28 Februari 2010

Seminar Kanker Serviks Tanggal 27 Februari 2010

Event : Seminar Kanker Serviks
Tanggal : 27 Februari 2010
Pembicara : Dr. Ina Hernawati, MPH, H. Dadang Prihadi, MD, DTMH, MPH, dr. Rebecca N. Angka
Tema: Seminar Kanker Serviks

Tagline Departemen Kesehatan :
Pro Rakyat, Inklusif, Responsif (Tanggap sesuai masalah dan wilayah), Efektif dan Bersih.

Pengendalian Kanker Srviks dengan cara :
1. primer
2. sekunder
3. tersier

---

Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten dan secara administratif terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa dengan luas wilayah 147,19 Km2.
Menurut Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008, luas wilayah kecamatan-kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan (yang kemudian diambil sebagai luas wilayah kota Tangerang Selatan) adalah sebesar 150,78 Km2 sedangkan menurut Kompilasi Data untuk Penyusunan RTRW Kota Tangerang Selatan adalah sebesar 147,19 Km2 dengan rincian luas kecamatan masing-masing yang berbeda pula. Angka yang digunakan adalah 147,19 Km2 karena sesuai dengan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten.
Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang
Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang
Luas wilayah masing-masing kecamatan tertera dalam Tabel 1.2. Kecamatan dengan wilayah paling besar adalah Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha atau 20,30% dari luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan dengan luas paling kecil adalah Setu dengan luas 1.480 Ha atau 10,06%.

Luas wilayah masing-masing kelurahan/desa tertera dalam Tabel 1.3. Kelurahan/desa dengan wilayah di atas empat ratus hektar terletak di Kecamatan Pamulang, yaitu Pondok Cabe Udik dan Pamulang Barat, dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Paku Jaya. Kelurahan/desa dengan wilayah di bawah seratus lima puluh hektar terletak di Kecamatan Serpong, yaitu Cilenggang dan Serpong, dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Jelupang. Kelurahan/desa dengan luas wilayah paling besar adalah Pondok Cabe Udik dengan luas 483 Ha sedangkan kelurahan/desa dengan luas wilayah paling kecil adalah Jelupang dengan luas 126 Ha.

Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 (tujuh kecamatan) dengan jumlah kelurahan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) dan desa sebanyak 5 (lima). Rukun warga (RW) sebanyak 572 dan Rukun Tetangga sebanyak 2.996. Kecamatan dengan jumlah kelurahan/desa terbanyak adalah Pondok Aren, sedangkan kecamatan dengan RW dan RT terbanyak adalah Pamulang dengan 129 RW dan 69 RT. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Tangerang Selatan berjumlah 28 SKPD termasuk kecamatan namun tidak termasuk institusi DPRD dan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Jumlah Balita yang ditimbang adalah sebanyak 82.098 orang. Dari jumlah tersebut, sebesar 92,70% dalam keadaan gizi baik, 0,37% gizi buruk, 5,18% gizi kurang dan 1,74% gizi lebih. Selain keadaan gizi balita, juga disajikan data terkait kondisi kesehatan ibu, kesehatan keluarga miskin, dan kesehatan orang lanjut usia.
Jumlah rumah sakit yang berada di Kota Tangerang Selatan ada 9 unit yang seluruhnya milik swasta karena Kota belum memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (Kabupaten Tangerang Dalam Angka Tahun 2007/2008). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) biasa berjumlah 10 unit, Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) 1 unit, Puskesmas Pembantu 8 unit dan Puskesmas Keliling 10 unit. Selain itu juga terdapat Balai Pengobatan, Praktek Dokter dan Rumah Bersalin. (Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Jumlah total pos pelayanan terpadu (Posyandu) berjumlah 771 unit yang terdiri dari Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri dengan 4.127 orang kader aktif. Selain itu juga terdapat 108 pos pembinaan terpadu (Posbindu) dengan 501 orang kader aktif.

Petugas Keluarga Berencana (KB) berjumlah 48 orang yang terdiri dari 24 orang dokter dan 24 orang bidan. Selain petugas KB, juga terdapat institusi masyarakat dalam kegiatan KB. Jumlah peserta KB baru adalah sebesar 10.522 peserta atau 56,52% dari total perkiraan permintaan masyarakat (PPM) sedangkan jumlah peserta KB aktif adalah sebesar 120.081 peserta atau 63,37% dari total pasangan usia subur.
Panti sosial yang terdapat di Kota Tangerang Selatan adalah panti asuhan anak sejumlah 14 panti dan tresna werdha sejumlah 5 panti dan bina grahita sejumlah 1 panti. Potensi dan sumber daya kesejahteraan sosial di antaranya adalah tenaga kesejahteraan masyarakat, organisasi masyarakat, karang taruna dan panti sosial.
Berdasarkan tingkat kesejahteraan, jumlah keluarga dengan tingkat kesejahteraan Pra Sejahtera adalah sebesar 8.789 Keluarga atau 3,65% dari total 24.700 keluarga, sedangkan tingkat kesejahteraan KS I adalah sebesar 39.319 Keluarga atau 16,34%. Sisanya, yaitu sebanyak 192.592 Keluarga atau 80,01% adalah Keluarga Sejahtera Tahap II, Tahap III dan Tahap III Plus.

Berdasarkan validasi data Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2008, jumlah rumah tangga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kota Tangerang Selatan adalah sebanyak 19.104 RT. Jumlah penerima paling banyak di Pamulang yaitu sebanyak 5.963 rumah tangga, sedangkan paling sedikit di Ciputat Timur yaitu sebanyak 1.685 rumah tangga.
Dapat terjadi perbedaan angka antara masyarakat miskin dalam BLT dengan masyarakat miskin berdasarkan tingkat kesejahteraan BKKBN karena terdapat perbedaan kriteria dan kategori dalam penentuan kelompok masyarakat miskin. Rumah tangga penerima BLT ditentukan berdasarkan 14 variabel dan diklasifikasikan ke dalam 3 kategori yaitu Sangat Miskin, Miskin dan Mendekati Miskin. Tingkat kesejahteraan keluarga terbagi ke dalam 5 kategori yaitu Keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera Tahap I, Sejahtera Tahap II, Tahap III dan Tahap III Plus.

Masalah Kesehatan yang dihadapi oleh Tangerang Selatan :
1. Derajad kesehatan yang masih rendah
2. pemberdayaan / partisipasi masyarakat di bidang kesehatan yang masih kurang
3. akses pelayanan yang sangat kurang
4. belum terciptanya lingkungan yang sehat

---

Kanker Serviks

Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.[1] Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. [2][3] Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.

Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.

Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun

Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut

Sementara di Asia, kanker serviks merupakan penyakit kanker pada wanita kedua terbanyak diderita dan lebih dari setengah wanita Asia yang menderita kanker serviks meninggal dunia. Ini sama dengan 226ribu wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks dan sebanyak 143ribu penyebab kematian atau dengan kata lain setiap 4 menit, seorang wanita di Asia Pasifik meninggal karena kanker serviks

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Yaitu, munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, serta penurunan berat badan drastis. Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

Setiap wanita beresiko terjangkit kanker serviks selama hidup mereka tanpa memandang usia dan gaya hidup. Ini dikarenakan HPV merupakan visus yang umum dan mudah ditularkan melalui kontak kulit kelamin. Meski dalam berhubungan intim, pasangan dari wanita tersebut sudah mengenakan kondom, namun sayangnya penyebaran HPV tak dapat sepenuhnya melindungi wanita dari infeksi HPV.

Baik wanita muda maupun dewasa beresiko terkena kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi atau infeksi berulang yang disebabkan oleh HPV penyebab kanker. Diperkirakan 50-80 persen wantia mendapatkan infeksi HPV melalui kontak kelamin dalam hidup mereka dan sampai dengan 50 persen infeksi tersebut berpotensi menyebabkan kanker. Resiko sudah dimulai dari kontak seksual pertama kali yang dilakukan oleh wanita.

Kebanyakan infeksi HPV dapat hilang dengan sendirinya akan tetapi banyak juga yang menetap dalam tubuh penderita. Dan tidak seperti virus lainnya, ketika seorang wanita terinfeksi virus HPV bukan berarti wanita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap virus ini. Ketika seorang wanita telah terpapar HPV, ia tetap beresiko untuk mendapatkan infeksi berulang dari tipe HPV yang sama atau berbeda dan peluang wanita tersebut terkena kanker serviks menjadi jauh lebih besar.

Ada suatu vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18 yang berpotensi untuk mencegah lebih dari 70 persen kanker serviks.

Vaksin ini akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum membentuk infeksi.

Di masa mendatang, vaksinasi bersama deteksi dini dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks dibandingkan hanya dengan deteksi dini saja. Dan yang utama dapat mengurangi jumlah deteksi dini yang tidak normal yang memerlukan tindak lanjut.

Faktor Resiko HPV :
1. perilaku seksual
2. ganti pasangan
3. merokok
4. nutrisi (kurang vitamin A, C Dan E)

Kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan :
1. penyuluhan
2. sekolah dan kelompok masyarakat beresiko
3. peningkatan akses pelayanan kesehatan (pap smear)
4. pelaporan kasus dari Rumah sakit.

Rencana kegiatan :
1. primer
2. sekunder
3. tersier

"Kebanyakan infeksi HPV berlangsung tanpa gejala "

Apa yang anda ketahui tentang kanker ?
Kanker adalah suatu istilah penyakit yang digunakan diamana adanya pembelahan sel yang abnormal tanpa kontrol dan dapat menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain di tubuh lewat aliran darah dan sistem limfatik. Tumor ganas disebut juga kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menimbulkan metastasis. Menurut konsep masa kini kanker adalah penyakit gen. Sebuah sel normal dapat menjadi sel kanker apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidakseimbangan antara fungsi onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses tumbuh dan kembangnya sebuah sel. Perubahan atau mutasi gen yang menyebabkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan atau kurang / hilangnya fungsi gen tumor suppresor menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tak terkendali. Perubahan ini berjalan dalam beberapa tahap atau yang dikenal dengan proses multistep carcinogenesis.

Kanker tidak hanya merupakan satu tipe penyakit melainkan kumpulan beberapa penyakit. Lebih dari 100 tipe dari kanker telah ditemukan. Sebagian besar kanker dinamakan sesuai organ atau tipe sel dimana sel kanker mulai berada. Sebagai contoh, kanker yang dimulai di kolon disebut kanker kolon, kanker yang terjadi pertama kali di sel basal dari kulit disebut karsinoma sel basal.
Berikut adalah kategori dari beberapa kanker:
1. Karsinoma : kanker yang dimulai dari kulit atau jaringan yang melindungi organ bagian dalam.
2. Sarkoma : kanker yang terjadi di tulang, jaringan rawan tulang, lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan penghubung.
3. Leukimia : kanker yang terjadi di jaringan yang memproduksi darah seperti sumsum tulang dan menyebabkan peningkatan jumlah sel darah yang abnormal.
4. Limfoma dan Myeloma : kanker yang terjadi di sistem imunitas
5. Kanker Susunan Saraf Pusat : kanker yang terjadi di jaringan otak dan sumsum tulang.


Asal Mula dari Kanker
Kanker dimulai di sel, yang merupakan unit dasar dari kehidupan. Tubuh kita terdiri dari berbagai macam tipe sel. Beberapa sel tumbuh dan membelah dengan kontrol yang berguna untuk membuat tubuh tetap sehat. Ketika sel tua atau rusak, sel akan diganti dengan sel baru.
Tetapi kadang-kadang proses ini tidak sesuai dengan normalnya, materi genetik yang ada di dalam sel (DNA) dapat menjadi rusak atau berubah. Terjadi mutasi yang memberikan perubahan pada pertumbuhan sel, ketika hal ini terjadi sel tidak mati seperti biasanya dan sel yang baru tidak menggantikan sel yang mati. Sel ekstra inilah yang dapat tumbuh di jaringan menjadi sebuah tumor. Tumor disini adalah pertumbuhan jaringan biologis yang tidak normal. Pertumbuhannya dapat menjadi ganas (malignant) atau jinak (benign). Tumor jinak bukanlah sebuah kanker, tumor ini mudah diangkat lewat operasi, dan sebagian besar tidak tumbuh lagi stelah diangkat dan tidak menyebar ke anggota tubuh yang lain. Sebaliknya, tumor ganas adalah kanker. Sel tumor ini dapat menyebar di jaringan terdekat dan menyebar di bagian lain dari tubuh. Penyebaran sel kanker ke bagian lain dari tubuh disebut metastasis.

Hal Hal yang mempermudah timbulnya kanker serviks

1. kawin terlalu muda
2. berganti pasangan
3. kebersihan alat kelamin kurang
4. sering infeksi alat kelamin
5. sering merokok

Pap Smear

Tes Pap Smear atau papanicolaou tes adalah tes yang dapat mendeteksi ada tidaknya sel-sel abnormal yang terdapat di dalam mulut rahim, sebelum berubah menjadi sel kanker.

Bagi wanita yang telah menjalani kehidupan seks secara aktif umumnya dianjurkan untuk menjalani tes pap sedikitnya satu kali dalam tiga tahun.

Sebanyak 80% dari para wanita usia subur dan berkehidupan seks aktif di AS menjalani tes sesuai dengan nasihat dokter mereka.

Namun sebagian jumlah lainnya dan juga para dokter mereka masih belum menyadari akan kegunaan pap smear sesungguhnya, demikian laporan Departemen Kesehatan Masyarakat.

Pada saat Badan Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganalisa data dari 1.502 wanita yang tidak mejalani pap smear walaupun berkonsultasi ke dokter secara rutin dalam satu tahun sebelumnya ditemukan bahwa 87 persen mengatakan dokter mereka tidak menganjurkan agar melakukan pap smear.

Para wanita tersebut mengatakan hal itu (tes pap smear) tidak dianjurkan dokter dan karena hal tersebut menjadi alasan utama bagi mereka untuk tidak menjalani tes tersebut, demikian laporan survei CDC pada tahun 2000 yang dipublikasikan pada tahun 2005 dalam bentuk makalah yang dimuat dalam majalah kesehatan Journal of Cancer Epidemiology, Biomarkers dan Prevention.

"Kita masih kehilangan banyak korban jiwa karena penyakit kanker mulut rahim yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati apabila terdeteksi pada tahap dini," kata Steven Coughlin seorang ahli epidemiology di CDCD pada unit yang khusus menangani kasus-kasus kanker, baik pencegahan dan penanggulangannya dan sekaligus menjadi ketua tim peneliti.

"Semakin banyak dokter yang merekomendasi pap smear hal itu akan membantu meningkatkan jumlah para pasien yang mau melakukannya dan kanker mulut rahim dapat diditeksi pada tahap dini sehingga lebih banyak wanita yang dapat diselamatkan," kata Coughlin menambahkan.

Diperkirakan sebanyak 10.370 wanita akan terdiagnosa terkena kanker mulut rahim dan sekitar 3.710 diantaranya akan meninggal dunia.

Hasil penelitian CDC juga mendapatkan para dokter lebih besar kecenderungannya untuk tidak menganjurkan apabila pasiennya adalah kaum imigran.

Wanita kaum imigran dan para wanita lainnya yang belum pernah atau hanya baru satu, dua kali mengikuti tres pap smear kini menjadi terget utama dalam program pencegahan kanker payudara dan mulut rahim yang didanai oleh CDC yang memberikan tes uji mammogram (tes deteksi kanker payudara) bagi wanita yang berpenghasilan rendah dengan asuransi kesehartan yang tak memadai.

Tes pap smear adalah salah satu cara yang paling banyak manfaatnya untuk mengetahui ada-tidaknya sel kanker dimulut rahim tetapi tidak berarti semua jenis kanker yang menyerang rahim dapat dideteksi melalui tes pap smear itu.

Sebagai contohnya adenocarcinoma, salah satu jenis kanker mulut rahim yang disebabkan oleh adanya virus papilloma manusia yang sulit ditemukan melalui tes pap smear.

Persiapan sebelum pap smear :

1. jangan berhubungan badan H-24 Jam
2. Jangan menggunakan cairan pembersih vagina H - 72 Jam
3. Jangan di waktu mens

Apakah kanker serviks bisa disembuhkan ? Ya , jika msh stadium dini dan diberi pengobatan.

Cara pengobatan kanker serviks :
1. pembedahan
2. pengobatan sitostatika
3. pengobatan hormon
4. penyinaran.
5. peningkatan kekebalan tubuh

Saran untuk mencegah kanker serviks :
1. tidak merokok
2. kurangi makanan berlemak
3. makan banyak serat
4. makan sayuran
5. makan makanan segar
6. tidak minum alkohol

---

Yayasan Kanker Indonesia

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) adalah organisasi nirlaba yang memiliki jaringan kerja di seluruh provinsi di Indonesia. Tujuan mulia YKI adalah mengupayakan penanggulangan kanker dengan mengadakan berbagai kegiatan di bidang promotif, preventif, kuratif dan rehablilitatif. Hal tersebut didasarkan atas kepedulian dan keprihatinan terhadap semakin banyaknya penderita kanker, serta tingginya angka kematian penderita akibat berobat pada stadium lanjut.

Misi yang diemban oleh Yayasan antara lain meringankan sampai seminimal mungkin beban penderitaan manusia yang disebabkan oleh kanker dan mengorganisasikan upaya tersebut melalui usaha dan kekuatan masyarakat sendiri.

Karena penanggulangan kanker bersifat lintas sektor dan mencakup banyak aspek kehidupan, maka Yayasan ini berupaya sekuat tenaga untuk mewadahi para peneliti, dokter-dokter pelaksana, perawat, pekerja sosial, pendidik, ahli manajemen, ahli komunikasi dan relawan dalam segala bidang untuk bersama-sama melaksanakan suatu program yang jelas, misi, tujuan dan program kerjanya.

Satu tonggak sejarah YKI yang pantas dibanggakan sekaligus disyukuri, yakni berdirinya Sasana Marsudi Husada di JI. Lebak Bulus Tengah no. 9 Cilandak, Jakarta, pada tahun 1982 sebagai tempat pemondokan bagi pasien kanker dan daerah di luar Jakarta yang sedang berobat jalan. Di tempat yang sama dilaksanakan pula Pelayanan Konsultasi secara cuma-cuma dan pengambilan Pap smear dengan biaya rendah.

Fasilitas yang terdapat di Pusat Diagnostik Dini ini antara lain:

1. Pemeriksaan Pap Smear
2. Kolposkopi
3. Mammografi
4. UUSG
5. Laboratorium Sitologi
6. Laboratorium Klinik
7. Biopsi Aspirasi Jarum Halus
8. Konsultasi dengan spesialis-spesialis di bidang onkologi
9. Pelayanan Informasi Kanker oleh dokter umum
10. Klinik Berhenti Merokok

Berdasarkan kenyataan akan kurangnya kesadaran dan rendahnya kewaspadaan masyarakat terhadap kanker, YKI memprioritaskan program yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kanker dengan berbagai kegiatan penyuluhan.

Materi yang disampaikan mencakup:

Kanker secara umum dan Gaya hidup sehat untuk mencegah kanker
Cara-cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari)
Pengenalan tentang Pap Smear dan anju ran pelaksanaannya
Informasi tentang 10 jenis kanker yang diderita di Indonesia sebagai prioritas kegiatan YKI

Penyuluhan dilakukan dengan berbagai metode dan media, antara lain dengan menyebarluaskan informasi tentang kanker berupa brosur/leaflet, program SADARI (memerikSA payuDAra sendiRl), program Pap smear dan sebagainya.

Berbagai kegiatan untuk mengembangkan program telah dilaksanakan, seperti kampanye melalui media elektronik maupun media cetak, agar informasi dapat menyebar sampai ke pelosok Nusantara.

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkaitan Iangsung dengan bidang penyuluhan, diadakan lokakarya tentang "Sistem dan Media Penyuluhan".
Pada Lokakarya tersebut disimpulkan bahwa salah satu upaya penyempurnaan program penyuluhan dan penerangan masyarakat adalah menekankan program penanggulangan kanker agar lebih berorientasi pada manusia. Untuk itu, kegiatan penyuluhan Iebih diarahkan pada pengenalan pola perilaku hidup sehat sebagai upaya pencegahan kanker dan melakukan deteksi secara dini. Kegiatan mi dilakukan melalui penyuluhan secara tatap muka, ceramah, seminar, penyuluhan melalui media cetak dan media elektronik. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan wawasan para penyuluh di seluruh wilayah, YKI mencari berbagai upaya dan salah satu di antaranya adalah kerjasama dengan PATH (Program for Appropriate Technology in Health) untuk menyusun buku “Informasi Dasar Tentang Kanker/IDTK” sebagai buku pedoman berisi materi baku. D

3 komentar:

  1. ka nnining...tau ga, berapa persen warga Pamulang yang sudah pernah melakukan Pap Smear?
    saya butuh data untuk penyusunan karya tulis ilmiah nih...trims=)

    BalasHapus
  2. @ Luthu Widhya : prosentasenya tidak dijelaskan dalam seminar tersebut. silahkan langsung ke RS RS/ Klinik/ Laboratorium yang berlokasi di Pamulang untuk mendapatkan data akuratnya.

    BalasHapus
  3. Selamat siang semua, nama saya Gloria. Saya mahasiswa Psikologi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk melihat Pengaruh terapi terhadap Kualitas Hidup Penderita Kanker Serviks Wanita Dewasa Muda. Saya meminta bantuan pada teman-teman sekalian yang kiranya memiliki teman atau kerabat yang pasien kanker serviks dan masih menjalani pengobatan sampai sekarang serta besedia untuk dimintai waktunya menjadi responden dalam wawacara saya. Teman-teman sekalian bisa menghubungi saya ke 0878 8620 7903/02198798085. Identitas responden akan dijaga kerahasiaan dan informasi yang didapatkan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Terimakasih atas perhatiannya, dan saya sangat mengharapkan bantuan dari teman-teman sekalian.

    Info lebih lanjut bisa menghubungi:
    0878 8620 7903/02198798085.
    Email: gloria5tefanie@yahoo.com

    BalasHapus

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut