesuatu, hingga mereka datang kepada para sahabat seraya berkata: “Apakah ada salah seorang diantara kalian yang bisa meruqyah?” Abu Said Al-Khudri berkata: “Saya bisa, tetapi saya tidak bersedia meruqyah untuk kalian sehingga kalian memberikan suatu pemberian kepada kami.” Kemudian Abu Said Al-Khudri meruqyah orang yang tersengat tersebut. Setelah diruqyah, orang itu berdiri dengan gesit seakan-akan baru lepas dari sebuah ikatan. Kemudian mereka memberi sejumlah kambing kepada para sahabat. Ketika tiba kembali (di Madinah) mereka mengabarkannya kepada Nabi SAW, lalu beliau bersabda kepada Abu Said Al-Khudri: “Dengan apa kamu meruqyahnya?” Abu Said Al-Khudri menjawab: “Dengan membaca Al-Fatihah.” Lalu Nabi SAW bersabda: “Bagaimana kamu tahu bahwa Al-Fatihah itu adalah ruqyah?.”Dalam lafazh yang lain disebutkan: Lalu Nabi SAW bersabda: “Kalian telah berbuat benar. Sekarang, bagikanlah dan jadikan aku termasuk bersama kalian sebagai orang yang mendapatkan bagian.”

J. Syarat-syarat Ruqyah
Para ulama ahlussunnah telah bersepakat mengenai bolehnya melakukan ruqyah, dengan syarat terpenuhinya beberapa hal berikut ini:
1. Ruqyah tersebut hendaknya dengan kalamullah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, atau bersumber dari hadits Nabi SAW.
2. Ruqyah yang dibaca hendaknya menggunakan bahasa Arab atau dengan bahasa lain yang dimengerti artinya.
3. Harus diyakini bahwa ruqyah tersebut tidak memberikan pengaruh apa-apa kecuali dengan kekuasaan Allah Ta’ala. Ruqyah hanya merupakan salah satu sebab atau perantara saja.

K. Syarat-syarat Peruqyah.
Beberapa aspek standar yang menjadi syarat utama seorang peruqyah adalah :

Pertama, Aspek Ruhiyah dan Kepribadian :
1. Memiliki aqidah yang lurus, benar dan bersih, yaitu aqidah Islam berdasarkan pemahaman salaf as-shalih.
2. Memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat serta mengamalkan tauhid yang murni. Yaitu dengan melaksanakan berbagai ketaatan dan menjauhi segala kemaksiatan.
3. Memiliki keyakinan yang besar bahwa bacaan Al-Quran itu sangat berpengaruh terhadap jin dan setan, bahkan dapat membakarnya.
4. Membaca Al-Quran sudah menjadi amalan harian, bukan hanya pada saat meruqyah saja.
5. Selalu menjaga shalat berjamaah di mesjid.
6. Senantiasa menjaga wudhu (selalu pada kondisi suci).
7. Selalu membaca dzikir-dzikir pembentengan diri, sebagai upaya memohon perlindungan kepada Allah SWT.
8. Mampu menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia dan tak berguna.
9. Mampu mengontrol emosi, memiliki jiwa penyabar dan dapat melakukan pengobatan dengan penuh kasih sayang.

Kedua, Aspek Ilmiah dan Keterampilan
1. Memiliki pengetahuan tentang hal ihwal jin dan setan, serta mengetahui pintu-pintu masuknya setan ke dalam tubuh manusia.
2. Selalu mewaspadai masuknya jin/setan dengan menutup pintu-pintunya.
3. Menguasai berbagai tehnik ruqyah, tidak hanya terpaku pada satu tehnik saja. Karena jin yang dihadapi pun memiliki keahlian yang berbeda-beda, sesuai level, usia dan pengalamannya.
4. Dapat mensinergikan ruqyah dengan berbagai herbal sunnah.
5. Memiliki banyak referensi terkait masalah ruqyah dan terus memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

Ketiga, Aspek Niat dan Tujuan
1. Mengikhlaskan niat pada saat mengobati. Tidak mensyaratkan jumlah upah sebelum dan sesudah mengobati.
2. Mempelajari ilmu ruqyah hanya untuk membentengi diri dan keluarga serta menolong sesama. Bukan untuk mengejar popularitas dan tujuan-tujuan duniawi.
3. Jangan memposisikan diri sebagai penyembuh, karena peruqyah adalah mitra pasien yang membimbing dan mengarahkannya dalam menemukan kesembuhan dari Allah.
4. Memiliki tujuan yang baik, yaitu hanya ingin mengusir jin dan mengobati pasien. Bukan untuk menyiksa dan berbuat sewenang-wenang kepada jin, kecuali benar-benar terpaksa.

L. Faktor-faktor Kegagalan Ruqyah
Jika dari sisi peruqyah sudah memenuhi berbagai persyaratan di atas, maka bisa jadi faktor kegagalan ruqyah tersebut disebabkan karena kondisi pasien yang belum memenuhi persyaratannya, diantaranya adalah:
1. Pasien yang tidak tulus dalam bertaubat. Masih menyimpan jimat-jimat, membaca mantra-mantra tertentu atau masih mengamalkan wirid-wirid bid’ah.
2. Pasien masih memiliki keyakinan yang mengarah pada kesyirikan atau bahkan masih betah dalam kesyirikan.
3. Pasien yang tidak yakin dengan pengaruh bacaan Al-Quran yang dapat menyembuhkannya, atau tidak istiqomah dalam menapaki petunjuk Al-Quran dan As-sunnah.
4. Pasien yang hanya bergantung kepada peruqyah, tidak berusaha membentengi dirinya sendiri dengan dzikir-dzikir perlindungan.
5. Pasien yang masih merasa berat mensucikan jiwanya dengan meninggalkan dosa dan maksiat, atau masih tetap pada kebiasaan buruknya.
6. Pasien yang belum mampu mengontrol emosinya, sering marah, takut, sedih atau tidak sabar dan putus asa dengan penyakitnya.

Fenomena Kerasukan Jin (Kesurupan)
Fakta Atau Dusta?

Ada segelintir orang yang tidak percaya terhadap fenomena kesurupan. Bahkan ada yang memvonis musyrik kepada orang yang mempercayai adanya kerasukan jin.
Entah dari agama mana keyakinan ini muncul. Jika dia muslim, seharusnya dia mengikuti landasan yang benar dari Al Quran dan sunnah.
Dalil-dalil Tentang Adanya Kesurupan.
1. Dalil Dari Al-Quran : “Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (Al-Baqarah : 275)
Ibnu Abbas berkata, “Pemakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan seperti orang gila yang mengamuk.” (Abi Hatim)
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, “Maksudnya adalah mereka tidak dapat berdiri (bangkit) dari kuburnya kecuali seperti berdirinya orang gila pada saat dia mengamuk dan kerasukan setan.”
Imam Al-Qurthubi berkata, “Di dalam ayat ini terdapat dalil atas kelirunya orang yang mengingkari adanya kesurupan jin, dan mengatakan bahwa hal itu hanya merupakan pengaruh kejiwaan saja. Atau mengatakan bahwa setan tidak dapat masuk pada diri manusia dan tidak dapat membuatnya menjadi gila.”

2. Dalil Dari As-Sunnah
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi: “Sesungguhnya setan mengalir pada diri anak Adam seperti aliran darah.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Ibnu Hajar Al-Haitsami di dalam Kitab Al-Fatawa Al-Haditsiyah berkata: “Hadits ini membantah orang yang menolak masuknya jin ke dalam jasad manusia, seperti kaum mu’tazilah”.

Dan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, Thabrani dan Al-Hakim dari Ya’la bin Murrah, ia berkata: “Aku pernah bersama Nabi, sehingga aku bisa melihat dari beliau tiga perkara yang sangat mengagumkan ... Kami melewati seorang wanita yang tengah duduk membawa anaknya. Wanita itu berkata, ‘Ya Rasulullah, anakku ini kesurupan dalam sebulan sampai tujuh kali.’ Beliau bersabda, ‘Dekatkanlah dia kepadaku!’ Lalu beliau meludah di mulut anak itu seraya bersabda, ‘Keluarlah wahai musuh Allah, karena sesungguhnya aku adalah utusan Allah!’ Setelah itu beliau berpesan, ‘Jika engkau telah kembali ke rumahmu, beritahukanlah kepadaku tentang apa yang diperbuatnya.’
Ketika beliau kembali dari perjalanannya, wanita itu menemui beliau dengan menghadiahkan dua ekor kambing, minyak samin dan susu perasan. Beliau bersabda kepadaku, ‘Terimalah salah satu kambing yang dihadiahkannya, juga minyak dan susu perasannya!’ Wanita itu berkata, ‘Wahai Rasulullah, sekarang saya sudah tidak melihat lagi anakku terkena kesurupan’.” (Syaikh Al-Bani menyatakan hadits ini jayyid, dalam silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no.485)
Di dalam hadits ini disebutkan bahwa Nabi menyuruh setannya keluar, dan tidaklah sesuatu itu disebut keluar kecuali sebelumnya ada proses masuk terlebih dahulu.

Sedangkan di dalam riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan: Dari Atha’ bin Abi Rabah, ia berkata: Ibnu ‘Abbas bertanya, “Maukah aku tunjukkan kepadamu seorang wanita yang termasuk ahli surga?” Aku menjawab, “ Ya, tentu.” Ibnu ‘Abbas berkata: “Inilah dia seorang wanita hitam yang datang kepada Nabi ﷺ, seraya berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya terserang kesurupan dan pakaian saya sering tersingkap karenanya. Berdo’alah kepada Allah untuk kesembuhanku’. Rasulullah menjawab, ‘Jika engkau mau, bersabarlah dan balasan adalah surga. Dan jika engkau mau, aku akan berdo’a kepada Allah agar menyembuhkanmu’. Wanita itu menjawab, ‘Saya memilih bersabar, tetapi pakaian saya sering tersingkap (saat kesurupan), maka doakanlah kepada Allah agar pakaianku tidak lagi tersingkap’. Maka beliau pun berdoa untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wanita tersebut bernama Ummu Zufar. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Dalam riwayat Al-Bazzar dari jalan lain dari Ibnu ‘Abbas tentang kisah seperti ini disebutkan bahwa wanita itu berkata: “Aku takut si jahat itu akan menelanjangiku”. Si jahat (al-Khabits) adalah setan.”
Lalu Al-Hafizh berkata: “Dari beberapa jalan hadits yang telah saya sebutkan tadi dapat disimpulkan bahwa yang dialami oleh Ummu Zufar adalah kesurupan (kerasukan setan), bukan penyakit ayan”. (Fathul Bari 10/115)

3. Pendapat Para Ulama
a. Para Imam Tafsir telah bersepakat terhadap kebenaran adanya kesurupan sebagaimana yang mereka nyatakan dalam kitab tafsirnya masing-masing, yaitu ketika mereka menafsirkan ayat ke 275 dari surat Al-Baqarah. Mereka itu adalah Imam Ath-Thabari, Imam Al-Qurthubi, Al-Hafizh Ibnu Katsir dan Al-Alusi.
b. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Eksistensi jin telah dinyatakan oleh Al-Quran, sunnah dan kesepakatan ulama salaf dari umat ini. Demikian pula tentang bisa masuknya jin ke dalam jasad, dinyatakan dengan kesepakatan para imam ahlus sunnah. Perkara tersebut merupakan hal yang bisa disaksikan dan dirasakan bagi orang yang mentadaburinya. Ia (jin) bisa masuk ke dalam jasad orang yang kesurupan lalu orang tersebut berbicara dengan pembicaraan yang tidak diketahuinya dan tidak disadarinya. Bahkan dipukul dengan pukulan yang sangat keras pun tidak merasakannya.”
c. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah di dalam kitabnya Zad Al-Ma’ad mengatakan, ”Kesurupan itu ada dua jenis, kesurupan karena ruh-ruh jahat yaitu jin, dan kesurupan karena adanya percampuran berbagai hal yang hina (tabi’at-tabi’at buruk). Yang kedua inilah yang menjadi pembicaraan para dokter tentang sebab dan cara penyembuhannya, sedangkan kesurupan ruh-ruh (jin), maka para dokter spesialis dan para ahli mengakuinya dan tidak menolak keberadaannya.”
d. Di dalam Maqalat Ahlis Sunnah Wal Jama’ah, Imam Abul Hasan Al-Asy’ari menyebutkan bahwa menurut pendapat Ahlus Sunnah Wal Jama’ah jin dapat memasuki tubuh manusia, sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 275.

4. Pendapat Ahli Medis Dan Kedokteran Modern
a. Dr. Abdurraziq Nufal mengatakan, “Terdapat beberapa penyakit yang tidak dikategorikan kepada penyakit-penyakit manapun yang telah terdeteksi oleh para ilmuwan. Sekalipun penyakit-penyakit tersebut memiliki kemiripan secara fisik dengan penyakit lain, namun mereka (para ahli) tetap kebingungan mendeteksi jenisnya, dan mencarikan obat untuknya. Mereka hanya mampu mencapai kesimpulan bahwa penyakit-penyakit ini adalah lain dari yang lain.”

b. Beliau juga menambahkan, “Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa mereka (para ahli) telah sampai pada kesimpulan bahwa penyakit itu adalah akibat kerasukan jin. Jadi, semakin hari ilmu pengetahuan tersebut berkembang dan mampu mengungkap hal-hal yang belum terungkap sebelumnya. Namun demikian, betapa pun pesatnya ilmu pengetahuan, ia tidak akan bisa mencapai apa-apa yang telah dicapai oleh Al-Quran Al-Karim. Kitab suci ini telah mengemukakan hal tersebut sejak 14 abad silam.”

c. Dr. Ali Muhammad Muthawi, Dekan I pada Fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar, Mesir, mengatakan, “Kata Al-Mass yang terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 275, serta penyakit-penyakit lain yang ditimbulkan olehnya mencakup penyakit histeria, epilepsy, dan penyakit-penyakit kejiwaan, terutama kegoncangan jiwa, termasuk juga keragu-raguan. Dan yang menyakiti manusia adalah setan-setannya jin, baik jin laki-laki maupun jin perempuan.”

Gejala Gejala Gangguan Jin

Kenali diri anda, kenali penyakit anda, dari mana sumber penyakit fisik dan nonfisik yang anda derita?
Inilah beberapa ciri dan gejala gangguan jin pada jiwa dan tubuh kita, jika sepuluh prosennya saja ada pada diri kita, dapat dipastikan bahwa kita telah terkena gangguan jin:
1. Mengalami gangguan kejiwaan (psikis) seperti :
Emosi yang tidak stabil, mudah marah, cemas, takut, ragu dan was-was serta pelupa berat dan tidak fokus. Bisa juga galau berat, depresi, linglung pikiran, gila dan mengisolasi diri.
Terkadang ada perasaan ingin berteriak-teriak di keramaian, ingin membuka aurat, ingin menjatuhkan diri ke jurang, ingin bunuh diri, ingin mencelakai diri sendiri atau orang lain.
Sering kesurupan, mudah stress dan shock hingga pingsan. Kadang-kadang merasa ada sosok yang melihat dan memperhatikan dirinya atau merasa ada yang menemaninya ketika sedang menyendiri di suatu tempat, di rumah atau di kamar atau di tempat lainnya.
Tiba-tiba merasa takut, marah, benci, mual, pusing, panas, dingin, meriang, merinding ketika bertemu atau berhadapan dengan peruqyah.

2. Mengalami gangguan fisik seperti :
Sering pusing padahal tidak ada gangguan mata, telinga, gigi, tenggorokan, dan bukan pula karena tekanan darah tinggi atau rendah. Sering merasa lesu, malas beraktifitas dan sering mengantuk padahal tidak kurang tidur. Dada dan ulu hati sering terasa sesak dan sakit (biasanya karena jin sihir).
Sakit yang terus menerus pada salah satu organ tubuh, sedangkan menurut diagnosa medis keadaannya sehat-sehat saja. Atau sakit menahun pada sebagian organ tubuh, terdeteksi oleh medis, namun tak kunjung sembuh dengan berbagai obat yang diberikan dokter.
Kedutan di wajah, tangan, kaki atau di bagian-bagian tubuh lainnya.

3. Mengalami gangguan dalam hal ibadah, seperti:
Malas melakukan ibadah dan ketaatan kepada Allah, bahkan terkadang sudah mempersiapkan diri untuk beribadah, tapi tiba-tiba muncul rasa malas sehingga batal mengerjakannya.
Sulit untuk khusyu’ dalam shalat, sering lupa rakaat atau ragu dalam bacaan shalat, sudah dibaca atau belum. Terkadang lidah terasa berat dalam membaca bacaan shalat. Bahkan ada yang merasa sesak nafas pada saat shalat atau ketika membaca Al-Quran atau tiba-tiba mengantuk pada saat mendengar bacaan Al-Quran.
Membenci suara Adzan, malas dan berat melangkah ke mesjid untuk melakukan shalat berjama’ah. Malas shalat jumat atau sering tertidur ketika shalat jumat.

4. Mengalami gangguan pada waktu tidur, seperti:
Susah tidur kecuali setelah lama bersusah payah. Tidak bisa tidur kecuali setelah larut malam, atau baru terasa mengantuk ketika menjelang subuh. Akhirnya sulit bangun subuh, bahkan sering tidak mendengar adzan subuh.
Terkadang tertawa, menangis, merintih, mengaduh dan berteriak saat tidur, atau tiba-tiba berdiri dan berjalan di saat tidur lelap.
Sering mimpi mengejutkan, mimpi menakutkan, ketindihan, mimpi berada di pekuburan atau berada tempat-tempat sepi dan menyeramkan. Atau dalam mimpinya melihat orang yang aneh seperti tinggi sekali, besar sekali, pendek sekali, makhluk jelek dan menakutkan.
Dalam mimpinya sering melihat binatang seperti kucing, ular, tikus, anjing, harimau dan yang lainnya. Hanya melihat atau digigit, dikejar-kejar, berkelahi, dimangsa dan seterusnya.

5. Gangguan Lain
Tak kunjung menemukan jodoh, atau sering batal menikah. Jika sudah menikah, mudah cerai dan banyak pertengkaran dalam rumah tangganya. Atau setelah lama menikah, tak kunjung punya momongan (mandul) atau sering keguguran.
Sering mendengar bisikan di dada dan telinga, dapat melihat sosok-sosok gaib dan dapat berkomunikasi dengannya. Atau dapat meramal dan membaca pikiran orang lain.
Sering mencium bau wangi atau bau busuk yang tak ada wujudnya, baik di rumah sendiri, di rumah orang lain atau di tempat lainnya.

6. Gangguan Pada Anak-anak
Anak indigo, yaitu anak memiliki kemampuan melihat penampakan jin, mampu mengobati dan meramal. Biasanya disebabkan leluhurnya yang memiliki ilmu hitam. Ini adalah penyakit, bukan keistimewaan.
Anak yang hyperaktif atau yang sebaliknya sangat pendiam, anak autis (keterbatasan mental & jasad), anak yang pemarah dan pembangkang serta anak yang sangat membenci ibunya atau ayahnya. Demikian juga anak yang malas mendirikan shalat dan malas belajar Al-Quran.
Anak yang sering rewel atau menangis di waktu-waktu tertentu, terkadang matanya melihat atau fokus ke suatu tempat, kadang sambil menunjuknya.
Anak yang mudah tersinggung, mudah marah, senang mengadu domba, sering menyakiti diri sendiri dan orang lain.

13 Maret 2016

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha Masjid Imanuddin 12 Maret 2016 Ustadz Rahmatullah Konsekuensi Hidup Setelah Mati

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha Masjid Imanuddin
Tanggal : 12 Maret 2016
Pemateri : Ustadz Rahmatullah
Tema : Konsekuensi Hidup Setelah Mati

Yuk semangat menuntut ilmu agama :
Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama. (HR. Bukhari)

Jika melangkahkan kaki ke majelis ilmu, langkah itu memudahkan kita menuju surga :
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR Muslim)

Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat dan pelajaran. Cukuplah keyakinan sebagai kekayaan. Dan cukuplah ibadah sebagai kegiatan yang menyibukkan
https://buletin.muslim.or.id/akhlaq/kematian-tidakkah-kita-mengambil-pelajaran

Jangan sampai kita melupakan nikmat sehat dan sempat
Hadist : Ada dua perkara yang sering dilupakan oleh manusia yakni nikmat kesehatan serta kesempatan

Allah menilai kita siapa yang paling baik amalnya
Qs Al Mulk : 2
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun

Dunia itu hanya tempat bercocok tanam, maka menanamlah yang baik, yang bermanfaat, yang membawa kebaikan bagi diri maupun untuk orang lain. Jangan menunggu hasil panen langsung di Dunia, tapi bersabarlah untuk terus menanam, dan bergembiralah kelak untuk memetik hasil panennya di Akhirat. Mari menanam di Dunia, sambutlah panen penuh suka cita di Akhirat
http://www.salingsapa.com/video/read/kajian/8313/menanam-di-dunia-panen-di-akhirat.html

Kita hidup di dunia hanya sekejap saja dibandingkan dengan di akhirat
Qs Al Hajj : 47
Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu

Qs Al Ma'arij : 4
Dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun

Manfaatkan usia yang pendek untuk beribadah maksimal
Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, sedikit yang melampaui itu - HR Trimidzi

Prinsip hidup muslim :
Qs Al An'am : 162
sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Pemelihara alam semesta

Rumua kehidupan muslim :
Qs Adz Dzariyat : 56
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku

Kematian bisa datang kapan saja :
Qs Al Hijr : 5
Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (nya)

Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah)

Bagi seorang muslim, harta sesungguhnya adalah :
1. Makanan yang dimakan sampai habis
2. Pakaian yang dipakai sampai lusuh
3. Harta yang di-infaq-kan di jalan Allah

Potensi manusia memiliki sifat :
1. Fujur
2. Taqwa
Qs Asy Syams : 8
Maka Dia mengilhamkan (kepada setiap jiwa) jalan dosanya dan jalan taqwanya

Kodrat seluruh manusia adalah muslim :
Qs Al A'raf : 172
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)

Imam Ibnu Qoyim al-Jauziyah pernah mengatakan, “Sesungguhnya setan tidak memiliki pintu masuk ke dalam dada manusia selain dari pintu nafsu. Setan senantiasa mengintai manusia, kiranya dari arah mana ia bisa masuk, lalu merusak hati serta amalan hamba tersebut. Namun setan tidak mendapati pintu masuk dan tidak pula ia dapati jalan menuju ke sana selain dari nafsunya. Lalu setan pun ikut dalam arus nafsu tersebut sebagaimana ikut larutnya racun dalam aliran darah di setiap urat-urat
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120110072011AAocJHG

Orang yang berbuat baik pahalanya surga dan bisa berjumpa dan melihat wajah Allah
Qs Yunus : 26
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Ta’ala). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya

Qs Al Kahfi : 110
Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya

Adab Muslim terhadap Fenomena Gerhana Matahari :
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Gerhana matahari dan bulan tidak terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihat gerhana matahari atau gerhana bulan maka segeralah mengingat Allah, bertakbir, sholat dan bersedekah!” (HR. Bukhari)

Manusia lahir bayi dalam kondisi lemah, dewasa kuat, manula kembali lemah
Qs Ar Rum : 54
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.

Jika sudah mencapai usia 40, Perbanyak doa ini
Qs Al Ahqaf : 15
... Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri

Sambutan Allah kepada penghuni surga
Qs Al Fajr : 30
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku

Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang (HR Tirmidzi)

06 Maret 2016

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha Masjid Imanuddin 5 Maret 2016 Ustadz Hilman Rosyad, MA Meraih Berkah Dengan Keluarga

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha Masjid Imanuddin
Tanggal : 5 Maret 2016
Pemateri : Ustadz Hilman Rosyad, MA
Tema : Meraih Berkah Dengan Keluarga

Islam adalah agama yg sempurna
Qs Al Maidah : 3
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Kebebasan yang dijamin dalam Islam :
1. Kebebasan dalam beragama
2. Kebebasan dalam berpikir
3. Kebebasan hidup

Bebas berpikir dan hidup namun sesuai tuntunan agama
Qs Al Hujurat : 12-13
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu, memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu, dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal

Tuntunan agama juga mengatur tentang hukum qisas :
QS al-Baqarah : 178
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu (bila kamu mau) qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh, orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita ...

QS al Maidah : 45
Telah kami tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Taurat) bahwa jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka pun ada qishash-nya. Barang siapa yang melepaskan hak qishash-nya, maka melepaskan itu menjadi penebus dosa baginya

4. Kebebasan dalam berekonomi
5. Kebebasan dalam berkeluarga dan berketurunan

Hati hati dengan maraknya atheist. Contohnya di Korea selatan dimana sekitar 22% pemeluk Budha, 29% Kristen, 46% Atheist, dan 3% sisanya tersebar di berbagai agama-agama lain.

Jangan betah menjomblo
Qs An Nur : 32
Dan kawinlah laki-laki dan perempuan yang janda di antara kamu, dan budak-budak laki-laki dan perempuan yang patut buat berkawin. Walaupun mereka miskin, namun Allah akan me­mampukan dengan kurniaNya karena Tuhan Allah itu adalah Maha Luas pemberianNya, lagi Maha Mengetahui (akan nasib dan kehendak hambaNya)

Tujuan menikah adalah memunculkan kecenderungan, merasa tentram dan rasa kasih sayang
Qs Ar Rum : 21
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Jangan egois, Kalau mau masuk surga, ajak keluarga kita bersama sama
Qs At tahrim : 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

Bagaimana ciri ciri istri sholehah ?
Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya (HR Abu Dawud)

Jangan sampai harta, anak anak menjauhkan kita dari Allah
Qs At Tagabun : 15
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Qs At Tagabun : 14
Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Pentingnya silahturahim dengan seluruh manusia
Qs An Nisa : 1
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu

Macam macam :
1. Keluarga inti
2. Keluarga besar

Menjadi laki laki atau perempuan adalah kodrat

Syarat menikah :
1. Pastikan lawan jenis
2. Pastikan mau sama mau
3. Pastikan mengikuti syariat islam
a. Agama yg sama
b. Dapatkan ridho orang tua
c. Ikhlas

Pernikahan itu didasari :
1. Rasional objective
2. Subyektif emosional

Keutamaan menikah dengan wanita yang pintar dalam agama agar kita beruntung :
Wanita itu dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kemuliaan nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka nikahilah wanita yang baik agamanya niscaya kamu beruntung (HR Muslim)

Menikah bukan karena biologis dan sosiologis semata, Keluarga harmonis syaratnya melibatkan Allah dalam segala aktivitas

Syarat menjaga keharmonisan adalah Menjaga keberduaan dgn suami/istri

Interaksi/Pola hubungan :
- Dependent
- Independent/Mandiri

Pola hubungan suami istri :
- dependent dependent
- Independent independent
- dependent independent
- Independent dependent

Pola interaksi yang bagus adalah interdependent

Bagaimana jika anak ada kecenderungan ke arah lgbt :
1. Arahkan kodratnya sesuai jenis kelaminnya
2. Hati hati dengan unisex toys

Kesejatian perempuan adalah ibu dan istri
Kesejatian laki laki adalah ayah dan suami

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut