03 April 2009

Kewaspadaan Terhadap Infeksi Menular saat Penyelenggaraan Jenazah

Kewaspadaan Terhadap Infeksi Menular saat Penyelenggaraan Jenazah

Oleh Dr.H Sukiman Rusli Sp.PD Dan Dr.Fifi Maghfirah.

TOPIK BAHASAN:

Konsep preventif menurut alQuran dan Sunnah

Penyakit infeksi menular pada jenazah dan cara penuaran.

Penyakit infeksi menular yang berbahaya

Perlindungan diri agar tidak tertular :

a. Cuci tangan

b. Memakai sarung tangan

c. Memakai masker , kaca mata dan penutup kepala

d. Memakai gaun dan sepatu pelindung

Pencegahan pencemaran :

a. Dekontaminasi

b. Pengelolaan sampah dan limbah

---

KONSEP PREVENTIF

Tujuan:

1. Hidup sehat wal afiat (sehat jasmani , rohani dan spiritual sebagai karunia Allah SWT.)

2. Terbebas dari penyakit (bersih dan steril)

---

Kebersihan:

Kebersihan adalah sebagian dari iman (Hadist)

QS Al Baqarah: 222

Sesungguhnya Allah senang kepada orang- orang yang bertobat dan senang kepada orang yang membersihkan diri

---

a. Tobat menghasilkan kesehatan spriritual

b. Bersih hati menghasilkan kesehatan rohani

c. Bersih lahirlah menghasilkan sehat fisik

QS Al Mudattsir: 4-5

Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan segala macam kekotoran

---

Menyingkapi infeksi menular:

Apabila kalian mendengar adanya wabah disuatu daerah , janganlah kamu mengunjungi daerah itu, tetapi apabila kalian berada di daerah tersebut janganlah kamu meninggalkannya : dalam bahasa modernnya Karantina (Hadist)

---

Konsep preventif terhadap wabah: agar tidak tertular dan tidak menularkan

1. Jangan kontak langsung dengan sumber

2. Wabah harus diisolasi dan di brantas oleh orang yang berada di daerah tersebut.

---

Penyakit infeksi menular pada jenazah dan cara penularannya:

Penyakit infeksi menular: penyakit infeksi yang mudah berpindah dari orang ke orang, baik secara langsung (kontak dan droplet) tau melalui perantara seperti makanan, minuman, serangga, hewan yang dapat menimbulkan gejala berat dan menimbulkan wabah.

Mikroba penyebab infeksi terdapat pada: darah, tinja, air seni, dahak, cairan hidung, ludah, cairan alat kelamin, nanah, keringat, air susu dll.

Cara penularan: kontak langsung, terpercik ke kulit yang tidak utuh/lecet, terpercik ke selaput lender, kontaminasi dengan makanan atau minuman, serangga dan binatang rumah, mencemari lingkungan kemudian berpindah ke manusia.

Penyakit infeksi menular yang berbahaya pada jenazah:

1. Pada cairan jenazah masih ada mikroba hidup

2. Mikroba yang sring sebagai penyebab kematian

Menular secara kontak langsung Contoh penyakit: AIDS, Hepatitis, sepsis, demam tifoid (Tifus), diare, influenza, PMS, herper dan varisela, difteri, pertusis,morbili dan rubella, cacingan, kudisan, SARS, Ebola.

---

AIDS
(Acquired Immuni Deficiency Syndrome)

Penyebab HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
Terdapat pada perilaku amoral : homoseksual, seks bebas, narkoba suntikan.
Menyebankan penurunan imunitas.
Berkembangnya penyakit lain (penyakit oportunistik)
Penderita AIDS: Demam, batuk, sesak nafas, mencret, kurus merana, tinggal kulit pembungkus tulang.

HIV terdapat pada: darah, cairan kelamain, dan cairan tubuh lain.
Kewaspadaan saat penyelenggaraan jenazah ke tubuh : hati hati bekerja pada jenazah dengan pendarahan, jangan sampai terpercik cairan jenazah ke tubuh (kulit yang rusak dan selaput lendir)

---

Hepatitis

Penyakit radang hati dapat akut atau kronik
Radang akut:sakit kuning, radang kronis: pengketuran hati atau kanker(sakit liver)
Penyebab berbahaya : virus hepatitis B dan C
Kewaspadaan: hati hati bekerja pada jenazah dengan pendarahan, jangan sampai terpercik cairan jenazah ke tubuh (kulit yang rusak dan selaput lendir)

---

Sepsis

Penyakit dengan mikroba dalam darah(seluruh mikroba pathogen)
Menimbulkan gejala penyakit berat dan serius
Mudah menimbulkan kegagalan organ dan kematian
Kewapadaan : hati hati bekerja pada jenazah dengan pendarahan, jangan sampai terpercik cairan jenazah ke tubuh (kulit yang rusak dan selaput lendir)

---

Tifoid (Typhus)

Infeksi menular yang disebabkan sarmonella
Menyebabkan demam tinggi, gejala perut dan gangguan kesadaran.
Mudah menimbulkan komplikasi: syok, toksik dan perforasi(bocor usus)
Kewaspadaan: hati hati bekerja pada jenazah dengan pendarahan, jangan sampai terpercik cairan jenazah ke tubuh (kulit yang rusak dan selaput lendir), jangan mencemari lingkungan.

---

Diare

Penyakit berak-berak
Sering disebut muntaber
2 tipe: diare sekretik (berak cair/air, akut , mudah dehidrasi) dan diare disentri (berak dengan lender/darah,mulas , demam dan anemia)
Penyebab: shigela dan amoeba.
Kewaspadaan: Hati hati pada pembersihan dan pembuangan tinja, jangan kontak dengan tinja, jangan mencemari lingkungan, jangan dihinggapi lalat / kontak dengan binatang rumah.

---

Influenza

Penyakit saluran nafas atas hidung dan tenggorokan yang disebabkan virus influenza.
Gejala: demam, pusing, batuk dan nyeri menelan.
Influenza berbahaya: Avian influenza (flu burung)
Menular doplet dan kontak langsung melalui cairan hidung
Kewaspadaan: jangan kontak langsung dengan cairan hidung dan dahak.

---

PMS (Penyakit Menukar Seksual)

Infeksi organ kelamin melalui hubungan seksual

3 PMS Yang sering:

1. Sifilis yang disebabkan treponema. Gejala tukak pada alat kelamin dan menginfeksi organ tubuh lain

2. Gonore dengan gejaka infeksi saluran kemih dan kencing nanah

3. Herpes dengan gejala peradangan dan lesi berupa gelembung yang berisi cairan
Kewaspadaan: jangan kontak dengan cairan kelamin.

---

Herpes dan varicella

1. Herpes zoozter (cacar ular)

2. Sakit kulit dengan lesi bergelembung berisi cairan

3. Nyeri dan teras panas Sebelah tubuh

---

Varicella(cacar air)

sakit kulit dengan lesi bergelembung, tersebar merata.
Kewaspadaan: jangan kontak langsung dengan cairan lesi.

---

Diferti, pertusis, morbili dan rubela

Ke4 penyakit ini menyerang saluran nafas atas
Umumnya penyakit anak-anak
Kewaspadaan: jangan kontak langsung dengan cairan saluran nafas atas

---

Cacingan

4 jenis cacaing yang menyerang manusia: cacing tambang, cacing gelang, cacaing pita, cacing cambuk.
Kewaspadaan: kotoran tinja jangan mencemari lingkungan

---

Kudisan

Sakit kulit dengan peradangan tukak dan bernanah
Kewaspadaan: jangan kontak langsung dengan cairan kudisan.

---

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

Penyakit saluran nafas dan radang paru yang bersifat akut dan berat.
Ditularkan oleh binatang babi
Kewaspadaan: jangan kontak langsung dengan cairan saluran pernafasan.

---

Ebola

Penyakit radang kulit, bergelembung dan melempuh
Meyerang alat- alat tubuh dan mudah mendatangkan kematian.
Belum ada di Negara kita (hanya di afrika)
Kewaspadaan: jangan kontak langsung dengan cairan kulit.

---

PERLINDUNGAN DIRI AGAR TIDAK TERTULAR

Tujuan:

1. Penyelenggara tidak tertular

2. Keluarga dan kerabat takziah terlindungi

3. Tidak mengkontaminasi peralatan rumah, lantai dan lingkungan

---

Kegiatan perlindungan:

1. Cuci tangan

2. Memakai masker , kaca mata dan penutup kepala

3. Memakai gaun dan sepatu

4. Memakai sarung tangan.

---

Cuci tangan

Tujuan: kebersihan dan pencegahan penularan mikroba
Persiapan: air pancuran/ledeng, sabun cuci tangan, lap/tissue, kuku tidak boleh panjang, perhiasan dilepas.

Teknik: tangan dinasahi sampai siku, ambil sabun buat berbusa, dengan busa kemudian saling gosok, bilas, lap.

---

Memakai sarung tangan

Tujuan: cegah kontak
Persiapan: sarung tangan tak tembus air(lateks) panjang sampai siku


Memakai masker, kamacata dan penutup kepala
Tujuan: cegah kontak (mulut, mata dan kepala)
Sebaiknya alat yang telah di design khusus.

---

Memakai gaun dan sepatu pelindung

Tujuan: cegah kontak (badan dan kaki)
Persiapan: gaun tahan air,sepatu harus tinggi dan bahan yang sukar tembus air.

---

Pencegahan pencemaran

Tujuan: agar cairan jenazah tidak mengkontaminasi dan mencemati lingkungan
Kegiatan: dekontaminasi (pada tubuh dan pada peralatan rumah), pengelolaan sampah dan limbah.

---

Dekontaminasi:

Kegiatan membersihkan tubuh dan membuang mikroba yang mengkontaminasi tubuh dan peralatan rumah tangga dengan menggunakan antiseptic/desinfektan

Antiseptic: savlon/hibiscrub, betadine, alcohol 70%, alcohol 70% + gliserin 10% (9:1)

Desinfektan: klorin/hipoklorid, klorin+air, fenol/karbol(Lysol,dettol)

---

Cara dekontaminasi bagian tubuh:

1. Kulit utuh: cukup dicuci bersih dengan sabun

2. Kulit tidak utuh: digunakan antiseptic

3. Mata: segera dicuci bersih dengan air

4. Rongga hidung: bersihkan dan cuci dengan bersih

5. Mulut: segera ludahkan dan cuci dengan air bersih/kumur kumur.

6. Tubuh yang luas: mandi janabat.

---

Cara dekontaminasi perabot rumah tangga:

1. Cairan jenazah banyak: serap dulu dengan Koran , buang ke tempat terjamin

2. Bekas tumpahan (beri desinfektan, serap dengan Koran/tisu)

---

Pengelolaan sampah dan limbah

1. Sampah infeksius (verband, kasa, plester dibakar)

2. Cairan infeksius : tersalurkan ke tempat yang mana tidak mencemari lingkungan bila perlu desinfektan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut