09 November 2014

Pengajian dan Ajang silahturahim Hijabersmom Community 8 Nov 2014 Ustadz Aswan Faisal Hijrah Muslimah Masa Kini

Event : Pengajian dan Ajang silahturahim Hijabersmom Community
Tanggal : 8 Nov 2014
Pembicara : Ustadz Aswan Faisal
Tema : Hijrah Muslimah Masa Kini

Apabila seseorang mengucapkan salam kepada kita, berarti orang tersebut telah mendoakan kita, hargailah dengan menjawab salamnya

Pentingnya "salam"

Assalamu alaikum merupakan salam dalam Bahasa Arab, dan digunakan oleh kultur Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang dapat merekatkan Ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Untuk yang mengucapkan salam, hukumnya adalah Sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya.

Makna :

1. Mendoakan keselamatan baik jiwa maupun raga

---

2. Mendoakan rahmat dari Allah

Jangan berputus asa dengan rahmat Allah

QS AZ Zumar : 53

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

QS Ali Imran : 132

Dan ta'atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat

---

Kisah Taubat Pembunuh 100 Jiwa

Kisah ini diriwayatkan dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi. Namun ia ditunjuki pada seorang rahib. Lantas ia pun mendatanginya dan berkata, ”Jika seseorang telah membunuh 99 jiwa, apakah taubatnya diterima?” Rahib pun menjawabnya, ”Orang seperti itu tidak diterima taubatnya.” Lalu orang tersebut membunuh rahib itu dan genaplah 100 jiwa yang telah ia renggut nyawanya.

Kemudian ia kembali lagi bertanya tentang keberadaan orang yang paling alim di muka bumi. Ia pun ditunjuki kepada seorang ‘alim. Lantas ia bertanya pada ‘alim tersebut, ”Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa, apakah taubatnya masih diterima?” Orang alim itu pun menjawab, ”Ya masih diterima. Dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Beranjaklah dari tempat ini dan ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu(yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek.”

Laki-laki ini pun pergi (menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut). Ketika sampai di tengah perjalanan, maut pun menjemputnya. Akhirnya, terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat adzab. Malaikat rahmat berkata, ”Orang ini datang dalam keadaan bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah”. Namun malaikat adzab berkata, ”Orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun”. Lalu datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai pemutus perselisihan mereka. Malaikat ini berkata, ”Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju -pen). Jika jaraknya dekat, maka ia yang berhak atas orang ini.” Lalu mereka pun mengukur jarak kedua tempat tersebut dan mereka dapatkan bahwa orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia tuju. Akhirnya,ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.”

---

3. Mendoakan keberkahan

---

Keutamaan salam :

Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah).

Selain memiliki iman, syarat masuk surga menurut hadis di atas adalah adanya suasana yang saling mencintai antarsesama manusia. Saling mencintai baru terasa apabila salam sudah disebarkan. Bahkan, terhadap orang yang belum dikenal sekalipun, seorang Muslim tetap harus menyebarkan salam. Sabda Rasulullah SAW, ''Berikanlah salam pada orang yang Anda kenal dan orang yang tidak Anda kenal.'' (HR Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin 'Ash).

Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam pada hakikatnya mengucapkan doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT.

Setiap Muslim mengucapkan salam, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala). Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, '' Assalamu 'alaikum.''Rasulullah SAW lalu bersabda, ''Orang ini mendapat 10 kebaikan.'' Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, ''Assalamu 'alaikum warahmatullah .'' Kata Rasulullah SAW, ''Orang ini mendapat 20 kebaikan.'' Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, ''Asalamu 'alaikum warahmatullah wa barakatuh .'' Rasulullah SAW pun bersabda, ''Ia mendapat 30 kebaikan.'' (HR Ibnu Hibban dari Abi Hurairah).

---

Keutamaan Basmalah

Imam Abi Hamid Al-Ghazali menerangkan dalam kitabnya Al-Maqshadul asna syarhi asmaa illahi Husna:

“Sebuah warid menerangkan, Rasulullah saw berkata: “Ismul a’zam terdapat dalam dua buah ayat. Pertama “Wa ilaa hukum” sampai akhir (Ar-Rahim) dan kedua, ayat permulaan surah Ali Imran, yaitu “ Alif laam miin sampai akhir” (alQayyuum).

Menurut imam Al-Ghazali, Ismul A’dhom adalah ayat berikut :

Wa ilaahukum ilaahun waahid, laa ilaaha illa huwar rahmaanur rahim. Alif laam miim. Alaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Allaahumma innii as aluka bi annii asyaduannaka antallaahu laa ilaaha illaa antal ahadush shamadu lam yalid walam yuulad walam yakun lahuu kufuwan ahad.

Artinya: Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang satu. Tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Dia (Allah) yang maha Pengasih dan Penyayang. Alif Laam Miim (Hanya Allah yang mengetahui maksudnya) Allah, Dialah Tuhan yang mutlak disembah, tidak ada Tuhan selainNya, hanya Dia yang maha Hidup dan Berdiri Sendiri. Aku meminta kepadaMu ya Allah, bahwa aku menyaksikan tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Engkau yang maha Esa, Engkau tempatku meminta, Engkau tidak dilahirkan dan tidak melahirkan, dan tidak ada siapa juga yang menyekutui Engkau.

Selain itu Imam Al-Ghazali menerangkan ada sebuah hadis yang menerangkan bahwa pada suatu peristiwa Rasulullah saw mendengar seseorang yang mengucapkan do’a seperti tersebut diatas. Lalu Rasulullah saw berkata: “Demi diriku yang dijadikan Tuhan, sesungguhnya dia berdo’a dengan ismul a’zam. Apabila meminta dengannya nizcaya diberi Tuhan dan apabila berdo’a dengannya, niscaya diperkenan Tuhan.

http://shafidaa.wordpress.com/fadhilat-dan-khasiat-bismillah/

---

Buku Rekomendasi untuk dibaca Tanbihul ghafilin (Peringatan bagi orang orang yang lalai)

Manusia diciptakan oleh Allah Subhanallah Ta'ala dengan sifat semula jadi iaitu bertabiat resah gelisah lagi bakhil kedekut. Apabila ditimpa kesusahan, dia sangat resah dan gelisah. Dan apabila ia beroleh kesenangan, ia sangat bakhil dan kedekut. Dengan sifat dan tabiat ini sekiranya Allah berikan kepadanya pelbagai kenikmatan dunia maka dengan mudahnya ia lupa, sombong bahkan berasa takbur seakan-akan ia merupakan kejayaan yang datang atas jerih payahnya sendiri. Makhluk bernama manusia ini tidak sedar bahawa segala nikmat yang diberik oleh Allah merupakan kurniaan yang handaknya digunakan untuk kemaslahatan dan kebaikan semata.

Insya-Allah buku ini akan banyak memberi manfaat terutamanya bagi kaum muslimin-muslimat, generasi muda dan para pendidik untuk sentiasa saling memberi nasihat dan muhasabah menuju ke arah kebaikan dan kebenaran.

Kandungan

Jilid 1
- Bab Ikhlas (Bersih Hati Dari Segala Tujuan Selain Keredhaan Allah)
- Bab Beratnya Maut Dan Kengeriannya
- Bab Kedahsyatan Dan Kengerian Hari Qiyamat
- Bab Sifat Api Neraka Dan Ahlinya
- Bab Sifat Syurga Dan Ahlinya
- Bab Yang Dapat Diharapkan Dari Rahmat Allah
- Bab Amar Ma'ruf Dan Nahi Mungkar
- Bab Taubat
- Bab Hak Kedua Ibu Bapa (Orang Tua)
- Bab Hak Anak Terhadap Orang Tua
- Bab Silaturrahim (Menghubungi Kerabat)
- Bab Hak Jiran Tetangga
- Bab Larangan Minum Khamar (Minuman Memabuk)
- Bab Larangan Berdusta
- Bab Ghibah (Menyebut Keburukan Orang)
- Bab Namimah (Fitnah Adu-Adu)
- Bab Hasad, Dengki Atau Iri Hati
- Bab Sombong (Kibr)
- Bab Al-Ihtikar (Menimbun Makanan Untuk Dijual Mahal)
- Bab Larangan Tertawa Bergelak
- Bab Menahan Marah
- Bab Menjaga Lidah
- Bab Rakus Dan Panjang Angan-Angan
- Bab Kelebihan Orang-Orang Fakir (Miskin)
- Bab Mengabaikan Dunia Atau Menolaknya
- Bab Sabar Menghadapi Bala' Dan Kesukaran
- Bab Sabar Menghadapi Mushibah
- Bab Fadhilah Wuduk (Keutamaan Wuduk)
- Bab Sembahyang Lima Waktu
- Bab Fadhilat Azan Dan Iqamah
- Bab Thaharah Kesucian
- Bab Fadhilat Jumaat
- Bab Kehormatan Masjid
- Bab Fadhilat Keutamaan Sedekah
- Bab Sedekah Dapat Menghindarkan Bala' Dari Yang Bersedekah

Jilid 2
- Bab Fadhilat Bulan Ramadhan
- Bab Fadhilat Sepuluh Zulhijjah
- Bab Fadhilat Hari Asyuraa'
- Bab Fadhilat Puasa Sunnat Dan Hari Putih
- Bab Nafkah Pada Anak Keluarga
- Bab Mendidik Budak Sahaya
- Bab Membantu Menolong Anak Yatim
- Bab Zina Pelacuran
- Bab Makan Riba
- Bab Tentang Dosa-Dosa
- Bab Zalim (Aniaya)
- Bab Rahmat Dan Kasih Sayang
- Bab Takut Kepada Allah
- Bab Zikir Kepada Allah
- Bab Doa
- Bab Tasbih (Subhanallah)
- Bab Fadhilat Membaca Selawat Nabi S.A.W.
- Bab Fadhilat Laa Ilaha Illallah
- Bab Fadhilat Al-Quran
- Bab Fadhilat Menuntut Ilmu
- Bab Mengamalkan Ilmu
- Bab Fadhilat Majlis Ilmu
- Bab Syukur
- Bab Fadhilat Usaha Kasab
- Bab Bahaya Kasab Yang Haram, Dan Bahayanya
- Bab Fadhilat Memberi Makan, Dan Baik Budi
- Bab Tawakal Menyerah Pada Allah
- Bab Wara' (Meninggalkan Yang Syubhat, Khuatir Terjerumus Dalam Haram)
- Bab Malu
- Bab Amal Tergantung Pada Niat
- Bab Ujub (Sombong Dengan Amal)
- Bab Fadhilat Haji
- Bab Fadhilat Perang Jihad
- Bab Fadhilat Orang Murabathah
- Bab Fadhilat Memanah Dan Berkenderaan Kuda
- Bab Adab Dalam Jihad
- Bab Fadhilat Umat Muhammad S.A.W.
- Bab Hak Suami Atas Isterinya
- Bab Hak Isteri Atas Suami
- Bab Memperbaiki Orang Yang Bersengketa
- Bab Berbaik-Baik Dengan Raja (Pemerintah)
- Bab Fadhilat Penyakit Dan Sambang Orang Sakit
- Bab Fadhilat Sembahyang Sunnat
- Bab Menyempurnakan Sembahyang Dan Khusyu'
- Doa-Doa Yang Mustajab
- Bab Lunak
- Bab Mengerjakan Sunnaturrasul S.A.W.
- Bab Sedih Karena Memikir Akhirat
- Bab Bagaimana Seharusnya Seseorang Di Waktu Pagi
- Bab Memikirkan Makhluk Allah
- Bab Tanda-Tanda Hari Qiyamat
- Bab Hadith Abu Zar Al-Ghifari R.A.
- Bab Rajin Dalam Ta'at
- Bab Permusuhan Syaithan Dan Mengenal Tipu Dayanya
- Bab Redha Pada Hukum Allah
- Bab Nasihat-Nasihat
- Bab Hikayat-Hikayat
- Bab Doa Dan Tasbih

http://ibnuddinbookshop.blogspot.com/2013/07/terjemahan-tanbihul-ghafilin-peringatan.html

---

Keutamaan bertaubat nasuha

Qs At Tahrim : 8

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

---

Kewajiban orang tua kepada anaknya :

a. Memberi nama yang baik karena nama adalah doa

b. Membaguskan tempatnya (memberikan tempat tinggal yang layak)

c. Menikahkan jika sudah masanya

---

Macam Macam Dakwah :

1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (tasmiyah).

2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khotbah (pidato).
Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-doal dakwah.

3. Dakwah bil-Lisan
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.

4. Dakwah bil-Haal
Dakwah bil al-Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad'ulah) mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da'i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.
Pada saat pertama kali Rasulullah Saw tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan Dakwah bil-Haal ini dengan mendirikan Masjid Quba, dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.

5. Dakwah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada".

6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah Yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
Dalam kitab al-Hikmah fi al dakwah Ilallah ta'ala oleh Said bin Ali bin wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian al-Hikmah, antara lain:
a. Menurut bahasa:
- adil, ilmu, sabar, kenabian, Al-Qur'an dan Injil
- memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan
- ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama
- obyek kebenaran(al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal
- pengetahuan atau ma'rifat.
b. Menurut istilah Syar'i:
valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara' dalam Dinullah, meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.

---

Perhatikan dalam memilih teman :

“Seseorang itu berdasarkan agama teman dekatnya. Maka hendaknya seseorang dari kalian itu memperhatikan dengan siapa dia berteman dekat.” (HR Abu Dawud)

---

Keutamaan menjaga pandangan bagi kaum laki laki :

Umar bin Khattab ra berkata : Lebih baik aku berjalan dibelakang macan yang buas daripada aku berjalan dibelakang seorang wanita. kenapa ya Amirul mu'minin : jika aku berjalan dibelakang macan yg buas, ketika macan itu melihatku paling aku diterkam olehnya, namun jika aku berjalan dibelakang wanita, aku takut aku yang akan menerkamnya.

Hikmahnya:

Kalau diterkam macan paling mati dalam keadaan membawa iman sedangkan jika dibelakang seorang wanita lalu memaksanya untuk berzina maka jika tidak bertaubat maka akan membinasakan kita kelak dihadapan Allah.

https://www.facebook.com/permalink.php?id=380619091993516&story_fbid=490635577658533

---

Sifat anak biasanya cenderung menurun dari orang tuanya : Buah Jatuh tidak jauh dari Pohonnya

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut