23 Juni 2010

Kuliah Ahad Dhuha Tanggal 20 Juni 2010

Event : Kuliah Ahad Dhuha
Tanggal : 20 Juni 2010
Pembicara : Prof Dr Said Agil Al Munawar
Tema : Keutamaan Al Quran

Fungsi Al Quran :

1. Al-Kitab

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
QS. al-Baqarah (2) : 2

Demi Kitab (al-Quran) yang menjelaskan,
QS. ad-Dukhan (44) : 2

2. Al-Furqan (pembeda benar salah)

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.
QS. al-Furqan (25) : 1

3. Adz-Dzikr (pemberi peringatan)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
QS. al-Hijr (15) : 9

4. Al-Mau'idhah (pelajaran/nasehat)

Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
QS. Yunus (10) : 57

5. Al-Hukm (peraturan/hukum)

Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.
QS. ar-Ra'd (13) : 37

6. Al-Hikmah (kebijaksanaan)

Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
QS. al-Isra' (17) : 39

7. Asy-Syifa' (obat/penyembuh)

Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
QS. Yunus (10) : 57

Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
QS. al-Isra' (17) : 82

8. Al-Huda (petunjuk)

Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Qur'an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.
QS. al-Jinn (72) : 13

Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.
QS. at-Taubah (9) : 33

Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
QS. al-Jatsiyah (45) : 20

9. At-Tanzil (yang diturunkan)

Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
QS. asy-Syu'ara (26) : 192

10. Ar-Rahmat (karunia)

Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
QS. an-Naml (27) : 77

11. Ar-Ruh (ruh)

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (al-Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
QS. as-Syura (42) : 52

12. Al-Bayan (penerang)

(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
QS. Ali Imran (3) : 138

13. Al-Kalam (ucapan/firman)

Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
QS. at-Taubah (9) : 6

14. Al-Busyra (kabar gembira)

Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
QS. an-Nahl (16) : 102

14. An-Nur (cahaya)

Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an).
QS. an-Nisa' (4) : 174

15. Al-Basha'ir (pedoman)

Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
QS. al-Jatsiyah (45) : 20

16. Al-Balagh (penyampaian/kabar)

(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
QS. Ibrahim (14) : 52

17. Al-Qaul (perkataan/ucapan)

Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Qur'an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran.
QS. al-Qashash (28) : 51
---

tausyiah275.blogsome.com

Hadits Qudsi berasal dari kata quds yang berarti menyucikan ALLOH SWT. hadits Qudsi ialah hadits yang oleh Rasululloh SAW disandarkan kepada ALLOH SWT. Maksudnya Rasululloh SAW meriwayatkannya bahwa itu adalah kalam ALLOH SWT. Maka rasul menjadi perawi kalam ALLOH SWT ini dari lafal Nabi sendiri. Bila seseorang meriwayatkan hadits qudsi maka dia meriwayatkannya dari Rasululloh SAW dengan disandarkan kepada ALLOH SWT, dengan mengatakan:

`Rasululloh SAW mengatakan mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya`,

atau ia mengatakan:

`Rasululloh SAW mengatakan: ALLOH SWT telah berfirman atau berfirman ALLOH SWT .`

Contoh yang pertama:

`Dari Abu Hurairah Ra. Dari Rasululloh SAW mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya Azza Wa Jalla, tangan ALLOH SWT itu penuh, tidak dikurangi oleh nafkah, baik di waktu siang atau malam hari.`

Contoh yang kedua:

`Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasululloh SAW berkata: ` ALLOH SWT berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku.bila menyebut-KU di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan bila ia menyebut-KU dikalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam kalangan orang banyak lebih dari itu.`

Perbedaan Qur’an dengan hadits Qudsi

Ada beberapa perbedaan antara Qur’an dengan hadits qudsi yang terpenting di antaranya ialah:

a. Al-Qur’anul Karim adalah kalam ALLOH SWT yang diwahyukan kepada Rasululloh dengan lafalnya. Selain sebagai MUKJIZAT, Al Qur’an menantang orang2 arab (bahkan seluruh dunia) untuk membuat yang seperti Al Qur’an bahkan satu surah sekalipun (Al Israa’(17):88,“Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.). Sedang hadits qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula untuk mukjizat.

b. Al- Qur’anul karim hanya dinisbahkan kepada ALLOH SWT, sehingga dikatakan: ALLOH SWT telah berfirman, sedang hadits qudsi terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada ALLOH SWT, sehingga nisbah hadits qudsi kepada ALLOH SWT itu merupakan nisbah yang dibuatkan. Maka dikatakan: `ALLOH SWT telah berfirman atau ALLOH SWT berfirman.` Dengan kata lain, Al Qur’an adalah LANGSUNG firman ALLOH SWT, sementara hadits qudsi adalah firman ALLOH SWT yg disampaikan Rasululloh SAW.

c. Seluruh isi Qur’an dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya sudah mutlak. Sedang hadits-hadits qudsi kebanyakannya adalah khabar ahad, sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Ada kalanya hadits qudsi itu sahih, terkadang hasan (baik ) dan terkadang pula da`if (lemah). ***untuk mengetahui hadits lebih lengkap, bisa dibaca di sini, sedangkan untuk pembagian hadits bisa dibaca di sini.***

d. Al-Qur’anul Karim dari ALLOH SWT, baik lafal maupun maknanya. Maka dia adalah wahyu, baik dalam lafal maupun maknanya. Sedang hadits qudsi maknanya saja yang dari ALLOH SWT, sedang lafalnya dari Rasululloh SAW. hadits qudsi ialah wahyu dalam makna tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu, menurut sebagian besar ahli hadits diperbolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja. Dengan kata lain, untuk Al Qur’an kita mesti kutip ayatnya sebelum memberikan penjelasan ttg makna. Sedangkan untuk hadits qudsi, kita bisa menyampaikan maknanya saja.

e. Membaca Al-Qur’anul Karim merupakan ibadah, karena itu ia dibaca di dalam salat. `Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Qur`an itu`. Hal ini tertera jelas di QS. Al-Muzzammil(73):20,“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“

Nilai ibadah membaca Al Qur’an juga terdapat dalam hadits:

`Barang siapa membaca satu huruf dari Al Qur’an, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf`.

Sedang hadits qudsi tidak disuruh untuk dibaca di dalam salat. ALLOH SWT memberikan pahala membaca hadits qudsi secara umum saja. Maka membaca hadits qudsi tidak akan memperoleh pahala seperti yang disebutkan dalam hadits mengenai membaca Al Qur’an bahwa pada setiap huruf akan mendapatkan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut