15 Januari 2014

Tabligh akbar Maulid Nabi Masjid Raya Bani Umar Tanggal 14 Jan 2014 Ustadz M Nata

Event : Tabligh akbar Maulid Nabi Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 14 Jan 2014
Pembicara : Ustadz M Nata
Tema : Rasulullah sebagai pemimpin keluarga yang harmonis

Pembacaan ayat suci Al Quran

QS Al Ahzab : 21-22

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan

---

Ali bin Abi Thalib berkata, Barang siapa mencintai sesuatu, maka dia akan menyebut-nyebutnya.

---

Bahkan Allah dan malaikatNya bershalawat kepada Nabi Muhammad

QS Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengucapkan Shalawat untuk Nabi (Shallallahu ‘Alahi wasallam). Wahai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

---

Shalawat :

yaa Habiib salam alaika sholawattullah alaika Asyroqol badru alainaa fakhtafat minhul buduuru mitsla husnik maa ro-ainaa qoththu yaa wajhas suruuri

---

Bukti cinta kepada Rasulullah salah satunya ditunjukkan dengan berShalawat

Keutamaan bershalawat : Barangsiapa yang mengucapkan Shalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membalasnya dengan (pahala) sepuluh kali Shalawat

---

Kisah tentang kecintaan Rasulullah terhadap ummatnya

Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidakmengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu.

Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan."Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

https://id-id.facebook.com/note.php?note_id=145605228801795

---

Agar rumah tangga harmonis, pupuk sifat berbaik sangka dengan pasangan

---

Allah menghendaki hambaNya untuk berbaik sangka kepadaNya

Hadist qudsi : " Demi kemuliaan dan kebesaran KU dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan KU di atas Arsy. AKU akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain AKU dengan kekecewaan. Akan AKU pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia. AKU singkirkan ia dari dekat KU, lalu Ku putuskan hubungan KU dengannya. Mengapa ia berharap kepada selain AKU, ketika dirinya sedang dalam kesulitan, padahal sesungguhnya kesulitan itu berada ditangan KU. Dan hanya AKU yang dapat menyingkirkan nya ! Mengapa ia berharap kepada selain AKU dengan mengetuk pintu-pintu lain, padahal pintu-pintu itu tertutup ! Padahal, hanya pintu KU yang terbuka bagi siapapun yang berdo’a memohon pertolongan dari KU. Siapakah yang pernah mengharapkan AKU untuk menghalau kesulitannya lalu AKU kecewakan ? Siapakah yang pernah mengharapkan AKU karena dosa-dosanya yang besar, lalu AKU putuskan harapannya ? Siapakah pula yang pernah mengetuk pintu KU lalu tidak AKU bukakan ? AKU telah mengadakan hubungan yang langsung antara AKU dengan angan-angan dan harapan seluruh makhluk KU. Akan tetapi, mengapa mereka malah bersandar kepada selain AKU ? AKU telah menyediakan semua harapan hamba-hamba KU, tetapi mengapa mereka putus asa & tidak puas dengan perlindungan KU ? Dan AKU pun telah memenuhi langit KU dengan para malaikat yang tiada pernah jemu bertasbih pada KU, lalu AKU perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara AKU dan hamba-hamba KU. Akan tetapi, mengapa mereka tidak percaya kepada firman-firman KU. Tidakkah mereka mengetahui bahwa siapa pun yang ditimpa oleh bencana yang AKU turunkan tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali AKU ! Akan tetapi , mengapa AKU melihat ia dengan segala angan-angan dan harapan itu, selalu berpaling dari KU ? Mengapakah ia sampai tertipu oleh yang lain ? AKU telah memberikan kepadanya dengan segala kemurahan KU apa-apa yang tidak sampai harus ia minta. Ketika semua itu AKU cabut kembali darinya, lalu mengapa ia tidak lagi memintanya kepada KU untuk segera mengembalikannya, akan tetapi malah meminta pertolongan kepada selain AKU. Apakah AKU yang memberi sebelum diminta, lalu ketika diminta tidak AKU berikan ? Apakah AKU ini bakhil, sehingga dianggap bakhil oleh hamba KU ? Tidakkah dunia dan akhirat itu semuanya milik KU ? Tidakkah semua rahmat dan karunia itu berada di tangan KU ? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat KU ? Tidakkah hanya AKU tempat bermuara semua harapan ? Dengan demikian, siapakah yang dapat memutuskannya daripada KU ? Apa pula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, andaikan AKU berkata kepada semua penduduk langit dan bumi, ” Mintalah kepada KU !” AKU pun lalu memberikan kepada masing-masing orang, pikirkan apa yang terpikir pada semuanya ? Dan semua KU berikan itu tidak akan mengurangi kekayaan KU meskipun sebesar debu. Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang, sedangkan AKU mengawasinya ? Sungguh, alangkah celakanya orang yang terputus dari rahmat KU. Alangkah kecewanya orang yang berlaku maksiat kepada KU dan tidak memperhatikan AKU. Dan tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang haram seraya tiada malu kepada KU. ” Sesungguhnya AKU sesuai dengan prasangka hamba terhadap KU"

---

Jika kita mengalami permasalahan hidup, jangan putus asa, jadikan sabar dan shalat sebagai solusi

Qs Al Baqarah : 45

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk

---

Keutamaan menjadi wanita sholehah

Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan (HR Ahmad)

---

Syair Abunawas :

Ya Tuhanku, tidak pantas bagiku menjadi penghuni surga-Mu

Namun, aku tidak kuat dengan panasnya api neraka

Terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku

Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar

Dosaku seperti jumlah pasir

Maka terimalah pengakuan taubatku Wahai Pemilik Keagungan

Dan umurku berkurang setiap hari

Dan dosaku bertambah, bagaimana aku menanggungnya

Ya Tuhanku, hamba-Mu yang berdosa ini datang kepada-Mu

Mengakui dosa-dosaku dan telah memohon pada-Mu

Seandainya Engkau mengampuni

Memang Engkaulah Pemilik Ampunan

Dan seandainya Engkau menolak taubatku

Kepada siapa lagi aku memohon ampunan selain hanya kepada-MU

---

Mari bermuhasabah, Dimana posisi kita ? Apakah perilaku calon penghuni surga atau penghuni neraka ?

1. Apakah kita lalai dalam shalat ?

Qs Al Maun : 4-5

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya

---

Para ulama menerangkan bahwa yang dimaksud “lalai” dalam ayat di atas mencakup tiga bentuk perbuatan, yaitu:

1. Menunda-nunda shalat hingga baru dikerjakan ketika waktu shalat hampir berakhir.
2. Mengerjakan shalat tanpa memperhatikan syarat dan rukunnya sebagaimana yang diperintahkan.
3. Mengerjakan shalat tanpa disertai kekhusyukan dan tanpa merenungi makna bacaan shalat.

---

2. Apakah kita pengikut jalan setan ?

QS Ad Dhukhan : 43-46

Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang Amat panas

---

QS Ash Shaffat : 64-66

Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala, mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu

---

3. Apakah kita tergolong orang yang dzolim kepada Allah, rasulullah, ayah bunda, tetangga, pasangan ?

Jauhi perbuatan dzolim, perbanyak doa : Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khasirin. Artinya : Ya Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah menganiaya diri kami sendiri. Dan apabila Engkau tidak mengampuni serta menyayangi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi

---

Yuk berdoa : Allahumma antas salam wa minkas salam tabarokta ya dzal jalali wal ikrom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut