03 Desember 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 2 Desember 2014 Ustadz Asep Supriatna Inspirasi perubahan untuk muslimah

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 2 Desember 2014
Pembicara : Ustadz Asep Supriatna
Tema : Inspirasi perubahan untuk muslimah

Perubahan itu niscaya. Begitu pepatah mengatakan. Bahkan, tidak ada yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Bagi kita, perubahan memang sunatullah kehidupan. Bentuk fisik dan hidup kita pun terus memperlihatkan perubahan. Dulu kita masih kecil, sekarang kita sudah seperti ini. Berubah. Dulu, kita hanya setinggi 100 cm, sekarang kita sudah setinggi ini. Berubah.

Sering perubahan yang kita alami dalam hidup ini hanya sekedar perubahan fisik. Bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, dan hal fisik lainnya. Tidak demikian halnya dengan psikologis kita. Kedewasaan kita. Kepakaran kita, keilmuan kita. Termasuk kemampuan kita. Sering bertambahnya bilangan usia tidak otomatis bertambah juga ilmu, kemampuan juga kedewasaan kita.

Mari berubah juga. Itu pasti. Mari ubah hidup kita agar masa depan kita pun berubah menjadi lebih baik. Bukankah demikian Allah janjikan. Siapa yang mau mengubah dirinya, pasti Allah ubah nasibnya.

“Sesungguhnya ALLAH tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu kaum, sampai kaum itu mengubah APA-APA yang ada pada DIRI mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’du 11)

Lalu apa yang harus kita ubah agar nasib kita berubah jadi lebih baik? Dari ayat di atas, Allah menggambarkan bahwa yang harus kita ubah adalah “APA-APA” yang ada dalam diri kita. “Apa-apa” yang ada dalam diri kita ini tentu bukanlah pakaian kita, perhiasan kita, bentuk fisik kita yang akan mengubah nasib kita. Lebih dari itu, “apa-apa” yang ada dalam diri kita itu adalah pola pikir kita, cara pandang kita, sikap kita, pilihan kita. Termasuk di dalamnya skill dan kemampuan kita, ilmu kita, kedewasaan kita, kejujuran kita, keikhlasan kita, kekhusuan kita, kesabaran kita, semangat kita. Dan semua sikap hidup kita yang bisa mengantarkan pada perubahan nasib kita.

Pertanyaannya, bagaimana dengan diri kita hari ini? Sudahkah kita menapaki perubahan sikap, pola pikir juga pilihan agar menjadi lebih baik? Sudahkah kedewasaan kita berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya? Sudahkah semangat hidup kita jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya? Sudahkah ilmu kita makin mumpuni dibandingkan hari sebelumnya? Sudahkah ibadah kita jauh lebih khusus dari sebelumnya? Sudahkah usaha kita jauh lebih sunggung-sungguh dari sebelumnya?

Amazing Muharram 2014Tentunya, perubahan terbaik itu ketika kita menjalaninya bersama Alquran. Karena Alquran adalah inspirasi perubahan hidup kita.

http://asepsupriatna.com/berubah-bersama-alquran/

---

Bukankah Rasululullah Saw. pun pernah bersabda, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim)

http://asepsupriatna.com/ini-alasan-saya-jadi-trainer-asepsupriatna-com/

---

Yuk muslimah, semangat menuntut ilmu : “Barangsiapa menempuh suatu jalan mencari ilmu padanya, niscaya Alloh akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

https://albamalanjy.wordpress.com/2009/02/12/menuntut-ilmu-jalan-menuju-surga/

---

Hidup ini mudah/susah tergantung dari prasangka kita sendiri

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw “Telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, ‘Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku,dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam sendirian,maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuahkelompok/jama’ah, (maka) Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompoktersebut, dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, dan jikadia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangiku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berjalan cepat’ ”(Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari)

http://azizdesign.wordpress.com/40-hadist-qudsi/

---

Allah tidak akan memberikan ujian diluar kemampuan kita

Qs Al Baqarah : 287

“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan ma’afkanlah kami dan ampunilah kami serta kasihanilah kami kerana Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap kaum kafir.”

---

Yuk muhasabah, apakah kita tergolong "Ibu Telat-an"

Bangun bagi telat
Shalat Telat
Sedekah telat
Mengaji telat

Jadi, menjadi ibu yang Telat'an, Apakah itu pilihan atau paksaan ? Jawabannya adalah Pilihan

---

Kalau begitu, jadi Keluarga itu bahagia itu juga pilihan

---

Kehidupan kita dihiasi dengan ketakutan dan harapan, nah, apakah kita akan merubah ketakutan tersebut menjadi harapan, itu adalah pilihan kita sendiri

QS Ar Ra'du : 12

Dia-lah Rabb yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.

---

Muslimah, kita mau menjadi golongan yang mana ? Ada 3 penggolongan sesuai

QS Waqiah : 7-12

dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga-surga kenimatan

1. Golongan kanan : Orang yang beriman
2. Golongan kiri : Orang kafir -> Kekufuran
3. Orang yang didekatkan : Orang yang menghindari cinta dunia

---

Orang ada yang masuk surga langsung tanpa mampir ke neraka, ada yang masuk surga dengan mampir ke neraka, semua itu tergantung dari amalan masing masing, termasuk golongan yang manakah kita ?

---

Hati hati dengan rasa cinta dunia, karena hal tersebut bisa menjerumuskan

QS Ali Imran : 185

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

---

Apakah kita bisa meneladani wanita wanita istimewa ini ? Bisa !

Rasulullah; " Sebaik-baik perempuan muslimah surga adalah Khadijah, Fatimah, Maryam, Asiyah" (HR. Baihaqi)

---

Ciri wanita calon penghuni surga

Hadist : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai)

http://maharkasih.blogspot.com/p/istriku-mutiaraku-suamiku-adalah.html

---

Kedudukan wanita :

1. Hamba Allah -> dengan cara berTaqwa
Qs An Nisa : 124

Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun

---

Ekspresi iman
- Iman
- Sikap (Hidup untuk ibadah)
- Perilaku
- Taqwa (Derajat kemuliaan di sisi Allah Swt)

---

Caranya bagaimana ? Salah satunya adalah mengenakan hijab

QS Al Ahzab : 59

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Hijab : Khimar + Jilbab + tidak Tabarruj

---

Standar amal :

Kerjakan yang wajib
Upayakan yang sunnah
Hati hati dengan yang mubah
Tinggalkan yang makruh
Campakkan yang haram

---

2. Sebagai anak berbakti kepada orang tua

Qs Annisa : 36

Sembahlah Alloh dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dengan apa pun. Berbuat baik lah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya, Alloh tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri.

---

Qs Al Anam : 151

“Katakanlah, “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atasmu oleh Rabb mu yaitu, janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua, dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepada kamu supaya kalian memahami(nya)

---

Qs Al Isra : 23-24

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’”

---

QS Luqman : 13-15

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan sesuatu dengan-Ku yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu. Maka janganlah kamu mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.

---

Berbaktilah Kepada Orang Tuamu, Niscaya Anak-anakmu Berbakti Kepadamu

Hal ini sesuai prinsip bahwa balasan kita adalah sepadan dengan perbuatan kita. Jika kita taati orang tua kita, berbuat baik kepada mereka, dengan niatan ibadah kepada Allah, dengan harapan bahwa Allah akan meridhoi kita dengannya, maka niscaya jika kita telah menjadi orang tua, insyaAllah anak-anak kita akan berbakti pula kepada kita. Sebaliknya, jika kita biarkan orang tua kita, tidak berbakti kepadanya, niscaya tunggu saat nya nanti jika kita menjadi orang tua, niscaya anak-anak kita pun tidak akan mau birrul walidain kepada kita. Bukankah balasan kebaikan adalah berupa kebaikan yang sama ?

http://alhusnakuwait.blogspot.com/2013/01/bersyukurlah-kepada-ku-dan-kepada-orang.html

---

3. Ibu dan pengatur rumah tangga

Semua amal ibadah bisa dilakukan oleh pria maupun wanita kecuali Hamil, Melahirkan, Menyusui

---

Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?” Nabi Saw menjawab, “ibumu…ibumu…ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu.” (Mutafaq’alaih).

---

Bagaimana membiasakan anak supaya rajin shalat :
- Persiapkan kebiasaan rajin shalat bahkan ketika anak tersebut masih di kandungan
- Contohkan orangtua yang rajin shalat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut