09 Mei 2016

Tabligh akbar Masjid Raya Bintaro Jaya 8 Mei 2016 Ustadz Bachtiar nasir Menyambut Ramadhan dengan masuk bersama sama sekeluarga ke surga

Event : Tabligh akbar Masjid Raya Bintaro Jaya
Tanggal : 8 Mei 2016
Pemateri : Ustadz Bachtiar nasir
Tema : Menyambut Ramadhan dengan masuk bersama sama sekeluarga ke surga

Semoga kita semua bisa menjadi penghuni Surga ‘Adn
Surga ‘Adn ini diciptakan oleh Allah Swt. dari intan putih. Calon penghuni Surga ‘Adn antara lain :

1. Orang yang bertakwa kepada Allah Swt.
“(Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), ‘Salaamun`alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.’” (Q.S. An-Nahl [16]: 31-32)

2. Orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
“Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (Yaitu) surga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (Q.S. Thaahaa [2]: 75-76)

3. Orang yang banyak berbuat baik.
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.” (Q.S. Fathir [35]:32-33)

4. Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan.
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (Q.S. Ar Ra’d [13]: 22-23)
http://safirasafitriaulia.blogspot.co.id/2011/08/macam-macam-surga-dan-penghuninya.html

Bagaimana cara masuk bersama sama sekeluarga ke surga ? Sekeluarga harus saling mengingatkan dalam kebaikan dan dahsyatnya siksa neraka
Qs At Tahrim : 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

Pastikan memberi bekal tauhid yang kokoh untuk anak keturunan kita
Qs Al Baqarah : 132-133
Dan telah memesankan (pula) Ibrahim dengan itu kepada anak-anaknya dan Ya'qub. Wahai anak-anakku, sesungguh­nya Allah telah memilihkan untuk kamu suatu agama. Maka janganlah kamu mati, me­lainkan hendaklah kamu di dalam Muslimin. Atau apakah telah kamu me­nyaksikan seketika telah dekat kepada Ya'qub kematian, tatkala dia berkata kepada anak-anak-nya: Apakah yang akan kamu sembah se­peninggalku ? Mereka men­jawab: Akan kami sembah Tuhan engkau dan Tuhan bapak-bapakmu, Ibrahim dan Ismail dan Ishaq yaitu Tuhan Yang Tunggal, dan kepada­Nyalah kami akan menyerah diri (Muslimin).

Adalah tugas orang tua untuk memberikan bekal tauhid kepada anaknya
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya?

Istilah anak yang disebutkan di dalam al Quran :
1. Anak sebagai qurrota a'yun :
QS Al Furqon : 74
Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

2. Anak sebagai Dzurriyatun Thoyyibah :
Qs Ali Imran : 38
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Rabbnya seraya berkata: Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.

3. Anak sebagai as sholihin :
Qs As Saffat : 100
Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

4. Anak sebagai MUSUH
Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi MUSUH bagimu maka BERHATI-HATILAH kamu terhadap mereka dan jika kamu MEMAAFKAN dan TIDAK MEMARAHI serta MENGAMPUNI maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. At Taghabuun 64:14)

5. Anak sebagai Fitnah/Cobaan
Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S. Ali Imran 3:14)

Artinya: Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Q.S. Al Anfaal 8: 28)

Artinya: Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir. (Q.S. At Taubah 9: 85)

Artinya: Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al Munafiquun 63:9)

Artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS At Taghaabun 64: 15)

6. Anak sebagai PERHIASAN DUNIA
Harta dan anak-anak adalah PERHIASAN KEHIDUPAN DUNIA tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Q.S. Al Kahfi 18:46)

Bagaimana tipsnya masuk bersama sama sekeluarga ke surga ?
1. Tanamkan tauhid serta rasa takut hanya kepada Allah
2. Jauhi syirik, Ajarkan menggantungkan harapan hanya kepada Allah
3. Ajarkan pendidikan dengan rasa cinta dan disiplin dalam menjalankan syariat
4. Perbanyak doa yang diajarkan Nabi Daud :
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi)

5. Perbanyak doa ketika akan melepas anak untuk sekolah atau bekerja
Dari Abdullah al-Khathmi -radhiyallahu’anhu-, dia berkata: “Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak melepas keberangkatan pasukan beliau maka beliau membaca doa, ‘Astaudi’ullaha diinakum wa amaanatakum wa khawaatima a’maalikum‘ (Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama kalian, amanat yang kalian emban, dan akhir penutup amal kalian).” (HR. Abu Dawud)

Doa Nabi Ibrahim ketika akan meninggalkan istri dan anaknya supaya diberikan keteguhan hati, rezeki dan rasa syukur :
“Ya Tuhan kami. Aku tinggalkan anak dan isteriku di padang pasir yang tandus tanpa pohon berkayu dan buah-buahan. Ya Tuhan kami, teguhkanlah hati mereka dengan mendirikan sembahyang, jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka, kurniakanlah rezeki pada mereka daripada buah-buahan mudah-mudahan mereka bersyukur kepada-Mu.”

6. Perbanyak doa Nabi IBrahim
(Rabbi habli minash shalihin)
Artinya: “Wahai Rabbku, berilah aku keturanan yang shalih.” Lihat Al Quran surat Al Qashshash : 110.

7. Perbanyak doa Nabi Zakariya
(Rabbi Habli min ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka sami’ud du’a)
Artinya: “Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Lihat Al Quran Surat Ali Imran : 38

8. Perbanyak doa jika sudah mencapai usia 40 tahun
Qs Al Ahqaf : 15
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuakudan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

Didalam al Quran, percakapan antara orang tua dan anak tergambar pada :
17 Dialog pengasuhan tersebar di 9 surat
14 dialog antara ayah dan anak
2 dialog antara ibu dan ayah
1 dialog antara ortu tanpa nama dan anaknya

4 macam istri :
a. Istri Sholehah
b. Istri Sayyiah dibawah suami sholeh
c. Istri sholehah dibawah suami sayyiah
d. Ibu sholehah meski tanpa suami

Istilah istri yang disebutkan di dalam al Quran

1. Istri sebagai MUSUH (lihat tipe anak sebagai musuh)
Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi MUSUH bagimu maka BERHATI-HATILAH kamu terhadap mereka dan jika kamu MEMAAFKAN dan TIDAK MEMARAHI serta MENGAMPUNI maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. At Taghabuun 64:14)

2. Istri sebagai Ujian/Fitnah
Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu BERKHIANAT KEPADA SUAMINYA, maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari Allah; dan dikatakan : "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk ". (Q.S. At Tahriim 66:10)

3. Istri sebagai penyejuk hati (lihat tipe anak sebagai penyejuk hati)
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai PENYENANG HATI , dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al Furqan 25:74)

Ketika Umar Bin Khattab Dimarahi Istrinya
Ada seseorang bermaksud menghadap Umar bin khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya.
Sampai ke rumah yang dituju, orang itu menanti Umar ra di depan pintu.
Saat itu ia mendengar istri umar mengomeli diri Umar, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi.
Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam, “Kalau keadaan Amirul Mukminin saja begitu, bagaimana halnya dengan diriku.”
Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali, Umar memanggilnya. Umar bertanya, “Ada keperluan penting?”
Lelaki itu menjawab, “Amirul Mukminin, kedatanganku ini sebenarnya hendak mengadukan perihal istriku lantaran suka memarahiku.
“Tetapi begitu aku mendengar istrimu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali. Dalam hati aku berkata, ‘Kalau keadaan Amirul Mukminin saja diperlakukan istrinya seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku?”
Umar berkata kepada lelaki itu, “Saudara, sesungguhnya aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari istriku karena adanya beberapa hak yang ada padanya. Istriku bertindak sebagai juru masak makananku. Ia selalu membuatkan roti untukku. Ia selalu mencucikan pakaian-pakaianku. Ia menyusui anak-anakku, padahal semua itu bukan kewajibannya. Aku cukup tentram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku. Karena itu aku menerimanya sekalipun dimarahi.”
https://www.facebook.com/KisahPenuhHikmah1/posts/481063918640385

Ajarkan keluarga untuk senantiasa bersyukur
Qs ibrahim : 7
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Semoga keluarga kita bisa merasakan kenikmatan tertinggi yaitu melihat wajah Allah di dalam surga
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Ta’ala). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya” (QS Yunus:26).

Jangan berputus asa jika ada anggota keluarga yang masih jauh dari “hidayah” Allah, Perbanyak doa :
'Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik'

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” (HR.Tirmidzi)
Jangan sampai kita menjadi pribadi yang ada di dalam lirik lagu ini :
Bermata tapi tak melihat
Bertelinga tapi tak mendengar
Bermulut tapi tak menyapa
Berhati tapi tak merasa

Berharta tapi tak sedekah
Berbenda tapi tak berzakat
Berilmu tapi tak beramal
Berjalan tapi tak terarah

Semoga kita terhindar dari hal-hal sedemikian
Semoga kita menjauh dari sikap sedemikian

Beramal tapi kurang ikhlas
Berjanji tapi suka lupa
Bergunjing hampir tiap hari
Berkata tapi menyakitkan

Perbanyak doa agar dijauhkan dari rasa malas dalam melaksanakan shalat
Qs ibrahim : 40-41
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)

Pola pendidikan seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib RA dilalui dalam 3 tahap :
1. Pada 7 tahun pertama, perlakukan anak sebagai raja (0-7 th)
Yang dimaksud di sini, bukan berarti kita menuruti semua keinginan anak, melainkan memberikan perhatian penuh kepada anak, karena di usia inilah mereka mengalami masa emas. Saat maksimal pembentukan sel otak 70%, dan kemampuan anak menyerap informasi masih sangat kuat. Jangan serahkan sepenuhnya pada pengasuh, jangan sepenuhnya pada nenek-kakeknya. Rawatlah mereka dengan tangan kita. Perhatian kecil yang sederhana tapi tulus dari lubuk hati.

2. Pada 7 tahun kedua, perlakukan anak sebagai tawanan perang (7-14 th)
Serem yaaa dengernya tawanan perang. Maksudnya adalah mulai mendisiplinkan anak. Rasulullah SAW pun bersabda, untuk menyuruh anak-anak untuk shalat di umur 7 tahun, lalu memukulnya jika tidak shalat di umur 10 tahun. Pada fase kedua inilah akan terjadi pubertas. Anak harus dipersiapkan disiplin sebelum menginjak pubertas dimana semua ketentuan rukun Islam (Shalat, Puasa, dll) harus ia lakukan sendiri dan akan menjadi dosa jika ia tinggalkan.

3. Pada Fase Ketiga setelah 7 th kedua (14 tahun ke atas), perlakukan anak sebagai sahabat.
Di usia ini, anak bergulat dengan pencarian jati diri. Ia mengalami banyak peristiwa emosional dan sensitif dengan tubuhnya sendiri. Ajak anak untuk sering berbagi cerita, curhat, dan ajak pula teman-temannya untuk akrab dengan kita. Dengan begitu kita bisa mengontrol anak tanpa harus mengekang. Dan jiwa jati diri anak akan terbentuk dengan baik karena adanya kepercayaan dari orang tua.
http://www.dakwatuna.com/2012/02/03/18085/usia-7-tahun/

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha 7 Mei 2016 Ustadz Satria Hadi Lubis Mengambil hikmah dari Isra' Mi'raj sebagai tonggak jihad

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha
Tanggal : 7 Mei 2016
Pemateri : Ustadz Satria Hadi Lubis
Tema : Mengambil hikmah dari Isra' Mi'raj sebagai tonggak jihad

Tersebutlah dalam sirah Nabawiyah bahwa Rasulullah SAW ditinggal mati oleh dua orang; Khadijah -radhiyallahu ‘anha- dan Abu Thalib. Padahal, selama ini dua orang tersebut telah berperan besar bagi dakwah Islamiyah.

1. Ummul Mukminin Khadijah -radhiyallahu ‘anha- , sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits, adalah :
– Wanita dan bahkan manusia pertama yang beriman kepada Rasulullah SAW.
– Seorang mukmin yang mengorbankan seluruh hartanya untuk dakwah, dan
– Seorang istri, yang darinya Rasulullah SAW mempunyai anak (keturunan).

2. Abu Thalib, meskipun belum beriman, namun, mengingat posisinya sebagai paman Rasulullah SAW, ia telah membela Rasulullah SAW dengan sangat luar biasa.

Namun, di tahun itu, keduanya meninggal dunia, maka beliau SAW sangat bersedih, dan karenanya, tahun itu disebut ‘amul huzni (tahun kesedihan). Kesedihan itu semakin lengkap, manakala Rasulullah SAW mencoba membuka jalur dakwah baru, Thaif. Siapa tahu, Thaif yang sejuk, dingin, hijau, mempunyai pengaruh besar terhadap warganya, sehingga sikap mereka barangkali sejuk dan segar dalam menerima dakwah beliau SAW. Tidak seperti Mekah (saat itu) yang keras, semuanya tertutup batu, sehingga “membatu” sikap mereka terhadap dakwah. Namun, bukannya kedatangan Rasulullah SAW di Thaif disambut, tapi malah disambit.

Singkat cerita, dalam perjalanan pulang ke Mekah, terjadi tiga peristiwa :

1. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang bernama Adas, dari Nainuwa, kampung halaman nabi Yunus AS. Dalam pertemuan itu, Adas menyatakan masuk Islam. Hal ini seakan mengatakan kepada Rasulullah SAW: “Jangan bersedih wahai Muhammad, kalau orang Mekah, orang Arab tidak mau beriman, jangan bersedih, nih buktinya, orang Nainuwa mau beriman”.

2. Rasulullah SAW bertemu dengan sekelompok jin, dan saat dibacakan Al-Qur’an kepada mereka, mereka menyatakan beriman. Hal ini seakan memberi message kepada Rasulullah SAW: “Seandainya pun seluruh manusia tidak mau beriman, engkau pun tidak peru bersedih wahai Muhammad SAW, sebab, bangsa jin telah membuktikan bahwa mereka siap beriman kepadamu”.

3. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Hal ini seakan berkata kepada Rasulullah SAW: “Bahkan, seandainya pun seluruh penghuni bumi, baik manusia maupun jin, tidak mau beriman kepadamu wahai Muhammad, engkau pun tidak perlu bersedih, sebab, buktinya, masyarakat langit semuanya gegap gempita menyambut kedatanganmu”.

Dari sudut pandang ini, peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan tasliyah (pelipur lara) yang sangat luar biasa bagi Rasulullah SAW.
Lalu apa pelipur lara kita?
Mestinya adalah shalat, sebab oleh-oleh Isra’ dan Mi’raj utamanya adalah shalat, dan Rasulullah SAW menjadikan shalat sebagai qurratu ‘ain dan sekaligus rahah (rehat)
https://saripedia.wordpress.com/tag/tahun-kesedihan/

Apa yang membedakan antara Martabat Muslim, Mukmin, Mukhsin, Mukhlis, dan Muttaqin?

Muslim : Orang yang beragama Islam. Menunjukkan orang yang menyerah diri/tunduk kepada Allah swt.
Mukmin : orang Islam yang beriman
Muhsin : Orang Mukmin yang mencapai tahap Ihsan

Hadist : Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

Mukhlis : Seorang Muhsin mengerjakan ihsan itu semata-mata karena berbakti kepada Tuhan, bukan karena mengharapkan pujian, sanjungan, pangkat dan lain-lain, akan tetapi sungguh-sungguh ikhlas
Muttaqin : Orang Mukmin yang bertaqwa

http://muslim-mukmin-mukhsin-mukhlis-mut.blogspot.com/

Shalat adalah Mi'raj nya Orang Mukmin

Pergunakan sebagian waktu malam untuk shalat dan membaca Al Quran
Qs Al Muzzamil : 1-4
Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu. Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan

Dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang atau meniatkan diri untuk berperang, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan."

Imam an Nawawi rahimahullah berkata dalam al Minhaj, "maknanya siapa yang melakukan ini, maka dia mirip dengan orang-orang munafik yang tertinggal dari jihad dalam sifat ini. Sebab meninggalkan jihad adalah satu cabang kemunafikan." (Al Minhaj: 13/50)
http://www.voa-islam.com/read/jihad/2010/02/15/3333/harus-ada-niat-untuk-berjihad/;#sthash.Eul1RT5N.dpuf

Majelis Taklim Baburrahmah 4 Mei 2016 Ustadz Haikal Hassan

Event : Majelis Taklim Baburrahmah
Tanggal : 4 Mei 2016
Pemateri : Ustadz Haikal Hassan

Semoga kita bisa menteladani kecintaan Nasibah bin Ka'ab kepada Rasulullah
Kisah tentang Nasibah bin Ka’ab

Nasibah bin Ka’ab adalah putra dari Abdulloh bin Kaab yang bergelar Ummu Umaroh , Beliau  sosok wanita pertama yang mengangkat senjata berperang bersama Rosululloh Saw dalam perang UHUD yang telah menewaskan ribuan Sahabat – sahabat Rosululloh saw termasuk keluarga Nasibah bin Ka’ab yang semuanya gugur ikut berperang mendampingi Rosululloh saw. Ketika kaum Muslimin yang dipimpin Rosululloh saw berperang di Bukit UHUD , kala itu Nasibah bin Ka’ab sedang berada di rumah dan berkumpul dengan anggota keluarganya. Nasibah mendengar Teriakan riuh dan gema Takbir ‘Alloh huakkbar”, dan Nasibah memberitahu suaminya “Sa’id ” bahwa Rosululloh  SAW dan pasukannya sedang bertempur di bukit UHUD. Seketika itu bangkitlah Sa’id dan menyuruh istrinya mempersiapkan Kuda dan senjata untuk ikut bergabung dengan rosululloh berperang melawan tentara kafir. Bawalah Pedang ini dan jangan Pulang sampai kau memperoleh kemenangan” kata Nasibah memberi semangat suaminya yang akan berperang. Ditatap wajah istrinya dengan penuh Cinta berangkatlah Sa’id dan bergabung dengan Rosululloh saw dan Rosulpun menatap Said dengan senyuman.

Dengan gagah Said bertempur dengan pasukan kafir hingga akhirnya Said gugur ditebas pedang oleh tentara kafir. Lalu Rosululloh mengutus Sahabat untuk menemui istri Sa’id dirumah bahwa suaminya telah gugur. Berangkatlah utusan tersebut untuk menemui Nasibah bin Kaab istri Sa’id di rumah. “Assalamualaikum ” Wahai Nasibah ada Salam dari Rosululloh dan Suamimu Said telah gugur ” ,kata Utusan Rosululloh .”  Innalillahi wa inna ilahi roji’un  , alhamdulillah suamiku telah memperoleh kemenangan , lihatlah Wahai kedua anakku , Ayahmu telah memperoleh kemenangan , dia telah menjadi Syahid, Ibu menangis bukan karena sedih kehilangan Ayahmu Nak….tapi ibu sedih karena tidak ada yang menggantikan ayahmu untuk berjuang bersama Rosululloh . Bangkitlah Amar putra tertua Nasibah bin Kaab ,  Wahai ibu biar aku yang menggantikan posisi ayah untuk berjuang bersama Nabi Muhammad saw . Alhamdulillah pergilah Nak….jangan kau biarkan Rosulullloh terluka. Berangkatlah Amar bin Said bersama utusan Rosululloh dan menghadap Rosululloh SAW. Wahai Rosululloh Saya Amar putra Said akan bergabung dengan mu membela agama Alloh.  Rasululloh saw memeluknya dengan haru” Engkau pemuda islam sejati dan Alloh memberkatimu. Bertempurlah Amar bin Said dengan gagahnya menghalau pasukan kafir. Hingga akhirnya Amar gugur sebagai Syahid. Datanglah utusan kembali  menemui Nasibah bin Ka’ab dan mengabarkan berita gugurnya Amar putra tertua Nasibah. Meneteslah air mata Nasibah mendengar berita tersebut, melihat hal itu Ututsan Rosululloh mencoba menghiburnya . Namun Nasibah dengan Tegar mengatakan “Aku menangis bukan karena kehilangan putraku Amar , tapi siapa lagi yang aku utus untuk membantu Rosululloh saw berperang, sedangkan putra keduaku Saad masih terlalu remaja untuk ikut berperang melawan pasukan kafir ” Tiba tiba Saad putra kedua Nasibah bangkit’ Wahai ibu biar aku masih remaja izinkan aku juga membantu Rosulullloh dan akan aku buktikan bahwa aku mampu berperang seperti Ayah dan kakakku. Mendengar hal itu bukan main senangnya Nasibah bin Kaab, Alhamdulillah berangkatlah nak sampaikan salam ku untuk Rosululloh . Walaupun masih remaja namun kemampuan Saad untuk bertempur sangat luar biasa, banyak pasukan kafir yang tewas ditangan Saad. Bak singa mengamuk Saad mempora porandakan pertahanan pasukan kafir, hingga akhirnya sebilah anak panah menembus jantungnya dan gugurlah Saad dengan senyum kemenangan. Dan rosulullloh pun  kembali mengutus sahabatnya untuk menyampaikan gugurnya Saad kerumah Nasibah . Wahai sahabat Rosul aku sudah tidak punya siapa siapa lagi , hanya tubuh renta ini yang aku  miliki maka bawalah aku menemui Rosululoh untuk ikut berperang dengannya dengan lantang Nasibah mengutarakan Niatnya untuk berperang bersama Rosululloh. Menghadaplah Nasibah menemui Rosululloh untuk ikut angkat senjata bersamanya.” Wahai Nasibah belum waktunya perempuan untuk angkat senjata kata Rosululloh, untuk itu kau Rawatlah para prajurit yang terluka karena pahalanya sama dengan orang yang berperang.

Nasibah   turut berjuang bersama pasukan muslimin dalam perang Uhud. Nasibah  hanya  membawa kantong air untuk memberi minum para pejuang serta perban untuk membalut luka mereka. Namun saat Nasibah  melihat kemenangan kaum muslimin yang telah digenggam tiba tiba  lepas karena banyak pasukan yang tidak menaati rasullulloh,Pasukan Rasululloh meninggalkan Bukit Uhud dan beberapa mereka mengumpulkan harta rampasan Perang  dan Nasibah  melihat orang orang  meninggalkan rasululloh, maka Nasibahpun  pun maju untuk membentengi rasullulloh dari serangan orang- orang kafir  kafir. Ia berjuang begitu gigih demi melindungi Rosululloh SAW, dengan sebilah pedang Nasibah ikut berperang melindungi Rosululloh . Orang orang yang tadinya meninggalkan rosululloh tercengang  ketika Rosulullloh di serang oleh pasukan kafir. Keadaan semakin kacau pasukan Rosululloh banyak yang gugur. Tangan Kanan Nasibah putus terhempas pedang kaum Kafir, namun tak mematahkan semangatnya untuk tetap berjuang membela agama Alloh. Dengan lengan yang putus Nasibah mencari Rosululloh dan merasa khawatir akan keselamatan Rosululloh dan hatinya galau takut Rosululloh Saw terluka, dan tiba tiba Pedang kaum kafir menebas lehernya robohlah tubuh Nasibah ketanah . dan seketika itu pula langit menjadi Gelap dan mendung . kedua pasukan yang saling bertempur terperangah melihat kejadian tersebut.  Rasululloh saw pun bersabda” Kalian lihat langit tiba tiba mendung? itu adalah bayangan ribuan malaikat yang menyambut kedatangan arwah Nasibah Syahidah yang perkasa”

https://sachrony.wordpress.com/2009/02/17/nasibah-bin-kaab-mujahidah-yang-dirindukan-surga/

Berikut beberapa peraturan dalam berperang yang harus dipatuhi oleh umat Muslim ketika berperang melawan musuh :

Dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan damai
Dilarang membunuh wanita dan anak-anak kecuali mereka ikut berperang maka boleh diperangi
Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit
Dilarang membunuh pekerja (orang upahan)
Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah.
Dilarang memutilasi mayat musuh,
Dilarang membakar pepohonan, merusak ladang atau kebun
Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan
Dilarang menghancurkan desa atau kota

https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perang_Islam

Semoga kita bisa menteladani amal kebaikan Abu Bakar Ash shiddiq
Dalam sebuah hadits diceritakan :

“Suatu ketika Nabi saw. shalat Subuh. Setelah selesai shalat, beliau bertanya, “Siapa diantara kalian yang pagi ini berpuasa?” Umar menjawab, “Wahai Rasulullah sebelum tidur tadi malam, saya tidak berniat puasa, dan pagi ini saya tidak berpuasa.” Abu Bakar berkata, “Saya wahai Rasulullah, sebelum tidur tadi malam saya berniat puasa, dan pagi ini saya berpuasa.” Kemudian Nabi saw. bertanya lagi, “Siapa diantara kalian yang pagi ini telah menjenguk orang sakit?” Umar berkata, “Baru saja kita menunaikan shalat Subuh, bagaimana kita dapat menjenguk orang sakit?” Abu Bakar berkata, “Saya wahai Rasulullah, orang-orang memberitahuku bahwasanya saudaraku –seiman—Abdurrahman bin Auf menderita sakit kepala maka saya menghampirinya dalam perjalanan, setelah itu saya menuju masjid.” Kemudian Nabi saw. bertanya lagi, “Siapa diantara kalian yang pagi hari ini sudah bersedekah?” Umar menjawab, “Wahai Rasulullah, kita selalu bersamamu semenjak kita selesai mengerjakan shalat, bagaimana kita dapat bersedekah?” Abu Bakar berkata, “Saya wahai Rasulullah, ketika saya memasuki masjid, ternyata ada orang yang sedang meminta-minta dan kebetulan cucuku dari Abdurrahman bin Abu Bakar memiliki sepotong roti, lantas aku mengambilnya dan memberikannya kepada pengemis itu.” Maka Nabi saw. bersabda, “Aku memberi kabar gembira akan surga, aku memberi kabar gembira akan surga.”
Oleh karena itu, Umar berkata: “Abu Bakar selalu mengungguliku dalam hal kebaikan.” Karena hal ini juga Ali berkata: “Abu Bakar adalah seorang pemenang, demi Allah tidaklah kami saling berlomba-lomba dalam kebaikan melainkan Abu Bakar adalah pemenangnya.”

http://mosleminfo.com/tokoh/abu-bakar-as-siddiq-sang-khalifah-pertama-2/

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut