12 Agustus 2013

Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar Tanggal 5 Agustus 2013

Event : Tausiyah Tarawih Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 5 Agustus 2013
Pembicara : Ustadz Kholid Hasibuan
Tema :

mari berdoa kepada Allah, semoga kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan, bulan yang penuh berkah ini tahun depan

Qs Al Baqarah : 186

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

---

Terceritakan sebuah hadist dari Aisyah : Aisyah melihat kaki Rasulullah bengkak karena sholat dan setiap kali sholat Nabi Muhammad Shollallahu’alaihi wassalam selalu bercucuran airmata, lalu Aisyah pun bertanya, “Kenapa engkau melakukan seperti ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah menjamin engkau masuk surga?” Rasul pun menjawab, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur dan mengingat segala nikmat dari Allah?”

Subhanallah, Rasulullah yang Allah jaminkan surga masih ingin menunjukkan rasa syukurnya ke Allah dengan serius.

---

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka" (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, An-Nasa’I, Ibnu Majah, at-Tirmidzi, Redaksi hadits di atas adalah redaksi HR. Bukhori)

---

Jangan sampai kita melakukan hal hal yang mendustakan agama

Qs Al Maun

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. orang-orang yang berbuat riya. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

---

Lagu Sajadah Panjang

Ada sajadah panjang terbentang
Dari kain yang ...
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Diatas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi

Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan lepas kering hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya

---

Singgasana Allah ikut berguncang pada hari kematian Sa’ad

Nama lengkapnya Sa’ad bin Mu’az bin Nu’man Al-Anshori. Belia adalah kepala suku Aus. Pada waktu perang Badar, beliau lah pembawa bendera perang itu. Perawakannya tinggi dan besar badannya. Sa’ad bin Mu’az r.a masuk Islam di Madinah atas bimbingan Mush’ab bin ‘Umair ketika diutus Rasulullah ke Madinah. Pada waktu perang Badar, Rasulullah SAW bermusyawarah dengan para sahabat. Sa’ad ikut berbicara atas nama kaum Anshor. Dalam musyawarah itu beliau berkata; “Wahai Rasulullah, Kami telah beriman kepadamu dan membenarkan ajarannya. Kami bersaksi bahwa risalah yang kamu bawa adalah benar. Sebagai bukti, kami berikan janji dan sumpah setia kepadamu. Oleh karena itu Rasulullah, berikan perintah kepada kami. Kami akan selalu bersamamu. Demi Dzat yang mengutus dirimu dengan kebenaran, sekiranya lautan merintangi perjuangan kita karena gelombang besar yang menguncang kita, niscaya kami tetap menyeberang bersamamu. Tidak ada seorangpun yang tertinggal. Kami tidak merasa takut untuk bertemu musuh besok. Kami menghadapi dengan penuh kesabaran dan merasa senang berjumpa dengan musuh.Semoga saja Allah memperlihatkan kamu dari diri kami apa yang menyenangkan hatimu, dan kamipun merasa senang atas barokah Allah.”

Rasulullah pernah juga mengutus beliau bersama Sa’ad bin Ubadah pada waktu terjadi perang Ahzab. Mereka diutus untuk menemui Ka’ab bin Asad, kepala suku Yahudi dari Bani Quraidah untuk menjelaskan sikap mereka terhadap perjanjian yang telah disepakati dulu. Ternyata orang-orang Yahudi mengingkari perjanjian itu. Beliau bersama Sa’ad bin Ubadah diutus Rasulullah untuk bermusyarawah mengenai pemberian sepertiga hasil pertanian kota Madinah kepada Ghotfan. Tujuanya agar mereka tidak usah ikut orang Quraiys dalam perang Ahzab. Keduanya berkata; “Sekiranya kamu diperintahkan suatu perkara maka kerjakanlah.”

Sa’ad bin Mu’az terluka parah pada waktu perang Khandak akibat terkena panah di lengannya hingga berdarah. Kemudian diobati. Pada waktu sedang sakit beliau berdoa agar mati syahid. “Ya Allah, janganlah Engkau matikan aku hingga mataku merasa senang atas kekalahan Bani Quraidah.” Do’anya dikabulkan. Pemuka-pemuka Quraidah meminta kepada Rasulullah, setelah mereka menyerah kalah karena dikepung oleh kaum muslimin, agar Sa’ad bin Mu’az r.a menjadi hakim bagi mereka. Kemudian beliau memutuskan untuk membunuh laki-laki, menawan wanitanya, dan mengambil harta bendanya. Usulannya itu sangat bersesuaian dengan hukum Allah seperti yang diberitakan Rasulullah. Beliau wafat akibat pengaruh luka yang dideritanya pada tahun lima hijriah, berumur tujuh puluh tiga tahun. Para malaikat ikut melayat kematiannya. Singgasana Allah ikut bergetar atas kematiannya. Dikuburkan di kuburan Baqiq. Ketika orang-orang bicara mengenai jenazahnya, mereka berkata; “Alangkah ringan jenazahnya.” Rasulullah bersabda; “Para malaikat ikut mengangkat jenazahnya.” Di hadits lain Rasulullah SAW bersabda; “tujuh puluh malaikat turun mengantar jenazah Sa’ad bin Mu’az yang sebelumnya belum pernah turun ke bumi.” Suatu hari Rasulullah diberi kain sutra halus dan bagus. Orang-orang merasa heran dan terkesima dengan kain itu. Rasulullah bersabda; “niscaya kain Sa’ad di surga jauh lebih bagus dari kain sutra ini.” Dalam hadits lain Rasulullah bersabda; “Singgasana Allah ikut berguncang pada hari kematian Sa’ad.”

---

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yg tidak mensyukuri yg sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yg banyak." HR. Ahmad

Sahabatku sekalian, saya ingin sekali share tentang Makna dibalik Kalimat Ijab Qabul. Semoga manfaat & Mohon maaf jika tak berkenan.
Kita pasti pernah mendengar, atau membaca atau menyaksikan, atau bahkan mengalami sendiri (bagi yang sudah menikah) yang namanya Ijab Qabul. Dalam bahasa Indonesia biasanya kalimat Ijab Qabul berbunyi seperti ini: "Saya terima nikahnya si fulana binti fulan dengan Mas Kawinnya ...''

Singkat, padat & jelas. Setiap calon mempelai pasti deg-degan dan gugup ketika akan Ijab Qabul. Harapannya mengucap dengan sekali saja tanpa mengulang. Nah Sahabat sekalian, tahukah kalian makna dari kalimat Ijab Qabul atau bisa juga kita sebut sebagai perjanjian/ikrar tersebut?

Makna Ijab Qabul : "Maka aku tanggung dosa-dosanya si fulana dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yg berhubungan dengan si fulana, aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku.''

Jika aku (suami) berhasil : janji Alloh adalah surga dimana banyak bidadari disana, bidadari yang mana adalah istriku yang shalehah.

Jika suami berhasil : maka Alloh akan mengumpulkan seluruh keluarganya di surga. Dengan catatan keluarganya beriman dan shaleh shalehah.

Alloh berfirman dlm Al-Qur'an Surat (At-Tahrim: 6) : "Hai orang-orang yg beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu.” (At-Tahrim: 6)

Maka dari itu Alloh memerintahkan suami untuk menjaga keluarganya. Dan suami bertanggung jawab atas istri dan anak anaknya.

Lalu bagaimana jika aku(suami) GAGAL? Gagal dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya: ''Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku''(HR. Muslim)

Duhai para istri, begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu, karena saat Ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang di buat oleh manusia di depan RABB nya. Dengan di saksikan para malaikat dan manusia, maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu.
Walaupun dia diam bukan berati dia tak ingin mengingatkanmu melainkan dia menangis dengan keadaanmu yg tidak mengerti dengan maksud hatinya.. Dan ini juga merupakan pengingat untuk para suami.. bahwa kalimat Ijab yang diucapkan, begitu besar pengaruhnya. Bukan hal yang sepele...bahwa begitu Ijab telah terucap, seluruh hidupnya istri akan menjadi tanggung jawab suami. Dan suami WAJIB mengingatkan dan membimbing istri.

http://sangpenaimpian.blogspot.com/2012/09/saat-ijab-terucap-arsy-nya-berguncang.html

---

Allah tidak pernah mengingkari janjiNya, namun manusia sering mengingkari janji

Qs Ar Ra'du : 31

Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al-Quran itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut