13 Februari 2013

Pengajian Kerudung Square Bintaro Tanggal 13 Feb 2013

Event : Pengajian Kerudung Square Bintaro
Tanggal : 13 Feb 2013
Pembicara : Ustadz Sholeh Mahmud
Tema : Ya Rasul Salam Alaik

Terpujilah Rasulullah Muhammad, Allahpun memujinya dalam sebuah hadist qudsi

Muhammad adalah “yang terpuji”. Sebanyak apapun cacian tak mungkin sanggup setitikpun mengotori kesuciannya yang terjaga. Allah yang menjaminnya. Allah mencintainya jauh sebelum kita sanggup memahami alfa-beta cinta, miliaran jarak sebelum kita sanggup mengeja alif-ba-ta semesta. Bahkan bukankah semesta mustahil diciptakan Tuhan jika bukan karena Sang Kekasih? “Laula-ka, laula-ka, mâ khalaqtul aflâk. Jika bukan karena engkau, sungguh jika bukan karena engkau, Muhammad, tak akan Aku ciptakan semesta,” kata Allah dalam sebuah hadits qudsi.

---

Pujian Allah terhadap Nabi Muhammad

QS Al Qalam : 14

Sesungguhnya kamu benar-benar memiliki budi pekerti yang agung

---

Tentang ludah Rasulullah Saw

Diriwayatkan Al Imam Qadhi ‘Iyadh dalam kitab As Syifaa bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati sebuah sumur, lalu para sahabat berkata bahwa air di sumur itu rasanya pahit, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan : “tidak demikian, air di sumur ini rasanya enak dan baunya wangi”, kemudian Rasulullah meminta untuk diambilkan air dari sumur itu, kemudian b...eliau berkumur dengan air itu lalu memuntahkan air itu ke dalam sumur, dan ternyata air itu baunya lebih wangi daripada bau misik, karena telah tercampur dengan air ludah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sungguh segala sesuatu yang tersentuh atau disentuh oleh sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka akan dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala, terlebih lagi jika itu adalah hati yang mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

---

Begitu juga cerita yang dibawakan oleh Abu Usaid dan Sahl bin Sa’d. “Ra­sulullah mendatangi sumur Budh’ah, lalu ber­wudhu’ dari sebuah timba dan me­ngembalikan timbanya ke dalam sumur, dan sekali lagi beliau berkumur dan mem­buang airnya langsung ke dalam sumur serta meludah ke dalamnya dan juga mi­num sebagian dari airnya. Sejak saat itu pada masa Nabi SAW bila ada orang yang terkena penyakit, mereka menya­ran­kan, ‘Sebaiknya mandikanlah dia dari air sumur Budha’ah.’ Setelah si pasien dimandikan, sem­buhlah ia dari sakitnya, seakan-akan se­perti orang yang baru terlepas dari ikatan (sihir).” (Ibnu Sa’ad)

---

Yazid bin Abu Ubaid mengatakan, “Aku melihat bekas sabetan pedang pada kaki Salamah, maka aku bertanya, ‘Hai Abu Muslim, ini bekas luka apa?’ Dia menjawab, ‘Ini adalah bekas luka kena sabetan pedang dalam Perang Khaibar. Saat itu orang-orang mengata­kan: Salamah terluka! Selanjutnya, aku datang kepada Nabi SAW dan beliau meludahi lukaku sebanyak tiga kali, maka sejak itu aku tidak pernah merasa sakit lagi dari bekas lukaku ini hingga seka­rang.” (HR Al-Bukhari).

---

Kisah tentang salah satu sahabat Rasulullah : Menangis dan tertawa bersama Umar

Suatu ketika Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam berkumpul dengan para Sahabatnya, Beliau berkata pada Umar,

“coba ceritakan kepadaku yang membuat aku tertawa dan membuat aku menangis”.

Kemudian Sahabat Umar pun bercerita. ” Dahulu sebelum aku mengenal Islam ,aku membuat patung berhala dari manisan. Lalu aku pun menyembah patung manisan itu.

“Demi lata uzza mannat engkau lah yang mulia, beri aku makanan sebagai rizki darimu” kataku. Waktu itu aku menyembah patung namun perutku sedang lapar. Selesai menyembah berhala aku menuju dapur, tak kudapatkan makanan disana lalu aku kembali keruangan persembahyangan. Tak ada makanan selain tuhan sesembahanku, akhirnya dengan rasa sesal aku memakan tuhanku sendiri yang kusembah sembah sebelumnya. Aku memakan berhala tersebut mulai dari kepalanya, terus tangannya hingga habis tak tersisa.”

Mendengar cerita Umar Rasul tertawa hingga kelihatan gigi grahamnya, Beliaupun bertanya

” Dimana akal kalian waktu Itu ?”

Umar Menjawab “Akal kami memang pintar namun sesembahan kami yang menyesatkan kami”

Lalu Rasul berkata kepada Umar

” Ceritakan kepadaku Hal yang membuat aku menangis”?

Umarpun memulai ceritanya ” Dahulu aku punya seorang anak perempuan, aku ajak anak tersebut kesuatu tempat, Tiba ditempat yang aku tuju, aku mulai menggali sebuah lubang. Setiap kali tanah yang aku gali mengenai bajuku ,maka anak perempuanku membersihkannya.

Dia tidak mengetahui sesungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk menguburnya hidup-hidup, untuk persembahan berhala. Selesai menggali lubang, aku melempar anak perempuanku kedalam lubang. burrr….dia menangis kencang sambil menatap wajahku. Masih terngiang wajah anakku yang masih tidak mengerti apa yang dilakukan ayahnya sendiri dari bawah lubang.

Mendengar cerita itu Meneteslah air mata Rasul. Begitupun dengan Umar menyesali perbuatan Jahiliyyahnya sebelum dia mengenal Islam.

---

Rasulullah mengajarkan pentingnya mendidik anak

Mendidik anak perempuan dan mentarbiyahnya akan menjadi tabir dan penghalang dari api neraka. Diriwayatkan dari Uqbah bin Nafie ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan kemudian ia sabar atas (merawat dan mendidik) mereka serta ia memberi makan dan minum mereka dari apa-apa yang ia dapatkan maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang baginya dari api neraka di hari kiamat.” (HR. Ahmad)

---

Rasulullah mengajarkan pentingnya berbuat baik kepada tetangga

Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian meremehkan sesuatu pun dari amal kebaikan. Jika ia tak mendapatkan sesuatu (untuk berbuat baik), hendaklah ia berwajah ceria terhadap temannya. Apabila kamu membeli daging atau memasak makanan di atas periuk, maka perbanyaknya kuahnya dan berikanlah dari makanan itu untuk tetanggamu. Abu Isa berkata Ini adalah hadits hasan shahih. Dan Syu'bah juga telah meriwayatkannya dari Abu Imran Al Jauni.

---

Rasulullah mengajarkan romantisme dalam berumah tangga : Bersandar di atas dada Istri dan tidur di atas pahanya

Suatu gambaran yang indah, manakala punggung Rasulullah SAW bersandar pada perut “Aisyah, sedangkan kepala beliau berada di dadanya. Ini melukiskan, keserasian, keharmonisan, dan kesatuan jiwa antara suami istri yang saling mencintai.

---

Aisyah Radhiyallahu Anha menuturkan, Nabi Shallallahu Alaihi wa sallam membaca Al-Quran (mengulang hapalan) dan kepala beliau berada dipangkuanku sedangkan aku dalam keadaan haid (HR AL-Bukhari)

---

Allah dan malaikat saja bershalawat kepada Nabi, Kita ? Harus dong

Qs Al Ahzab : 56

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”

---

Rasulullah mengajarkan pentingnya saling memberi hadiah

Hendaknya kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al Bukhari)

---

Rasulullah mengajarkan pentinga adab berteman

Dari Asma’ binti Yazid dia berkata: Rosululloh bersabda: “Bohong itu tidak halal kecuali dalam tiga hal (yaitu) suami pada istrinya agar mendapat ridho istrinya, bohong dalam perang, dan bohong untuk mendamaikan diantara manusia”.

---

Rasulullah mengangkat seorang anak laki laki, namun tidak menempatkan nama beliau sebagai wali dari anak tersebut

Imam Ibnu Katsir berkata, “Sesungguhnya ayat ini turun (untuk menjelaskan) keadaan Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebelum diangkat sebagai Nabi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkatnya sebagai anak, sampai-sampai dia dipanggil “Zaid bin Muhammad” (Zaid putranya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Allah Ta’ala ingin memutuskan pengangkatan anak ini dan penisbatannya (kepada selain ayah kandungnya) dalam ayat ini, sebagaimana juga firman-Nya di pertengahan surah al-Ahzaab,

Qs Al Ahzab : 40

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”

---

Rasulullah mengajarkan pentingnya bersyukur melalui shalat malam

Al-Mughirah bin Syu'bah Radhiallahu'anhu berkata: "Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berdiri (sholat pada waktu malam) sehingga kedua kaki beliau bengkak. Maka beliau ditanya; Bukankah Allah telah mengampunimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang? Beliau menjawab: Apakah tidak sepatutnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur"
(HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut