08 Oktober 2012

Pengajian Musholla Al Ukhuwah Mahagoni Park Tanggal : 7 Oktober 2012

Event : Pengajian Musholla Al Ukhuwah Mahagoni Park
Tanggal : 7 Oktober 2012
Pembicara : Ustadz Fazari Asshofa
Tema : Takut kepada Allah Swt

Keutamaan takut yang utama adalah kepada Allah Swt

Dari Tsauban Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu: Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Hampir-hampir ummat-ummat ini memperebutkan kalian (ummat Islam) -dalam riwayat lainnya: dari seluruh penjuru-, layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk". Seorang laki-laki bertanya: "Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?", beliau menjawab: "Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air dan Allah Ta’ala akan mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa takut kepada kalian serta akan menanamkan ke dalam hati kalian Al-Wahn.". Seseorang lalu berkata: "Wahai Rasulullah, apa itu Al-wahn?", beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati.” (HR Ahmad)

---

Beberapa cobaan yang diberikan kepada manusia

QS Al Baqarah : 155

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar

---

Keutamaan untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat

QS Al Hasyr : 18

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Hati hati dengan istidjat

Makna istidraj: Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”

---

Pikirkan, mengenai amal apa saja yang telah kita lakukan, mengenai amal apa saja yang akan kita lakukan untuk bekal kehidupan akhirat, Jadi, sikapi :

1. Umur yang telah berlalu

2. Umur yang akan kita lalui

---

Nabi bersabda, “Ittaqillah haitsuma kunta, wa atbi’issayyiatal hasanata tamhuha”, “Bertaqwalah kepada Allah dimana kamu saja berada, dan iringilah perbuatan yang buruk dengan yang baik niscaya dapat menghapuskannya” (HR. At Tirmidzi)

---

Macam ketakutan yang menuju kepada ketakutan kepada Allah :

1. Takut terhadap tidak diterima ibadah kita

Dari Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: ”Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang ayat ini (QS Al Mukminun: 60) ‘Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut’. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: ”Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamr (minuman keras) dan mencuri?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Bukan, wahai anak perempuan ash-Shiddiq (Abu Bakar). Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat dan sedekah, dan mereka khawatir amalan mereka tidak diterima. Mereka itulah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan.” (HR. Tirmidzi)

2. Takut terhadap riya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik asghar”. Lalu beliau ditanya tentang (maksud) hal tersebut (syirik asghar), maka beliau menjawab “Riya’”. (HR.Ahmad)

3. Takut terhadap pemeliharaan dan keselamatan

Banyak manusia yang merasa aman dengan penjaminan asuransi, padahal penjaminan yang terbaik dan terbesar adalah dari Allah

4. Menjaga ketaatan

Caranya dengan menjaga agar Hablumminallah dan hablumminannas baik

---

Tips agar takut kepada Allah : Cukuplah kematian menjadi nasehat.

---

Manusia melewati fase tua (dikembalikan dalam keadaan lemah)

QS. An Nahl: 70

"Allah menciptakan kamu, kemudian memwafatkan kamu, dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa

---

QS. Ar Rum: 54

"Allah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian setelah keadaan lemah itu Dia menjadikanmu kuat, lalu sesudah kuat itu Dia menjadikanmu lemah (kembali) dan beruban.

---

QS. Yasin: 68

Barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awai kejadian(nya).

---

Maksudnya kembali menjadi lemah dan kurang akal (atau kekanak-kanakan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut