15 Januari 2014

Pengajian Square Atelier Tanggal 15 Jan 2014 Ustadz Yuke Sumeru

Event : Pengajian Square Atelier
Tanggal : 15 Jan 2014
Pembicara : Ustadz Yuke Sumeru
Tema : Maulid Nabi

Pembacaan ayat suci Al Quran, Mengikuti Rasulullah agar kita mendapat petunjuk

Qs Al A'raf : 158

Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk

---

Perintah Allah itu jika kita sudah dengar, maka kewajiban kita untuk taat

QS Al Baqarah : 285

Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat- malaikatNya, dan Kitab-KitabNya, dan Rasul-RasulNya. (Mereka berkata): "Kami tidak membezakan antara seorang dengan yang lain dari Rasul-RasulNya". Mereka berkata lagi: "Kami dengar dan kami taat. (Kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan Kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali

---

Ciri istri yang sholehah adalah melakukan hal yang dapat menyenangkan hati suami diantaranya: penampilan diri agar enak dipandang dan berbicara dengan menggunakan tutur yang menyenangkan ( tidak memotong pembicaraan suami, tidak bicara dengan intonasi yang lebih keras daripada intonasi suami), bersyukur dengan rezeki berapapun yang diberikan suami serta dalam hal pengaturan rumah mampu menciptakan suasana bersih dan nyaman, Berhias untuk suami

---

Banyak sekali hal hal yang dicontohkan Nabi supaya kita bisa menjalankannya, namun kita cenderung untuk memilih milih mana yang mau kita laksanakan berdasar hawa nafsu

QS Al Qamar : 3

Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya

---

Supaya beruntung dalam kehidupan, syaratnya : Iman, taqwa, mendekatkan diri padaNya dan berjihad

QS Al Maidah : 35

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan

---

Rasul itu rahmat tidak hanya bagi manusia saja, melainkan alam semesta, ini menunjukkan bahwa beliau adalah teladan yang utama

Qs Al Anbiya : 107

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

---

Jika kita membalas suatu kebaikan dengan kebaikan, itu memang selayaknya dilaksanakan, namun membalas kejahatan dengan kebaikan, ini adalah keutamaan

QS Ar Rahman : 60

Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)

---

QS An Nisa : 86

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu

---

Asal muasal Rasulullah mendapat gelar Al Amin

Ketika Nabi Muhammad Saw, Berumur 35 th telah terjadi perombakan banguan ka’bah oleh pemuka-pemuka qurisy, namun dalam hal meletakan hajar aswad ketempatnya semula, terjadilah persoalan siapa yang lebih berhak meletakan hajar aswad ketempatnya semula, terjadilah pertikaian dan pertengkaran dalam persoalan ini, maka datanglah rasulullah Saw. Memberikan ide cemerlangnya, kata Nabi, bagaimana kalau begini saja siapa yang lebih dahulu besok pagi memasuki masjid ini maka dialah yang berhak meletakan hajar aswad itu ketempatnya semula, kemudian pemuka Quraisy itupun menyepakati usulan Nabi, ternyata pada pagi harinya Nabi telah berada dalam masjid lebih dahulu daripada pemuka2 Quraisy itu dan merekapun mematuhi apa yang telah disepakatinya, maka diberikanlah kesempatan kepada Nabi Untuk meletakan Hajar aswad itu ketempatnya semula. Kemudian Nabi membentangkan serbannya yang 4 persegi, kemudian diletakannya hajar aswad itu diatas serbannya, dan disuruh oleh Nabi agar 4 orang pemuka Quraisy itu masing nya memegang sudut serbannya dan mengangkatnya bersama-sama ketempatnya semula dan setelah hajar aswad itu berada dekat tempatnya, barulah Nabi mengangkat dan meletakan hajar asawad itu ditempatnya semula.

---

Sampaikan hal yang benar adalah benar, karena itu adalah tanda dari ketaqwaan

Qs Al Ahzab : 70-71

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar

---

Jika kita melaksanakan kebaikan, insyaAllah balasan kebaikannya dilipat gandakan

Qs Al An'am : 160

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)

---

Bohong Yang Diperbolehkan Dalam Islam Berdasarkan Hadist Rasulullah

1. Berbohong dalam Rangka mendamaikan Saudaranya

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya ia berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah dikatakan pendusta orang yang mendamaikan manusia (yang berseteru), melainkan apa yang dikata kan adalah kebaikan”. (Muttafaq ‘Alaih)

2. Berbohong Dalam Keadaan Perang/Mara Bahaya

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membonceng Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu di atas kendaraan beliau, maka jika ada seseorang yang bertanya kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di tengah perjalanan, beliau mengatakan, “Ini adalah seorang penunjuk jalanku”. Maka orang yang bertanya tersebut mengira bahwa jalan yang dimaksud adalah makna haqiqi, padahal yang dimaksud oleh Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu adalah jalan kebaikan (sabĂ®lul khair)”. Semata-mata demi kemaslahatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari ancaman musuh-musuh beliau.” (HR. al-Bukhari)

3. Berbohong Dalam Rangka Menyenangkan Istri

Berkata Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha, “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan keringanan (rukhshah pada apa yang diucapkan oleh manusia (berdusta) kecuali dalam tiga perkara, yakni: perang, mendamaikan perseteruan/perselisihan di antara manusia, dan ucapan suami kepada istrinya, atau sebaliknya”.

---

Kebiasaan Rasulullah ketika bangun tidur

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bangun tidur kemudian duduk sambil mengusap bekas tidur dari wajahnya dengan tangannya.” (HR. Muslim)

---

Ajarannya, baca Quran dulu, baru kemudian shalat

QS Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Harga proses orang lain dalam menjembut hidayah, dont judge !

QS Al An'am : 132

Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

---

Allah menciptakan manusia dengan segala keunikannya, hal ini memiliki konsekuensi perbedaan sifat, pola pikir, pendapat dll antara 1 manusia dengan manusia yang lainnya, tidak dipungkiri terkadang menimbulkan pertentangan, namun selayaknya kita menghargai perbedaan itu sebagai rahmat Allah

QS Hud : 118-119

Dan kalaulah Tuhanmu (wahai Muhammad) menghendaki, tentulah Ia menjadikan umat manusia semuanya menurut ugama yang satu. (Tetapi Ia tidak berbuat demikian) dan kerana itulah mereka terus-menerus berselisihan.

Tetapi orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Tuhanmu, (mereka bersatu di dalam ugama Allah) dan untuk (perselisihan dan rahmat) itulah Allah menjadikan manusia. Dan dengan yang demikian sempurnalah janji Tuhanmu: "Sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan sekalian jin dan manusia (yang berdosa)

---

QS Ar Rum : 30-32

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

---

Perbedaan antara Iqra (Bacalah) dan Uthlu (Bacalah)

Iqra : hanya sebatas melihat

Uthlu : melihat, kemudian merasakan, kemudian melaksanakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut