Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 3 Feb 2015
Pembicara : Ahensa, Rumah Klasik Masyarakat Indonesia
Tema : Cara sehat dengan herbal
Hadist : Setiap penyakit ada obatnya, bila diberi obat, maka akan sembuh dengan izin Allah “ (HR Muslim)
---
Perintah dan larangan yang baik untuk kesehatan : Makan, minim namun jangan berlebihan
QS Al A'raf : 31
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih lebihan, sesungguhnya Allah tidak menykai orang orang yang berlebih-lebihan
---
Ibnul Qoyim Al-Jauziyyah berkata dalam Zadul Ma’ad, Penyakit ada 2 macam :
A. Penyakit Qolbu
Penyakit Qolbu ada 2 macam :
1. Subhat
Hadist : Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar (syubhat) yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Siapa saja yang menjaga diri dari syubhat maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Siapa saja yang jatuh ke dalam syubhat maka ia hampir terjatuh pada yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar hima (daerah terlarang); hampir-hampir ia (terjatuh) menggembala di dalamnya. Ingatlah, setiap raja memiliki hima. Ingatlah, hima Allah adalah apa-apa yang Dia haramkan, dan ingatlah di dalam tubuh ada sekerat daging, jika ia baik, seluruh tubuhpun baik dan jika ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ingatlah itu adalah kalbu (HR al-Bukhari)
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/12/06/menjauhi-)syubhat/
2. Syahwat
Solusi untuk menahan syahwat :
Hadist : Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang memiliki kemampuan, hendaknya segera menikah. Barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena itu bisa menjadi tameng/kebiri baginya” (HR. Bukhari)
---
B. Penyakit Badan
---
1. Menjaga sehat
2. Tidak marah (Menjaga emosi)
3. Mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuh, Mengeluarkan darah yang bergejolak dengan bekam
---
pola waktu tidur yang sangat baik, adalah pola waktu tidur yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau suka tidur malam lebih awal biasanya sesudah waktu isya, kemudian bangun tengah malam tepatnya 2/3 malam untuk melakukan Shalat Tahajud, dan ketika siang, beliau suka tidur siang sesudah dzuhur antara 15-30 menit. Pola tidur ini sangat baik sekali bagi kesehatan baik untuk kesehatan fisik maupun psikis.
http://sawfadise.blogspot.com/2013/05/waktu-waktu-yang-baik-dan-buruk-untuk.html
---
“Suruhlah anak-anakmu melakukan shalat di waktu dia berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kalau sudah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka (maksudnya antara anak laki-laki dan perempuan)”. (HR. Abu Daud)
---
Perhatikanlah hal-hal berikut dalam panduan memukul anak yang sifatnya untuk mengingatkan shalat :
- Pukulan adalah sarana untuk mendidik, sebagaimana fungsi penggunaan garam untuk makanan, maka hendaknya sedikit saja supaya tidak menghilangkan fungsinya.
- Pukulan tidak keras dan tidak menyakitkan.
- Jangan memukul dalam kondisi sangat marah karena dikhawatirkan akan mencelakakan anak.
- Menghidari anggota badan yang sensitif seperti kepala, wajah, dada dan perut.
- Tidak memukul lebih dari tiga kali apabila anak belum baligh.
- Hendaklah engkau yang melakukannya (pukulan itu) sendiri, dan jangan diwakilkan ke orang lain.
- Termasuk kesalahan adalah tidak memberikan hukuman setelah memberikan ancaman. Misalnya seorang ayah brkata kepada anaknya:'Apabila engkau melakukan kesalahan ini lagi nanti akan saya pukul'. Ternyata ketika dia melakukan kesalahan itu ayahnya tidak memukulnya.
- Hendaklah melupakan secara langsung apa yang berkaitan dengan dosanya setelah dilakukan hukuman.
- Jangan memaksa anak secara langsung untuk meminta maaf setelah diberikan hukuman karena hal itu adalah penghinaan baginya.
- Sebagaimana wajib untuk tidak meminta anak agar tidak menangis setelah diberikan hukuman karena mungkin saja dia menangis karena merasakan sakit dengan hukuman tersebut.
http://www.alsofwah.or.id/cetakhadits.php?id=247
---
Kesehatan merupakan kerajaan yang tersembunyi, mahkota bagi orang" yang sehat, yang tdk dapat di lihat ke cuali bagi orang yang sakit
---
Al-Imam Al-Qurthubi berkata didalam Tafsirnya : mengobati orang yang sakit itu, dilakukan dengan dua cara, yaitu : yang sebagian Dawaa’ dan yang sebagian Himyah. Jika keduanya bersatu, maka Anda seperti telah membebaskan orang yang sakit dari sakitnya dan sehat seperti sediakala (bi’idznillah). dan jika tidak, maka menjaga Al-Himyah adalah yang lebih utama. Dikarenakan tidak bermanfaat Dawaa’ apabila bersamaan dengan meninggalkan Himyah. Dan sungguh sangat bermanfaat Al-Himyah walaupun bersamaan dengan meninggalkan Dawaa’. Rosululloh Shalallohu ‘Alaihi Wassalam bersabda : “Pokok seluruh Dawaa’ adalah Al-Himyah” Dan ma’nanya – Wallahu A’lam – adalah dengannya (yakni Al-Himyah) maka tidak membutuhkan lagi obat-obatan.
---
Adapun tentang penyakit badan Allah Subhanahu wata’ala berfirman, yang artinya :
“Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit” (An-Nur : 61)
Allah menyebutkan tentang penyakit jasmani dalam haji, puasa, dan wudhu, hal ini merupakan suatu rahasia yang menakjubkan. Allah juga menjelaskan kepada kita tentang keagungan al-Qur’an. Dan cukuplah al-Qur’an menjadi tuntunan bagi orang yang memahaminya dan menggunakan akalnya.
---
Adapun thibunnabawi, bukanlah pengobatan tatjribah, pengobatan qiyas, pengobatan pengalaman & bukan pula pengobatan penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar