23 Maret 2014

Pengajian Hijabersmom community Banten Tanggal 22 Maret 2014 Pembicara Ustadz Sukeri Abdillah

Event : Pengajian Hijabersmom community Banten
Tanggal : 22 Maret 2014
Pembicara : Ustadz Sukeri Abdillah
Tema : Pilar pilar rumah tangga syurgawi

Untuk membentuk pilar rumah tangga syurgawi, siapa yang harus melaksanakannya ? Istri? Suami? Anak? ... Jawabnya adalah Ibda bifahsihi, mulai dari diri sendiri, mulai dari saya sendiri

Bagaimana caranya ?

1. Quwwatul aqidah : Memiliki akidah yang kuat

Akidah dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu akidah.

Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata al-'aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang berarti mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah (terminologi): 'akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya

http://id.wikipedia.org/wiki/Aqidah

---

Hal apa yang menjadi puncak tujuan kita ? Pertemuan dengan Allah

QS. Al-Kahfi: 110

Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.

---

Munculkan rasa khauf terhadap Allah

QS Ar Rahman : 46-48

Dan bagi orang yang takut saat menghadap Rabbnya ada dua surga. Maka nimat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.

---

Balasan untuk orang yang beriman dan beramal sholeh adalah surga

QS Al Bayyinah : 7-8

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.

---

Jauhkan keluarga kita dari prakter riba

Riba ada tujuh puluh tiga tingkatan. Yang paling ringan adalah seperti seseorang yang menzinai ibunya. HR. Al-Hakim

---

Nafi' r.a. berkata, "Pada suatu ketika Abdullah bin Umar r.huma. bersama pelayannya bepergian ke luar kota Madinah. Pada saat makan, mereka berhenti di suatu tempat untuk makan. Pelayan tersebut menghamparkan alas makan, kemudian mereka duduk, kemudian mereka makan.

Ketika itu, seorang penggembala kambing yang sedang menggembala lewat di tempat itu dan mengucapkan salam. Abdullah bin Umar r.huma. pun menawarinya untuk makan bersama-sama. Ia menjawab, "Aku sedang berpuasa.". Abdullah bin Umar r.huma. berkata, "Bagaimana engkau berpuasa pada siang hari yang sangat terik ini, lagi pula di tengah sahara.

Iman Seorang Penggembala Kambing

la menjawab sambil menyebutkan ayat Al-Qur'an, "Aku ingin menerima pahala dari hari-hariku yang telah lalu" :

"Kepada mereka dikatakan: Makan dan minumlah dengan lezat, disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.".
(Al-Haqqah: 24)

Setelah itu Abdullah bin Umar r.huma. menguji, "Kami ingin membeli seekor kambing, beritahukanlah kepada kami berapa harganya, dan terirnalah uang dari kami. Kami mau menyembelihnya, dan engkau akan kami beri dagingnya, sehingga bisa bermanfaat pada waktu berbuka puasa".

la berkata, "ini bukan kambing-kambing saya. Saya hanyalah hamba sahaya, ini kambing tuan saya". Abdullah bin Umar r.huma berkata, "tuanmu tidak akan mengetahuinya, katakan saja bahwa kambing yang tidak ada itu telah dimakan serigala".

Penggembala itu melihat ke arah langit dan berkata, "Lalu bagaimana dengan Alloh Yang Melihat kita setiap saat ?".

Abdullah bin Umar sangat senang dengan jawaban tersebut. Dan ia berkata kepada dirinya sendiri berulang kali dengan penuh kegembiraan perkataan penggembala yang sederhana itu, "Bagaimana dengan Alloh Yang menguasai kita setiap saat?".

Setelah peristiwa tersebut Abdullah bin Umar pulang ke kota dan menemui pemilik hamba sahaya beserta kambing-kambing itu untuk membeli kambing sekaligus hamba sahayanya dan memerdekakannya.

Kemudian Abdullah bin Umar memberikan kambing-kambing itu kepada hamba sahaya tersebut. (Durrul Mantsur).

Beginilah keadaan para penggembala pada waktu itu, mereka selalu berfikir bahwa Allah melihat mereka setiap saat.

http://teguhtriatmojo.blogspot.com/2012/08/iman-seorang-penggembala-kambing.html

---

2. Quwwatul ibadah : Ibadah yang mantap

Jalankan shalat tepat waktu

QS An Nisa : 103

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman

---

7 Aspek doa diantara 2 sujud yang sangat lengkap :

Ya Allah, (dalam sebuah riwayat): “Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku dan berilah rizki kepadaku.”(Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, dishahihkan dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).

---

Apabila kita melihat sesuatu kemudian memancing reaksi emosional kita khususnya jika :

1. Melihat hal yang tidak disukai, ucapkan Subhanallah

2. Melihat hal yang disukai, Ucapkan MasyaAllah

3. Melihat hal yang tidak di sukai secara berulang ulang, ucapkan : Qodarallahu wa ma sya'a faal" artinya "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakanNya"

---

Ayo semangat memakmurkan masjid

Qs At Taubah : 18

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk

---

Hormati suami sesuai dengan tuntunan ajaran agama

Qs Al Baqarah : 228

Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan lebih daripada istrinya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana

---

Pertahankan rumah tangga, jangan mudah bercerai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut