09 April 2013

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 9 April 2013

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 9 April 2013
Pembicara : Ustadz Asep sobari, Lc
Tema : Manisnya iman, Pedihnya kufur

Pembacaan ayat suci Al Quran

QS Al Baqarah : 164-165

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal).

---

Kegemaran dan keistiqomahan dalam memohon ampun kepada Allah seperti yang dilakukan Rasulullah

Sesungguhnya aku dicukupkan atas hatiku dan aku beristighfar kepada Allah sehari seratus kali (HR Muslim)

---

Keistiqomahan Rasulullah dalam shalat malam meskipun sudah maksum

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berdiri (sholat pada waktu malam) sehingga kedua kaki beliau bengkak. Maka beliau ditanya; Bukankah Allah telah mengampunimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang? Beliau menjawab: Apakah tidak sepatutnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur"
(HR. Bukhari dan Muslim).

---

Abdullah bin Amr bin Ash RA : Riwayat sahabat yang gemar ibadah

Abdullah bin Amr bin Ash RA adalah putra dari seorang ahli strategy perang dan negarawan ulung, Amr bin Ash, tetapi ia lebih dahulu memeluk Islam daripada bapaknya itu. Ia seorang yang saleh, banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah, kecuali jika sedang berjihad di jalan Allah. Ketika menyandang senjata untuk mempertahankan dan meninggikan kalimat-kalimat Allah, ia akan berada di barisan terdepan karena sangat merindukan memperoleh ‘rezeqi’ kesyahidan. Dalam usianya yang masih muda, aktivitas ibadahnya begitu tinggi, siang berpuasa, malam dihabiskan dengan tahajud dan membaca Al Qur'an sehingga ia mampu mengkhatamkannya dalam sehari. Ia begitu zuhud, bahkan tidak pernah ia membicarakan masalah duniawiah sejak ia berba'iat kepada Nabi SAW, padahal lingkungan keluarga termasuk kalangan bangsawan dan kaya-raya. Ketika ia dinikahkan, beberapa hari kemudian ayahnya datang mengunjungi dan bertemu istrinya. Amr bin Ash berkata, “Bagaimana keadaan kalian?” Istrinya berkata, “Sungguh aku tidak mencela akhlak dan kesalehannya, tetapi sepertinya ia tidak membutuhkan seorang wanita di sisinya” Amr bin Ash menatap tidak mengerti, tetapi kemudian ia mendapat penjelasan, kalau Abdullah bin Amr sama sekali belum menyentuhnya dalam beberapa hari setelah menikah itu. Ia begitu intens beribadah seperti biasanya, sehingga tidak ada sedikitpun waktu untuk istrinya. Hal itu memaksa Amr bin Ash melaporkannya kepada Rasululah SAW, sehingga beliau campur tangan untuk ‘mengerem’ semangat ibadahnya. Tetapi di hadapan Rasulullah SAW, Abdullah bin Amr justru berkata, "Ya Rasulullah, ijinkanlah saya menggunakan sepenuh tenaga saya untuk beribadah kepada Allah?" Nabi SAW bersabda, "Jika engkau melakukan semua itu, badanmu akan lemah, matamu akan sakit karena tidak tidur semalaman. Sesungguhnya badanmu punya hak, keluargamu juga punya hak, dan para tamupun punya hak atas dirimu!" Maka terjadilah "tawar-menawar" antara Abdullah dan Rasulullah SAW dalam soal ibadahnya. Kalau umumnya manusia akan meminta ijin beribadah seringan dan sesedikit mungkin, maka Abdullah meminta ijin untuk beribadah sebanyak dan seberat mungkin. Dalam soal puasa misalnya, Nabi SAW menyarankannya agar berpuasa tiga hari dalam sebulan, tetapi Abdullah minta tambahan, diberi dua hari dalam seminggu, masih minta tambahan lagi, akhirnya ditetapkan Nabi SAW sehari berpuasa sehari berbuka, yakni puasanya Nabi Dawud AS. Begitu juga dalam soal mengkhatamkan Al Qur'an, pertama Nabi SAW menyarankannya untuk khatam sebulan sekali saja. Abdullah melakukan penawaran, sehingga Nabi SAW menetapkan 20 hari sekali, kemudian 10 hari sekali, dan seminggu sekali. Tetapi Ibnu Amr bin Ash masih meminta lebih lagi, akhirnya Nabi SAW menetapkannya untuk khatam Al Qur’an setiap tiga hari sekali (dalam riwayat lain, lima hari sekali). Begitu juga soal shalat malam, beliau melarang Abdullah menghabiskan waktu malam untuk shalat sunnah terus-menerus, harus ada waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya dengan tidur, dan mempergauli istrinya. Walau telah dinasehati langsung oleh Nabi SAW, semangatnya untuk beribadah tidak segera mengendor begitu saja, tetapi ia tidak melalaikan kewajiban dan hak-hak keluarga, badan, tamu dan lain-lainnya. Ibadahnya dengan intensitas tinggi masih saja berlangsung tanpa bisa dihalangi lagi. Melihat keadaannya itu, Nabi SAW akhirnya bersabda, "Sesungguhnya engkau tidak tahu, bisa jadi Allah akan memanjangkan umurmu" Benarlah apa yang disabdakan Nabi SAW, ia mencapai usia tua, tubuhnya mulai lemah dan tulangnya seakan tak mampu menyangga tubuhnya dalam waktu lama. Ia susah payah menetapi amal istiqomah yang telah "dijanjikannya" kepada Nabi SAW di masa mudanya. Ia jadi menyesal mengapa tidak menerima nasehat beliau saat mudanya itu. Ia seringkali berkata, "Aduhai malangnya nasibku, mengapa tidak aku ikuti keringanan yang diberikan Rasulullah SAW"

---

Allah maha pemurah, membalas 1 amal kebaikan dengan 10 kebaikan

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Jika hamba-Ku bertekad melakukan kejelekan, janganlah dicatat hingga ia melakukannya. Jika ia melakukan kejelekan tersebut, maka catatlah satu kejelekan yang semisal. Jika ia meninggalkan kejelekan tersebut karena-Ku, maka catatlah satu kebaikan untuknya. Jika ia bertekad melakukan satu kebaikan, maka catatlah untuknya satu kebaikan. Jika ia melakukan kebaikan tersebut, maka catatlah baginya sepuluh kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat.” (HR. Bukhari)

---

Amal ibadah itu selalu berbuah pahala dunia akhirat

Barangsiapa yang dapat merasakan buah amal ibadahnya di dunia, itulah tanda diterimanya amal ibadahnya itu di akhirat

---

3 Syarat agar merasakan nikmatnya iman

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tiga hal barangsiapa tiga hal itu ada dalam dirinya, maka ia dengannya akan mendapatkan manisnya iman; hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya, hendaknya mencintai seseorang dengan tidak mencintainya melainkan karena Allah, dan hendaknya merasa benci kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkan dirinya dari kekafiran itu sebagaimana kebenciannya jika dirinya akan dilemparkan ke dalam api neraka” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

---

Cabang cabang iman

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadis bahwa iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi dari cabang-cabang keimanan adalah perkataan “la ilaha illallah” dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.

---

Adab dalam bergaul di dalam islam

Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan kepada orang-orang yang sering duduk di pinggir-pinggir jalan, beliau bersabda: “Hati-hati kalian jangan duduk-duduk di pinggir jalan”. Maka mereka menjawab, “Ya Rasulullah kami tidak bisa menghindarinya, kami hanya bercakap-cakap saja”. Maka Nabi menjawab, “ Jika kamu memang harus duduk, maka berikanlah hak-haknya jalan, yaitu; memejamkan mata dari pada yang haram, jangan mengganggu orang yang berjalan, menjawab salam, mengajak orang berbuat baik, mencegah orang berbuat kemungkaran,”.(HR Muslim)

---

Keutamaan shalat

Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.” Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya.” (HR. Ath-Thabarani)

---

Tidur adalah kematian kecil

QS Az Zumar : 42

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan jiwa (orang) yang belum mati diwaktu tidurnya, maka Dia menahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi kaum yang berfikir

---

Doa sebelum tidur

bismikallahumma ahya wa amutu, Artinya : Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati

---

Doa sesudah tidur

alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur, Artinya : Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit

---

Hudzaifah Ra dan Abu Dzarr keduanya berkata : Adalah Rasulullah saw, jika akan tidur membaca : bismikallahumma ahya wa amutu (Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati), dan apabila bangun tidur membaca ; alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit). (HR Bukhari)

---

Dan beliau bersabda: kemudian ucapkanlah, “Bismika Rabbii wadho'tu janbii wa bika arfa'uh, fa-in amsakta nafsii farhamhaa, Dengan menyebut nama-Mu, ya Rabbku aku letakkan pinggangku ini, apabila Engkau hendak menghidupkan jiwaku, maka rahmatilah ia.’

---

Adab di dalam tidur

Baca ayat qursi sebelum tidur : Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

---

Allah maha pemurah

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tatkala Allah menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari)

---

Hati hati dengan istidraj, oleh karena itu, penting untuk taubat, istighfar

Istidraj secara bahasa diambil dari kata da-ra-ja yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara istidraj dari Allah kepada hamba dipahami sebagai ‘hukuman’ yang diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Semua tindakan maksiat yang Allah balas dengan nikmat, dan Allah membuat dia lupa untuk beristighfar, sehingga dia semakin dekat dengan adzab sedikit demi sedikit, selanjutnya Allah berikan semua hukumannya, itulah istidraj.

---

Doa agar mendapatkan anak yang sholeh

Qs Al Ahqaf : 15

Wahai Robbku, ilhamkanlah padaku untuk bersyukur atas nikmatmu yang telah Engkau karuniakan padaku juga pada orang tuaku. Dan ilhamkanlah padaku untuk melakukan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan perbaikilah keturunanku.

---

Rasulullah memiliki empati yang sangat mengagumkan

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata: Rasulullah masuk menemui kami, dan aku mempunyai saudara kecil, bernama Abu Umair, dia mempunyai seekor burung nughair (burung kecil seperti burung pipit) sering bermain dengannya dan suatu ketika burungnya mati, dan ia merasa sedih. Lalu Rasul menghampiri Abu Umair yang sedang bersedih menangisi burungnya, lalu bertanya : wahai Abu Umair, apa yang dilakukan si burung kecil? malahan Rasul langsung duduk bersamanya, menghibur, tertawa dan bercanda dengannya.

---

Tingkatan surga bagi ganjaran orang mukmin di akhirat

Rosulullah SAW. bersabda : Sesungguhnya surga itu memiliki 100 derajat yang berjihat di jalan Allah. Jarak antara kedua derajat itu seperti jarak antara langit dan bumi. Ketika kalian memohon kepadaAllah, maka Allah akan memberi surga Firdaus, sesungguhnya surga Firdaus terletak di tengah-tengah surga, juga lebih tinggi-tingginya surga”. Abu Hurairah Ra melihat Nabi Muhammad SAW juga bersabda : “Di surga Firdaus terdapat Arasy Dzat Yang Maha Penyayang. Dari surga Firdaus itu mengalirlah beberapa sungai surga

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut