21 Mei 2010

Pengajian Mahagoni Park Tanggal 20 Mei 2010

Event : Pengajian Mahagoni Park
Tanggal : 20 Mei 2010
Pembicara : Ustadzah Liyah
Tema : Shalat sebagai tazkiyantun nafs

Hadist tentang shalat :

Shalat adalah tiang agama, perumpamaannya seperti tiang kemah, bila tiangnya kokoh maka paku dan talinya akan kokoh, dan bila tiangnya miring dan patah maka paku dan talinya pun tidak akan tegak

Shalat seseorang adalah cahaya di hatinya dan barangsiapa di antara kalian yang berkeinginan maka hendaknya ia menyinari hatinya dengan cahaya.

Hal pertama yang akan dihisab (diperhitungkan) dari seorang hamba adalah shalat, jika shalatnya diterima maka seluruh amalnya akan diterima dan jika shalatnya ditolak maka seluruh amalnya akan ditolak

Apabila engkau melaksanakan shalat wajib maka shalatlah pada (awal) waktunya seperti shalat orang yang ingin berpisah, takut tidak akan kembali lagi

Amalan yang paling dicintai oleh Allah swt adalah shalat pada waktunya, kemudian berbakti kepada kedua orang tua, kemudian jihad di jalan Allah swt.

Janganlah meninggalkan shalat dengan sengaja karena sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja maka ia akan terlepas dari tanggungan (jaminan) Allah swt dan Rasul-Nya saw

Keistimewaan shalat :

1. shalat itu ibadah yang tetap harus dilaksanakan, dalam kondisi apapun, berbeda dengan ibadah yang lain, yang menggunakan prinsip istito'ah (sesuai dengan kemampuan ummat tersebut)

2. Allah menurunkan perintah shalat langsung kepada Nabi Muhammad, sedangkan ibadah lain, diturunkan melalui malaikat jibril

Amalan pertama seorang hamba yang akan dihisab pada hari kiamat adalah sholat, jika baik sholatnya maka baik pula seluruh amalannya, namun jika rusak sholatnya maka rusak pula seluruh amalannya. - HR. Thabrani

Pertanyaan di alam kubur :

1. tentang akidah : siapa tuhanmu, siapa nabimu, apa kitabmu dll

2. tentang amalan : shalat, puasa, zakat, haji, mu'amalah dll

shalat menghasilkan pikiran yang bersih, hati yang bersih

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. al-'Ankabut (29) : 45

shalat itu akan mampu memancarkan kebaikan kepada orang orang yang menjaga (mendirikan) shalat itu sendiri

Tingkatan orang yang melaksanakan shalat menurut Ibnu Qoyyim Al Jauzi :

1. orang yang mendzolimi dan sia sia shalatnya (Mu'akab)

ciri cirinya (shalatnya orang yang munafik) :

a. wudhunya tidak sempurna (asal asalan)

b. tidak memperhatikan / memperdulikan waktu shalat (menunda nunda shalat)

c. tidak memahami batasan mana yang rukun mana yang sunnah di dalam shalat

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
QS. al-Ma'un (107) : 4
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
QS. al-Ma'un (107) : 5

2. orang yang shalatnya dihisab (Muhasab)

ciri cirinya :

a. wudhunya sempurna

b. memelihara waktu shalat

c. memahami batasan yang mana rukun yang sunnah di dalam shalat

d. namun tidak khusyuk

untuk menyempurnakan shalat, lakukan shalat rawatib

Shalat Rawatib adalah shalat sunnat yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat lima waktu. Shalat yang dilakukan sebelumnya disebut shalat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut shalat ba'diyah.

Jumlah raka'at shalat rawatib berbeda-beda tergantung shalat apa yang dia iringi dan kapan (sebelum/sesudahnya) dia dilaksanakan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada daftar berikut.

Berikut adalah beberapa hadits tentang shalat rawatib:

a. Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda :" Dua raka'at fajar (shalat sunnat yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. " (HR Muslim)

b. Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha , ia berkata: "Aku telah men-dengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebe-lum shalat Subuh."” (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih)

c. Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dia berkata: "Aku shalat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dua rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum’at, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya." (Muttafaq ‘alaih)

d. Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu anhu , ia berkata: "Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , ‘Di antara dua adzan itu ada shalat, di antara dua adzan itu ada shalat, di antara dua adzan itu ada shalat. Kemudian pada ucapannya yang ketiga beliau menambahkan: ‘bagi yang mau". (Muttafaq ‘alaih)

e. Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)

f. Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda : "Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)

Macam-macam Sholat Sunah Rawatib

a. Salat sunat rawatib muakkad / penting Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :- Sebelum subuh dua rokaat- Sebelum zuhur dua rokaat- Sesudah dzuhur dua rokaat- Sesudah maghrib dua rokaat- Sesudah isya dua rokaat

b. Salat sunat rawatib ghoiru muakkad / tidak penting Adalah sholat sunat rawatib yang dikerjakan pada :- Sebelum zuhur dua rokaat- Setelah zuhur dua rokaat- Sebelum ashar empat rokaat- Sebelum magrib dua rokaat- Sebelum isya dua rokaat

3. Mukaffar Anhu

Ciri Cirinya :

a. Orang yang memelihara waktu-waktunya, batasan-batasannya, rukun-rukun lahiriyahnya,dan wudhu’nya.

b. Ia juga bermujahadah melawan bisikan-bisikan dalam shalatnya agar tidak kecolongan dengan shalatnya. maka ia senantiasa dalam shalat dan dalam jihad.

4. Mustab

Ciri Cirinya :

a. Orang yang ketika melaksanakan shalat ia tunaikan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan batasan-batasannya.

b. Hatinya tenggelam dalam upaya memelihara batasan-batasannya dan rukun-rukunnya agar tidak ada yang menyia-nyiakannya sedikitpun.

c. Seluruh perhatiannya terpusat kepada upaya memenuhi sebagaimana mestinya, secara sempurna dan utuh. Hatinya benar-benar larut dalam urusan shalat dan penyembahann kepada Tuhannya.

5. Muqarrab min Rabbihi

Ciri cirinya :

a. orang yang menunaikan shalat seperti di atas (keempat) di samping itu ia telah meletakkan hatinya di haribaan Tuhannya.

b. Dengan hatinya ia melihat Tuhannya, merasa diawasi-Nya, penuh dengan cinta dan mengagungkan-Nya. Seoalah-olah ia melihat da menyaksikan-Nya secara kasat mata. Seluruh bisikan itu menjadi kecil dan tidak berarti da ada hijad yang begitu tinggi antaranya dengan Tuhannya dalam shalatnya. Hijab yang lebih kuat daripada hijab antara langit dan bumi. Maka dalam shalatnya ia sibuk bersama Tuhannya yang telah menjadi penyejuk matanya.

Pada saat tidur, kita diikat oleh 3 ikatan setan, untuk melepaskan ikatan tersebut, lakukan :

1. Ikatan pertama yang akan terbuka dengan menyebut asma Allah.
2. Ikatan kedua yang akan terbuka dengan mengambil air wudhu
3. Ikatan ketiga yang akan terbuka dengan menunaikan sholat

Bagaimana supaya kita bisa shalat khusyuk :

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.
QS. al-Mu'minun (23) : 1
(Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya.
QS. al-Mu'minun (23) : 2

1. menyegerakan shalat

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
QS. at-Taubah (9) : 41

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
QS. ar-Ra'd (13) : 11

2. paham dengan bacaan shalat

Kunci sholat adalah bersuci, pembukanya takbir dan penutupnya (yaitu sholat) adalah mengucapkan salam - (Hadits dikeluarkan dan disahkan oleh Al Imam Al-Hakim

3. mengingat kematian ketika shalat


---
Rasulullah SAW. bersabda,
“Barangsiapa menjaga shalat, niscaya di muliakan oleh Allah dengan lima kemuliaan” :

1. Allah menghilangkan kesempitan hidupnya

2. Allah hilangkan siksa kubur darinya

3. Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya

4. Dia akan melewati jembatan (Shirat) bagaikan kilat

5. Akan masuk syurga tanpa hisab

Dan barangsiapa yang menyepelekan shalat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan lima belas siksaan ; enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika

masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat).

Adapun siksa di dunia adalah :

1. Dicabut keberkahan umurnya

2. Dihapus tanda orang saleh dari wajahnya

3. Setiap amal yang dikerjakan, tidak diberi pahala oleh Allah

4. Tidak diterima do’anya

5. Tidak termasuk bagian dari do’anya orang-orang saleh

6. Keluar ruhnya (mati) tanpa membawa iman

Adapun siksa ketika akan mati :

1. Mati dalam keadaan hina

2. Mati dalam keadaan lapar

3. Mati dalam keadaan haus, yang seandainya diberikan semua air laut tidak akan menghilangkan rasa hausnya

Adapun siksa kubur :

1. Allah menyempitkan liang kuburnya sehingga bersilang tulang rusuknya

2. Tubuhnya dipanggang di atas bara api siang dan malam

3. Dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja’ul Aqro’ yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan shalat. Ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan

waktu shalat

Adapun siksa yang menimpanya waktu bertemu dengan Tuhan:

1. Apabila langit telah terbuka, maka malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai. Panjang rantai tsb. tujuh hasta. Rantai itu digantungkan ke leher orang

tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan : ‘Ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah’. Ibnu

Abbas r.a berkata, ’seandainya lingkaran rantai itu jatuh ke bumi pasti dapat membakar bumi’.

2. Allah tidak memandangnya dengan pandangan kasih sayang-Nya Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa yang pedih.

3. Menjadi hitam pada hari kiamat wajah orang yang meninggalkan shalat, dan sesungguhnya dalam neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut “Lam-lam”. Di dalamnya

terdapat banyak ular, setiap ular itu sebesar leher unta, panjangnya sepanjang perjalanan sebulan. Ular itu menyengat orang yang meninggalkan shalat sampai mendidih

bisanya dalam tubuh orang itu selama tujuh puluh tahun kemudian membusuk dagingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut