Pengajian Masjid Daarut tauhid Bintaro Sektor 9 Tanggal 04 Januari 2010

Event : Pengajian Masjid Daarut tauhid Bintaro Sektor 9

Tanggal : 04 Januari 2010

Pembicara : Ustadz Tashil Amani

Tema : Membangun keluarga sakinah

Dalil Dalil :

Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

QS. al-Fath (48) : 4

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: " Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu ".

QS. at-Tahrim (66) : 8

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang mendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.

QS. al-Baqarah (2) : 200

Dan di antara mereka ada orang yang mendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

QS. al-Baqarah (2) : 201

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

QS. at-Taghabun (64) : 14

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

QS. at-Taghabun (64) : 15

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

QS. at-Taghabun (64) : 16

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberi kelapangan sesudah kesempitan.

QS. ath-Thalaq (65) : 7

--

Bahagia itu ukurannya dengan iman, bukan dengan harta

Membina keluarga sakinah itu karena adanya rasa tenang

Apabila kita diberikan pilihan antara harta dan ilmu, maka pilihkan ilmu karena :

1. ilmu akan menjaga kita, sedangkan harta lah yang harus kita jaga

2. ilmu tidak akan habis jika kita sering memberikannya, sedangkan harta lah yang habis jika kita sering memberikannya

Kita bisa tenang dan senang jika kita menggunakan harta kita di jalan Allah .

Perbedaan antara tenang dan senang :

tenang ukurannya dengan hati, karena ada kepuasan batin yang didapat

senang ukurannya dengan hal duniawi, karena ada materi yang didapat

Cara membangun keluarga sakinah :

1. qonaah : mensyukuri apa yang ada dan mencukupkan apa yang ada

2. tahabun : saling mencintai antara suami dan sitri, cinta itu melahirkan kepercayaan, kesetiaan, keberanian. CINTA adalah curahan isi nurani tanpa aib (tidak ada aib yang kita sembunyikan untuk menjaga kesucian perasaan)

3. Taawun : kerjasama. kebahagiaan itu dibangun dengan kebersamaan, gunakan filosofi jari tangan, 1 jari tidak bisa mengangkat apapun, namun kerjasama 5 jari, kita bisa mengangkat apa aja,

4. tafaquh fiddin : rajin menuntut ilmu agama, tidak pernah cukup dengan ilmu agama yang sudah dimiliki, serta di share kepada seluruh anggota keluarga

5. ibtigho mardhotillah : mengharapkan ridho Allah, perlu penyatuan visi dan misi antara suami dan istri.

6. Taubat : Taubat tiada lain salah satu syariat Islam, secara bahasa berarti kembali dari perbuatan menjauhi Allah kepada mendekati Allah SWT.

Taubat nasuha adalah berhenti melakukan dosa yang telah kita lakukan, menyesali dosa yang kerjakan, dan bertekad sunguh-sungguh untuk tidak melakukannya di hari yang mendatang. Manusia wajib bertaubat atas segala dosanya.

"Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman, sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-A'raf: 153)

"Sesungguhnya taubat disisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan, "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang" Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih." (An-Nisa': 17-18)

7. Tawakal :

Tawakal adalah salah satu sebab paling penting dalam mencapai sesuatu yang diinginkan dan menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Barangsiapa mengingkari faktor sebab, tawakalnya tidak berada pada jalan yang benar. Akan tetapi tawakal yang sempurna dicapai dengan tidak bergantung kepada sebab dan memutuskan hubungan hati dengan sebab, sehingga hatinya semata-mata tertuju kepada Allah, sementara keadaan fisiknya kepada sebab.

"Hasbuna Allahu wa ni'ma al-wakil"

(Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung).