23 Agustus 2009

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 23 Agustus 2009

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 23 - 08 -2009
Pembicara : Prof Dr Muslim Nasution MA
Judul : Ruh dan Jiwa Manusia

Siapkah ruh kita untuk menghadap Allah ?

Persiapan apa yang kita sudah lakukan ?

Apakah kita adalah muslim yang kaffah?

Ruh adalah misteri

Hakikat ruh tiada seorangpun yang tahu.

Ruh kata dasarnya harakah: bergerak. Ruh yang dimaksudkan disini adalah potensi akal.

QS Al Isra : 85

Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit”

---

QS Al alaq: 1 – 6

“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang maha Mulia, yang mengajarkan manusia dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”

---

Ruh orang yang meninggal itu ada disampingnya.

Oleh karena itu, kita diajarkan untuk mentalqin (membimbing) orang yang akan meninggal dunia(sakaratul maut) dengan bacaan “Laaillahaillallah”

Kita juga diajarkan untuk membacakan surat Yassin kepada orang yang akan meninggal dan telah meninggal dunia. Hal ini didasari oleh kata “mauta” yang memiliki 2 arti : telah meninggal dan akan meninggal.

Pada saat bayi dilahirkan, secara kedokteran telinganya belum mendengar namun Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita untuk mengadzankannya, hal tersebut diajarkan untuk mengadzankan jiwanya (ruh)

Ruh orang yang meninggal dunia itu bisa melihat perbuatan kita.

Jadi kita yang ditinggalkan selayaknya semakin meningkatkan keimanan agar orang yang meninggal tadi senang dengan pebuatan kita sekaligus menambah ketakwaan kita kepada Allah.

Aliran sunni (ahli sunnah wal jamaah) menganut paham bahwa orang yang telah meninggal dunia, ruh dan raganya akn menyatu kembali setelah dikuburkan untuk mempertanggung jawabkan amal perbuatannya dihadapan malaikat munkar dan nakir

Selama di kuburan, ada ruh yang menangis tersedu sedu ada juga yang tertawa terbahak bahak.

Mengapa menangis ? karena melihat anak keturunannya melakukan perbuatan dosa, melupakan doa untuk jenazah. Mengapa tertawa terbahak bahak ? karena melihat anak keturunannya menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Ruh juga bisa merasakan kerinduan terhadap keluarganya.

Rindu apakah itu? Rindu kepada doa yang dikirimkan untuknya sekaligus melihat amal perbuatan baik anak keturunannya.

Ruh bisa mengalami “ kenaikan tingkat” di kuburnya.

Mengapa ? karena telah meninggalkan anak keturunan yang sholeh dan sholehah, memiliki amal sholeh yang terus mengalir pahalanya serta ilmu yang manfaat bagi orang orang yang ditinggalkan.

Jangan tambah penderitaan jenazah dengan mempertontonkan perbuatan yang membuat jenazah tersebut bersedih hati.

Buatlah jenazah tersebut bangga karena telah meninggalkan anak keturunan yang sholeh dan sholehah.

Persiapkan diri untuk meninggalkan anak keturunan yang memiliki nilai investasi yang baik bagi kita di akhirat nanti.

QS At Tur : 21

“ Dan orang orang yang beriman serta anak anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka didalam (surge) dan Kami tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka , setiap orang yang terikat dengan apa yang dikerjakannya”

---

Adab ketika berziarah/ melayat:

1. Mengucapkan kata kata yang baik tentang si jenazah

2. Mengucapkan salam ketika kita melewati makan

3. Menggunakan pakaian yang pantas (sopan)

4. Mendoakan keluarga yang ditinggalkan dengan mengucapkan kata kata penyemangat.

“ Semoga Allah menambahkan serta melipat gandakan amal perbuatan baik jenazah semasa hidupnya”

---

Kulit kita menjadi saksi amal perbuatan kita, semua anggota badan … oleh karena itu, siapkah kita dengan peristiwa yang sangat penting itu?

Dari Abu Hurairah r.a.katanya Rasulullah SAW.bersabda:

"Aku mohon izin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampun bagi ibuku, tetapi tidak diperkenankan-Nya (Nya=Allah SWT). Kemudian aku mohon izin untuk menziarahi kuburnya, lalu diperkenankan-Nya." HR.Muslim no.923.

Tujuan ziarah kubur:

Ziarah kubur ini tujuannya untuk mengingatkan bahwa kita semua akan mati juga. Bukan untuk mencari berkah dan do'a restu orang yang sudah meninggal dunia.

Do'a kubur:

Assalamu 'ala ahlid diyari minal mu'minina wal muslimina, wa yarhamullahul mustaqdimina minna wal musta'khirina, wa inna in-syaAllahu bikum lalahiqum."

Artinya: Semoga keselamatan tercurah bagi penduduk kampung orang-orang mukmin dan muslimin ini. Dan semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang telah mendahuluai kami dan orang-orang yang kemudian, dan kami insya Allah akan menyusul kamu sekalian. HR.Muslim No.922

---

Doa Nabi Muhammad bagi jenazah :

Ya Allah mudahkanlah jenazah ini tatkala menghadapi pertanyaan dari Mlaaikat Munkar dan Nakir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut