28 Juli 2015

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 28 Juli 2015 Ustadzah Lulung ummu mumtaza Belajar menjadi manusia yang mulia

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 28 Juli 2015
Tausiyah : Ustadzah Lulung ummu mumtaza
Tema : Belajar menjadi manusia yang mulia

Pembacaan ayat suci Al Quran
QS Al Hujurat : 13
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

Kalimat yang digunakan pertama kali adalah "Yaa ayyuhannas" : Hai manusia, yang dimaksudkan disini adanya kebutuhan untuk bersosialisasi, sifat yang saling membutuhkan

Inti dari ayat tersebut adalah tingkat ketaqwaan manusia berbeda beda, hanya Allah yang mengetahuinya.

QS Ash Shura : 47-48
Patuhilah seruan Rabbmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu). Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nimat).

Kalimat yang digunakan adalah "Al Insan" : Manusia yang memiliki sifat suka lupa, Untuk menunjuk sisi positif dan negatifnya

QS Al Kahfi : 110
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Rabb-nya.

Kalimat yang digunakan adalah "Basyarun" : Manusia yang memiliki rasa, Untuk menunjukkan sisi asmaninya

Karim : Mulia
Akram : Paling mulia

QS Al A'raf : 27
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman

Kalimat yang digunakan adalah "Bani adam" : Untuk menunjuk asal usulnya sebagai keturunan Adam AS

Pentingnya memilih teman yang shalih :
Hadits Rasulullah SAW, “Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamubisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium ban wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tidak sedap“. (HR.Bukhari & Muslim)

Dakwah itu merangkul bukan memukul, dakwah itu membina bukan menghina, dakwah itu mengajak bukan mengejek

Bagaimana sikap kita menghadapi teman yang memperlakukan dengan baik maupun yang tidak baik ?
Tetap berlakulah baik, bahkan lebih baik dari yang sudah dia lakukan

QS An Nisa : 86
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu

QS Muzzamil : 10
Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik

Bagaimana menyikapi orang orang yang jahil atau usil dengan kita ?
Doakan, tetap berlaku yang baik
QS Al Furqon : 63
Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan

Semoga kita menjadi bidadari surga

Putihnya Bidadari : Allah Ta’ala berfirman, “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58) al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan. Allah juga menyatakan,“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?” Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.” Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?” Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)

http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/cantiknya-bidadari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut