28 Januari 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 28 Jan 2014 Ustadzah Lamkhatun (Materi sebagian oleh ustadzah Ningrum Maurice)

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 28 Jan 2014
Pembicara : Ustadzah Lamhatun, (Materi sebagian oleh ustadzah Ningrum Maurice)
Tema : Sabarnya Rasulullah Saw

Keutamaan menuntut ilmu

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan sorga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap pencari ilmu. Dan sesungguhnya seorang ‘alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak (HR. Abu Dawud)

---

Keutamaan beriman kepada Rasulullah

Beruntunglah barangsiapa yang beriman denganku dan pernah melihatku, dan sunguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung, sungguh beruntung barangsiapa beriman denganku walaupun tidak pernah melihatku.” (Riwayat Ahmad)

---

Nabi Musa mendapat gelar Kalimullah yaitu Nabi yang langsung menerima firman Allah

---

Jalan menuju surga itu tidak mudah, penuh dengan ujian

QS Al Baqarah : 214

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat

---

Doa Nabi Adam : Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin

Artinya : Ya Allah, kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

---

Sabar mengandung arti menahan

---

Sabar kerana taat : Allah memberi 300 darjat di Syurga. (tiap darjat berjarak antara langit dan bumi)
Sabar kerana meninggalkan larangan-Nya : Allah memberi 600 darjat. (tiap darjat berjarak antara langit dan bumi ke tujuh)
Sabar kerana bencana : Allah memberi 700 darjat di Syurga. (tiap darjat berjarak diantara Arasy dan Tsura)

http://anakhaiha.blogspot.com/2011/11/barangsiapaingin-selamat-daripada-azab.html

---

Perjalanan hidup seseorang dalam mencari hidayah petunjuk Allah Swt untuk membuktikan kebenaran ajaran dan kitab suci yang dianutnya, memerlukan cara dan metode yang berliku. Untuk itulah salah satu dari pendeta Yahudi ini ingin membuktikan kebenaran itu dengan cara menguji langsung kepada orang yang telah disebutkan dalam kitab sucinya maka iapun berusaha membuktikanya sendiri akhirnya iapun menemukan petunjuk dan hidayahnya.

Diriwayatkan oleh At-Thabrani dari Abdullah bin Salaam r.a bahwa pada suatu hari Rasulullah s.a.w keluar bersama sahabat-sahabat beliau, di antara salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib r.a.

Tiba-tiba datang menemui Rasulullah Saw seorang Badui dengan mengendarai seekor kuda, lalu ia menghampiri dan mendekat seraya berkata, "Ya Rasulullah di kampung itu ada sekumpulan manusia yang sudah memeluk Agama Islam dengan mengatakan bahwa jika memeluk Islam, mereka akan mendapat rahmat dan rezeki dari Allah. Tetapi sesudah mereka semua memeluk Islam, maka terjadilah musim kemarau yang berkepanjangan sehingga mereka ditimpa kelaparan dan kehausan.

Saya khawatir ya Rasulullah jika mereka kembali kufur meninggalkan Islam, karena soal perut, karena mereka memeluk Islam juga karena soal perut. Saya menginginkan engkau mengirimkan bantuan kepada mereka untuk mengatasi bahaya kelaparan yang menimpa mereka itu."

Mendengar keterangan itu. Rasulullah s.a.w lalu memandang Ali bin Abu Thalib. Ali mengerti maksud pandangan itu kemudian Ali ra berkata, "Ya Rasulullah, tidak ada lagi bahan makanan pada kita untuk membantu mereka."

Zaid bin Sanah, seorang pendeta Yahudi yang turut mendengarkan laporan orang Badui dan jawaban Ali bin Abu Thalib lalu mendekatlah ia kepada Rasulullah s.a.w dan berkata, "Wahai Rasulullah, kalau engkau suka, akan saya belikan kurma yang baik lalu kurma itu dapat engkau beli dariku dengan hutang dan dengan perjanjian."

Berkata Rasulullah s.a.w, "Jangan dibeli kurma itu sekiranya kau berharap aku berhutang kepadamu, tetapi belilah kurma itu dan berilah kami pinjaman dari engkau."

"Baiklah," jawab Zaid bin Sanah sang pendeta Yahudi itu.

Zaid bin Sanah kemudian membeli buah kurma yang kualitas terbaik lalu menyerahkan kepada Rasulullah s.a.w dengan perjanjian-perjanjian tertentu dan akan dibayar kembali dalam jangka waktu yang tertentu pula,kemudian Rasulullah s.a.w menerima kurma itu, lalu diserahkan kepada orang Badui untuk dibagikan kepada penduduk kampung yang ditimpa bencana itu.

Beberapa hari berselang sebelum jatuh tempo perjanjian pembayaran hutang Rasulullah Saw yang waktu itu sedang menziarahi orang mati bersama Abu Bakar, Umar, Usman dan beberapa orang sahabat yang lain.Setelah selesai mensholatkan jenazah tersebut, Rasulullah s.a.w pergi ke suatu sudut untuk duduk lalu Zaid bin sanah menghampirinya dengan memegang erat-erat bajunya dan berkata kepadanya dengan sekasar-kasarnya. "Hai Muhammad, bayar hutangmu kepadaku, aku tahu bahwa seluruh keluarga Abdul Muthalib itu selalu mengulur ulurkan waktu untuk membayar hutang!"

Mendengar kata-kata yang kasar itu, sekita itu juga wajah Umar bin Khattab yang berada disisi Rasulullah menjadi merah padam,kemarahannya pun memuncak ,lalu berkata kepada pendeta yahudi "Hai musuh Allah!, engkau berkata begitu kasar terhadap Rasulullah dan berbuat tidak sopan. Demi Allah kalau tidak karena rasa hormatku terhadap Rasulullah s.a.w yang berada di sini, sungguh tentu akan ku potong lehermu dengan pedangku ini."

Rasulullah memandang kepada pendeta Yahudi itu dalam keadaan tenang dan biasa saja, lalu berkata kepada Umar, "Hai Umar, antara saya dengan dia ada urusan hutang piutang yang belum selesai. Sebaik-baiknya engkau menyuruh aku membayar hutang itu dan menganjurkan kepadanya untuk berlaku baik menuntut hutangnya. Hai Umar, pergilah bersama dia ke tempat penyimpanan kurma, bayarlah hutang itu kepadanya dan tambahlah duapuluh gantang sebagai hadiah untuk menghilangkan rasa marahnya."

Setelah Umar membayar hutang itu dengan tambahan tersebut, lalu sang pendeta yahudi Zaid bin Sanah pun bertanya kepada Umar, "Kenapa ditambah hai Umar?" Berkata Umar, "Aku diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w untuk ini sebagai hadiah kemarahan engkau."

Kemudian Zaid bin Sanah berkata,"Hai Umar, kenalkah engkau siapa aku?" tanya Zaid bin Sanah. "Tidak," jawab Umar. "Akulah pendeta Yahudi Zaid bin Sanah."

"Engkau ini pendeta Zaid bin Sanah?," tanya Umar agak terkejut. "Ya," jawab Zaid bin Sanah ringkas.

"Kenapa engkau berbuat demikian rupa terhadap Rasulullah s.a.w? Engkau berlaku begitu kasar dan begitu menghina?," Tanya Umar lagi.

Zaid bin Sanah menjawab, "Hai Umar, segala tanda kenabian yang aku dapati dalam kitab Taurat sudah aku temui pada diri Rasulullah itu. Selain dua perkara yang aku sembunyikan dan tidak aku sampaikan kepada Rasulullah yaitu perasaan sayang santunnya selalu mengalahkan perasaan marahnya. Makin marah orang kepadanya, makin bertambah rasa kasih sayangnya terhadap orang yang marah itu.

Dengan kejadian itu hai Umar yang sengaja aku lakukan untuk membuktikan apakah beliau seorang yang diceritakan dalam taurat dan sudah mengetahui dan melihat sendiri kedua sifat itu terdapat pada diri Muhammad itu. Aku bersumpah di depanmu hai Umar, bahwa aku sungguh-sungguh suka dan ridha dengan Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai nabi dan panutanku."

Umar dan Zaid bin Sanah pun kembali menemui Rasulullah s.a.w. Setelah berhadapan dengan Rasulullah s.a.w, lalu berkata Zaid bin Sanah,langsung berikrar mengucapkan dua kalimat syahadat "Aku bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya."

Setelah keislamanya Zaid bin Sanah turut berjuang dan bertempur bersama Rasulullah s.a.w dan kaum Muslimin hampir di setiap medan perang dan akhirnya mati syahid di medan Perang Tabuk.

Demikianlah caranya bagaimana seorang pendeta Yahudi yang dihormati dan disegani kaumnya yaitu Zaid bin Sanah,mendapatkan petunjuk keislaman dan beriman kepada Allah dan Rasulullah s.a.w dan bersumpah akan membela Islam sehingga akhir hayatnya

http://www.suara-islam.com/read/index/6734/-Zaid-bin-Sanah---Pendeta-Yahudi-yang-Masuk-Islam-Setelah-Melihat-Tanda-Kebesaran-Rasulullah-

---

Rosululloh SAW bersabda : Neraka ditutupi dengan kenikmatan kenikmatan, sedangkan surga  ditutupi dengan kesusahan-kesusahan. (HR. Bukhari & Muslim)

Sabar Merupakan : sikap berhati-hati dalam bertindak, tetapi terus berupaya dengan kemantapan hati yang teguh untuk mencapai cita-cita atau hasil yang diharapkan.

Dalam Sabar terkandung pengertian tidak putus asa serta upaya yang terus menerus dengan meniadakan segala hal yang merintanginya, disertai do'a / permohonan kepada Allah SWT. antara lain dengan melaksanakan Shalat.

QS. Al Baqarah : 153

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah Sabar & Shalat sebagai penolong kalian. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bersabar

---

Sabar bukan berarti menyerah tanpa syarat dan tanpa upaya. Sebab, keadaan demikian disebut dengan kelemahan. Orang yang Sabar apabila ditimpa musibah sakit, keadaan sempit dsb nya, Ia akan terus mencari solusi karena haqqul yaqin Allah akan memberikan hikmahNya.

QS Al Baqarah : 155-157

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk

---

Ganjaran Sabar

1. QS Al Baqarah : 177

Bukanlah perkara kebajikan itu hanya kamu menghadapkan muka pihak timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah berimannya seseorang kepada Allah, dan hari akhirat, dan segala malaikat, dan segala Kitab, dan sekalian nabi dan mendermanya seseorang akan hartanya - sedang ia menyayanginya, kepada kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang yang terlantar dalam perjalanan, dan kepada orang-orang meminta, dan untuk memerdekakan hamba-hamba abdi dan mengerjanya seseorang akan sembahyang serta mengeluarkan zakat dan perbuatan orang-orang yang menyempurnakan janjinya apabila mereka membuat perjanjian dan ketabahan orang-orang yang sabar dalam masa kesempitan, dan dalam masa kesakitan, dan juga dalam masa bertempur dalam perjuangan perang Sabil. (Orang-orang yang demikian sifatnya), maka itulah orang-orang yang benar (beriman dan mengerjakan kebajikan) dan mereka itulah juga orang-orang yang bertaqwa.

2. QS Al Baqarah : 249

Kemudian apabila Talut keluar bersama-sama tenteranya, berkatalah ia: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebatang sungai, oleh itu sesiapa di antara kamu yang meminum airnya maka bukanlah ia dari pengikutku, dan sesiapa yang tidak merasai airnya maka sesungguhnya ia dari pengikut, kecuali orang yang menceduk satu cedukan dengan tangannya". (Sesudah diingatkan demikian) mereka meminum juga dari sungai itu (dengan sepuas-puasnya), kecuali sebahagian kecil dari mereka. Setelah Talut bersama-sama orang-orang yang beriman menyeberangi sungai itu, berkatalah orang-orang yang meminum (sepuas-puasnya): "Kami pada hari ini tidak terdaya menentang Jalut dan tenteranya". Berkata pula orang-orang yang yaqin bahawa mereka akan menemui Allah: "Berapa banyak (yang pernah terjadi), golongan yang sedikit berjaya menewaskan golongan yang banyak dengan izin Allah dan Allah (sentiasa) bersama-sama orang yang sabar".

---

Qs Ali Imran : 142

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

---

Qs Ali Imran : 200

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.

---

Qs Al Anfal : 46

Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

---

Qs Al Anfal : 66

Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia Mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. maka jikadiantara kamu ada 100 orang yang sabar, niscaya mereka dapat dapat mengalahkan 200 (orang musuh), dan jika diantara kamu ada 1000 orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan 2000 orang dengan seizin ALLAH. Allah beserta orang - orang yang sabar

---

Qs Al Hud : 11

Kecuali orang-orang yang sabar dan mengerjakan amal salih, maka mereka itu akan beroleh keampunan dan pahala yang besar

---

QS Al Hud : 115

Dan sabarlah (wahai Muhammad, engkau dan umatmu, dalam mengerjakan suruhan Allah), kerana sesungguhnya Allah tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.

---

Qs Al Maidah : 22-24

Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi ni'mat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman, Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja

Qs An Nahl : 96

(Sebenarnya) apa yang ada pada kamu akan habis dan hilang lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah tetap kekal dan sesungguhnya Kami akan membalas orang-orang yang sabar dengan memberikan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan

---

QS An Nahl : 110

Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (memberikan pertolongan) kepada orang-orang yang telah berhijrah sesudah mereka difitnahkan (oleh kaum musyrik), kemudian mereka berjihad serta bersabar sesungguhnya Tuhanmu - sesudah mereka menderita dan bersabar dalam perjuangan - adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

---

Qs An Nahl : 126-128

Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu*. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan

---

Qs Al Hajj : 35

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka

---

QS Al Mukminun : 111

Sesungguhnya Aku membalas mereka pada hari ini (dengan sebaik-baik balasan) disebabkan kesabaran mereka sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang berjaya

---

Qs Al Furqon : 75

Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya

---

Qs Al Qasas : 54

Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan

---

QS Al Qasas : 80

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar

---

Qs Al Ankabut : 57-59

Tiap-tiap diri (sudah tetap) akan merasai mati, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Kami (untuk menerima balasan).

Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, Kami akan tempatkan mereka dalam mahligai-mahligai di Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan yang sebaik-baiknya bagi orang-orang yang beramal soleh

(Iaitu) mereka yang sabar, dan mereka pula berserah diri bulat-bulat kepada Tuhannya.

---

Kesabaran Rasullullah Saw

1. Saat thawaf di Hijr Ismail
Rosululloh Diumpat, Dimaki dengan kata-kata kotor (selama 3 putaran, Rosululloh menantang mereka). Keesokan harinya Rosululloh Dikepung, Diterkam, Dicekik dg lilitan kain ke leher Rosululloh SAW, Tiba-tiba Abu Bakar Shiddiq muncul " Celakalah kalian! Apakah kalian akan membunuh orang yang mengatakan bahwa Tuhannya adalah Allah padahal ia datang kepada kalian dengan keterangan dan penjelasan dari Tuhannya !"

2. Ketika Shalat diletakkan kotoran hewan
Rosul tidak gentar tetap sholat di Baitullah. Abu Jahal, pemuka quraisy sangat keras menentang dakwah islam Rosululloh SAW walaupun Allah sudah mengancam melalui Firman-Nya :

QS Al 'Alaq : 15-16

"Ketahuilah, sungguh jika ia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya akan kami tarik ubun-ubunnya. Yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.“

---

Sehari sebelum peristiwa tersebut, ada orang menyembelih hewan. Melihat Rosululloh tetap melaksanakan shalat tanpa perasaan gentar kepada mereka.
Abu Jahal berkata : "Siapa di antara kalian yang mau pergi mengambil kotoran unta yang kemarin disembelih di Bani Fulan, maka ambillah. Lalu, letakkan kotoran itu di atas kedua pundak Muhammad ketika sedang bersujud". Berangkatlah orang yang keji di antara mereka untuk mengambil kotoran itu dan kembali ke tempat Rosul sholat. Ketika Rosul sedang sujud, orang itu menaruh kotoran di atas pundak beliau. Melihat itu teman-temannya bersorak sorai gembira. Sementara itu Rosululloh terus saja bersujud tanpa mengangkat kepala. Rupanya ada seseorang yang pergi untuk memberi tahu Fatimah Az-Zahra, putri Rasululloh SAW yang kala itu masih belia. Sang Putri pun segera datang ke tempat itu dan kemudian membuang kororan tersebut dari pundak Sang Ayah. Setelah Rasululloh SAW usai melaksanakan sholat, beliau lantas mengeraskan suara, kemudian mendo'akan 'celaka‘ bagi Abu Jahal dan teman-temannya. Beliau berdoa 3 x, "Ya Alloh, tumpaslah orang-orang musyrik Quraisy“. Mendengar doa beliau yang demikian, mereka pun berhenti bersorak sorai dan ketakutan. Beliau kemudian berdoa lagi, “Ya Alloh tumpaslah Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Al Walid bin Uqbah, Ummayah bin Khalaf, dan Uqbah bin Mu'aith". Ke semua orang yang disebut dalam do'a Rosululloh SAW tersebut akhirnya tewas dalam Perang Badar, termasuk Abu Jahal. Menurut Catatan Ibn Ishaq, seorang sejarahwan Muslim : Mu'adz bin Amr Al - Jamuh adalah orang yang pertama melukai Abu Jahal, dengan pedangnya menebas betisnya hingga putus. Tetapi 'Ikrimah' putra Abu Jahal (yang kelak memeluk agama Islam), membela ayahnya dengan menebas bahu Mu'adz hingga tangannya terputus tapi masih tetap bertahan. Selanjutnya, muncul Mu'awwadz yang menghajar Abu Jahal sehingga ia tak mampu bergerak, namun masih hidup. Lantas, Abdullah bin Mas'ud memanahnya sehingga mengenai kedua hidung Abu Jahal dan menusuknya serta menebas lehernya. Karena Abdullah bin Mas'ud tidak mampu membawanya, ia pun menyeret kepala tokoh anti islam itu dengan tali dan membawanya kepada Rosululloh SAW.

3. Tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
Alkisah Penjual Yahudi vs Pembeli Muslim Anshor. Penjual yahudi 'tidak berkenan' dg penawaran harga pembeli (Muslim Anshor), beliau mengomel, “Demi Tuhan yang telah memilih Musa melebihi semua manusia, barang ini tak kan kulepas kalau ditawar sekian!” Seorang Anshor, begitu mendengar omelan orang Yahudi tersebut menampar muka orang Yahudi itu seraya mencercanya, "Keparat Kau! Mengapa Kau katakan : 'Demi Tuhan yang telah memilih Musa melebihi semua manusia’, sementara Rasululloh SAW berada di dekat kami?” Merasa tidak terima perlakuan orang Anshor tsb, orang Yahudi itu menemui Rosululloh SAW bersama orang yang menamparnya. Dia mengadu telah ditampar, meminta haknya dilindungi hukum. ‘Dia telah menampar mukaku, ”Mengapa Engkau menamparnya?” Tanya Rasululloh SAW, “Wahai Rosul! Saya menamparnya  karena dia mengatakan, 'Demi Tuhan yang telah memilih Musa melebihi semua manusia,  sementara Rasululloh SAW berada di dekat kami“. Mendengar jawaban orang Anshar tersebut, wajah Rasululloh memerah menahan amarah. Lalu beliau berkata kepada para sahabat yang hadir di situ, “Janganlah kalian melebihkan Seorang Nabi terhadap nabi-nabi yang lain. Sungguh, ketika sangkakala ditiup, maka saat itu pula makhluk di langit  dan di bumi mati semua, kecuali makhluk yang dikehendaki tidak mati oleh ALLOH saat itu. Kemudian, ketika sangkakala ditiup lagi, aku adalah orang yang pertama kali dibangkitkan. 

4. Kesabaran yang tiada tara
Bukit Uhud, Sabtu 15 Syawal 3 H. Pagi hari itu dengan semangat membara, dua pihak yang berseteru saling berhadapan. Pihak pertama, 3000 pasukan kaum musyrik di bawah  pimpinan Abu Sufyan bin Harb. Mereka lengkap dengan perbekalan dan senjata lengkap yang dibantu berbagai kabilah. Pihak kedua, 700 pasukan muslim di bawah Pimpinan Rasululloh SAW, Setelah dimulai dengan pertempuran sengit, awalnya dengan pertolongan ALLOH SWT pertempuran hampir dimenangkan oleh kaum muslimin walau pasukan Muslimin 1/4 pasukan  musuh. Namun pasukan pemanah mengabaikan intruksi tegas Rosululloh dengan meninggalkan kedudukan mereka, terjun ke kancah pertempuran karena 'khawatir tidak diperhitungkan‘ dalam 'pembagian rampasan perang'. Sehingga pasukan musuh menyerang sayap pertahanan sehingga kaum muslim porak poranda banyak tokoh Muhajirin dan Anshor yang terluka dan terbunuh. Melihat hal demikian, pasukan lawan segera bergerak mendekati Rosululloh SAW yang dilindungi oleh sejumlah kaum Muhajirin dan Anshor. Seorang tokoh musyrik, 'Utbah bin Abu Waqqash, melempar beliau dengan batu hingga mengenai 'lambung, gigi seri dan melukai bibir bawah beliau. Beberapa saat kemudian, seorang musyrik lain, Abdullah bin Syihab Al- Zuhri, mendekati dan memukul beliau hingga  kening beliau luka. Datang pula seorang penunggang kuda yang beringas, Abdullah bin Qami'ah, dia memukul dengan sangat keras bahu beliau, hingga beliau merasa kesakitan lebih dari sebulan, walaupun tidak sampai menembus baju besi beliau. Lalu dia memukul kembali beliau pada bagian tulang pipi sekeras pukulan yang pertama, hingga ada dua keping lingkaran rantai topi besi beliau yang lepas dan mengenai kening beliau. Walau mendapat serangan sangat brutal, Rasululloh yang penuh kasih itu tidak marah dan tidak dengki kepada  mereka. Malah, seraya mengusap darah di kening, beliau berkata, “Bagaimana mereka bisa 'selamat' bila melumuri muka Rasulnya dengan darah dan memecahkan gigi serinya ketika dia 'mengajak' mereka 'taat' pada perintah Allah .” Setelah diam sejenak, beliau kemudian mendoakan mereka, "Ya Allah, Ampunilah kaumku! Sungguh mereka tidak mengetahui”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut