05 Desember 2015

Pengajian di Kediaman Ibu Dini, Tasyakuran Khitan Fadli 5 Desember 2015 Ustadzah Nok Waliyah Konsep Pendidikan Anak Yang Islami

Event : Pengajian di Kediaman Ibu Dini, Tasyakuran Khitan Fadli
Tanggal : 5 Desember 2015
Pemateri : Ustadzah Nok Waliyah
Tema : Konsep Pendidikan Anak Yang Islami

Setiap manusia itu pasti memiliki sifat baik dan buruk
Qs Asy Syams : 8
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan

Apakah tanda tanda kiamat itu sudah dekat?
NASA Membenarkan Matahari Akan Terbit Di Barat
Betulkah NASA membenarakan matahari akan terbit dari barat? tentunya kita akan bertanya-tanya apakah informasi benar adanya. Karena seperti yang kita ketahui saat matahari muncul dari barat meruapakan salah satu tanda-tanda hari kiamat akan datang. Yang juga pernah di sabdakan oleh rasulullah melalui haditsnya yang berbunyi "Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu" (Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).

NASA yang merupakan lembaga milik Amerika Serikat kini telah membenarkan kalau suatu saat matahari akan terbit dari barat. Dan fenomena alam itu telah dibenarkan oleh seorang ilmuwan dan peneliti NASA, bernama Demitri Bolykov, yang menyebutkan bahwa pergerakan bumi tiap tahun akan bertambah cepat dan pada suatu saat akan mengakibatkan dua kutub magnet (poros) bumi berganti tempat. Matahari terbit dari Barat akan terjadi selama satu hari. Setelah itu, gerakan matahari kembali normal hingga terjadinya kiamat. Demitri Bolykov menyebut gerak perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Dan saat itulah matahari akan terbit dari arah Barat! Temuan itu terjadi ketika Demitri Bolykov bergabung dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah satu seorang pakar dalam bidang fisika. Penelitian dilakukan pada sebuah sempel yang telah diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori tentang perputaran bumi dan porosnya. Peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan dan ditempatkan pada sebuah badan bermagnet yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus. Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.

Dan menurut Demitri Bolykov, pada realita di alam ini, daya matahari merupakan kekuatan penggerak yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari. Atas dasar inilah posisi dan arah kutub utara bergantung. Demitri Balykov mengklaim bahwa telah dilakukan berulang penelitian bahwa kutub magnet bumi mulai dari tahun 1970 telah bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun. Namun pada tahun-tahun ini mulai terjadi kecepatan hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 silam, telah diketahui kalau kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. “Berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut telah mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat dan akan menuju pada arah yang saling berlawanan. Bila saat itu terjadi, matahari akan terbit dari barat,” jelas Demitri Bolykov.

Dan yang mengejutkan Demitri Balykov mengakui, bahwa temuan dan penelitian yang dia lakukan bersumber dari hadits Nabi Muhammad yang menyatakan suatu saat akan terjadi fenomena alam matahari akan terbit dari barat. Menurut Demitri Balykov, dengan penelitian dan percobaan fisika yang dilakukannya, sangat besar kemungkinan hadits Nabi itu akan segera menjadi kenyataan, mengingat pergerakan poros bumi sudah mengalami pergerakan.
http://info-unik-7.blogspot.co.id/2015/06/nasa-membenarkan-matahari-akan-terbit.html

Konsep mendidik anak di dalam islam :
A. Qudwah hasanah / Teladan Yang baik
Ciri ciri orang yang beriman, indikasinya meninggalkan hal hal yang tidak bermanfaat
Hadist : Di antara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat
B. Membangun kebiasaan
Bagaimana cara membangun kebiasaan untuk Anak anak ?
1. Tanamkan Doktrin
2. Membiasakan dalam memberi contoh
Bagaimana cara membangun kebiasaan untuk Remaja ?
1. Menanamkan aqidah sampai merasakan murroqobah/Merasa diawasi Allah
2. Mengubah lingkungan sosial
3. Membeberkan dampak pergaulan bebas

Menghukum anak di dalam islam :
1. Melotot
2. Mengomel
3. Membatasi hal hal yg disukai
4. Memukul

Cara Menghukum Anak yang Dilarang dalam Islam
1. Memukul Wajah
Hukuman pertama yang tidak diperbolehkan dalam mendidik anak di agama Islam adalah memukul wajah si anak tersebut. Banyak orangtua yang berfikir bahwa dengan memukul, si anak akan segera sadar dengan kesalahannya. Namun pendapat ini merupakan suatu hal yang salah, karena bisa saja si anak malah dendam terhadap orangtua yang sudah menyakitnya. Rasulullah SAW melarang memukul muka berdasarkan sabda Baginda yang artinya, “Jika salah seorang dari kamu memukul, maka hendaknya dia menghindari (memukul) wajah.” Untuk itu, ketika melampiaskan marah kepada anak janganlah sekali-kali menyakitinya dengan memukul wajah anak tersebut. Jikalau masih bisa menasihatinya dengan lemah lembut, maka lakukanlah. Jangan mudah tergoda bujuk rayu setan untuk meluapkan emosi yang berlebihan.

2. Menampakkan Kemarahan yang Sangat
Ketika dalam keadaan marah, banyak orangtua yang menampakkan kemarahan mereka di depan anaknya. Padahal ternyata perbuatan yang demikian ini tidak dibenarkan dalam Islam. Selain itu, perbuatan yang demikian bertentangan dengan amalan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Ada baiknya ketika sedang marah, si orangtua menahan amarahnya tersebut. “Bukanlah orang yang kuat itu diukur dengan kuatnya dia berkelahi, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”

3. Memukul di Dalam Keadaan Sangat Marah
Memukul dalam keadaan yang sangat marah ternyata juga tidak diperbolehkan di dalam Islam. Dikhawatirkan, jika orangtua melakukan hal tersebut maka ia akan lepas kontrol dan meluapkan emosi yang berlebihan. Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut kerena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah SAW dan Baginda berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada apa yang kami siksakan terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.”

4. Bersikap Terlalu Keras dan Kasar
Sikap ini sudah jelas bertentangan dengan sifat lemah lembut yang diajarkan oleh Islam sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang terhalang dari sifat lemah lembut, maka dia akan terhalang dari mendapat kebaikan.” Dari Anas bin Malik, “Aku membantu Nabi selama sepuluh tahun. Demi Allah, beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku. Tidak pernah beliau berkata, ‘Mengapa engkau melakukan demikian?’ atau ‘Mengapa tidak engkau melakukan demikian?'” (HR. Ahmad, Bukhori, Muslim, dan Abu Dawud). Dengan bersikap keras dan kasar tentu akan membuat si anak meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Mereka akan jadi pribadi yang kasar juga terhadap orang lain. Meskipun masih anak-anak sebenarnya ada baiknya untuk menyampaikan hal yang diinginkan dengan lemah lembut.

5. Memukul dengan Benda Keras Sehingga Berbekas
Hal terakhir yang tidak boleh dilakukan dalam menghukum anak adalah memukul dengan benda keras hingga berbekas. Hal ini tentu saja dilarang oleh Rasulullah SAW, karena sekeras-kerasnya hukuman hanya menggunakan rotan dan itupun tidak boleh meninggalkan cedera dan bekas pada kulit si anak. Rasulullah saw. menjelaskan bahwa makna dari “pukullah” adalah “fadhribuuhunna ghairu mubarrih”, yaitu pukullah dia dengan tanpa membahayakan, seperti bengkak atau berbekas (HR Muslim).

Demikianlah ulasan mengenai lima menghukum anak yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Sebagai orangtua ada baiknya untuk lebih belajar mengontrol emosi ketika anaknya melakukan sebuah kesalahan. Hal ini harus dilakukan agar si anak tidak mengalami trauma akibat dimarahi orangtuannya. Selalu ikuti anjuran Nabi untuk bersikap lemah lembut kepada anak.
http://www.infoyunik.com/2015/11/cara-menghukum-anak-yang-dilarang-dalam.html

C. Kisah
Jangan ragu ragu untuk membiasakan diri mendongeng/menceritakan kisah yang berisi hikmah

Bagaimana sikap mukmin dalam memuliakan Al Quran ?
1. Baca
2. Memahami
3. Menghafal
Mulailah dengan Surah-surah pilihan antara lain :
a. Surah Al-Kahfi
b. Surah Al-Mulk
c. Surah As-Sajdah dan Surah Al-Insan
d. Surah Al-Jumu’ah dan Surah Al-Munafiqun
e. Surah Yaasiin

4. Mentadabburi
5. Mengamalkan
6. Mengajarkan

Kisah :
Ada satu kisah di zaman Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan kisah ini dimuat dalam shahih Bukhari. Ada seorang sahabat Rasulullah yang sedang sakaratul maut. Lalu para sahabat sibuk mentalqinkan sahabat yang sakaratul maut tersebut. Ketika para sahabat mentalqinkannya tiba-tiba sahabat yang sakaratul maut tadi matanya terbelalak sambil mengeluarkan kalimat yang sangat jelas dan didengar oleh para sahabat yang sedang mentalqinkannya. Ada tiga kalimat yang keluar dari sahabat tersebut, Kalaulah sekiranya aku pada tempat yang jauh…, seandainya lebih jauh…, seandainya lebih jauh…, kemudian terdiam. Tak lama kemudian ia berucap lagi, Seandainya yang baru…Seandainya yang baru…, kemudian terdiam lagi. Tak lama berucap lagi, seandainya semuanya…seandainya semuanya…”. Setelah mengucapkan kalimat-kalimat tadi, barulah sahabat ini mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallahu”, lantas beliau wafat. Setelah selesai mengurus jenazah tersebut, para sahabat atau dalam riwayat lain adalah istri dari sahabat tersebut menanyakannya kepada Rasulullah perihal peristiwa yang telah dialaminya. Maka Rasulullah tersenyum dan menjelaskan bahwa suaminya adalah salah seorang sahabat yang di ridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Lalu Beliau menjelaskan satu-satu makna dari kata-kata suaminya itu.

Pertama, saat suaminya mengatakan seandainya lebih panjang/jauh, itu bermula saat suamimu pada suatu subuh sedang berjalan menuju masjid, ia mendapati seorang tua yang buta sedang berjalan tertatih-tatih menuju masjid. Melihat orang tua yang buta itu hatinya tersentuh, kemudian dengan sabar ia menuntun orang tua itu sampai ke masjid untuk shalat subuh berjamaah. Walaupun konsekuensinya adalah dia terlambat shalat berjama’ah di masjid. Ternyata Allah ridha dengan perbuatannya dan pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan Allah Ta’ala di depan matanya saat ia sakaratul maut. Karena begitu indahnya ganjaran itu, maka ia berucap, “Seandainya lebih panjang, seandainya lebih panjang, maksudnya adalah seandainya lebih panjang atau jauh lagi ia menuntun orang tua yang buta itu menuju masjid, maka ganjaran yang ia lihat saat sakaratul maut itu tentu lebih indah lagi.” Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melanjutkan penjelasannya.

Untuk yang kedua, suamimu mengucapkan “seandainya yang baru.” Ia mengucapkan itu karena ia teringat dengan perbuatannya pada suatu malam yang sangat dingin sekali, sahabat itu melihat ada orang tua yang menggigil kedinginan saat dia akan pergi ke mesjid. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Allah-pun ridha akan perbuatan sahabat tersebut dan saat sakaratul maut Allah perlihatkan besarnya balasan pahala yang diperolehnya dari perbuatan baiknya di depan matanya, sehingga sahabat itu mengucapkan “seandainya masih baru, seandainya masih baru”, maksudnya andai saja baju yang dia berikan itu baju yang masih baru tentu saja balasan yang dia dapatkan lebih dari ini.

Ketiga, Rasulullah kembali menjelaskan, suatu hari sepulang dari bekerja, suamimu itu merasakan lapar dan dahaga. Lalu ia pun menuju tempat makan dan sesampainya di sana, ia pun telah siap duduk untuk menyantap hidangan makannya. Saat ia hendak makan, terlihat seorang yang berpakaian lusuh dan wajahnya pun terlihat lesu. Ternyata orang tersebut adalah seorang pengemis yang lapar. Sebenarnya, suamimu merasakan lapar yang sangat, hanya saja ia merasa iba dengan pengemis itu. Akhirnya dibagi dualah makanan yang hendak ia santap itu bersama si pengemis. Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat ia sakaratul maut. Karena begitu indahnya ganjaran yang ia terima karena membagi dua jatah makanan itu, maka ia berucap,” Seandainya semuanya…seandainya semuanya…”. Maksudnya adalah seandainya ia memberikan semua jatah makanannya kepada pengemis itu, tentu ganjaran yang diperlihatkan kepadanya saat sakaratul maut akan lebih indah lagi daripada yang ia dapat. Setelah mendengar penjelasan panjang dari Nabi Muhammad itu, maka hilanglah kegelisahan hati sang istri sahabat. Ia bergembira karena ternyata suaminya banyak mendapat kabar gembira saat menghadapi sakaratul maut.
http://darussalam-online.com/kebaikan-yang-sempurna/#sthash.0NBY3WeW.dpuf

Jangan sampai hilang kesabaran dalam mendidik anak, Karena kesabaran kita akan mendatangkan keberuntungan
Qs Ali imron : 200
wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah, sabar-sabarkanlah, bersiap-siagalah, dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung

Jika kita bersabar, Allah akan memberikan petunjuk/solusi dari hal yang kita hadapi
Qs As Sajadah : 24
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut