17 September 2011

Halal Bi Halal Pengajian Mahagoni Park ( Tasyakuran Rumah Nuke ) Tanggal 10 September 2011

Event : Halal Bi Halal Pengajian Mahagoni Park ( Tasyakuran Rumah Nuke )
Tanggal : 10 September 2011
Pembicara : Hj Lulung Umrulain
Tema: Halal Bi Halal, Syawal, Berbuat Baik

Sedekahnya tubuh adalah shalat dhuha, sedekahnya rumah adalah menjamu tamu

Setiap salah seorang di antara kamu memasuki pagi harinya, pada setiap ruas tulangnya ada peluang sedekah; setiap ucapan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap hamdalah (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan la ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, semua itu cukup tergantikan dengan dua raka’at dhuha.” (HR Muslim)

---

Rumah yang luas indikasinya adalah fisik dan hati yang lapang

---

Menyikapi Halal bi halal dengan :

1. apa yang kemarin selama bulan Ramadhan tidak boleh dilakukan, sekarang setelah syawal boleh dilakukan (makan di waktu siang)

2. bertemu, bersalaman, saling memaafkan

---

Silaturahim artinya Menghubungkan tali kekerabatan, menghubungkan kasih sayang. biasanya untuk hubungan yang diakibatkan karena adanya perkawinan atau nasab

---

Tingkatan ketaan seorang istri :

1. Allah

2. Rasulullah

3. Suami

4. orang tua

---

Betapa mulianya dan begitu penting perannya dalam kehidupan anak-anaknya, seorang ibu lebih berhak mendapat penghormatan dari anak-anaknya. Abu Hurairah menceritakan :

Seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya : “Siapakah orang yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu”. Dia bertanya lagi : ” Kemudian siapa ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu” . Dia bertanya lagi : “Kemudian siapa ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu”. Dia bertanya lagi : ” Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab : “Ayahmu”.

Hadis ini sama sekali tidak merendahkan peran seorang ayah, tapi hanya menunjukkan kemulian seorang ibu yang dengan sabar dan susah payah mengandung anaknya dan merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

---

Tiga Bayi yg Bicara dlm Buaian – Kemuliaan di Sisi Manusia Bisa Jadi Kehinaan di Sisi Allah

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"Tidak ada bayi yang bisa berbicara saat masih dalam buaian kecuali tiga orang. (Yang pertama) Nabi ‘Isa ‘alaihis salam. (Yang kedua), dahulu ada seorang laki-laki Bani Isra’il, yang dipanggil dengan nama Juraij, ketika dia sedang melaksanakan shalat ibunya datang memanggilnya, namun laki-laki itu enggan menjawabnya. Dia berkata dalam hati: "Apakah aku penuhi panggilannya atau aku teruskan shalat?". Akhirnya ibunya berkata: "Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia kecuali Engkau perlihatkan kepadanya wanita pezina". Suatu hari Juraij sedang berada di biaranya lalu datang seorang wanita menawarkan dirinya dan mengajaknya berbicara namun Juraij menolaknya. Kemudian wanita itu mendatangi seorang pengembala lalu wanita ini dapat merayu pengembala itu hingga melahirkan seorang anak. Si wanita lantas berkata; "Ini anaknya Juraij". Maka orang-orang mendatangi Juraij dan menghancurkan biaranya dan memaksanya keluar lalu memaki-makinya. Kemudian Juraij berwudlu’ lalu shalat. Setelah itu dia mendatangi bayi itu lalu bertanya: "Siapakah bapakmu wahai anak?". Bayi itu menjawab: "Seorang penggembala". Orang-orang berkata: "Kami akan bangun biaramu terbuat dari emas". Juraij berkata: "Tidak, dari tanah saja". Dan (yang ketiga), ada seorang wanita dari kalangan Bani Isra’il yang ketika sedang menyusui bayinya ada seorang laki-laki penunggang kuda yg memakai lencana lewat di hadapan wanita itu. Wanita itu berkata; "Ya Allah, jadikanlah anakku ini seperti pemuda itu". Maka spontan saja bayinya melepaskan puting susu ibunya dan memandang laki-laki tampan itu lalu berkata; "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti dia". Lalu dia kembali mengisap puting susu ibunya". Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; "Seakan aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengisap jari beliau"."Lalu lewat seorang budak wanita, maka ibunya berkata; "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti dia". Maka sang bayi kembali melepaskan putting susu ibunya lalu berkata; Ya Allah, jadikanlah aku seperti dia (budak wanita itu). Ibunya bertanya: "Mengapa kamu berkata begitu?". Bayi itu menjawab: "Sesungguhnya pemuda penunggang itu sebenarnya salah seorang dari orang-orang kejam (diktator) sedangkan budak wanita ini, orang-orang menuduhnya dengan mengatakan; kamu mencuri, kamu berzina", padahal dia tidak pernah melakukannya". [HR. Bukhory & Muslim]

---

Menjalin hubungan dengan tetangga itu maknanya dengan menjalin ukhuwah islamiyah

---

Apabila kita sedang melaksanakan ibadah shalat sunah kemudian disaat yang bersamaan suami/orang tua memanggil kita, maka tinggalkan ibadah tersebut, kemudian jawab panggilan suami/orang tua

---

Keutamaan Sedekah Kepada Keluarga dan Kerabat

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri ra : suatu ketika pada hari raya Rasulullah Saw pergi ke Mushalla (ruang atau lapangan yang difungsikan sebagai tempat shalat). Kemudian Nabi Muhammad Saw pulang, ketika Nabi Muhammad Saw sampai di rumahnya , Zainab, istri Ibn Mas’ud meminta izin untuk masuk. Ia berkata, “ya Rasulullah, inilah Zainab”. Nabi Muhammad Saw bertanya,”Zainab yang mana?” ia menjawab bahwa ia istri Ibn Mas’ud. Nabi Muhammad Saw bersabda,”baiklah, silakan masuk”. Ia pun masuk dan berkata, “ya Rasulullah, hari ini anda memerintahkan kami untuk mengeluarkan sedekah dan aku memiliki sebuah perhiasan yang kuniatkan akan kuberikan sebagai sedekah tetapi Ibn Mas’ud berkata bahwa ia dan anak-anaknya lebih berhak mendapatkannya ketimbang orang lain.” Nabi Muhammad Saw bersabda, “apa yang dikatakan Ibn Mas’ud benar. Suami dan anak-anak mu lebih berhak memperolehnya daripada orang lain”.

---

Prioritas penerima zakat

QS At Taubah : 60

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para Muallaf yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekaan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---

Ibnu Abbas Ra meriwayatkan; Rasulullah SAW bersabda "sambunglah hubungan kekeluargaanmu, walau hanya dengan salam". lebih rinci lagi cara silaturahmi yang diajarkan Rasulullah SAW adalah sbb: Dari Abu hurairah Ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :"Janganlah kalian saling dengki, jangan saling meninggikan harta, jangan saling
membelakangi, Jadilah kalian hamba- hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu saudara muslim yang lainnya, tidak boleh berbuat dzalim kepadanya, tidak
boleh merendahkannya, tidak boleh menipunya, dan tidak boleh menghinanya. Takwa itu ada disini."Beliau menunjuk dadanya tiga kali". cukup jahad seseorang
yang menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain haram darahnya, hartanya dan kehormatannya" (HR Muslim).

---

Jadi ada beberapa cara untuk bersilahturahim :

1. memohonkan ampun atas orang lain

2. berdoa atas orang lain

3. bersedekah atas orang lain

4. bersilahturahim dengan keluarga

---

bisa juga :

1. mengucapkan salam

2. berbuat baik (memberi sesuatu)

3. menjaga kejelekan keluarga

4. bekerjasama

---

Munafik itu ada istilah :

1. munafik I`tiqodi

2. Munafik Amaliy.

---

Adapun munafik Amali ialah seperti yang disebutkan dalam hadist nabi: tanda-tanda orang munafik ada tiga. (1) ketika berbicara ia bohong, (2)ketika berjanji ia mengingkari, (3) ketika dipercaya ia berkhianat.

Kemudian yang dimaksud munafik I’tiqodi ialah keluar dari lingkupan Islam atau keluar dari kelompok Islam. Dan inilah yang dimaksud munafik diatas, dan pelakunya akan abadi dineraka.

---

Adalah amalan yang sangat mulia ketika seseorang mampu bersabar terhadap gangguan yang ditimpakan orang kepadanya serta memaafkan kesalahan orang padahal ia mampu untuk membalasnya. Gangguan itu bermacam-macam bentuknya. Adakalanya berupa cercaan, pukulan, perampasan hak, dan semisalnya.

Keutamaan menahan marah dan mengendalikan diri ketika emosi

Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” Hadits shahih riwayat al-Bukhari

---

Silaturahmi Meluaskan Rezeki dan Memperpanjang Umur

Manfaat lain dari membina hubungan antar sesama—atau dalam bahasa Islamnya adalah silaturrahim—adalah bahwa ia bisa membuat rezeki seseorang menjadi bertambah luas dan memperpanjang usia. Hal ini disitir dari hadits Nabi Saw yang berbunyi, ”Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi.” (HR. Bukhari)

Apakah maksud dari sabda Nabi Saw ini?! Mungkin banyak orang di antara kita yang menyanggah bukankah rezeki dan umur sudah Allah SWT tetapkan bahkan sebelum kita dilahirkan?!

Maka dalam menyikapi hadits shahih dari Rasulullah Saw kita harus memiliki pandangan yang bijak, sebab boleh jadi apa yang disampaikan Rasulullah Saw ini adalah makna tersirat bukan yang tersurat.

Beberapa makna yang dapat saya pahami dari hadits ini antara lain adalah:

1. Allah SWT akan memanjangkan umur sebab silaturrahmi. Karena kita rajin menjalin dan membina hubungan baik dengan sesama, maka kita akan dicintai dan disenangi orang. Meski kita sudah wafat berkalang tanah sekalipun, namun nama kita masih disebut dan dikenang orang. Coba Anda perhatikan tokoh-tokoh besar yang jasanya masih disebut orang hingga sekarang. Karena kebaikan hubungan yang pernah mereka bangun, dan jasa mereka terhadap orang lain, meski sudah wafat pun ia tetap dikenang orang dan itu menjadi doa kebaikan untuknya.

2. Silaturrahmi dapat memanjangkan umur juga bisa dipahami bahwa Allah SWT memberi keberkahan pada seseorang. Katakanlah untuk menjadi seorang dokter spesialis seseorang harus menimba ilmu bertahun-tahun. Saat ia praktik pun ia boleh memasang tarif sekehendak hatinya. Namun bila ada seseorang yang rajin menjalin hubungan baik dan suka bersilaturrahmi kepada dokter spesialis ini, tentu sang dokter akan enggan menerima bayaran dari orang baik tersebut. Ini boleh jadi yang disebut sebagai menambah rezeki. Dan disamping itu, orang baik yang suka bersilaturrahmi kepada dokter ini boleh bertanya apa saja kepada dokter tentang ilmu yang dokter kuasai tanpa harus kuliah kedokteran yang memakan waktu bertahun-tahun. Pria itu bisa dapat informasi tentang ilmu medis dalam waktu singkat tanpa harus buang-buang umur. Bukankah ini yang namanya panjang umur?! Apalagi, sang dokter pastilah akan dengan senang hati menjawab semua pertanyaan orang baik ini yang senantiasa menjaga hubungan silaturrahmi.

http://www.facebook.com/topic.php?uid=79591155737&topic=8229

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut