27 Agustus 2014

Kajian Parenting Amirah Salon cantik and spa muslimah Bintaro 27 Agustus 2014 Ustadz Irwan Rinadi Berdamai dengan remaja

Event : Kajian Parenting Amirah Salon cantik and spa muslimah Bintaro
Tanggal : 27 Agustus 2014
Pemateri : Ustadz Irwan Rinadi
Tema : Berdamai dengan remaja

10 tanda karakter generasi muda karena akan membuat satu negara hancur
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan anak
2. Ketidak jujuran yang membudaya (kebohongan penipuan dan pencurian)
3. Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada ortu, guru dan figur figur kepemimpinan
4. Pengaruh teman sebaya terhadap tindak kekerasan yang meninggi
5. Meningkatnya kecurigaan dan kebencian
6. Penggunaan bahasa dan kata kata yang memburuk
7. Penurunan etos kerja
8. Menurunnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara
9. Meningginya perilaku merusak diri seperti seks bebas, alkohol, narkoba dan bunuh diri
10. Semakin kaburnya pedoman moral termasuk tidak dapat mengendalikan perilaku buruk atau tidak adanya kesadaran bahwa perbuatan jeleknya salam\h (Thomas Lickona)

Mengapa ortu guru perlu mendisiplinkan remaja ?
1. Untuk membantu anak agar tumbuh mejadi orang dewasa yang bahagia, bertanggung jawab, diterima secara sosial, memiliki perilaku baik dan sukses
2. Ortu guru hanya punya satu pola asuh yang mereka dapatkan dari orang tuanya sehingga anak dapat membaca pola asuh ortunya serta dapat memanipulasinya

Kenyataan
1. Banyak ortu yang berpikir saat remaja melawan dan tidak menuruti ortu, ortu guru berpikir bahwa kehidupan masa depan anak keseluruhan akan berantakan
2. Banyak ortu guru juga mendisiplinkan anak dengan cara marah dan frustasi jadi remaja belajar menyelesaikan masalah dengan marah dan frustasi dari pada bertanggung jawab atas perilakunya

Memahami masing masing agenda
1. Untuk dapat mendisiplinkan remaja secara efektif, ortu guru perlu memahami diri sendiridan juga remajanya
2. Masing masing memiliki agenda yang berbeda
3. Agenda : nilai, harapan, tujuan, menggambarkan apa yang harus dicapai atau diamil dari sikon yang ada
4. Ortu guru berharap dapat mengendalikan remaja
5. Ortu guru khawatir kehilangan kendali terhadap perilaku remaja
6. Remaja menginginkan kurangnya kendali ortu guru dan ortu guru menginginkan lebih banyak kendali tapi merasa tidak berdaya, saya adalah orang tua kamu, jangan pernah lupa

Agenda ortu guru
1. Menanamkan nilai nilai yang dianut ortu agar masuk ke otak anak dan menjadi dewasanya
2. jika tidak tercapai saat anak remaja, ortu merasa ana tidak akan dapat menjadi orang dewasa yang matang
3. Masa remaja masa menguji dan menolak nilai nilai yang akan ditanamkan, konflik muncul
4. Ortu guru ikut turut campur dalam pemilihan teman
5. Ortu guru ingin remajanya dikelilingi oleh teman atau orang orang yang memiliki akhlak baik dan yang sesuai dengan nilai yang dianut ortu
6. Agenda remaja sangat berbeda, mereka hanya mementingkan teman yang cool, cute atau fun

Agenda remaja
1. Kebutuhan untuk ekserimen
2. Kebutuhan otonomi

Komunikasi
1. Jika ortu guru merubah gaya mendisiplinkan anak, ortu guru akan melihat remaja akan berubah
2. Ortu guru dapat meningkatkan iklim positif dengan remaja dengan belajar perasaan remaja dan menjadi lebih empatik

Kebutuhan untuk menjadi bagian tapi tetap menjadi diri sendiri
1. Kebutuhan untuk didengarkan
2. Kebutuhan untuk dianggap
3. Kebutuhan untuk membuat kontribusi
Kebutuhan memberi makna pribadi

Caranya : lakukan refleksi diri saat ortu guru remaja, apa saja yang terjadi, apa yang menyakiti perasaan, seberapa bingung ortu guru saat remaja
Hal ini akan sangat banyak membantu ortu guru untuk merasakan betapa beratnya menjadi remaja

Remaja mengalami banyak kesulitan untuk dapat mengungkapkan perasaannya dengan cara yang paling tepat
Belajar untuk memahami perasaan dan peka terhadap apa yang terjadi pada remaja merupakan satu satunya jalan yang akan membuat remaja mau mendengar ortu gurunya

Negosiasi adalah hasil proses persetujuan sesuatu. hal ini dapat berarti penyelesaian masalah atau memahami satu kesulitan
Negosiasi cocok untuk remaja karena ia anggap dewasa
Proses negosiasi memberikan kesempatan untuk menunjukkan apakah remaja sudah dewasa seperti yang selama ini mereka pikirkan
Banyak yang berpikir jika ortu guru bernegosiasi dengan remaja maka remaja akan seenaknya mengatur ortu gurunya
Negosiasi bukan melepaskan kendali pada remaja
Negosiasi berarti meninggalkan diskusi atau argumen panjang serta meninggalkan perang dengan remaja
Teknik negosiasi mendorong terbentuknya sikap dan perilaku yang lebih baik melalui komunikasi efektif, penyelesaian masalah, memahami perasaan remaja dan penggunaan konsekuensi yang sistematis
Untuk dapat melakukan negosiasi diperlakukan kemampuan mengamati (observasi)

Untuk dapat memahami remaja dan mengurangi konflik, ortu guru perlu mendengar sudut pandang remaja dan dapat juga sebelumnya meminta remaja untuk mendengarkan ortu gurunya
Remaja perlu didengar sebagai orang dewasa muda yang juga memiliki sudut pandang, meski hidupnya di dunia ini belum terlalu lama

Banyak remaja yang perlu tidak diberikan sesuatu yang penting baginya sehingga merasa tidak nyaman sebelumnya mereka memperhatikan usaha ortu untuk mendisiplinkan mereka
Remaja perlu dibuat tidak nyaman sebelum belajar sesuatu

Konsekuensi
1. Remaja umumnya dapat berpikir dan berbicara yang logis tapi emosinya biasanya tidak logis (artinya emosinya menolak)
2. Ini salah satu penyebab negosiasi tidak berjalan dan dibutuhkan konsekuensi
3. Banyak perilaku yang ditampilkan remaja putri pada usia ini bukan menunjukkan pola asuh ortunya yang salah karena mereka sebenarnya tidak ingin melakukannya. hal ini lebih karena gejala penampilan luar dari remaja saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut