Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 7 April 2015
Pembicara : Nyoman Merta Negara
Tema : 5 Kunci keamanan pangan keluarga anda
Rumah tangga/keluarga adalah tingkat sosial terkecil dalam masyarakat. Dapur rumah tangga menjadi tempat pertama untuk menghasilkan pangan aman dan berkualitas
Dapur rumah tangga yang baik -> Pangan yang aman dan berkualitas -> Masyarakat yang sehat
Penanganan pangan yang tepat di tingkat keluarga dapat melindungi keluarga dari penyakit akibat pangan, tanggung jawab ada pada semua anggota keluarga baik Ibu, Bapak, anak-anak, maupun pramuwisma.
Kunci 1 : Beli pangan yang aman
a. Perlu diperhatikan jenis pangan yang akan dibeli, lokasi pembelian, dan kemampuan penyimpanan di rumah.
b. Perlu menyusun daftar belanja.
c. Pertimbangkan jumlah pangan yang akan dibeli dan biasakan membeli secukupnya sesuai kebutuhan
Cermat memilih dan membeli pangan sesuai kebutuhan
Urutan membeli produk pangan :
a. Pangan kemasan
b. Pangan kering
c. Bakery
d. Susu dan produk olahannya
e. Pangan segar
f. Pangan dingin dan beku
g. Pangan siap saji
Beli Pangan yang aman
a. Beli pangan segar dengan ciri-ciri yang dapat diterima secara sensori.
b. Beli pangan siap saji dari pengolah yang sehat dan bersih serta menggunakan pembungkus yang bersih dan aman.
c. Tips membawa produk pangan yang sudah dibeli :
- Pisahkan pangan mentah dan pangan siap saji
- Jaga suhu pangan dingin tetap dingin
- Jaga suhu pangan beku tetap beku
Kunci 2 : Simpan pangan dengan aman
a. Pastikan pangan dingin disimpan pada suhu kurang dari 5°C dan pangan beku kurang 0°C
b. Pisahkan penyimpanan pangan mentah dengan pangan matang
c. Pangan dingin atau beku segera disimpan di lemari pendingin/freezer.
d. Tempat penyimpanan dipisahkan antara pangan dan nonpangan dan antara pangan mentah dan pangan matang.
e. Tempat penyimpanan pangan dijauhkan dari bahan kimia berbahaya.
f. Pastikan penggunaan bahan pangan yang disimpan menggunakan prinsip FIFO/First In First Out atau FEFO/First Expired First Out yaitu yang disimpan terlebih dahulu atau yang masa kedaluwarsanya paling cepat berakhir agar digunakan terlebih dahulu.
Kunci 3 : Siapkan pangan dengan seksama
a. Bahan pangan segar dicuci terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, sebaiknya dengan air mengalir.
b. Jika bahan pangan sudah rusak atau busuk, segera dibuang.
c. Bahan pangan yang berupa pangan siap saji agar dipastikan tidak basi (berbau dan berlendir) dan berubah warna.
d. Selalu cermat membaca label pada produk pangan olahan yang digunakan dalam penyiapan makanan.
e. Jika akan menyiapkan pangan beku, perlu dilakukan pelelehan terlebih dahulu dengan benar.
f. Peralatan dapur biasanya dicuci terlebih dahulu sebelum disimpan.
g. Biasakan selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau mencuci terlebih dahulu semua peralatan sebelum digunakan untuk mencegah cemaran silang.
h. Hindari penggunaan minyak goreng secara berulang karena dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan pangan menjadi tengik. Ciri-ciri minyak goreng yang sudah tidak layak digunakan antara lain warna coklat kehitaman dan agak kental.
i. Pangan panas tidak boleh langsung disimpan ke lemari pendingin karena dapat memanaskan lingkungan di sekitarnya dan memicu pertumbuhan mikroba yang tadinya tidak aktif.
Selalu menggunakan peralatan dapur yang bersih, kering dan berfungsi dengan baik seperti pisau, talenan, sendok atau blender
Salah satu cara untuk memastikan makanan aman untuk dimakan adalah memasak makanan hingga matang sempurna (gunakan suhu dan waktu yang tepat)
Pastikan, bahan pangan yang akan dimasak dalam keadaan segar, aman, bermutu, dan bersih
Cara melelehkan pangan dengan benar :
a. Gunakan microwave atau
b. Tempatkan pada air mengalir dalam keadaan terbungkus atau
c. Pindahkan dari freezer ke bagian bawah lemari pendingin
Tips Mencegah Cemaran Silang :
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah menangani pangan
b. Menggunakan celemek yang sesuai dan bersih
c. Mencuci dan membersihkan permukaan yang kontak dengan pangan
d. Memisahkan pangan mentah dan pangan matang
e. Menjaga dapur selalu bersih dan kering
Kunci 4 : Sajikan pangan dengan aman
Penyajian pangan yang baik atau layak dapat meningkatkan selera dan mengurangi cemaran mikroba
a. Jenis pangan segar yang langsung dikonsumsi seperti lalapan atau karedok, disajikan terpisah dengan pangan matang.
b. Bahan pangan yang digunakan untuk hiasan (garnish), harus bahan pangan segar yang bersih dan dapat dikonsumsi.
c. Sajikan makanan panas dalam keadaan panas, misalnya sup, gulai, dan soto. Sajikan pangan dingin dalam keadaan dingin, misalnya es buah dan sajikan pangan beku dalam keadaan beku, misalnya es krim.
d. Jika makanan tidak akan segera dikonsumsi maka harus disimpan pada suhu dingin yaitu di lemari pendingin (kurang dari 5°C) atau dipertahankan pada suhu lebih dari 60°C.
Kunci 5 : Bersih selalu
Makanan yang aman bagi keluarga berawal dari dapur yang bersih
a. Untuk mencegah pertumbuhan mikroba, sangat penting untuk menjaga semua permukaan dapur bersih.
b. Sampah dapur harus segera dibuang, sehingga tidak mengotori area dapur dan tidak menimbulkan bau.
c. Hindari penumpukan barang, ceceran pangan, dan genangan air yang dapat menjadi daya tarik hama bersarang di dapur.
d. Saluran pembuangan air berfungsi dengan baik dan tertutup, sehingga tidak memungkinkan hama masuk dan bersarang.
Pangan memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, pangan yang akan dikonsumsi harus dijaga agar selalu aman, bermutu dan bergizi.
Pada setiap tahap suplai pangan dapat saja muncul bahaya keamanan pangan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kerugian ekonomi. Oleh karena itu, kaidah-kaidah keamanan pangan yang baik harus selalu diterapkan di sepanjang suplai pangan.
Pada dasarnya dapur keluarga dapat menjadi sumber pangan yang aman apabila praktek keamanan pangan yang baik (best practices) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Kemandirian masyarakat di bidang keamanan pangan dapat diwujudkan melalui pengawasan keamanan pangan di tingkat rumah tangga.
Amankan pangan dan bebaskan produk dari bahan berbahaya :
a. Bahaya kimia
b. Bahaya biologis
c. Bahaya fisik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar