27 Agustus 2013

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 27 Agustus 2013

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 27 Agustus 2013
Pembicara : Ustadz Reza M Syarif
Tema : Menjaga diri dengan ibadah

Tingkatan mencari ilmu

Tau : Seperti hanya SD, hanya sekedar cari pengetahuan
Paham : Seperti hanya SMP, sebaiknya paham
Sadar : Seperti hanya kesiapan untuk berubah

Bagaimana caranya agar mencapai tingkatan sadar, harus ada 3 B

B : Buka pikiran, kosongin pikiran, anggap bahwa kita belum tahu apa apa
B : Buka hati, Hidayah itu ibarat tamu, persiapkan hati agar hidayah masuk
B : Buka tangan, Jangan merasa pelit untuk membantu sesama, Doa

Menjaga, Artinya apa ?

a. Merawat seperti hanya bibit yang ditanam
b. Memelihara seperti hanya kita memperhatikan, Contoh berapa lama kita berdzikir, tadabbur
c. Mempertahankan seperti hanya kita lurus sesuai jalurnya

Godaan
- Dari dalam
- Dari luar

Doa

Allahumma innanasaluka ridakawaljannah wa’auzubika min sakhotika wannar.

---

3 Unsur yang diberikan Allah kepada manusia

1. Akal
2. Jasad
3. Hati

Ibadah itu dikaitkan dengan akal, hati dn fisik yang sehat

QS An Nisa : 43

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

---

Tidak boleh menggabungkan ibadah dengan maksiat, Jika akal sudah rusak, maka ibadah akan rusak, Penyakit hati yang didekati

1. Riya, Riya berasal dari kata ru’yah (penglihatan) sebagaimana sum’ah berasal dari kata sam’u (pendengaran) dari sekedar makna bahasa ini bisa difahami bahwa riya adalah ingin diperhatikan atau dilihat orang lain. Dan para ulama mendefiniskan riya adalah menginginkan kedudukan dan posisi di hati manusia dengan memperlihatkan berbagai kebaikan kepada mereka.

2. takabbur (sombong), sifat yang sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah mendefinisikan sombong dengan sabdanya: “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (Shahih, HR. Muslim)

Hadist : Tidak akan masuk surga seorang yang dalam hatinya ada sebiji dzarrah dari kesombongan. (HR. Muslim)

---

Ibadah berasal dari Bahasa Arab yang bererti ketaatan, penghambaan dan penyembahan/ pengagungan

Jangan sampai menjadi orang islam yang tidak islami

Hidup di dunia, hanya menumpang dari bumi Allah

“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin itu. Semua urusannya baik baginya. Hal itu hanya dimiliki orang yang beriman. Jika dia memperoleh nikmat, dia bersyukur dan itu baik baginya. Jika ditimpa kesulitan, dia bersabar dan itu baik baginya.”(HR. Muslim)

---

Bangunan

Pondasi : Akidah
Tiang : Ibadah
Atap : Dakwah

Mantapkan pondasi dgn akidah, tutup dengan dakwah

QS Al Ashr : 1-3

Demi masa.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

Kalau orang punya iman, pantang berbuat maksiat

Iman pasti imun terhadap maksiat
Iman pasti aman terhadap harta haram
Iman pasti amin (dipercaya)

---

Jangan sampai menjadi wakil rakyat yang seperti ini -> Dulu belum dapat kursi, baca ayat qursi, begitu dapat kursi, lupa ayatnya

---

Bagaimana ibadah bisa menjadi penjaga diri kita ?

1. Mulailah ibadah dengan syariat

Tidak semua perkara yang dikatakan oleh orang-orang sebagai ibadah boleh kita telan mentah-mentah, namun kita perlu bersikap selektif. Jika memang ibadah semacam itu dituntunkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka mari kita menjalankannya dengan penuh semangat. Akan tetapi, jika ternyata ibadah semacam itu tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka hendaknya--dengan penuh kelapangan dada--kita tinggalkan hal tersebut, meski hal tersebut adalah peninggalan leluhur yang sangat kita hormati atau pendapat kiai yang sangat kita kagumi.

Dalam masalah non-ibadah, pada dasarnya, semua yang dilakukan manusia itu boleh dilakukan kecuali jika terdapat dalil yang melarangnya.

Dari Aisyah Ra, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang melakukan amal ibadah yang tidak kami ajarkan, maka amal ibadah tersebut adalah amal ibadah yang tertolak.” (HR. Muslim)

---

2. Thoriqot : jalan

Semata mata hanya karena kita perlu pembimbing, seperti halnya kita berolahraga, perlu ada pelatihnya

3. Hakikat

Makna mengangkat tangan pada saat takbir :

a. menghormati Allah
b. Pasrah

4. Ma'rifat

Seorang sufi terkenal dan ahli ibadah , Rabi’ah al adawiyah karena Cintanya yang sangat besar pada “Allah” pernah berdoa : “Tuhanku, sekiranya aku beribadah kepada-Mu karena takut neraka-Mu, biarlah diriku terbakar api jahanam. Dan sekiranya aku beribadah kepada-u karena mengharap surga-Mu, jauhkan aku darinya. Tapi, sekiranya aku beribadah kepada-Mu hanya semata cinta kepada-Mu, Tuhanku, janganlah Kauhalangi aku melihat keindahan-Mu yang abadi

---

QS Al Fajr : 27-30

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.

---

Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

Dari Abdurrahman bin Auf berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan.”(HR. Ahmad)

---

Puasa Sunnah Tanpa Izin Saat Suami Di Rumah.

Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut