30 November 2009

Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar Tanggal 29 November 2009

Event : Kuliah Ahad Dhuha Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 29 November 2009
Pembicara : KH Syarif Rahmat Sq
Tema : Al Quran

Al Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syariah, dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai persoalan-persoalan tersebut.

Dan Allah SWT menugaskan Rasul saw., untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu: " Kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Quran) untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir"(QS 16:44).

Disamping keterangan yang diberikan oleh Rasulullah saw., Allah memerintahkan pula kepada umat manusia seluruhnya agar memperhatikan dan mempelajari Al-Quran: " Tidaklah mereka memperhatikan isi Al-Quran, bahkan ataukah hati mereka tertutup"(QS 47:24).

Mempelajari Al-Quran adalah kewajiban.
Berikut ini beberapa prinsip dasar untuk memahaminya, khusus dari segi hubungan Al-Quran dengan ilmu pengetahuan.
Atau, dengan kata lain, mengenai "memahami Al-Quran dalam Hubungannya dengan Ilmu Pengetahuan.Persoalan ini sangat penting, terutama pada masa-masa sekarang ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan demikian pesat dan meliputi seluruh aspek kehidupan.

Pendapat Ulama tentang Ayat Mutasyabihah
Telah dikemukakan bahwa ayat-ayat mutasyabihat itu berbagai macam sebab dan bentuknya.
Dalam bagian ini, pembahasan khusus tentang ayat-ayat mutasyabihat yang menyangkut sifat-sifat tuhan yang dalam istilah As-Suyuti “ayat al-Shifat" dan dalam istilah Shubhi “Al-Shifat”.
Ayat-ayat yang termasuk dalam kategori ini banyak yang diantaranya adalah:
  1. Ar-Rahman bersemayam di atas ‘arsy.
  2. Dan datanglah Tuhanmu, sedang malaikat berbaris-baris.
  3. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya.
  4. Dan supaya kamu diasuh di atas mata-Ku. Dalam ayat-ayat ini terdapat kata-kata “bersemayam”, “datang”, “di atas”, “sisi”, “wajah”, “mata”, “tangan” dan “diri” yang dibanggakan atau dijadikan sifat bagi Allah.

Pendapat para ulama tentang ayat-ayat mutasyabihat di atas adalah:

  1. Menurut madzhab salaf, yaitu orang-orang yang mempercayai dan mengimani sifat-sifat mutasyabihat itu dan menyerahkan hakikatnya kepada Allah sendiri.
  2. Menurut madzhab khalaf, yaitu ulama yang menakwilkan lafal yang makna lahirnya mustahil kepada makna yang lain dengan dzat Allah. Mereka itu disebut pula madzhab takwil.


Dari ayat-ayat mutasyabihat di atas dapat ditakwil, contohnya:

  1. Istiwa’ diartikan dengan ketinggian yang abstrak, berupa pengendalian Allah terhadap alam semesta ini tanpa merasa kepayahan.
  2. Kedatangan Allah diartikan kedatangan perintahNya.
  3. Allah berada di atas hambaNya diartikan dengan Allah Maha Tinggi, bukan berada di suatu tempat tertentu.
  4. Sisi diartikan hak Allah
  5. Wajah diartikan dzat Allah
  6. Mata diartikan pengawasan
  7. Tangan diartikan kekuasaan


ayat mutasyabihat adalah ayat dimana arti dan makna sesungguhnya lebih tersirat. dan hanya Allah yang tahu takwilnya. tetapi bukan berarti tidak diketahui, melainkan bisa jadi pada 14 abad lalu ketika diturunkan pengetahuan manusia belum sampai.


misalnya surat Al Anbiyaa ayat 30 yang berbunyi:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? "


pada waktu diturunkan akal manusia masih terbatas, tetapi ketika abad 20 pengetahuan manusia sudah sampai, fisika menemukan teori big bang, yaitu alam semesta awalnya dari satu titik energi kemudian meledak membentuk alam semesta dan isinya.secara bahasa (etimologi), kata mutashabihat berasal dari kata tashabuh yang berarti "keserupaan" dan "kemiripan".

Tashabaha dan ishtabaha berarti saling menyerupai satu dengan lainnya hingga tampak mirip sehingga perbedaan yang ada diantara keduanya menjadi samar. Sehingga ungkapan orang-orang bani Israil kepada nabi Musa yang berbunyi "inna al-baqara tashabaha 'alayna" berarti "sesungguhnya sapi itu sangat mirip di mata kami".


Jadi makna mutashabih adalah ungkapan yang memperlihatkan bahwa sesuatu itu sama dengan sesuatu yang lain dalam satu atau beberapa sisi atau sifat, atau yang membuat sesuatu yang tidak dapat dijangkau akal, dengan mudah dapat dipahami.


Cara berdoa :

  1. dipanjatkan langsung
  2. dilakukan dengan tawasul: a. di awali dengan melakukan amalan ibadah. b. bertawasul melalui orang sholeh. c. dengan menyebut asmaul husna. d. dengan menyebut kebesaran / kemuliaan seseorang.


sebaik baik amalan ibadah setelah ibadah wajib adalah Tilawah Al Quran

28 November 2009

Tasyakuran Kehamilan Lia Mahagoni Park

Event : Tasyakuran Lia Mahagoni Park
Tanggal : 28 November 2009
Pembicara : Ustadzah Lia
Tema: Tasyakuran Kehamilan

Hadist yang berhubungan dengan kehamilan / bayi / :

" tidak ada seorang anakpun yang lahir pada sebuah keluarga kecuali menambahkemuliaanya yang sebelumnya tidak ada" (HR. Thabrani)

---

Rasulullah salallahu'alaihi wasalam pun berpesan kepada mereka yang diberikarunia anak untuk mendidiknya dengan baik.

Hadist yang berhubungan dengan pendidikan anak :

"setiap anak terlahir dalam keadaan suci (Islam), orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi dan Nasrani."

"Bantulah anak-anakmu untuk berbakti, siapa yang menghendaki, dia dapatmelahirkan kedurhakaan melalui anaknya." (HR.Thabrani)

---

Untuk itu, ibu hamil diupayakan dapat melakukan amalan-amalan berikut :

1. Memperbanyak doa Q.S. Al Furqon : 74

2. mensyukuri anugerah terindah yang Allah berikan

3. Memperbanyak sholat malam

4. Memperbanyak Tilawatil Qur'an ( sebagaimana kisah Imam Syafi'i)

5. Memperbanyak amal kebaikan

6. Menghindari bid'ah ( memakai peniti / benda tajam untuk keselamatan, tujuh bulanan)

7. Menjaga kestabilan emosi

8. Mengajak komunikasi dengan janin

9. Memakan buah kurma dan minum air zam-zam.

Rasulullah salallahu'alaihi wasalam bersabda :"Para wanita yang hamil sebaiknya memakan kurma selama bulan-bulan terakhir kehamilannya, sehingga anak mereka dapat memiliki dapat memiliki akhlak yang baik dan sifat yang sabar. "

---

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra, ia berkata:

" Rasulullah saw. sebagai orang yang jujur dan dipercaya bercerita kepada kami: Sesungguhnya setiap individu kamu mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya selama empat puluh hari (sebagai nutfah). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara yaitu: menentukan rezekinya, ajalnya, amalnya serta apakah ia sebagai orang yang sengsara ataukah orang yang bahagia. Demi Zat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga sampai ketika jarak antara dia dan surga tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga ia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah ia ke dalam neraka. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu telah melakukan perbuatan ahli neraka sampai ketika jarak antara dia dan neraka tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Shahih Muslim No.4781)

---

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:

“Sesungguhnya Allah Taala mengutus seorang malaikat di dalam rahim. Malaikat itu berkata: Ya Tuhan! Masih berupa air mani. Ya Tuhan! Sudah menjadi segumpal darah. Ya Tuhan! Sudah menjadi segumpal daging. Manakala Allah sudah memutuskan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka malaikat akan berkata: Ya Tuhan! Diciptakan sebagai lelaki ataukah perempuan? Sengsara ataukah bahagia? Bagaimanakah rezekinya? Dan bagaimanakah ajalnya? Semua itu sudah ditentukan dalam perut ibunya.“ (Shahih Muslim No.4785)

---

Kandungan QS Luqman antara lain:

1. Tauhid : bagaimana Luqman mengajarkan tauhid (jangan menyekutukan Allah ) pada ayat ke 12

2. Hormat kepada Ibu karena sudah mengandung dengan susah dan payah. Pada ayat ke 14

3. Ilmu Allah yang maha luas tiada batas . Pada ayat ke 27

---

Tips bagaimana mendidik bayi di dalam kandungan:

1. sering membaca Al Quran (minimal perdengarkan Al Quran melalui MP3 atau CD)

2. Banyak bedoa untuk :

a. Kesehatan janin dan orang tuanya karena Allah Maha penyembuh.

b. Ketampanan / kecantikan wajahnya agar menyenangkan ketika dipandang.

c. Ketakwaan terhadap Allah dan Rasulullah

3. Pastikan bahwa ibu dan janin dapat nutrisi yang halallan tayyiban

4. Menyesuaikan dengan kondisi tatkala hamil (jangan banyak mengeluh selama proses kehamilan)

5. Dorongan suami harus ada

6. Memohon agar Allah menjaga , mengupayakan kehamilan yang kondusif (siap memdidik anak yang sholeh dan sukses)

---

Doa bagi Ibu hamil

1. Bismillahhir rahmaanir rahiim : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

2. Alhamdu lillahi rabbil'aalamiin : Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam

3. Allahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammad : Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan kepada penghulu kami Nabi Muhammad SAW

4. Thibbil quluubi wadawaaihaa : Sebagai pengobat dan penawar hatiku

5. Wa'aafiyatil abdaani wa syifaa ihaa : Penyehat dan penyegar badanku

6. Wanuuril abshaari wa dhiyaa ihaa : Sebagai sinar dan cahaya pendangan mata

7. Waquutil arwaahi waqidza ihaa : Sebagai penguat dan santapan rohani

8. Wa'alaa aalihi washahbihi wabarik wa sallim : Dan kepada keluarganya dan para sahbatnya berikanlah keberkahan dan keselamatan

9. Allahummahfazh waladaha maa daama fii bathnihaa : Ya Allah semoga Engkau lindungi bayi ini selama ada dalam kandungan ibunya

10. Washafihii ma'a ummihi antsysyaafii laa syifaa illaa syifaa uka syifaa an laa yuqoodiru saqoman : Dan semoga Engkau memberikan kepada bayi dan ibunya Allah yang memberi kesehatan. Tidak ada kesehatan selain kesehatan Allah, kesehatan yang tidak diakhiri dengan penyakit lain

11. Allahumma shawwirhu fii bathnihaa shuurotanhasanatan : Ya Allah semoga Engkau ciptakan bayi ini dalam kandungan ibunya dengan rupa yang bagus

12. Watsabbit qolbahu iimaanan bika wabiraa suulika : Dan semoga Engkau tanamkan hatinya bayi ini iman kepadaMu ya Allah dan kepada Rasul Mu

13. Allahumma akhrijhu min bathni ummihi waqta walaada tihaa sahlan wasaliman : Ya Allah semoga Engkau mengeluarkan bayi ini dari dalam kandungan ibunya pada waktu yang telah ditetapkan dalam keadaan yang sehat dan selamat

14. Allahummaj'alhu shahiihan kaamilan wa'aaqilan haa dziqaan wa'aaliman aamilan: Ya Allah semoga Engkau jadikan bayi ini sehat, sempurna, berakal cerdas dan mengerti dalam urusan agama

15. Allahumma'alhu thawwil umrahu washahhih jasadahu wahassin khuluqohu wafashshih lisaanaahu : Ya Allah semoga Engkau memberikan kepada bayi ini umur yang panjang, sehat jasmani dan rohani, bagus budi perangainya, fasih lisannya

16. Wa ahsin shautahu li qiira atil hadiitsi wal qur'aan : Serta bagus suaranya untuk membaca hadis dan Al Quran

17. Warfa 'darojatuhu : Dan tinggikanlah derajatnya

18. Wawasi'rizqahu : Dan luaskan rizkinya

19. Wajalhu insaanan kaamilan saaliman fiddunya wal aakhirah : Dan jadikanlah bagi manusia yang sempurna selamat di dunia dan akhirat

20. Bibirakati sayyidina Muhammaddin shallallaahu'alaihi wassallam wal hamdu lillahi rabiil'aalamiina : Dengan berkahnya Nabi besar Muhammad SAW dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam

21. Aaamin, aamin aamin yaa robbal aalamin : Kabulkanlah doa kami, kabulkanlah doa kami, kabulkanlah doa kami ya Allah seru sekalian alam

Khotbah Idul Adha 1430 H di Masjid Raya Bani Umar

Event : Idul Adha 1430 H di Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 27 November 2009
Pembicara : DR. dr. KH. Tarmizi Taher
Tema: Mewujudkan Umatan Washatan (Moderat) melalui ibadah haji

Kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt
Setiap menjelang idul adha, sekirat 2,5 juta kaum muslimin melakukan ibadah haji. Pada detik detik itu mereka bergerak dari padang arafah menuju ke Mina untuk mabit kemudian melontar jumroh, tentunya sebagai pernyataan pengakuan atas kebesaran dan keesaan Allah Swt. Mereka hanya mengenakan dua helai pakaian yang berwarna putih. Ini menandakan bahwa mereka meninggalkan segala status , pangkat dan jabatan yang biasanya dalam kehidupan sehari hari yang dilambangkan dalam bentuk simbol dan pakaian kebesaran.

Kedudukan manusia di mata Allah bukan terletak pada bentuk simbol lahiriyah melainkan terletak pada tingkat ketakwaannya kepada Allah. Pada saat melaksanakan ibadah haji, umat islam menyatakan tekad untuk mengabdi semata mata kepada Allah Swt dan menyatakan bahwa mereka adalah umat satu yang berdiri di atas lansadan tauhid yang akan melahirkan kepribadian yang utuh. Tauhid seharusnya menjadi sesuatu yang terintegrasi dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Di samping itu, umat islam dituntut untuk mengingatkan diri dan anak cucu untuk selalu memiliki tauhid yang kokoh. sebab kemusyrikan adalah kedzaliman yang paling nyata. Allah mengilustrasikan hal ini dalam Al Quran dengan nasehat Lukman kepada anaknya :

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".QS. Luqman (31) : 13

Berbagai peristiwa yang menjadi latar belakang bagi idul adha, merujuk pada peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim As. Beliau adalah seorang Nabi yang berjuang dengan segala tenaga untuk menanamkan ajaran tauhid, memperkokoh nilai nilai kemanusiaan yang universal dan membangkitkan semangat berkurban untuk meraih cita cita luhur. Pesan yang ingin disampaikan lewat perjalanan Nabi Ibrahim pada ibadah haji adalah semangat perjuangan untuk menegakkan kalimat tauhid.

Kalimat tauhid itu ternyata banyak terbukti ,menjadi kekuatan yang meningkatkan harkat dan martabat manusia. Hal itu dapat dirasakan dalam sejarah perjalanan masyarakat dan bangsa Indonesia. Pada awal perkembangan islam di negara ini, mereka yang pulang dari melaksanakan ibadah haji menjadi guru guru yang memperkenalkan budaya baca tulis terhadap masyarakat dan umat islam yang masih buta huruf.

Pada zaman penjajahan, para jamaah haji itulah yang ikut menyalakan api perlawanan terhadap penjajah. sehingga seorang orientalis Belanda yang bernama Snouck Hurgronje merasa perlu tinggal di Makkah untuk meneliti apa yang sesungguhnya menjadi sumber kekuatan umat muslim dalam menentang bangsa penjajah.

Demikian pula pada awal kemerdekaan, banyak diantara founding fathers atau para pendiri negara kita yang pernah menunaikan ibadah haji. dengan demikian dampak positif dari ibadah haji benar benar dirasakan manfaatnya untuk kebangkitan dan kemajuan umat dan bangsa Indonesia.

Ibadah haji juga memberikan pesan tentang pentingnya persatuan. perbedaan suku , bangsa dan bahasa adalah fitrah manusia. tetapi perbedaan itu haruslah menjadi sumber kekuatan , bukan malah menjadi sumber konflik atau pertentangan. Allah menjadikan perbedaan itu agar kita saling mengenal dan kemudian membangun sesuatu yang positif bagi kemaslahatan umat.
Pengalaman seorang pejuang hak hak sipil orang hitam di Amerika yang bernama Malcom X yang melakukan ibadah haji pada tahun 1960 an memberikan pelajaran yang sangat berharga. Islam ternyata mampu memberikan kedudukan yang sama bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang asal usul kebangsaannya. Setelah melaksanakan ibadah haji, ia benar benar dapat menyadari islam yang sebenarnya tentang kesamaan derajad manusia, sekembalinya ke Amerika dalam sejarah perkembangan islam di kawasan Amerika ia menjadi salah satu orang yang terpenting.

Manusia sekarang ini benar benar berada di tengah arus globalisasi. kesiapan umat islam dalam menyongsong nya akan sangat menentukan apakah mereka akan menjadi kelompok penonton, pemain pinggiran atau menjadi kekuatan yang secara positif menggerakkan sekaligus mengarahkan. semua posisi yang didapatkan itu, merupakan aspek substansial dalam mengarahkan corak perkembangan yang terus bergulir tanpa henti di masa masa yang akan datang.
Allah telah menyatakan peran yang harus dimainkan islam yaitu sebagai umatan washatan (umat yang serasi, seimbang dan moderat) menjadi saksi atas kebenaran dan keagungan ajaran Allah Swt . Hal itu dengan jelas terdapat dalam ayat Al Quran :

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.QS. al-Baqarah (2) : 143

Penegasan Allah bahwa umat islam harus menjadi umatan washatan selayaknya mendapatkan perhatian yang sungguh sungguh dari kita semua. terutama di saat mengalami perubahan yang sangat cepat akibat dari kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan besarnya gelombang globalisasi. di saat bangsa Indonesia tengah menikmati keberhasilan pembangunan merupakan kewajaran bila muncul tuntutan terhadap kebebasan. Bahkan sebagian masyarakat menuntut kebebasan yang hampir tanpa batas.

Menurut ajaran islam, sesungguhnya kebebasan itu bukanlah ditujukan untuk kebebasan sendiri . kebebasan haruslah dimanfaatkan untuk menciptakan kemaslahatan bersama. Karena itu, kita perlu terus menerus merenungkan apa makna kebebasan itu, kita juga perlu menyadari bahwa sekalipun kebebasan itu menjadi hak bagi setiap orang, tetapi kebebasan kita pasti juga terbatasi oleh hak orang lain untuk menikmati kebebasan yang sama. dengan demikian di dunia ini tidak ada kebebasan mutlak.
Dan sebagainya :)

24 November 2009

Pengajian Masjid Raya Bani UmarTanggal 24 November 2009

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 24 November 2009
Pembicara : Drs Yusron Husen
Tema: Hikmah Qurban

Kata qurban berasal dari qaruba yaqrubu qurban wa qurbanan yang berarti mendekat atau pendekatan.

Menurut istilah qurban berarti melakukan ibadah penyembelihan binatang dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

Ibadah Qurban telah dituntunkan sejak nabi Adam as [QS Al Maidah 5: 27]

Sedang Ibadah Qurban yang dilakukan umat Islam saat ini itba’ kepada sunnah nabi Ibrahim as.

Dalam QS Al Kautsar 108: 2 Allah swt berfirman: ”Fashalli lirabbika wanhar” (Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah)

Sedang Rasulullah saw melarang orang yang mampu berqurban tetapi tidak berkorban untuk mendekati mushallanya.” [HR Ahmad]

Namun demikian Allah mengingatkan bahwa darah dan daging qurban tidak akan sampai kepada-Nya, yang sampai adalah ketakwaan [QS Al Haj 22: 37].

Tumbuh berkembangnya ketakwaan dalam diri orang yang berqurban inilah yang menjadi hikmah yang pertama dan yang paling utama dalam ibadah qurban, karena ketakwaan merupakan substansi pendekatan diri kepada Allah.

Adapun hikmah ibadah qurban yang ke dua adalah tumbuhnya kepedulian sosial. Kepada kerabat, teman, sahabat, tetangga yang jauh dan yang dekat Islam menuntunkan untuk saling memberi hadiah.

Sebagian daging korban diasisihkan sebagai hadiah, untuk mereka yang meminta dan yang tidak meminta.

Kepedulian sosial ini pulalah yang akan menumbuhkan solidaritas sosial, yang digambarkan dalam sebuah hadist seperti satu bangunan bahkan dalam hadist lain seperti satu tubuh

Hikmah yang ke tiga adalah tumbuhnya jiwa kedermawanan di dalam diri orang yang berkorban.

Betapa tidak, 2/3 dari daging qurban dituntunkan untuk disedekahkan kepada fakir miskin dan diberikan kepada orang yang meminta.

Hanya 1/3 yang boleh dimiliki oleh shahibul-qurban

Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah, kepada manusia, kepada sorga, dan jauh dari neraka [HR Tirmidzi].

Betapa indahnya kehidupan masyarakat yang dihiasi oleh kedermawanan. Satu akan berusaha memberikan keuntungan kepada yang lain.

Bersama dengan tumbuhnya jiwa kedermawanan ini, maka penyakit kikir akan terkikis habis

Hikmah yang ke empat ibadah qurban adalah memperkokoh ukhuwah Islamiyah. Kedermawanan yang tumbuh subur dalam diri setiap insan muslim akan menjadi lem perekat hubungan persahabatan dan memperkuat ikatan persaudaraan sesama orang Islam.

Masing-masing individu akan merasa aman dan nyaman hidup di tengah masyarakat yang diwarnai kedermawanan.

Mereka merasa aman harta mereka dari tindak pencurian, karena berada di tengah-tengah masyarakat yang bertakwa, yang takut melanggar larangan Allah termasuk mencuri.

Mereka merasa nyaman karena tidak terganggu oleh orang yang suka meminta-minta.

Mereka lebih suka memberi daripada meminta.Hikmah yang ke lima adalah terbangunnya kekuatan umat.

Ukhuwah Islamiyah yang terarah kepada kehidupan berjama’ah akan mendatangkan kekuatan.

Al jama’atu rahmah wal-firqatu adzab.

Kehidupan berjama’ah akan mengundang rahmat Allah dan kehidupan yang tercabik oleh firqah akan mendatangkan adzab.

Dengan adanya kekuatan tersebut memungkinkan umat Islam untuk berkompetisi melawan umat lain dalam kebaikan dan keluar sebagai pemenang. Semoga ibadah qurban tahun ini dapat kita hayati sebagaimana mestinya, sehingga buahnya dapat kita nikmati bersama.

Al-Qur'an menegaskan hakikat Qurban, melalui kisah Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Isma'il tercinta dalam surat Al-Shafat, ayat : 102-109.

Kisahnya begini; Nabi Ibrahim berkata kapada Nabi Ismail : "Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu?" Nabi Ismail menjawab seketika dengan tenang dan penuh keyakinan : "Wahai ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan (oleh Allah) kepadamu, kau akan mendapatkanku - insya Allah - termasuk orang-orang yang sabar".

Allah kemudian bercerita : "Tatkala keduanya telah berserah diri (tunduk pada perintah Allah) dan Ibrahim membaringkan anaknya (pelipsnya menimpel di atas tempat penyembelihan), Kami segera memanggil (dari arah gunung) : wahai Ibrahim, Sudah kau benarkan (dan kau laksanakan) apa yang kau lihat dalam mimpimu itu, sesungguhnya demikinlah Kami memeberi balasan (kepadamu) dan juga kepada orang-orang yang berbuat baik.

Sungguh (perintah penyembelihan ini) adalah benar-benar ujian (bagi Ibrahim, di mana dengannya terlihat dengan jelas siapa yang ikhlash dan siapa yang tidak).

Dan kami segera menebus anak (yang akan disembelih itu) dengan seekor sembelihan yang besar.

Pun Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Salam sejahtera (dari Kami) buat Ibrahim, dan sebutan yang baik baginya (dari setiap manusia)".

Ada beberapa hal yang sangat menarik untuk kita garis-bawahi dari kisah di atas : bahwa ajaran ber-qurban datangnya dari Allah SWT, sebuah ajaran yang agung, yang membuktikan kedekatan sang hamba kepada Rab-nya, sebuah proses pendakian yang suci menuju Allah Yang Maha Agung, Pencipta langit dan bumi, Pemilik alam semesta dan segala isinya.

Itulah mengapa istilah yang dipakai adalah "qurban" yang maknanya bearti pendekatan.

hukumnya Sunnat Muakkad (Sunnat yang dikuatkan) atas orang yang memenuhi syarat-syarat seperti berikut :

1. Islam

2. Merdeka (Bukan hamba)

3. Baligh lagi berakal

4. Mampu untuk berqurban

---

Sabda Rasullullah s.a.w yang bermaksud :

"Aku disuruh berqurban dan ia sunnat bagi kau." (Riwayat al-Turmuzi).

---

"Telah diwajibkan kepada ku qurban dan tidak wajib bagi kamu." (Riwayat Daruqutni)

Walaupun hukum berqurban itu sunnat tetapi ia boleh bertukar menjadi wajib jika dinazarkan. Sabda Rasullullah s.a.w yang bermaksud: "Sesiapa yang bernazar untuk melakukan taat kepada Allah, maka hendaklah dia melakukannya." (Sila Rujuk: Fiqh al-Sunnah)

---

Binatang yang diqurbankan daripada jenis unta, lembu atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun, jika biri-biri telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu tahun.

Binatang itu disyaratkan tidak cacat, tidak buta sebelah atau kedua-duanya, kakinya tidak pincang, tidak terlalu kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau berkudis.

Binatang yang hendak disembelih itu mestilah sihat sehingga kita sayang kepadanya.

Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari pada Hari Raya Haji dan sesudah selesai solat 'Id dan dua khutbah pendek, tetapi afdhalnya ialah ketika matahari naik segalah pada Hari Raya Hhaji sehingga tiga hari sesuadah Hari Raya Haji (hari-hari Tastriq iaitu 11,12 dan 13 Zulhijjah)

Daging qurban sunnat, orang yang berkorban disunnatkan memakan sedikit daging qurbannya.

Pembahagian daging qurban sunnat terdapat tiga cara yang utamanya adalah mengikut urutan sepererti berikut:

1. Lebih utama orang yang berqurban mengambil hati binatang qurbannya dan baki seluruh dagingnya disedekahkan

2. Orang yang berqurban itu mengambil satu pertiga daripada jumlah daging qurban, dua pertiga lagi disedekahkannya.

3. Orang yang berqurban mengambil satu pertiga daripada jumlah daging, satu pertiga lagi disedekahkan kepada fakir miskin dan satu pertiga lagi dihadiahkan kepada orang yang mampu. Sabda Rasullullah s.a.w: "Makanlah oleh kamu sedekahkanlah dan simpanlah."

---

Hikmah :

1. Menghidupkan sunnah Nabi Allah Ibrahim a.s.

2. Mendidik jiwa kearah takwa dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.

3. mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati mahu berbelanja harta kejalan Allah s.w.t.

4. Menghapuskan dosa dan mengharap keredhaan Allah s.w.t.

5. Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama manusia terutama antara golongan berada dengan golongan yang kurang bernasib baik.

6. Akan memperolehi kenderaan atau tunggangan ketika meniti titian al-Sirat al-Mustaqim diakhirat kelak. Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: "Muliakanlah qurban kamu kerana ia menjadi tunggangan kamu dititian pada hari kiamat."

23 November 2009

Pengajian Masjid An Nashr Bintaro JayaTanggal 22 November 2009

Event : Pengajian Masjid An Nashr Bintaro Jaya
Tanggal : 22 November 2009
Pembicara : Agus Mustofa
Tema: Berdoa ataukah Menyuruh Tuhan ?

Salah kaprah berdoa :

1. Doa adalah untuk mereka yang terjepit bukan untuk mereka yang malas berusaha atau serakah

2. Tidak ada perintah untuk "banyak" berdoa, yang ada adalah perintah untuk "banyak" berdzikir.

3. sebenarnya kebanyakan berdoa akan melemahkan semangat, sedangkan banyak berdzikir akan menguatkan semangat

4. Banyak orang berdoa sambil menghancurkan kemustajaban doanya sendiri.

5. Banyak orang berdoa sambil menunggu hasil tanpa melakukan apa apa. Dia berharap Allah memenuhi doanya dengan mudah tanpa usaha. padahal ini menyalahi sunatullah

6. seringkali kita berdoa kepada Allah dengan menyuruh / mendikte bahkan memaksakan kehendak agar terpenuhi segala keinginan kita seakan akan Allah karyawan kita. dia bahkan menjadikan Allah sebagai alat untuk melancarkan usahanya.

---

Allah itu ada dekat dengan kita

QS Al Baqarah : 115

Dan kepunyaaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.QS. al-Baqarah (2) : 115

---

Perintah untuk berdoa

QS Al Baqarah : 186

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.QS. al-Baqarah (2) : 186

---

Contoh doa yang salah kaprah :

1. berdoa bukanlah membaca mantra. Meilankan meminta tolong, menjadi mantra jika kita tidak tahu makna apa yang kita baca.

2. berdoa detail biat Allah tidak keliru mengabulkan

3. berdoa lewat perantara makhluk , guru spiritual dan makam makam.

4. menghadiahkan pahala, mengintervensi otoritas Allah. Yang diajarkan Rasulullah adalah mendoakan / memohon ampun atas dosa dosa orang lain

5. shalat dhuha agar banyak rezeki, banyak puasa agar enteng jodoh

6. Nitip doa di depan ka'bah.

---

Allah menetahui apa yang kita mau

QS Qaff : 16

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya,QS. Qaf (50) : 16

---

5 Tingkatan doa:

1. Doa yang laksana berdagang dengan Allah. berarti menyamakan kedudukan kita dengan Allah

2. Doa yang menuhankan Allah

3. Meminta dipilihkan yang terbaik

4. bersyukur , ditambah nikmatnya

5. Menolong Allah, dicukupkan segala kebutuhannya

---

Nomor 1, 2, 3 menyiratkan kita terlalu banyak syarat kepada Allah, maka doa kita sulit diijabah karena kesalahan kita sendiri. Allah adalah menurut sangkaan hambanya

Nomor 1, 2, 3, 4 adalah wujud kita meminta, sedangkan nomor 5 adalah kita memikirkan apa lagi yang bisa kita berikan kepada Allah (baik berupa amalan sedekah atau yang lain supaya segala aktivitas kita bermanfaat bagi orang lain)

segala amal kebaikan akan diganti dengan kebaikan

QS Asy Syura : 23

Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.QS. as-Syura (42) : 23

---

Berbuat baik kepada Allah

QS Al Qashash : 77

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.QS. al-Qashash (28) : 77

---

Menolong Allah akibatnya akan ditolong Allah

QS Muhammad : 7

Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.QS. Muhammad (47) : 7

---

Lakukan taubat dan menuntut ilmu agama

QS At Taubah : 112

Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku yang sujud, yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.QS. at-Taubah (9) : 112

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 22 November 2009

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 22 November 2009
Pembicara : Prof Dr Muslim Nasution ,MA
Tema: Manusia, Setan, Iblis, Jin

Jin itu ada yang taat kepada Allah

QS Al Jin : 1- 5
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan,
QS. al-Jinn (72) : 1
(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami,
QS. al-Jinn (72) : 2
dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.
QS. al-Jinn (72) : 3
Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami selalu mengatakan perkataan yang melampaui batas terhadap Allah,
QS. al-Jinn (72) : 4
dan sesungguhnya kami mengira bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.
QS. al-Jinn (72) : 5

---

Ada sekelompok manusia yang meminta bantuan jin untuk memudahkan urusannya

QS Al Jin : 6
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
QS. al-Jinn (72) : 6

---

Jin itu ada yang taat, ada yang kafir :

QS Al Jin : 11
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
QS. al-Jinn (72) : 11

---

Tidak ada pertolongan apapun yang lebih dahsyat dari pertolongan Allah

QS Al Fatihah : 5
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
QS. al-Fatihah (1) : 5

---

Tidak semua orang bisa melihat hal gaib, hanya orang yang dipilihlah yang bisa melakukannya

QS Al Jin : 26
Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
QS. al-Jinn (72) : 26

---

Para Nabipun mendapat ganguan dari manusia dan Jin dalam melaksanakan dakwahnya

QS Al An'am : 112
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaithan-syaithan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
QS. al-An'am (6) : 112

---

QS Al Mujadillah : 19
Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaithan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaithan itulah golongan yang merugi.
QS. al-Mujadilah (58) : 19

---

Jangan tertipu daya dengan bujuk rayu setan / jin

QS Azzkhruh : 36 -39

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Maha Pemurah (al-Quran), Kami adakan baginya syaithan (yang menyesatkan) maka syaithan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
QS. az-Zukhruf (43) : 36
Dan sesungguhnya syaithan-syaithan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.
QS. az-Zukhruf (43) : 37
Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaithan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)".
QS. az-Zukhruf (43) : 38
(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.
QS. az-Zukhruf (43) : 39

---

Macam macam penggoda dari golongan Jin / setan :

1. Menggoda ulama / cendekiawan

2. Menggoda orang yang shalat

3. Menggoda para pedagang, pebisnis agar curang

4. Menggoda orang yang sedang kesusahan / kesulitan hidup untuk lemah akidahnya

5. Menggoda sebagian kelompok orang untuk memutar balikkan fakta

6. Menggoda hal hal yang berhubungan dengan seksual / syahwat

7. Menggoda untuk mengambil / merampas hak hak orang lain

---

Setan adalah musuh manusia

QS Fatir : 6
Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaithan-syaithan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
QS. Fathir (35) : 6

---

Mengapa ada musibah dalam kehidupan kita ?

QS Asy Syura : 30
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
QS. as-Syura (42) : 30

18 November 2009

Walimatus safar Emma Mahagoni Park Tanggal 17 November 2009

Event : Walimatus safar Emma Mahagoni Park
Tanggal : 17 November 2009
Pembicara : Ustadzah Ummu Mumtaza
Tema: Panduan Haji

Cara bersyukur :

1. mengucapkan hamdallah

2. menceritakan kepada orang lain

3. Gunakanlah fasilitas tersebut untuk beribadah kepada Allah

---

Ciri Ciri haji mabrur :

1. lebih baik dari sebelumnya

2. memperbanyak sedekah

---

Cara terhindar dari fitnah Dajjal

1. tinggal di Makkah atau Madinah

2. Hafalkan dan amalkan QS Al Kahfi

---

Bulan Bulan istimewa dalam kalender Hijriyah :

1. Muharram

2. Dzulko'dah

3. Dzulhijjah

4. Rajab

---

Adab dalam syariah tentang Haji / umroh / bepergian :

1. mengembalikan titipan kepada Allah

2. meminta maaf kepada orang sekitar atas segala kesalahan

Dari Malik Bin Annas : Setiap manusia mempunyai kesalahan, sebaik baik kesalahan adalah dengan meminta maaf " HR Al Hakim

3. Mempersiapkan bekal yang halal " Jika seseorang pergi haji dengan harta yang tidak halal kemudian dia sampai di Makkah dan mengatakan "Ya Allah aku penuhi panggilanMu" kemudian Allah menjawabnya " Tidak ada kebaikan untukmu , kemudian ini (kedatangan haji ) tertolak" Jika seseorang pergi haji dengan harta yang halal kemudian dia sampai di Makkag dan mengatakan " Ya Allah aku penuhi panggilanMu" kemudian Allah menjawabnya " Ya Aku terima kedatanganmu dan kau senantiasa berbahagia" - HR Al Hafidz Dari Umar

4. Mempersiapkan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan

5. berpamitan kepada keluarga.

Doa yang akan pergi kepada orang yang di rumah :" Aku titipkan kalian kepada Allah, agama kalian, amanah kalian dan dari amalan kalian "Yang ditinggalkan menjawab :" Semoga Allah menambahkan ketaqwaan pada dirimu dan Allah mengampuni dosa dosamu dan semoga segala kebaikan lah yang kau dapatkan dimana kau berada"

6. Shalat istiqoroh

7. shalat safar

8. memilih teman yang baik .

perjalanan adalah safar, "perjalanan yang membongkar akhlaq / kebiasaan seseorang "

9. memilih pemimpin perjalanan

" Jika kamu keluar rumah dengan 3 orang, pilih 1 orang sebagai ketua perjalanan " sebagi pemimpin perjalanan adalah yang hafal QS Al Baqarah

10. selalu membaca doa dan dzikir dzikir dalam perjalanan

---

Doa yang dimakbul ada 3 yaitu :

1. doa orang yang dizholimi

2. doa musafir

3. doa orang tua kepada anaknya. HR Tirmidzi

---

Jika melakukan perjalanan dengan jalan menanjak, ucapkan Takbir " Allahu Akbar"

Jika melakukan perjalanan dengan jalan menurun, ucapkan tasbih "Subhanallah"

---

Doa mohon haji mabrur:

1. menuji Allah dan Shalawat kepada Rasulullah

2. mendoakan orangtua, diri kita sebelum mendoakan orang lain

3. mendoakan pendamping, anak, cucu menjadi orang yang bertakwa.

QS Al Furqon : 74

4. mendoakan inti acara : Haji Mabrur

Ya Allah, jadikanlah haji nya mabrur, sa'i yang diterima , dosa yang diampuni dan amal sholeh yang diterima dan urusan yang tidak akan mengalami rugi selamanya"

Wahai Tuhan Yang maha Mengetahui apa apa yang ada di dalam hati sanubari, keluarkanlah aku ya Allah dari kegelapan ke cahaya yang terang benderang

Ya Allah, aku mohon padaMu segala hal yang mendatangkan rahmatMu dan segala ampunanMu, selamat dari segala dosa, dan beruntung dengan mendapatkan rupa rupa kebaikan, beruntung memperoleh surga, terhindar dari neraka

Tuhanku, puaskanlah aku dengan anugerahMu yang telah engkau berikan, berkatilah untukku atas semua yang Engkau anugerahkan kepadaku dan gantilah apa apa yang telah hilang dariku dengan kebajikanMu"

---

Doa Mohon petunjuk

Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami sesuatu yang benar sehingga jelas kebenarannya dan mudahkanlah kami mengikutinya"

"Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami sesuatu yang salah sehingga jelas kesalahan itu dan mudahkanlah kami menjauhinya"

Doa mohon selamat dunia akhirat.

17 November 2009

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 17 November 2009

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 17 November 2009
Pembicara : Ustadzah Hj Romlah
Tema: Istri Yang Sholehah

Tanda perilaku istri yang sholehah:

1. ikhlas

Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.


Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak

Ciri Orang Yang Ikhlas:

Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri yang bisa dilihat, diantaranya:

1. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan

2. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka

Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya

---

2. Ridho.

Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata RODIYA yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya

Allah berfirman :

Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-selamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar”.

QS Al-Maidah:119

---

Maksud kalimat Allah Ridho terhadapnya adalah Allah meridhai segala perbuatan-perbuatan mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap nikmat yang telah dicurahkan Allah kepada mereka.Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama(masuk islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho pada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-selamanya.mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Dari ayat di atas dapat di pahami bahwa sifat ridho merupakan sifat yang terpuji yang di miliki oleh Allah dan juga di miliki oleh orang-orang yang sholeh seperti para sahabat Nabi, dari kaum Muhajirin dan AnshorKita diperintahkan oleh Allah agar memiliki sifat ridho atau senang terhadap orang lain ketika orang itu orang sholeh, suka berbuat kebajikan. Sebaliknya kita juga di perintah membenci orang yang membuat kerusakan di muka bumi yang membahayakan kepada orang lain aplagi orang banyak

Sifat ridha adalah sifat makrifah dan mahabbah kepada Allah s.w.t

Pengertian ridha ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah s.w.t. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah s.w.t.

Ridha terhadap Allah s.w.t terbagi menjadi dua :

1. Ridha menerima peraturan ( hukum ) Allah s.w.t. yang dibebankan kepada manusi

2. Ridha menerima ketentuan Allah s.w.t. tentang nasib yang mengenai diri

---

3. qonaah

Pengertian Qana’ah

Qana’ah artinya rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan. Qana’ah bukan berarti hidup bermalas-malasan, tidak mau berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Justru orang yang Qana’ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Sikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa tentram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak.

Nabi Muhammad SAW Bersabda :

" Abdullah bin Amru r.a. berkata : Bersabda Rasulullah SAW, sesungguhnya beruntung orang yang masuk Islam dan rizqinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah berikan kepadanya. (H.R.Muslim)

orang yang memiliki sifat Qana’ah, memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada pada dirinya adalah ketentuan Allah

Firman Allah SWT :

" Tiada sesuatu yang melata di bumi melainkan ditangan Allah rezekinya".

qs Hud : 6

---

4. akhlaq mulia

Akhlak mulia merupakan penjabaran secara aktual dari ajaran-ajaran pokok Islam yang sudah semestinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan akhlak mulia ini akan menghindarkan umat manusia dari berbagai gangguan kehidupan, maka kehidupan yang baik akan kita dapatkan, kehidupan yang damai akan dapat kita raih dan kesejahteraan umat manusia akan dapat tercapai:

a. tidak iri

"Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu." (HR. Abu Dawud)

Abdullah Ibnu Mas'ud r.a. berkata : Bersabda Rasulullah saw.: Tidak boleh iri hati kecuali dalam dua macam:

1. Seorang yang diberi oleh Allah ta'ala harta kekayaan makadipergunakan untuk mempertahankan hak (kebenaran)

2. Seorang yang diberi oleh Allah ta'ala ilmu hikmat, maka ia pergunakan dan diajarkannya.(Bukhari, Muslim)

---

b. mengaji harus diamalkan

c. tidak memfitnah

d. tidak mengganggu hak orang lain.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sedang beri’tikaf telah bersabda, artinya,“Ketahuilah bahwa setiap dari kalian sedang bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah sebagian dari kalian mengganggu yang lainnya.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan dishahihkan al-Albani)

Dan mengganggu atau menyakiti kaum muslimin secara umum adalah perbuatan yang dilarang, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, artinya,“Barang siapa yang mengganggu orang-orang muslim di jalan mereka maka laknat mereka pasti akan menimpanya.”

e. bersedekah

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan dan seseorang yang selalu membiasakan pemberian maaf maka Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dan tidaklah seseorang itu tawadhu (rendah hati) kecuali Allah akan mengangkat derajatnya."HR Turmudzi

---

Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)

Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)

Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim

Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)

Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)

Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih) Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)

Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)

Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)

Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)

Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)

Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa’i)

Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)

Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari)

Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)

Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

---

f. perkataan lemah lembut

Dan para istri memiliki hak yg seimbang dgn kewajiban menurut cara yg ma`ruf.

Mukmin yg paling sempurna iman adl yg paling baik akhlak di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adl yg paling baik terhadap istri-istrinya.

Sesungguh kelembutan itu tidaklah ada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasi . Dan tidaklah dihilangkan kelembutan itu dari sesuatu melainkan akan memperjeleknya.

---

Jadi istri yang sholehah, insyaAllah masuk surga

Ta'lim Uje 16 November 2009

Event : Ta'lim Uje
Tanggal : 16 November 2009
Pembicara : Ustadz Soleh dan Uje
Tema: Sabar Dan Syukur

Allah Ta’ala sesungguhnya telah menyifatkan orang-orang yang sabar, dengan beberapa sifat.

Ia menambahkan lebih banyak derajat dan kebajikan kepada sabar. Ia menjadikan derajat dan kebajikan itu sebagai hasil (buah) dari sabar

Maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

Dan Kami jadikan di antara mereka itu beberapa pemimpin yang akan memberikan pimpinan dengan perintah Kami, yaitu ketika mereka berhati teguh (sabar)”.

(QS. As-Sajadah : 24

---

Dan telah sempurnalah perkataan yang baik dari Tuhan engkau untuk Bani Israil, disebabkan keteguhan hati (kesabaran) mereka”.

(QS Al A’raf : 137)

---

Kepada orang-orang itu diberikan pembalasan (pokok) dua kali lipat, disebabkan kesabaran mereka”.

(QS. Al Qashash : 54)

---

Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu, akan disempurnakan pahalanya dengan tiada terhitung”.

(QS Az-Zumar : 10)

---

Sabarnya Ulul ‘Azmi :


Siapakah yang dimaksud oleh Allah dengan ulul ‘azmi yang kita diperintahkan untuk mencontohnya?

1. Nabi Nuh ‘Alahi salam

sebagai rasul yang pertama kali diutus ke muka bumi ini adalah salah satu dari ulul ‘azmi. Beliau diutus kepada kaum yang pertama kali menumbuhkan akar kesyirikan di muka bumi. Tahukah anda bagaimana besar tantangan yang dihadapi? Coba anda renungkan ketika seseorang ingin mencabut sebuah pohon yang sangat besar yang akarnya telah menjalar ke segala penjuru, sungguh betapa berat pengorbanannya. Allah sendiri telah memberitahukan kepada kita dengan firman-Nya:

“Dan demikianlah kami menjadikan bagi setiap para nabi seorang musuh dari syetan baik dari kalangan jin dan manusia.”

(Al An’am: 112)

---

Yang dipilih pertama kali dari sederetan kaumnya yang menghadang dakwah beliau adalah keluarga yang paling dekat anak dan isterinya. Dengan perjuangan yang panjang dan berat, beliau dengan kesabaran bisa meraih kemenangan di dunia dan di akhirat. Allah mengatakan tentang beliau:

“Sesungguhnya dia adalah hamba-Ku yang bersyukur.”

( Al Isra’: 3)

2. Nabi Ibrahim

sebagai bapak orang-orang yang bertauhid juga sebagai salah satu ulul ‘azmi. Mendobrak keangkaramurkaan yang dilakukan oleh bapaknya sendiri dan kaumnya yang dipimpin oleh seorang raja yang dzalim. Bagaimanakah perasaan anda jika anda diusir dari belaian kasih sayang dan perlindungan bapak anda? Bapaknya yang dipilih oleh Allah untuk menghadang dakwah beliau yang berada di bawah cengkeraman raja yang mengaku diri sebagai tuhan. Dia harus menelan pil pahit angkara murka kaumnya yang dengan tega melempar Nabi Ibrahim ke dalam kobaran api yang sangat dahsyat. Namun apakah yang mereka bisa perbuat terhadap jasad beliau? Sia-sialah perbuatan mereka.
Di sisi lain beliau harus juga menerima ujian yang lebih pahit yaitu amanat dari Allah untuk menyembelih putra yang disayangi dan diharapkan sebagai calon penerusnya. Bisakah anda membayangkan hal yang demikian itu? Kesabaranlah yang menyelamatkan dari semua ujian dan cobaan yang menimpa beliau.

3. Nabi Musa dan 4. Nabi Isa adalah dua rasul yang diutus kepada Bani Israil dan sekaligus sebagai ulul ‘azmi. Tantangan yang dihadapi beliau berdua, tentu tidak jauh berbeda dengan para pendahulunya dari kalangan para rasul Allah. Siapa yang tidak mengenal Fir’aun si raja kufur yang menobatkan dirinya sebagai Rabb semesta alam, raja tak berperikemanusiaan yang membunuh anak-anak yang menurutnya akan bisa menggoyahkan tahta kekuasaannya. Kesabaranlah yang menjadi kuncinya sehingga beliau berdua dibebaskan dari segala bentuk tantangan dan ujian yang sangat dahsyat.

5. Nabi Muhammad sebagai nabi penutup dan imam para rasul juga termasuk salah satu dari ulul ‘azmi. Yang diutus kepada semua umat yang berada di atas dekadensi moral, kejahiliyahan dan keberingasan. Tentu tantangan yang beliau hadapi tidak kalah hebat dengan para rasul pendahulu beliau. Para rasul pendahulu beliau hanya diutus kepada kaum tertentu sedangkan beliau diutus kepada seluruh umat. Ini menggambarkan betapa besar tantangan yang beliau harus hadapi. Allah memilih keluarga beliau yang paling dekat menjadi penjegal perjalanan dakwah beliau.

Mereka tidak berbeda dengan kaum sebelumnya dalam memusuhi para rasul Allah. Kesabaranlah yang menjadi kunci semua perjuangan beliau. Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Madarijus Salikin berkata: “Sabar ada tiga macam yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menahan diri dari bermaksiat kepada Allah dan sabar dalam menghadapi ujian.”

Al Imam Al Qurthubi dalam tafsir beliau menukilkan ucapan Sahl bin Abdillah At Tasturi: “Sabar ada dua macam yaitu sabar dari bermaksiat kepada Allah maka ini adalah seorang mujahid; dan sabar dalam ketaatan kepada Allah ini yang dinamakan ahli ibadah.”


Ibnul Qayyim di dalam kitab beliau Madarijus Salikin mengatakan: “Sabar dalam keimanan bagaikan kepala pada jasad; dan tidak ada keimanan tanpa sabar sebagaimana jasad tidak akan berfungsi tanpa kepala.” Umar bin Al Khaththab berkata: “Kami menjumpai kebaikan hidup ada bersama kesabaran.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Kepemimpinan dalam agama akan didapati dengan yakin dan sabar.” Allah berfirman:

“Dan Kami menjadikan dari mereka sebagai pemimpin yang berjalan di atas perintah Kami ketika mereka bersabar dan mereka yakin kepada ayat-ayat Kami.”

(As Sajdah: 24)

---

Rasulullah bersabda: “Tidak ada satupun pemberian kepada seseorang yang lebih baik daripada sabar.” ( HR. Muslim).

Sabar adalah cahaya.” ( HR. Muslim)

---

Allah berfirman:

“Dan Kami benar-benar akan membalas mereka yang bersabar dengan balasan yang lebih baik daripada apa yang mereka telah lakukan.”

(An Nahl: 96)

---

Sabar adalah menahan diri dari berputus asa, meredam amarah jiwa, mencegah lisan untuk mengeluh, serta menahan angoota badan untuk berbuat kemungkaran

Sabar merupakan akhlaq mulia yang muncul dari dalam jiwa, dapat mencegah perbuatan yang tidak baik

Sabar adalah kekuatan jiwa yang dengannya akan tegak dan baik segala perkara. ( Ibnu Qayyim al-jauziyyah, Madaarijus saalikin )

---

Ayat-ayat Al Qur’an tentang Sabar :

Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.”

(Ali ‘Imraan:200)

---

Dan Allah Ta’ala berfirman:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

(Al-Baqarah:155)

---

Dan Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”

(Az-Zumar:10)

---

Dan Allah Ta’ala berfirman:

“Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”

(Asy-Syuuraa:43)

---

Dan Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

(Al-Baqarah:153)

---

Dan Allah Ta’ala berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.”

(Muhammad:31)

---

Dan ayat-ayat yang memerintahkan sabar dan menerangkan keutamaannya sangat banyak dan dikenal

Pengertian dan Jenis-jenis Sabar

Ash-Shabr (sabar) secara bahasa artinya al-habsu (menahan), dan diantara yang menunjukkan pengertiannya secara bahasa adalah ucapan: “qutila shabran” yaitu dia terbunuh dalam keadaan ditahan dan ditawan. Sedangkan secara syari’at adalah menahan diri atas tiga perkara: yang pertama: (sabar) dalam mentaati Allah, yang kedua: (sabar) dari hal-hal yang Allah haramkan, dan yang ketiga: (sabar) terhadap taqdir Allah yang menyakitkan.

Inilah macam-macam sabar yang telah disebutkan oleh para ‘ulama.
Jenis sabar :

1. hendaknya manusia bersabar terhadap ketaatan kepada Allah, karena sesungguhnya ketaatan itu adalah sesuatu yang berat bagi jiwa dan sulit bagi manusia. Memang demikianlah kadang-kadang ketaatan itu menjadi berat atas badan sehingga seseorang merasakan adanya sesuatu dari kelemahan dan keletihan ketika melaksanakannya. Demikian juga padanya ada masyaqqah (sesuatu yang berat) dari sisi harta seperti masalah zakat dan masalah haji.

Yang penting, bahwasanya ketaatan-ketaatan itu padanya ada sesuatu dari masyaqqah bagi jiwa dan badan, sehingga butuh kepada kesabaran dan kesiapan menanggung bebannya, Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.”

(Ali ‘Imraan:200)

---

Allah juga berfirman :

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.”

(Thaahaa:132)

---

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.”

(Al-Insaan:23-24)

---

Ayat ini menerangkan tentang sabar dalam melaksanakan perintah-perintah, karena sesungguhnya Al-Qur`an itu turun kepadanya agar beliau (Rasulullah) menyampaikannya (kepada manusia), maka jadilah beliau orang yang diperintahkan untuk bersabar dalam melaksanakan ketaatan.

Dan Allah Ta’ala berfirman:

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.”

(Al-Kahfi:28)

---

Ini adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.

2. bersabar dari hal-hal yang Allah haramkan sehingga seseorang menahan jiwanya dari apa-apa yang Allah haramkan kepadanya, karena sesungguhnya jiwa yang cenderung kepada kejelekan itu akan menyeru kepada kejelekan, maka manusia perlu untuk mengekang dan mengendalikan dirinya, seperti berdusta, menipu dalam bermuamalah, memakan harta dengan cara yang bathil, dengan riba dan yang lainnya, berbuat zina, minum khamr, mencuri dan lain-lainnya dari kemaksiatan-kemaksiatan yang sangat banyak.
Maka kita harus menahan diri kita dari hal-hal tadi jangan sampai mengerjakannya dan ini tentunya perlu kesabaran dan butuh pengendalian jiwa dan hawa nafsu

Diantara contoh dari jenis sabar yang kedua ini adalah sabarnya Nabi Yusuf ‘alaihis salaam dari ajakan istrinya Al-’Aziiz (raja Mesir) ketika dia mengajak (zina) kepadanya di tempat milik dia, yang padanya ada kemuliaan dan kekuatan serta kekuasaan atas Nabi Yusuf, dan bersamaan dengan itu Nabi Yusuf bersabar dan berkata:

“Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.”

(Yuusuf:33)

Maka ini adalah kesabaran dari kemaksiatan kepada Allah.

3. sabar terhadap taqdir Allah yang menyakitkan (menurut pandangan manusia).

Karena sesungguhnya taqdir Allah ‘Azza wa Jalla terhadap manusia itu ada yang bersifat menyenangkan dan ada yang bersifat menyakitkan.
Taqdir yang bersifat menyenangkan; maka butuh rasa syukur, sedangkan syukur itu sendiri termasuk dari ketaatan, sehingga sabar baginya termasuk dari jenis yang pertama (yaitu sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah).

Adapun taqdir yang bersifat menyakitkan; yaitu yang tidak menyenangkan manusia, seperti seseorang yang diuji pada badannya dengan adanya rasa sakit atau yang lainnya, diuji pada hartanya –yaitu kehilangan harta-, diuji pada keluarganya dengan kehilangan salah seorang keluarganya ataupun yang lainnya dan diuji di masyarakatnya dengan difitnah, direndahkan ataupun yang sejenisnya.

Yang penting bahwasanya macam-macam ujian itu sangat banyak yang butuh akan adanya kesabaran dan kesiapan menanggung bebannya, maka seseorang harus menahan jiwanya dari apa-apa yang diharamkan kepadanya dari menampakkan keluh kesah dengan lisan atau dengan hati atau dengan anggota badan.


Allah berfirman:“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu.” (Al-Insaan:24)

Maka masuk dalam ayat ini yaitu hukum Allah yang bersifat taqdir.

Dan diantara ayat yang menjelaskan jenis sabar ini adalah firman Allah:

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka.”

(Al-Ahqaaf:35)

---

Ayat ini menerangkan tentang kesabaran para rasul dalam menyampaikan risalah dan dalam menghadapi gangguan kaumnya.

Dan juga diantara jenis sabar ini adalah ucapan Rasulullah kepada utusan salah seorang putri beliau:

“Perintahkanlah kepadanya, hendaklah bersabar dan mengharap pahala kepada Allah (dalam menghadapi musibah tersebut).”

(HR. Al-Bukhariy)

---

Keadaan Manusia Ketika Menghadapi Musibah

Sesungguhnya manusia di dalam menghadapi dan menyelesaikan musibah :

1. bersabar

Adapun keadaan pertama: yaitu marah baik dengan hatinya, lisannya ataupun anggota badannya.

Adapun marah dengan hatinya yaitu dalam hatinya ada sesuatu terhadap Rabbnya dari kemarahan, perasaan jelek atau buruk sangka kepada Allah – dan kita berlindung kepada Allah dari hal ini- dan yang sejenisnya bahkan dia merasakan bahwa seakan-akan Allah telah menzhaliminya dengan musibah ini

Adapun dengan lisan, seperti menyeru dengan kecelakaan dan kebinasaan, seperti mengatakan: “Duhai celaka, duhai binasa!”, atau dengan mencela masa (waktu), yang berarti dia menyakiti Allah ‘Azza wa Jalla dan yang sejenisnya.

Adapun marah dengan anggota badan seperti menampar pipinya, memukul kepalanya, menjambak rambutnya atau merobek bajunya dan yang sejenis dengan ini.Inilah keadaan orang yang marah yang merupakan keadaannya orang-orang yang berkeluh kesah yang mereka ini diharamkan dari pahala dan tidak akan selamat (terbebas) dari musibah bahkan mereka ini mendapat dosa, maka jadilah mereka orang-orang yang mendapatkan dua musibah: musibah dalam agama dengan marah dan musibah dalam masalah dunia dengan mendapatkan apa-apa yang tidak menyenangkan.

2. Ikhlas

Adapun keadaan kedua: yaitu bersabar terhadap musibah dengan menahan dirinya (dari hal-hal yang diharamkan), dalam keadaan dia membenci musibah dan tidak menyukainya dan tidak menyukai musibah itu terjadi akan tetapi dia bersabar (menahan) dirinya sehingga tidak keluar dari lisannya sesuatu yang dibenci Allah dan tidak melakukan dengan anggota badannya sesuatu yang dimurkai Allah serta tidak ada dalam hatinya sesuatu (berprasangka buruk) kepada Allah selama-lamanya, dia tetap bersabar walaupun tidak menyukai musibah tersebut.

3. Ridha

Adapun keadaan ketiga: yaitu ridha, di mana keadaan seseorang yang ridha itu adalah dadanya lapang dengan musibah ini dan ridha dengannya dengan ridha yang sempurna dan seakan-akan dia tidak terkena musibah tersebut.

4. Bersyukur

Adapun keadaan keempat: bersyukur, yaitu dia bersyukur kepada Allah atas musibah tersebut, dan adalah keadaannya Rasulullah apabila melihat sesuatu yang tidak disukainya, beliau mengatakan:"Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan.”

Maka dia bersyukur kepada Allah dari sisi bahwasanya Allah akan memberikan kepadanya pahala terhadap musibah ini lebih banyak dari apa-apa yang menimpanya.Dan karena inilah disebutkan dari sebagian ahli ibadah bahwasanya jarinya terluka lalu dia memuji Allah terhadap musibah tersebut, maka orang-orang berkata: “Bagaimana engkau memuji Allah dalam keadaan tanganmu terluka?” Maka dia menjawab: “Sesungguhnya manisnya pahala dari musibah ini telah menjadikanku lupa terhadap pahitnya rasa sakitnya.”

---

Tingkatan Sabar :

1. sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, kemudian sabar dalam meninggalkan kemaksiatan kepada Allah, kemudian sabar terhadap taqdir Allah. Dan susunan ini ditinjau dari sisi sabar itu sendiri bukan dari sisi orang yang melaksanakan kesabaran, karena kadang-kadang sabar terhadap maksiat lebih berat bagi seseorang daripada sabar terhadap ketaatan, apabila seseorang diuji contohnya dengan seorang wanita yang cantik yang mengajaknya berbuat zina di tempat yang sunyi yang tidak ada yang melihatnya kecuali Allah, dalam keadan dia adalah seorang pemuda yang mempunyai syahwat (yang tinggi), maka sabar dari maksiat seperti ini lebih berat bagi jiwa. Bahkan kadang-kadang seseorang melakukan shalat seratus raka’at itu lebih ringan daripada menghindari maksiat seperti ini.

Dan terkadang seseorang ditimpa suatu musibah, yang kesabarannya dalam menghadapi musibah ini lebih berat daripada melaksanakan suatu ketaatan, seperti seseorang kehilangan kerabatnya atau temannya ataupun istrinya. Maka engkau akan dapati orang ini berusaha untuk sabar terhadap musibah ini sebagai suatu kesulitan yang besar.
Akan tetapi ditinjau dari kesabaran itu sendiri maka tingkatan sabar yang tertinggi adalah sabar dalam ketaatan, karena mengandung ilzaaman (keharusan) dan fi’lan (perbuatan). Maka shalat itu mengharuskan dirimu lalu kamu shalat, demikian pula shaum dan haji… Maka padanya ada keharusan, perbuatan dan gerakan yang padanya terdapat satu macam dari kepayahan dan keletihan

2. sabar dari kemaksiatan karena padanya hanya ada penahanan diri yakni keharusan bagi jiwa untuk meninggalkannya.

3. sabar terhadap taqdir, maka sebabnya bukanlah dari usaha seorang hamba, maka hal ini bukanlah melakukan sesuatu ataupun meninggalkan sesuatu, akan tetapi semata-mata dari taqdir Allah. Allahlah yang memberi taufiq

Dalam sebuah hadist dikatakan:`Sungguh aneh perkara orang mu´min, ketika diberi cobaan ia bersabar dan ketika diberi nikmat ia bersyukur`
Syukur berarti tidak hanya dalam hati mengakui tapi juga dalam ibadah dan amal perkataan.

Hadits Jabir secara marfu’: “Barangsiapa diperlakukan baik oleh orang lain maka hendaklah ia membalasnya. Jika tidak mendapatkan sesuatu untk membalasnya, maka hendaklah memujinya (berterima kasih kepadanya); karena barangsiapa yang memujinya berarti ia telah mensyukurinya, dan barangsiapa menutup-nutupinya berarti mengufurinya. Dan barangsiapa yang berlagak dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya, maka dia seperti orang yang memakai dua pakaian kepalsuan.

Riwayat secara marfu’: “Barangsiapa tidak mensyukuri yang tidak sedikit niscaya tidak akan mensyukuri yang banyak. Barangsiapa tidak bersyukur (berterimakasih) kepada manusia niscaya tidak bersyukur kepada Allah. Menceritakan nikmat Allah adalah syukur. Dan berjama’ah adalah rahmat, sedang bercerai-berai adalah adzab.

Kita bisa mengekspresikan rasa syukur kita kepada Allah dengan tiga hal, yaitu

1. Syukur dengan hati yaitu dengan mengikhlaskan niat hanya untuk Allah serta berhusnudzon kepadaNya

2. Syukur dengan lisan, yaitu dengan senantiasa menyebut dan memujiNya serta dengan memohon ampunan kepadaNya

3. Syukur dengan perbuatan, yaitu dengan mengerjakan amal-sholeh dan melaksanakan perbuatan-perbuatan yang disukai dan diredhoi Allah.

---

Syukur melanggengkan nikmat. Syukur mampu menyebabkan Allah mendatangkan nikmat-nikmatNya yang lain

Allah berfirman dalam al-Quran

jika kamu bersyukur maka akan aku tambahkan nikmatKu, namun jika kamu kufur sesungguhnya azabKu sangatlah pedih "

(QS. Ibrahim : 7)

---
Ali ibnu Abi Thalib berkata; "sesungguhnya nikmat didapat dengan bersyukur dan syukur berhubungan erat dengan penambahan (ditambahnya nikmat tersebut), dan tidak akan terputus tambahan (nikmat tersebut) sampai terputusnya syukur dari hambaNya".Umar ibnu Abdul 'Aziz berkata; "ikatlah nikmat Allah dengan bersyukur kepada Allah"

15 November 2009

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 15 November 2009

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 15 November 2009
Pembicara : DR Shobahussurur Syamsi MA
Tema: Kajian Tematik Al Fatihah Ayat ke 6

QS Al Fatihah : 6

Tunjukilah kami jalan yang lurus.

---

Yang dimaksudkan jalan yang lurus adalah agama yang akan menjadi pegangan / pedoman kita dalam menjalani kehidupan agar selalu menggunakan Al Quran dan sunnah

Isi yang terkandung di dalam QS al Fatihah pada ayat ke 1- 5 adalah ayat yang berisi memuji Allah, membuat koitmen dengan Allah, Menyembah Allah

Sedangkan ayat ke 6 ini barulah berisi tentang permohonan kita kepada Allah

Setelah menyampaikan pujian kepada Allah Subhana wa Ta’ala dan hanya kepada-Nya permohonan ditujukan, maka layaklah jika hal itu diikuti dengan permintaan

Sebagaimana firman-nya :”Setengah untuk-Ku dan setengah lainnya unutk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.

Yang demikian itu merupakan keadaan yang amat sempurna bagi seorang yang mengajukaan permintaan. Pertama ia memuja rabb yang akan ia minta, kemudian memohonkan keperluanyya sendiri dan keperluan saudara-saudaranya dari kalangan orang-orang yang beriman, melalui ucapannya Karena yang demikian itu lebih memudahkan pemberian apa yang dihajatkan dan lebih cepat dikabulkan. Untuk itu Allah Tabaraka wa Ta’ala membimbing kita agar senantiasa melakukannya, sebab yang demikian itu lebih sempurna. Permohonan juga dapat diajukan dengan cara memberitahukan keadaan dan kebutuhan orang yang mengajukan permintaan tersebut, sebagaimana yang diucapkan Musa ‘alaihi sallam

---

Inti dari ayat tersebut adalah :

Berilah kami Ilham, bagaimanapun cara kita mencari ilham, kalau belum diberikan jalan keluar oleh Allah, tetap saja kita akan mengalami jalan buntu terhadap keperluan kita. Oleh karena itu, segala sumber inspirasi adalah Allah.

Berilah kamu persetujuan (taufik) : segala bentuk persetujuan dari Allah.Bagaimanapun kita mendapatkan kemudahan dari sesama manusia tapi kalau Allah belum menyetujui hal tersebut, tetap saja tidak akan terlaksana. Oleh karena itu, mintalah persetujuan dari Allah , segala sumber persetujuan.

Berilah kami segala bentuk pemberian.pemberian Allah itu bisa berupa immateriil (kegembiraan, kemudahan, kesehatan dll) dan materiil (rumah, anak, uang dll)

Berilah kami petunjukpetunjuk yang berupa :

a. rasa : kepuasan.

b. indera : 5 indera.

c. akal : pikiran yang digunakan untuk bisa membedakan segala sesuatu.

d. agama : merupakan hal yang terpenting untuk menguji rasa, mengasah indera, mengembangkan akal.

Hal ini membuktikan bahwa kita melaksanakan etika berdoa, yaitu diawali dengan pujian terhadap Allah baru kemudian menyampaikan doa kita

---

urutan berdoa:

1. membaca istighfar

2. tahmid

3. shalawat

4. isi doa

5. hamdalah

6. shalawat

---

referesi dari situs lain :

1. Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Nabi bersabda kepadanya: “Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah”. (HR. At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani)

2. Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu’, penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:“ Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami”. (Al-Anbiya’: 90).

3. Berwudhu’ sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai melakukan perang Hunain :” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih)

4. Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di dalam memohon. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila kamu berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo`a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku”, karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksanya”. Dan di dalam satu riwayat disebutkan: “Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan”. (Muttafaq’alaih).

5. Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do`amu”. (HR. Muslim)

6. Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo`a kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menyertai kamu”. (HR. Al-Bukhari)

7. Berkonsentrasi di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Berdo`alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do`a dari hati yang lalai”. (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani)

8. Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah: “Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut”.(HR. Al-Bukhari)

---

Ayat yang berkaitan dengan tafsir tersebut :

QS Al Baqarah : 7

" (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.


---

9. Setelah menyampaikan pujian kepada Allah Subhana wa Ta’ala dan hanya kepada-Nya permohonan ditjukan, maka layaklah jika hal itu diukitu dengan permintaan. Sebagaimana firman-nya :”Setengah untuk-Ku dan setengah lainnya unutk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta Yang demikian itu merupakan keadaan yang amat sempurna bagi seorang yang mengajukaan permintaan. Pertama ia memuja rabb yang akan ia minta, kemudian memohonkan keperluanyya sendiri dan keperluan saudara-saudaranya dari kalangan orang-orang yang berimana, melalui ucapannya (Tunjukilah kami jalan yang lurus) Karena yang demikian itu lebih memudahkan pemberian apa yang dihajatkan dan lebih cepat dikabulkan. Untuk itu Allah Tabaraka wa Ta’ala membimbing kita agar senantiasa melakukannya, sebab yang demikian itu lebih sempurna.
Permohonan juga dapat diajukan dengan cara memberitahukan keadaan dan kebutuhan orang yang mengajukan permintaan tersebut, sebagaimana yang diucapkan Musa ‘alaihi sallam

QS Al Qasas : 24

“Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.

---

Permintaan itu bisa didahului dengan meyebut sifat-sifat siapa yang akan diminta, seperti ucapan Dzun dan Nun (nabi Yunus ‘alaihi sallam)

QS Al Anbiya : 87

“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

---

Kata hidayah pada ayat ini berarti bimbingan dan taufik. Terkadang kata hidayahdengan sendirinya (tanpa huruf lain yang berfungsi sebagai pelengkapnya), seperti pada firman Allah Subhaana wa Ta’ala, dalam ayat ini terkandung makna berikanlah ilham kepada kami, berikanlah taufik kepada kami, berikanlah rizki kepada kami atau berikanlah anugerah kepada kami.

Sebagaimana yang ada pada firman Allah

QS Al Balad : 10

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.”

---

Artinya Kami telah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan kejahatan. Selain itu dapat juga menjadi muta’addi dengan memakai kata “‘ila“, sebagaimana firman Allah

QS An Nahl : 121

“Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. ”

---

Maka hidayah dalam ayat diatas ialah dengan pengertian bimbingan dan petunjuk. Demikian juga dengan firman-Nya

QS Asy yura : 52

Dan sesungguhnya kamu (Muhammad Shalalallahu ‘alahi wasallam) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

---

Kemudian terjadi perbedaaan penafsiran dikalangan mufaasir dari kalangan ulama salaf dan khalaf dalam menafsirkan kata shirath, meskipun pada prinsipnya kembali kepada satu makna, yakni mengikuti Allah dan Rasul-Nya.

---

Jika ditanyakan : “Mengapa seorang mu’min memohon hidayah pada setiap saat, baik pada waktu mengerjakan shalat maupun diluar shalat, padahal ia sendiri menyandang sifat itu. Apakah yang demikian itu termasuk memperoleh sesuatu yang sudah ada? Jawabnya adalah tidak. Kalau bukan karena dia perlu memohon hidayah siang dan malam hari, niscaya Allah tidak akan membimbing kearah itu, sebab seorang hamba senantiasa membutuhkan Allah setiap saat dan situasi agar diberikan keteguhan, kemantapan, penambahan dan kelangsungan hidayah, karena ia tidak kuasa memberikan manfaat atau mudharat kepada dirinya sendiri kcuali Allah menghendaki.

Oleh karena itu Allah selalu membimbingnya agar ia senantiasa memohon kepada-Nya setiap saat dan supaya Dia memberikan pertolongan, keteguhan dan taufik

13 November 2009

Pengajian Mahagoni Park 12 November 2009

Event : Pengajian Mahagoni Park
Tanggal : 12 November 2009
Pembicara : Ustadzah Lulung Mumtaza
Tema: Kajian Hadist


Dari Abi Qatada orang Ansor Bahwasanya Rasulullah Saw ditanya tentang puasa hari arafah, Beliau menjawab : dia (puasa itu) menghapus dosa 1 tahun yang lalu, dan ditanya lagi tentang hari puasa Assuro , beliau menjawab " dia (puasa itu) menghapus (dosa) 2 tahun yang lalu, ditanya lagi tentang puasa senin, Nabi Menjawab "hari itu (adalah) hari aku (Nabi Muhammad) dilahirkan didalamnya, dan aku diutus didalamnya, dan diturunkan wahyu didalamnya atasku" - HR Muslim

---

Pembacaan ayat suci Al Quran QS Al Mulk, dimana keutamaannya adalah :

Ibnu Abbas berkata: “Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan ia tidak tahu bahwa tempat itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari kuburan itu: Inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasulullah saw. Lalu beliau bersabda: Surat Al-Mulk dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.” - Ad-Da’awat Ar-Rawandi

---

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Surat Al-Mulk adalah penghalang dari siksa kubur, surat ini termaktub di dalam Taurat, barangsiapa yang membacanya di malam hari ia akan memperoleh banyak manfaat dan kebaikan, …Sungguh aku membacanya dalam shalat sunnah sesudah Isya’ dalam keadaan duduk. Ayahku (sa) membacanya pada siang dan malam. Barangsiapa yang membacanya, maka ketika malaikat Munkar dan Nakir akan masuk ke kuburnya dari arah kedua kakinya, kedua kakinya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan ke arahku, karena hamba ini berpijak padaku lalu ia membaca surat Al-Mulk setiap siang dan malam; ketika mereka datang kepadanya dari rongganya, rongganya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan ke arahku, karena hamba ini telah menjagaku dengan surat Al-Mulk; ketika mereka datang kepadanya dari arah lisannya, lisannya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan ke arahku, karena hamba ini telah membaca surat Al-Mulk setiap siang dan malam denganku

---

Dinamakan Al Mulk yang berarti Kerajaan di ambil dari kata Al Mulk yang yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dimana kita tahu bahwa Kerajaan Allah meliputi Kerajaan Dunia dan Akhirat

---

Mengapa Rasulullah mendapat gelar SAW ?

QS Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

---

Mengapa Para Nabi mendapatkan gelar AS ?

QS As Saffat : 180 - 182<

Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan" Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Rasul" Dan segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam

---

Mengapa para sahabat Rasul mendapat gelar RA ?

QS At Taubah : 100

Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.

---

Ingat, lakukan puasa:

1. pada 9 Dzulhijjah (atau ada beberapa yang melaksanakan mulai 1 Dzulhijjah)

2. pada 10 Muharram.

---

Puasa hari Jumat :

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa alasan dilarangnya pengkhususan hari Jum'at untuk berpuasa ? Apakah termasuk juga puasa pengganti (pembayaran hutang puasa) ?Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.


"Artinya : Janganlah kalian mengkhususkan puasa pada hari Jum'at, kecuali jika berpuasa sehari sebelum atau setelahnya" [Ditakhrij oleh Muslim : Kitabush Shaum/Bab Karahiatu Shiyam Yaumul Jum'ah Munfaridan (1144)]

---

Hikmah dalam larangan pengkhususan hari Jum'at dengan puasa adalah bahwa hari Jum'at merupakan hari raya dalam sepekan, dia adalah salah satu dari tiga hari raya yang disyariatkan ; karena Islam memiliki tiga hari raya yakni Idul Fitri dari Ramadhan, Idul Adha dan Hari raya mingguan yakni hari Jum'at. Oleh sebab itu hari ini terlarang dari pengkhususan puasa, karena hari Jum'at adalah hari yang sepatutnya seseorang lelaki mendahulukan shalat Jum'at, menyibukkan diri berdoa, serta berdzikir, dia serupa dengan hari Arafah yang para jama'ah haji justru tidak diperintahkan berpuasa padanya, karena dia disibukkan dengan do'a dan dzikir, telah diketahui pula bahwa ketika saling berbenturan beberapa ibadah yang sebagiannya bisa ditunda maka lebih didahulukan ibadah yang tak bisa ditunda daripada ibadah yang masih bisa ditunda

---

Apabila ada orang yang berkata, "Sesungguhnya alasan ini, bahwa keadaan Jum'at sebagai hari raya mingguan seharusnya menjadikan puasa pada hari itu menjadi haram sebagaimana dua hari raya lainnya (Fitri dan Adha) tidak hanya pengkhususannya saja".


Kami katakan, "Dia (Jum'at) berbeda dengan dua hari raya itu ; sebab dia berulang di setiap bulan sebanyak empat kali, karena ini tiada larangan yang berderajat haram padanya, selanjutnya di sana ada sifat-sifat lain dari dua hari raya tersebut yang tidak didapatkan di hari Jum'at.

---

Adapun apabila dia berpuasa satu hari sebelumnya atau sehari sesudahnya maka puasanya ketika itu diketahui bahwa tidak dimaksudkan untuk mengkhususkan hari Jum'at dengan puasa ; karena dia berpuasa sehari sebelumnya yaitu Kamis atau sehari sesudahnya yaitu hari Sabtu

---

Sedangkan soal seorang penanya, "Apakah larangan ini khusus untuk puasa nafilah (sunah) atau juga puasa Qadha (pengganti hutang puasa) ?
Sesungguhnya dhahir dalilnya umum, bahwa makruh hukumnya mengkhususkan puasa sama saja apakah untuk puasa wajib (qadla) atau puasa sunnah, -Ya Allah-, kecuali kalau orang yang berhutang puasa itu sangat sibuk bekerja, tidak pernah longgar dari pekerjaannya sehingga dia bisa membayar hutang puasanya kecuali pada hari Jum'at, ketika itu dia tidak lagi makruh baginya untuk mengkhususkan hari Jum'at untuk berpuasa ; karena dia memerlukan hal itu.

---

Gunakan waktu waktu istimewa untuk "melaporkan diri" kepada Allah tentang segala amalan yang kita lakukan pada saat :

1. harian : setelah shalat subuh dan ashar

2. mingguan : melakukan puasa senin dan kamis

3. bulanan : melakukan puasa pada 13, 14, 15 pada setiap bulan hijriyah.

4. tahunan : Ramadhan terutama untuk mendapatkan Lailatul Qadar

---

Keutamaan shalat ashar :

QS Al Baqarah : 238

Peliharalah semua shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu

---

QS Al Ashr : 1- 3

Demi masa." Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian," kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.

---

Keutamaan shalat subuh :

QS Al Isra : 78

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)

---

Kaidah shalat :

Sebagaimanakita ketahui bersama, bahwa shalat 5 waktu itu hukumnya fadhu 'ain. Setiap orang WAJIB melaksanakannya dimanapun, dalam kondisi apapun, sekalipun orang yang sedang sakit (namun masih sadarkan diri). Bahkan meninggalkan shalat fadhu ini adalah salah satu batas antara muslim dan kafir. Rasulullah SAW bersabda:“Batas antara seseorang muslim dengan kekufuran dan syirik adalah meninggalkan shalat wajib.” (HR. Muslim)

---

Maka, orang yang meninggalkan shalat fardhu ada 3 kemungkinan:

1. Tidak sengaja

Bila ia tidak sengaja meninggalkan shalat karena tertidur, lupa, atau sebab-sebab yang lain, maka sungguh Allah tidak akan menghukum hamba-Nya yang tersalah karena lupa. Maka, WAJIB baginya segera meng-qadha shalat yang telah ia lewatkan saat ia ingat. Jadi, misalnya tidak shalat Dzuhur karena ketiduran, baru ingat ketika setelah selesai shalat Maghrib, maka pada saat itu juga segera meng-qadha shalat Dzuhur.

2. Sengaja, namun masih mengimaniSebagian kaum muslimin sengaja meninggalkan shalat karena malas, atau karena sibuk dengan dunianya. Namun ia masih mengimani bahwa shalat itu wajib dan mengimani bahwa yang meninggalkannya berdosa. Ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama berpendapat bahwa orang seperti ini telah kafir. Pendapat yang lain mengatakan bahwa orang seperti ini dosa besar namun tidak kafir karena masih ada iman di dalam hatinya, selain itu mereka meninggalkan shalat karena dorongan hawa nafsu dan kejahilan (ketidaktahuan) mereka terhadap dalil2 ancaman bagi orang yang meninggalkan shalat. Wallahu'alam pendapat yang kedua ini lebih rajih. Namun tetap wajib bagi mereka yang meninggalkan shalat meng-qadha shalatnya untuk menggugurkan kewajibannya. Nah, bila seseorang malas shalat shubuh, kemudian saat setelah dzuhur ia mendapat hidayah dan ia sadar akan kesalahannya, maka ia WAJIB mengqadha shalat subuhnya saat itu juga.

3. Sengaja dan tidak mengimani

Ada sebagian kaum muslimin yang tidak mengimani wajibnya shalat 5 waktu. Mereka menganggap shalat 5 waktu itu tidak wajib, atau ada diantara mereka menganggap muslim itu tidak perlu shalat, cukup percaya kepada Allah saja. Maka para ulama sepakat orang yang demikian telah kafir. Bila ia telah kafir, maka tidak ada kewajiban meng-qadha shalat.

---

Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih Ali Bassam

"Artinya : Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, dia berkata. 'Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berrsabda, 'Barangsiapa lupa shalat, hendaklah dia mengerjakannya ketika mengingatnya, tiada kafarat baginya kecuali yang demikian itu'. Lalu beliau membaca firman Allah. 'Dan, dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku'".

---

Kesimpulan :

1. Kewajiban qadha' shalat bagi orang yang lupa dan tertidur, yang dilaksanakan ketika mengingatnya

2. Kewajiban segera melaksanakannya, karena penundaannya setelah mengingatkannya sama dengan meremehkannya.

3. Tidak ada dosa bagi orang yang menunda shalat bagi orang yang mempunyai alasan, seperti lupa dan tertidur, selagi dia tidak mengabaikannya, seperti tidur setelah masuk waktu atau menyadari dirinya tidak memperhatikan waktu, sehingga dia tidak mengambil sebab yang dapat membangunnkannya pada waktunya. Kafarat yang disebutkan di sini bukan karena dosa yang dilakukan, tapi makna kafarat ini, bahwa karena meninggalkan shalat itu dia tidak bisa mengerjakannya yang lainnya, seperti memberi makan, memerdekakan budak atau ketaatan lainnya. Berarti dia tetap harus mengerjakan shalat itu.

---

Ingat, 1 hari diakhirat itu sama dengan lama 1000 tahun di dunia. Jadi jangan main main dengan ibadah, ingat berapa besar ganjaran ibadah, dan betapa besar pedihnya adzab.

Apabila kita lupa/ragu dengan rukun shalat, lakukan sujud sahwi, Sujud sahwi ialah sujud yang dilakukan orang yang shalat sebanyak dua kali untuk menutup kekurangan yang terjadi dalam pelak-sanaan shalat yang disebabkan karena lupa.

Sebab-sebab sujud sahwi ada tiga;

1. Karena kelebihan

2. karena kurang

3. dan karena ragu-ragu

bacaannya : "Subhanalladi man la yanamu wa laa yashu

---

Dalilnya : Ibnu Qudamah rahimahullah berkata : “Dan hendaklah dia membaca di dalam sujud (sahwi)-nya apa yang dibaca di dalam sujud dalam shalat, karena sujud sahwi tersebut merupakan sujud yang disyari’atkan serupa dengan sujud di dalam shalat”

---

9 cara setan menyesatkan manusia :

1. Menjadikan sesuatu yang mungkar nampak baik atau indah

2. Menamai perbuatan maksiat dengan nama – nama yang disenangi

3. menamai perbuatan baik dengan nama yang tidak disukai

4. Menakut – nakuti manusia dengan kemiskinan dan penderitaan

5. Masuk ke dalam hati manusia melalui perkara yang paling disenangi

6. Menyesatkan manusia secara bertahap

7. Menghalangi manusia dari jalan kebenaran

8. Menampakkan diri sebagai pemberi nasihat bagi manusia

9. Meminta bantuan kepada setan dari jenis manusia

---

Nama Nama Setan :

Umar al-Khattab r. a berkata, terdapat 9 jenis anak syaitan :

1. Zalituun

Duduk di pasar / kedai Menggoda supaya manusia berbelanja lebih dan membeli barang-barang yang tidak perlu.

2. Wathiin

Pergi kepada orang yang mendapat musibah supaya bersangka buruk terhadap Allah.

3. A'awan

Menghasut sultan / raja / pemerintah supaya tidak mendekati rakyat. Terlena dengan kedudukan / kekayaan hingga terabaikan kebajikan rakyat dan tidak mau mendengar nasihat para ulama

4. Haffaf

Berkawan baik dengan kaki botol. Suka menghampiri orang yang berada di tempat-tempat maksiat (cth: disko, kelab mlm & tempat yg ada minuman keras).

5. Murrah

Merusakkan dan melalaikan alloh dan orang yg suka muzik sehingga lupa kepada Allah. Mereka ini tenggelam dalam kemewahan dan glamour dsg.

6. Masuud

Duduk di bibir mulut manusia supaya melahirkan fitnah, gosip, umpatan dan apa saja penyakit yg keluar dari kata-kata mulut.

7. Daasim (BERILAH SALAM SEBELUM MASUK KE RUMAH...)

Duduk di pintu rumah kita. Jika tidak memberi salam ketika masuk ke rumah, Daasim akan bertindak agar terjadi keruntuhan rumahtangga (suami isteri bercerai-berai, suami bertindak ganas, memukul isteri, isteri hilang pertimbangan menuntut cerai, anak-anak didera dan pelbagai bentuk kemusnahan rumah tangga lagi).

8. Walahaan Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Menimbulkan rasa was-was dalam diri manusia khususnya ketika berwuduk dan solat serta ibadat-ibadat kita yg lain.

9. Lakhuus

Merupakan sahabat orang Majusi yang menyembah api / matahari

---

Waktu yang baik untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah adalah tanggal 1- 10 Dzulhijjah

QS Al Fajr : 1- 5

Demi fajar,dan malam yang sepuluh,dan yang genap dan yang ganjil,dan malam bila berlalu.Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.

---

Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang penetapan hari raya Idul fitri / idul Adha, gunakan ketetapan pemerintah

---

Pembagian daging Qurban mengacu pada kaidah

QS Al Hajj : 36 - 37

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian daripada syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur" Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan daripada kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

---

Tidak ada salahnya memberikan sedekah kepada non muslim asalkan kita tidak mengikuti akidahnya

QS Al Baqarah : 272

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allahlah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya.

---

Panduan untuk sedekah :

QS At Taubah : 103

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui

---

Ajaran pergaulan dengan non muslim :

QS Luqman : 15

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, makan Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan

---

Perdebatan kaum Nasrani tentang Nabi Isa AS

QS An Nisa : 157 - 159

Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina)."Dan karena ucapan mereka:" Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa."Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

---

Tidak ada manusia yang bisa adil (nasehat tentang poligami)

QS An nisa : 129

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut