25 Juli 2011

Pengajian Mahagoni Park (Tasyakuran di rumah Mbak Tantri Efrina Guntoro dan Heru Adi Nugroho) Tanggal 24 Juli 2011

Event : Pengajian Mahagoni Park (Tasyakuran di rumah Mbak Tantri Efrina Guntoro dan Heru Adi Nugroho)
Tanggal : 24 Juli 2011
Pembicara : Ustadz Elziez Abul Fata
Judul : Persiapan Ramadhan

Hikmah adalah makna yang terkandung dalam amalan fisik atau rahasia yang tersirat dibalik amalan fisik, atau lebih jauh maknanya mengungkap hakikat dari amalan syariat. Syariat adalah amalan zahir, Hakikat adalah intinya. Seperti garam hakikatnya adalah air laut. Jika setiap amalan menyatu antara syariat dan hakikat akan mewujudkan hasil yang menakjubkan. Agar ibadah haji dapat meningkatkan kualitas keimanan seseorang maka hikmah haji ini selayaknya dicermati oleh setiap orang yang menunaikannya.

http://audiohaji.com/blog/?p=64

---

Hikmah ada dua macam, yaitu yang bersifat ilmu dan yang bersifat amal. Yang bersifat ilmu ialah mengetahui kandungan-kandungan segala sesuatu, mengetahui kaitan sebab dan akibat, penciptaan dan perintah, takdir dan syariat. Adapun yang bersifat amal ialah seperti yang dikatakan pengarang Manazilus Sa'irin, yaitu meletakkan sesuatu pada tempat yang semestinya.

http://musa-abdul-jabbar.blogspot.com/2010/11/ilmu-hikmah.html

---

Ciri ciri bersyukur :

1. Mengucapkan Alhamdulillah

2. pengakuan ini adalah nikmat dari Allah

3. menceritakan kenikmatan itu

4. gunakan kenikmatan itu sebagai fasilitas untuk berjihad di jalan Allah

---

Bacaan qs Luqman, qs YUsuf, qs Maryam adalah salah satu bentuk tawasul kepada Allah

Secara bahasa tawasul artinya taqarrub, yaitu mendekatkan diri. Adapun secara Syar’i, tawasul artinya: Menjadikan sesuatu sebagai perantara dalam permohonan kepada Allah agar permohonan itu lebih dikabulkan.

http://abisyakir.wordpress.com/2009/02/22/hukum-melakukan-tawasul/

---

Doa :

“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alad dinika wa ‘ala tho’atika”.

“Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu

---

Tips shalat khusyuk :

1. serasa bertatap muka dengan Allah

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.

(Riwayat Muslim)

http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-2-iman-islam-dan-ihsan/

---

2. Membaca ayat sekaligus mengetahui artinya

---

Adab berdoa :

1. Memulai dengan memuji Allah lalu bershalawat kepada Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, dan juga menutup doanya dengan ini.

2. Senantiasa berdoa kepada Allah baik dalam keadaan lapang maupun dalam kesulitan.

3. Bertawassul kepada Allah Ta’ala dengan salah satu atau semua jenis-jenis tawassul yang disyariatkan, yaitu: Tawassul dengan menggunakan nama-nama dan sifat-sifat Allah, tawassul dengan amalan saleh, dan tawassul dengan perantaraan doa orang saleh yang masih hidup.

4. Tidak memaksakan diri dalam memperindah lafazh (sajak) doa

5. Mengulangi doa sebanyak tiga kali.

6. Menghadap ke arah kiblat.

7. Berwudhu sebelum berdoa, jika memungkinkan.

8. Menangis ketika berdoa karena takut kepada Allah Ta’ala.

9. Jika dia mendoakan orang lain maka hendaknya dia mulai dengan mendoakan dirinya sendiri.

http://al-atsariyyah.com/adab-adab-berdoa.html

---

Doa : ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku)

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/2697-koreksi-doa-lailatul-qadar.html

---

Allah selalu mengetahui apa isi hati kita

Qs Ali IMran : 29

Katakanlah: Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui....

---

KUatkan iman agar kita bisa terhindar dari dosa

Rasulullah Sallallahu Alayhi Wa Sallam bersabda, “Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman. Tidak ada pencuri yang di saat mencuri dalam keadaan beriman. Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.”(Bukhari)

http://sholihin.blogdetik.com/2011/01/06/22-tanda-iman-anda-sedang-lemah/

---

Orang yang masuk surga ada 3 macam, yaitu:

1. Langsung masuk surga tanpa hisab (dihitung kebaikan dan keburukannya)

2. masuk surga setelah dihisab

3. masuk surga setelah diadzab terlebih dahulu di neraka.

http://muslim.or.id/aqidah/masuk-surga-tanpa-hisab.html

---

Doa :

“Ya Allah berikan kepadaku buku amalanku pada tangan kanan dan hisablah aku dengan penghisaban yang mudah.”

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari Engkau memberikan buku amalanku pada tangan kiri atau dari belakang punggungku.”

---

Rasulullah mengancam keras dengan neraka kepada orang yang mempelajari ilmu agama untuk berbangga-bangga. "Barangsiapa menuntut ilmu agama untuk berbangga-bangga di hadapan para Ahli Ilmu atau mengelabuhi orang-orang bodoh atau agar mendapatkan perhatian khalayak, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka." (HR. Tirmidzi)

http://mihandarulistiqamah.blogspot.com/2010/06/orang-yang-bermamfaat-adalah-orang.html

---

Allah sibuk mengurus hamba hambaNya

QS Ar Rahman : 29

Semua yang ada di langit di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.

---

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari berbunyi “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikan (anak tersebut) menjadi Yahudi, atau Nasrani atau Majusi”. Hadis ini sangat terkait dengan konsep pendidikan Islam terhadap anak. Dalam tafsiran sederhana bahwa anak keturunan yang dilahirkan adalah dalam keadaan suci (fitrah), kefitrahannya sang anak sangat ditentukan oleh didikan ayah-ibunya (abawahu)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=193535:tantangan-ekonomi-syariah-&catid=33:artikel-jumat&Itemid=98

---

Keutamaan majelis dzikir

Muhammad bin Hatim bin Maimun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Bahz menuturkan kepada kami. Dia berkata; Wuhaib menuturkan kepada kami. Dia berkata; Suhail menuturkan kepada kami dari ayahnya dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya majelis-majelis dzikir. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat dzikir maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit.” Nabi berkata, “Maka Allah ‘azza wa jalla pun bertanya kepada mereka sedangkan Dia adalah yang paling mengetahui keadaan mereka, ‘Dari mana kalian datang?’. Para malaikat itu menjawab, ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu yang ada di bumi. Mereka mensucikan-Mu (bertasbih), mengagungkan-Mu (bertakbir), mengucapkan tahlil, dan memuji-Mu (bertahmid), serta meminta (berdo’a) kepada-Mu.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang mereka minta kepada-Ku?’. Para malaikat itu menjawab, ‘Mereka meminta kepada-Mu surga-Mu.’ Allah bertanya, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Belum wahai Rabbku.’ Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimana lagi jika mereka benar-benar telah melihat surga-Ku?’. Para malaikat itu berkata, ‘Mereka juga meminta perlindungan kepada-Mu.’ Allah bertanya, ‘Dari apakah mereka meminta perlindungan-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Mereka berlindung dari neraka-Mu, wahai Rabbku’. Maka Allah bertanya, ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Belum, wahai Rabbku.’ Lalu Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimanakah lagi jika mereka telah melihat neraka-Ku.’ Mereka mengatakan, ‘Mereka meminta ampunan kepada-Mu.’ Maka Allah mengatakan, ‘Sungguh Aku telah mengampuni mereka. Dan Aku telah berikan apa yang mereka minta dan Aku lindungi mereka dari apa yang mereka minta untuk berlindung darinya.’.” Nabi bersabda, “Para malaikat itu berkata, ‘Wahai Rabbku, di antara mereka ada si fulan, seorang hamba yang telah banyak melakukan dosa, sesungguhnya dia hanya lewat kemudian duduk bersama mereka.’.” Nabi mengatakan, “Maka Allah berfirman, ‘Dan kepadanya juga Aku akan ampuni. Orang-orang itu adalah sebuah kaum yang teman duduk mereka tidak akan binasa.’.” (HR. Muslim)

http://abumushlih.com/keutamaan-majelis-dzikir.html/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut