19 Juli 2010

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 16 Juli 2010

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 16 Juli 2010
Pembicara : Ustadzah Lulung Umrulain
Tema : Fiqih Shalat


Keutamaan Shalat :

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
QS. Thaha (20) : 132

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
QS. Thaha (20) : 14

Syarat-syarat sahnya Sholat :

1. Islam.
Tidak sah sholat orang yang kafir demikian juga tidak diterima semua amalannya

Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia

pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.
QS. at-Taubah (9) : 17

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
QS. al-Furqan (25) : 23

2. Berakal.
Orang gila tidak wajib sholat

Siapa yang lupa dari mengerjakan shalat, maka hendaklah ia mengerjakannya ketika ingat, karena Allah berfirman: ‘Tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku’.”(HR. Muslim)

Dalilnya :

Rasulullah Saw bersabda: “Qolam (beban hokum itu) dihilangkan dari tiga golongan; orang yang gila sampai ia sembuh, orang yang tidur sampai ia bangun dan anak kecil sampai ia baligh.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

3. Baligh.
Tidak wajib sholat atas anak kecil hingga dia baligh berdasarkan hadits di atas, hanya saja hendaknya dia disunnahkan agar dipe-rintah sholat ketika berusia

tujuh tahun

4. Suci dari hadats kecil dan hadats besar.
Hadats kecil adalah batalnya wudhu, dan hadats besar ketika seorang belum mandi dari janabah

5. Kesucian tubuh, pakaian, dan tempat dari najis.

6. Sudah masuk waktu sholat.
Tidak wajib sholat kecuali ketika sudah masuk waktunya, tidak sah sholat jika dikerjakan sebelum waktunya

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
QS. an-Nisa' (4) : 103

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. al-Muzzammil (73) : 20

7. Menutup aurot.

Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
QS. al-A'raf (7) : 31
Katakanlah:" Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik? "Katakanlah:" Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.
QS. al-A'raf (7) : 32

8. Niat.

Dalilnya :

Dari Amiril Muminin Abi Hafsh Umar ibnu Al Khathab radhiyallahu anhu, berkata: ‘Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu bergantung kepada niatnya. Dan setiap orang memperoleh sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dikejarnya atau wanita yang hendak ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia (niatkan) hijrah kepadanya.” (HR: Bukhari-Muslim)

9. Menghadap kiblat.

Sesungguhnya Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
QS. al-Baqarah (2) : 144

Tujuan Shalat :

1. mengistirahatkan jiwa

2. berkomunikasi dengan Allah

3. mencegah perbuatan keji dan munkar

Rukun Shalat ada 13 hal yaitu :

1. Niat, dilakukan di dalam hati, pengucapan niat hanya untuk menguatkan ada yang sdh terdetik di dalam hati.

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Takbiratul ikhram, bertakbir sambit berniat

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Rasulullah Saw berdiam diri diantara takbir dan bacaan al-Quran (al fatihah) dan jeda (diantara takbir dan bacaan al fatihah itu) hanya sebentar. Aku berkata kepada Nabi Muhammad Saw,”biarlah orang tuaku berkurban untuk anda! Apa yang anda baca pada jeda diantara takbir dan bacaan?” Nabi Muhammad Saw bersabda,”aku mengucapkan Allhumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal magrhib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kama yunaqqa ats-tsaubul abyadhu minaddanas. Allaahummaghsil khathaayaaya bil maa’i wats-tsalji wal-barad. (ya Allah, jauhkan aku dari perbuatan dosa seperti jauhnya timur dan barat. Ya Allah, bersihkan aku dari dosa seperti putihnya pakaian yang dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, bersihkan dosa-dosaku dengan air, salju dan hujan)

4. Membaca Al-fatihah dengan sempurna
Hadist : Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Al-Fatihah

5. Ruku’ dengan thuma'ninah

Wahai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.
QS. al-Hajj (22) : 77

6. I’tidal dengan thuma'ninah

7. Sujud dengan thuma'ninah

Ada 7 anggota badan yang melakukan gerakan sujud. Apa sajakah anggota – anggota badan itu :

a. Dahi. Dahi adalah anggota yang harus menyentuh lantai / sajadah ketika kita melaksanakan gerakan sujud. Tidak boleh ada pembatas yang dipakai oleh badan (seperti kopiah/penutup kepala lainnya) yang membatasi antara dahi dengan lantai, termasuk rambut. Agak sedikit ribet bahasanya ya? Semoga Anda paham..

b. Dua buah telapak tangan. Posisi telapak tangan adalah menutup (tidak renggang) ditempelkan pada lantai dan berada di depan kedua lutut (bagi laki-laki) dan lengan sedikit direnggangkan. Bagi wanita, kedua telapak tangan diletakkan mengapit di sebelah wajah dan posisi lengan adalah menutup. Sama seperti dahi, tidak boleh ada pembatas yang dipakai antara telapak tangan dengan lantai. Maksud pembatas yang dipakai adalah pembatas yang ada karena kita memakainya seperti lengan baju yang kebesaran sehingga menutupi telapak tangan. Anda sudah paham kan? Bila belum, tanyakan lewat comen saja..he..

c. Dua buah lutut. Posisi pantat sedikit diangkat sehingga lebih tinggi daripada posisi kepala.

d. Dua buah telapak kaki. Jari – jari kaki harus ditekan ke lantai ketika sujud, sehingga posisi jari kaki agak sedikit menekuk karena tertekan. Usahakan semua jari kaki menekan ke lantai. Begitulah posisi jari kaki tidak boleh dalam keadaan bebas.

8. Duduk diantara dua salam dengan thuma'ninah

9. Duduk pada tasyahud akhir dengan thuma'ninah

10. Membaca tasyahud akhir

11. Membaca shalawat Nabi

12. Salam

13. Tertib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut