12 Mei 2015

Tausiyah di Tasyakuran Opening Zhaafira salon dan butik milik Betty 9 Mei 2015 Ustadzah Nok Waliyah Panduan muslimah berbisnis yang berkah

Event : Tasyakuran Opening Zhaafira salon dan butik milik Betty
Tanggal : 9 Mei 2015
Pembicara : Ustadzah Nok Waliyah
Tema : Panduan muslimah berbisnis yang berkah

Banyak sekali perintah untuk Jihad dengan harta disusul kemudian jihad dengan jiwa, antara lain :

Qs Al Adiyat : 6-8
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Rabbnya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.

---

Abu bakar berjihad dengan hartanya untuk membebaskan Bilal sebagai budak :

Bilal bin Rabah adalah budak Habsyi milik Umaiyah bin Khalaf. Ia memeluk agama Islam secara diam-diam. Umaiyah pun tidak mengetahui bahwa Bilal telah memeluk agama Islam. Pada suatu ketika orang-orang Quraisy melakukan penangkapan dan penyiksaan kepada para pengikut Nabi Muhammad. Salah satu yang ditangkap dan disiksa adalah Ammar. Ketika itu, Umaiyah dan beberapa pemimpin Quraisy turut serta menyiksa Ammar. Bilal juga hadir ditempat itu. Pemimpin-pemimpin Quraisy dan Umaiyah memaksa Ammar agam kembali memeluk agama nenek moyang yang menyembah berhala. Namun, Ammar menolaknya. Penyiksaan pun semakin ditingkatkan. Umaiyah memberikan cemeti kepada Bilal. Bilal disuruh untuk memukul Ammar dengan cemeti itu. Bilal memegang cemeti itu dengan perasaan yang tidak menentu. Akhirnya, Bilal membuang cemeti itu. Ammar pun terkejut, ia segera mengambil cemeti itu dan diserahkan kepada Bilal. Ia meminta Bilal memukul dirinya. Hal itu ia lakukan agar rahasia Bilal tidak terbongkar. Namun, Bilal tetap tidak mau memukulkan cemeti itu ke tubuh Ammar.

Umaiyah yang mengetahui bahwa Bilal telah memeluk agama Islam menjadi marah. Ia juga merasa malu karena budaknya telah memeluk agama Islam. Apalagi hal itu ia ketahui di hadapan para pemimpin Quraisy. Dengan terbongkarnya rahasia Bilal, para pemimpin Quraisy dan Umaiyah pun menyiksa Bilal. Bilal dibawa ke padang pasir yang sangat panas. Di sana ia disiksa, setelah penyiksaan dilakukan, Bilal diminta untuk kembali pada agama nenek moyangnya. Namun dengan tegas, Bilal menolaknya, hal itu membuat pemimpin Quraisy semakin marah dan meningkatkan penganiayaannya. Kemudian Bilal dibaringkan di padang pasir yang panas tanpa pakaian. Saat itulah Umaiyah memerintahkan orang-orang mengangkat batu besar dan diletakkan di atas tubuh Bilal. Hal itu semakin membuat Bilal tak berdaya. Umaiyah meminta Bilal untuk mengakui tuhan-tuhan Latta dan Uzza. Namun, Bilal hanya terus-menerus menyebut “Ahad … Ahad … Ahad” (Allah Yang Maha Esa). Hal itu semakin membangkitkan amarah Umaiyah. Ia pun kembali menyiksa Bilal.

Tiba-tiba Abu Bakar datang dan berkata, “Apakah engkau mau membunuhnya hanya karena ia mengatakan bahwa Tuhannya adalah Allah ?” Dengan uang yang ada di tangannya, Abu Bakar menyerahkan uangnya kepada Umaiyah. Umaiyah pun senang karena budaknya dibeli dengan harga tinggi. Kemudian, Abu Bakar memerdekakan Bilal.

Meskipun Umaiyah menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, Abu Bakar akan tetap membelinya. Abu Bakar melakukannya bukan karena ada yang meminta. Ia semata-mata hanya ingin mencari ridha Allah SWT. Dalam surat Al-Lail ayat 19-21, Allah memuji kedermawanan Abu Bakar. Dalam ayat-ayat itu juga, Allah menjanjikan balasan bagi kebaikan Abu Bakar. “Padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi” (QS. Al-Lail : 19-20)

http://dunia-nabi.blogspot.com/2014/08/kisah-teladan-abu-bakar-dan-bilal.html

---

Berikut ini kisah tentang keutamaan berjihad dengan harta yang dilakukan oleh Usman bin Affan RA

Kisah Nyata : Rekening Atas Nama Usman bin Affan RA Masih Ada Hingga Ini
Sahabat Muda Voa-islam, ini adalah sebuah kisah nyata

Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama USMAN BIN AFFAN.
Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hotel 'Usman bin Affan Ra' yang saat ini sedang di bangun dekat Masjid Nabawi? Apakah ada anak cucu keturunan Usman saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka. Penasaran? Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran.

Setelah hijrah, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air jernih. Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah Bi'ru Rumah, milik seorang Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli. Mengetahui hal itu, Usman bin Affan mendatangi si Yahudi dan membeli 'setengah' air sumur Rumah. Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum Muslimin.

Dengan semakin bertambahnya penduduk Muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Usman pun akhirnya membeli 'sisa' air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 20.000 dirham (kl. Rp. 5 M). Untuk kali ini pun Usman kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.

Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Usman bin Affan terus berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan luas.
Kebun wakaf Usman dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Usmaniyah (Turki Usmani).

Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri, perawatan berjalan semakin baik. Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550 pohon kurma.

Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil kebun wakaf Usman tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua; setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Usman bin Affan.

Rekening atas nama Usman tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf.
Dengan begitu 'kekayaan' Usman bin Affan yang tersimpan di bank terus bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi.

Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah hotel berbintang lima dengan dana masih dari 'rekening' Usman.
Pembangunan hotel tersebut kini sudah masuk tahap akhir. Rencananya, hotel 'Usman bin Affan' tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan pengelola hotel ternama.

Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal (lebih Rp. 150 M). Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separuhnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di 'rekening' Usman bin Affan.

Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Usman bin Affan.
14. Masya Allah, saudaraku, itulah 'transaksi' Usman dengan Allah. Sebuah perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama lebih 1400 tahun, berapa 'keuntungan' pahala yang terus mengalir deras kedalam pundi-pundi kebaikan Usman bin Affan di sisi Allah Swt.

http://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2014/09/04/32653/kisah-nyata-rekening-atas-nama-usman-bin-affan-ra-masih-ada-hingga-ini/;#sthash.58GhDFim.dpuf

---

Banyak sekali perintah untuk Jihad dengan harta disusul kemudian jihad dengan jiwa, antara lain :

Qs At Taubah 20

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan

---

Qs At Taubah : 111

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar

---

Bahaya kikir dengan harta

Qs At Taubah : 34-35
Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu

---

Gunakan hasil bisnis untuk berjihad di jalan Allah agar bisnis kita untung

Qs Ash Shaff : 10-11
Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui.

---

Keutamaan berdagang : Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan

---

Jangan sampai bisnis kita melalaikan dari kewajiban berzakat :

Peringatan di dalam Kitab Tanbihul Ghafilin : 10 jenis orang yang di katakan oleh Rasullullah akan diseret kedalam neraka jahannam dan akan gugur daging mukanya itu ialah :
1. Orang yang berzina.
2. Raja yang dhalim.
3. Orang yang minum arak (minuman keras).
4. Orang yang durhaka kepada orang tua.
5. Orang yang mengumpat-ngumpat.
6. Orang yang dusta(berbohong).
7. Orang yang tiada memberi zakat.
8. Orang yang menganiaya orang lain.
9. Orang yang meninggalkan shalat.
10. Orang yang suka mengadu domba orang lain.

http://agungsmkn5.blogspot.com/p/bab-1-kitab-tanbihul-ghafilin.html

---

InshaAllah dengan berbisnis, kedermawanan kita bertambah, berikut keutamaan menjadi dermawan :

Rasulullah Saw. mengisahkan bahwa kelak di Hari Kiamat terdapat 4 jamaah yang diantar langsung ke depan pintu surga. Mereka digiring masuk ke surga tanpa melintasi hisab dan siksa. Empat golongan tersebut adalah manusia-manusia pilihan yang berbeda dari orang kebanyakan. Mereka itu adalah orang-orang alim yang mengamalkan ilmunya, haji mabrur yang tidak berbuat kerusakan atas ibadah hajinya, pejuang syahid yang tewas di medan laga, dermawan yang memperoleh hartanya dengan usaha yang halal dan membelanjakannya di jalan Allah, tanpa riya. Sebagian dari mereka dan sebagian lainnya berlomba saling mendahului masuk surga. Melihat hal tersebut maka Allah Swt. memerintahkan kepada Malaikat Jibril untuk menguji dengan mengajukan serentetan pertanyaan. Pertama kali Jibril bertanya kepada pejuang yang mati syahid, “Apa amalmu di dunia hingga kamu mau masuk surga di urutan pertama?” Mereka menjawab, “Kami tewas di medan laga semata-mata mencari ridha Allah.” Lalu Jibril kembali bertanya, “Dari mana kamu peroleh penjelasan tentang pahala bagi pejuang yang mati syahid?” Mereka menjawab, “Dari para ulama.” Dari jawaban tersebut Jibril langsung menyahut, “Peliharalah baik-baik adab kesopananmu terhadap para pendidik yang mengajarkan dan membimbingmu itu!” Kemudian Jibril mengarahkan pandangan kepada jamaah haji mabrur dan bertanya hal serupa kepada orang yang pertama, ketiga dan keempat. Akhirnya berkatalah orang alim itu, “Ya Tuhanku, keberhasilanku dalam bidang ilmu adalah atas bantuan dan kebaikan para dermawan yang berhati mulia.” Maka Allah berfirman, “Benarlah pernyataan orang alim itu wahai Malaikat Ridwan, bukakanlah semua pintu surga hingga para dermawan memasukinya, lalu mereka-mereka itu menyusul.”

https://id-id.facebook.com/tasawufunderground/posts/452111138172159

---

Pergunakan bisnis yang halal dan keuntungannya untuk berjihad

Pada suatu hari, saat kota Madinah sunyi senyap, debu yang sangat tebal mulai mendekat dari berbagai penjuru kota hingga nyaris menutupi ufuk. Debu kekuning-kuningan itu mulai mendekati pintu-pintu kota Madinah. Orang-orang menyangka itu badai, tetapi setelah itu mereka tahu bahwa itu adalah kafilah dagang yang sangat besar. Jumlahnya 700 unta penuh muatan yang memadati jalanan Madinah. Orang-orang segera keluar untuk melihat pemandangan yang menakjubkan itu, dan mereka bergembira dengan apa yang dibawa oleh kafilah itu berupa kebaikan dan rizki. Ketika Ummul Mukminin Aisyah RHA mendengar suara gaduh kafilah, maka dia bertanya, "Apa yang sedang terjadi di Madinah?" Ada yang menjawab, "Ini kafilah milik Abdurrahman bin Auf RA yang baru datang dari Syam membawa barang dagangan miliknya." Aisyah bertanya, "Kafilah membuat kegaduhan seperti ini?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Ummul Mukminin, kafilah ini berjumlah 700 unta." Ummul Mukminin menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Aku bermimpi melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak'.

http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatkisah&id=136

---

Sebagai pebisnis, yuk panjatkan Do’a Meminta Ketakwaan dan Sifat Qona’ah : Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.
Artinya : Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina.

---

Jadilah pebisnis yang matang, bagaimana tipsnya ?
1. Pelajari ilmunya
2. Meminta petunjuk kepada yang sudah berpengalaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut