01 Juni 2016

Blog Baru

Alhamdulillah,

Setelah kurang lebih 7 tahun sejak pertama kali saya menulis dalam blog ini dan setelah menulis kurang lebih sekitar 1313 catatan dalam bentuk artikel, Allah masih memberikan kesabaran dan ketetapan hati untuk terus mengisi dan menulis catatan saya disini.

Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas, mempercantik tampilan dan yang utama untuk menyemangati diri saya sendiri, maka saya dan dibantu oleh suami saya, sudah menyiapkan rumah baru untuk catatan-catatan yang akan datang. Blog baru tersebut tidak hanya sebagai rumah untuk catatan baru, akan tetapi juga menjadi rumah dari artikel saya yang selama ini sudah saya tulis.

Blog pada blogspot ini tidak akan saya hilangkan/hapus karena selain menjadi arsip untuk catatan-catatan lama saya, blog ini juga menjadi catatan sejarah dan pengingat untuk saya pribadi maupun para pembaca yang mengikuti isi dari blog ini.

Silahkan klik link ini untuk dapat membaca pada blog baru saya atau anda masukkan alamat www.niningaidil.id pada browser anda.
Sepertinya banyak kekurangan pada blog baru saya tersebut, inshaAllah sambil berjalannya waktu perbaikan akan terus dilakukan.

Wassalam


09 Mei 2016

Tabligh akbar Masjid Raya Bintaro Jaya 8 Mei 2016 Ustadz Bachtiar nasir Menyambut Ramadhan dengan masuk bersama sama sekeluarga ke surga

Event : Tabligh akbar Masjid Raya Bintaro Jaya
Tanggal : 8 Mei 2016
Pemateri : Ustadz Bachtiar nasir
Tema : Menyambut Ramadhan dengan masuk bersama sama sekeluarga ke surga

Semoga kita semua bisa menjadi penghuni Surga ‘Adn
Surga ‘Adn ini diciptakan oleh Allah Swt. dari intan putih. Calon penghuni Surga ‘Adn antara lain :

1. Orang yang bertakwa kepada Allah Swt.
“(Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), ‘Salaamun`alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.’” (Q.S. An-Nahl [16]: 31-32)

2. Orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
“Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (Yaitu) surga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (Q.S. Thaahaa [2]: 75-76)

3. Orang yang banyak berbuat baik.
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.” (Q.S. Fathir [35]:32-33)

4. Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan.
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (Q.S. Ar Ra’d [13]: 22-23)
http://safirasafitriaulia.blogspot.co.id/2011/08/macam-macam-surga-dan-penghuninya.html

Bagaimana cara masuk bersama sama sekeluarga ke surga ? Sekeluarga harus saling mengingatkan dalam kebaikan dan dahsyatnya siksa neraka
Qs At Tahrim : 6
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan

Pastikan memberi bekal tauhid yang kokoh untuk anak keturunan kita
Qs Al Baqarah : 132-133
Dan telah memesankan (pula) Ibrahim dengan itu kepada anak-anaknya dan Ya'qub. Wahai anak-anakku, sesungguh­nya Allah telah memilihkan untuk kamu suatu agama. Maka janganlah kamu mati, me­lainkan hendaklah kamu di dalam Muslimin. Atau apakah telah kamu me­nyaksikan seketika telah dekat kepada Ya'qub kematian, tatkala dia berkata kepada anak-anak-nya: Apakah yang akan kamu sembah se­peninggalku ? Mereka men­jawab: Akan kami sembah Tuhan engkau dan Tuhan bapak-bapakmu, Ibrahim dan Ismail dan Ishaq yaitu Tuhan Yang Tunggal, dan kepada­Nyalah kami akan menyerah diri (Muslimin).

Adalah tugas orang tua untuk memberikan bekal tauhid kepada anaknya
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya?

Istilah anak yang disebutkan di dalam al Quran :
1. Anak sebagai qurrota a'yun :
QS Al Furqon : 74
Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

2. Anak sebagai Dzurriyatun Thoyyibah :
Qs Ali Imran : 38
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Rabbnya seraya berkata: Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.

3. Anak sebagai as sholihin :
Qs As Saffat : 100
Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

4. Anak sebagai MUSUH
Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi MUSUH bagimu maka BERHATI-HATILAH kamu terhadap mereka dan jika kamu MEMAAFKAN dan TIDAK MEMARAHI serta MENGAMPUNI maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. At Taghabuun 64:14)

5. Anak sebagai Fitnah/Cobaan
Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S. Ali Imran 3:14)

Artinya: Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Q.S. Al Anfaal 8: 28)

Artinya: Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir. (Q.S. At Taubah 9: 85)

Artinya: Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al Munafiquun 63:9)

Artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS At Taghaabun 64: 15)

6. Anak sebagai PERHIASAN DUNIA
Harta dan anak-anak adalah PERHIASAN KEHIDUPAN DUNIA tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Q.S. Al Kahfi 18:46)

Bagaimana tipsnya masuk bersama sama sekeluarga ke surga ?
1. Tanamkan tauhid serta rasa takut hanya kepada Allah
2. Jauhi syirik, Ajarkan menggantungkan harapan hanya kepada Allah
3. Ajarkan pendidikan dengan rasa cinta dan disiplin dalam menjalankan syariat
4. Perbanyak doa yang diajarkan Nabi Daud :
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi)

5. Perbanyak doa ketika akan melepas anak untuk sekolah atau bekerja
Dari Abdullah al-Khathmi -radhiyallahu’anhu-, dia berkata: “Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak melepas keberangkatan pasukan beliau maka beliau membaca doa, ‘Astaudi’ullaha diinakum wa amaanatakum wa khawaatima a’maalikum‘ (Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama kalian, amanat yang kalian emban, dan akhir penutup amal kalian).” (HR. Abu Dawud)

Doa Nabi Ibrahim ketika akan meninggalkan istri dan anaknya supaya diberikan keteguhan hati, rezeki dan rasa syukur :
“Ya Tuhan kami. Aku tinggalkan anak dan isteriku di padang pasir yang tandus tanpa pohon berkayu dan buah-buahan. Ya Tuhan kami, teguhkanlah hati mereka dengan mendirikan sembahyang, jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka, kurniakanlah rezeki pada mereka daripada buah-buahan mudah-mudahan mereka bersyukur kepada-Mu.”

6. Perbanyak doa Nabi IBrahim
(Rabbi habli minash shalihin)
Artinya: “Wahai Rabbku, berilah aku keturanan yang shalih.” Lihat Al Quran surat Al Qashshash : 110.

7. Perbanyak doa Nabi Zakariya
(Rabbi Habli min ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka sami’ud du’a)
Artinya: “Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Lihat Al Quran Surat Ali Imran : 38

8. Perbanyak doa jika sudah mencapai usia 40 tahun
Qs Al Ahqaf : 15
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuakudan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

Didalam al Quran, percakapan antara orang tua dan anak tergambar pada :
17 Dialog pengasuhan tersebar di 9 surat
14 dialog antara ayah dan anak
2 dialog antara ibu dan ayah
1 dialog antara ortu tanpa nama dan anaknya

4 macam istri :
a. Istri Sholehah
b. Istri Sayyiah dibawah suami sholeh
c. Istri sholehah dibawah suami sayyiah
d. Ibu sholehah meski tanpa suami

Istilah istri yang disebutkan di dalam al Quran

1. Istri sebagai MUSUH (lihat tipe anak sebagai musuh)
Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi MUSUH bagimu maka BERHATI-HATILAH kamu terhadap mereka dan jika kamu MEMAAFKAN dan TIDAK MEMARAHI serta MENGAMPUNI maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. At Taghabuun 64:14)

2. Istri sebagai Ujian/Fitnah
Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu BERKHIANAT KEPADA SUAMINYA, maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari Allah; dan dikatakan : "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk ". (Q.S. At Tahriim 66:10)

3. Istri sebagai penyejuk hati (lihat tipe anak sebagai penyejuk hati)
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai PENYENANG HATI , dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al Furqan 25:74)

Ketika Umar Bin Khattab Dimarahi Istrinya
Ada seseorang bermaksud menghadap Umar bin khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya.
Sampai ke rumah yang dituju, orang itu menanti Umar ra di depan pintu.
Saat itu ia mendengar istri umar mengomeli diri Umar, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi.
Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam, “Kalau keadaan Amirul Mukminin saja begitu, bagaimana halnya dengan diriku.”
Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali, Umar memanggilnya. Umar bertanya, “Ada keperluan penting?”
Lelaki itu menjawab, “Amirul Mukminin, kedatanganku ini sebenarnya hendak mengadukan perihal istriku lantaran suka memarahiku.
“Tetapi begitu aku mendengar istrimu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali. Dalam hati aku berkata, ‘Kalau keadaan Amirul Mukminin saja diperlakukan istrinya seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku?”
Umar berkata kepada lelaki itu, “Saudara, sesungguhnya aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari istriku karena adanya beberapa hak yang ada padanya. Istriku bertindak sebagai juru masak makananku. Ia selalu membuatkan roti untukku. Ia selalu mencucikan pakaian-pakaianku. Ia menyusui anak-anakku, padahal semua itu bukan kewajibannya. Aku cukup tentram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku. Karena itu aku menerimanya sekalipun dimarahi.”
https://www.facebook.com/KisahPenuhHikmah1/posts/481063918640385

Ajarkan keluarga untuk senantiasa bersyukur
Qs ibrahim : 7
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

Semoga keluarga kita bisa merasakan kenikmatan tertinggi yaitu melihat wajah Allah di dalam surga
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Ta’ala). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya” (QS Yunus:26).

Jangan berputus asa jika ada anggota keluarga yang masih jauh dari “hidayah” Allah, Perbanyak doa :
'Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik'

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.” (HR.Tirmidzi)
Jangan sampai kita menjadi pribadi yang ada di dalam lirik lagu ini :
Bermata tapi tak melihat
Bertelinga tapi tak mendengar
Bermulut tapi tak menyapa
Berhati tapi tak merasa

Berharta tapi tak sedekah
Berbenda tapi tak berzakat
Berilmu tapi tak beramal
Berjalan tapi tak terarah

Semoga kita terhindar dari hal-hal sedemikian
Semoga kita menjauh dari sikap sedemikian

Beramal tapi kurang ikhlas
Berjanji tapi suka lupa
Bergunjing hampir tiap hari
Berkata tapi menyakitkan

Perbanyak doa agar dijauhkan dari rasa malas dalam melaksanakan shalat
Qs ibrahim : 40-41
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)

Pola pendidikan seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib RA dilalui dalam 3 tahap :
1. Pada 7 tahun pertama, perlakukan anak sebagai raja (0-7 th)
Yang dimaksud di sini, bukan berarti kita menuruti semua keinginan anak, melainkan memberikan perhatian penuh kepada anak, karena di usia inilah mereka mengalami masa emas. Saat maksimal pembentukan sel otak 70%, dan kemampuan anak menyerap informasi masih sangat kuat. Jangan serahkan sepenuhnya pada pengasuh, jangan sepenuhnya pada nenek-kakeknya. Rawatlah mereka dengan tangan kita. Perhatian kecil yang sederhana tapi tulus dari lubuk hati.

2. Pada 7 tahun kedua, perlakukan anak sebagai tawanan perang (7-14 th)
Serem yaaa dengernya tawanan perang. Maksudnya adalah mulai mendisiplinkan anak. Rasulullah SAW pun bersabda, untuk menyuruh anak-anak untuk shalat di umur 7 tahun, lalu memukulnya jika tidak shalat di umur 10 tahun. Pada fase kedua inilah akan terjadi pubertas. Anak harus dipersiapkan disiplin sebelum menginjak pubertas dimana semua ketentuan rukun Islam (Shalat, Puasa, dll) harus ia lakukan sendiri dan akan menjadi dosa jika ia tinggalkan.

3. Pada Fase Ketiga setelah 7 th kedua (14 tahun ke atas), perlakukan anak sebagai sahabat.
Di usia ini, anak bergulat dengan pencarian jati diri. Ia mengalami banyak peristiwa emosional dan sensitif dengan tubuhnya sendiri. Ajak anak untuk sering berbagi cerita, curhat, dan ajak pula teman-temannya untuk akrab dengan kita. Dengan begitu kita bisa mengontrol anak tanpa harus mengekang. Dan jiwa jati diri anak akan terbentuk dengan baik karena adanya kepercayaan dari orang tua.
http://www.dakwatuna.com/2012/02/03/18085/usia-7-tahun/

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha 7 Mei 2016 Ustadz Satria Hadi Lubis Mengambil hikmah dari Isra' Mi'raj sebagai tonggak jihad

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha
Tanggal : 7 Mei 2016
Pemateri : Ustadz Satria Hadi Lubis
Tema : Mengambil hikmah dari Isra' Mi'raj sebagai tonggak jihad

Tersebutlah dalam sirah Nabawiyah bahwa Rasulullah SAW ditinggal mati oleh dua orang; Khadijah -radhiyallahu ‘anha- dan Abu Thalib. Padahal, selama ini dua orang tersebut telah berperan besar bagi dakwah Islamiyah.

1. Ummul Mukminin Khadijah -radhiyallahu ‘anha- , sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits, adalah :
– Wanita dan bahkan manusia pertama yang beriman kepada Rasulullah SAW.
– Seorang mukmin yang mengorbankan seluruh hartanya untuk dakwah, dan
– Seorang istri, yang darinya Rasulullah SAW mempunyai anak (keturunan).

2. Abu Thalib, meskipun belum beriman, namun, mengingat posisinya sebagai paman Rasulullah SAW, ia telah membela Rasulullah SAW dengan sangat luar biasa.

Namun, di tahun itu, keduanya meninggal dunia, maka beliau SAW sangat bersedih, dan karenanya, tahun itu disebut ‘amul huzni (tahun kesedihan). Kesedihan itu semakin lengkap, manakala Rasulullah SAW mencoba membuka jalur dakwah baru, Thaif. Siapa tahu, Thaif yang sejuk, dingin, hijau, mempunyai pengaruh besar terhadap warganya, sehingga sikap mereka barangkali sejuk dan segar dalam menerima dakwah beliau SAW. Tidak seperti Mekah (saat itu) yang keras, semuanya tertutup batu, sehingga “membatu” sikap mereka terhadap dakwah. Namun, bukannya kedatangan Rasulullah SAW di Thaif disambut, tapi malah disambit.

Singkat cerita, dalam perjalanan pulang ke Mekah, terjadi tiga peristiwa :

1. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang bernama Adas, dari Nainuwa, kampung halaman nabi Yunus AS. Dalam pertemuan itu, Adas menyatakan masuk Islam. Hal ini seakan mengatakan kepada Rasulullah SAW: “Jangan bersedih wahai Muhammad, kalau orang Mekah, orang Arab tidak mau beriman, jangan bersedih, nih buktinya, orang Nainuwa mau beriman”.

2. Rasulullah SAW bertemu dengan sekelompok jin, dan saat dibacakan Al-Qur’an kepada mereka, mereka menyatakan beriman. Hal ini seakan memberi message kepada Rasulullah SAW: “Seandainya pun seluruh manusia tidak mau beriman, engkau pun tidak peru bersedih wahai Muhammad SAW, sebab, bangsa jin telah membuktikan bahwa mereka siap beriman kepadamu”.

3. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Hal ini seakan berkata kepada Rasulullah SAW: “Bahkan, seandainya pun seluruh penghuni bumi, baik manusia maupun jin, tidak mau beriman kepadamu wahai Muhammad, engkau pun tidak perlu bersedih, sebab, buktinya, masyarakat langit semuanya gegap gempita menyambut kedatanganmu”.

Dari sudut pandang ini, peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan tasliyah (pelipur lara) yang sangat luar biasa bagi Rasulullah SAW.
Lalu apa pelipur lara kita?
Mestinya adalah shalat, sebab oleh-oleh Isra’ dan Mi’raj utamanya adalah shalat, dan Rasulullah SAW menjadikan shalat sebagai qurratu ‘ain dan sekaligus rahah (rehat)
https://saripedia.wordpress.com/tag/tahun-kesedihan/

Apa yang membedakan antara Martabat Muslim, Mukmin, Mukhsin, Mukhlis, dan Muttaqin?

Muslim : Orang yang beragama Islam. Menunjukkan orang yang menyerah diri/tunduk kepada Allah swt.
Mukmin : orang Islam yang beriman
Muhsin : Orang Mukmin yang mencapai tahap Ihsan

Hadist : Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

Mukhlis : Seorang Muhsin mengerjakan ihsan itu semata-mata karena berbakti kepada Tuhan, bukan karena mengharapkan pujian, sanjungan, pangkat dan lain-lain, akan tetapi sungguh-sungguh ikhlas
Muttaqin : Orang Mukmin yang bertaqwa

http://muslim-mukmin-mukhsin-mukhlis-mut.blogspot.com/

Shalat adalah Mi'raj nya Orang Mukmin

Pergunakan sebagian waktu malam untuk shalat dan membaca Al Quran
Qs Al Muzzamil : 1-4
Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu. Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan

Dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang atau meniatkan diri untuk berperang, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan."

Imam an Nawawi rahimahullah berkata dalam al Minhaj, "maknanya siapa yang melakukan ini, maka dia mirip dengan orang-orang munafik yang tertinggal dari jihad dalam sifat ini. Sebab meninggalkan jihad adalah satu cabang kemunafikan." (Al Minhaj: 13/50)
http://www.voa-islam.com/read/jihad/2010/02/15/3333/harus-ada-niat-untuk-berjihad/;#sthash.Eul1RT5N.dpuf

Majelis Taklim Baburrahmah 4 Mei 2016 Ustadz Haikal Hassan

Event : Majelis Taklim Baburrahmah
Tanggal : 4 Mei 2016
Pemateri : Ustadz Haikal Hassan

Semoga kita bisa menteladani kecintaan Nasibah bin Ka'ab kepada Rasulullah
Kisah tentang Nasibah bin Ka’ab

Nasibah bin Ka’ab adalah putra dari Abdulloh bin Kaab yang bergelar Ummu Umaroh , Beliau  sosok wanita pertama yang mengangkat senjata berperang bersama Rosululloh Saw dalam perang UHUD yang telah menewaskan ribuan Sahabat – sahabat Rosululloh saw termasuk keluarga Nasibah bin Ka’ab yang semuanya gugur ikut berperang mendampingi Rosululloh saw. Ketika kaum Muslimin yang dipimpin Rosululloh saw berperang di Bukit UHUD , kala itu Nasibah bin Ka’ab sedang berada di rumah dan berkumpul dengan anggota keluarganya. Nasibah mendengar Teriakan riuh dan gema Takbir ‘Alloh huakkbar”, dan Nasibah memberitahu suaminya “Sa’id ” bahwa Rosululloh  SAW dan pasukannya sedang bertempur di bukit UHUD. Seketika itu bangkitlah Sa’id dan menyuruh istrinya mempersiapkan Kuda dan senjata untuk ikut bergabung dengan rosululloh berperang melawan tentara kafir. Bawalah Pedang ini dan jangan Pulang sampai kau memperoleh kemenangan” kata Nasibah memberi semangat suaminya yang akan berperang. Ditatap wajah istrinya dengan penuh Cinta berangkatlah Sa’id dan bergabung dengan Rosululloh saw dan Rosulpun menatap Said dengan senyuman.

Dengan gagah Said bertempur dengan pasukan kafir hingga akhirnya Said gugur ditebas pedang oleh tentara kafir. Lalu Rosululloh mengutus Sahabat untuk menemui istri Sa’id dirumah bahwa suaminya telah gugur. Berangkatlah utusan tersebut untuk menemui Nasibah bin Kaab istri Sa’id di rumah. “Assalamualaikum ” Wahai Nasibah ada Salam dari Rosululloh dan Suamimu Said telah gugur ” ,kata Utusan Rosululloh .”  Innalillahi wa inna ilahi roji’un  , alhamdulillah suamiku telah memperoleh kemenangan , lihatlah Wahai kedua anakku , Ayahmu telah memperoleh kemenangan , dia telah menjadi Syahid, Ibu menangis bukan karena sedih kehilangan Ayahmu Nak….tapi ibu sedih karena tidak ada yang menggantikan ayahmu untuk berjuang bersama Rosululloh . Bangkitlah Amar putra tertua Nasibah bin Kaab ,  Wahai ibu biar aku yang menggantikan posisi ayah untuk berjuang bersama Nabi Muhammad saw . Alhamdulillah pergilah Nak….jangan kau biarkan Rosulullloh terluka. Berangkatlah Amar bin Said bersama utusan Rosululloh dan menghadap Rosululloh SAW. Wahai Rosululloh Saya Amar putra Said akan bergabung dengan mu membela agama Alloh.  Rasululloh saw memeluknya dengan haru” Engkau pemuda islam sejati dan Alloh memberkatimu. Bertempurlah Amar bin Said dengan gagahnya menghalau pasukan kafir. Hingga akhirnya Amar gugur sebagai Syahid. Datanglah utusan kembali  menemui Nasibah bin Ka’ab dan mengabarkan berita gugurnya Amar putra tertua Nasibah. Meneteslah air mata Nasibah mendengar berita tersebut, melihat hal itu Ututsan Rosululloh mencoba menghiburnya . Namun Nasibah dengan Tegar mengatakan “Aku menangis bukan karena kehilangan putraku Amar , tapi siapa lagi yang aku utus untuk membantu Rosululloh saw berperang, sedangkan putra keduaku Saad masih terlalu remaja untuk ikut berperang melawan pasukan kafir ” Tiba tiba Saad putra kedua Nasibah bangkit’ Wahai ibu biar aku masih remaja izinkan aku juga membantu Rosulullloh dan akan aku buktikan bahwa aku mampu berperang seperti Ayah dan kakakku. Mendengar hal itu bukan main senangnya Nasibah bin Kaab, Alhamdulillah berangkatlah nak sampaikan salam ku untuk Rosululloh . Walaupun masih remaja namun kemampuan Saad untuk bertempur sangat luar biasa, banyak pasukan kafir yang tewas ditangan Saad. Bak singa mengamuk Saad mempora porandakan pertahanan pasukan kafir, hingga akhirnya sebilah anak panah menembus jantungnya dan gugurlah Saad dengan senyum kemenangan. Dan rosulullloh pun  kembali mengutus sahabatnya untuk menyampaikan gugurnya Saad kerumah Nasibah . Wahai sahabat Rosul aku sudah tidak punya siapa siapa lagi , hanya tubuh renta ini yang aku  miliki maka bawalah aku menemui Rosululoh untuk ikut berperang dengannya dengan lantang Nasibah mengutarakan Niatnya untuk berperang bersama Rosululloh. Menghadaplah Nasibah menemui Rosululloh untuk ikut angkat senjata bersamanya.” Wahai Nasibah belum waktunya perempuan untuk angkat senjata kata Rosululloh, untuk itu kau Rawatlah para prajurit yang terluka karena pahalanya sama dengan orang yang berperang.

Nasibah   turut berjuang bersama pasukan muslimin dalam perang Uhud. Nasibah  hanya  membawa kantong air untuk memberi minum para pejuang serta perban untuk membalut luka mereka. Namun saat Nasibah  melihat kemenangan kaum muslimin yang telah digenggam tiba tiba  lepas karena banyak pasukan yang tidak menaati rasullulloh,Pasukan Rasululloh meninggalkan Bukit Uhud dan beberapa mereka mengumpulkan harta rampasan Perang  dan Nasibah  melihat orang orang  meninggalkan rasululloh, maka Nasibahpun  pun maju untuk membentengi rasullulloh dari serangan orang- orang kafir  kafir. Ia berjuang begitu gigih demi melindungi Rosululloh SAW, dengan sebilah pedang Nasibah ikut berperang melindungi Rosululloh . Orang orang yang tadinya meninggalkan rosululloh tercengang  ketika Rosulullloh di serang oleh pasukan kafir. Keadaan semakin kacau pasukan Rosululloh banyak yang gugur. Tangan Kanan Nasibah putus terhempas pedang kaum Kafir, namun tak mematahkan semangatnya untuk tetap berjuang membela agama Alloh. Dengan lengan yang putus Nasibah mencari Rosululloh dan merasa khawatir akan keselamatan Rosululloh dan hatinya galau takut Rosululloh Saw terluka, dan tiba tiba Pedang kaum kafir menebas lehernya robohlah tubuh Nasibah ketanah . dan seketika itu pula langit menjadi Gelap dan mendung . kedua pasukan yang saling bertempur terperangah melihat kejadian tersebut.  Rasululloh saw pun bersabda” Kalian lihat langit tiba tiba mendung? itu adalah bayangan ribuan malaikat yang menyambut kedatangan arwah Nasibah Syahidah yang perkasa”

https://sachrony.wordpress.com/2009/02/17/nasibah-bin-kaab-mujahidah-yang-dirindukan-surga/

Berikut beberapa peraturan dalam berperang yang harus dipatuhi oleh umat Muslim ketika berperang melawan musuh :

Dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan damai
Dilarang membunuh wanita dan anak-anak kecuali mereka ikut berperang maka boleh diperangi
Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit
Dilarang membunuh pekerja (orang upahan)
Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah.
Dilarang memutilasi mayat musuh,
Dilarang membakar pepohonan, merusak ladang atau kebun
Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan
Dilarang menghancurkan desa atau kota

https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perang_Islam

Semoga kita bisa menteladani amal kebaikan Abu Bakar Ash shiddiq
Dalam sebuah hadits diceritakan :

“Suatu ketika Nabi saw. shalat Subuh. Setelah selesai shalat, beliau bertanya, “Siapa diantara kalian yang pagi ini berpuasa?” Umar menjawab, “Wahai Rasulullah sebelum tidur tadi malam, saya tidak berniat puasa, dan pagi ini saya tidak berpuasa.” Abu Bakar berkata, “Saya wahai Rasulullah, sebelum tidur tadi malam saya berniat puasa, dan pagi ini saya berpuasa.” Kemudian Nabi saw. bertanya lagi, “Siapa diantara kalian yang pagi ini telah menjenguk orang sakit?” Umar berkata, “Baru saja kita menunaikan shalat Subuh, bagaimana kita dapat menjenguk orang sakit?” Abu Bakar berkata, “Saya wahai Rasulullah, orang-orang memberitahuku bahwasanya saudaraku –seiman—Abdurrahman bin Auf menderita sakit kepala maka saya menghampirinya dalam perjalanan, setelah itu saya menuju masjid.” Kemudian Nabi saw. bertanya lagi, “Siapa diantara kalian yang pagi hari ini sudah bersedekah?” Umar menjawab, “Wahai Rasulullah, kita selalu bersamamu semenjak kita selesai mengerjakan shalat, bagaimana kita dapat bersedekah?” Abu Bakar berkata, “Saya wahai Rasulullah, ketika saya memasuki masjid, ternyata ada orang yang sedang meminta-minta dan kebetulan cucuku dari Abdurrahman bin Abu Bakar memiliki sepotong roti, lantas aku mengambilnya dan memberikannya kepada pengemis itu.” Maka Nabi saw. bersabda, “Aku memberi kabar gembira akan surga, aku memberi kabar gembira akan surga.”
Oleh karena itu, Umar berkata: “Abu Bakar selalu mengungguliku dalam hal kebaikan.” Karena hal ini juga Ali berkata: “Abu Bakar adalah seorang pemenang, demi Allah tidaklah kami saling berlomba-lomba dalam kebaikan melainkan Abu Bakar adalah pemenangnya.”

http://mosleminfo.com/tokoh/abu-bakar-as-siddiq-sang-khalifah-pertama-2/

30 April 2016

Customer Gathering RS Premier Bintaro 30 April 2016 dr Sri ayu vernawati, SpPD Manfaat air, kesehatan ginjal dan kualitas hidup

Event : Customer Gathering RS Premier Bintaro
Tanggal : 30 April 2016
Pemateri : dr Sri ayu vernawati, SpPD
Tema : Manfaat air, kesehatan ginjal dan kualitas hidup

Apa saja yang kita bahas?
1. Komposisi cairan di tubuh normal
2. Keseimbangan air dalam kondisi normal
3. Kesemimbangan air dalam kondisi tidak normal
4. Anjuran asupan air
5. Kesimpulan

Beberapa istilah :
1. Air
2. Cairan tubuh
3. Kadar garam/natrium
4. ADH atau anti diuretic hormon

Manfaat Air Minum Bagi Tubuh
1.    Menyehatkan Jantung
2.    Meneyegarkan Tubuh
3.    Memperlancar Sistem Pencernaan
4.    Pembakaran kalori akan berjalan efisien
5.    Bermanfaat untuk menurunkan Berat badan
6.    Dan juga Air Putih Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati
7.    Perawatan Kecantikan, melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit
8.    Untuk Kesuburan, Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita
9.    Menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan
10.    Anti Penuaan
11.    Selain Air dingin, d juga Air panas bisa mengobati berbagai penyakit kulit, juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke.
12.    Bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit Tubuh
13.    Memberikan Efek Relaksasi pada setiap syaraf dan organ tubuh
14.    Diet sehat dalam menguruskan badan secara alami, untuk diet modern bisa mencoba mengikuti Diet OCD dari Deddy Corbuzier
15.    Menjaga tubuh tetap segar bugar
16.    Penyeimbang tubuh
17.    Membersihkan organ tubuh dari racun yang ditinggalkan setelah kita makan junk food
18.    Mencegah bau badan yang tidak sedap karena efektif membersihkan racun dari tubuh
19.    Membuat tubuh jadi fit
20.    Membantu meningkatkan sistem ketahanan tubuh untuk melawan virus yang masuk
21.    Mencegah tubuh dari rasa lelah dan stress juga mampu menghilangkan capek dan pegal setelah beraktivitas
22.    Membuat rambut sehat, indah, dan tidak kusam
23.    Mengobati jerawat alami dan membaut wajah bebas jerawat dan noda dan terlihat lebih segar
24.    Menyalurkan gizi yang dibutuhkan tubuh ke otot dan tulang
25.    Membantu Mengeluarkan Racun dari tubuh Anda
http://www.sehatalamiah.xyz/2014/09/manfaat-minum-air-putih-bagi-kesehatan.html

Komposisi cairan tubuh
1. Volume cairan tubuh bervariasi sesuai umur dan jender
2. Pengertian cairan adalah air dan solut di dalamnya
3. Solut berupa mineral/elektrolit, protein, hidrat arang, lemak dan darah
4. Dewasa muda/laki laki dewasa/ perempuan dewasa/ usia lanjut : 70%/60%/50%/40% dari berat badan

Minum air > keseimbangan air dan natrium
Normal
1. Ginjal mampu mengeluarkan urin sebesar 400-600 ml/jam
2. Asupan air > kemampuan pengeluaran urin oleh ginjal (polidipsia primer) > menurunkan osmolalitas cairan (pengenceran) diluar sel
- Kekurangan kadar Na (garam) akut (mendadak)
- Kekurangan kadar Na kronik (proses berlangsung lebih dari 24 jam)
- Terjadi edema sel otak
Gejala : Fatik, mual, mengantuk > sampai tidak sadar, kejang kejang

Penelitian oleh DR Parlindungan :

1. Pada usia lanjut sehat : konsumsi air > 1,5 liter per 24 jam dapat menimbulkan hiponatermia
2. Secara fisiologis : hormon ADH meningkat diatas normal pada usia lanjut > mudah hiponatermia
3. Penelitian lain : para usila yang mengalami patah tulang panggul mengalami hiponatermia kronik
4. Konsumsi air berlebihan pada saar berolah raga khususnya olah raga berat > sangat tidak dianjurkan
5. Menimbulkan exercise associated hyponatermia
6. Penelitian Hew Butler et al, pada 82 pelari marathon yang mengkonsumsi air seperlunya (ad libitum)> kadar hormon ADH naik 3,9 kali, osmolalitas urin meningkat dan kadar natrium urin rendah = retensi air
7. Asupan garam dan hipertensi
Konsumsi garam (natrium) dalam jumlah besar setiap hari dalam jangka lama > akan merangsang hormon ADH > menahan air > peningkatan tekanan darah (hipertensi)

Tidak normal (Gangguan hormon ADH)
1. Adanya hormon ADH berlebih akibat penyakit lain > sumber hormon tambahan
2. Pada pasien dengan proses keganasan otak, paru, organ lain
3. Trauma otak (contoh akibat kecelakaan)
4. Infeksi paru yang berlangsung lama
5. Hormon ADH berlebih > menahan air dalam tubuh > asupan cairan > 1500 ml/24 jam > hiponatermia
6. Sudah ada gangguan fungsi ginjal
7. Penyakit ginjal baru/lama dengan jumlah urin sudah sedikit > tidak boleh minum berlebih

Berapakah anjuran asupan air ?
Kedaan istirahat/tidak beraktifitas (jumlah keringat minimal) volume cairan yang keluar dari tubuh +/- 1600 ml
1. Kondisi tubuh hidup normal tanpa olah raga, 2 L / 24 jam
2. Kondisi tubuh Usia lanjut sehat, tanpa aktivitas khusus, 1-1,5L/24 jam
3. Kondisi tubuh berolahraga, fungsi ginjal normal, Seperlunya
4. Individu dengan batu saluran kemih, fungsi ginjal normal, 3 L/24 jam
5. Fungsi ginjal menurun, Sejumlah setara volume urin 24 jam + 500 ml

Selain air ?
Kopi, Teh, Cola > caffeine
Minuman sehari hari

Konsumsi kafein telah dikaitkan dengan batu ginjal, kalsium oksalat batu, jenis yang paling umum dari batu ginjal, terbentuk dari kristal gabungan dari kalsium dan oksalat, dalam penelitian yang dilaporkan dalam Agustus 2004 Jurnal urologi.

Maughan dan griffib Ulasan banyak artikel ilmiah yang diterbitkan pada kafein dan keseimbangan cairan yang diterbitkan antara tahun 1966 dan 2002. Review menunjukkan bahwa meskipun dosis besar kafein yang diambil dalam waktu singkat dapat merangsang produksi urine. orang dengan cepat mengembangkan toleransi terhadap efek dari kafein , mengurangi efek diuretik pada mereka yang secara teratur mengkonsumsi kopi atau teh. Maughan dan griffin menyimpulkan dosis kafein yang ditemukan dalam porsi standart minuman berkafein seperti teh , kopi atau minuman energi tidak akan mempengaruhi keseimbangan cairan

Jumlah yang masih diperbolehkan pada kondisi normal :
1-2 cangkir kopi/hari
3 cangkir teh/hari
12 ons soft drink
sumber kafein lain : energy drink, coklat, beberapa jenis obat

Ini adalah karena kedua jenis minuman dapat menyebabkan beberapa masalah helathy untuk pasien ginjal :
menyebabkan atau memperburuk tekanan darah tinggi : mungkin menyempitkan pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah pasien, Membuat gula darah naik dan turun, mungkin mengubah gula cara proses diabetes, sehingga dapat menyebabkan peningkatan serta penurunan gula darah, beberapa masalah lain : minum terlalu banyak kopi dan teh juga dapat menyebabkan jantung berdetak, tremor, masalah tidur, kebingungan, bengkak, pusing dll

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha 30 April 2016 Ustadz DR Muqoddam Cholil Memaknai Isra' Mi'raj Dalam Kehidupan Kekinian

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha
Tanggal : 30 April 2016
Pemateri : Ustadz DR Muqoddam Cholil
Tema : Memaknai Isra' Mi'raj Dalam Kehidupan Kekinian
4 Bulan istimewa di dalam kalender hijriyah :
Rajab
Dzulko'dah
Dzulhijjah
Muharam
QS At Taubah : 36
Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa

Karena sekarang sudah masuk bulan rajab, perbanyak doa : Ya Allah, limpahkanlah berkah kepada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan
Pengenalan dan keutamaan palestina dan masjid al aqsha :
1. Masjid suci yg ketiga
a. Masjidil haram
b. Masjid nabawi
c. Masjidil aqsha

2. Satu satunya masjid yg digandengkan dgn masjid al haram
Qs Al Isra' : 1
Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkantanda-tanda kekuasaan Kami, bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat
3. Baitul maqdis adalah kota suci, kota yg diberkahi, kota para nabi, tempat isro dan miraj nabi muhammad saw
4. Tempat hijrahnya para nabi dan rasul
Qs Al Maidah : 21
Wahai umatku marilah kita masuk dan menguasai tanah suci yang mana Allah telah kurniakan kepada kamu.
Di Palestina tempat berkumpulnya 6 rukun iman, apa saja rukun iman
Qs Al A'la : 19
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa

Keistimewaan Masjidil Aqsha
Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, “Ya Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis”. Maka Rasulullah menjawab, “Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat dari shalat di tempat lain”. (HR Ahmad).
5. Terjadinya peristiwa peristiwa besar tempat penghancuran penguasa besar yg tdk beriman kepada Allah sampai hari kiamat
Tentang Isra dan Miraj
Di tengah himpitan musuh dan kehilangan pembela. Rasulullah Saw ditemani malaikat Jibril, diperjalankan oleh Allah Swt dari Makkah ke baitul maqdis dengan Buraq. Di Baitul Maqdis Rasulullah shalat dan menjadi imam dengan makmun para nabi. Setelah itu, beliau miraj. Di sana beliau bertemu dengan Nabi Adam.

Di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Di langit ketiga bertemu Nabi yusuf. Di langit keempat Nabi Idris. Di langit kelima Nabi Harun. Di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa. Di langit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim kemudian Rasulullah Saw sampai Sidratul muntaha lalu diangkat ke Baitul makmur, disini Jibril terlihat dalam bentuk asli.

Allah Swt telah berbicara dengan Rasulullah Saw dan memberi perintah shalat wajib 5 waktu. Rasulullah Saw menceritakan tentang peristiwa Isra dan Miraj ini kepada kaum muslimin dan penduduk Mekkah, Kaum musyrikin menduatakan meski Rasulullah Saw mampu memberi bukti dengan menerangkan secara terperinci tentang Baitul maqdis dan Kafilah Quraisy yg kembali dari Syam

Hanya Abu bakar orang yg tidak ragu dengan cerita Rasulullah Saw tersebut. kemudian beliau memberinya gelar As Shiddiq
Tujuan Isra dan Miraj
1. Allah Swt menunjukkan sebagian tanda tanda kebesarannya dan memuliakan Rasulullah dan memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban ciptaanNya dalam Al quran disebutkan Linuruyati min ayatina, Untuk kami tunjukkan kebesaran Allah
2. Mengagungkan beliau sebagai Nabi akhir zaman dan sebaik baiknya Nabi diantara para Nabi sekaligus sebagai penguat hati diantara para nabi, sekaligus sebagai penguat hati beliau dalan menghadapi tantangan dan cobaan yg dilontarkan oleh orang kafir quraisy
3. Allah Swt mempertemukan dengan malaikat Jibril dalam rupa aslinya yg selama 10 tahun bukan bentuk aslinya
4. Allah Swt menyampaikan wahyunya langsung kepada Nabi Muhammad Saw tanpa perantara malaikat Jibril 
5. Allah Swt mempertemukan dengan seluruh nabi dan rasul dan memimpin shalat di baitul maqdis
6. Allah Swt mensyariatkan shalat wajib 5 waktu untuk selamanya
7. Ujian bagi umat islam
Pembelahan dada
Pejalanan Isra dimulai dari Al Masjid Al Haram setelah terlebuh dahulu dada beliau dibelah dan dicuci hatinya untuk dipenuhi dengan hikmah dan keimanan agar beliau siap untuk menyaksikan keajaiban ciptaan Allah dengan hati yg kuat

Pada saat itu beliau berada di Makkah, malaikat Jibril datang pada malam hari dgn membuka atap rumah tanpa menjatuhkan debu, batu, atau lainnya. Saat itu beliau sedang tidur antara pamannya, Hamzah dan sepupunya Jafar ibnu abu thalib. Mereka semua sedang berada di rumah putei Abubthalib, ummu hani binti abu thalib, saudara perempuan ali ibn abu thalib di suatu perkampungan yg bernama Ajyad.

Demikianlah dimalam yg sunyi Nabi Muhammad Saw diperjalankan Allah Swt untuk menerima perintah Nya bagi umat manusia
Dalam perjalanan menuju Masjidil Aqsha Rasulullah Saw sempat singgah di suatu bukit yg penuh berkah, dimana Nabi Musa yg pernah menerima wahtu langsung dari Allah swt yaitu Bukit Tursina, dan Rasulullah shalat 2 rakaat di tempat itu. Setelah itu Rasulullah juga mampir ke tempat kelahiran Nabi Isa yaitu disebuah bukit mubarakah yg diaebut Bethlehem/Baitulilhami, bahasa arabnya dan beliau pun shalat 2 rakaat akhirnya sampai di Baitul Maqdis

Di tempat suci inilah beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim dan Nabi Musa di tengah kumpulan para Nabi dan Rasul Allah yg lain. Di tempat ini juga Rasulullah Saw shalat sebagai imam bagi para nabi. Dalam hadist yg diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim, disebutkan bahwa malaikat Jibril datang kepada Rasulullah Saw dengan membawa 2 gelas mjnunan, 1 berisi anggur dan 1 lagi berisi susu kemudian rasulullah memilih gelas yg berisi susu. Jibril berkata Engkau telah memilih firhrah (HR Bukhori dan Muslim)

Nabi Muhammad Saw telah memilih kebersihab dan kesucia agar umatnya menjadu selamat di dunia dan di akhirat

Miraj adalah perjalanan yg dimulai dari masjid al aqsha hingga kwbatas langut ke tujuh. kisah miraj ini secara terperinci diriwayatkan dalam hadiat yg shahih riwayat imam muslim. Disebutkan dalam hadist tersebut bahwa ketika Rasulullah bersama Jibril sampai pada langit yg pertama, dibukalah pintu langit tersebut setelah terjadi percakapab antara jibril dan penjaga pintu

Hal ini terjadi setiap kali Rasulullah dan Jibril hensak memasuki tiap tiap langit yg tujuh Di langut pertama bertemu dgn Nabi Adam, kedua bertwmu dgn Nabi Isa, Ketiga bertemu dgn Nabi Yusuf, Keempat bertemu dgn Nabi Idris, Kelima bertemu dgn Nabi Harun, Keenam bertemu dgn Nabi Musa, Ketujuh bertwmu dgn Nabi Ibrahim.
Miraj 
Kemukjizatan miraj telah terdapat nash secara jelas dalam hadist shahih yg diriwayatkan Imam Muslim. Adapun dalam al Quran tidak Nash yg menyebutkan lafazh Miraj Namun ada ayat yg menjelaskan kejadian tersebut. Firman Allah ta'ala
Qs an najm 13-14
Maknanya : Dan sungguh beliau (Rasulullah) telah melihat Jibril untuk yg kedua kalinya di Sidrat Al Muntaha

27 April 2016

Pengajian Di Musholla Al Ikhlas Puri Bintaro 25 April 2016 Ustadzah Yulia Karmiluwati Membentuk Keluarga Basmalah (Bahagia Sukses Mulia Bersama Allah)

Event : Pengajian Di Musholla Al Ikhlas Puri Bintaro
Tanggal : 25 April 2016
Pemateri : Ustadzah Yulia Karmiluwati
Tema : Membentuk Keluarga Basmalah (Bahagia Sukses Mulia Bersama Allah)

Tujuan keluarga sakinah mawaddah warahmah Tapi bisa jadi persepsi antara seluruh anggota keluarga berbeda beda

Buat orang lain tersenyum terlebih dahulu, baru kemudian sampaikan pesan, maka informasi akan masuk

5 gaya rumah tangga :
1. Model rumah tangga gaya hotel.
Anda tahu hotel? Hotel adalah tempat transit, dia bukan tempat tinggal untuk menetap dalam jangka waktu yang lama. Kalau anda melihat ada sebuah rumah tangga dimana sang suami pulang ke rumah hanya untuk menumpang tidur, makan, (maaf) buang air, maka sebenarnya model rumah tangga itu disebut sebagai kategorinya model rumah tangga gaya hotel. Sering disebut 3 UR: daput, kasur, sumur. Atau 3K: kamar tidur, kamar mandi, dan kamar makan. Kalaulah rumah tangga Anda seperti itu, Anda harus bersiap-siap untuk menghadapi sebuah kata penceraian. Saya tidak sedang menakuti-nakuti Anda, tapi Anda perlu mengambil pelajaran dari dua kisah yang saya sampaikan tadi. Yakin Anda tidak akan memilih model rumah tangga yang pertama. Itu model rumah tangga gaya hotel.
2. Model rumah tangga gaya hospital atau rumah sakit.
Anda tahu ada apa dalam rumah sakit? Di dalam sebuah rumah sakit itu ada yang namanya pasien dan ada yang namanya dokter. Si pasien berkata kepada dokter, “Dok, saya sudah berobat kemana-mana dan tidak sembuh juga. Ketika Saya bertemu dengan Anda, saya bisa sembuh.” Wah dokter itu dengan arogan dan sombongnya mengatakan, “Beruntung Anda bisa berobat dengan saya. Kalau tidak ada saya, kamu tidak akan bisa sembuh.” Itu kata sang dokter. Kemudian sebaliknya sang pasien mengatakan, “Kalau saya tidak berobat dengan Anda, Anda tidak akan dapat duit.” Apa maksudnya? Model rumah tangga gaya hospital adalah model rumah tangga yang didasarkan pada politik balas jasa. Si dokter merasa berjasa pada si pasien, pasien pun merasa berjasa kepada dokter. Masing-masing merasa berjasa, merasa lebih, sehingga tidak akan ketemu, tidak akan ada sinergi. Suami merasa lebih berjasa kepada istrinya, istrinya pun merasa lebih berjasa kepada suaminya.
http://daarularqom.org/tipe-tipe-rumah-tangga-1/
3. Model rumah tangga gaya pasar.
Di pasar ada pembeli dan penjual. Si pembeli ini ingin membeli barang semurah mungkin, sebaliknya penjual ingin menjual barang semahal mungkin. Si pembeli berkata, “Pokoknya harganya sekian.” Si penjual juga berkata, “Pokoknya harganya sekian.” Dua-duanya pakai kata pokok. Susah. Tidak ada koma, masing-masing menggunakan titik. Begitu pula dalam rumah tangga, kalau suami mengatakan pokoknya dan istri mengatakan pokoknya, dua-duanya tidak menggunakan koma, masing-masing pakai titik; maka tidak ada lagi kesepakatan. Apa yang terjadi ketika seorang istri mengatakan pada suaminya, “Pokoknya saya sebagai istri tidak mau menjadi ibu rumah tangga, titik.” Suami berkata, “Pokoknya sejak kamu menjadi istri saya, tugas kamu adalah mencuci, mengepel, membersihkan, emnyiapkan makanan, mengurus anak-anak, itulah tugas kamu, ibu rumah tangga, titik.” Kemudian istrinya mengatakan, “Pokoknya sejak saya menikah dengan Anda, saya nggak mau hanya sekedar menjadi ibu rumah tangga, saya nggak mau hanya sekedar menjadi seorang istri, saya ingin bekerja Mas, saya ingin independen, saya tidak mau tergantung pada suami. Saya ini jelek-jelek sarjana lho mas,” Dua-duanya pakai titik. Harus ada bargaining power, harus ada satu tawar-menawar yang semestinya dalam sebuah rumah tangga. Harus ada kompromi.
4. Model rumah tangga gaya Grave atau kuburan.
Anda tahu bagaimana suasana di kuburan, suasana yang khas dari kuburan itu adalah sunyi, senyap, tenang, dan tidak ada suara. Itulah rumah tangga gaya kuburan. Suami istri hidup puluhan tahun tidak pernah berkomunikasi, tidak pernah ada kata-kata. Suami dan istri saling tidak bertegur sapa. No communication, No words, tidak ada komunikasi, tidak ada kata-kata. Sehingga, wajarlah kalau anak-anak itu mengalami kesuliatan berbicara. Ini pernah terjadi  di suatu temapat d indonesia ada sebuah keluarga yang tidak pernah mengadakan komunikasi antara suami dengan istri, akhirnya anak itu mengalami kesulitan berbicara, gagap dalam berbicara, padahal dia terlahir normal. Bagaimana dia bisa berbicara sementara tidak mendapatkan kosakata sedikitpun dari orangtua karena orangtuanya bisu. Tidak pernah bicara, tidak pernah berkomunikasi. Saya yakin dari model yang pertama sampai model yang keempat ini, boleh jadi Anda mungkin termasuk salah satunya. Inilah saatnya kita jujur pada diri sendiri.
http://daarularqom.org/tipe-tipe-rumah-tangga-2/
5. Model rumah tangga gaya sekolah
Model rumah tangga gaya sekolah itu adalah ditandai dengan 3A. A yang pertama adalah asah, A yang kedua adalah asih, dan A yang ketiga adalah asuh. Kalau Anda sependapat dengan model rumah tangga gaya ini, maka mulai detik ini dan mulai saat ini Anda komitmen bersama pasangan hidup Anda. Saya bersama istri saya, saya bersama suami saya, bertekad, berkomitmen untuk saling mengasah, mengasih, dan mengasuh. Ada komunikasi dua arah, bukan satu arah, bukan suami kepada istri atau istri kepada suami, harus ada dua arah. Jadi tidak ada lagi istilah yang namanya DKI (Di Bawah Ketiak Istri) atau ISTI (Ikatan Suami Takut Istri) atau DTS (Dibawah Tekanan Suami). Saling mengasah, Saling menajamkan wawasan. Sharing knowledge, sharing experiences berbagi wawasan dan pengalaman, jangan pinter sendiri, sehingga suami istri bisa berdiskusi. Asih, Saling mengasihi. Asuh, saling mengasuh kasih sayang. jangan menunggu, berbuat langsung.
6. Model rumah tangga gaya masjid.
Masjid adalah gambaran model rumah tangga yang ASMARA (as sakinah mawadah wa rahmah), ada 4 ciri :
1. KETULUSAN, Niat Wudhu.
shalat diawali dengan berwudhu membersihkan semua panca indra dan tubuh yang lainnya dengan maksud untuk menjaga kebersihan hati, ketulusan jiwa.
2. KEBERSAMAAN, Jama’ah.
Adanya IMAM dan MAKMUM, bergerak bersama, tidak ada yang saling mendahului.
3. KESETIAAN, Sujud dan Ruku.
Kesetiaan mutlak antar suami istri, berlaku bagi keduanya, bukan sepihak.
4. KEDAMAIAN, Salam.
shalat diakhiri dengan salam, artinya memberikan keselamatan, ketenangan dan kedamaian kepada seisi rumah, bukan keresahan, konflik atau baku hantam
Jadi, untuk menjadi Keluarga yang Unggul, tentukan model rumah tangga yang tepat. Gaya rumah tangga sekolah dan masjid, merupakan pilihan yang bijak.
Rasulullah bersabda: ‘Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari yang terdahulu, maka dia termasuk orang-orang yang sukses”.
http://daarularqom.org/tipe-tipe-rumah-tangga-3/

Biasakan komunikasi tanpa ada "pihak ketika" seperti hp, tv, radio, tamu, dll

Waktu Berharga Pengasuhan Anak

7 tahun pertama (0-7 tahun):

Perlakukan anakmu sebagai raja.

Zona merah – zona larangan
jangan marah-marah, jangan banyak larangan, jangan rusak jaringan otak anak.
Pahamilah bahwa posisi anak yang masih kecil, saat itu yang berkembang otak kanannya.

7 tahun kedua (7-14 tahun):

Perlakukan anakmu sebagai pembantu atau tawanan perang.

Zona kuning – zona hati-hati dan waspada.
Latih anak-anak mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, mencuci piring, pakaian, setrika, dll. Banyak pelajaran berharga dalam kemandirian yang bermanfaat bagi masa depannya.

7 tahun ketiga (14-21 tahun):

Perlakukan anak seperti sahabat.

Zona hijau – sudah boleh jalan.
Anak sudah bisa dilepas untuk mandiri. Mereka sudah bisa dilepas sebagai duta keluarga.
http://www.7daftar.com/2015/07/subhanallah-ternyata-begini-cara.html

Tanamkan di dalam diri kita :
Aku ada, adalah anugerah
Aku ada, karena aku penting
Aku ada karrna aku diinginkan kehidupan ini
Aku ada karena aku dicintai Allah
Lakukan Tes :
Tuang nasi yang dimasukan ke 2 toples, untuk yang toples 1 diisi kata kata positif, untuk yang toples 2 diisi kata kata negatif, Nah, lihat perbedaannya

Apa yang paling dicari manusia? Perubahan

Memaafkan tidak akan merubah masa lalu, Memaafkan akan memperindah masa depan

Hargai proses, bukan mentitik beratkan pada hasil

Tipikal manusia
1. Nyasar
2. Bayar
3. Sadar

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha 23 April 2016 KH Gus Arifin Kajian Fiqih Thaharah 4 Mahzab

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha
Tanggal : 23 April 2016
Pemateri : KH Gus Arifin
Tema : Kajian Fiqih Thaharah 4 Mahzab

Ayat yang berkaitan dengan thaharah
Qs al Maidah : 6
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, bertayammumlah dengan debu yang baik (suci) usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur

Adab membaca Al Quran diawali dengan Ta'awudz
Qs An Nahl : 98
Apabila kamu membaca al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

Macam-macam Najis

Najis terbagi menjadi 3 jenis :

1. Najis mugholadhoh (Najis Berat)
Najis mugholadoh adalah Najis pada Hewan anjing dan Babi, liurnya,ingusnya, keringatnya, dan apa-apa yang dijadikan/dilahirkan dari anjing dan babi atau dari salah satu dari keduanya, meskipun dari hewan yang suci (maksudnya disini anjing dan baai diternakkan dengan hewan lain). cara menghilangkan najis mugholadhoh yaitu dengan cara membasuh pada bagian yang terkena najis tujuh kali dengan air yang suci salah satu dari ketujuh basuhan dengan menggunakan debu yang suci setelah wujud dari najis tersebut hilang.

2. mukhoffafah (Najis ringan)
Najis mukhoffafah adalah Najis karena kencingnya anak-anak yang masih minum air susu ibunya, dan belum berumur 2 tahun. Cara menghilangkan najis mukhoffafah yaitu dengan menyiramnya dengan air pada tempat yang terkena najis.

3. Mutawasitoh (Najis Sedang)
Najis mutawasitoh terbagi menjadi dua :
a. Najis hukmiyyah (dihukumi najis tetapi wujudnya tidak ada) adalah najis yang tidak ada bendanya/Wujudnya, rasanya, warnanya, dan baunya seperti kencingnya selain anak-anak yang sudah keringdan tidak tampak sifat-sifat najisnya. cara menghilangkan najis yang bersifat hukmiyahdibasuh dengan air meskipun hanya satu kali.
b. Najis ‘ainiyyah(najis yang memang ada wujudnya) adalah nais yang ada bendanya/wujudnya, rasanya, warnya, atau baunya seperti kotoran orang, kotoran hewan, darah, nanah, sesuatu yang dikeluarkan pada saat muntah, barang yang memabukkan, madhi, wadhi, semua bangkai (kecuali manusia ikan dan belalang), susunya hewan yang tidak bisa dimakan (kecuali susunya manusia), dan sesuatu yang pisah dari hewan yang hidup (kecuali manusia, ikan dan belalang). Cara menghilangkan najis yang bersifat ‘ainiyyah dibasuh tempat najis dengan air sehingga hilanglah rasanya najis, baunya, dan warnya
https://mihwanuddin.wordpress.com/2011/05/06/macam-macam-najis-dan-cara-menghilangkannya/

Macam-macam air dan pembagiannya :

1. Air yang suci dan mensucikan
Air ini ialah air yang boleh diminum dan dipake untuk menyucikan(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti air hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari mata air. Allah berfirman Al-Anfal :11
“Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci menyucikan’. Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga (warna, rasa dan baunya) adalah sebagai berikut:

1. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu belerang.
2. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
3. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau kiambang.
4. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari pohon-pohon yang berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.

2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam kategori ini ada tiga macam air :

a. Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan sebagainya.
b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana panjangnya, lebarnya, dalamnya 1 1/4 hasta. Kalau tempatnya bundar maka garis tengahnya 1 hasta, dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta) sudah terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon kayu (air nira), air kelapa dan sebagainya.

3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya sedikit atau banyak, sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti urang dari dua kulah tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw: ‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun (Riwayat oleh lima ahli hadist)

4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian kecuali air yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah, Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw Berkata kepadanya Jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan sopak (Riwayat Baihaqi)
https://adikembar.wordpress.com/tadzkirah/athaharah/macam-macam-air-dan-pembagiannya/

Fiqih Thaharah 4 Madzhab Mandi Janabah

Bersuci‬, Arti thaharah menurut bahasa adalah bersih dan suci dari segala hal yang kotor, baik yang bersifat khissiyah

Sesungguhnya Allâh menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri. (QS Al Baqarah (2):222)

Hadits:
‫Dari Shalih bin Abi Hassan berkata, aku mendengar Sa’id bin Musayyib berkata (dari Nabi) : "Sesungguhnya Allah itu bersih dan menyukai kebersihan". (HR At-Tirmidzi)

Dalam Hadits shahih Dari lbnu Abbas ‫bahwa Rasulullah apabila menjenguk orang sakit "Tidak apa-apa, insya Allah, penyakit itu mensucikan". (HR. Bukhari)

Kata thahur seperti wazan fathur, yang berarti mensucikan dari dosa-dosa. Maka Nabi bersabda: "Sesungguhnya penyakit itu mensucikan dari dosa-dosa". Dosa-dosa itu adalah bentuk kotoran yang bersifat ma'nawi. Lawan dari thahârah adalah najasah (najis).
Adapun arti najis dalam bahasa adalah segala sesuatu yang kotor, baik yang bersifat hissiyah atau ma'nawiyah. Maka dikatakan bahwa dosa itu najis walaupun bersifat ma'nawi

Bentuk fi'il madhi-nya adalah :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidil haram sesudah tahun ini. (QS. At Taubat (9) : 28

Maksudnya : jiwa musyrikin itu dianggap kotor, karena menyekutukan Allah .
Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan haji dan umrah. Menurut Pendapat sebagian mufassirin yang lain, ialah kaum musyrikin itu tidak boleh masuk daerah Haram baik untuk keperluan haji dan umrah atau untuk keperluan yang lain.
Maksudnya setelah tahun 9 Hijrah.

Najis ma'nawiyah ialah Najis yang menodai aqidah dan tak dapat di-indera atau dilihat oleh mata manusia, seperti Syirik dan Kufur. Oleh karenanya, orang musyrik tidak boleh masuk dan menetap di dalam masjid karena mereka najis kecuali bila telah masuk Islam.

Najis hissiyah ialah Najis yang dapat dilihat oleh mata manusia dan dirasa oleh panca indera, seperti jilatan anjing, kotoran manusia atau hewan, air kencing, darah haid dan nifas, madzi dan wadi. Pembagian Hadats, Naji, dibahas terpisah dari Materi ini
Menurut istilah adalah Orang yang wajib atasnya mandi sebab keluarnya manî karena jima’, mimpi basah (ihtilam) atau karena sebab lain.

Mandi Janabah
Apabila kamu dalam keadaan junub, maka bersucilah. . QS Al-Ma’ idah (5) : 6

Hal-hal yang menyebabkan hadats besar dan mengharuskan mandi junub ada 6 (enam):
1. Senggama (jima’ ) yaitu masuknya seluruh hasyafah (gland penis/kepala dzakar) ke
dalam farji. Kalau seluruh hasyafah ghaib (masuk), maka wajib mandi, walaupun tidak
mengeluarkan mani.
2. Keluar sperma (mani)
3. Mati
4. Haid
5. Nifas
6. Melahirkan

Syarat Mandi Janabah
Harus memakai air yang suci dan mensucikan yaitu air yang tidak najis dan belum pernah dipakai untuk mandi junub atau berwudhu.

Perbedaan antara mani, madzi dan wadi :
Mani : cairan putih keluar dengan tersendat-sendat disertai syahwat serta menyebabkan loyo setelah keluarnya.
Hukumnya : suci dan wajib mandi.

Ciri-ciri mani ada 3 (tiga), yaitu :
1. Tadaffuq (keluarnya melonjak-lonjak)
2. Taladdzudz (keluarnya berasa nikmat) yaitu disertai syahwat
3. Bau tepung, seperti adonan/pasta saat basah, seperti putih telur saat kering.
Jika didapatkan salah satu dari tiga ciri di atas, maka disebut mani. Jika semua ciri itu tidak ditemukan maka bukan mani. Misal keluarnya nikmat tetapi berbentuk darah maka ia tetap dihukumi mani. Hal ini berlaku pada laki-laki dan perempuan.

‫Ciri-ciri keluarnya air Mani (sperma): Keluarnya secara muncrat berdasarkan firman Allah “Dari air yang muncrat/sperma”. Keluarnya disertai rasa nikmat (walaupun mungkin tidak harus disertai muncrat saking sedikitnya yang keluar, dan lazimnya disertai dengan kehangatan batang kemaluan serta memuncaknya birahi. Berbau seperti adonan roti atau serbuk kurma Baik mani tersebut keluarnya basah atau berwarna putih kering meskipun tidak disertai muncrat atau kelezatan saat keluarnya seperti sisa-sisa sperma yang keluar setelah mandi besar. Bila ditemukan salah satu ciri diatas maka sudah cukup menghukumi
keberedaan ‘sperma’ atas cairan yang dikeluarkan oleh seseorang sebab ciri diatas tidak terdapati pada cairan selain mani.
Tidak berpengaruh pada sperma seorang pria akan kekentalan dan warna putihnya. Sperma Wanita dalam ciri-ciri diatas tidak menyalahi (berbeda) dengan sperma pria. Bila tidak terdapati ciri-ciri diatas maka tidak diwajibkan seseorang mandi besar
karena cairan yang keluar dapat dipastikan bukanlah sperma.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Ummu Sulaim pernah bercerita bahwa dia bertanya kepada Nabi tentang wanita yang bermimpi (bersenggama) sebagaimana yang terjadi pada seorang lelaki. Maka Rasulullah bersabda, "Apabila perempuan tersebut bermimpi keluar mani, maka dia wajib mandi hadas." Ummu Sulaim berkata, "Aku malu untuk bertanya perkara tersebut". Ummu Sulaim bertanya, "Apakah perkara ini berlaku pada perempuan?" Nabi bersabda, "Ya (wanita juga keluar mani, kalau dia tidak keluar) maka dari mana terjadi kemiripan?. Ketahuilah bahwa mani lelaki itu kental dan berwarna putih, sedangkan mani perempuan itu encer dan berwarna kuning. Manapun mani dari salah seorang mereka yang lebih mendominasi atau menang, niscaya kemiripan terjadi karenanya." ‬

“Dari Ummu Salamah – istri Nabi -, ia berkata, “Ummu Sulaim, istri Abu Thalhah, datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dengan kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi bila ihtilam (mimpi basah)?” Maka Rasulullah menjawab: “Ya. Jika dia melihat air.” [HR. Al Bukhari – Muslim]

Madzi adalah cairan putih lembut dan licin keluar pada permulaan bergejolaknya syahwat. Istilah madzi untuk laki-laki, namun jika keluar dari perempuan dinamakan Qudza. Dalam salah satu riwayat yang shahih disebutkan : Dari ‘Ali bin Abi Thalib, ia berkata : ”Aku adalah orang yang banyak mengeluarkan madzi, namun aku malu untuk bertanya langsung kepada Rasulullah karena kedudukan putrinya (Fatimah) yang menjadi istriku. Akupun meminta al-Miqdad Ibnu al-Aswad untuk menanyakan kepada Rasulullah , Beliau menjawab : “Seharusnya ia mencuci kemaluannya dan berwudhu" HR. Bukhari no.178 dan Muslim no.303. Lafadz ini adalah lafadz Muslim
Hukumnya: najis dan membatalkan wudlu tapi tidak wajib mandi.

Wadi : cairan putih keruh dan kental, keluar setelah melaksanakan kencing atau ketika mengangkat beban berat. Hukumnya seperti madzi yaitu najis dan membatalkan wudlu’ tapi tidak wajib mandi.

Kesimpulan :
# Jika cairan keluar mengandung salah satu ciri-ciri mani, maka dihukumi mani. Namun jika tidak ada dan keluarnya pada mulai gejolaknya syahwat atau sesudah syahwat, maka dihukumi madzi.
# Jika ragu yang keluar mani atau madzi?, maka boleh memilih antara menjadikannya mani sehingga wajib mandi, atau menjadikannya madzi sehingga hukumnya najis, tidak wajib mandi namun batal wudhu’nya. Paling afdholnya menggabung keduanya yaitu mandi janabah dan menyucikan tempat yang terkena cairan tersebut.
# Wanita juga mengeluarkan manî dengan ciri-ciri sebagaimana di atas. Namun menurut imam Al-Ghazali, mani wanita hanya bercirikan keluar disertai syahwat (kenikmatan)

Ruthubah
Cairan yang keluar dari Farji Wanita tanpa adanya sebab , selain Mani, Madzi, Air kencing hukum cairan lembab yang keluar dari kemaluan seorang wanita (ruthubah). Madzhab Hanafi mengatakan bahwa hukum cairan tersebut itu suci, sedangkan Madzhab Maliki
memandangnya sebagai sesuatu yang najis. Dua Madzhab selanjutnya, yakni As-Syafi’iyah dan Hanbali, para ulama dari dua madzhab
ini berbeda pendapat. Sebagian berpendapat bahwa ruthûbah yang keluar dari farji seorang wanita itu suci, dan sebagian yang mengatakan najis atau tidak suci. Walaupun dalam kedua madzhab ini dijelaskan bahwa pendapat resmi yang paling kuat menyatakan
bahwa itu suci dan tidak najis.

Tata Cara Mandi Janabah
Membaca Bismillah dan ber-niat mandi untuk menghilangkan hadats besar

Niat Mandi Wajib (Janabah)
Pada dasarnya "niat mandi untuk menghilangkan hadas besar" sudah cukup. Berikut adalah niat yang lengkap sesuai penyebabnya.
1. Hadas besar karena Jima’/mimpi basah:
Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar (dari Janâbah ) karena Allah Ta‘ala.
2. Hadas besar karena haidl:
Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar dari haidl karena Allah Ta‘ala.
3. Hadas besar kerena nifas
Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar dari nifâs karena Allah Ta‘ala.
4. Hadas besar kerna melahirkan (wiladah)
Saya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar karena melahirkan karena Allah Ta‘ala.

Mencuci kedua tangan dengan air, Mencuci qubul (alat kelamin) dan dubur, Berwudhu’ sebagaimana wudhu’nya shalat , Mengusap kepala dan menyela-nyela rambut hingga ke pangkalnya dengan air secara merata, Menyiram kepala dan seluruh anggota tubuh dengan air sebanyak tiga kali kemudian yang terakhir mencuci kaki.

Niat
Niat berasal dari kata menyengaja pada sesuatu . (Mu'jam Al Wasîth Bab Nun). Dan menurut Syara', sebagaimana dalam Kitab Hasyiyah Qalyubi : Dan oleh karena itu dikatakan :"Niat menurut Syara' adalah bermaksud atau menyengaja berbuat atau mengerjakan sesuatu disertai dengan mengerjakannya."

Dalam Kitab I'anatut Thalibin disebutkan : ‫(Mengenai: menyengaja di hati) : "Adapun niat menurut Syara' adalah bermaksud atau
bersengaja mengerjakan sesuatu dibarengi dengan perbuatannya, yaitu menyengaja berbuat sesuatu yang diinginkan untuk ikerjakannya dan keinginan atau maksudnya itu dibarengi dengan mengerjakan sesuatu yang dikehendaki tersebut." (I'anatut Thalibin)

Sebagian ‘Ulama’ menyusun sya'ir tentang syarat niat, yaitu : Hai orang yang bertanya kepadaku tentang syarat-syarat niat, Yaitu al-qashdu (menyengaja), at-ta'yîn(menentukan), dan al-fardliyyah (niat fardlu-nya). Berniat, yaitu menyengaja di hati untuk melaksanakan amal perbuatan tertentu, hal ini berdasarkan sabda Rasulullâh bersabda : Aku mendengar Umar bin Khaththab berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya." (Muttafaq 'alaih) Sehingga artinya:" Sahnya suatu ibadah bila dibarengi dengan niat. "

Hakikat Niat
Hakikat niat : menyengaja sesuatu dengan disertai mengerjakannya

Letak niat : di dalam hati

Hukum niat : Wajib

Tujuan niat : Untuk membedakan ibadah dan kebiasaan seperti duduk untuk I’tikaf dan duduk untuk istirahat atau untuk membedakan derajat ibadah seperti antara ibadah wajib dan sunah

Syarat niat : Islam-nya pelaku, tamyiz, mengerti yang ia niati, tidak mendatangkan sesuatu yang menafikannya, tidak menggantungkannya seperti dengan perkataan Insya Allah.

Waktu niat : Dipermulaan ibadah kecuali dalam hal puasa.

Cara niat : Berbeda-beda melihat bentuk ibadah yang ia niati. (Bughyah Al Mustarsyidin)‬

(Fasal) Boleh mendahlukan niat atas pelaksanaan ibadah dalam jarak waktu yang sedikit sebagaimana yang berlaku dalam ibadah-ibadah lainnya.

Hukum melafadzkan niat :
Hukum melafadzkan niat -at talafudz binniyyah) seperti misalnya :
‫اSaya niat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar junub karena Allah
Pendapat yang shahîh di kalangan ‘Ulama’ Syafi’iyah (sebagaimana dalam Mughni al-Muhtaj) menyatakan wajibnya niat fardlu dan syarat niat ada tiga, yaitu bersengaja (al-qashd), menentukan (at-ta’yin) dan niat fardlu (al-fardliyah). Menurut Madzhab Syafi’i, ber-niat itu di hati dan di lisan. Pendapat yang menyatakan bahwa sunnah melafadzkan niat juga didukung oleh ‘Ulama’ ‘Hanbaliyah (Al Mughni al Mukharraq) Niat tidak disyaratkan langgeng hingga akhir ibadah, karena hal itu menyulitkan. Begitu juga, tidak wajib niat ibadah bagi setiap bagian-bagian ibadah tersebut, melainkan cukup niat melakukan amalan-amalan ibadah itu secara keseluruhan. Oleh sebab itu, niat dalam ibadah yang mempunyai banyak amal perbuatan (al-af’al) cukup dilakukan di awai ibadah saja, tidak perlu berniat ketika melakukan perbuatan-perbuatan yang ada dalam ibadah tersebut seperti wudlu dan shalat. Begitu juga haji, sehingga tidak perlu menyendirikan niat untuk thawâf, sa’i, dan wuquf. Dalam shalat tidak boleh membagi-bagi niat (tafriqun-niyah), yaitu berniat setiap kali melakukan rukun rukunnya. Adapun dalam wudlu/mandi boleh melakukan tafriq an-niyah menurut pendapat yang ashah (paling shahîh) dalam madzhab Syafi’i. Dalam manasik haji adalah melakukan niat dalam masing-masing thawaf, sa’i, dan wuquf di ‘Arafah. Tetapi apabila thawafnya adalah thawaf nadzar atau thawâf sunnah, maka disyaratkan niat. Karena, thawâf tersebut tidak ikut dalam satu paket ibadah apa pun. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa thawaf adalah ibadah yang wajib niat apabila thawâfnya itu sunnah. Tetapi kalau thawafnya itu fardhu, maka tidak diwajibkan niat (karena sudah tercakup dalam niat Haji). Madzhab Hanbali mengatakan bahwa yang wajib dalam niat adalah mengkontinyukan makna niat, bukan mengkontinyukan hakikat niat, dengan cara menjauhi keinginan untuk memutus niat. Misalkan seseorang lalai dengan niatnya (di tengah-tengah waktu shalat), maka hal itu tidak memengaruhi sahnya shalat yang dilakukan. (al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh). Menurut Madzhab Syafi’i, niat harus bersamaan dengan pelaksanaan suatu ibadah sedang menurut madzhab Hanbali niat boleh mendahulukan niat atas pelaksanaan ibadah asalkan dalam jarak waktu yang pendek.

Tujuan pelafadzan niat :
Niat adanya dalam hati, keberadaan lisan sekedar menolongnya agar ada dalam hati. ‫Sedangkan mengucapkan yang diniatkan adalah sunat agar dapat menolong hati.

Mandi Janabah Rasulullah
Dari ‘Aisyah, ia berkata, bahwasanya Rasalullah apabila mandi janabah ia memulai dengan membasuh kedua tangannya kemudian wudhu seperti wudhu untuk shalat lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air kemudian menyisirkannya ke pangkal rambut kemudian mengalirkan air ke kepalanya tiga cawukan dengan kedua tangannya kemudian meratakan air pada seluruh kulit badannya. (HR. Bukhari)

Madzhab Hanafî dan Maliki menerangkan juga mengenai Mandi Sunnah (dimana tata caranya sama dengan mandi Janabat) yaitu:
1. Mandi untuk Shalat Jum’at
2. Mandi untuk Shalat dua Hari Raya
3. Mandi untuk Ihram Haji dan Umrah
4. Mandi untuk mengerjakan Shalat Gerhana
5. Mandi setelah memandikan Jenazah
6. Mandi wanita yang Istihadhah
7. Mandi setelah berbekam, pada Malam Nishfu Sya’ban, Lailatul Qadar (seandainya ia mengira menemuinya)
8. Mandi setelah pulih dari gila, pingsan atau mabuk.

Tata Cara Mandi Janabah, 4 Madzhab

Syarat kemutlakan air (air suci dan mensucikan), Badan harus suci terlebih dahulu, serta tidak ada sesuatu yang mencegah sampainya ke kulit, Ber-niat, Menyiramkan secara merata ke suluruh tubuh, Tertib, berurutan. Wajib, saat akan Niat adalah Syarat, akan mandi, namun menyiramkan air bukan Rukun, tidak terlalu lama. Wajib, namun ada perbedaan memulai dari mana :

Hanafi : sunnah bila pertama memulai dengan menyiram air dari kepala, tubuh sebelah kanan, lalu tubuh sebelah kiri.
Syafi’i dan Maliki: di sunnahkan untuk memulai dari bagian atas badan sebelum pada bagian bawah, selain farji (kemaluan).
Hanbali : disunnahkan mendahulukan yang kanan dari yang kiri.

Wajib yaitu:
1. Junub
2. Haid
3. Nifas
4. Orang yang meninggal dunia.

Junub yang mewajibkan mandi : Keluar mani baik dalam keadaan tidur maupun bangun. Seseorang sudah sadar (bangun), lalu ia melihat basah, tetapi ia tidak mengetahui apakah yang basah itu air mani atau madzi ?

Jima’ yaitu : memasukkan dzakar atau sebagian dari hasyafah (kepala dzakar) ke dalam farji (kemaluan) wanita

Sesuatu Ibadah yang mewajibkan mandi :
junub : Shalat, thawaf dan memegang/menyentuh al-qur’an. Orang yang junub tidak boleh berdiam di masjid. Sepakat. Dan ada tambahan : Maliki dan Hanbali : Orang Kafir yang masuk Islam, wajib Mandi Besar. Syafi’i: kalau orang kafir itu masuk islam dalam keadaan junub, maka ia wajib mandi karena junubnya, bukan islamnya. Dari itu, kalau pada waktu masuk islam ia tidak dalam keadaan junub, ia tidak wajib mandi. Hanafi: ia tidak diwajibkan mandi, baik junub maupun tidak (Ibnu Qudamah, (Al Mughnî al Mukharraq, 1/207).

Tidak diwajibkan mandi, kecuali kalau pada Jika keluar air mani Sependapat dengan saat keluarnya itu merasakan nikmat. Kalau maka ia wajib mandi, Hanafi dan Hanafi air mani itu keluar karena dipukul, dingin tidak ada bedanya, atau karena sakit bukan karena syahwat, baik keluar karena maka ia tidak di wajibkan mandi. Syahwat maupun tidak Wajib Mandi Tidak wajib Mandi, Bila sebelum tidur ia karena suci memikirkan/membayangkan, sedang- angkan hal yang kan hadats meragu- nikmat (ber-jima’), kan maka di-wajibkan mandi, tapi kalau sebelum tidur tidak ada sebab (gejala) yang menimbulkan kenikmatan, maka ia tidak diwajibkan mandi, karena tidak jelas. Sepakat, wajib mandi, meskipun belum keluar manî. Hanya mereka berbeda pendapat tentang beberapa syarat : Apakah kalau tidak dimasukkan, yakni sekedar saling sentuhan antara dua kelamin itu, diwajibkan mandi atau tidak?

Hanafi: wajibnya mandi itu dengan beberapa syarat, yaitu: Pertama baligh. Kalau yang baligh itu yang disetubuhi, sedangkan yang menyetubuhi belum baligh, atau sebaliknya, maka yang mandi itu hanyalah yang baligh saja. Dan kalau keduanya belum baligh, maka keduanya tidak diwajibkan mandi. Kedua, harus tidak ada batas (bungkus) yang dapat mencegah timbulnya kehangatan. Ketiga, orang yang disetubuhi adalah orang yang masih hidup, maka kalau ia memasukkan dzakarnya ke binatang atau kepada orang yang telah meninggal, maka ia tidak diwajibkan mandi.

Syafi’i : meskipun kepala dzakar itu tidak masuk atau sebagiannya saja belum masuk, maka ia diwajibkan mandi, tak ada bedanya, baik baligh maupun tidak, yang menyetubuhi maupun yang disetubuhi ada batas (bungkus) maupun tidak, baik terpaksa maupun karena suka, baik yang disetubuhi masih hidup maupun sudah meninggal, baik pada binatang maupun manusia.

Hanbali dan Maliki : bagi yang menyetubuhi maupun yang disetubuhi itu wajib mandi, kalau tidak ada batas (bungkus) yang dapat mencegah kenikmatan, tak ada bedanya, baik pada hewan ataupun pada manusia, baik yang disetubuhi itu hidup atau meninggal.
Jika telah baligh, Maliki: bagi yang menyetubuhi itu wajib mandi, kalau ia telah mukallaf dan juga orang yang disetubuhi. Bagi orang yang disetubuhi wajib mandi, kalau yang menyetubuhinya telah baligh, tapi kalau belum baligh atau masih kecil, maka ia tidak diwajibkan mandi kalau belum sampai keluar mani.

Hanbali : mensyaratkan bahwa lelaki yang menyetubuhi itu umurnya tidak kurang dari 10 tahun, bagi wanita yang di setubuhi itu tidak kurang dari 9 tahun. Sepakat. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Minhaju at-Talibin karya Imam an-Nawawi yaitu:
Dan diharamkan karena berhadats: shalât, berthawaf, membawa mushaf dan menyentuh lembarannya. Sepakat, hanya berbeda pendapat, boleh tidaknya kalau ia lewat di dalamnya, sebagaimana kalau ia masuk dari satu pintu ke pintu lainnya.

Maliki dan Hanafi : tidak boleh kecuali karena sangat darurat (penting).

Syafi’i dan Hanbali: boleh kalau hanya lewat saja, asal jangan berdiam, pendapat ini berdasarkan keterangan ayat 43 surat An-Nisa’: “(jangan pula) hampiri masjid sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja”. Maksud ayat tersebut di atas, dilarang mendekati masjid-masjid yang dijadikan tempat shalat, kecuali ia hanya melewatinya saja. Ayat tersebut mengecualikan dua masjid, yaitu masjidil Haram dan masjid Nabawi, karena ada dalil khusus yang menunjukkannya berbeda beda
Membaca al-qur’an (pengecualian). Orang yang junub tidak boleh membaca al quran, kecuali dia menjadi guru mengaji yang menyampaikannya (mengajarkannya) kata perkata. Orang yang junub diharamkan mem- baca sesuatu dari al-quran, kecuali sebentar dengan maksud untuk memelihara (menjaga) dan menjadikannya sebagai dalil (bukti)-berdalil. Satu huruf pun bagi orang yang junub diharamkan membaca Al quran, kecuali hanya untuk dzikir (mengingat) seperti menyebut nya pada saat makan Sependapat Maliki

Apakah perlu ber-wudhu' lagi, bila sudah Mandi Janabah?

Madzhab Maliki dan Syafi’i berpendapat: Mandi janabat/mandi junub itu juga menghilangkan hadats kecil sehingga tidak perlu lagi berwudhu‘. Selama tidak ada sesuatu yang membatalkan wudhu’, maka mandinya sudah mencukupi. Baik saat niat mandi dibarengi dengan niat wudhu’ atau tidak. (Al-Bujairimi ‘Ala al-Khatib, I/197).

Menurut madzhab Hanbali: mandi Janâbah bisa juga menggantikan kedudukan wudhu, jika niatnya bersamaan dengan niat mandi ia juga berniat wudhu’. Sebagaimana hadits :
Dari ‘Aisyah ‫berkata:"Adalah Rasulullah tidak berwudhu'' lagi sesudah mandi". (Hadits shahih riwayat Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)

Namun bila selama mandi ada yang membatalkan wudhu', seperti memegang farji/alat kelamin, maka harus berwudhu' lagi.

Bolehkah memegang/menyentuh al-mushaf Al Qur’an ketika sedang berhadats kecil?
Imam Madzhab berbeda pendapat tentang orang berhadats kecil, bolehkah menulis Al-Qur'an dan membacanya (ada Al-Qur'an/tidak), dan menyentuh/membawanya dengan pelindung, demi menjaganya.

Hanafi berpendapat: Tidak boleh menulisnya dan menyentuhnya walau ditulis dengan bahasa asing, tetapi boleh membacanya tanpa memakai Al-Qur'an.

Maliki berpendapat: Tidak boleh menulisnya, menyentuh kulitnya walaupun dengan aling-aling, tetapi boleh melafalkan dengan membaca maupun tidak, atau sentuhannya dengan pelindung dan membawanya demi menjaganya.

Syafi’i berpendapat: Tidak boleh menyentuh kulitnya, walaupun ia terpisah dengan isinya, juga tidak boleh menyentuh talinya selama ia masih melekat dengan Al-Qur'an, tetapi boleh menulisnya dan membawanya demi menjaganya sebagaimana boleh menyentuh sesuatu yang menjadi sulaman dari ayat-ayat Al-Qur'an.

Hanbali berpendapat: Boleh menulisnya, dan membawanya demi menjaganya kalau dengan pelindung.

Dalam kitab Hasyiat al-‘Allamah as-Syaikh ‘Abd al-Karim al-Matari ad-Dimyati , hal. 46: ‫َKatanya, “Dan membawanya (mushaf) adalah haram, kecuali jika ia khawatir atasnya akan hanyut, terbakar, gangguan orang kafir, terkena najis, atau hilang, sedangkan ia sulit untuk bersuci, walaupun dengan tayammum, dan sulit pula untuk menitipkannya kepada orang mukmin yang dipercaya, maka tidak haram membawanya dan menyentuhnya, bahkan wajib, walaupun ketika buang air besar, kecuali kalau sekedar takut hilang, maka hal itu merupakan keharusan membawanya dan bukan wajib

Materi Tambahan :
Batasan Wajah : Membasuh Dagu /Janggut, Kulit yang tidak ditumbuhi rambut di atas daun telinga Menyela-nyela bulu jenggot Mengusap telinga, Mengusap Kepala, Wajib, boleh ketika Wajib, saat akan Niat adalah Syarat wu-akan wudhu’ tidak mem-basuh muka dlu, bukan Rukun terlalu lama dimulai dari tempat yang biasa ditumbuhi rambut hingga batas ujung dagu bagi orang yang tidak mempunyai janggut dan sampai ujung rambut janggut bagi orang yang mempunyai janggut sekalipun janggut itu panjang mulai dari tempat yang biasa ditumbuhi rambut sampai akhir ujung dagu. tidak wajib dibasuh termasuk bagian dari wajah dibasuh Wajib dibasuh termasuk bagian termasuk bagian dari kepala dari wajah dibasuh diusap Wajib tidak wajib dibasuh termasuk bagian dari kepala diusap Wajib Tidak Wajib Sebagaian (se-Seluruh-nya Sebagaian , sedikit Seluruhnya atau ukuran telapak boleh selebar ubun-ubun tangan), se saja perempat ke-pala atau selebar tiga jari, Membasuh Kaki Membasuh atau mengusap.

Menurut Ibn Abbas : difardlukan mengusap.

Menurut Imam Malik wajib Tadlik (menggosok) untuk semua bagian anggota wudlu’

Tertib, berurutan

Faur : membasuh anggota wudhu’' sebelum anggota wudhu’' yang sebelumnya kering

Perbedaan hal yang membatalkan Wudhu’ Keluar kencing, madzi, wadi, mani, darah haidh/nifas dari kemaluan dan kentut/-kotoran dari Anus, Tidur, Hilang akal, muntah, Darah/ Nanah, yang keluar bukan dari dua jalan (qubul/dubur), Laki-laki menyentuh wanita (sebalik-nya), yang bukan mahram), kulit menyentuh kulit tanpa penghalang

Hanafi Batal, bila: dg miring, telentang diatas punggung-nya, tidur diatas salah satu paha-nya, Batal, bila memenuhi mulut, Batal Wudhu’-nya. Tidak batal, kecuali bila karena sentuhan itu keluar madzi, atau yang ber-sentuhan itu dzakar dan farji istri nya

Maliki, Syafi’i Batal Wudhu’-nya, Batal, bila nyenyak, se-bentar/lama, baik dlm keadaan berbaring, duduk/sujud, Batal ,bila pantatnya terangkat dari tempatnya duduk, Batal wudhu’-nya

Batal ,bila: yang disentuh itu baligh dan merasakan nikmat-nya sentuhan, tidak batal bagi yang disentuh, kecuali ia juga merasakan nikmat, Batal secara mutlaq, baik ada/tanpa syahwat, kepada wanita muda/tua, cantik/ tidak bila menyentuh mahram, tidak batal.

Hanbali, Batal (kecuali sebentar menurut ukuran urf/kebiasaan) Batal, bila banyak, Batal, bila dengan syahwat, baik wanita muda/tua, cantik/tidak. Juga bila menyentuh mahram (Ibu, sdr Pr, bibi) Laki-laki menyentuh, laki-laki/banci, atau wanita menyentuh wanita /banci, Banci menyentuh banci/laki laki/wanita. Menyentuh Rambut, kuku, gigi wanita

Hanafi : Tidak Batal, kecuali bila dzakar yang menyentuh bangun

Maliki, Tidak Batal, Laki-laki menyentuh : dzakar/penis Tidak Batal, baik dzakar-nya sendiri atau orang lain, dan sunnah wudhu’ lagi Wanita menyentuh Farji /vagina Tidak Batal. Bila memasukkan jari ke dalam farji basah) /anus, Batal bila untuk merasakan kenikmatan, Batal bila menyentuh dzakar orang lain yang baligh (meski banci), tanpa penghalang, dengan bagian dalam tapak tangan. Tidak batal bila selain itu, Tidak Batal, meski me-masukkan jari ke dalamnya, dan merasa nikmat, Batal bila farji wanita lain

Syafi’i : Tidak batal, bila yang disentuh anak laki-laki muda tampan, sunnah wudhu’ lagi

Hanbali, Tidak batal, bila yang disentuh anak laki laki muda-tampan, meskipun yang menyentuh ada rasa nikmat, Tidak batal, Batal bagi yang menyentuh, baik dzakar sendiri atau orang lain, anak kecil atau sdh jadi mayat, bila tanpa penghalang dan memakai tapak tangan bagian dalam atau ujung jari jemari atau bagian pinggir tapak tangan, Tidak batal, bila yang disentuh : Bulunya atau buah dzakar-nya, Batal bagi yang menyentuh, baik farji/anus sendiri atau orang lain, anak kecil atau sudah jadi mayat, bila tanpa penghalang dan memakai tapak tangan bagian dalam atau ujung jari jemari atau bagian pinggir tapak tangan

22 April 2016

Pengajian Mahabatullah 22 April 2016 Ustadz Ahmad Ridwan, Lc Di Usia 40 Tahun

Event : Pengajian Mahabatullah
Tanggal : 22 April 2016
Pemateri : Ustadz Ahmad Ridwan, Lc
Tema : Di Usia 40 Tahun

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur masa keberadaan suatu benda atau makhluk

Orang yang memiliki usia “panjang” biasanya “ pikun”
Qs An Nahl : 70
Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu, di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa

Pembagian usia manusia :
a. Kronologis
Perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran seseorang sampai dengan waktu perhitungan usia

“Pikun” itu biasanya dialami oleh orang yang usianya “Panjang”
Qs Al Hajj : 5
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

Pada saat di alam ruh, kita bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan kita
Qs al A'raf : 172-173
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?"

b. Mental
perhitungan usia yg didapatkan dari taraf kemampuan mental seseorang. Misalkan seorang anak secara kronologis berusia 4 tahun akan tetapi masih merangkak dan belum dapat berbicara dengan kalimat lengkap dan menunjukkan kemampuan yang setara dengan anak berusia 1 tahun, maka dinyatakan bahwa usia mental anak tersebut adalah 1 tahun

Orang yang usianya “panjang” ada kecenderungan “pikun”
Qs Yassin : 68
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya) . Maka apakah mereka tidak memikirkan?

c. Biologis
Perhitungan usia berdasarkan kematangan biologis yang dimiliki oleh seseorang

Belajar hikmah dari penanggalan hijriyah tentang bagaimana memaknai usia :
Bulan hijriyah ditandai dengan datangnya hilal, kecil, kemudian makin besar, namun kemudian secara perlahan mengecil kembali

Qs Al Ashr
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran

Perbanyak doa : Allahumma barik lana fi bukuriha
Ya Allah berikan kepada kami keberkahan di pagi

Allah ta'ala bersumpah dengan seluruh waktu :
Qs Al Fajr : 1
Demi waktu fajar

Qs Ad Dhuha : 1
Demi waktu matahari sepenggalahan naik.

Qs Al Lail : 1-2
Demi malam apabila gelap dan demi siang apabila terang benderang

Qs Al Ashr :1
Demi waktu ashar

Surat kabar Telegraph menerbitkan sebuah artikel berjudul Brain only Fully “ Matures in middle ages” yang kurang lebih artinya “ sesungguhnya perkembangan otak tetap berlangsung sampai dipertengahan umur seseorang, dikatakan dalam artikel itu, perkataan sebagai berikut ” Anda mungkin mengira bahwa anda akan menjadi sepenuhnya matang “dalam berpikir” saat anda berusia di 21 tahun tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak anda tidak berhenti perkembangannya sampai usia 40 tahunan.
Riset Prof Sarah Jaye Blackmore berkata “ Sejak kurang dari 10 tahun yang lalu kami meyakini terhenti pada usia dini dari umur manusia” Kemudian dia melanjutkan “ Terapi percobaan atau uji coba scan resonansi magnetik “MRI” pada otak menunjukkan bahwa pertumbuhan otak akan berlanjut sepanjang usia 30 an dan sampai umur 40 tahunan dari umur manusia! Dan daerah yang paling penting dan paling besar petumbuhannya adalah bagian bawah ubun ubun, bagian itu adalah bagian paling atas di area otak depan yang diolah yang membedakan kita dengan manusia yang lain

Pantas para Nabi memahami dan Daud AS ketika berbicara pada kaumnya
QS Hud : 56
Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus

Demikian juga Nabi Saw mengucapkan dalam doa beliau “Ubun ubunku di tanganMu”

Qs Al Ahqaf : 15
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

Ayat yang mulia ini menentukan batasan usia 40 sebagai usia untuk kesempurnaan kekuatan fisik dan mental atau kematangannya atau puncaknya. Dan dengan demikian kita berada di hadapan fakta/kenyataan “Quraniyah” Menurut para ahli tafsir usia 40 tahun, disebut tersendiri pada ayat diatas ini karena pada usia inilah manusia mencapai puncak kehidupan yang baik, dari segi fisik, pikiran, perasaan, karya maupun dari segi agamanya. Orang yang berusia 40 tahun benar benar telah meninggalkan usia mudanya dan beralih ke usia dewasa. Apa yang dialami pada usia 40 tahun sifatnya stabil, mantap, kokoh dalam pendirian dan perilakunya yang akan menjadi ukuran manusia pada ukuran ukuran berikutnya.

Al – Tsa'labi Rahimahullah berkata “Sesungguhnya Allah menyebutkan usia 40 tahun karena ini sebagai batasan bagi manusia dalam keberhasilan maupun keselamatannya. Imam al Qurtubi Rahimahullah, dalam tafsirnya, Allah SWT menyebutkan orang yang sudah mencapai usia 40 tahun, maka sesungguhnya telah tiba baginya untuk mengetahui nikmat Allah Swt yang ada padanya dan kepada kedua orang tuanya kemudian mensyukurinya

Salaf dan usia 40 tahun

Abdullah bin Abbas Ra, dalam suatu riwayat berkata : Barangsiapa mencapai usia 40 tahun, dan amal kebajikannya tidak unggul mengalahkan amal keburukannya, maka bersiap siaplah ke neraka.
Qatadah Ra berkata : Bila seseorang telah mencapai usia 40 tahun maka hendaklah dia berhati hati

Imam asy syafi'i “ Tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan dengan memakai tongkat. Jika ditanya kenapa? Jawab beliau : Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir, demi Allah aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar, lalu burung itu lepas diudara, kecuali telapak kakinya yang masih melekat dalam sangkar, keadaanku sekarang seperti itu juga

Al Hafidz Jalaluddin assuyuti “Bahwa ketika mencapai usia 40 tahun, Ia berkonsentrasi untuk beribadah dan memutuskan diri dari hubungan dengan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan ia berpaling dari semua urusan dunia dan umat manusia seakan akan ia tidak pernah kenal seorangpun dari mereka dan ia terus menyusun karya tulisnya

Ibrahim al nakai Rahimahullah berkata : Bahwa jika seseorang telah mencapai usia 40 tahun dan berada pada perangai tertentu maka ia tidak akan berubah hingga datang kematiannya

Mashruk Rahimahullah : Jika seseorang telah sampai pada usia 40 tahun, hendaknya ia lebih waspada

Disebutkan di dalam sebuah hadits bahwa siapa saja yang menjaga shalat Shubuh dan Ashar maka akan dimasukkan ke dalam Surga dan dijauhkan dari api neraka. Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang shalat di dua waktu yang sejuk maka dia akan masuk surga.” (al-Bukhari dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim beliau bersabda, “Tidak akan dijilat api neraka seseorang yang shalat sebelum Matahari terbit dan sebelum tenggelam.” Yang dimaksudkan dengan dua waktu yang sejuk adalah waktu shalat Shubuh dan shalat Ashar. Bahkan Imam Muslim meletakkan hadis tersebut di dalam bab tentang Keutamaan Shalat Subuh dan Asar.
http://zilzaal.blogspot.co.id/2015/04/keutamaan-dari-sholat-subuh.html

Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar, maka terhapuslah amalannya. (HR Bukhori)

Qs Al Lail : 1-2
Demi malam apabila menutupi cahaya siang, Dan siang apabila terang benderang

Umat Islam dianjurkan berdoa dan berdzikir tiap kali akan tidur. Bacaan (doa dan dzikir) sebelum tidur yang diajarkan Rasulullah Saw yaitu membaca :
1. QS. Al-Ikhlas
2. QS Al-Falaq
3. QS An-Nas
4. QS Al-Baqarah: 255 (Ayat Qursi)
5. QS Al-Baqarah: 285-286
6. Doa Bismika Allaahumma amuut wa ahyaa.
“Rapatkan kedua telapak tangan, kemudian ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlash (Qul huwallaahu ahad), surat Al-Falaq (Qul a’uudzi bi rabbil-falaq), dan surat An-Naas (Qul a’uudzu bi rabbin-naas). Lalu, dengan kedua telapak tangan itu, bagian tubuh yang dapat dijangkau diusap. Mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan.” (HR. Bukhari)
http://ddhongkong.org/bacaan-sebelum-tidur/

Manusia berada dalam kondisi terlemah mereka yaitu saat tidur

Allah SWT menciptakan siang dan malam untuk kepentingan manusia. Siang mencari nafkah atau bekerja, malam istirahat, karena tubuh kita pun punya hak istirahat. Itu sunnatullah. “Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu. Kedua matamu memiliki hak atas dirimu,” sabda Nabi Saw (HR. Bukhari dan Muslim). Lalu, ibadah? Bagi Muslim, seluruh aktivitas adalah ibadah. Hayatuna kulluha ‘ibadah. Selama aktivitas itu ditujukan untuk mencari keridhoan-Nya, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” (QS.An-Naba’:11).

“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash:73).

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan…” (QS. Al-An’aam:60).

“Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang…” (QS. Al Mu’minun:61)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Ruum:23)

“Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An-Naml:86).

“Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.” (QS. Yunus:67).

http://ddhongkong.org/siang-untuk-kerja-malam-untuk-istirahat/

Fenomena alam yang diceritakan di dalam Al Quran contohnya :
Qs At Thur : 6
Ada laut yang di dalam tanahnya ada api

Qs Al Qamar : 1
Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah.

Qs Ar Rahman : 19-20
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing

Nasehat untuk menyusui anak secara sempurna :
Qs Al Baqarah : 233
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan

Jauhi 3 perbuatan ini :
Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah tidak akan melihat mereka tidak juga mensucikan mereka dan bagi mereka adzab yang pedih.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda demikian tiga kali. Abu Dzarr berkata, “Merugi sekali, siapa mereka wahai Rasulullah ?” Beliau bersabda, “Musbil (orang yang memakai kain melebihi mata kakinya), dan orang yang selalu mengungkit pemberiannya, dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR Muslim).

Doa Zakaria ketika memohon keturunan :
Qs Ali Imran : 38
Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa

Qs Maryam : 4-6
Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai

Qs Al Anbiya : 89
Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik

Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Ini contoh penyesalan kaum kafir karena berpaling dari ajaran Allah dan Rasulullah :
qs Al mukminun 99-100
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.

Hal yg mudah dikatakan tapi sulit melaksanakan :
1. Sabar
Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama (HR Bukhori)
2. Syukur
3. Ikhlas

Jangan lupakan orang tua
Qs Al Isra : 23-24
Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku di waktu kecil

Perhatikan keturunanmu
Qs Al Furqon : 74
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Ada 4 istilah anak yang disebutkan di dalam al Quran :
1. Anak sebagai qurrota a'yun :
QS Al Furqon : 74
Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

2. Anak sebagai Dzurriyatun Thoyyibah :
Qs Ali Imran : 38
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Rabbnya seraya berkata: Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.

3. Anak sebagai as sholihin :
Qs As Saffat : 100
Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

4. Anak sebagai fitnah
QS. Al-'Anfal : 28
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

QS. At-Taghabun : 14-15
Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Baiknya seseorang itu tergantung ilmu dan amal akan berdampak sehingga menjadi sebab agar anaknya menjadi baik

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

Terus perbaiki taubat
Qs at Tahrim : 8
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman yang bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."

Wanita yg sudah uzur boleh membuka hijab namun jika “tetap” memakai hijab tentu jauh lebih baik 
Qs An Nur : 60
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut