11 Juli 2013

Pengajian Square Atelier Tanggal 10 Juli 2013

Event : Pengajian Square Atelier
Tanggal : 10 Juli 2013
Pembicara : Ustadz Ahmad Bahir Ghozali
Tema : Puasa berkualitas

Pembacaan ayat suci Al Quran

Qs Al baqarah : 183-184

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

---

Kokohkan iman, karena iman yang kokok itu laksana pohon yang kuat

Qs Ibrahim : 24-25

Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

---

Kita sering mengutamakan nikmat iman, islam, namun sering melupakan adanya nikmat ihsan

Dalam Islam terdapat landasan-landasan yang wajib difahami, karena landasan ini yang menjadi ‘ruh’ dari seluruh kegiatan berislam. Islam mengajarkan bahwa sedikitnya terdapat 3 landasan utama yang harus difahami dan dimaknai secara mendalam kemudian diimplementasikan dengan sebaik-baiknya. Makna berislam akan tidak sempurna ketika ketiga landasan ini tidak tersinkronisasi dan termaksimalkan dengan baik. Tiga landasan tersebut adalah rukun iman, rukun islam, dan rukun ihsan.

---

Jadi, Apa itu ihsan ?

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

---

Jika kita ingin berbicara kepada Allah, berdo’alah/sholatlah. Dan jika kita ingin mendengar Allah maka bacalah Alquran

---

“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi)

---

Allah itu dekat sekali dengan kita

Qs Qaf : 16

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya,

---

Umat muslim membedakan puasanya dengan ajaran yahudi dan nasrani dengan cara sahur

Dari Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbedaan antara puasa kita (umat Islam) dan puasa ahlul kitab terletak pada makan sahur.” At Turbasyti mengatakan, “Perbedaan makan sahur kaum muslimin dengan ahlul kitab adalah Allah Ta’ala membolehkan pada umat Islam untuk makan sahur hingga shubuh, yang sebelumnya hal ini dilarang pula di awal-awal Islam. Bagi ahli kitab dan di masa awal Islam, jika telah tertidur, (ketika bangun) tidak diperkenankan lagi untuk makan sahur. Perbedaan puasa umat Islam (saat ini) yang menyelisihi ahli kitab patut disyukuri karena sungguh ini adalah suatu nikmat.”

---

maa yudriku kulluhu, laa yudriku kulluhu, apa yang tidak bisa diambil semuanya, jangan tinggalkan semuanya

---

Bagaimana menggapai ramadhan yang berkualitas ?

1. Menyempurnakan shalat

2. Mengharap ridho Allah

Keutamaan niat

Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “ (Riwayat Turmuzi)

---

”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

---

3. Tarawih dan sedekah

“Barangsiapa yang melaksanakan sholat malam (di bulan Ramadhan) bersama imam sampai selesai, maka dia dicatat telah menegakkan sholat satu malam penuh”. (HR. Ahmad)

4. Memberi buka puasa

“Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala yang semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun.” (HR. At Tirmidzi)

Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.

---

Sekarang ini, ketika hidup, kita sering berbohong, namun saat pemeriksaan amalan, tidak akan bisa berbohong lagi karena saksinya adalah anggota tubuh kita

Qs Yassin : 65

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

---

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Al-Ihya Ulumuddin telah membagi puasa kedalam 3 tingkatan

1. Puasanya orang awam (Shaum al-'umum): Menahan diri dari perkara-perkara yg membatalkan puasa seperti makan dan minum.

2. Puasanya orang khusus (Shaum al-khusus): Selain menahan diri dari perkara yg membatalkan puasa juga turut berpuasa dari panca indra dan seluruh anggota badan dari segala bentuk dosa.

3. Puasanya orang istimewah, super khusus (Shaum khusus al-khusus): Selain menahan diri dari perkara yg membatalkan puasa dan juga berpuasa dari panca indra dan seluruh anggota badan dari segala bentuk dosa juga turut berpuasa 'hati nurani' yaitu tidak memikirkan soal keduniaan.

---

5. Memperbanyak bacaan Al Quran

---

Mari mengambil hikmah dari kisah kehidupan Rasulullah

Suatu saat Rasulullah SAW mengimami salat isya. Tiap kali menggerakkan badannya untuk sujud atau rukuk, terdengar bunyi kletak-kletik seperti tulang-tulangnya berkeretakan. Para makmum cemas, menyangka beliau sedang sakit keras. Maka, seusai salat, Umar bin Khatthab bertanya, ''Apakah engkau sakit wahai kekasih Allah? Tidak, aku sehat walafiat,sahut Nabi. Tapi mengapa tiap kali kau gerakkan tubuhmu, tulang-tulangmu berkeretakan. Pasti engkau sakit. Tidak, aku segar bugar, masih jawab Nabi. Namun, lantaran para sahabat kelihatan makin khawatir, beliau lantas membuka jubahnya. Tampak oleh para sahabat, Nabi mengikat perutnya yang kempes dengan selempang kain yang diisi batu-batu kecil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu itulah yang mengeluarkan bunyi kletak-kletik. Umar memekik, Ya Rasul, alangkah hina kami dalam pandanganmu. Apakah kau kira jika kau katakan lapar, kami tidak bersedia menyuguhkan makanan bagimu? Rasul menggeleng seraya tersenyum. Lalu, Umar, aku tahu kalian para sahabat sangat mencintaiku. Tapi di mana akan kuletakkan mukaku di hadapan Allah, apabila sebagai pemimpin justru aku membikin berat orang-orang yang kupimpin? ujarnya. Biarlah aku lapar, supaya manusia di belakangku tidak terlalu serakah sampai menyebabkan orang lain kelaparan, lanjut Nabi SAW.

---

Sifat dermawan Rasulullah

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kondisi beliau paling dermawan adalah di bulan Ramadhan di saat bertemu Jibril ‘Alaihis salam, di mana Jibril ‘alaihis salam sering bertemu beliau pada setiap malam dari bulan Ramadhan, lalu Jibril mengajarkannya al-Qur`an, dan sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia paling (cepat) dermawan dengan kebaikan daripada angin yang berhembus." (HR Bukhori)

---

6. Umroh di bulan Ramadhan

Dari Ibnu abbas r.hum.a meriwayatkan bahwa Ummu Salaim r.ha pernah datang kepada rasulullah saw, dan berkata: "Ya rasulullah (suamiku) Abu Thalhah dan puteranya telah pergi menunaikan haji dan meninggalkan aku di rumah."Rasulullah saw, menjawab "Wahai Umu Sulaim, melakukan satu umrah di dalambulan Ramadhan adalah sama ganjarannya dengan haji yang dilakukan bersamaku."

---

7. I'tikaf di 10 hari terakhir

“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri Beliau beri’tikaf setelah kepergian beliau.” (HR. Al-Bukhari)

---

8. Memperbanyak doa, dzikir, istighfar

---

Rasulullah Saw. bersabda, "Tiga orang yang doanya pasti dikabulkan adalah doa orang yang teraniaya, doa orang dalam perjalanan dan doa orangtua untuk anaknya." (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

---

Sesungguhnya Allah akan menolong orang-orang yang gemar menolong saudaranya. Mudahkan pula urusan orang lain, niscaya Allah akan memudahkan urusan kita.

---

Riya’ adalah lawan dari ikhlas, menampakkan ibadah dengan niat mencari pandangan manusia, sehingga pelakunya akan dipuji, dan dia mengkarapkan pujian dan pengagungan dan takut kehilangan hal itu. Sum’ah adalah beramal agar didengar orang. Sedangkan ujub merupakan sahabat riya’. Ibnu Taimiyah menerangkan perbedaan keduanya. “Riya adalah perbuatan syirik dengan sebab makhluk, sedangkan ujub adalah perbuatan syirik dengan sebab diri sendiri.”

---

Khatam quran jangan terlalu buru buru, sesuai dengan hadist Rasulullah

“Bacalah (khatamkanlah) Al Quran setiap sebulan sekali.” Aku menyatakan, “Aku mampu melakukan lebih banyak dari itu.” Beliau pun terus menguranginya sehingga menjadi tiga hari.” (HR Bukhori)

---

Wanita boleh beri'tikaf di masjid, asal mendapat ijin suami dan keluarganya, Inilah i'tikaf yang dilaksanakan istri Rasulullah

“Bahwasanya Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam hendak beri’tikaf. Maka ketika beliau beranjak ke tempat yang hendak dijadikan beri’tikaf di sana sudah ada beberapa kemah, yaitu kemah Aisyah, kemah Hafshah, dan kemah Zainab.”

---

“Riyadhah 40 Hari”

”Sesiapa yang berjalan menuju Allah, Allah akan berlari menuju dia. Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat kepadanya”.

Jaga Shalat Tahajjud 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat.

Jaga Shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. (Khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah, di masjid, lengkap dengan qabliyah dan ba’diyahnya. Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sebagai tanda kita datang sebelom waktunya azan/pra-ontime).

Jaga Waaqi’ah sesudah shubuh atau sesudah ashar (boleh pilih).

Jaga Shalat dhuha 6 Rakaat. Yang kuat, 12 rakaat.

Baca zikir usai shalat, plus yaa fattaah yaa rozzaaq 11x, plus ayat kursi, plus qulhu 3x. Ini setiap usai shalat.

Khusus usai shalat shubuh dan ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah al Hasyr.

Jaga setiap hari membaca 300x laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Boleh 100x. Dan boleh dibagi-bagi di 5 waktu shalat.

Jaga setiap hari baca Istighfar 100x.

Jaga setiap hari baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil ‘adzhiem 100x pagi dan 100x sore. (Boleh habis dhuha dan habis ashar/jelang maghrib).

Jaga setiap hari baca Yaasiin (bebas waktunya kapan saja, yang penting 1 hari 1x).

Tutup malam dengan shalat sunnah 2 rakaat; baca Qulyaa di rakaat pertama, Qulhu di rakaat kedua. Setelahnya baca salah satu dari as Sajdah, Tabaarok, atau ar Rohmaan.

Jaga ini selama 40 hari. Berjuang ya. Terutama shalat tepat waktu, di masjid, plus qabliyah ba’diyahnya. Barengi dengan Puasa Daud supaya enteng.
Semoga Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut