21 Maret 2011

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 18 Maret 2011

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 18 Maret 2011
Pembicara : Ustadz Drs H Aswan Faisal, Ustadz H. Jefri Al Bukhori
Tema : Menjemput Rahmat Allah

Pentingnya "salam"

Assalamu alaikum merupakan salam dalam Bahasa Arab, dan digunakan oleh kultur Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dapat merekatkan Ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Untuk yang mengucapkan salam, hukumnya adalah Sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya.

Makna :

1. Salam bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi memberikan juga alasan dan logika kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk doa pengharapan agar anda selamat dari segala macam duka-derita. Tidak seperti kebiasaan orang Arab yang mendoakan untuk tetap hidup, tetapi Salam mendoakan agar hidup dengan penuh kebaikan.
2. Salam mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah SWT. Tak satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada siapapun juga tanpa perkenan Allah SWT.
3. Perhatikanlah bahwa ketika seseorang mengatakan kepada anda, "Aku berdoa semoga kamu sejahtera." Maka ia menyatakan dan berjanji bahwa anda aman dari tangan(perlakuan)-nya, lidah(lisan)-nya, dan ia akan menghormati hak hidup, kehormatan, dan harga-diri anda.

Kesimpulannya bahwa Salam berarti:

1. Mengingat (dzikr) Allah SWT,
2. Pengingat diri,
3. Ungkapan kasih sayang antar sesama Muslim,
4. Doa yang istimewa, dan
5. Pernyataan atau pemberitahuan bahwa ‘anda aman dari bahaya tangan dan lidahku’

Rasulullah SAW selanjutnya memberikan arahan memberi salam bahwa:

1. Orang yang berkendaraan harus memberi salam kepada pejalan-kaki.
2. Orang yang berjalan kaki memberi salam kepada yang duduk.
3. Kelompok yang lebih sedikit memberi salam kepada kelompok yang lebih banyak jumlahnya.
4. Yang meninggalkan tempat memberi salam kepada yang tinggal.
5. Ketika pergi meninggalkan atau pulang ke rumah, ucapkanlah salam meski tak seorangpun ada di rumah (malaikat yang akan menjawab).
6. Jika bertemu berulang-ulang maka ucapkan salam setiapkali bertemu.

Pengecualian kewajiban menjawab salam:

1. Ketika sedang salat. Membalas ucapan salam ketika salat membatalkan salatnya.
2. Khatib, orang yang sedang membaca Al-Qur’an, atau seseorang yang sedang mengumandangkan Adzan atau Iqamah, atau sedang mengajarkan kitab-kitab Islam.
3. Ketika sedang buang air atau berada di kamar mandi.

---

Ada beberapa penyakit hati yang harus kita hindari antara lain yaitu :

A. SIFAT IRI
Iri artinya tidak sedang orang lain memperoleh nikmat, biasanya sifat iri ini selalu dibarengi dengan sifat dengki, sifat iri dalam kehidupan sehari-hari ini sangat banyak sasarannya antara lain iri terhadap tetangga yang kaya, atau iri terhadap orang lain yang sukses dalam usaha dan sebagainya. Sifat iri ini sangat dicela dalam ajaran islam. Karena sifat iri sangat mengganggu ketentraman jiwa dan bahkan dapat menimbulkan pertengkaran satu dengan yang lain.
Oleh karena banyaknya akibat tidak baik yang ditimbulkan sifat iri ini, maka para siswa harus menghindari sifat iri, dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, keluarga dan masyarakat.

B. DENGKI
Dengki adalah salah satu sifat yang tidak terpuji, dan harus dihindari oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Arti dengki adalah perusaha menghilngkan nikmat yang telah diperoleh seseorang.
Artinya :
“Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengan mencukur rambut”. (H.R. Ahmad an Tarmizi)
Dari hadis di atas dapat diambil pemahaman bahwa hancurnya suatu agama sejak dahulu adalah disebabkan oleh timbulnya sifat benci dan dengki di antara para pemeluknya.
Apabila sifat dengki berkembang di sekolah maka akan menimbulkan kekacauan, kebohongan dan fitnah. Maka harus dihindari sifat dengki dan sombong, baik sombong karena orang tuanya kaya, mempunyai jabatan yang tinggi, dank arena merasa pintar sendiri.

C. HASUD
Dalam bahasa Arab hasud berarti dengki, tapi dalam kegiatannya hasud itu adalah tindak lanjut dari sifat dengki, sebagaimana dalam pelajaran yang lalu bahwa dengki itu adalah berusaha menghilangkan nikmat yang diperoleh seseorang. Menghilangkan nikmat tersebut bermacam-macam cara antara lain menghasud.
Dalam salah satu hadis Rosulullah SAW, bersabda :

Artinya :
“Jauhilah dirimu dari sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan, seperti api memakan kayu baker”. (H.R. Abu Daud)

D. FITNAH
Sifat yang lain yang dimurkakan oleh Allah SWT adalah sifat suka memfitnah. Memfitnah adalah sifat tercela yaitu haram hukumnya. Fitnah artinya menyiarkan (aib) seseorang kepada orang lain, padahal orang itu tidak pernah melakukannya. Fitnah ini adalah merupakan tindak lanjut dari sifat dengki.
Firman Allah SWT,

Artinya :
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim”. (Q.S. Al Baqoroh 193).

Dari ayat diatas dapat diambil pelajaran bahwa fitnah adalah sangat keji, sehingga pada ayat lain dikatakan bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
Dalam salah satu hadis Rosulullah SAW, bersabda :

Artinya :
“tidak akan masuk surga orang yang suka menyebarkan fitnah”. (H. R. Bukhari)

Dari ayat dan hadis tersebut memberi pelajaran kepada kita bahwa memfitnah dan mengungkapkan aib orang adalah tercela dalam ajaran islam.

E. BURUK SANGKA
Agama islam adalah agama yang mensucikan manusia dari penyakir lahir dan batin, sedangkan buruk sangka adalah salah satu penyakit batin (hati) hukumnya adalah haram, dan dapat merusak pergaulan dalam bermasyarakat. Di dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 12 Allah SWT, berfirman yang artinya ialah :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kami menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang”. (QS Al Hujurat 12)
Ayat di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa Allah melarang orang-orang yang beriman agar menauhkan diri dari prasangka buruk terhadap orang mukmin, apabila mendengar pembicaraan seorang mukmin, maka harus ditanggapi dengan baik dan jangan salah paham apalagi menyelewengkannya sehingga menimbulkan prasangka buruk.
Di dalam salah satu hadist Rosulullah SAW, bersabda :
Artinya :
“Hati-hatilah kamu terhadap prasangka, karena sesungguhnya prasangka itu paling dustanya perkataan”. (HR Muslim).

Dari hadis ini memberi pelajaran kepada kita semua bahwa banyak terjadi prasangka dalam bermasyarakat karena sikap buruk sangka, kadang-kadang masalah kecil bisa menjadi besar, sehingga timbul rasa dengki dan dendamnya yang berkepanjangan oleh sebab itu setiap orang yang ingin mendapat ridho Allah hendalkah selalu berprasangka baik.

F. KHIANAT
Sifat khianat adalah salah satu sifat tercela dalam ajaran Islam, sifat itu sangat dibenci dan bahkan diharamkan. Khianat artinya menyia-nyiakan kepercayaan orang, contohnya antara lain orang yang menyerahkan sesuatu yang perlu di jaga.
Dalam Al-Qur’an Surat Al Anfal ayat 27 dan 28 Allah berfirman :

Artinya :
Artinya :
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rosul (Muhammad( dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rosul (Muhammad( dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah lah pahala yang besar”.
Ayat tersebut memberi pelajaran bahwa Allah menyerukan kaum muslim agar tidak mengkhianati Allah dan RasulNya dengan cara mengabaikan kewajiban dan melakukan laranganNya.
Di dalam Al-Qur’an dan hadis secara garis besar telah ada aturan yang harus di taati oleh masyarakat. Dan disekolah ada aturan yang mengatur kepentingan sekolah dan siswa tidak boleh dikhianati. Apabila dikhianati maka akan hilanglah kepercayaan dan merajalela kejahatan. Khianat adalah sifat orang yang munafik, maka para siswa harus menjauhi sifat khianat agar tidak terjangkit penyakit nifak yang akan mengikis habis iman.

Dalam salah satu hadis Rosulollah SAW, bersabda :
Artinya :
“Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempertaruhkan kepada engkau dan janganlah engkau mengkhianati orang yang mengkhianati”. (HR. Ashabus Sunan)

---

Untuk apa Umroh ?

Umroh Artinya Mengunjungi Ka'bah untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Umroh disunatkan bagi setiap muslim yang mampu. Pelaksanaan dapat dilakukan kapan saja. (kecuali hari Arafah tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tgl 11,12,13 Zulhijah).

Umroh saat bulan Ramadhan sama dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim)

1. tetapkan niat hanya karena mengharapkan ridho Allah

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

---

pelajaran dalam hadist tersebut :

a. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).

b. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.

c. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shalih dan ibadah.

d. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.

e. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.

f. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.

g. Hadits di atas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

---

Salah satu syarat diterimanya amal ibadah kita ialah mengikhlaskan hanya untuk Allah. Para Ulama sangat menekankan tentang pentingnya keikhlasan. Mengapa? Karena perbedaan antara ikhlas dan tidak ikhlas sangatah tipis. Rasulullah mengibaratkan seperti seekor semut hitam yang berada di atas batu hitam di tengah gelap malam. Sebagai contoh, seperti yang disebutkan dalam Hadist tentang tiga orang yang pertama-tama dimasukkan ke dalam Neraka karena ketidak ikhlasannya. Orang pertama ialah yang berjihad karena ingin disebut pahlawan/ pemberani. Orang kedua adalah yang belajar dan mengajarkan ilmu agama karena ingin disebut alim. Sedangkan orang ketiga adalah yang menginfaqkan hartanya karena ingin di puji oleh orang lain atau ingin disebut dermawan.

---

2. Memahami ilmu tentang Umroh

---

Ulama membagi bid’ah menjadi lima bagian antara lain :

a. Bid’ah wajib, seperti membantah orang-orang sesat dan belajar Nahwu.
b. Bid’ah sunnah, seperti membangun pesantren dan sekolah, azan di atas mimbar, dan melakukan kebaikan yang belum pernah dikerjakan generasi pertama.
c. Bid’ah makruh, seperti menghias masjid dan memberi ornamen pada mushaf Al-Qur’an.
d. Bid’ah mubah, seperti menggunakan saringan tepug, melakukan inovasi dalam membuat makanan dan minuman.
e. Bid’ah haram, yakni hal baru yang bertentangan dengan sunnah, tidak mengandung dalil syar’i secara umum, dan tidak ada sisi kemaslahatannya.”

---

Hikmah Maulid Nabi :

Hadist :

Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya Apa yg dimaksud taman-taman surga itu ya Rasulullah? Beliau menjawab Kelompok zikir.

1. Semangat mencintai Rasulullah

Qs Al Fath : 29

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mumin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

2. Saling berbagi sesama muslim/muslimat

3. mendengarkan nasehat

Qs Al Ashr : 3

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran

---

Keutamaan menghormati para ulama :

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguh ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” Ad-Darimi di dlm Sunan- Abu Dawud

---

Doa agar dimudahkan dalam menghafal

Wahai Tuhan yang hidup; wahai Tuhan yang berdiri dengan sendirinya; wahai Tuhan Nabi Musa; wahai Tuhan Nabi Harun; wahai Tuhan Nabi Ibrahim; wahai Tuhan Nabi Muhammad, muliakan dan kurniakanlah aku nur kefahaman. dan kurniakanlah aku ilmu dan hikmah dan akal yang sempurna dengan berkat nama-nama Mu wahai Tuhan Yang Mulia; Ya Allah, curahkanlah keselamatan dan kesejahteraan ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya dan sahabat baginda sekalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut