23 November 2015

Pengajian Hijabersmom Community 21 November 2015 Ustadzah Halimah Alaydrus Jalan suci menjadi bidadari bumi

Event : Pengajian Hijabersmom Community
Tanggal : 21 November 2015
Pemateri : Ustadzah Halimah Alaydrus
Tema : Jalan suci menjadi bidadari bumi

Semoga kita semua menjadi penghuni surga, Bagaimana kah penggambaran penghuni surga seperti yang dituliskan dalam QS Waqiah : 35-37
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya

Dari Al Hasan, ada seorang sepuh datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Seorang nenek tua pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nenek itu pun berkata, “Wahai Rasulullah, berdo’alah pada Allah agar Dia memasukkanku dalam surga.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Wahai Ummu Fulan, Surga tak mungkin dimasuki oleh nenek tua.” Nenek tua itu pun pergi sambil menangis. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Kabarilah dia bahwa surga tidaklah mungkin dimasuki dia sedangkan ia dalam keadaan tua. Karena Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqi’ah: 35-37) (HR. Tirmidzi)

Perbedaan kemuliaan wanita di dunia dan bidadari surga

Dalam hadits diceritakan bahwa suatu saat Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: ”Ya Rasulullah beritakanlah kepada kami, mana yang lebih utama di surga, wanita di dunia ataukah bidadari surga?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Wanita-wanita di dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang tampak dari apa yang tidak terlihat” Ummu Salamah kemudian bertanya “Mengapa wanita-wanita shalihah lebih utama daripada bidadari?” Beliau menjawab “Karena shalat mereka, puasa, dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya dari emas. Mereka lalu berkata “Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Maka berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya” (HR. At-Thabrani)

Gambaran mengenai wajah wajah manusia di padang mahsyar berdasarkan amal mereka digambarkan di Qs Ali Imran : 105-107
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.

Bagaimana cara menjadi Bidadari Bumi ? Harus memiliki Kecantikan :
1. Spiritual
- Hati
- Hubungan dengan Allah, Rasulullah
2. Ritual
- Ibadah
3. Sosial
- Berbuat baik tidak hanya untuk diri sendiri melainkan orang lain
QS Al Isra : 7
Barang siapa berbuat baik, sesungguhnya kebaikan itu untuk dirinya sendiri, dan jika berbuat jahat maka kejahatan itu untuk dirinya sendiri
4. Moral
- Etika
- Adab

Gambaran mengenai hati manusia seperti sebuah teko itu akan selalu mencurahkan isinya pada cangkir. Bila isinya air putih, maka akan keluar air putih

Ada 2 cara untuk menetapkan air 2 kulah :
A. Dengan menetapkan atau melihat ukuran wadah air.
Perinciannya adalah sebagai berikut :
1. Apabila wadah yang digunakan adalah wadah berbentuk persegi empat, maka panjang, lebar dan kedalaman wadah tersebut adalah 1 seperempat dziro’.
2. Apabila wadah yang digunakan adalah wadah berbentuk persegi tiga, maka panjang ketiga sisinya adalah 2 setengah dziro’ dan kedalamannya 2 dziro’.
3. Apabila wadah yang digunakan berupa wadah berbentuk lingkaran, maka lebarnya adalah 1 dziro’ dan kedalamannya 2 setengah dziro’.
( 1 Dziro’ = 48 cm )
B. Dengan menetapkan atau melihat isinya.
Terdapat perbedaan diantara ulama’ kontemporer mengenai kadar air 2 kulah :
1. Versi keterangan dalam kitab Fathul Qodir karya KH M Makshum Ali, volume air 2 kulah adalah 174,58 liter
2. Menurut keterangan dalam kitab Ghoyatul Muna Syarah Safinatun Naja karya Syaikh Muhammad bin Ali bin Muhammad Ba ‘Athiyyah Ad-Du’ani, volume air 2 kulah adalah 216 liter.
3. Menurut keterangan dalam kitab At-taqrirot As-Sadidah, volume air 2 kulah adalah 217 liter.
4. Menurut keterangan dalam kitab Al-fiqhul Islami Wa Adillatuh karya Syaikh Dr. Wahabah Az-Zuhaili, volume air 2 kulah adalah 270 liter.
http://www.fikihkontemporer.com/2013/06/volume-air-2-kulah-dan-ukuran-wadahnya.html

Najis ialah suatu benda yang kotor menurut syara’a Misalnya :
1. Bangkai, kecuali manusia, ikan dan belalang
2. Darah
3. Nanah
4. Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur
5. Anjing dan babi
6. Minuman keras seperti arak dan sebagainya
7. Bagian anggota badan binatang yang dipotong dan sebagainya masih hidup
Pembagian Najis
Najis dapat di bagi menjadi 3 bagian :
a. Najis mughallazhah (najis berat) ialah najis anjing dan babi serta seluruh keturunannya
b. Najis mukhaffafah (najis ringan) ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibunya.
c. Najis mutawassithah (najis sedang) ialah semua najis selain dari najis mughallazah dan mukhaffafah seperti segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur manusia dan bintang (kotoran) Kecuali air mani, benda cair yang memabukkan, susu hewan yang tidak halal dimakan, nanah darah, bangkai termasuk juga tulang dan bulunya kecuali bangkai manusia, ikan dan belalang
Najis mutawassithah dibagi menjadi dua:
1. Najis ainiyah ialah najis yang berwujud memiliki warna, aroma dan rasa
2. Najis hukmiyah ialah najis yang tidak memiliki warna, aroma, dan rasa tinggal hukumannya saja, seperti bekas kencing, arak yang sudah kering dan sebagainya
Cara Menghilangkan Najis
a. Najis mughallazhah (najis berat)
Cara mensucikannya adalah harusdengan menghilangkan benda najisnya terlebih dahulu lalu basuhnya dengan air 7 kali basuhan dan salah satu basuhannya harus dicampur dengan tanah yang suci.
b. Najis mukhaffafah (najis ringan)
Cara mensucikannya adalah cukup memercikkan air pada tempat najis itu.
c. Najis mutawassithah (najis sedang)
Dapat disucikan dengan cara dibasuh sekali, asal sifat-sifat najisnya warna, bau dan rasanya itu hilang. Adapun dibasuh tiga kali basuhan atau siraman itu lebih baik. Jika najis hukmiyah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis tadi
http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2014/01/macam-macam-najis-dan-cara-mensucikannya.html

Bagaimana kita menempatkan ukuran hati? apakah besarnya hanyasegelas? sekulah? selaut? sedunia dan seisinya?
Bagaimana tips menjadi bidadari bumi ? salah satunya adalah melapangkan hati, caranya dengan menjadikan hati sebesar apa yang kau masukkan di dalamnya

Hati Rasulullah luas, Ini semoga menjadi hikmah untuk kita supaya memiliki keluasan hati :
Doa Rasulullah ketika beliau dilempari batu oleh penduduk kota Tha'if,termasuk anak2 dan wanita : “Allahumma ya Allah, kepadaMu aku mengadukan kelemahanku, kurangnya kemampuanku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Wahai Tuhan Yang Mahapengasih Mahapenyayang. Engkaulah yang melindungi si lemah, dan Engkaulah Pelindungku. Kepada siapa hendak Kauserahkan diriku? Kepada orang jauh yang berwajah muram kepadaku? atau kepada musuh yang akan menguasai diriku? Aku tidak peduli selama Engkau tidak murka kepadaku. Sungguh luas kenikmatan yang Kaulimpahkan kepadaku. Aku berlindung kepada Nur Wajah-Mu yang menyinari kegelapan dan membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat. Janganlah Engkau timpakan kemurkaanMu kepadaku. Engkaulah yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya upaya kecuali dengan Engkau.” Kemudian Allah SWT mengutus Jibril untuk menghampiri beliau. Jibril berkata, “Allah mengetahui apa yang telah terjadi di antara kamu dan penduduk kota Tha’if. Allah telah menyediakan malaikat di gunung-gunung di sini untuk menjalankan perintahmu. Jika engkau mau, maka malaikat-malaikat itu akan menabrakkan gunung-gunung itu hingga penduduk kota itu akan binasa. Atau engkau sebutkan saja suatu hukuman bagi penduduk kota itu.” Setelah mendapatkan hinaan dan lemparan batu yang demikian menyakitkan, kemudian mendapat tawaran luar biasa dari Jibril, apa jawaban Rasulullah SAW? Ia malah terkejut dengan tawaran tersebut, lalu beliau menjawab kepada Jibril: “Walaupun orang-orang ini tidak menerima ajaran Islam, tidak mengapa. Aku berharap dengan kehendak Allah, semoga anak-anak dan generasi sesudah mereka pada suatu masa nanti akan menyembah Allah dan berbakti kepada-Nya.”
http://kisahhikmahislami.blogspot.co.id/2012/06/ketika-rasulullah-saw-ke-thaif.html

Salah satu ciri menjadi bidadari bumi adalah memuliki Qolbun salim
Qolbun salim berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu qolbun (hati) dan salim (bersih, suci dan lurus)

Qs Asysyams : 8-10
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Salah satu ciri menjadi bidadari bumi adalah kuat menghadapi cobaan/ujian
Qs al baqarah : 155-157
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Innaa lillahi wa innaa ilaihi raajiuun. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Salah satu ciri menjadi bidadari bumi adalah memperbanyak dzikir Laa hawla wa laa quwwata illa billah, Keutamaannya antara lain :
“Wahai 'Abdullah bin Qois, katakanlah 'laa hawla wa laa quwwata illa billah', karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari)

Salah satu ciri menjadi bidadari bumi adalah mengisi hati kita dengan Allah
Hadist qudsi orang bertanya kepada Rasulullah saw, wahai rasulullah! Dimanakah Allah? Di bumi atau langit? Rasulullah saw menjawab, Allah ta'ala berfirman : Tidak termuat Aku oleh bumiKu dan langitKu dan termuat Aku oleh hati hamba hambaKu yg mukmin yg lemah lembut yg tenang tenteram
Hadist Allah mencintai hambanya diuji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut