31 Maret 2012

Pengajian Hijabersmom Community Tema : Pernikahan : Impian dan kenyataan Tanggal : 31 Maret 2012

Event : Pengajian Hijabersmom Community
Tema : Pernikahan : Impian dan kenyataan
Tanggal : 31 Maret 2012
Pembicara : Ustadzah Ningrum Maurice

Suami dan istri adalah pakaian dari masing masing pasangannya

QS Al Baqarah : 187

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.

---

Qs Arrum : 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

---

Barang siapa telah mempunyai kemampuan menikah kemudian ia tidak menikah maka ia bukan termasuk umatku. (H.R.Thabrani dan Baihaqi

---

Kata “Sakinah” berasal dari kata “sakana” artinya tenang, diam, tidak bergerak, yang sebelumnya bergerak atau bergejolak. Maka Sakinah biasanya diartikan dengan tenang atau tenteram. Ada kata yang terdiri dari tiga huruf (Mim, Sin, Kaf) misalnya : Maskan, artinya rumah, tempat tinggal, satu kata dengan kata “Sakinah” (Sin, Kaf, Nun), maka makna Maskan hampir sama dengan Sakinah yaitu tenteram, karena bisanya orang yang sudah masuk ke dalam rumahnya, tempat tinggalnya, ia akan merasa tenang dan tenteram, yang sebelumnya ketika di luar rumah ia mengalami gerakan-gerakan atau bahkan kegoncangan. Orang yang sebelumnya bergerak, beraktivitas, begitu pulang masuk rumahnya, ia merasakan ketenangan. Maka rumah disebut juga dalam bahasa Arab : Maskan, yang memiliki akar kata yang sama dengan “Sakinah”.

---

Macam syukur :

1. Lisan

2. Perbuatan

3. Pikiran

---

Macam macam hati :

1. Qolbun Salim (hati yang sehat)

2. Qolbun Maridh (hati yang sakit)

3. Qolbun Mayyit (hati yang mati)

---

Mawaddah berasal dari kata wadda yang berarti menyukai. Mawaddah sudah dimasukkan ke dalam wazan fa'ala (pakai tasjid) yang berarti aktif saling. Jadi mawaddah bukan berarti mencintai melainkan saling mencintai. Kalau saling berarti mampu menyikapi jawaban. Jadi betul betul aktif tanpa lelah

---

Rahmah merupakan kalimat akar/dasar/masdar yang artinya keibaan atau pengampunan.

QS At Taubah : 61

Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua apa yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mu'min, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih

---

Qs Yunus : 57

Katakanlah:” Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan “

---

Allah menjelaskan bahwa rahmat dekat dengan orang yang selalu berbuat baik. Jadi hati keibaan dan tenggang rasa kita akan terpupuk bila kita mempunyai etos berbuat baik pada yang lain

---

Rasulullah SAW bersabda: “Dua raka’at yang dilakukan oleh orang yang telah menikah itu lebih baik dari 70 raka’at yang dilakukan oleh orang bujang”.

---

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila seorang hamba menikah maka sungguh orang itu telah menyempurnakan setengah agama maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam setengah yang lainnya.”

---

Pernikahan adalah derajat, salah satu tangga menuju Allah, baik sebagai suami/istri, ayah/ibu

---

Perjanjian kuat antara ayah dan suami di dalam akad nikah adalah perjanjian yang kuat (Mitsaqan Ghaliza)Qs Annisa : 21Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat

---

Ada 10 Nasihat Rasulullah kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW. Sepuluh nasihat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan keshalehan. Nasihat atau wasiat tersebut adalah :

1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya kelak Allah tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.Mari bershalawat kepada Nabi

Qs Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

---

5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Di saat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan dari kandungan ibunya. Di saat seorang wanita meninggal ketika melahirkan, maka tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala sribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya pada hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

8. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, maka Allah akan memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allahpun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allahpun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqim dengan selamat.---Jadilah Ketika istri wafat, suami akan mengucapkan, Duhai Allah, hatur terima kasih karena Engkau telah memberikan seorang istri kepadaku yang sangat berarti bagi kehidupan duniaku. Terimalah ia dengan segenap cintaMu, sebagaimana ia sepenuh mencintaiku dalam keadaan apapun diriku.

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut