14 Agustus 2014

Pengajian Khoirotunnisa 14 Agustus 2014 Ustadzah Nani Handayani

Event : Pengajian Khoirotunnisa
Tanggal : 14 Agustus 2014
Pemateri : Ustadzah Nani Handayani
Tema :

Pengertian Halal bi Halal : Secara bahasa, halal-bihalal adalah kata majemuk dalam bahasa Arab dan berarti halal dengan halal atau sama-sama halal. Tapi kata majemuk ini tidak dikenal dalam kamus-kamus bahasa Arab maupun pemakaian masyarakat Arab sehari-hari. Masyarakat Arab di Mekah dan Madinah justru biasa mendengar para jamaah haji Indonesia –dengan keterbatasan kemampuan bahasa Arab mereka- bertanya halal? Saat bertransaksi di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan. Mereka menanyakan apakah penjual sepakat dengan tawaran harga yang mereka berikan, sehingga barang menjadi halal untuk mereka. Jika sepakat, penjual akan balik mengatakan “halal”. Atau saat ada makanan atau minuman yang dihidangkan di tempat umum, para jama’ah haji biasanya bertanya “halal?” untuk memastikan bahwa makanan/minuman tersebut gratis dan halal untuk mereka.

Kata majemuk ini tampaknya memang made in Indonesia, produk asli negeri ini. Kata halal bi halal justru diserap Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai “hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan du sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sejumlah orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia”

http://moslemsunnah.wordpress.com/2011/09/01/halal-bi-halal-dan-sejarahnya/

---

Pengartian Minal aizin wal faidzin : Jika kita mengartikannya secara bahasa dengan cara dipotong-potong kalimatnya
Min, artiinya “termasuk”.
Al-aidin, artinya”orang-orang yang kembali”
Wa, artinya “dan”
Al-faidzin, artinya “ menang”.
Sehingga makna MINAL AIDIN WAL FAIDZIN adalah “termasuk dari orang-orang yang kembali(dari perjuangan ramadhan) sebagai orang yang menang”.

http://vilanda.wordpress.com/2008/10/03/arti-kalimat-minal-aidin-wal-faidzin/

---

Pengertian “taqabbalallaahu minna wa minkum” yang artinya “semoga Allah menerima (ibadah) kami dan (ibadah) kalian.”

http://www.bersamadakwah.com/2013/08/inilah-jawaban-taqabbalallahu-minna-wa.html

---

Makna Syawal : Imam Al A’lamah Ibnu Mandzur pengarang Lisaanul Arob menuliskan, kata Syawal diambil dari kalimat “Sya-lat an Naaqotu bi dzanabiha”
Allah mentraining 30 hari di bulan Ramadhan. Yang maknanya onta itu mengangkat atau menegakkan ekornya. Bulan Syawal dapat dimaknai oleh kaum muslim sebagai bulan dimulainya peningkatan amal ibadah setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Menegakkan amal ibadah kita yang sudah dibangun pondasinya selama satu bulan penuh di bulan Ramadan. “Barang siapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya puasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya seperti puasa setahun penuh” (HR Muslim)

http://yunisura.wordpress.com/2012/09/01/membumikan-makna-bulan-syawal/

---

Mari mengingat kembali, betapa mulia dan istimewanya bulan Ramadhan

Hadist : Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala di sisi Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Bukhari)

http://www.arrahmah.com/ramadhan/mutiara-ramadhan-20-amalan-amalan-dalam-10-hari-terakhir-bulan-ramadhan.html#sthash.7xUqrCFs.dpuf

---

Keutamaan Puasa 6 hari di bulan Syawal

Dari Abu Ayyub al Anshari Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diiringi dengan puasa enam hari pada bulan Syawwal, maka dia seperti puasa sepanjang tahun”. (HR Muslim)

http://almanhaj.or.id/content/2834/slash/0/shahih-dan-dhaif-hadits-puasa-enam-hari-bulan-syawwal/

---

Jangan tinggalkan pengajian dengan cara talaqqi, meskipun sekarang pengajian bisa melalui online media. Talaqqi dari segi bahasa diambil daripada perkataan iaitu pelajar bertemuka atau berhadapan dengan guru.

http://infitahhometuition.com/index.php?option=com_content&view=article&id=100:talaqqi-musyafahah&catid=38:quranic-home-based&Itemid=134

---

Ujian kehidupan itu salah satu cara Allah untuk mengetahui kadar iman hambaNya

Qs Al Baqarah : 214

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

---

Hati hati dengan cinta kita terhadap selain Allah, bisa jadi cinta itu malah justru menghalangi/mengurangi porsi cinta kita kepada Allah dan Rasulullah

Qs Al Baqarah : 165-167

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.

---

Keutamaan shalat tahajud

Qs Al Isra' : 79

Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

---

Keutamaan tilawah Quran adalah menjadikan apa yang kita baca sebagai petunjuk menjalani kehidupan

Qs Al Baqarah : 185

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

---

Keutamaan Ijtihad

Jaminan Rasulullah, baginya pahala di atas ijtihadnya, benar atau salah. Benar mendapat 2 pahala, jika salah mendapat 1 pahala.

---

Bagaimana cara untuk mempertahankan amalan Ramadhan agar tetap ada di dalam keseharian kita ?

1. Motivasi dari dalam diri
2. Komitmen

Baca doa : "Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz-hadaitana wa hablana min ladunka rahmah, innaka antal wahhab"

Artinya : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami & karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu, Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."

https://id-id.facebook.com/permalink.php?story_fbid=274533749264681&id=163074450410612

---

Ujian kehidupan menjadikan tolak ukur Allah mana hambaNya yang paling baik amalnya

Qs Al Mulk : 1-2

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

---

Mau yang belajar Al Quran maupun yang mau mengajarkan Al Quran, 2 2 nya mendapatkan pahala

Hadist : “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Muslim)

---

Allah menyukai orang yang melakukan sesuatu, tidak hanya berdiam diri

Qs At Taubah : 105

Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mumin akan melihat perkerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang kamu kerjakan

---

Kita memiliki banyak masalah itu bukan karena semata orang jahat banyak, tapi juga karena orang-orang baik yang ada hanya diam dan mendiamkan kejahatan terjadi

---

Nasehat : ”ma la yudraku kulluhu la yutraku kulluhu” (jika tidak bisa meraih semuanya jangan tinggalkan semuanya)

http://pondok24.wordpress.com/2008/12/17/golput-haram-dan-dalil-dalilnya/

---

Kesungguhan Rasulullah dalam beribadah

Rasulullah adalah contoh orang yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan shalat Tahajud. Sebagai bukti hingga kaki beliau bengkak. Sebagaimana dijelaskan hadits dari Mughirah bin Syu’bah, bahwa Nabi Shalat hingga kedua kakinya bengkak. Kemudian beliau ditanya, : “Mengapa engkau terlalu memaksakan diri seperti ini, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab : “Tidak bolehkan aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat yang lain ‘Aisyah, ia berkata : Rasulullah apabila shalat malam beliau berdiri hingga kedua kakinya bengkak.” A’isyah bertanya: “Mengapa engkau berbuat seperti ini, padahal allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang”. Maka Nabi menjawab: “Tidak bolehkan aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?” (HR. Bukhari dan Muslim)

http://www.an-najah.net/jalan-islam/fiqh/indahnya-tahajud-rasulullah/

---

Jika kita ingin dinikahi oleh laki laki, permudahlah mas kawinnya

Hadist : "Sesungguhnya wanita yang paling banyak berkahnya adalah wanita yang paling sedikit/murah mas kawinnya. (Hadist Riwayat Ahmad)

---

Yuk menjadikan Rasulullah sebagai teladan, karena beliaulah manusia yang paling mulia

Qs Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

---

3. Istiqomah/Terus menerus dalam beribadah/beramal

---

Qs Al Ashr

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

Keutamaan shalat di masjid/Berjamaah

“Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad)

“Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)

http://rumaysho.com/uncategorized/pergi-dan-pulang-dari-masjid-akan-mendapatkan-ganjaran-pahala-159

---

Mari meneladani sifat Rasulullah yang pemaaf

Rasulullah memaafkan penduduk Thaif yang melempari muka beliau dengan batu-batuan ketika beliau berdakwah. Rasulullah juga memaafkan seorang yang pernah meludahi beliau ketika beliau melewati jalan masuk ke mesjid. Dan, Rasulullah memaafkan orang-orang yang dulunya pernah memusuhi beliau. Sehingga, sifat pemaaf tersebut menjadi bagian dari karakter hidup Rasulullah. Dan maafnya Rasulullah itu juga sampai ke akar-akarnya. Artinya, setelah beliau memaafkan, maka tidak ada lagi perasaan yang tersembunyi dan tersimpan dalam hati beliau, apalagi perasaan dendam sedikitpun.

http://www.khairilanwar.net/read/2013/07/menjadi-pemaaf-dan-dermawan/

---

Contoh Doa Nabi Zakaria yang tidak pernah mengeluh atas ujian yang dialaminya (lama tidak mendapatkan keturunan)

Qs Maryam : 4

Ia berkata: Ya Rabbku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalalu telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku.

---

Di Akhirat nanti, banyak sekali Orang kafir menyesal karena tidak melakukan kebajikan, infaq dll, mereka ingin dikembalikan ke dunia agar bisa melaksanakan ibadah, namun hal tersebut tidak mungkin terjadi, penyesalan yang mereka lakukan sia sia saja, karena di akhirat adalah masanya memanen amal, bukan menanam amal

Qs Al Mukminun : 99-100

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitan.

---

Qs Al Munafiqun : 9-10

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?

---

Simbolisasi makna lebaran untuk sebagian besar masyarakat Jawa adalah ketupat lebaran. Di dalam ketupat ada biji beras yang melebur menjadi satu kesatuan. Lebaran merupakan istilah yang sering dipakai dalam masyarakat kita untuk menyambut hari Raya Idhul Fitri. Lagi-lagi kata ini berasal dari bahasa Jawa. Lebaran akar kata bahasa jawa “Lebar” yang berarti selesai atau sudah berlalu. Maksudnya Ibadah Bulan Ramadhan dengan kewajiban wajibnya puasa sudah selesai tinggalah waktunya masuk bulan syawal.

Bulan syawal inilah dilaksanakan Hari Raya Idhul Fitri atau dalam bahasa Jawanya “Riyaya” atau “Badha”. Riyaya merupakan istilah yang disingkat dari kata “Hari Raya”. Ba’da berasal dari kata Bahasa Arab yaitu ba’da yang berarti setelah, selesai. Maksudnya telah selesai melaksanakan ibadah puasa ramadhan dan tiba di Hari Raya Idhul Fitri. Istilah Lebaran sudah dipakai oleh masyarakat secara Nasional sebagai nama lain dari Hari Raya Idhul Fitri.

Ketupat seperti sudah menjadi makanan ciri khasa lebaran

Ketupat adalah hidangan khas yang berbahan dasar beras yang dibungkus dengan selongsong terbuat dari anyaman daun kelapa (Janur). Makanan ini akan kita temui ketika Lebaran tiba saat umat Islam khususnya di Jawa merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Khususnya di daerah pedesaan masih banyak menyediakan hidangan ketupat. Mungkin sekarang dengan era yang sudah maju ketupat digantikan dengan makanan modern seperti roti, kacang,makanan instan lainnya juga sudah memenuhi meja . Tidak lupa dengan aneka minuman yang merknya sangat beragam. Tentang makanan ketupat ada dari tradisi yang sarat dengan nilai-nilai kebudayaan simbolik. Maka kemudian tidak salah ketika Polri dalam rangka pengamanan Lebaran jug menggunakan istilah “Operasi Ketupat Lebaran”

Asal muasal Ketupat.

Masyarakat Jawa mempercayai Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan Ketupat. Kata “Ketupat” atau kupat berasal dari kata jawa “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan. Sehingga dengan sesama muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan memakan ketupat. Maka kemudian orang yang bertamu ke rumah akan disuguhi ketupat pada hari lebaran dan diharapkan ikut memakannya sebagai pertanda sudah rela dan saling memaafkan. Dalam masyarakat jawa ketupat dihari raya juga dibagikan kepada lingkungannya sanak saudara untuk bisa menikmatinya. Ketupat diantarkan kerumah sebagai lambang silaturahmi dan permohonan maaf. Di hari lebaran orang banyak mengaku salah (mengaku lepat) mungkin karena selama setahun sebelumnya mengaku benar.Bisa dilihat kejadian seperti ini di lingkungan sekitar kita atau dalam lingkup yang lebih besar lagi. Budaya saling berkunjung orang muda mengaku lepat (salah) sebagai orang yang sudah tua juga merasa banyak salah sehingga timbullah interaksi saling memahami dan merasakan kebersamaan. Pangkat jabatan, harta seharusnya tidak boleh menghalangi untuk saling meminta maaf kepada sesama. Hal ini mencerminkan pandangan hidup orang Jawa, bahwa orang harus tepo seliro, unggah-ungguh (tahu tata karma dan sopan santun). Kebenaran mutlak hanya milik Tuhan namun manusia kadang berbuat baik namun juga bisa berbuat salah maka diperlukan sikap saling memahi dan mau saling memaafkan kepada sesama.

Filosofis dalam Ketupat.

Kalau melihat bungkus ketupat yang berwarna kuning dalam bahasa jawa lambang penolak bala. Janur artinya sejatine nur (Cahaya) yang melambangkan kondisi manusia dalam keadaan suci setelah mendapatkan pencerahan (cahaya) selama bulan Ramadhan. Makna Lebaran Ketupat adalah kesucian lahir batin dalam menuju tujuan hidup yang hakiki.

Bentuk Ketupat yang segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer” yang bermakna bahwa kemanapun manusia pasti menuju, pasti kembali kepada Alloh. Kiblat papat lima pancer ini bisa diartikan sebagai empat macam nafsu manusia, yaitu amarah, yaitu nafsu emosional, aluamah atau nafsu memuaskan rasa lapar, supiah yaitu nafsu untuk memiliki sesuatu yang indah dan mutmainah, nafsu untuk memaksakan diri. Jadi dengan memakan ketupat orang disimbolkan sudah mampu menaklukan keempat nafsu tersebut.Ada juga yang memaknai rumitnya anyaman ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari Alloh SWT. Beras dan isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya. Makan kupat enaknya dengan opor ayam yang banyak menggunakan santan. Maka kemudian muncul istilah Jawa lagi “Mangan kupat nganggo santen, Menawi lepat nyuwun pangapunten

http://sejarah.kompasiana.com/2014/07/29/makna-lebaran-dengan-ketupat-677016.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut