07 November 2015

Majelis Ilmu Sabtu Dhuha 7 Nov 2015 Habib Luthfi Bin Muhammad Haddad Bulughul Maram, Bab Rasulullah sebagai pemimpin keluarga yang harmonis

Event : Majelis Ilmu Sabtu Dhuha
Tanggal : 7 Nov 2015
Pemateri : Habib Luthfi Bin Muhammad Haddad
Tema : Bulughul Maram, Bab Rasulullah sebagai pemimpin keluarga yang harmonis

Jangan sampai suami, anak anak, saudara, istri, keluarga, harta, usaha menjadikan kita lalai kepada Allah dan RasulNya
Qs At taubah : 24
Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Setiap kita kalau ditanya pasti mau masuk surga, namun ternyata ada segolongan orang yang enggan masuk surga, siapakah mereka? Orang yang tidak mau taat dan durhaka kepada Rasulullah :
Setiap umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan. Mereka (para sahabat) bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang yang enggan masuk surga itu? beliau menjawab, Siapa yang mentaatiku ia masuk surga dan siapa yang mendurhakaiku suggu ia telah enggan masuk surga. (HR. Al-Bukhari)

Jangan ragu untuk mengajak anggota keluarga, teman, tetangga untuk mengikuti majelis dzikir, Karena ini adalah sarana untuk menambah ilmu dan mendekatkan diri ke surga :
Jika kalian melewati taman-taman surga, makan dan minumlah di dalamnya. Para Sahabat bertanya, Apakah taman surga itu, wahai Rasulullah? Jawab beliau, Halaqah-halaqah (majelis-majelis) ddzikir. (HR at-Tirmidzi)

Ketika tasyahud akhir, jangan lupa panjatkan doa ini :
Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzabil qobri, wa ‘adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal
(Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad Dajjal]).(HR. Muslim)

Jika mengalami permasalahan kehidupan/ingin meminta pendapat mengenai persoalan kehidupan, konsultasikan/minta pentunjuk/pendapat ulama karena :
Ulama adalah pewaris para nabi. (HR At-Tirmidzi)

Jika memilih kepala daerah, pilihlah yang seaqidah, baik calon pemimpinnya maupun wakilnya

Sebagai kaum ibu harus membekali diri dengan ilmu agar mampu mendidik anak dengan baik dan benar karena Ibu adalah madrasah bagi anaknya

Bapak bapak harus menjadi pemimpin yang baik dan benar seperti yang dicontohkan Rasulullah :
Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memimpin manusia akan bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya, dan dia bertanggung jawab atas harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya (HR Muslim)

Rasulullah pribadi yang mau menerima masukan, ketika QS Abasa turun, itu adalah bentuk teguran Allah terhadap sikap Rasulullah
asbabun nuzul surah alqur’an Abasa 1-10
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
2. karena telah datang seorang buta kepadanya *.
3. tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
4. atau Dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup **,
6. Maka kamu melayaninya.
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau Dia tidak membersihkan diri (beriman).
8. dan Adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
9. sedang ia takut kepada (Allah),
10. Maka kamu mengabaikannya.
* Orang buta itu bernama Abdullah bin Ummi Maktum. Dia datang kepada Rasulullah meminta ajaran-ajaran tentang Islam; lalu Rasulullah bermuka masam dan berpaling daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam. Maka turunlah surat ini sebagi teguran kepada Rasulullah
** Yaitu pembesar-pembesar Quraisy yang sedang dihadapi Rasulullah yang diharapkannya dapat masuk Islam.

Hal hal yang dicontohkan Rasulullah adalah :
1. Ketegasan
2. Ketawadhuan
3. Kasih sayang
QS Al Fath : 29
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mumin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Rasulullah mengajarkan kita untuk bersikap baik kepada tetangga
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya” (Muttafaq ‘alaih)

“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”
http://muslimah.or.id/765-apa-makna-wanita-diciptakan-dari-tulang-rusuk-yang-paling-bengkok.html

Bagaimana jika melihat ada kemunkaran yang terjadi di sekitar lingkungan kita?
Dari Abi Sa’id Al Khudlari radhiyallahu'anhu dia berkata : Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa diantara kamu yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lidahnya, jika tidak mampu maka dengan hatinya dan itulah (mengubah kemungkaran dengan hati) selemah-lemah iman (HR Muslim)
- Ubah dengan tangan maksudnya kekuasaan/kebijakan
- Ubah dengan lidah maksudnya dakwah/anjuran/nasehat
- Ubah dengan hati maksudnya doakan agar pelakunya bertaubat/dapat hidayah

Banyak diantara kita yang jarang mengucapkan salam, bahkan pengucapannya cenderung kepada orang yang dikenal saja, padahal di dalam Islam, salam adalah cara untuk mendekatkan manusia yang satu dengan yang lain karena mengandung unsur doa :
Sebarkanlah salam di antara kalian (HR Muslim)

Ada etika atau aturan dalam memberikan salam. Menurut sunnah, orang yang naik kendaraan memberi salam terlebih dulu kepada orang yang berjalan kaki. Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk. Orang yang lebih muda memberi salam kepada yang lebih tua. Dan sekelompok orang yang berjumlah sedikit memberi salam kepada kelompok orang yang jumlahnya lebih banyak. Demikianlah yang disebutkan di dalam sunnah. Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda “Orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan, orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk, dan orang yang sedikit memberi salam kepada orang yang banyak.” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut