14 April 2015

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 14 April 2015 ustadz Muhsinin fauzi Pendidikan anak dalam islam

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 14 April 2015
Pembicara : ustadz Muhsinin fauzi
Tema : Pendidikan anak dalam islam

Tujuan pendidikan anak adalah utamanya Bagaimana membawa anak yang sholeh/sholehah?

Hadist : Seorang bayi tak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yg akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana hewan yg dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? 'Lalu Abu Hurairah berkata : 'Apabila kalian mau, maka bacalah firman Allah yg berbunyi : '… tetaplah atas fitrah Allah yg telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.' (QS. Ar Ruum (30): 30). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Alaa Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, & telah menceritakan kepada kami'Abd bin Humaid; telah mengabarkan kepada kami 'Abdurrazzaq keduanya dari Ma'mar dari Az Zuhri dgn sanad ini & dia berkata: 'Sebagaimana hewan ternak melahirkan anaknya. (tanpa menyebutkan cacat) (HR. Muslim)

http://www.mutiarahadits.com/72/68/76/makna-setiap-anak-terlahir-dalam-keadaan-fitrah.htm

---

Apa sebenarnya makna sholeh : Orang yang memiliki agama baik dan berkompeten

---

Yuk bershalawat nabi, karena keutamaannya luar biasa. Hadist : “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah memberi rahmat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

https://madinalmanshur.wordpress.com/hikmah-membaca-shalawat/

---

5 kualifikasi umum anak sholeh :

1. Memiliki iman yang baik (sholihul iman)
Jadi, tanamkan kepada anak untuk memiliki keimanan yang kuat "adanya Allah" dalam segala hal

Qs Hud : 6

Allah SWT telah menjamin rezeki untuk setiap makhluk-Nya. Tiada suatu binatang melatapun yang tidak mendapat jaminan rezeki dariNya

---

Pepatah : Sapu yang kotor tidak akan bisa membersihkan lantai yg kotor

Jika ingin memiliki anak yang baik, harus menjadi orang tua yang baik, karena anak adalah peniru yang baik dari perilaku orang tuanya.

---

2. Ibadah baik dan muamalahnya benar
contohnya bagaimana ? ajarkan anak sejak kecil, usia 7 tahun melaksanakan shalat dengan khusyuk, ketika mengerjakan tugas/ujian tidak mencontek

3. Akhlaq mulia
Akhlaq adalah apa yang keluar dari pikiran, ucapan, perbuatan seseorang yang sifatnya tanpa dipikirkan terlebih dahulu namun bersifat reflek

Imam Al-Ghazali (1991 : 102), mengatakan akhlak adalah al-Khuluq (jamaknya al-akhlak) ibadah yaitu ibarat (sifat/keadaan) dari prilaku yang konstan (tetap) dan meresap dalam jiwa, dari padanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan

http://nurussyahid.blogspot.com/p/blog-page_4787.html

Ajarkan anak supaya memiliki rasa empati yang tinggi, anak yang bisa memiliki rasa ingin berbagi bahagia dengan orang lain

6 contoh akhlaq yang kokoh :
1. Penghargaan
2. Keadilan / fair
3. Kejujuran
4. Empati / Kasih sayang
5. Ketulusan
6. Keberanian

Keutamaan menyayangi anak kecil dan menghormati orang tua

Hadist : “Barangsiapa tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak mengenal hak orang tua kami maka bukan termasuk golongan kami.” (HR. Al-Bukhari)

http://asysyariah.com/yang-tua-dihormati-yang-kecil-disayangi/

4. Berfikir baik
Kategori nya apa saja ?
a. Berfikir hafalan baik
b. Berfikir analisis baik
c. Berfikir kreatif baik

Yuk berdoa : Allahumma inni a’udzubika minal kufri wal faqri wa a’udzubika min ‘adzabilqabri
Artinya : “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur” (HR. Abu Dawud)

Kita bisa saja menjadi orang biasa saja (bukan orang hebat) namun ketika menjadi sosok orang tua, kita harus jadi orang hebat

5. Memiliki jasmani yang sehat dan kuat

Rasulullah hanya jatuh sakit dua kali sepanjang hayatnya, pertama, ketika diracun oleh seorang perempuan Yahudi ketika ia menghidangkan makanan kepada Nabi Muhammad SAW. Kedua, jelang mangkatnya. Kuncinya, Nabi Muhammad SAW mengamalkan menghirup udara segar di waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/02/21/inilah-tips-kenapa-nabi-muhammad-hanya-dua-kali-sakit

Kualifikasi khusus anak sholeh :
1. Memiliki kompetensi / keahlian yang memberikan kehidupan layak

Dari Abu Hurairah Ra berkata : Nabi saw bersabda, “Biarkanlah selama aku membiarkan kamu dalam kebebasanmu. Maka sesungguhnya penyebab kebinasaan umat terdahulu sebelummu adalah karena mereka banyak bertanya dan menyalahi Nabi-nabi mereka. Maka apabila aku mencegahmu dari sesuatu perkara, tinggalkanlah perkara itu dan jika aku perintahkan sesuatu perkara, kerjakanlah sekuat tenagamu.” (Bukhari – Muslim)

http://mulanovich.blogspot.com/2012/07/kumpulan-hadist-shahih-bukhari-dan.html

Jadikan anak sebagai pemenang, bukan sebagai pecundang. Setiap anak punya kehebatan, namun tidak semua anak tahu kehebatan di bidang apa dan bagaimana memaksimalkannya

Orang tidak mungkin hebat diluar "dirinya sendiri", Ini berarti bahwa orang hebat itu karena melakukan sesuatu yang "dirinya banget"

2. Keahliannya dikembangkan dengan cara yang benar

Dari Abdullah bin Umar, bahwasanya Rosulullah SAW bersabda : “Ketahuilah, setiap dari kalian adalah pemimpin yang akan di mintai pertanggung jawabannya, seorang imam adalah pemimpin bagi masyarakatnya dan akan di mintai pertanggung jawabanya tentang kepimpinannya, seorang suami adalah pemimpin bagi keluarga dan ia bertanggung jawab terhadap keluarganya, seorang istri adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya dan ia bertanggung jawab terhadap mereka, seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta tuannya dan ia bertanggung jawab terhadapnya, setiap kalian adalah pemimpin dan tiap kalian mempunyai tanggung jawab terhadap yang di pimpinnya”. (HR. Abu Daud)

https://haditsdantafsir.wordpress.com/2012/12/19/setiap-kita-adalah-pemimpin/

Tidak ada kata terlambat untuk kebaikan
Tidak ada kata terlambat untuk mencegah keburukan

Bagaimana kalau sudah terlanjur melakukan pola asuh yang kurang baik ?
1. Perbaiki kesalahan parenting dengan meng"cut" kesalahan, buatlah pengakuan kesalahan kita kepada anak anak
2. Jangan merasa malu untuk minta maaf kepada anak
3. Kalau kita tidak bisa melakukan sesuatu, jangan malu untuk mengakuinya, kemudian minta bantuan dari pihak luar untuk menggantikan peran tersebut
4. Jika ternyata kita masih melakukan kesalahan, jangan ragu ragu meminta kepada anak untuk mengingatkan kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut