16 Juli 2009

Pengajian Masjid Daarut Tauhid sektor 9 Bintaro 16 Juli 2009

Event : Pengajian Masjid Daarut Tauhid sektor 9 Bintaro
Tanggal : 16 Juli 2009
Pembicara : Hj. Anna Farida Spd MM Phd
Tema : Parenting ( Komunikasi dengan pasangan )

Syukur akan membuahkan kesabaran, sabar membuahkan kekuatan

Masalah yang kita hadapi di dunia ini apabila dihadapi dengan iman, akan membuahkan sesuatu yang manis di akhirat nanti.

Perbandingan antara dunia di akhirat itu sama seperti 1 hari akhirat = 50.000 tahun di dunia, oleh karena itu berfikirlah ulang sebelum melakukan dosa, mengingat azabnya sangat lama.

Dengan bertambahnya ilmu, justru kita diuji dengan bertambahnya masalah, solusinya adalah bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut sesuai tuntunan agama.
Pengetahuan dalam hidup adalah ilmu, pengalaman serta pencerahan yang kita dapatkan baik dari diri sendiri maupun sharing orang lain.

Gunakan pola pikir variatif, melakukan tindakan yang variatif.

Tambah ilmu kita dengan belajar agama, serta melaksanakan amal, kesabaran, ketegaran dan sharing.

Kalau kurang iman, jiwa kita mudah depresi.

Obat bagi jiwa kita adalah : Hadapi Jalani Nikmati dan Syukuri (HJNS)

Penyakit dalam diri kita bersumber pada mindset, oleh karena itu sugesti jadi obat yang paling mujarab.

Cara bersyukur kepada Allah adalah dengan beramal sholeh kepada fakir miskin yang ada di sekeliling kita, berzakat, hibah serta mewakafkan harta benda kita untuk kepentingan agama

Berdoalah untuk kesehatan jiwa dan raga

Orang makan dari hasil uang haram atau subhat (harta yang tidak jelas asal usulnya apakah haram atau halal atau perbatasan), maka rumah tangganya akan hancur , tinggal tunggu waktu saja.

Lakukan sedekah setiap hari, berapapun jumlahnya, jadikan sebagai suatu kebiasaan.

Ingat “sedekah itu berfungsi untuk mencegah datangnya musibah”

Lakukan sedekah dengan jujur, ikhlas, serta tulus.

Salah satu bentuk bersyukur adalah dengan berbagi (baik ilmu, tenaga, pikiran, potensi)

Kalau kita percaya dan yakin pada Allah, hidup ini terasa ringan.

Hanya Allah yang tidak pernah bosan mendengarkan keluhan kita, tidak pernah bosan untuk dimintai pertolongan.

Orang tua adalah soulmate bagi keluarganya.

Perbaiki komunikasi orangtua terhadap anaknya.

Kesetiaan antar pasangan suami istri sekarang ini cenderung rentan terhadap gangguan.

Masa depan anak telah diatur oleh Allah, orang tua hanya bersikap mengarahkan dan menfasilitasi saja.

Perilaku parenting di duplikasi oleh anak anaknya

Jangan jadikan anak sebagai investasi orang tua, ingat, orang tua hanya memfasilitasi kecerdasan spiritual dan emosional anak.

Wanita lebih cenderung pada memilih zona aman dalam hidupnya.

Wanita merasa, keluar dari zona aman adalah suatu tantangan yang dikhawatirkan dampaknya bagi dirinya dan keluarganya.

Ciri wanita yang tidak tegar adalah ketika menghadapi permasalahan, dia memilih untuk pergi dari rumah untuk kembali ke orangtuanya.

Pada saat mulai akad nikah, kehidupan itu seperti masuk ke hutan belantara, kita harus siap menghadapi segala permasalahan serta solusinya

Pembentukan keluarga, harus memiliki konsep : apakah itu konsep keagamaan, konsep materialism serta visi misi yang akan diraih.

Ingat hadist Rasulullah “ sebaik baik perhiasan yang lebih baik dari emas dan permata adalah istri yang sholehah”

Ada segolongan suami yang “ istri tenar, suami tak tegar”

Hal tersebut menyebabkan suami jealous dengan kesuksesan istri.

Gunakan kesempatan untuk berbagi hati, suami adalah termpau curhat terbaik dan terdekat.

Suatu saat di rumah tangga pasti ada godaan bagi suami/ istri dalam bentuk “ketidaksetiaan”

Kembalikan semua pada nilai agama, pegang teguh janji kita kepada Allah pada saat ijab qabul.

Balas kedzoliman pasangan dengan kebaikan, insyaAllah Allah pasti memberikan ganjaran pada masing masing suami/ istri.

Nasehat dalam hubungan suami istri agar menjauhi selingkuh di dalam Al Quran

QS An Nur : 30 – 31

“ Katakanlah kepada laki laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
“ Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan menjaga kemaluannya dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang (biasa) terlihat. …”

---

Pada pelaksanaan proses taaruf, yang utama dilakukan oleh orang tua dan calon pasangan adalah :

1. Mengetahui kejelekan masing masing

2. Melakukan pengecekan kesehatan secara lengkap, fisik maupun mental sehingga tidak menimbulkan permasalahan di belakang hari.

---

6 kebiasaan baik sebagai konsistensi wanita yang leading di dalam keluarga islami:

1. Saling memberi kesenangan

2. memberikan kebahagiaan terhadap keluarganya, orang yang ada di sekelilingnya. Memiliki sense of humor, spontanitas, penghargaan, pengertian.

3. Saling menciptakan cinta dan ritual persahabatan.

4. Harus ada timbale balik baik melalui sms/ tlp, bahasa tubuh, komunikasi yang baik antara suami dan istri.

5. Istiqomah dalam memberikan kesenangan bagi suami. “ Kalau waktu pacaran wanita dikejar, setelah menikah wanita yang mengejar”

6. Saling menciptakan tempat yang nyaman untuk membahas permasalahan secara jujur dan terbuka

---

Saling jujur, saling membuka diri, tidak ada sandiwara dalam kehidupan rumah tangga.

Berkomunikasi untuk mengatasi masalah penting

Selalu saling mendekati, jangan menjauh.

Jangan lari dari kenyataan permasalahan rumah tangga, lakukan komunikasi yang terbuka.

Tanamkan berbagi arti

Tentukan philosopi keluarga, tujuan perkawinan, silahturahmi, to be share supaya ada “bargaining position.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut