10 Juli 2009

Pengajian Mahagoni Ibu Eetha 9 Juli 2009

Event : Pengajian Mahagoni Ibu Eetha
Tanggal : 9 Juli 2009
Pembicara : Ustadzah Eva
Tema : Menjadi Istri Yang Sholehah

Dalam pandangan islam, keluarga bukanlah sekedar tempat untuk berkumpulnya orang orang yang terkait karena perkawinan maupun keturunan akan tetapi mempunyai fungsi yang demikian luas.

Dalam hadist Rasulullah menyatakan:

" jadikanlah rumah mu tempat tinggal yang menyenangkan, dan janganlah menjadikan nya seperti makan, tempat kembalinya orang orang yang sudah meninggal dunia”

---

Dalam membangun sebuah rumah tangga sakinah maka diperlukan pemahaman yang benar terkait dengan fungsi keluarga. Karena keluarga akan baik dan harmonis bila masing masing pihak menjalankan fungsinya.

Adapun fungsi keluarga antara lain:

1. Fungsi efektif dan reproduktif (kasihs aayng dan keturunan)

2. Fungsi religious (pendidikan keagamaan)

3. Fungsi rekreasi

4. Fungsi protektif

5. Fungsi edukatif

6. Fungsi social

Dalam melaksanakan fungsi fungsi tersebut, islam menerapkan beberapa hal yaitu:

1. Islam memandang [erkawinan sebagai mitsaqon ghaolizon , perjanjian yang kuat yang menurut setiap orang yang terkait didalamnya untuk memenuhi hak dan kewajiban (suami, istri, anak , orangtua dll)

Qs Annisa : 21

“ Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami istri) Dan mereka (istri- istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (perjanjian pernikahan ) dari kamu.

2. Islam memandang rumah tangga sebagai amanah yang harus dijaga. Istri merupakan amanah suami, suami merupakan amanah bagi istri, anak juga amanak dan bukti karunia Allah Swt yang harus dijaga. Sekaligus merupakan ujian dari Allah. Juga sebagai pewaris dan penerus orang tuanya.

3. Islam mendukung setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukannya masing masing. Kepemimpinan masing masing ini bukan untuk di pertentangkan atau merasa lebih tinggi satu sama lain, melainkan perlau dipadukan dan bekerjasama.

4. Islam mengajarkan prinsip adil dalam membina keluarga. Adil berarti meletakkan sungsi keluarga secara memadai. Bukan berarti adil itu selalu sama. Contoh: bukan dikatakan adil ketika anak anak SD diberi uang jajaln sama dengan anak kuliah. Maka adil disini maksudnya adalah sesuai dengan prosinya.

5. Islam memandang keluarga sebagai komponen terkecil kelompok dalam sebuah masyarakat. setiap keluarga harus measakan menjadi bagian dari masyarakat tersebut.

Kesimpulan : bahwa membangun keluarga sakinah harus dalam rangka ketaatan kepada Allah Swt. Jika keluarga menjadi lingkungan yang memberi dampak positif bagi pribadi kita maka tidak menutup kemungkinan Allah membukakan rahmatnya bagi kita semua. Perbaikilah diri kita, penuhilah hak keluarga kita maka niscaya lebih dekat kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut