31 Januari 2013

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 29 Januari 2013

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 29 Januari 2013
Pembicara : Ustadz Jujung
Tema : Semangat meminta nasehat dan wasiat

Qs Al Ashr : 1-3

Demi masa.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

Keutamaan menuntut ilmu

Daripada Abu Darda’, bawasanya beliau mendengar Rasulullah bersabda ”Sesiapa yang berjalan semata-mata kerana ingin menuntut ilmu, Allah akan permudahkan jalannya ke syurga dan Sesungguhnya para malaikat menguncupkan sayap-sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu kerana meredhai apa yang dibuatnya, dan sesungguhnya seseorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohon ampun oleh makhluk yang ada di langit mahupun di bumi hingga ikan yang berada didalam air.Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar (wang) tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu, dan barangsiapa yang menuntut ilmu itu. maka sesungguhnya dia telah mendapat bahgian yang paling banyak” (Hadis sahih, diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Attarmizi, Ibnu Majjah dan Ibnu Hibban)

---

Tidak ada kata menyerah untuk mengkaji ayat Allah

Abu Bakar ra pernah bertanya: "Wahai Rasulullah, sungguh rambutmu telah ditumbuhi uban." Rasul menjawab: "Surat Hud dan saudara-saudaranya yang telah menyebabkan aku beruban." (HR. Turmudzi).

---

Ketika kita memberi nasehat, itu berarti memberi nasehat untuk orang lain sekaligus untuk diri sendiri

---

Di dalam al Quran, ayat ayat tentang nasehat selalu diawali dengan mengajarkan kebaikan, baru kemudian mencegah kemungkaran

---

Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda, “Jauhilah oleh kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa dapat mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah” (HR. Ibnu Majah)

---

Sayyidina Ali menasehatkan, jangan menasehati 3 golongan ini, lihat situasi, kondisi orang yang akan kita nasehati :

1. Orang Marah

2. Orang ngantuk

3. Orang lapar

---

Hasan al Basri pernah berkata: “Empat perkara jika sesiapa memilikinya maka Allah memeliharanya daripada syaitan dan mengharamkan ke atasnya api neraka: (iaitu) Sesiapa yang mampu mengawal dirinya ketika dalam keghairahan, ketakutan, syahwat dan kemarahan.” Sesungguhnya kemarahan akan mengumpulkan segala keburukan.

---

Ucapkan perkataan yang :

1. qaulan sadida dalam arti pembicaraan yang benar, jujur, lurus, tidak sombong, tidak berbelit-belit

2. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka

3. Qaulan Ma’rufa artinya perkataan yang baik

4. Qaulan Karima yaitu perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertatakrama

5. Qaulan Layina yaitu kata-kata yang lemah-lembut

6. Qaulan Maysura yaitu ucapan yang mudah

---


Dari segi pengertian Wasiat adalah penyerahan hak atas hata tertentu dari seseorang kepada orang lain secara sukarela yang pelaksanaannya ditangguhkan hingga pemilik harta meninggal dunia.

Nasehat itu adalah suatu kata untuk menerangkan satu pengertian, yaitu keinginan kebaikan bagi yang dinasehati

Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya. (Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim)

---

Kisah tentang pelaksanaan wasiat dari orang tua kepada anaknya

Abu Dawud dalam Sunnannya menyebutkan riwayat dari Abdullah bin Abbas Radhiallahu ’anhu, ia berkata : "Bahwa Nabi Shallalalhu a’laihi wa sallam mendengar seseorang berkata, "Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu atas nama Syubrumah", Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam berkata :"Siapakah Syubrumah ?" Ia menjawab : "Saudaraku atau kerabatku," Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam berkata : "Kamu sudah haji untuk dirimu sendiri ?" Ia menjawab : "Belum". Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam berkata : "Hajilah kamu unuk dirimu sendiri (dulu), kemudian kami haji atas nama Syubrumah".

---

Keutamaan tentang wasiat

QS Al Baqarah : 180-183

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara maruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa.

Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

(Akan tetapi) barangsiapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, maka tidaklah ada dosanya baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

---

Prioritas sedekah

QS Al Baqarah : 83

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling

---

QS Al Baqarah : 177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa

---

Siapa yang yang perlu kita wasiatkan

1. Orang tua

2. Karib kerabat

---

Jangan mendustakan wasiat

QS Al Maidah : 108

Itu lebih dekat untuk (menjadikan para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah. Dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

---

Hal hal yang diwasiatkan :

1. Harta

2. Taqwa

---

Dosa dosa besar

1. Menyekutukan Allah dengan mana-mana makhluk (Syirik)
2. Membunuh manusia tanpa sebab
3. Melakukan perbuatan Sihir atau mempelajari ilmu sihir
4. Meninggalkan solat fardhu
5. Tidak membayar zakat
6. Tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa uzur syar’i
7. Tidak menunaikan haji walaupun mampu
8. Derhaka kepada kedua ibubapa
9. Memutuskan hubungan silaturrahim
10. Melakukan zina
11. Tidak menunaikan hak anak dan isteri
12. Membiarkan jiran kelaparan sedangkan dia kekenyangan
13. Homoseksual (hubungan sesama jantina)
14. Mengambil, memberi serta menulis harta Riba
15. Makan harta anak yatim dengan kejam
16. Sumpah dusta dengan menggunakan nama Allah dan rasulNya.
17. Melarikan diri dari medan jihad
18. Pemimpin yang menipu dan kejam terhadap rakyatnya
19. Melakukan sumpah palsu
20. Menjadi atau bersaksi palsu
21. Judi dan sebarang bentuk pertaruhan
22. Minum arak atau minuman yang memabukkan
23. Menuduh perempuan baik berzina
24. Mencuri kerana kemegahan dan kemewahan
25. Merompak
26. Melakukan kezaliman terhadap orang yang lemah
27. Menafikan hak kepada orang yang berhak
28. Mengajar orangramai tentang hukum tetapi diri tidak melakukannya
29. Mengumpul kekayaan dari sumber yang haram
30. Bunuh diri
31. Berbohong
32. Hakim yang derhaka
33. Memberi rasuah dalam masalah hukum
34. Wanita menyerupai lelaki (tomboy, penkid) dan lelaki menyerupai wanita (pondan).
35. Perkahwinan cina buta
36. Kencing tidak dibersihkan sesuci-sucinya
37. Mempelajari ilmu untuk tujuan keduniaan serta bisu dalam menyatakan kebenaran.
38. Penipu dan khianat dan riya’ (sombong)
39. Mengungkit-ungkit pemberian
40. Menyalahkan takdir
41. Mencari kesalahan orang lain (menjagaa tepi kain orang)
42. Mengadu domba (melaga-lagakan antara dua orang)
43. Membuat fitnah
44. Mengutuk orang islam
45. Mengingkari janji
46. Mempercayai dukun, bomoh, sihir dan Ahli Nujum.
47. Nusyuz (isteri derhaka kepada suami dan sebaliknya)
48. Membuat atau mengukir patung
49. Menampar pipi atau menyiksa badan ketika berdukacita
50. Berbuat buruk terhadap orang yang lemah, kanak-kanak, isteri dan binatang
51. Menganggu jiran tetangga
52. Melabuhkan pakaian untuk menyombong
53. Lelaki yang memakai sutera dan emas sebagai pakaian atau perhiasan
54. Menyembelih binatang selain kerana Allah s.w.t.
55. Mengaku bapa sendiri kepada ayah angkat
56. Menamakan anak angkat dengan berbinkan namanya.
57. Berdebat dan memusihi orang lain.
58. Menipu dalam timbangan dan perniagaan.
59. Merasa aman dari kemurkaan Allah
60. Putus asa dari rahmat Allah
61. Meninggalkan solat jumaat tanpa uzur
62. Mengubah wasiat
63. Mengintip orang Islam dan menyebarkan rahsianya
64. Mencela Nabi Muhammad s.a.w.
65. Pemerintah yang tidak melaksanakan hukum Islam
66. Menolak hadits nabi s.a.w.
67. Mengingkari ayat al-Qur’an atau menghina al-Qur’an
68. Melakukan rasuah.
69. Melanggar hukum faraid
70. Mengampu pemerintah kerana kepentingan diri
71. Berbangga dan sombong dengan anak-anak atau harta yang banyak
72. Pecah amanah
73. Tua tetapi masih berzina
74. Riak dan menunjuk-nunjuk
75. Bertenung nasib
76. Menyambut Hari Valentine
77. Dayus atau redha atau membiarkan anak dan isteri melakukan maksiat dan dosa
78. Membunuh bayi
79. Menggugurkan janin
80. Menagih dadah

---

Kepada siapa kita boleh iri ? hanya kepada dua golongan saja.

1. orang kaya yang dermawan.

2. orang berilmu yang mengamalkan ilmunya.


---

Wasiat Allah diawali dengan : Hai orang orang yang beriman

Contohnya :

Qs Ali Imran : 28.

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali/pemimpin/pelindung dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

---

QS An Nisa : 144.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali/pemimpin/pelindung dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"

---

QS Al Maidah : 57

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."

---

QS At Taubah : 23

"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapak bapak dan saudara saudaramu menjadi wali/pelindung/pemimpinjika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

---

QS Al Mujadilah : 22

"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu bapak bapak, anak anak, saudara saudara dan keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

---

QS Ali Imran : 118

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

---

QS At Taubah : 16.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

---

QS Al Qashash : 86.

"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir."

---

QS Al Mumtahanah : 13.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."

---

QS Ali 'Imran : 149-150.

"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."

---

QS An-Nisa' : 141.

"...... dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."

---

QS An-Nisa' : 138-139.

"Kabarkanlah kepada orang-orang munafiq bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."

---

QS Al Maidah : 51.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim."

---

QS Al Maidah : 80-81.

"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik."

---

QS Al Mumtahanah : 1.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus."

---

Qs Al Baqarah : 153

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat

---

QS Al-Ahzab : 41


“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”

---

Qs Al Baqarah : 183

" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa ".

---

Qs An Nisa : 71

Hai orang-orang yang beriman, bersiap-siagalah kamu, dan majulah [ke medan pertempuran] berkelompok atau majulah bersama-sama.”

---

Tentang nasehat : di dalam al Quran diawali dengan kalimat "Sesungguhnya"

QS An Nisa : 101

Sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu

---

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Islam datang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi asing sebagaimana kedatangannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim)

---

Uzlah (pengasingan diri) di sini adalah ber-uzlah dari segala bentuk kejahatan, dan kemubahan yang berlebihan. Ber-’uzlah seperti ini akan membuat dada menjadi lapang dan mengikis semua kesedihan.

---

Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

---

Tentang berpuasa sunah ketika menghadiri suatu undangan makan

Puasa bukanlah penghalang untuk menghadiri acara walimahan dan undangan makan lainnya. Hanya saja jika puasanya adalah puasa wajib maka dia tetap disyariatkan untuk menghadiri undangan tersebut akan tetapi tentunya dia tidak boleh makan. Tapi jika puasanya adalah puasa sunnah maka dia boleh tetap berpuasa dan boleh juga dia membatalkan puasanya. Karena Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian diundang maka wajib baginya untuk menghadiri undangan. Apabila dia dalam keadaan berpuasa maka hendaknya dia mendokannya (yang mengundang) dan apabila dia dalam keadaan berbuka maka hendaknya dia mencicipi hidangannya.” (HR. Muslim)

---

Orang yang berpuasa sunnah lebih berhak atas dirinya, jika ingin maka boleh membatalkan atau menyempurnakan puasanya.” (HR. Ahmad)

---

“Saya membuat makanan untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika makanan tersebut dihidangkan, seseorang berkata, “Saya sedang berpuasa.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saudaramu telah mengundangmu dan telah bersusah payah karenamu, berbukalah dan berpuasalah di lain hari sebagai penggantinya jika engkau mau.” (HR. Al-Baihaqi)

---

Ciri akhir zaman :

1. kekikiran yang diikutin

2. hawa nafsu yang diikuti

3. lebih berbekas daripada akhirat

---

Hanya Allah yang mengetahui hal gaib

Qs Luqman : 34

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

---

Tuntunan tentang pembagian warisan

Qs An Nisa : 11

Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya memperoleh seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

---

Keutamaan memberi nasehat terbaik

Qs An Nahl : 125

Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

---

Fiqhud-dakwah : Ilmu yang memahami aspek hukum dan tatacara yang berkaitan dengan dakwah, sehingga para muballigh bukan saja paham tentang kebenaran Islam akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik dalam menyampaikan Risalah al Islamiyah.

1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (tasmiyah).

2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khotbah (pidato).
Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal dakwah.

3. Dakwah bil-Lisan
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.

4. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad'ulah) mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da'i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.

Pada saat pertama kali Rasulullah Saw tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan Dakwah bil-Haal ini dengan mendirikan Masjid Quba, dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.

5. Dakwah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada".

6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah Yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
Dalam kitab al-Hikmah fi al dakwah Ilallah ta'ala oleh Said bin Ali bin wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian al-Hikmah, antara lain:

a. Menurut bahasa:

* adil, ilmu, sabar, kenabian, Al-Qur'an dan Injil
* memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan
* ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama
* obyek kebenaran(al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal
* pengetahuan atau ma'rifat.

b. Menurut istilah Syar'i:
valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara' dalam Dinullah, meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.

---

Keutamaan saling memberi hadiah

“Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang rasa dengki; dan saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian kalian akan saling mencintai dan akan lenyap rasa permusuhan.” (HR Malik).

---

Islam adalah agama yang sempurna

QS Al Maidah : 3

... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Ku-ridhai Islam menjadi agamamu.

---

Sebaik-baik pekerjaan adalah yang pertengahan (HR. Ad-Dailami).

---

Doa Memohon Perlindungan Allah Dari Empat Keburukan

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”(HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut