01 Januari 2013

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 1 Januari 2013

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 1 Januari 2013
Pembicara : Ustadz DR Atabik Luthfi, MA
Tema : Rahasia membuka pintu rezeki

QS At Thalaq : 3

Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

---

QS Nuh : 10-12

maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun

niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,

dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

---

Ar Rizku : Rezeki

Makna secara bahasa : anugerah, pemberian dan limpahan dari Allah, semuanya.

Contohnya kesehatan, ketenangan, keluarga, waktu luang, harta, iman, islam, dll

---

Penting nya memohon rezeki kepada Allah, sebagaimana ada di dalam Doa mau makan

” Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtana waqina’ adzaabannaar”

Artinya:

Ya Alloh, berkahilah semua yang Engkau berikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.

---

Banyak yang memaknai bahwa rezeki itu sekedar makanan, minuman

---

Ustadz Atabik membuat buku Tafsir tazkiyah, buku islami Tafsir Tazkiyah adalah tafsir tematis yang dapat menjadi rujukan bagi umat islam. Metode penelitian yang dipakai dalam buku islami ini difokuskan pada metode tafsir maudu’I (tematis) dengan tema yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi sosial zaman sekarang. Namun penafsiran dan pengkajian tema-tema ayat per ayatnya tetap merujuk pada literatur kitab-kitab tafsir klasik yang kemudian diramu dengan bahasa kekinian dan konteks keindonesiaan dengan tetap mengacu terhadap etika, metode dan kaidah penafsiran Al-Qur’an.

---

Semua Nabi menyuruh umat untuk beristighfar

QS Hud : 3

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenimatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

---

QS Hud : 52

Dan (dia berkata): Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu taubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.

---

Qs Hud : 61

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Ilah selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabbku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).

---

Pintu pertama membuka pintu rezeki

1) Istighfar

---

Macam rezeki :

1. Hujan

2. Anak

3. Harta

4. Kebun

5. Sungai

---

Istighfar adalah kebiasaannya orang orang sholeh, Karena setelah banyak istighfar, maka dibukakan pintu rezekinya

---

Istighfar adalah pintu taubat, Pintu taubat itu membukakan pintu rezeki

---


2) Banyak bersyukur

QS Annisa : 147

Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.

---

QS Ibrahim : 7

Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu memalumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nimat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nimat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

---

Infaq, sedekah, zakat sebagai tanda syukur, Zakat fungsi untuk memproteksi harta, Infaq, dan sedekah untuk menambah harta

---

Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tidak satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.’”

---

Doa yang ada di QS Ali Imran : 26

Allahumma malikal mulki tu'til mulka man tasya'wa tanzi'ul mulka mim man tasya'wa tu'izzu man tasya' wa tudzillu man tasya' biyadikal khoir innaka 'ala kulli syai-in qodir

Artinya : "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki." "Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki." "Di tangan Engkaulah segala kebajikan." "Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

---

Menjadi orang yang terpandang itu harus dijaga dengan menjaga akhlaq, ibadah

---

3) Doa diiringi dengan amal sholeh

Dibalik sukses kita, ada doa orang tua, pasangan hidup, anak anak, orang orang susah yang ada di sekeliling kita. Kalau kita ingin mendapatkan yang tinggi, maka kita harus tingkatkan prestasi diri kepada Allah. Orang yang taqwa dan maksiat tetap mendapatkan rezeki, namun rasa mendapatkan rezeki yang berbeda.

---

Imam Bukhari di dalam kitab shahihnya telah meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bahwa beliau berkata: “Ditampakkan beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: ‘Ini adalah Musa dan kaumnya,’ lalu dikatakan, ‘Perhatikanlah ke ufuk.’ Maka tiba-tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku, ‘Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit.’ Maka tiba-tiba ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata, ‘Inilah ummatmu, di antara mereka akan ada yang akan masuk surga tanpa hisab sejumlah 70.000 orang. Kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam masuk tanpa menjelaskan hal itu kepada para shahabat. Maka para shahabat pun membicarakan tentang 70.000 orang itu. Mereka berkata, ‘Kita orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya maka kitalah mereka itu atau anak-anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah.’ Maka sampailah hal itu kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan berkata, ‘mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah (dimanterai), tidak meramal nasib dan tidak mita di-kai, dan hanya kepada Allahlah mereka bertawakkal.”

---

Imam Bukhari rahimahullah, dari Abbas radhiallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Ditampakkan kepadaku beberapa ummat. Maka ada seorang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh satu ummat, ada pula seorang nabi yang diikuti oleh beberapa orang, ada juga nabi yang diikuti oleh sepuluh orang. Ada juga nabi yang diikuti lima orang, bahkan ada seorang nabi yang berjalan sendiri. Aku pun memperhatikan maka tiba-tiba ada sejumlah besar orang, aku berkata, ‘Wahai Jibril, apakah mereka itu ummatku? Jibril menjawab, ‘Bukan, tapi lihatlah ke ufuk!’ Maka aku pun melihat ternyata ada sejumlah besar manusia. Jibril berkata, ‘Mereka adalah ummatmu, dan mereka yang di depan, 70.000 orang tidak akan dihisab dan tidak akan diadzab.’ Aku berkata, ‘Kenapa?’ Dia menjawab, ‘Mereka tidak minta di-kai, tidak minta diruqyah, dan tidak meramal nasib serta hanya kepada Allah mereka bertawakal.’Maka berdirilah Ukasyah bin Mihshan, lalu berkata, ‘Berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikan salah satu seorang di antara mereka.’ Nabi pun berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah dia salah seorang di antara mereka.’Lalu ada orang lain yang berdiri dan berkata, ‘Berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikan aku salah seorang di antara mereka.’ Nabi Shalalahu ‘alaihi wasslam menjawab, ‘Kamu telah didahului oleh Ukasyah’.” (HR. Bukhari)

4) Memolong Allah : menjalankan ibadah, syariat kepada Allah

Qs Muhammad : 7

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

---

Segala amal sholeh kita adalah menolong Allah, maka dengan pertolongan ini, kita mengharap pertolongan Allah

---

Dari abi Abdirahman Abdullah bin Umar bin Khathab radhiallahu anhuma berkata : Aku mendengar rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda : “Pada masa dahulu sebelum kalian, terdapat tiga orang yang bepergian bersama hingga mereka sampai ke dalam sebuah gua. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba tergelincirlah sebuah batu besar dari atas bukit menutupi pintu gua. Maka mereka berkata : Sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini kecuali berdoa kepada Allah Ta’ala dengan amalan shalih yang pernah kita lakukan. Berkata salah seorang dari mereka : “Ya Allah aku memiliki dua orang tua yang sudah sangat tua, dan aku biasa tidak memberi minum susu siapapun sebelum memberi keduanya, baik kepada keluarga atau hamba sahaya. Maka pada suatu hari agak kemalaman aku menggembala ternak hingga aku tidak kembali kecuali setelah keduanya tidur. Maka aku terus memerah susu untuk keduanya, namun aku segan untuk membangunkan keduanya, dan akupun segan untuk memberi minuman ini kepada siapapun sebelum keduanya. Sementara malam itu anak-anakku menangis di bawah kakiku minta susu tersebut, maka keduanya bangun dari tidur, lalu keduanya minum minuman susu malam. Ya Allah jika aku melakukan itu benar-benar karena mengharap wajah-Mu, maka lapangkanlah dari kami batu yang menghalangi kami ini”. Maka batu tersebut bergerak sedikit, namun mereka belum bisa keluar dari gua. Berkata yang lain : “Ya Allah sesungguhnya aku dahulu mencintai anak gadis pamanku, dan dalam satu riwayat : (Aku mencintainya seperti seorang laki-laki mencintai seorang wanita). Maka aku selalu merayunya untuk kuajak berbuat zina namun ia selalu menolak. Hingga suatu masa ia datang kepadaku meminta bantuan, maka aku beri ia seratus dua puluh dinar, tetapi dengan janji ia mau menyerahkan dirinya kepadaku. Sehingga ketika aku telah berada di atasnya (dalam satu riwayat ): Maka ketika aku telah berada diantara kedua kakinya) ia berkata : Bertakwalah kepada Allah dan janganlah engkau pecahkan penutup kecuali dengan haknya. Maka aku berpaling darinya sedangkan dia masih tetap aku inginkan, dan aku tinggalkan emas yang telah aku berikan kepadanya. Ya Allah jika apa yang aku lakukan itu semata-mata karena mengharap wajah-Mu maka lapangkanlah kami dari kesempitan ini”. Maka batu itu bergeser sedikit, tetapi mereka belum bisa keluar darinya. Berkata orang ketiga : “ Ya Allah aku adalah seorang majikan yang memiliki banyak karyawan. Ketika aku membayar upah-upah mereka ada seorang dari mereka yang meninggalkan gajinya dan pergi. Maka aku kembangkan upah orang tersebut sehingga berkembang menjadi kekayaan yang banyak. Setelah lama waktu berlalu datanglah orang ini dan berkata : Wahai Abdullah, berikan gajiku yang dulu. Maka aku katakan : Semua yang engkau lihat ini adalah gajimu : yakni unta-unta, sapi-sapi, kambing-kambing dan budak. Maka ia berkata : Wahai Abdullah, jangan mengejekku! Jawabku : Aku tidak mengejekmu. Maka diambilnya semua yang aku sebutkan itu dan tidak meninggalkannya sedikitpun. Ya Allah jika aku melakukan semua itu karena mengharap wajah-Mu maka lapangkanlah kesempitan kami. Bergeserlah batu tersebut sehingga mereka bisa keluar dengan selamat”. (Mutafaqun alaih).

---

Menutup pintu rezeki salah satu caranya adalah ketika kita sudah menghambur haburkan harta untuk sesuatu tidak manfaat

---

Dikisahkan, salah seorang ulama shaleh pernah bertutur : “Suatu hari saya keluar rumah menuju ke pinggiran sungai nil. Tiba-tiba mata saya melihat seekor kalajengking yang sedang merayap dengan cepatnya menuju ke pinggiran nil.

Begitu sampai di pinggir sungai nil, tiba-tiba muncul seekor kura-kura (penyu) dari dalam air. Seolah sudah janjian, kalajengking itu kemudian naik ke atas punggung kura-kura tadi dan iapun melewati sungai nil dengan selamat. Saya kemudian berpikir pasti ini ada rahasianya.

Tanpa berpikir panjang, sayapun mengikuti kalajengking tadi, pergi melewati sungai nil menuju pinggiran nil sebelahnya. Begitu sampai di bawah sebuah pohon yang rindang, saya melihat ada seorang pemuda yang sedang tidur dengan lelapnya di bawah pohon. Namun, di atas dadanya tampak seekor ular berbisa yang sudah siap mematuk dan menggigit pemuda tadi.

Ketika ular itu bermaksud menggigit dan memasukkan kepalanya ke dalam mulut si pemuda, tiba-tiba kalajengking tadi dengan gesitnya menyengat dan menggigit ular berbisa tadi. Terjadilah pergumulan dan perkelahian yang hebat antara seekor ular dengan seekor kalajengking. Namun, perkelahian tersebut dimenangkan oleh kalajengking; ular itu terluka terkena sengatannya dan tidak lama setelah itu, ular itu pun mati.

Setelah melihat musuhnya mati, kalajengking itu lalu kembali menunggangi punggung penyu yang dari tadi dengan sabar menunggunya. Keduanya lalu kembali ke tempat semula, ke tepian sungai nil di sebelahnya.

Saya lalu berkata dalam diri saya: “Maha suci Allah, pasti pemuda ini adalah wali Allah, orang shaleh”.

Saya lalu bergegas menemuinya. Namun begitu sampai, saya tambah kaget karena ternyata pemuda itu sedang dalam keadaan mabuk khamer.

Di tengah rasa heran tersebut, di tengah rasa kaget, tiba-tiba saya mendengar suara yang mengatakan: “Pemuda itu memang tidur, tapi Tuhan pemuda itu tidak pernah tidur”.

Begitu mendengar suara itu, saya langsung menangis tersedu-sedu sehingga pemuda itu terbangun.

Melihat pemuda itu terbangun, saya kemudian menceritakan apa yang telah terjadi dan kisah yang dilihatnya.

Mendengar kisah dan penuturan dari saya, pemuda itu kemudian berkata: “Subhanallah, kalau betul apa yang kamu katakan, mengapa saya berlaku maksiat dan dosa kepadaNya”.

Saya lalu bertanya: “Wahai pemuda, amal apa yang telah kamu perbuat sehingga dapat seperti tadi?”.

Pemuda itu menjawab: “Sebenarnya, sepengetahuan saya, tidak ada yang istimewa dari perbuatan saya. Hanya saja memang, setiap kali saya hendak meminum khamer kesukaan saya, kemudian ibu saya memanggil untuk meminta air wudhu, saya selalu mendahulukan permohonannya dan tanpa berpikir panjang, saya tinggalkan khamer tadi dan bergegas menyiapkan air wudhu untuk ibu saya.

Di samping itu, setiap kali saya hendak pergi ke tempat penjualan khamer, kemudian saya melihat seorang ulama yang meminta saya untuk membantunya menaiki kendaraannya (kuda), saya selalu mendahulukan ulama tadi; saya pegang kudanya sehingga ulama itu dapat menaiki kudanya dengan mudah dan selamat.

Demikian juga, setiap kali saya hendak membayar khamer yang saya beli, lalu saya melihat pengemis yang meminta sesuatu dari saya, saya selalu mendahulukan dia dan selalu memberinya, tidak pernah membiarkan pengemis itu putus asa dan merengek-rengek”.

Saya lalu berkata: “Wahai pemuda, inilah kehebatan dan keistimewaan amal anda dan inilah yang saya cari”.

Tidak lama setelah itu, saya mendengar kabar bahwa pemuda itu kini menjadi muslim yang baik, tidak pernah minum khamer lagi bahkan doanya sangat mujarab dan maqbul. (Kisah ini diambil dari buku berjudul Tuhfah al-Wa’izhin halaman 117).

---

Rezeki, ajal, jodoh adalah hal yang tidak pasti, maka kita harus banyak minta kepada Allah. Karena tidak pasti, maka manusia harus banyak berusaha. Hal tersebut membuat kita bergantung kepada Allah

---

Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan : Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).

---

QS At Thalaq : 5

Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.

---

Harta itu ada 2, yaitu harta yang kita cari, harta yang datang sendiri

---

Pesona 7 Surah : Berisi 7 surah yang memiliki sejumlah fadhilah, dilengkapi dengn deskripsi kandungan dan keutamaan setiap surah, buku ini juga berisi alma'surat, doa dan dzikir pagi dan sore hari Rasulullah serta panduan dzikir ustadz H Arifin ilham

---

Bertaqwa itu artinya menjaga diri, menjaga kehormatan diri, menjaga akhlaq diri

---

mam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah menyebutkan bahwa untuk menjaga kesehatan hati, dapat dilakukan dengan tiga upaya:

1. menjaga kekuatannya.

Bila kekuatan fisik dijaga dengan memberikan makanan yang bergizi dengan cukup, maka kesehatan hati pun dapat dijaga dengan memberikan makanannya yang cukup pula. Makanan hati tak lain adalah keimanan dan amal-amal kebajikan kepada Allah swt sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw, seperti ikhlash, jujur, khauf, mahabbah (cinta kepada Allah), infaq, shodaqoh, berjihad di jalan-Nya, menolong orang yang dalam kesusahan, dan lain-lain yang dapat menumbuhsuburkan keimanan. Di sinilah tampak jelas betapa pentingnya majlis-majlis ilmu yang menambah keimanan. Ia menjadi kebutuhan fital bagi hati kita, karena itu para sahabat Nabi saw selalu mengisi hari-hari mereka dengan menghadiri majlis-majlis Rasulullah sw di samping mencari penghidupan dan jihad di jalan Allah swt.

2. menghindarkan diri dari unsur-unsur yang merusak.

Unsur pokok perusak hati adalah dosa. setiap perbuatan maksiat atau dosa yang kita kerjakan, maka ia pasti akan meninggalkan bintik hitam atau penyakit di dalam hati dan melemahkan kekuatannya. Sudah seharusnya kita semua berhati-hati serta menjauhkan diri dari majlis-majlis kemaksiatan, tontonan-tontonan negatip yang meracuni iman dan akhlak, berita-berita/isu-isu bohong dan sebagainya. Serta hendaknya kita semua takut dengan dosa, sebab bila ia terlanjur besar, sungguh amat sulit untuk memulihkannya kembali kepada keadaan semula.

3. segera membuang dosa.

Sebab bila hati terlanjur terkontaminasi oleh dosa, maka tak ada cara lain untuk menyembuhkannya kecuali dengan segera membuangnya. Dan hal itu bisa dilakukan dengan istighfar dan taubah nashuhah. Memohon ampunan kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya. Istighfar harus selalu dilakukan, karena kita selalu bergumul dengan dosa-dosa. Sekarang sudah waktunya kita melaksanakan apa yang diwasiatkan oleh Imam Ibnul Qoyyim di atas. Insya Allah dengan melaksanakan tiga perkara di atas, kesehatan hati kita semua pasti terpelihara dengan baik.

---

Pentingnya istiqomah dalam beramal

Dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus meskipun sedikit. (Muttafaq 'alaih)

---

Ustadz Atabik membuat buku Tafsir da'wi, Tafsir Da'awi yang dimaksud dalam buku ini adalah sebuah pendekatan tafsir yang yang terfokus pada pembahasan ayat-ayat yang bersinggungan dengan tema dakwah secara khusus. Namun demikian, tema-tema yang diangkat dalam tadabbur ini tetap variatif dan beragam, karena memang ditulis dalam kondisi dan situasi yang berbeda, sehingga penulis berusaha untuk mengaitkan tema tersebut dengan kondisi riil sosial sekitar. Secara metodologis, tulisan-tulisan dalam buku ini cenderung kepada bentuk metode tafsir maudu'i (tematis) yang terkait khusus dengan tema dakwah dengan merajuk kepada beberapa literatus tafsir induk yang bernuansa ijtima'i. Kemudian diramu dengan bahasa kekinian dan konteks dakwah keindonesiaan.

---

“Sesiapa yang membaca surah al-Waqiah pada setiap malam ia tidak akan ditimpa kefakiran.” (Riwayat daripada Ibn Mas‘ud: al-Azkar, al-Jami al-Soghir).

---

"Ikatlah untamu, dan bertawakkallah (kepada Allah)."

Dimana pernyataan Nabi: "ikat dahulu" adalah ujud sebuah aktivitas, sedangkan "bertawakkallah" adalah ujud sikap tawakkal kepada Allah SWT. Maka, hadits tersebut bisa difahami, bahwa bekerja lebih dahulu daripada bertawakkal.

---

Doa setelah shalat dhuha :

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Artinya :

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

---

Abu Bakar ra pernah bertanya: “Wahai Rasulullah, sungguh rambutmu telah ditumbuhi uban.” Rasul menjawab: “Surat Hud dan saudara-saudaranya yang telah menyebabkan aku beruban.” (HR. Turmudzi).

---

Cara istighfar :

1. Lisan

2. Hati : Merasa kecil dihadapan Allah

3. Anggota badan

---

Imam al Ghazali : Mengatakan kalimat thoyyibah itu lebih baik daripada diam, mengatakan kalimat thoyyibah itu lebih baik daripada mengatakan kata kata yang buruk

---

Beristighfar membuat kita dikuatkan oleh Allah

---

Semua yang kita usahakan tidak akan sia sia dihadapan Allah

---

Jika kita merendahkan diri dihadapan Allah, maka Allah akan meninggikan kita

Jika kita menyombongkan diri dihadapan Allah, maka Allah akan menghinakan kita

---

Di dalam As Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut